Rencana Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Rencana Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(RK3K)
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN GEDUNG .................................
.......................................................................
CV. ............................................
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
a. Identifikasi bahaya, penilaian resiko, skala prioritas, pngendalian resiko K3, dan
penganggung jawab
b. Pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
c. Sasarn dan program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3
A. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kebijakan Sistem Manajemen CV. ............................................
Segenap pemimpin dan karyawan CV. ............................................ bertekad
mencapai visi dan misi serta melaksanakan nilai-nilai utama budaya perusahaan secara
konsisten didalam menerapkan:
1. Sistem manajemen mutu.
2. Sistem manajemen resiko dalam pencapaian hasil usaha
3. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3), untuk mencegah
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
4. Sistem manajemen lingkungan, untuk mencapai proses kerja yang ramah
lingkungan dan mencegah pencemaran.
5. Sistem manajemen perlindungan informasi untuk menjaga kerahasiaan dan
menyediakan informasi yang handal
6. Pedoman tatakelola perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate
Govermance (GCG) dan ketaatan dalam mematuhi peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya yang berlaku.
.................................
CV. ............................................
.................................
Ahli K3
KEBIJAKAN TENTANG ALKOHOL & OBAT TERLARANG
Adalah menjadi kebijakan perusahaan untuk sama sekali tidak mentolerir penggunaan obat-
obatan terlarang dan alcohol sewaktu masa kerja.
.................................
CV. ............................................
.................................
Ahli K3
KEBIJAKAN KESELAMATAN KENDARAAN BERMOTOR
Mengemudi merupakan resiko terbesar yang dihadapi oleh para karyawan. Guna memperkecil
resiko ini dan memastikan bahwa standar di seluruh daerah kerja untuk kualifikasi dan praktek
mengemudi diikuti, Kebijakan mengemudi Perusahaan ini ditetapkan dan berlaku terhadap
seluruh organisasi karyawan perusahaan.
Kualifikasi Pengemudi
Hanya karyawan yang telah disetujui saja yang diperbolehkan untuk mengemudikan kendaraan
atas nama perusahaan, termasuk kendaraan yang dimiliki maupun yang disewa oleh
perusahaan.
.................................
CV. ............................................
.................................
Ahli K3
B. Oragnisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
a. TKTD (Tim Keadaan Tanggap Darurat) dan P3K (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan)
Ketua
Wakil
Ketua
Koord.
Tim Komunikasi dan
Keamanan
Koord.
Tim Komunikasi dan
Keamanan
Tanggung Jawab Tim Keadaan Tanggap Darurat
1. Ketua TKTD
Ketua TKTD bertanggung jawab langsung untuk membentuk TKTD yang efektif di wilayah
pembangunan Tanggung Jawab Tim Keadaan Tanggung Darurat Wewenang yang dimiliki
oleh ketua TKTD :
a. Memiliki kewenangan tertinggi dalam hal penentuan langkah dan kenijakan untuk
program dan kelengkapan aktivitas kesiapsiagaan tanggap darurat.
b. Merubah struktur dan jumlah organisasi TKTD serta prosedur kesiapsiagaan tanggap
darurat.
c. Memberikan keputusan terakhir mengenai cara penggulangan keadaan darurat yang
terjadi coordinator site TKTD sudah tidak mampu lagi mengulangi keadaan darurat
dan atau semakin meluasnya keadaan darurat tersebut.
d. Memantau seluruh kegiatan panggulangan TKTD bekerja secara maksimal
e. Mencegah mengurangi bencana pada seluruh wilayah kerja
f. Menjalankan kegiatan tindakan perbaikan dan pencegahan secara
berkesinambungan.
2. Wakil Ketua
Wewenang yang dimiliki wakil ketua TKTD adalah melaksanakan wewenang Keta TKTD dalam
hal ketua TKTD berhalangan.
5. Tim Evakuasi
Tanggung jawab yang dimiliki oleh tim evakuasi:
a. Bertanggung jawab langsung kepada Ketua TKTD untuk meyakinkan bahwa
personil yang ditunjukkan sebagai satgas wilayah TKTD diwilayah tanggung
jawabnya selalu diperbaharui dan memiliki kemampuan.
b. Bertanggung jawab langsung untuk melakukan evakuasi terhadap karyawan,
dokumen penting, dan barang atau material penting yang ada dilokasi
keadaan darurat ke lokasi yang aman.
c. Memandu karyawan menuju titik evakuasi pada saat terjadi keadaan darurat.
d. Meyakinkan seluruh karyawan tidak ada yang tertinggal dilokasi keadaan
darurat.
