Proposal
Disusun Oleh:
Untuk kepraktisan, kapal tanker umumnya dilengkapi dengan crane kapal (ship gear).
Crane kapal harus dapat digunakan dalam melakukan kegiatan stevedoring baik untuk barang
berjenis container, maupun bag tanker (dengan menggunakan jala-jala). Digunakan untuk
mengangkat atau menurunkan beban yang dikehendaki. Cara kerja mekanisme pengangkat
pada tower crane adalah motor penggerak menggerakkan atau memutar drum penggulung
kabel baja yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja, Tujuan dari pembuatan proposal
dan proyek Sistem kontrol Crane kapal Tanker berbasis Smart rellay dan instalasi Penerangan
dek kapal yang dikontrol dengan sensor cahaya merupakan system industri control adalah:
Untuk mengetahui system control dan instalasi listrik, Untuk Mengetahui komponen
perlengkapan system control dan instalasi listrik, Untuk mengetahui system control kapal,
Untuk mengetahui rancangan Sistem kontrol Crane kapal Tanker berbasis Smart rellay dan,
Untuk instalasi Penerangan dek kapal yang dikontrol dengan sensor cahaya. Metode yang di
gunakan adalah seistem kontrol listrik berbasis SMART RELLAY. Kesimpulan Crane
merupakan salah satu pesawat pengangkat dan pemindah material yang banyak di gunakan.
Crane juga merupakan mesin alat berat (heavy equitment) yang memilki bentuk dan
kemampuan angkat yang besar dan mampu berputar hingga 360 derajat dan jangkauan hingga
puluhan meter. Proyek ini adalah proyek baru yang bertujuan untuk memenuhi Standar
Kompetensi Lulusan yang dapat digunakan untuk mengukur pemahaman kompetensi jurusan
bagi siswa SMK Negeri 5 Batam khususnya Kompetensi Keahlian Teknik Kelistrikan Kapal.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Sistem kontrol Crane kapal Tanker berbasis Smart Relay dan instalasi
Penerangan dek kapal yang dikontrol dengan sensor cahaya
Oleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, kasih karunia serta penyertaan nya, sehingga penulis dapat
membuat proposal sebagai syarat mengikuti ujian kompetensi keahlian (UKK), dan
Proposal ini diajukan pihak sekolah sebagai bentuk salah satu syarat untuk dapat
mengikuti ujian kompetensi keahlian (UKK) dan menjadi salah satu syarat kelulusan.
Proposal ini juga sebagai bentuk pertanggung jawaban penulis terhadap tugas kerja
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu selama melaksanakan praktik kerja lapangan ini, penulis juga
iv
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna dengan segala
kekurangannya. Untuk itu penulis berharap adanya kritik dan saran dari pihak guru
maupun kakomli kejuruan demi menyempurnakan proposal ini. Akhir kata penulis
Penulis
PETRUS RANDANU
NIS. 20.4914
v
vi
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 7
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................. 8
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ 9
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... .1
B. Tujuan.................................................................................................................................. 3
C. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Sistem Kontrol dan Instalasi .............................................................................................. 4
B. Komponen Perlengkapan dan Sistem Kontrol Instalasi………………………………….7
C. Sistem Kontrol Pada Kapal……………………………………………………………...12
BAB III PEMBAHASAN
A. Sistem Kontrol Crane Kapal Tanker Berbasis Smart Relay dan Instalasi Penerangan
Dek Kapal yang di Kontrol dengan Sensor Cahaya…………………..........................13
B. Rancangan Sistem Kontrol Crane Kapal Tanker Berbasis Smart Relay dan Instalasi
Penerangan Dek Kapal yang di Kontrol dengan Sensor Cahaya………………….........13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………22
B. Saran…………………………………………………………………………………..22
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………………………………….23
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR ALAT…………………………………………………………………………..19
DAFTAR BAHAN………………………………………………………………………...19
RINCIAN BIAYA…………………………………………………………………………20
vii
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kontrol industri adalah sistem kontrol elektronik dan instrumentasi terkait yang
digunakan untuk kontrol proses industri . Sistem kontrol dapat berkisar dalam ukuran dari
beberapa pengontrol yang dipasang di panel modular hingga sistem kontrol terdistribusi
(DCS) besar yang saling berhubungan dan interaktif dengan ribuan koneksi lapangan.
