PRESENTED BY :
PT. AMKA (PERSERO)
MANUFACTURING – CONSTRUCTION - INVESTMENT
Jl. Veteran No. 112 Bekasi (17141) Tlp. (021) 8842315
2019
LEMBAR PENGESAHAN
PAKET PEKERJAAN
PENGADAAN JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI BENTANG 42 M & 60 M
NO KONTRAK : HK 0201/Bt-PPK.06/15
TANGGAL : 26 APRIL 2019
ANTARA
PPK ESP BAHAN DAN PERALATAN JEMBATAN
SATUAN KERJA DIREKTORAT JEMBATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA – KEMENTERIAN PUPR
DENGAN
PT. AMARTA KARYA (PERSERO)
DISAHKAN DI : JAKARTA
PADA TANGGAL : 2019
Ir. CATUR PRABOWO, MM HENDRA WIDHATRA, S.T., M.Sc Ir. IWAN ZARKASI, M.Eng.Sc
Direktur Utama NIP. 19860214 200812 1 001 NIP. 19600317 198603 1 001
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
KATA PENGANTAR
Pedoman Pemasangan Jembatan Gantung Pejalan Kaki ini juga merupakan bagian
dari persyaratan dokumen terkait serah terima Penyedia PT AMKA (Persero) ke Pejabat
Pembuat Komitmen ESP, Bahan dan Peralatan Jembatan Satker Direktorat Jembatan,
Direktorat Jenderal Bina Marga Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dokumen ini dibuat untuk memberikan gambaran terkait pelaksanaan konstruksi jembatan
gantung di daerah-daerah. Kami PT AMKA (Persero) berharap saran dan kritik dari
pembaca dapat menambah kesempurnaan dokumen ini, sehingga bisa lebih bermanfaat
untuk pelaksanaan pekerjaan dikemudian hari.
Demikian pengantar dari kami PT AMKA (Persero) selaku penyedia jasa pengadaan
komponen jembatan gantung pejalan kaki. Semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi
Pejabat Pemberi Komitmen, Kontraktor Pelaksana di lapangan dan pihak-pihak yang
berkaitan dengan proyek ini. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
PT AMKA (Persero)
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
DAFTAR ISI
i
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
ii
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
LAMPIRAN
iii
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
DAFTAR GAMBAR
iv
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
v
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
DAFTAR TABEL
vi
CATATAN KHUSUS
300 kg/m2
vii
No. ITEM CATATAN
3 Posisi End Socket Posisi pemasangan end socket pada angkur utama
tidak boleh terbalik dimana posisi diameter kecil
berada di posisi atas dan diameter besar berada di
bawah.
4 Marking Wire Rope Utama Penempatan posisi wire rope utama pada pylon harus
sesuai dengan marking yang telah dibuat. Pemasangan
tidak dibenarkan dimulai dari angkur utama. Terdapat
3 marking pada wire rope utama, yaitu 2 marking
untuk posisi pada as roller dan 1 marking untuk posisi
pada as jembatan (chamber tengah).
viii
No. ITEM CATATAN
5 Jangan Tukar Pasang Posisi Komponen Posisi komponen sudah ditentukan sesuai dengan list
komponen dan packing list, tidak dibenarkan untuk
memasang komponen tidak sesuai dengan posisi
masing-masing komponen atau mengganti komponen
tidak sesuai dengan spesifikasinya.
6 Penempatan Komponen Harus diberikan Ganjal/Penahan Komponen struktur baja dan bentuk lainnya harus
ditempatkan di atas penyangga kayu atau penahan
Profil Baja Bracing Profil Baja
Bantalan Kayu
Bantalan Kayu
Bantalan Kayu gelincir di atas gudang atau tempat penyimpanan yang
Bantalan Kayu
Bantalan Kayu mempunyai drainase yang memadai.
Bantalan Kayu
Bantalan Kayu
Pelat Baja
ix
No. ITEM CATATAN
7 Arah Pemasangan Baut Pemasangan baut harus dilakukan dengan prosedur
H250*250*9*14 yang benar untuk menghindari terjadinya longgar pada
baut yang telah dikencangkan. Urutan pemasangan
baut yang benar dilakukan dari bagian tengah menuju
13 14 tepi secara menyilang.
9 10
1 2
5 6
17 18
20 19
8 7
4 3
12 11
16 15
x
No. ITEM CATATAN
9 Pembentukan Pre-sagging, Sagging, dan Chamber Pastikan nilai Pre-sagging, Sagging, dan Chamber sesuai
dengan rencana.
Pre-Sagging (Y2)
Sagging (Y2)
Chamber (X)
Sagging (Y2)
Chamber (X)
xi
MULAI STACKING OUT PEKERJAAN BANGUNAN BAWAH PEMASANGAN PYLON
PENYESUAIAN CHAMBER
PEMASANGAN BEARING PAD PEMASANGAN GELAGAR
DAN SAGGING
TIDAK
YA
PEMERIKSAAN CHAMBER
PEMASANGAN RAILING PEMASANGAN LANTAI JEMBATAN
AKHIR
TIDAK
YA
PEMASANGAN KABEL ANGIN DAN IKATAN ANGIN PEKERJAAN PELAT INJAK FINAL CHECKING
SELESAI
xii
1. Menentukan As Pylon 2. Menentukan As Fondasi Angkur Utama
As Angkur As Angkur
Utama Utama
5m 5m
Sungai
xiii
4. Pekerjaan Fondasi Bangunan Bawah 5. Pekerjaan Fondasi Dudukan Pylon
Block Out
Bored Pile Angkur
Pondasi Sumuran Lingkaran Pondasi Sumuran Persegi
Beton Beton
Fondasi
Tanah Tanah Tanah Tanah
Pylon
Baseplate Angkur
Tiang Pancang Batu Kali
Angkur Pylon
Sebelum dilakukan pekerjaan bangunan bawah
terlebih dahulu ditentukan jenis fondasi dalam
berdasarkan hasil penyelidikan tanah dan
desain yang telah ditentukan, fondasi dalam Elevasi ±0.00
Block Out
digunakan sebagai penopang bagunan bawah. Angkur
Fondasi Pylon
xiv
7. Pemasangan Angkur Utama 9. Pemasangan Angkur Angin
As
As Angkur Angin