8. Semua Karyawan
a. Semua personil harus mengetahui lokasi semua jalur evakuasi dan / atau lokasi
master (Master Point) yang telah ditentukan.
b. Mengikuti Instruksi dari Tim PPKD, Proses evakuasi.
Ketua P2K3
Site Manager
Sekretaris
Petugas i K3
Peran Wewenang
Ketua: 1. Memimpin semua rapat pleno P2K3 ataupun menunjuk anggota untuk
memimpin rapat pleno.
2. Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya demi tercapainya
pelaksanaan program-program P2K3.
3. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan P2K3 di Perusahaan ke Disnakertrans
Kabupaten/Kota setempat melalui pimpinanperusahaan.
4.Mempertanggung jawabkan program-program P2K3 dan pelaksanaankepada
direksi.
5. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaanna program-program K3 di
perusahaan.
Perusahaan yang memiliki tenaga kerja kurang dari 50 (lima puluh) orang dengan tingkat resiko
bahaya sangat besar, maka jumlah anggota sesuai dengan ketentuan nomor 2 (dua) diatas.
Kelompok Perusahaan yang memiliki tenaga kerja kurang 50 (lima puluh) orang untuk anggota
kelompok, maka jumlah anggota sesuai dengan ketentuan nomor 2 (dua) diatas dimana
masing-masing anggota mewakili perusahaannya.
Sasaran Umum
Nihil kecelakaan kerja (Zero Accident)
Sasaran Khusus
Jenis/type Identifikasi Jenis Pengendalian
No
Pekerjaan Bahaya dan Resiko K3 Resiko k3
1 2 3 4
Site Manager
Petugas K3
b. Safety Patrol
Safety Patrol adalah salah satu alat untuk mengontrol/pengawasan untuk
memastikan apakah standar yang sudah ada telah dilaksanakan atau belum,
biasanya team patroli datang kelapangan untuk mengecek kinerja safety man atau
helper dilapangan, team patrol mencatat, mendokumentasikan beberapa temuan.
Hasil temuan dalam safety patrol akan buatkan perbaikan yang harus dilakukan dan
dikomunikasikan kepada petugas K3 dilapangan.
d. Inspeksi
Kegiatan inspeksi merupakan salah satu upaya yang bersifat “proactive” bertujuan
untuk memastikan apakah fasilitas yang ada dilapangan telah dikeloala dengan baik
(well-managed). Dengan inspeksi, kit akan memperoleh umpan-balik yang sangat
berharga bagi menejemen dalam merencanakan tindakan perbaikan. Setiap alat
berat atau peralatan yang memiliki potensial bahaya tinggi wajib dilakukan inspeksi
sebelum dioperasikan.
Tujuan inspeksi:
1. Mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin terjadi
2. Mengidentifikasi kekurangan-kekurangan pada peralatan
3. Mengidentifikasi tindakan yang tidak standar/tidak aman yang dilakukan pekerja
4. Mengidentifikasi dampak dari perubahan/pergantian suatau proses/material
5. Mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam suatu perbaikan
6. Menunjukkan komitmen menejemen terhadap K3
Namun pada prinsipnya, tujuan inspeksi K3 adalah:
1. Identifikasi kondisi tidak aman
2. Identifikasi Tindakan Tidak Aman
3. Menemukan Penyebab Dasar Terjadinya Kondisi/Tindakan Tidak Aman
e. Senam
Kegiatan senam dilakukan setiap bulannya. Tujuan dari senam ini adalah untuk
meningkatkan kebugaran pekerjaan ataupun keryawan. Bekerja secara kontinui
dalam jangka waktu yang relative lama dapat menimbulkan kejenuhan.
f. General Cleanning
General Cleanning merupakan kegiatan pembersihan secara menyeluruh yang
dilakukan oleh semua anggota (Pekerja, Pelaksana lapangan, subkontraktor dan
petugas K3) dalam suatu tempat kerja.
g. Meeting
Safety meeting merupakan suatu pertemuan yang harus dihadiri oleh semu pekerja,
supervisor, engineer, foreman, HSE dan wakil management. Ada beberapa safety
meeting yang biasa dilakukan yaitu internal meeting, monthly meeting, toolbox
meeting.
