Laporan KP Ninda Umairoh
Laporan KP Ninda Umairoh
OLEH:
NINDA UMAIROH
NIM. 0705192029
Dengan rasa syukur kehadiran Allah atas segala rahmat dan karunia-Nya,
praktikan dapat menyelesaikan kegiatan kerja praktik (KP) dan membuat laporan
kerja praktik (KP) berjudul “Uji Kadar Fenol pada air limbah menggunakan
spektrofotometer Dr3900 di UPT Laboratorium Lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara” ini merupakan
bentuk pertanggungjawaban tertulis atas terlaksananya kegiatan kerja Praktik.
Praktikan menyadari bahwa terlaksananya kegiatan KP dan penulisan laporan KP
ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
1. Bapak Prof. Dr. Abu Eokhmad, M.Ag selaku Plt Rektor Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Mhd. Syahnan, MA selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
3. Bapak Muhammad Nuh, S.Pd., M.Pd selaku ketua Jurusan Fisika Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
4. Ibu Ratni Sirait, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan dalam
Pelaksanaan Kerja Praktik.
5. Ibu Rita Mestika Hayati, SP, M.Si selaku Kepala UPT. Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera
Utara.
6. Bapak Setiaman S. Nazara selaku Pembimbing Lapangan di UPT.
Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Sumatera Utara.
7. Bapak dan Ibu Analis di UPT. Laboratorium Lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.
8. Orang tua penulis yang sangat saya sayangi dan hormati yaitu Ibunda Umi
Kalsum yang selalu mendukung penuh penulis dalam menjalani pendidikan
ii
penulis dan selalu memberi motivasi dengan cintanya, sayangnya dan
doanya yang tak pernah putus untuk kebahagiaan dan keberhasilan penulis
serta anggota keluarga saya abangda M Ridho Amanda, S.T dan kakanda
Endang Lestari yang telah memberikan doa serta motivasi sehingga laporan
ini selesai.
9. Teman-teman satu kelompok yang telah memberikan bantuan dan
mendukung dalam pengerjaan laporan ini.
Ninda Umairoh
NIM. 0705192029
iii
DAFTAR ISI
iv
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 25
5.2 Saran ........................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 26
LAMPIRAN .................................................................................................... 27
DOKUMENTASI KERJA PRAKTK .......................................................... 36
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Kerja Praktik, pratikan memilih topik Uji kadar Fenol pada air
limbah menggunakan spektrofotometer Dr3900 dikarenakan pengujian tersebut
merupakan salah satu pengujian fisika. Uji kadar Fenol Disamping sifat kualitas
air yang dilihat dari sifat fisik, kimia dan bakteriologis, kadang-kadang sering juga
dilihat sifat air dalam radioaktivitas dan kandungan pestisida.
Di UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Sumatera Utara terdapat beberapa parameter yang dilakukan
untuk menguji pencemaran lingkungan, yang salah satunya adalah parameter
fisika. Parameter fisika untuk kualitas air warna, bau, temperatur, benda padat,
TDS, TSS, minyak, dan oli. Parameter kimia meliputi BOD, COD, jumlah karbon
organik, DO, salinitas, kesadahan, pH, keasaman, alkalinitas, kandungan besi
(Fe), mangan (Mn), klorida (Cl), sulfat, sulfide, logam berat (Hg, Pb, Cr, Cu, Zn),
Fenol, MBAS, NH3, nitrit, nitrat, dan fosfat. Pengujian dilakukan pada air
permukaan, air tanah dan air limbah, untuk menguji pencemaran pada air tersebut.
Selain memiliki laboratorium dengan fasilitas yang memadai, UPT Laboratorium
1
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
juga memperoleh sampel dari lingkungan seperti air sungai dan sumur atau dari
pabrik berupa limbah untuk diuji pencemarannya. Hal inilah yang menjadi alasan
praktikan memilih UPT. Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Sumatera Utara sebagai tempat dilakukannya kegiatan Kerja
Praktik (KP).