Angkur Utama Elevasi ±0.00 Angkur
Elevasi ±0.00
Angin
Fondasi
Angkur
Angin
Angkur Utama
Fondasi
Angkur
Utama
Pin Angkur
Fondasi
Angkur
Utama
xv
10. Pekerjaan Pemasangan Kaki dan Bracing Pylon
Kaki Pylon
Kaki Pylon
Kaki Pylon
Bracing Pylon
Bracing
Pylon
Base Plate
Angkur Pylon
Base Plate
Angkur Pylon Base Plate
Angkur Pylon
Base Plate
Angkur Pylon
Base Plate
Base Plate Angkur Pylon
Fondasi Pylon Angkur Pylon Fondasi Pylon
Fondasi Pylon
xvi
11. Pekerjaan Pemasangan Sambungan Kaki dan Bracing Pylon
Batang Datar
Bracing
Sambungan
Kaki Pylon Kaki Pylon
Bracing
Fondasi Pylon
xvii
12. Pekerjaan Pemasangan Rumah Roller
Rumah Roller
Rumah Roller
Pelat Dudukan
Roller
xviii
13. Pekerjaan Pemasangan Kabel Utama pada Roller
Tutup Roller
Pasang Tutup
Marking Kabel Buka Tutup Rumah Roller
Utama Rumah Roller Rumah Roller
Kabel
Utama Kabel Utama
Rumah Roller
Dudukan
Roller
xix
14. Pekerjaan Pemasangan Kabel Utama pada End Socket Angkur Utama
End Socket
Fondasi
Angkur Utama
Kabel Utama
C = ξ𝐴2 + 𝐵 2
E=C–D
E = C – 1,777 m
xx
15. Pekerjaan Penyetelan Lay Out Kabel Utama (Pre-Sagging)
Tengah Bentang
Pre-Sagging Kabel
Utama dari Tinggi
Pylon (m)
Kabel Utama
xxi
16. Pekerjaan Pemasangan Turnbuckle
xxii
17. Pekerjaan Pemasangan Hanger
Kabel Utama
Batang Hanger
Clamp
Hanger
Batang
Hanger
xxiii
18. Pekerjaan Pemasangan Bearing Pad
Bearing Pad
Bearing Pad
Grouting
Grouting
xxiv
19. Pekerjaan Pemasangan Gelagar
Turnbuckle
Gelagar
Melintang
Batang
Hanger
xxv
20. Pekerjaan Penyesuaian Chamber dan Sagging
Pre-Sagging (Y2)
Sagging (Y2)
Chamber (X)
Sagging (Y2)
Chamber (X)
xxvi
21. Pekerjaan Pemasangan Lantai Jembatan
xxvii
22. Pekerjaan Pemasangan Railing
Tian
g
Lantai Jembatan S Sand
a
r
Sandaran
Tengah
Kawat
Harm
Tiang Sandaran
Pre-Sagging (Y2)
Sagging (Y2)
Chamber (X)
Sagging (Y2)
Chamber (X)
xxix
24. Pekerjaan Pemasangan Kabel Angin dan Ikatan Angin (a)
Kabel
Angin
Kabel
Angin
Pondasi
Angkur
Angin Pondasi
Angkur
Angkur Angkur Angin
Angin Angin
Kabel Angin
Kabel Angin
Bulldog Grip
Bulldog Grip
Pondasi
Angkur Angkur
Angkur Pondasi Angin Angin
Angin Angkur
Angin
xxx
25. Pekerjaan Pemasangan Kabel Angin dan Ikatan Angin (b)
Kabel Angin
Bulldog Grip
xxxi
xxxii
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
BAB 1
PENJELASAN UMUM
1.1 UMUM
3) Bangunan Pelengkap
Berfungsi sebagai keamanan tambahan jembatan dan memberikan
tambahan keamanan dan keselamatan bagi pengguna jembatan.
Meliputi : oprit, retaining wall (dinding penahan tanah), slope protection
(pelindung lereng), rambu-rambu dan papan perhatian.
1
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
1) Kekuatan
Struktur jembatan harus kuat untuk menahan beban hidup, beban mati dan
beban tidak terduga yang ditentukan pada spesifikasi teknis dan gambar.
2) Kekakuan
Jembatan gantung pejalan kaki tidak boleh melendut sehingga
menyebabkan kecemasan atau ketidaknyamanan untuk pengguna atau
menyebabkan batang-batang yang terpasang menjadi tidak rata.
3) Stabilitas
Pada jembatan gantung pejalan kaki dapat saja terjadi getaran akibat angin
atau orang yang berjalan diatasnya. Beban angin dapat diatasi dengan
menggunakan ikatan angin dan pembatasan barisan pejalan kaki.
Faktor-faktor konsep desain elemen struktur dapat dilihat pada Tabel 1.1
berikut:
2
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
3
TAMPAK DEPAN TAMPAK SAMPING
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
4
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
BAB 2
KOMPONEN JEMBATAN GANTUNG
2.1 UMUM
Anchorage (angkur) utama adalah bagian dari struktur jembatan gantung yang
berfungsi sebagai penahan wire rope utama pada kedua ujung jembatan
gantung (Lihat Gambar 2.1).
K K
2.1.2 PYLON
Berfungsi sebagai penahan beban utama akibat berat struktur jembatan dan
beban hidup yang disalurkan melalui wire rope utama. (Lihat Gambar 2.2).
Pada bagian ujung atas pylon terdapat saddle dan roller yang berfungsi untuk
mengurangi pengaruh ketidakseimbangan menara akibat lendutan wire rope
utama.
5
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
EL.+6.200 EL.+6.200
EL.+0.00 EL.+0.00
A B
1
L L
2.1.4 HANGER
Hanger berfungsi menahan beban struktur jembatan gantung dan beban hidup
di atasnya. Pada jembatan gantung ini digunakan perpaduan antara besi bulat
assental/roundbar dan walter mur. Pada bagian atas dihubungkan dengan wire
rope utama dengan menggunakan klem hanger yang dikencangkan dengan
menggunakan mur dan baut. Pada bagian bawah dihubungkan ke gelagar
jembatan dengan klem gelagar (Lihat Gambar 2.5).
Pada bagian tengah hanger dipasang walter mur (Lihat Gambar 2.6) yang
berfungsi untuk mengatur elevasi hanger dan chamber jembatan gantung
sesuai rencana.
7
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
Gelagar jembatan berfungsi sebagai pengaku dan tumpuan beban pelat lantai
jembatan dan beban hidup yang bekerja.
Gelagar jembatan adalah komponen utama jembatan gantung yang terdiri dari:
1) Gelagar.