Toolbox meeting merupakan pertemuan untuk membahas apa saja kegiatan yang
akan dilakukan pada pagi hari sebelum dimulainya pekerjaan untuk membahas apa
saja yang akan dilakukan hari ini kemudian review pekerjaan yang telah dilakukan
kemarin, lalu pembagian tugas/job desc dari supervisor kepada masing-masing
pekerja sehingga tidak ada lagi missed saat telah bekerja dilapangan serta yang
paling penting dari toolbox meeting ialah mengingatkan kembali kepada seluruh
pekerja mengenai keselamtan, kesehatan kerja serta lingkunga (aspek K3L) (dalam
arti lain penyegaran mengenai safety behavior).
h. On Job Training
On job trainin merupakan pelatihan yang dilakukan kepada pekerja upaya
pencegahan terhadap kecelakaan kerja, misalnya cara penggunaan APAR yang
benar, cara menggunakan safety body harness, yang memakai bar bender dan bar
cutter, dan first aid
i. HSE Performance Bord
HSE Performace board merupakan informasi menegnai keselamatan kerja dan
kesehatan kerja proyek. HSE Performance board diperbarui setiap hari. Informasi
yang ada pada HSE Performance board yaitu tanggal, jumlah karyawan, data jumlah
kecelakaan kerja, data jumlah jam kerja aman dan lainnya.
j. Safety Plan
Safety plan adalah perencanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh petugas K3
dalam jangka waktu tertentu dan biasanya bersifat rutin.
Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berkaitan dengan penyusunan Safety Plan,
Pengamanan Proyek (Security Plan), dan Pengelolaan ketertiban serta kebersihan Proyek
(House Keeping) dengan target “ Zerro Accident” (tidak ada kecelakaan Kerja).
a. Safety Plan
Safety Plan dibuat dengan mengikuti ketentuan – ketentuan maupun arahan yang dikeluarkan
oleh Depnaker selaku instansi yang melakukan kontrol terhadap hal ini. Safety Plan mencakup
antara lain perencanaan Sefety Managemen, Identifikasi bahaya kerja dan penanggulannya,
Rencana penempatan alat alat pengaman seperti pagar, jaring / net (bila perlu) pada tangga
dan tepi bangunan, railing serta rambu rambu K3 serta rencana penempatan alat alat pemadam
kebakaran (tabung pemadam api), dan lain lain.
b. Security Plan
Security Plan mencakup prosedur keluar masuk bahan proyek, prosedur penerimaan tamu,
Identifikasi daerah rawan diwilayah sekitar proyek dan Prosedur komunikasi di proyek.
Tolak ukur keberhasilan K3 ini ditandai dengan produktifitas dan efektivitas serta tidak
terjadinya kecelakaan kerja.Kontraktor wajib menguraikan secara lebih lengkap tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam pelaksanaan pekerjaan.
Oleh karena itu penerapan prinsip K3 di proyek sangat memerlukan perhatian kontraktor, ada
beberapa hal yang harus diketahui oleh kontraktor dalam rangka menerapkan prinsip prinsip
kerja sesuai dengan ketentuan K3 dilingkungan Proyek antara lain :
1. Pembukaan
a. Gambaran Proyek.
b. Pokok pokok perhatian untuk K3
2. Resiko kecelakaan dan pencegahannya (Resiko yang mungkin terjadi di
proyek tersebut)
3. Tata cara pengoprasian Perlatan
4. Alamat Instansi terkait.
a. Rumah sakit atau Puskesmas setempat
b. Camat
c. Polisi
d. Koramil
e. Disnaker
f. Pemadam Kebakaran
g. Dinas Perhubungan.
Yang dimaksud dengan kecelakaan K3 BUKAN hanya yang akan mengakibatkan cidera
atau sakitnya tenaga kerja, TAPI juga menyangkut rusak atau kurangnya produktivitas
peralatan dan bahan jadi penangan K3 yang TIDAK BAIK akan berakibat pada turunya
produktivitas. Sebagai bukti adanya Safety Plan adalah adanya Safety Plan yang sudah
disahkan oleh Manager Proyek.