Sistem kontrol menerima data dari sensor jarak jauh yang mengukur variabel proses (PV),
membandingkan data yang dikumpulkan dengan setpoint (SP) yang diinginkan, dan
mendapatkan fungsi perintah yang digunakan untuk mengontrol proses melalui elemen
Sistem yang lebih besar biasanya diimplementasikan oleh sistem pengawasan dan
akuisisi data (SCADA), atau DCS, dan pengontrol logika yang dapat diprogram (PLC),
meskipun sistem SCADA dan PLC dapat diskalakan ke sistem kecil dengan sedikit loop
kontrol. Sistem seperti itu banyak digunakan dalam industri seperti pemrosesan kimia,
pembuatan pulp dan kertas, pembangkit listrik, pemrosesan minyak dan gas, dan
telekomunikasi.
Salah satu sistem kontrol crane dan penerangan kapal adalah secara hidrolik. Secara
hidrolik, crane merupakan salah satu mesin alat berat (heavy equipment) yang memilki
bentuk dan kemampuan angkat besar hingga mampu berputar sampai 360 derajat dengan
memanfaatkan zat cair (fluida) untuk menghasilkan energi mekanis pada mesin. Jadi,
sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan
menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih
Adapun cara kerja crane hidrolik adalah dengan menerapkan hukum Pascal untuk
mengangkat muatan beban dengan menggunakan penggerak (actuator) yang kecil oleh
media fluida atau oli hidrolik yang memiliki tekanan tinggi. Fluida sebelumnya akan
diubah terlebih dahulu kedalam komponen pompa hidrolik lalu dialirkan kembali ke
komponen lainnya.
Sistem kontrol Crane kapal Tanker berbasis Smart Relay dan Instalasi Penerangan Dek
Kapal yang di Kontrol dengan Sensor Cahaya merupakan system industri control yang
menggunakan 2 motor untuk membantu keberhasilan sistem ini. 2 motor pada sistem
Pada motor pengangkat ini terdapat 2 tombol, sebut saja tombol s1 dan s2, dimana s1
digunakan untuk menjalankan motor putar kanan (posisi angkat). Dan s2 digunakan untuk
menjalankan motor putar kiri (posisi turun). Dan pada motor pemindah juga terdapat 2
tombol, sebut saja tombol s3 dan s4, dimana s3 digunakan untuk menggerakkan motor
Sistem kontrol ini tidak menggunakan tombol off sebagai pemutus daya, dimana pada
saat tombol on di tekan/di push makan sistem kontrol ini akan bergerak dan jika tombol on
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan proposal dan proyek Sistem kontrol Crane kapal Tanker
berbasis Smart Relay dan instalasi Penerangan dek kapal yang dikontrol dengan sensor
4. Untuk mengetahui rancangan Sistem kontrol Crane kapal Tanker berbasis Smart
Rellay dan instalasi Penerangan dek kapal yang dikontrol dengan sensor cahaya.
C. Rumusan Masalah
2. Apa saja yang menjadi komponen perlengkapan system control dan instalasi listrik
Rellay dan instalasi Penerangan dek kapal yang dikontrol dengan sensor cahaya.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
keadaan dari suatu sistem. Istilah kendali dapat dipraktekan secara manual untuk
mengendalikan sistem kontrol. Dilansir dari buku Dasar Sistem Kendali (2016) oleh FX
Setyawan, sistem kendali atau sistem kontrol adalah suatu sistem yang menghasilkan nilai
masukan sistem. Sistem kontrol dapat diartikan sebagai sistem yang mengendalikan atau
mengatur suatu keadaan untuk bisa menghasilkan keluaran yang diinginkan. Contoh sistem
kontrol yang dapat kita jumpai adalah pendingin ruangan (AC). Dengan adanya AC, suhu
Sistem kontrol banyak digunakan pada dunia otomotif khususnya alat berat. dengan
adanya sistem kontrol yang digunakan akan mempermudah bagi seorang mekanik atau
serviceman untuk melakukan trouble shooting atau menyelesaikan permasalahan yang ada
4
pada unit dengan lebih mudah. Akan tetapi jika dilakukan oleh orang yang belum tahu akan
menambah rumit suatu pekerjaan atau membuat permasalahan baru. Sistem kontrol
digunakan untuk mengontrol jalanya unit ataupun mengontrol operasi unit baik secara
otomatis ataupun mekanikal. Pada unit alat berat sistem kontrol yang secara otomatis banyak
dipakai untuk sistem engine misalnya sistem kontrol pada sistem pendingin, sistem lubikasi,
masuknya bahan bakar, masuknya udara dan lainnya sedangkan sistem kontrol yang
menggunakan sistem kontrol yang otomatis dengan yang menggunakan sistem kontrol
4. Proses untuk merubah ke standart yang lebih tinggi (Upgrade) dapat dilakukan
Skema atau mekanisme pada sebuah sistem kontrol harus memenuhi tiga unsur yaitu:
6
harus ada input, harus ada komponen kontrol, harus ada output. jika salah satu tidak
yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab dengan lingkungan
sekitarnya. Perencanaan sistem instalasi listrik pada suatu bangunan haruslah mengacu pada
peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000 dan Undang-Undang
Ketenagalistrikan 2002.