2) Stringer.
3) Komponen pengaku lainnya.
2 L 40 x 40 x 4
L 40 x 40 x 4
L 40 x 40 x 4
L 50 x 50 x 5
PL 12 THK
PL 8 THK
PL 6 THK
PL 12 THK
2 L 50 x 50 x 5
SEGEL 16 mm
C 80 x 45 x 6 x 8
2 C 80 x 45 x 6 x 8 L 50 x 50 x 5
PL 6 THK
1) Lantai borders
Berfungsi sebagai pendukung beban lalu lintas yang bekerja di atasnya.
Berdasarkan faktor teknis dan ekonomis, digunakan besi pelat borders
sebagai bahan material lantai jembatan dikarenakan mudah didapatkan di
pasaran, serta mudah dalam pemasangan dan pemeliharaan. Ukuran lantai
borders disesuaikan dengan type dan fungsi masing-masing jembatan
gantung yang direncanakan (Lihat Gambar 2.9).
9
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
2) Railing (sandaran)
Berfungsi memberikan rasa aman bagi pengguna jembatan serta sebagai
pembatas pada pinggiran jembatan. Untuk konstruksi sandaran terdiri dari:
a) Rail post (tiang sandaran) dari besi siku.
b) Hand rail (sandaran) dari besi siku.
Pada jembatan gantung tahun anggaran 2019 juga dilengkapi dengan kawat
harmonika sebagai pengaman pengguna jembatan (Lihat Gambar 2.10).
10
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
(a) Fondasi pylon (b) Fondasi angkur utama (c) Fondasi angkur angin
Gambar 2.11 Bangunan bawah
Spesifikasi material harus sesuai dan cocok dengan spesifikasi yang mengacu
pada AASHTO, ASTM, JIS, EN atau spesifikasi lain yang telah disetujui.
11
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
No Peralatan No Peralatan
12
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
Sumber : WIRELOCK
1) Komponen Pylon
List komponen pylon untuk jembatan gantung bentang 42 m dapat dilihat
pada (Lampiran A.1).
13
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
BAB 3
PENANGANAN DAN PENGAMANAN KOMPONEN JEMBATAN
3.1 UMUM
1) Komponen Utama
Seluruh jenis komponen jembatan gantung yang telah difabrikasi, sudah
diberi tanda menggunakan kode “huruf dan nomor“ dengan posisi stamping
yang mudah terbaca untuk masing-masing jenis komponen sesuai gambar
dan packing list. Penandaan komponen dapat dilihat pada Gambar 3.1.
2) Seluruh bundel untuk komponen utama, sekunder, dan kecil harus diikat
dengan menggunakan strapping plate coil painted dengan minimum lebar
11/4” (32 mm) tebal 0,8 mm dan menggunakan clamp ukuran 11/4” (32 mm).
3) Setiap barang, bungkus, bundel atau drum harus ditandai secara jelas
dengan label sesuai nomor kontrak, nomor identifikasi paket, berat bersih,
berat kotor, dan dimensi dari paket.
Bantalan Kayu
Bantalan Kayu
Bantalan Kayu
Bantalan Kayu
Bantalan Kayu
Bantalan Kayu
Bantalan Kayu
Pelat Baja
16
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
3) Bagian struktur berbentuk balok I atau profil kanal harus disimpan dengan
bagian badan (web) balok dalam posisi tegak untuk mencegah tergenangnya
air dan tertahannya kotoran pada bagian badan (web) balok tersebut.
Peralatan yang akan dioperasikan harus dalam keadaan baik, yaitu dengan
syarat siap untuk dipakai, bersih, berfungsi dengan baik, terkalibrasi dan
setiap peralatan harus ada SOP/buku panduan.
Penanganan alat dapat dilakukan secara rutin dengan cara sebagai berikut :
1) Posisi
Resin atau grease oil diletakan pada posisi berdiri, usahakan jangan miring
atau terbalik. Hal ini dikhawatirkan resin atau grease oil yang salah posisi
penyimpanan akan tumpah.
2) Terhindar dari cahaya matahari
Sinar matahari dapat menyebabkan resin atau grease oil menjadi mengental
dan dapat menjadi keras.
3) Tempat kering
Pastikan tempat penyimpanan resin atau grease oil berada di tempat yang
kering agar terhindar dari bercampurnya zat cair lain.
4) Pisahkan katalis dengan resin
Jika memakai katalis usahakan beri jarak saat menyimpan resin dan katalis,
karena apabila tercampur akan menimbulkan panas.
5) Selain penyimpanan yang tepat, hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a) Selalu tutup dengan rapat setelah digunakan, jangan sampai grease oil
tumpah.
b) Usahakan jangan menghirup bau resin atau grease oil.
c) Penyimpanan resin jangan lebih dari 1 tahun, karna semakin lama
disimpan resin akan menjadi semakin kental hingga perlahan lahan
menjadi keras dan tidak bisa digunakan.
18
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
1) Penumpukan komponen
a) Usahakan area menyimpan komponen dalam keadaan kering dan
menggunakan alas penumpu agar tidak berhubungan langsung dengan
tanah atau genangan air.
b) Apabila disimpan ditempat terbuka, komponen disusun/ditumpuk diatas
alas penumpu dengan posisi web tegak untuk menghindari genangan air
dan menutupnya dengan plastik untuk komponen pelat.
19
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
20
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
BAB 4
BANGUNAN BAWAH
4.1 UMUM
Bangunan struktur bawah harus dapat mengakomodir jenis beban yang dapat
dilihat pada Tabel 4.1:
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat persiapan perakitan dan penyiapan
area untuk bangunan bawah adalah sebagai berikut :
5m 5m
Sungai
Pondasi
Pondasi
Pylon 1
Pylon 2
21
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
As Angkur As Angkur
Utama Utama
As Fondasi As Fondasi
Fondasi Fondasi
Angkur Angin Angkur Angin
Angkur Utama 2 Angkur Utama 1
Fondasi Fondasi
Pylon 2 Pylon 1
As Fondasi As Fondasi
Angkur Angin Angkur Angin
Fondasi Angkur Angin Fondasi Angkur Angin
Gambar 4.4 As fondasi kabel angin
22
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
Tiang Pancang
Permukaan Tanah Atas
Tanah Keras
(c) Contoh Fondasi Tiang Pancang (d) Contoh Fondasi Pasangan Batu
23
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
Elevasi ±0.00
Fondasi Pylon
2) Pastikan kedua fondasi pylon dalam satu garis lurus serta dengan elevasi
yang sama dan jarak antara fondasi sesuai dengan kebutuhan panjang
bentang jembatan yang dipasang.