C. KEGIATAN K3 DI LAPANGAN
Kegiatan K3 di lapangan merupakan pelaksanaan Safety Plan yang harus dilaksanakan
kontraktor pelaksana dalam menyelenggarakan kegiatan proyek yang menyangkut
beberapa hal :
1. Kerja sama dengan instansi yang terkait dengan K3
Kerjasama dengan instansi yang terkait dengan K3 sangat penting, Instansi yang
dimaksud adalah : Disnaker, Dishub, Dinas Pemadam Kebakaran, Camat, Koramil,
Polsek, dan Rumah Sakit atau Puskesmas Setempat. Hubungan awal yang dimulai
dengan pendaftaran proyek ke disnaker dan pemberitahuan tentang pelaksanaan
proyek kepada Muspida ( Camat, Koramil, Polsek ) diharapkan dapat menjalin suatu
kerjasama yang baik dan perlu dipertahankan dengan hubungan informal yang lain
agar apabila ada masalah K3 dapat diselesaikan dan ditangani dengan baik. Dan
untuk terjaminya kesehatan tenaga kerja pihak proyek perlu bekerjasama dengan
Rumah Sakit atau Puskesmas setempat agar setiap ada masalah kesehatan tenaga
kerja dapat di tengani dengan cepat dan tepat.Sebagai bukti pelaksanaanya adalah
: adanya dokumen dokumen atau surat surat serta hubungan kerja sama yang nyata
dengan instansi terkait.
2. Pengawasan Pelaksanaan K3
Pengawasan pelaksanaan K3 meliputi kegiatan :
a. Safety Patrol
b. Safety Supervisor
c. Safety Meeting dan
d. Pelaporan serta penanganan kecelakaan.
a. Yang dimaksud Safety Patrol adalah : Suatu Tim K3 yang terdiri dari 1 atau 2
orang yang melaksanakaan patroli selama kira kira 1 atau 2 jam (tergantung
lingkup proyek), Dalam patroli masing masing anggota safety patrol mencatat hal
hal yang tidak sesuai ketentuan yang memiliki resiko kecelakaan.
Ketentuan dan tolak ukurnya adalah :
a. Safety Plan
b. Panduan Pelaksanaan K3
c. Hal hal yang secara teknis mengandung resiko bahaya.
b. Yang dimaksud dengan Safety Supervisor adalah : Petugas yang ditunjuk oleh
Manager Proyek yang secara terus menerus melaksanakaan pengawasan
terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3. Safety Supervisor
berwenang menegur dan memberikan instruksi kepada Superintndent (Kepala
Pelaksana) bila ada pelaksanaan pekerjaan yang mengandung bahaya terhadap
keselamatan kerja. Selain itu kewajiban Safety Supervisor juga membuat semua
laporan tentang pelaksanaan safety plan.
Sebagai bukti pelaksanaan dari kegiatan ini adalah : Adanya catatan yang
mendukung kegiatan kegiatan tersebut dan adanya penanganan yang nyata atas
kegiatan tersebut dilapangan.
Dalam hal ini ada beberapa catatan yang harus dipahami bahwa kalau sudah memenuhi sarana
peralatan K3 berarti sudah memenuhi persyaratan K3, padahal sarana peralatan K3 ini adalah
baru sebagian dari sistem K3. Bekerja dengan K3 yang benar adalah bila memenuhi 3 (tiga) hal
sebagai berikut :
1. Orangnya ; (pengawas dan tenaga kerja) mempunyai sikap kerja yang benar yaitu :
a. Punya pengetahuan dan keterampilan K3
b. Berprilaku sesuai ketentuan K3
c. Sehat Jasmani dan Rohani
E. PENATAAN LINGKUNGAN
Penataan Lingkungan meliputi perencanaan tata letak fasilitas fasilitas untuk
melaksanakan pekerjaan dan pengelolaan kebersihan lingkungan kerja proyek (House
keeping) antara lain :
1. Perenacaan Tata Letak
Perencanaan tata letak harus diatur sedemikian rupa sehingga orang dan alat yang
bekerja tidak saling tertanggu, tapi justru saling mendukung, agar pelaksanaan kerja
dengan pruduktifitas tinggi dan aman dapat dicapai, Faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan tata letak adalah ;
a. Dimensi (ukuran), posisi, elevasi (ketinggian)
b. Gerakan manusia dan alat
c. Suara (kebisingan)
d. Getaran
e. Cahaya dan sirkulasi
2. House Keeping
Kebersihan dan kerapian tempat kerja merupakan syrat K3, Sarana kebersihan dan
kerapian untuk program K3 adalah :
a. Penyediaan air bersih yang cukup
b. Penyedian toilet / wc yang bersih
c. Penyediaan tempat sholat yang bersih
d. Penyediaan bak bak sampah
e. Pembuatan saluran pembuangan limbah
f. Pembersihan sampah sampah secara teratur
g. Kerapian penempatan alat alat kerja dilapangan setelah dipakai.
