Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

FARMAKOGNOSI DASAR

Satuan Pendidikan : SMK PASUNDAN PADAHERANG


Kelas/Semester : X/2
Materi Pembelajaran : Memahami simplisia cortex
Pertemuan Ke : 1-5
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah peserta didik mengikuti proses belajar mengajar, melalui model pembelajaran
discovery learning, tentang pokok bahasan “Memahami simplisia Cortex “,
diharapkan dapat :
A. Memahami simplisia cortex
B. Memaparkan nama lain dan nama tanaman asal dari simplisia cortex
C. Memaparkan keluarga dan zat berkhasiat utama dari simplisia cortex
D. Memaparkan persyaratan kadar dan penggunaan dari simplisia cortex
E. Memaparkan pemerian dan bagian yang digunakan dari simplisia cortex
F. Memaparkan waktu panen dan penyimpanan dari simplisia cortex
G. Melakukan identifikasi simplisia cortex

II. MATERI PEMBELAJARAN


1. ALSTONIAE CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit Pule
Nama tanaman asal : Alstonia scholaris (L) R.Br
Keluarga : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama /isi : Alkaloida- alkaloida ditamina, ekitamina, ekhitenina,
akhitamidina, alstonina
Penggunaan : Antipiretika, antimalaria, stomakika, antidiabetika,
antelmintika
Pemerian : Tidak berbau, rasa pahit, yang tidak mudah hilang
Bagian yang digunakan : Kulit batang dan kulit cabang
Keterangan :
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2. ALYXIAE CORTEX (MMI)


Nama lain : Pulasari
Nama tanaman asal : Alyxia reinwardtii (BL), juga disebut Alyxia stellata
(Roomset Schult)
Keluarga : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida zat pahit , kumarin, zat penyamak, minyak
atsiri, asam organik
Penggunaan : Bahan pewangi, (campuran boreh), karminativa,
antidemam
Pemerian : Bau dan rasa mirip kumarin, agak pahit
Bagian yang digunakan : Kulit batang dan kulit cabang
Keterangan :
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
3. BURMANI CORTEX ( MMI)
Nama lain : Kulit manis jangan, Kulit kayu manis padang, Keningar
Nama tanaman asal : Cinnamomum Burmani (Blume)
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri yang mengandung sinamil aldehid,
sinamil asetat, borneol, simen. Zat penyamak, damar,
bornil asetat
Penggunaan : Diaforetika, karminativa, anti iritansia, bahan pewangi,
bumbu masak
Pemerian : Bau khas, rasa manis
Bagian yang digunakan : Kulit batang
Keterangan :
- Waktu Panen : Panen pada umur 8 tahun, semakin tua umur tanaman,
kulit relatif lebih tebal dan volume kulit pohon
bertambah pula, sehingga kualitas dan kuantitas
produksi akan lebih baik.
- Cara Panen :
1. Pohon ditebang sekaligus, tunggul tebangan diter bagian atasnya.
2. Cara ditumbuk, yakni 2 bulan sebelum ditebang 5 cm dari leher akar, seluruh
kulit batang dikupas setinggi 80 - 100 cm. Setelah 2 bulan baru ditebang
maksudnya agar pengulitan mudah dilakukan dan diharapkan tumbuh tunas
baru yang lebih sempurna pada permukaan tanah
3. Pohon dipukul-pukul dengan benda tajam 2 bulan sebelum ditebang, dengan
maksud untuk mendapat kulit yang tebal pada waktu pemotongan, sebab
pada bekas - bekas pukulan akan menghasilkan pembengkakan kulit.
4. Sistem Vietnam (sistem panen tanpa tebang), yaitu memotong sebagian kulit
batang secara berselangseling dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 10 cm.
Setelah kulit batang bertaut kembali sehabis panen pertama, lalu dilakukan
panen kedua dan seterusnya.
- Jenis – jenis : Dalam perdagangan dikenal sebagai Cassia vera.
Ada 2 varietas yaitu :
1. Berdaun muda, berwarna merah pekat, banyak ditanam di Sumatera Barat
dan Kerinci
2. Berdaun hijau ungu.
- Perbedaan : Kayu manis pucuk merah mempunyai kualitas lebih baik,
tetapi produksinya lebih rendah dari pada yang berpucuk hijau.
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4. CINCHONAE CORTEX (FI)


Nama lain : Kulit kina, Peruvian bark, Jesuit bark
Nama tanaaman asal : Cinchona succirubra
Keluarga : Rubiaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida kinina, sinkonina, sinkodina, kina tanat,
kinidin, asam tanat, asam kina, damar, malam
Persyaratan Kadar : Kadar kinin tidak kurang dari 8,0 %
Penggunaan : Antipiretika, antimalaria, amara.
Pemerian : Bau khas terutama dari kulit dahan, pada penyimpanan
lama bau menghilang, rasa pahit dan kelat.
Bagian yang digunakan : Kulit batang , kulit dahan, kulit akar
Keterangan :
- Sediaan : Cinchonae extractum
- Perbedaan :
1. Cinchona succirubra berisi 9 % alkaloida.
2. Cinchona ledgeriana berisi 6 - 10 % alkaloida.
3. Cinchona calisaya berisi 6 - 8 % alkaloida
4. Untuk memperoleh banyak kulit ditanam Cinchona succirubra
5. Untuk mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana .
6. Untuk cepat-cepat mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana
diatas Cinchona succirubra secara okulasi.
- Cara Panen :
1. Dicabut (cara Indonesia) pohon-pohon yang jaraknya 60 cm – 100 cm satu
sama lain, dicabut seluruhnya dan diambil kulit batang dan kulit akarnya,
setelah 6-7 tahun, pada daerah tadi dilakukan pencabutan lagi.
2. Dipangkas : pohon-pohon yang berumur 7 tahun dipangkas batangnya
beberapa cm di atas tanah, dari pangkal batang nanti tumbuh sejumlah
cabang baru yang nanti juga dipungut.
3. Dikikis : Kulit batang dikikis tanpa mengenai kulit kayunya
4. Menurut penelitian ternyata kulit kina yang banyak terkena sinar matahari
alkaloidnya lebih rendah dari kulit kina yang ditempat teduh. Jika kulit kina
tersebut ditutupi dengan lumut, maka kadar alkaloidnya akan naik luar biasa.
Setelah kulit kina ini di panen, bekasnya ditutupi lumut kembali, maka
timbul kulit kulit kina baru yang juga tinggi kadar alkaloidnya. Pengambilan
kulit dilakukan sedikit demi sedikit sampai seluruh kulit lama terambil.
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