1.2.1 Untuk menentukan nilai kadar Fenol pada sampel yang telah
dilakukan menggunakan Spektrofotometer Ddr3900 dengan hasil
yang baik.
1.2.2 Untuk mengetahui reaksi Fenol dengan Metode 4-aminoantipyrine.
2
1.3.3 Manfaat bagi UPT. Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
1.3.3.1 Mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa yang melakukan
kegiatan kerja praktik
3
BAB II
PROFIL INSTANSI
4
2.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi di UPT. Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara ditunjukkan dalam bagan berikut:
5
b. Menyusun bahan kebijakan teknis operasional, SOP, standar
kompetensi jabatan, analisis jabatan, analisis beban kerja,
evaluasi jabatan, dan standar lainnya lingkup UPT untuk
ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Dinas sehingga
terselenggara aktivitas dan tugas secara optimal.
c. Membagi tugas, membimbing, menilai, memberikan
penghargaan dan penegakan/ pemrosesan kedisiplinan pegawai
ASN (reward and punishment) dalam rangka untuk kelancaran
tugas UPT berdasarkan atas peraturan perundangan-undangan.
d. Melaksanakan koordinasi dan penyeliaan pelayanan di bidang
laboratorium yang meliputi pemeriksaan dan pengujian
terhadap kualitas air, udara, kebisingan dan tanah termasuk
limbah yang terkandung di dalamnya untuk penentuan kualitas
lingkungan dengan menerakan sistem mutu yang berlaku bagi
laboratorium penguji dan berdasarkan peraturan perundangan-
undangan.
e. Membuat kesimpulan hasil pengujian secara objektif pada
naskah dinas berdasarkan peraturan perundangan-undangan.
f. Melaksanakan pengelolaan untuk pemeliharaan rutin dan/atau
berkala sarana dan prasarana UPT sesuai peraturan yang
berlaku untuk kelancaran pelaksanan kegiatan.
g. Melaksanakan koordinasi dan penyeliaan pemutakhiran data
lingkup laboratorium lingkungan sebagai bahan perencanaan
dan informasi publik.
h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Uraian Tugas Kepala Sub Bagian Tata Usaha Laborator Lingkungan adalah:
6
a. Menyiapkan bahan penyusunan program kerja UPT dengan
mempedomani rencara umum kota, rencana strategis. den
rencana kerja Dinas u tuk terlaksananya sinergitas perencanaan
b. Menyiapkan bahan kebijakan rekris operasional. SOPs cap
kompetensi jabatan. analisis jabatan analisis beban evaluasi
jabatan, dan standar lainnya lingkup UPT diproses lebih lanjut
Kepala UPT sehingga terselenggarang aktivitas dan tugas
secara optimal.
c. Membagi tugas. pem bimbingan, penilaian, penghargaan, dan
penegakan/pemrosesan kedisiplinan Pegawai ASN (reward and
punishment) lingkup rusan Tata Usaha dalam rangka art.
kelancaran tugas berdasarkan atas peraturan perundang-
undangan.
d. Melakukan koordinasi dan penyeliaan urusan pembukuan,
verifikasi, penghitungan anggaran. dan pertanggungjawaban
anggaran UPT berdasarkan atas peraturan perundang-undang.
e. Melakukan urusan kepegawaian dan pengembangan pegawai di
lingkungan UPT berdasarkan atas peraturan perundang-
undangan
f. Melakukan koordinasi dan penyeliaan urusan pembayaran
belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan
pembayaran lainnya berdasarkan atas peraturan perundang-
undangan.
g. Melakukan pengelolaan data dan informasi pegawai di
lingkungan UPT berdasarkan atas peraturan perundang-
undangan.