Berikut ini adalah contoh safety plan yang menyangkut tentang hal hal :
Resiko kecelakaan dan pencegahan
A. TABEL KECELAKAAN DAN PENCEGAHAN
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA / MASALAH SASARAN K3 PROYEK PENGENDALIAN RISIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA BIAYA (RP)
1 Galian tanah manual Pekerjaan secara manual/tenaga manusia 1 Mencegah cedera 1 Pemasangan pagar dan rambu pada pekerjaan galian minimal 1 Pembangunan Turap kayu 1 Biaya material kayu papan
1 Terjatuh, terperosok bertambah parah 1 m dari lubang galian supaya pekerja tidak terjatuh.` 2 Biaya material kayu balok
2 Tercangkul 2 Mengurangi pendarahan 2 Pemasangan pagar dan rambu peringatan pada pekerjaan 3 Biaya material kayu cerocok
3 Meringankan rasa nyeri bongkaran. 4 Biaya material pendukung
Resiko 3 Pada pekerjaan galian yang cukup dalam, tebing galian wajib 5 Biaya tukang kayu / upah
1 Luka-luka diberi penyangga supaya tidak longsor.
2 Patah tulang 2 Penempatan rambu2 1 Biaya pengadaan rambu2 siap jadi
2 Biaya Pemasangan rambu2
2 Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi Pekerjaan secara manual/tenaga manusia 1 Mencegah maut 1 Pembuatan pagar pelindung pada material dan tanda tanda 1 Pembangunan Turap kayu 1 Biaya material kayu papan
1 Tertimbun material longsor menyebabkan luka luka, 2 Mencegah cedera bertambah 2 Dibuat pagar pelindung 2 Biaya material kayu balok
3 Pek. Urugan tanah bawah lantai patah tulang, meninggal parah 3 Lakukan pekerjaan dengan FOKUS dan hati-hati. 3 Biaya material kayu cerocok
2 Terjepit menyebabkan luka luka, patah tulang, 3 Mengurangi pendarahan 4 Selalu awasi kegiatan yang dilakukan oleh rekan kerja anda. 4 Biaya material pendukung
meninggal 4 Meringankan rasa nyeri 5 Biaya tukang kayu / upah
3 Tergilas menyebabkan luka luka, patah tulang, 5 Menunjang kesembuhan
meninggal 2 Penempatan rambu2 1 Biaya pengadaan rambu2 siap jadi
4 Tertimbun material 2 Biaya Pemasangan rambu2
5 Material longsor
3 Pemberian pagar pelindung 1 Biaya pengadaan pagar pelindung siap jadi
2 Biaya pengadaan pagar (safety line)
3 Biaya Pemasangan pagar
4 Pekerjaan Pondasi Sumuran 1 Tertimpa menyebabkan patah tulang, luka-luka, 1 Mencegah maut 1 Jangan berdiri didekat Cincin Sumuran 1 Penempatan rambu2 1 Biaya pengadaan rambu2 siap jadi
Pondasi Tapak meninggal 2 Mencegah cedera bertambah 2 Beri-beri rambu pekerjaan 2 Biaya Pemasangan rambu2
Pondasi Batu Kali 2 Terjepit menyebabkan patah tulang, luka-luka. parah 3 Gunakan Sepatu Pengaman
3 Terhimpit Cincin Sumuran 3 Mengurangi pendarahan 4 Dibuat pagar pelindung 2 Pemberian pagar pelindung 1 Biaya pengadaan pagar pelindung siap jadi
4 Tertimpa Batu Kali patah tulang & meninggal dunia 4 Meringankan rasa nyeri 5 Penggunaan pakaian, sepatu, helm yang aman 2 Biaya pengadaan pagar (safety line)
5 Tertusuk menyebabkan luka-luka. 5 Menunjang kesembuhan 6 Konsentrasi / fokus saat bekerja 3 Biaya Pemasangan pagar
5 Pekerjaan Pembesian Pekerjaan secara manual/tenaga manusia 1 Mencegah cedera bertambah 1 Jangan memegang material besi tulangan atau kawat pada 1 Penyediaan alat alat safety 1 Biaya pengadaan alat alat safety