3) Menggali tanah sesuai dengan ukuran dimensi fondasi pylon.
4) Lakukan perakitan tulangan dan pemasangan bekisting sesuai dengan
dimensi fondasi pylon.
5) Buatlah block out untuk posisi angkur pylon sesuai dengan ukuran baseplate
angkur pylon.
6) Lakukan pengecoran untuk fondasi pylon.
7) Pasang angkur pylon yang sudah disiapkan ke posisi fondasi dengan
menggunakan tamplate (Lihat Gambar 4.7).
Baseplate Angkur
Angkur Pylon
Fondasi Pylon
Fondasi Angkur
Utama
Angkur Utama
Pin Angkur
Fondasi Angkur
Utama
25
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
As Angkur Angin
Elevasi ±0.00
Angkur Angin
Fondasi Angkur
Angin
26
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
BAB 5
SAMBUNGAN
5.1 UMUM
5.2.1 BAUT
27
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
H250*250*9*14 19 20
23 21 22 24
17 18
13 14
13 14
PLT 20 9 10
9 10
1 2 5 6
5 6
17 18 1 2
4 3
20 19
8 7 8 7
4 3
12 11
12 11
16 15 H250*250*9*14 16 15
2) Alat Bantu
Alat bantu yang digunakan pada saat melakukan pemasangan baut antara
lain : kunci pas, kunci momen, impact baut.
28
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
5.2.2 RESIN
1) Material Wirelock/Resin
a) Kemasan wirelock/resin terdiri atas 2 kemasan kaleng, yaitu kaleng 1
berisi resin dan kaleng 2 berisi bubuk campuran kompon, kedua kemasan
kaleng untuk campuran 500 cc (Lihat Gambar 5.2).
b) Pergunakan kedua kemasan wirelock/resin tersebut secara keseluruhan.
Jangan mencampur kurang dari seluruh isi kemasan yang ada. Satu kali
pencampuran hanya untuk satu kali penuangan.
c) Pada kemasan tersebut juga tertera tanggal kadaluarsa, jangan gunakan
wirelock/resin tersebut setelah lewat tanggal kadaluarsa, karena akan
berpengaruh terhadap kualitas hasil pengecoran.
d) Penyimpanan resin harus berada di ruangan yang dingin maksimal
penyimpanan 1 tahun.
29
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
b) Pengeringan
- Wirelock/resin tersebut akan mengeras dan mengering dalam waktu
sekitar 20 menit pada suhu 18°C sampai 22°C.
- Selama proses pengerasan dan pengeringan, resin akan berubah warna
kembali dari biru kehijauan menjadi kuning kecoklatan.
- Blok angkur harus dijaga pada posisi berdiri tegak pada tambahan
waktu sekitar ±10 menit sampai proses pengerasan dan pengeringan
selesai.
- Blok angkur akan siap digunakan sekitar 60 menit setelah pengerasan.
- Jangan panaskan blok angkur untuk meratakan pengerasan, cukup
ketuk-ketuk bodi blok angkur agar cairan wirelock/resin mengalir
mengisi rongga blok angkur.
3) Alat Bantu
Alat bantu yang digunakan pada saat pemasangan wirelock/resin adalah
sebagai berikut : kawat, ember, kain lap, kuas, lilin dan thiner.
30
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
d) Kunci ujung mata wire rope dengan wire clip/bulldog grip dimana posisi
baut wire clip/bulldog grip tetap sama yaitu baut berada pada wire rope
yang panjang.
e) Terakhir pasang kembali wire clip/bulldog grip di tengah-tengah yang
jaraknya harus sejajar atau sama panjang kanan dan kiri.
Note : Posisi wire clip/bulldog grip tidak boleh dipasang terbalik atau
dibolak-balik dan urutan pemasangan tidak boleh dirubah, harus dari
ujung wire rope yang pendek kemudian ujung mata wire rope dan terakhir
dibagian tengah.
2) Alat Bantu
Alat bantu pada saat pemasangan wire clip/bulldog grip adalah dengan
menggunakan kunci momen.
2) Alat Bantu
Alat bantu yang digunakan pada saat pemasangan clamp hanger adalah
sebagai berikut : alat bantu diketinggian, tackle, kunci pas, dan kunci ring.
31
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
5.2.5 TURNBUCKLE
3) Alat Bantu
Alat bantu yang digunakan pada saat pemasangan turnbuckle adalah
sebagai berikut : kunci pas.
32
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
BAB 6
PERAKITAN DAN PEMASANGAN
6.1 UMUM
2) Siapkan semua alat bantu yang diperlukan dan simpan di tempat aman.
33
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
Fondasi Pylon
c) Dirikanlah kaki pylon dengan alat bantu pipa (box bantu yang telah
terpasang sling dan tacle).
d) Pasang kaki pylon pada posisi angkur pylon yang sudah terpasang fix di
fondasi pylon (Lihat Gambar 6.2).
Catatan : Umur beton fondasi pylon harus sudah mencapai umur pakai.
Kaki Pylon
Fondasi Pylon
Bracing Pylon
Bracing Pylon
Base Plate
Angkur Pylon Base Plate
Fondasi Pylon Fondasi Pylon Angkur Pylon
Gambar 6.3 Pemasangan bracing pylon
Sambungan
Kaki Pylon
35
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
Kaki Pylon
Bracing Bracing
Pylon Pylon
Batang Datar
Bracing
Batang Datar
Bracing
Batang Datar
Bracing
Kaki Pylon
Kaki Pylon
Bracing
Fondasi Pylon
Rumah Roller
Pelat Dudukan
Roller
4) Pada saat pemasangan roller, tutup harus di buka terlebih dahulu dan tutup
dipasang setelah kabel utama terpasang.
c) Pada saat penyeberangan kabel utama ke sisi yang lain gunakan alat bantu
yang memadai agar wire rope tidak terkena air atau kotoran di area bawah
jembatan.
d) Untuk memudahkan menaikkan kabel utama, sebaiknya kabel
dilengkungkan dan diikat dengan tambang, kemudian ditarik ke atas dengan
menggunakan tackel yang sudah disiapkan sebelumnya.
e) Setelah kabel berada di atas, masukkan kabel ke roller atau dudukan kabel,
kemudian lepaskan ikatan lengkungan kabel tadi, lalu tutup roller dipasang
(Lihat Gambar 6.9).