h. Melakukan urusan pengelolaan persuratan, perpustakaan,
kearsipan di lingkungan UPT berdasarkan atas peraturan
perundang-undangan
i. Melakukan urusan publikasi dan dokumentasi di lingkungan
UPT
7
j. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan,
penerimaan, inventarisasi, penyimpanan, penghapusan, dan
pendistribusian barang milik daerah di lingkungan UPT
berdasarkan atas peraturan perundang-undangan
k. Melakukan koordinasi dan penyeliaan urusan keamanan,
ketertiban, kebersihan. dan keindahan di lingkungan UPT
l. Melakukan pengaturan penggunaan sarana dan prasarana
lingkungan UPT
m. Melakukan penyimpa: an dan pemeliharaan dokumen urusa tata
usaha
n. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas secara berkala
selangga pertanggungjawaban tugas; dan
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
UPT sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis
operasional pada jabatan fungsional yang menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya selaku pejabat fungsional untuk melaksanakan sebagian tugas
UPT sesuai dengan keahlian dan kebutuhan berdasarkan peraturan perundang-
undangan tentang jabatan fungsional dan angka kreditnya. Jabatan pelaksana
mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis operasional yang menjadi tugas dan
tanggungjawabnya selama jabatan pelaksana sesuai dengan uraian tugas dari hasil
analisisi jabatan dan analisis beban kerja berdasarkan peraturan perundang-
undangan (Peraturan Walikota Medan Nomor 24 Tahun 2018).
2.2 Penjelasan Penempatan Kerja Praktik di Instansi
UPT Laboraturium lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
terbagi menjadi dua laboraturium yaitu laboraturium air dan laboraturium udara.
Pada praktikan diberi kesempatan untuk melakukan pengujian yang ada di
laboraturium air. Adapun parameter yang dilakukan seperti uji FENOL, uji TSS,
uji TDS, uji PH,uji FOSFAT dan uji kekeruhan dan membantu pekerjaan analis
yang sedang melakukan pengujian.
8
BAB III
9
Gambar 3.2 Alat Uji TSS
Prosedur Kerja:
1. Dinyalakan Spektrofotometer, lalu setting number 360.
2. Disiapkan blender, tuangkan sampel ke dalam masing-masing beaker glass
500 ml kemudian sampel di blender selama 2 menit.
3. Kemudian diambil kurvet 25 ml dan di isi dengan sampel yang sudah di
blender kemudian di bersihkan pakai tissue hingga kering.
4. Diambil kurvet 25 ml lalu di isi dengan aquadest untuk dijadikan blanko
dibersihkan bagian luar kurvet yang berisi aquadest menggunakan tissue,
lalu dimasukkan blanko ke dalam spektrofotometer kemudian klik zero
hingga keluar angka 0.
5. Kemudian di angkat kuvet sebagai blanko, lalu dimasukkan kuvet yang
berisi sampel air limbah yang sudah di blender tadi.
6. Setelah itu tekan read hingga keluar hasilnya, diulangi sampai 3 kali baca.
3.1.2 Uji PH dengan PH meter
No Alat Bahan
1. PH meter Sampel
2. Gelas Beaker Tisu
3. - Aquades
Tabel 3.2 Alat dan Bahan Uji PH
10
Gambar 3.3 Alat Uji PH
Prosedur Kerja
1. Dibilas elektroda dengan aquades, selanjutnya keringkan dengan tisu halus
2. Dicelupkan elektroda ke dalam sampel sampai pH meter menunjukkan
pembacaan yang stabil.
3. Dicatat hasil pembacaan skala atau angka pada tampilan dari pH meter.
3.1.3 Uji Fosfat Metode Askrobat dengan Spektrofotometer UV-Vis
No Alat Bahan
7 Pipet tetes -
8 Kuvet -
9 Timbangan digital -
11
Gambar 3.4 Bahan uji fosfat
Prosedur Kerja:
1. Persiapan Pengujian:
Pembuatan larutan induk fosfat 500 mg/l
a. Pembuatan larutan 2.195 g kalium dihidrogen fosfat anhidrat
KH₂PO₄ dengan 100 ml air aquades dalam labu ukur 1000 ml.
b. Ditambahkan air aquadest sampai tepat pada tanda ter kemudian di
homogenkan.
Pembuatan larutan baku fosfat 10 mg/l
a. Dipipet 2 ml larutan induk fosfat 500 mg/l dan masukan ke dalam
labu ukur 100 ml.
b. Ditambahkan air aquadest sampai tepat pada tanda tera dan di
homogenkan.