Pada gedung bertingkat biasanya membutuhkan energi listrik yang cukup besar, oleh
karena itu pendistribusian energi listriknya harus diperhitungkan sebaik mungkin agar energi
listrik dapat terpenuhi dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perencanaan
titik lampu harus diperhatikan pula tingkat efisiensi, rugi tegangan harus berbanding lurus
dengan panjang saluran dan beban yang berbanding terbalik dengan penampang saluran.
Pada instalasi bangunan rugi tegangan dihitung dari alat pengontrol adalah maksimal
2 % untuk instalasi lampu penerangan dan maksimal 5 % untuk instalasi daya, misalnya
7
motor listrik. Perencanaan instalasi penerangan perlu diperhatikan sistem penyalaan lampu
dan peralatan lain misalnya untuk penyalaan lampu penerangan dengan peralatan listrik yang
lain (AC), karena penyalaan penerangan pada gedung bertingkat dan sekolahan berbeda
Adapun beberapa komponen yang terdapat pada system kontrol instalasi listrik, yaitu :
Komponen listrik yang satu ini berguna untuk mengamankan beban lebih atau
hubung singkat (Short Circuit) yang disebabkan oleh lonjakan listrik yang tidak
2. MCB 1 PHASE
Fungsi MCB 1 fasa ini adalah sebagai prosedur pengamanan untuk listrik 1 fasa.
8
Instalasi listrik 1 fasa sendiri biasa dijumpai di rumah biasa, jenis ini hanya terdiri dari
1 kabel bertegangan (kabel fasa) dan 1 kabel netral. Listrik jenis ini punya tegangan
3. Lampu Panel
Lampu panel berfungsi untuk menunjukan jika ada arus atau tegangan yang masuk
dengan tanda bahwa lampu panel tersebut menyala. Lampu panel sendiri memiliki
4. Emergency Stop
9
secara cepat (emergency), kontak emergency stop ini biasanya menggunakan kontak
N/C. Prinsip kerja Emergency adalah memutus tegangan utama control pada mesin,
untuk mengaktifkan emergency stop ini tinggal di pencet dengan telapak tangan.
5. Push Button
Push Button adalah komponen penting berada pada panel listrik sebagai komponen
kontrol. Fungsi dari alat ini yaitu untuk menghubungkan arus jika di tombol akan
nyambung N/O ( Normally Open), biasanya Push Button ini berwarna hijau. Jika di
tombol lepas atau N/C (Normally Close) maka tegangan akan lepas, push button ini
6. Voltmeter
Volt Meter digital ini berfungsi untuk menampilkan sebuah voltase atau tegangan 1
phase maupun 3 phase pada mesin listrik maupun panel distribusi secara realtime.
10
7. Magnetic Contractor
Magnetic Contactor memiliki fungsi yang mirip seperti saklar yang biasa kita
mengamankan beban lebih Overload berdasarkan suhu Thermal yang mempunyai relay
untuk memutuskan sebuah angkaian kontrol seeperti direct on line dan star delta untuk
Sensor yang merupakan salah satu dari komponen measuring devices, merupakan
komponen pertama dari sistem pengontrolan yang perlu kita pahami sebelum kita belajar
tentang komponen- komponen berikutnya, seperti transmitter , kontroller dan control valve.
Dengan memahami jenis, dan fungsi sensor dan cara kerjanya kita akan memahami
keseluruhan komponen measuring device seperti alat ukur (measuring indicator) seperti
thermometer, manometer, tachometer dan lain sebagainya yang erat kaitannya dengan
Mengingat pentingnya pemahaman tentang sensor yang pada kesempatan kali ini barun
kita sampaikan pemahaman tentang salah satu jenis sensor ditinjau dari fungsinya dimana
kita baru memulai belajar mengenal sensor suhu terlebih dahulu, maka keseluruhan materi
measuring device sangat penting diikuti oleh para operator mesin kapal, para peserta diklat
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sistem kontrol Crane kapal Tanker berbasis Smart Rellay dan instalasi Penerangan
dek kapal yang dikontrol dengan sensor cahaya
Crane adalah salah satu pesawat pengangkat dan pemindah material. Biasanya alat berat
satu ini digunakan untuk memindahkan suatu barang dalam jumlah yang banyak dan berat.