Tutup Roller
Marking Kabel Buka Tutup
Utama Rumah Roller
Kabel Utama
Rumah Roller
Dudukan
Roller
Pasang Tutup
Rumah Roller
Rumah Roller
Kabel Utama
f) Setelah itu lanjutkan pemasangan kabel utama pada sisi yang lainnya.
Hanger
38
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
C = ξ𝐴2 + 𝐵2
E=C–D
E = C – 1,777 m
Gambar 6.11 Ilustrasi panjang kabel utama dari as pylon ke tepi end socket
Keterangan :
A = Panjang dari as pylon ke as angkur utama yang tertanam (m).
B = Tinggi dari base plate pylon ke ujung as roller (m).
C = Panjang kabel dari ujung as roller ke as angkur utama tertanam (m).
D = Jarak as angkur utama tertanam ke tepi end socket (1.777 m).
E = Panjang kabel dari as pylon ke tepi end socket.
c) Blok angkur yang akan digunakan juga harus bebas dari kerusakan fisik,
tidak ada retak atau bekas benturan pada blok angkur.
d) Masukkan ujung wire rope ke dalam lubang blok tengah yang telah
dibersihkan sampai keluar ujung blok lainnya sampai kira-kira ujung wire
rope leluasa untuk dilakukan perlakuan selanjutnya seizing dan pemekaran
kawat. (Lihat Gambar 6.12)
39
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
End Socket
Kabel Utama
• Ujung wire rope ditandai dengan kapur, kemudian dari tanda tersebut
wire rope diikat kawat/seizing sepanjang 1 kali diameter wire rope ke arah
atas dan ke arah bawah (Lihat Gambar 6.14).
Tanda Jarak
Kedalaman Lubang
Block Tengah
Jarak Seizing
1xD
Jarak Seizing
Minimal 1 x D
40
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
• Pembukaan setiap kawat wire rope tersebut di atas dalam 2 langkah, yaitu
langkah pertama membuka pilihan strand (dengan sudut antara 60°
sampai 90°) dan langkah kedua membuka kawat masing-masing strand
sampai batas kawat ikat (Lihat Gambar 6.16).
41
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
a) Penyetelan lay out kabel utama dilakukan setelah pemasangan kabel utama
ke end socket selesai.
b) Bentangkan sling atau tambang dari pylon satu ke pylon seberang dengan
ketinggian sesuai dengan nilai pre-sagging rencana berdasarkan dari elevasi
tinggi pylon (Lihat Gambar 6.19).
42
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
Tengah Bentang
Kabel Utama
Walter Mur
Hanger
Walter Mur
Hanger
Turnbuckle Turnbuckle
Body Only Body Only
Walter Mur
Walter Mur Hanger
Hanger
43
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
Hanger
5) Pasang hanger beserta klem hanger pada kabel utama sesuai urutannya
dengan kondisi hanger masih dapat digeser, ini dilakukan di kedua sisi
(Lihat Gambar 6.22).
Clamp Pemasangan
Hanger Clamp Hanger
Kabel
Utama
Batang
Hanger
Kabel
Utama
Clamp
Hanger
Turnbuckle
Batang
Hanger
Gambar 6.23 Pemasangan hanger
44
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
1) Lakukan grouting pada area bantalan pastikan elevasi semua bantalan tidak
mempengaruhi elevasi jembatan.
2) Siapkan landasan dari plat baja, marking dan tempatkan pada area yang
telah ditentukan.
3) Tempatkan bearing pad di atas landasan plat baja.
4) Pastikan kembali elevasi bearing pad sebelum erection gelagar.
Bearing Pad
Bearing Pad
Grouting
Grouting
Turnbuckle
Gelagar
Melintang
Batang
Hanger
45
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
1. Penyesuaian chamber
a) Pemeriksaan chamber ini dilakukan setelah jembatan gantung dipasang
dan tersambung (belum terpasang pelat lantai dan railing). Hal tersebut
dilakukan pada saat walter mur hanger utama masih dimungkinkan dapat
diputar untuk menyesuaikan kelengkungan/chamber jembatan.
b) Hindari penyetelan chamber dengan memutar walter mur pada angkur
utama. Pembentukan kelengkungan/chamber jembatan dan menyamakan
elevasi kanan dan kiri jembatan dapat dilakukan dengan memutar walter
mur pada hanger.
c) Langkah pemeriksaan dilakukan dengan mengukur elevasi sepanjang
jembatan, terutama pada titik-titik hanger kedua sisi dengan
menggunakan theodolit atau water pass.
2. Penyesuaian sagging
a) Melakukan pengukuran dengan total station terhadap penurunan
pre-sagging yang terjadi setelah dilakukan erection gelagar jembatan.
b) Lakukan penyetelan sagging kabel utama dengan memainkan walter mur
pada hanger sampai nilai rencana sagging tercapai.
46
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
Pre-Sagging (Y2)
Sagging (Y2)
Chamber (X)
Sagging (Y2)
Chamber (X)
2) Tempatkan deck jembatan pada sesuai dengan lubang baut yang ada pada
gelagar, kemudian pasang dan kencangkan sementara baut pada setiap
segmen jembatan (Lihat Gambar 6.28).
3) Pemasangan deck jembatan sebaiknya dilaksanakan dari satu sisi agar tidak
membentuk celah antar deck jembatan.
1) Pasang terlebih dahulu tiang sandaran ujung dan tengah dimulai dari salah
satu sisi jembatan ke sisi yang lainnya.
Lantai
Jembatan
2) Pemasangan sandaran tengah pada setiap segmen jembatan dari salah satu
sisi jembatan ke sisi yang lainnya.
48
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
Tiang
Sandaran
Sandaran
Tengah
3) Disarankan agar pemasangan railing dilakukan dari satu sisi ke sisi lain,
agar dapat mengikuti chamber jembatan yang telah terbentuk.
Sandaran
Tengah
Kawat
Harmonika
Tiang
Sandaran
49
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
Kabel Angin
Pondasi
Angkur Angin
Angkur Angin
Kabel Angin
Pondasi
Angkur Angin
Angkur Angin
50
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
3) Memasang bulldog grip pada setiap ikatan angin tetapi mur bautnya jangan
dikencangkan terlebih dahulu.
Angkur Angin
Bulldog Grip
Pondasi
Angkur Angin
4) Pasang ikatan angin dan bulldog grip pada sackle gelagar jembatan.