Pembuatan larutan kerja fosfat
a. Dipipet 0 ml, 5 ml, 10 ml, 20 ml, dan 25 ml larutan baku fosfat
yang mengandung 10 mg/l dan masukan masing-masing ke dalam
labu ukur 250 ml.
12
b. Di tambahkan air aquadest tepat pada tanda tera kemudian di
homogenkan.
2. Pembuatan Kurva Kalibrasi:
a. Dioptimalkan alat spektrofotometer sesuai dengan petunjuk alat
untuk pengujian kadar fosfat.
b. Dipipet 50 ml larutan kerja dan masukkan masing-masing ke
dalam erlenmeyer.
c. Ditambahkan 1 tetes indikator fenolftalin, jika berbentuk warna
merah muda tambahkan tetes demi tetes H₂SO₄ 5N sampai warna
hilang.
d. Ditambahkan 8 ml larutan campuran dan kemudian homogenkan.
e. Dimasukkan kedal spektrofotometer baca dan catat serapnya pada
panjang gelombang 880 nm kisaran waktu 10 menit.
3. Prosedur:
a. Dipipet 50 ml sampel air limbah dan kemudian masukkan masing-
masing ke dalam erlenmeyer.
b. Ditambahkan 1 tetes indikator fenolftalin jika terbentuk warna
merah muda tambahkan tetes demi tetes H₂SO₄ 5N sampai warna
hilang.
c. Ditambahkan 8 ml larutan campuran dan di homogenkan.
d. Dimasukan ke dalam kurvet pada alat spektrofotometer baca dan
catat hasil serapannya pada panjang gelombang 880 nm dalam
waktu kisaran 10 menit.
No Alat Bahan
1 Spektrofotometer Sampel
2 Gelas beaker 500 ml Buffer
3 Funel 500 ml Reagent phenol 1
4 Kuvet 25 ml Reagent phenol 2
5 - Chloroform
6 - Aquadest
Tabel 3.4 Alat dan bahan phenol
13
Gambar 3.6 Funel yang telah ditambahkan chloroform
Prosedur kerja:
1. Diambil 300 ml sampel dan 300 ml aquadest masing-masing masukan
kedalam gelas beker 500 ml.
2. Setelah diukur sampel dan aquades, masukan sampel dan akuades kedalam
funel 500 ml .
3. Dimasukan 5 mL hardnes buffer kedalam funel dan aquades, kemudian
dihomogenkan sampai terlarut.
4. Dimasukan 1 bungkus fenol reagent 1 powder pillow ke masing-masing
funel, kemudian dihomogenkan sampai terlarut.
5. Dimasukan 1 bungkus fenol reagent 2 powder pillow ke masing-masing
funel, kemudian dihoomogenkan sampai terlarut.
6. Ditambahkan 30 mL chloroform ke masing-masing funel, kemudian
dihomogenkan sampai terlarut.
7. Dimasukan sampel dan aquades yang sudah diberi buffer, reagent 1,
reagent 2 dan chloroform kedalam kuvet 25 mL.
8. Dilarutan aquades dijadikan blanko, dan sampel akan diuji fenol
menggunakan spektrofotometer.
9. Dihidupkan spekrtofotometer, pilih menu 470 – phenol.
10. Dimasukan blanko kedalam spektrofotometer, lalu tekan ZERO.
11. Diambil blanko dan masukan kuvet yang berisi sampel kedalam
spekrofotometer lalu tekan READ, baca hasil pada spektrofotometer.
12. Dicatat hasil pembacaan pada spektrofotometer.
14
3.1.5 Uji TSS Dengan Gravimetri
No Alat Bahan
7 Penjepit -
8 Desikator -
9 Keranjang -
10 Cawan gooch -
Tabel 3.5 Alat dan Bahan TSS Gravimetri
15
Gambar 3.8 Oven, dengan pengoperasian suhu 1800 C dan waktu 1 jam
Prosedur Kerja :
1. Persiapan Kertas Saring atau Cawan
1. Diletakkan kertas saring pada peralatan filtrasi. Pasang vakum dan wadah
pencuci dengan aquadest sebanyak 50 mL, dengan berturut-turut 20 mL;
10 mL; 10 mL; 10mL. Lanjutkan penyedotan untuk menghilangkan semua
sisa air, matikan vakum, dan hentikan pencucian.