1 Tertimpa menyebabkan patah tulang, luka-luka, parah bagian ujungnya yang tajam. 2 Biaya sosialisasi penggunaannya
6 Pekerjaan kusen aluminium meninggal 2 Mengurangi pendarahan 2 Gunakanlah sarung tangan saat melakukan pekerjaan ini.
2 Terjepit menyebabkan patah tulang, luka-luka. 3 Meringankan rasa nyeri 3 Gunakanlah meteran yang sesuai dengan material yang akan 2 Pelatihan pada pekerja 1 Biaya Penyusunan istruksi kerja
3 Tertusuk menyebabkan luka-luka. 4 Mencegah cedera punggung diukur. 2 Biaya Percetakan dokumen pelatihan
4 Tangan terluka saat melakukan pemeriksaan material. 5 Mencegah maut 4 Jangan memegang meteran pada bagian sisinya yang tajam. Biaya Sosialisasi dokumen pelatihan
5 Terkena Alat kerja yang tajam (meteran, mata cutter). 6 Menunjang kesembuhan 5 Jaga posisi tangan saat memegang rebar yang akan dipotong,
6 Tangan tergores/tertusuk kawat pengikat. jangan terlalu dekat dengan mata cutter yang tajam.
7 Tergores ujung potongan besi yang tajam 6 Lakukan pengikatan dengan menggunakan tang atau gegep.
8 Besi yang sedang dibengkokkan melenting. 7 Lakukan pembengkokan dengan posisi tubuh dan kuda-kuda
9 Area kerja yang sempit. yang benar.
10 Ujung kawat pengikat yang tajam. 8 Bersihkan bar bender dari cairan atau material licin lainnya utk
menghin-dari terjadinya slip saat melakukan pembengkokan.
9 Lakukan kerjasama & koordinasi yang baik dengan rekan kerja
saat memindahkan rebar.
10 Selalu FOKUS terhadap pekerjaan dan hati-hati.
11 Lakukan pemasangan besi satu-persatu dengan bantuan
rekan kerja.
12 Lakukan pengangkatan besi dengan posisi tubuh yang benar
untuk meng-hindari terjadinya cidera punggung.
13 Jangan memegang kawat pengikat pada bagian ujungnya
yang tajam.
14 Gunakanlah kaca mata pelindung saat melakukan pekerjaan ini.
7 Pekerjaan kayu Bekisting Pekerjaan secara manual/tenaga manusia
1 Tertimpa menyebabkan patah tulang, luka-luka, 1 Mencegah cedera bertambah 1 Jaga posisi tangan agar jangan terlalu dekat dengan mata 1 Penyediaan alat alat safety 1 Biaya pengadaan alat alat safety
meninggal parah gergaji. 2 Biaya sosialisasi penggunaannya
2 Terjepit menyebabkan patah tulang, luka-luka. 2 Mengurangi pendarahan 2 Lakukan pekerjaan dengan FOKUS dan hati-hati
3 Tertusuk menyebabkan luka-luka. 3 Meringankan rasa nyeri 3 Gunakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan ini. 2 Pelatihan pada pekerja 1 Biaya Penyusunan istruksi kerja
4 Terjatuh menyebabkan patah tulang, luka-luka, 4 Mencegah maut 4 Jangan melakukan pekerjaan dengan posisi melawan arah angin. 2 Biaya Percetakan dokumen pelatihan
meninggal 5 Menunjang kesembuhan 5 Gunakan alat pelindung berupa; safety glasses dan dust masker Biaya Sosialisasi dokumen pelatihan