Kabel Angin
Bulldog Grip
Gambar 6.35 Memasang ikatan angin dan bulldog grip pada sackle
5) Tarik kabel angin pada sackel hingga bertemu kabel angin utama dan
pasangkan bulldog grip untuk menguncinya.
6) Setelah semua ikatan angin terpasang maka ujung kabel angin yang belum
terkunci ditarik dan dikuncikan pada walter mur ujung satunya.
51
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
1) Setelah kabel angin dan ikatan angin terpasang serta bentangan jembatan
gantung telah lurus, maka selanjutnya kita bisa melakukan pengecoran
pelat injak pada kedua ujung jembatan.
Note : Pengecoran pelat injak dapat dilakukan dengan metode site mix
dengan catatan komposisi campuran beton dapat dijaga sesuai mutu
rencana.
2) Periksa semua kekencangan mur baut pada area pylon, clamp hanger,
gelagar dengan kunci torsi. Setelah dikencangkan beri tanda mur baut
dengan marker.
52
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
Berikut merupakan beberapa hal yang harus dihindari pada saat pelaksanaan:
3) Penempatan posisi block out angkur pylon pada base plat pylon tidak tepat.
7) Pengencangan baut yang tidak sesuai dengan nilai minimal torsi momen
sehingga akan mengurangi kekuatan sambungan baut.
53
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
BAB 7
PENGECEKAN AKHIR
7.1 UMUM
3. Ganti segera komponen yang rusak dengan komponen cadangan atau baru
dengan spesifikasi yang sama.
Pada komponen utama jembatan gantung tidak boleh terjadi perubahan letak
posisi jika jembatan sudah terpasang. Bila diperlukan penggantian maka harus
dilakukan secara cermat sesuai dengan prosedur.
1. Angkur Utama
Angkur yang telah tertanam harus diberi tanda untuk mempermudah pada
saat pengecekan perawatan jika sewaktu-waktu angkur tercabut maka
tanda tersebut akan menerikan indikator bahwa angkur tercabut.
2. Wire Rope
Pada wire rope dilakukan pengecekan pada area resin, pastikan tidak ada
wire rope yang tercabut dari blok angkur serta serabut wire rope tidak ada
yang terbuka atau terkelupas.
54
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
4. Roller
Periksa kekencangan mur baut pada dudukan roller jangan sampai ada yang
kendor. Roller dan wire rope utama yang menumpu diberi grease/ pelumas.
5. Hanger
Periksa pergeseran antara walter mur dan as hanger, hal tersebut dapat
dilihat dari tanda marking yang ada, berikan grease/pelumas pada ulir
turnbuckle. Masing-masing mur baut klem hanger dicek kekencangannya.
6. Gelagar
Pemeriksaan pada gelagar jembatan adalah pada sambungan antara profil
dan pelat simpul, untuk mengetahui apabila pada sambungan terjadi
perubahan, maka sambungan harus dikencangkan dengan kunci momen.
7. Lantai Borders
Pemeriksaan lantai borders dilakukan pada mur baut. Mur baut yang kendor
dapat mengakibatkan bergesernya lantai sehingga jarak rongga antara
lantai tidak beraturan dan lantai bergoyang. Mur baut dicek satu per satu
dan jika terjadi baut kendor maka harus segera dikencangkan.
8. Railing
Pada sandaran maupun tiang sandaran diperiksa kelurusan dan mur baut.
Jika terdapat bagian yang masih tidak lurus atau bengkok segera diperbaiki
dan mur baut yang kurang kencang segera dikencangkan.
55
Buku Manual Pelaksanaan Perakitan Jembatan Gantung Bentang 42 Meter
3. Pelumasan
Bagian yang bergerak dan berulir/drat, seperti roller, hanger, angkur utama,
ikatan angin dan bagian bergerak lainnya harus diberi grease/pelumas,
untuk mencegah agar tidak terjadi kerusakan akibat gesekan dan mencegah
timbulnya karat.
1) Penggantian baut
Jika setelah diperiksa diketahui bahwa baut mengalami masalah serius
seperti berkarat, retak atau patah, maka baut tersebut harus segera diganti.
Kekuatan, spesifikasi, dan dimensi harus sesuai dengan desain awal.
56
LAMPIRAN LIST KOMPONEN A
KETERANGAN
A MENARA / PILON
PL-14
JG 42 - P1L 4
1 PILON H 150.150.7.10 5955 295,68 2365,46
PL-4 m3 PL-12 PL -2
PL-10
267
135
JG 42 -P1R 4
135
52
PL-8
PL-6
BATANG TRUSS
3 HORISONTAL BRACING JG 42 -BR 2 UNP 80.45.5 938 4 7,47 29,87
BAWAH
BATANG TRUSS
4 HORISONTAL BRACING JG 42 -BR 3 UNP 80.45.5 424 4 3,38 13,50
ATAS
BATANG HARISONTAL
5 JG 42 -BR 4 UNP 80.45.5 1.312 8 10,44 83,55
BRACING
BATANG TRANSVERSAL
7 JG 42 -BR 7 UNP 80.45.5 3.200 8 25,47 203,78