5. CINNAMOMI CORTEX (FI)


Nama lain : Kulit Kayumanis, Ceylon Cinnamon
Nama tanaman asal : Cinnamomum zeylanicum (BI)
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri yang mengandung egenol
sinamilaldehida, zat penyamak, pati, lendir
Penggunaan : Karminativa, menghangatkan lambung, dicampur
dengan adstringensia lainnya untuk obat diare
Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas dan manis.
Bagian yang digunakan : Kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak batang
yang telah dipangkas.
Keterangan :
- Cara panen :
Tanaman yang berumur 2-3 tahun dipotong beberapa cm diatas tanah. Tunas-
tunas baru dipilih 5-6 buah dan dibiarkan tumbuh untuk dipotong lagi setelah
mencapai tinggi 2-3 meter.
Panen dilakukan pada musim hujan, batang-batang dikulit arah memanjang
menjadi 2 bagian atau lebih. Diberkas dan didiamkan beberapa lama supaya
terjadi fermentasi yang nanti mempermudah pengikisan epidermis dan jaringan
hijau dibawah epidermis.
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
6. GRANATI CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit batang delima
Nama tanaman asal : Punica granatum (L)
Keluarga : Punicaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloida, gula, tanin
Penggunaan : Pengelat (astringensia)
Pemerian : Bau lemah, rasa agak kelat
Bagian yang digunakan : Kulit batang
Keterangan :
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

7. GRANATI PERCARPIUM / GRANATI FRUCTUS CORTEX (MMI)


Nama lain : Kulit buah delima, Granati Fructus cortex
Nama tanaman asal : Punica granatum (L)
Keluarga : Punicaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Tanin sampai lebih kurang 20 % alkaloida yang terdiri
dari peletrina, metil-peletrina, psudo-peletrina, metil iso-
peletrina, iso- peletrina
Penggunaan : Pengelat usus (astringensia), obat cacing
Pemerian : Tidak berbau, rasa sangat sepat, lama-lama
menimbulkan rasa tebal di lidah.
Bagian yang digunakan : Kulit buah yang masak
Keterangan :
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

8. LITSEAE CORTEX (MMI)


Nama lain : Kulit krangean., Krangean
Nama tanaman asal : Litsea cubeba (Lour) Pers
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri mengandung sitral, limonen, sapinen,
metilheptanon, sitronelal. Tanin galat, allagat.
Penggunaan : Karminativa, spasmolitika, stomakika
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pedas., dan agak pahit.
Bagian yang digunakan : Kulit batang
Keterangan :
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

9. PARAMERIAE CORTEX (MMI)


Nama lain : Kulit Kayu rapat, Pegatsih
Nama tanaman asal : Parameria laevigata (Juss) Moldenke, Parameria barbata
Keluarga : Apocynaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Tanin
Penggunaan : Pengelat (astringensia)
Pemerian : Bau lemah, rasa agak kelat dan agak pahit.
Bagian yang digunakan : Kulit batang dan kulit cabang.
Keterangan :
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
10. SYMPLOCI CORTEX (MMI)
Nama lain : Kulit sariawan
Nama tanaman asal : Symplocos odoratissima (BL, choisy)
Keluarga : Symplocaceae
Zat berkhasiat utama/ isi : Glucosida, symplokosin, metil salisilat, aluminium
sulfat
Penggunaan : Antisariawan
Pemerian : Bau agak wangi, tidak berasa
Bagian yang digunakan : Kulit dahan
Keterangan :
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

11. SYZYGII JAMBOLANI CORTEX (MMI)


Nama lain : Kulit jamblang
Nama tanaman asal : Syzygium jambolanum (L) Skeels yang disebut pula
Eugenia cumini
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkahasiat utama /isi : Zat penyamak, asam galat, jambulol, jambolisin.
Kegunaan : Astringensia, obat kencing manis
Pemerian : Bau lemah, rasa pahit dan kelat
Bagian yang digunakan : Kulit dahan
Keterangan :
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

III. PENILAIAN
Aspek yang Bentuk
No Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
dinilai Penilaian
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan Selama proses
sikap (jurnal) pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Tugas dalam LKPD Setelah selesai
KBM
3 Keterampilan Laporan tertulis Format Pengamatan Pada saat
Format Penilaian Pengumpulan
Laporan tertulis Tugas

Anda mungkin juga menyukai