Alat satu ini memiliki bentuk yang panjang dan kemampuan mengangkat sangat kuat.
Biasanya alat ini sering sekali digunakan dalam proyek, perbengkelan, industry,
pelabuhan, pergudangan dan masih banyak lainnya. Katrol atau Crane adalah mesin yang
pada umumnya akan beroperasi dengan minyak ataupun system hidraluk dan pastinya
dengan bantuan system pneumatic atau udara. Alat ini mengangkat muatan secara vertical
dan kearah horizontal untuk menurunkan muatan ketempat yang telah ditentukan
mekanisme. Oleh sebab itu, terdapat beberapa jenis crane yang disesuaikan dengan metode
kerjanya.
13
B. Rancangan Sistem kontrol Crane kapal Tanker berbasis Smart Relay dan instalasi
Penerangan dek kapal yang dikontrol dengan sensor cahaya
Nomor ID :
Pengusul Proyek : Rusmanto, S.T., M.Pd.T., Gr.
Manajer proyek : Rusmanto, S.T., M.Pd.T., Gr.
Judul Proyek : Sistem kontrol Crane kapal Tanker berbasis Smart Relay dan
instalasi Penerangan dek kapal yang dikontrol dengan sensor
cahaya(KKNI Jenjang II)
Luaran : Prototype, Desain Industri, Karya Ilmiah
Sponsor : SMK Negeri 5 Batam
Biaya : Inkind (menggunakan bahan yang ada di workshop Teknik
Kelistrikan Kapal SMK Negeri 5 Batam)
Klien/Pelanggan : SMK Negeri 5 Batam
Waktu : 4 Bulan (Semester Genap TA.2022-2023)
12
14
Ruang Lingkup
Proyek ini adalah proyek baru yang bertujuan untuk memenuhi Standar Kompetensi
Lulusanyang dapat digunakan untuk mengukur pemahaman kompetensi jurusan bagi siswa
SMK Negeri 5 Batam khususnya Kompetensi Keahlian Teknik Kelistrikan Kapal. Proyek
ini direncanakan dilaksanakan dalam beberapa fase pengembangan yaitu:
Tahap 1: Perencanaan dan pengembangan projek melalui pembuatan proposal dan
presentasi System Control Crane kapal Tanker berbasis Smart Relay dan
instalasi penerangan dek kapal yang dikontrol dengan sensor cahaya
Tahap 2: Pengujian pemahaman dan kompetensi dengan praktik berkala dalam bentuk
kelompok System Control Crane kapal Tanker berbasis Smart Relay dan
instalasi penerangan dek kapal yang dikontrol dengan sensor cahaya
Tahap 3: Pengujian tingkat pemahaman dalam bentuk perorangan tentang System
Control Crane kapal tanker berbasis Smart Relay dan instalasi penerangan dek
kapal yang dikontrol dengan sensor cahaya
1. Desain Umum
Proyek system control crane kapal Tanker berbasis smart relay dan instalasi
penerangan dekkapal yang dikontrol dengan sensor cahaya seperti terlihat pada Gambar
1. Pada proyek ini terlihat Lay Out pemasangan komponen, dan yang terlihat seperti pada
Gambar 2. Tata letakkomponen dalam panel. Spesifikasi teknis dan komponen yang
diperlukan berdasarkan lay out tersebut sebagai berikut:
1) Desain Lay Out Komponen pada papan kerja dan tata letak komponen pada panel
Keterangan Gambar a.