BRACING
BATANG TRANSVERSAL
8 JG 42 -BR 8 UNP 80.45.5 3.280 16 26,11 417,74
BRACING
BATANG TRANSVERSAL
9 JG 42 -BR 9 UNP 80.45.5 3.296 4 26,24 104,94
BRACING
KETERANGAN
B LANTAI
GELAGAR MELINTANG
17 JG - G1 UNP 80.45.5 2280 2 45,40 90,79
UJUNG
GELAGAR MEMANJANG
19 JG - U2 UNP 80.45.5 1865 42 14,85 623,51
TEPI
GELAGAR MEMANJANG
20 JG - U3 UNP 80.45.5 1865 21 14,85 311,75
TENGAH
BRACING DIAGONAL
21 JG-BRS-1 SIKU 50.50.5 2324 21 8,78 184,48
LANTAI PANJANG
BRACING DIAGONAL
22 JG-BRS-2 SIKU 50.50.5 1081 42 4,09 171,62
LANTAI PENDEK
24 DECK PLATE LANTAI JG-D C K PLATE 3,2 mm 1800 x 1995 21 126,37 2.653,87
KETERANGAN
C HANGER
KETERANGAN
51 PLATE SOCKET BESAR ABS -13 PLATE 20 mm 406 x 600 8 42,01 336,11
54 PLATE END SOCKET JG - ABS PKT 1 PLATE 120 mm 180 x 520 4 88,17 352,68
KETERANGAN
E KABEL ANGIN
KETERANGAN
F RAILING
JG-SK2a L 2
68 SANDARAN UJUNG ATAS SIKU 40.40.4 450 1,09 4,35
JG-Sk2a R 2
KAWAT
73 KAWAT HARMONIKA JG-KH-21 1000x21000 4 58,8 235,20
HARMONIKA
KETERANGAN
G ROLLER
Catatan : List Komponen tidak termasuk komponen tambahan dan cadangan (Baut, Mur, Ring, Zinc dan Thinner)
LAMPIRAN PACKING LIST B
JEMBATAN GANTUNG
REVISI :
BENTANG 42 M
KELAS 1 TIPE SEMI KAKU
ISI PACKING
JUMLAH
BERAT DALAM BAHAN
NO. NO PACKING UKURAN PACKING PANJANG KOMPONEN TOTAL PACKING BERAT PACKING KETERANGAN
URAIAN UKURAN KODE LIST SATU PACKING PACKING
(mm) DALAM SATU PER UNIT PER UNIT (kg)
(kg)
PACKING
1 I.42.1.1 5955 x 910 x 520 Pilon P1. 42- R/L H.150.150.7.10 5955 JG 42 - P1 R/L 2 591,37 4 Ikat 2365,46 UNP 80 + Siku
Batang Portal Top Pylon Bracing UNP 80.45.5 3060 JG 42 - BR-1 4
Batang Portal Truss Horizontal Bracing Bawah UNP 80.45.5 938 JG 42 - BR-2 4
Batang Portal Truss Horizontal Bracing Atas UNP 80.45.5 424 JG 42 - BR-3 4
Batang Portal Truss Cross Bracing Atas UNP 80.45.5 1312 JG 42 - BR-4 8
2 I.42.1.2 3296 x 1000 x 1000 1089,82 1 Ikat 1089,82 UNP 80 + Siku
Batang Portal Truss Cross Bracing Bawah UNP 80.45.5 2183 JG 42 - BR-6 8
Batang Portal Horizontal Bracing UNP 80.45.5 3200 JG 42 - BR-7 8
Batang Portal Transversal Bracing UNP 80.45.5 3280 JG 42- BR-8 16
Batang Portal Transversal Bracing UNP 80.45.5 3296 JG 42 - BR-9 4
Gelagar Melintang Ujung UNP 80.45.5 2280 JG - G1 2
3 I.42.1.3 2280 x 600 x 700 1115,72 1 Ikat 2231,45 UNP 80 + Siku
Gelagar Melintang UNP 80.45.5 2280 JG - G2 20
Gelagar Memanjang Tepi UNP 80.45.5 1865 JG - U2 42
4 I.42.1.4 1865 x 650 x 700 935,26 1 Ikat 935,26 Strap Band Besi
Gelagar Memanjang Tengah UNP 80.45.5 1865 JG - U3 21
Bracing Diagonal Lantai Panjang SIKU 50.50.5 2324 JG-BRS-1 21
5 I.42.1.5 2324 x 350 x 600 356,10 1 Ikat 356,10 Strap Band Besi
Bracing Diagonal Lantai Pendek SIKU 50.50.5 1081 JG-BRS-2 42
6 I.42.1.6 1995 x 500 x 1800 Deck Plate Lantai PLATE 3,2 mm 1995 JG-D C K 10 1263,75 1 Ikat 1263,75 Strap Band Besi
7 I.42.1.7 1995 x 550 x 1800 Deck Plate Lantai PLATE 3,2 mm 1995 JG-D C K 11 1390,12 1 Ikat 1390,12 Strap Band Besi
Hanger Ass Ø 19 3706 JG 42-H -1 4
Hanger Ass Ø 19 2934 JG 42-H -2 4
Hanger Ass Ø 19 2256 JG 42-H -3 4
Hanger Ass Ø 19 1668 JG 42-H -4 4
Hanger Ass Ø 19 1168 JG 42-H -5 4
8 I.42.1.8 3706 x 350 x 600 Hanger Ass Ø 19 775 JG 42-H -6 4 315,51 1 Ikat 315,51 Strap Band Besi
Hanger Ass Ø 19 2426 JG 42-H -7 4
Hanger Ass Ø 19 2180 JG 42-H -8 4
Hanger Ass Ø 19 2017 JG 42-H -9 4
Hanger Ass Ø 19 1935 JG 42-H -10 4
Hanger Ass Ø 19 2000 JG 42-H 28
9 I.42.1.9 2770 x 400 x 250 Angkur Utama ABS.3000 4 343,80 1 Ikat 343,80 UNP 80 + Siku
Batang Ulir Utama Ass Ø 2,5'' 1350 ABS -3 8
Plate Socket Besar PLATE 20 mm 406 x 600 ABS -13 8
Plate End Socket PLATE 120 mm 180 x 520 JG - ABS PKT 1 4
Pin batang Ulir Ass Ø 2,5'' 223 ABS -3 8
4 Set, 1 Ikat
Plate Socket Kecil Tengah PLATE 40 mm 120 x 150 ABS -14 4
10 I.42.1.10 1350 x 150 x 600 1278,15 1 Ikat 1278,15 1 Set mengikuti Strap Band Besi
Pin Angkur Ass Ø 4'' 120 ABS -16 4
gambar
Mur Batang ulir N+M16 60 MB-60 16
Mur Pin Batang ulir N+M16 50 MP-50 16
Mur Baut Socket Kecil M-20 120 M-20x120 8
Baut Angkur M-16 30 M-16x30 4
11 I.42.1.11 200 x 500 x 1500 Angkur Ikatan Angin JG - AI 4 51,17 1 Ikat 51,17
Sandaran Tengah SIKU 40.40.4 1880 JG-SK1 168
12 I.42.1.12 1880 x 400 x 250 Sandaran Ujung Atas SIKU 40.40.4 450 JG-SK2a 4 775,90 1 Ikat 775,90 Strap Band Besi