5 Terkena alat pemotong (gergaji) yang tajam. bila diperlukan.
6 Tangan terkena/tertusuk serat kayu. 6 Jaga posisi tangan agar jangan sampai terpukul martil.
7 Serbuk gergaji mengenai mata atau terhirup. 7 Selalu FOKUS terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan.
8 Tangan terjepit balok kayu. 8 Lakukan pekerjaan secara bersama-sama dengan rekan kerja.
9 Tangan terpukul alat kerja (martil). 9 Jalin koordinasi yang baik saat melakukan pekerjaan ini.
11 Awasi keadaan sekeliling saat melakukan pekerjaan.
9 Pekerjaan pengecatan 1 Lalu lintas Rawan rawan terhadap kemacatan, 1 Mencegah gangguan pernafasan - Penggunaan pakaian, sepatu, helm yang aman 1 Penempatan rambu2 1 Biaya pengadaan rambu2 siap jadi
kecelakaan 2 Mencegah alergi pada kulit - Sedia kotak P3K di lokasi pekerjaan 2 Biaya Pemasangan rambu2
2 Terkena percikan cat - Beri-beri rambu pekerjaan
3 Gangguan pernafasan akibat thinner - Jalin koordinasi yang baik saat melakukan pekerjaan ini. 2 Pemberian pagar pelindung 1 Biaya pengadaan pagar pelindung siap jadi
- Pakai selalu safety yang dipergunakan waktu mengaduk cat dan 2 Biaya pengadaan pagar (safety line)
tiner 3 Biaya Pemasangan pagar
- Lakukan pengecatan dengan benar dan hati-hati dan perlahan.
- Lakukan pengecekan yang dicat betul-betul bersih dari debu dan
tanah.
10 Pekerjaan pasang dinding bata & plesteran 1 Gangguan pernafasan yang disebabkan oleh debu 1 Mencegah maut - Penggunaan pakaian, sepatu, helm yang aman 1 Penempatan rambu2 1 Biaya pengadaan rambu2 siap jadi
2 Tertusuk ujung bata yang tajam 2 Mencegah cedera bertambah parah - Sedia kotak P3K di lokasi pekerjaan 2 Biaya Pemasangan rambu2
3 Tertimpa runtuhan dinding bata yang belu kering 3 Mengurangi pendarahan - Beri-beri rambu pekerjaan
4 Meringankan rasa nyeri - Jalin koordinasi yang baik saat melakukan pekerjaan ini. 2 Pemberian pagar pelindung 1 Biaya pengadaan pagar pelindung siap jadi
5 Menunjang kesembuhan 2 Biaya pengadaan pagar (safety line)
6 Mencegah gangguan pernafasan 3 Biaya Pemasangan pagar
7 Mencegah alergi pada kulit
14 Pekerjaan pasang Granit 1 Gangguan pernafasan yang disebabkan oleh debu 1 Mencegah maut - Penggunaan pakaian, sepatu, helm yang aman 1 Penyediaan alat alat safety 1 Biaya pengadaan alat alat safety
3 Tertusuk ujung Granit yang tajam 2 Mencegah cedera bertambah parah - Sedia kotak P3K di lokasi pekerjaan 2 Biaya sosialisasi penggunaannya
3 Mengurangi pendarahan - Fokus pada pekerjaan
4 Meringankan rasa nyeri - Jalin koordinasi yang baik saat melakukan pekerjaan ini.
5 Menunjang kesembuhan
6 Mencegah gangguan pernafasan
7 Mencegah alergi pada kulit
15 Pekerjaan listrik 1 Kesentrum 1 Mencegah maut - Penggunaan pakaian, sepatu, helm yang aman 1 Penempatan rambu2 1 Biaya pengadaan rambu2 siap jadi
Pekerjaan daya, arus 2 Mencegah cedera bertambah parah - Sedia kotak P3K di lokasi pekerjaan 2 Biaya Pemasangan rambu2
3 Mengurangi pendarahan - Fokus pada pekerjaan
4 Meringankan rasa nyeri - Jalin koordinasi yang baik saat melakukan pekerjaan ini. 2 Pemberian pagar pelindung 1 Biaya pengadaan pagar pelindung siap jadi
5 Menunjang kesembuhan - Pastikan mematikan aliran listrik sebelum memulai pekerjaan listrik 2 Biaya pengadaan pagar (safety line)
3 Biaya Pemasangan pagar
16 Pekerjaan pasang pipa 1 Gangguan pernafasan yang disebabkan oleh debu 1 Mencegah maut - Penggunaan pakaian, sepatu, helm yang aman 1 Penyediaan alat alat safety 1 Biaya pengadaan alat alat safety
2 Tertusuk ujung pipa yang tajam 2 Mencegah cedera bertambah parah - Sedia kotak P3K di lokasi pekerjaan 2 Biaya sosialisasi penggunaannya
3 Mengurangi pendarahan - Fokus pada pekerjaan
4 Meringankan rasa nyeri - Jalin koordinasi yang baik saat melakukan pekerjaan ini.
5 Menunjang kesembuhan
6 Mencegah gangguan pernafasan
7 Mencegah alergi pada kulit