Pipa PVC 5/8”
b. Knee/elbow
c. Cross Doss / Tee Doss
d. Kabel NYYHY 5x1.5 mm
e. NYAF 5 x 1.5 mm
f. Box Panel
g. Cable Trunking/Cable Duck
h. PCB 3 fasa
i. PCB 1 fasa
j. Smart Relay
k. Kontaktor
1. Daftar Alat
Nama
No. Spesifikasi Minimal Jumlah Keterangan
Alat/Komponen/Bahan
1 2 3 4 5
Alat
1. Obeng/Screwdriver (Minus) 3mm s/d 6mm 1
2. Obeng/Screwdriver (Plus) 3mm s/d 6mm 1
3. Palu 0,5 kg 1
4 Gergaji Standard 1
5 Tang Potong 3 – 6” 1
6 Tang Kombinasi 3 – 6” 1
7 Tang Cucut 3 – 6” 1
8 Tang Pengupas Kabel Standard 1
9 Tang pres Sepatu Kabel Standard 1
10 Pisau Pengupas Kabel Standard 1
11 Mata Bor 1mm s/d 10mm 1 set
12 Bor Tangan Standard 1
13 Kikir Datar 3 x 150mm 1
14 Kikir Bulat 3 x 150mm 1
15 Meter Rol 3 Meter 1
16 Tang Ampere Standard 1
17 Meja Kerja 1 x 2 Meter 1
18 Multimeter Standard 1
19 Insulation Meter Standard 1
2. Daftar Bahan
C. Estimasi Pengerjaan
Estimasi Waktu kami dalam pengerjaan Sistem kontrol Crane kapal Tanker berbasis
Smart Relay dan instalasi Penerangan dek kapal yang dikontrol dengan sensor cahayaadalah
selama 22 hari pengerjaan.
D. Rincian Biaya
Seperrti yang sudah direncanakan dalam pembuatan “ Sistem kontrol Crane kapal
Tanker berbasis Smart Relay dan instalasi Penerangan dek kapal yang dikontrol dengan
sensor cahaya” disini tertera alat dan bahan yang sudah disiapkan dalam pengerjaan produk
tersebut, dan juga list rincian biaya untuk alat dan bahan yang di butuhkan dalam
pembuatan Sistem kontrol Crane kapal Tanker berbasis Smart Relay dan instalasi
Penerangan dek kapal yang dikontrol dengan sensor cahaya.
21
1 2 3 4 5
Alat
1. Obeng / Screwdriver 3 mm s/d 6 mm 1 Rp.18.000
(Minus)
2. Obeng / Screwdriver (Plus) 3 mm s/d 6 mm 1 Rp.14.000
3. Palu / Hammer 0,5 Kg 1 Rp.25.000
4 Gergaji Standard 1 Rp.28.000
5 Tang potong 3–6“ 1 Rp.30.000
6 Tang kombinasi 3–6“ 1 Rp.17.000
7 Tang cucut 3–6“ 1 Rp.30.000
8 Tang pengupas kabel Standard 1 Rp.35.000
9 Tang pres sepatu kabel Standart 1 Rp.372.000
10 Pisau pengupas kabel Standard 1 Rp.42.000
11 Mata bor 1 mm s/d 10 mm 1 set Rp.160.000
12 Bor tangan Standard 1 Rp.165.000
13 Kikir datar 3 x 150 mm 1 Rp.22.000
14 Kikir bulat 3 x 150 mm 1 Rp.26.000
15 Meter rol 3 meter 1 Rp.17.000
16 Tang Ampere Standard 1 Rp.69.000
17 Meja kerja 1 x 2 meter 1 Rp.290.000
18 Multimeter Standard 1 Rp.42.500
19 Insulation meter Standard 1 Rp.3.650.000
2. Harga Jasa
Saya mengerjakan pembuatan panel “Sistem kontrol Crane kapal Tanker berbasis
Smart Relay dan instalasi Penerangan dek kapal yang dikontrol dengan sensor cahaya”
ini selama 22 hari dan saya menawarkan jasa saya dengan harga Rp.5.500.000,00
cahaya” ini selama 22 hari dan saya menawarkan produk saya dengan harga Rp
9.500.000,
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Crane merupakan salah satu pesawat pengangkat dan pemindah material yang
banyak digunakan. Crane juga merupakan mesin alat berat (heavy equitment) yang
memiliki bentuk dan kemampuan angkat yang besar dan mampu berputar hingga 360
derajat dan jangkauan hingga puluhan meter.
Proyek ini adalah proyek baru yang bertujuan untuk memenuhi Standar
Kompetensi Lulusan yang dapat digunakan untuk mengukur pemahaman kompetensi
jurusan bagi siswa SMKN 5 Batam khususnya kompetensi keahlian Teknik Kelistrikan
Kapal.
B. Saran
https://www.kompas.com/skola/read/2022/06/27/150000669/pengertian-sistemkontrol-
jenis-dan-contohnya?page=all
http://eprints.ums.ac.id/39776/5/BAB%20I.pdf
LAMPIRAN
1. Foto Praktek
25
2. Ledder Diagram
26
3. Diagram Pengawatam