Sandaran Ujung Tengah SIKU 40.40.4 450 JG-SK2b 8
13 I.42.1.13 1139 x 300 x 700 Tiang sandaran SIKU 50.50.5 1139 JG-RL2 22 281,87 1 Ikat 281,87 UNP 80 + Siku
Tiang sandaran SIKU 50.50.5 1139 JG-RL2 18
14 I.42.1.14 1139 x 300 x 700 280,51 1 Ikat 280,51 UNP 80 + Siku
Tiang sandaran Ujung SIKU 50.50.5 1139 JG-RL1 & 3 4
As Roller Ass Ø 8'' 165 R.140 4 4 Set, 1 Ikat
15 I.42.1.15 600 x 640 x 728 Besi As roller Samping Ass Ø 6'' 30 R.2 8 566,26 1 Ikat 566,26 1 Set mengikuti Strap Band Besi
Rumah Roller PLATE SS400 4 gambar
Plate 5 mm 266x380 R-11
Mur Baut Frame Deck M-8 30 M-8x30 218
Mur Baut Horisontal Railing Tengah (Kawat Harmonika) M-8 40 M-8x40 252
Mur Baut Horisontal Railing Ujung M-8 50 M-8x50 64
Mur Baut Horisontal Railing Tengah M-8 50 M-8x50 640
Mur Baut Bracing Gelagar Tengah M-10 40 M-10x40 168
Mur Baut Bracing Gelagar M-10 40 M-10x40 168
Mur Baut Dudukan Railing M-12 40 M-12x40 176
Mur Baut Gelagar Memanjang M-16 50 M-16x50 252
16 I.42.1.16 1200 x 900 x 1000 330,07 1 Drum 330,07 Drum besi
Mur Baut Klem Atas M-16 70 M-16x70 80
Mur Baut Dudukan Roller M-16 75 M-16x75 48
Mur Baut Pengikat segel M-16 100 M-16x100 12
Mur Baut Bracing M-20 60 M-20x60 312
Mur Baut End Plate Pilon M-20 80 M-20x80 40
Mur Baut Top Bracing M-20 90 M-20x90 12
Mur Baut Klem Bawah M-20 90 M-20x90 40
Mur Pengait Bawah M-19 M+W19 80
Shackle RB-12 12
Plate Strip Plate 30.3 460 JG-PKR-1 120
Plate Strip Plate 30.3 200 JG-PKR-2 138
Turnbuckle Ass Ø 19 370 28
17 I.42.1.17 1200 x 900 x 1000 U - Bolt Bulldog Grip 112 502,63 1 Drum 502,63 Drum besi
Kabel Kuos Besi Ø 19 4
Plate simpul diagonal PLATE 8 mm 302 x 360 JG-PS-2 21
Klem Hanger PLATE 10 mm 140 x 170 JG KLM - PKT 1 80
Elastomer Elastomer 23 x 234 X 234 4
18 I.42.1.18 dia 1350 x 700 Kabel Utama Wire rope Ø 32 71000 KU 2 658,98 1 Gulung 658,98 Kayu
19 I.42.1.19 dia 1050 x 500 Kabel Angin Wire rope Ø 19 72000 KA 2 116,60 2 Gulung 233,20 Kayu
Angkur Portal Ass Ø 19 912 64
20 I.42.1.20 1200 x 900 x 1000 133,12 1 Ikat 133,12
Mur Angkur Portal 2N+2W+M19 128
21 I.42.1.21 Base Plate Plate 10 mm 200x375 JG 42-PL5 8 47,20 1 Ikat 47,20
22 I.42.1.22 Kawat Harmonika 3 mm x 50 x 50 1000 x 21000 JG - KH - 21 1 58,80 4 Roll 235,20
Mur Baut Frame Deck (Cadangan) M-8 30 M-8x30 5
Mur Baut Horisontal Railing Tengah (Kawat Harmonika)
M-8 40 M-8x40 5
(Cadangan)
Mur Baut Horisontal Railing Ujung (Cadangan) M-8 50 M-8x50 2
Mur Baut Horisontal Railing Tengah (Cadangan) M-8 50 M-8x50 13
Mur Baut Bracing Gelagar Tengah (Cadangan) M-10 40 M-10x40 4
Mur Baut Bracing Gelagar (Cadangan) M-10 40 M-10x40 4
Mur Baut Dudukan Railing (Cadangan) M-12 40 M-12x40 4
Mur Baut Angkur (Cadangan) M-16 30 M-16x30 2
Dimasukan ke
23 I.42.1.23 1200 x 900 x 1000 Mur Baut Gelagar Memanjang (Cadangan) M-16 50 M-16x50 5 10,79 1 Karung 10,79
dalam drum baut
Mur Baut Klem Atas (Cadangan) M-16 70 M-16x70 2
Mur Baut Dudukan Roller (Cadangan) M-16 75 M-16x75 2
Mur Baut Pengikat segel (Cadangan) M-16 100 M-16x100 2
Mur Baut Bracing (Cadangan) M-20 60 M-20x60 7
Mur Baut End Plate Pilon (Cadangan) M-20 80 M-20x80 2
Mur Baut Top Bracing (Cadangan) M-20 90 M-20x90 2
Mur Baut Klem Bawah (Cadangan) M-20 90 M-20x90 2
Mur Baut Socket Kecil (Cadangan) M-20 120 M-20x120 2
Mur Pengait Bawah (Cadangan) M-19 M+W19 2
24 I.42.1.24 1000 Resin 500 cc - - 8 9,20 1 Set 9,20
NAMA JEMBATAN :
TANGGAL PEMERIKSAAN :
CHECKER
No SKETSA KETERANGAN FOTO EVALUASI
A.1 Geometri Jembatan Sisi Kanan Pylon 1
K K
K K
EL.+0.00 EL.+0.00
A B
2 Penempatan Wire Rope pada Roller a. Tanda pada wire rope tepat pada
as roller
b. Roller berputar
2 Penempatan Wire Rope pada Roller a. Tanda pada wire rope tepat pada
as roller
b. Roller berputar
No SKETSA KETERANGAN FOTO EVALUASI
F.1 Hanger Sisi Kanan Pylon 1
NAMA JEMBATAN :
TANGGAL PEMERIKSAAN :
CHECKER
No SKETSA KETERANGAN FOTO EVALUASI
A.1 Geometri Jembatan Sisi Kanan Pylon 2
K K
K K
EL.+0.00 EL.+0.00
A B
2 Penempatan Wire Rope pada Roller a. Tanda pada wire rope tepat pada
as roller
b. Roller berputar
2 Penempatan Wire Rope pada Roller a. Tanda pada wire rope tepat pada
as roller
b. Roller berputar
No SKETSA KETERANGAN FOTO EVALUASI
F.1 Hanger Sisi Kanan Pylon 2