2. Dipindahkan kertas saring dari peralatan filtrasi ke wadah cawan petri.
3. Dikeringkan dalam oven pada suhu 1030 C dalam waktu 1 jam, dinginkan
dalam desikator selama 5 menit kemudia timbang.
4. Diulangi langkah pada no 3 sampai diperoleh berat konstan atau sampai
perubahan berat lebih kecil dari 4% terhadap penimbang sebelumnya atau
lebih kecil dari 0,5 mg.
2. Langkah – langkah pengerjaan
1. Dilakukan penyaringan dengan peralatan filter. Basahi kertas saring
dengan sedikit aquadest.
2. Diaduk sampel uji hingga diperoleh sampel yang homogen, kemudian
ambil sampel secara kuantitatif dengan volume tertentu dan masukkan ke
dalam media filter dengan kertas saring.
16
3. Dinyalakan sistem vakum. Jika proses penyaringan memakan waktu
lebih dari 10 menit, kurangi volume sampel. Volume sampel yang
diambil harus menghasilkan berat sisa kering antara 2,5 mg dan 200 mg.
4. Dibilas media filter sebanyak 3 kali dengan masing-masing 10 ml
aquades, lanjutkan penyaringan dengan sistem vakum hingga habis.
Sampel dengan padatan terlarut tinggi memerlukan pencucian tambahan.
5. Dipindahkan kertas saring dengan hati-hati dari peralatan filter ke media
penimbangan (cawan petri). Jika menggunakan cangkir Gooch,
keluarkan cangkir dari kit alat. Gunakan pinset untuk melepaskan kertas
saring dari peralatan
6. Dikeringkan media penimbangan atau cawan petri yang berisi kertas
saring dalam oven selama minimal 1 jam pada kisaran suhu 105 °C,
dinginkan dalam desikator, dan timbang. selama proses pengeringan,
oven tidak boleh dibuka tutup.
7. Diulangi langkah no 5 sampai diperoleh berat konstan (catat sebagai Wł).
8. Dihitung TSS dan laporkan hasil pengujian sesuai formulir yang berlaku.
No Alat Bahan
5 Pinset -
6 Keranjang -
7 Timbangan digital -
17
8 1 set pompa vacum -
Desikator yang berisi silika gel
9 -
10 Pengaduk magnetik -
11 Penangas air -
12 Cawan aluminium -
Tabel 3.6 Alat dan Bahan Uji TDS
18
Prosedur kerja :
1. Persiapan Kertas Saring Dan Cawan Gooch
1. Diletakkan kertas saring pada peralatan filtrasi, pasang vakum dan
wadah pencuci dengan aquadest sebanyak 50 mL, berturut-turut 20
mL; 10 mL; 10 mL; 10 mL. Lanjutkan pemvakuman untuk
menghilangkan semua sisa aquades, matikan vakum dan hentikan
pencucian
2. Dipindahkan kertas saring dari peralatan filtrasi ke wadah timbang
almunium.
3. Dikeringkan cawan porselin dalam oven pada suhu 1050 C selama 1
jam, dinginkan dalam desikator untuk mennyeimbangkan suhu dan
timbang sebanyak 3 kali sampai berat konstan.
2. Langkah Langkah Pengerjaan :
1. Diletakkan kertas saring yang sudah ditimbang pada peralatan filtrasi.
Pasang vakum dan wadah, kemudia tambahkan sampel sebanyak 50
mL. Lanjutkan penyedotan untuk pemvakuman untuk menghilangkan
semua sisa sampel, dan matikan vakum.
2. Dipindahkan kertas saring dari peralatan filtrasi ke wadah timbang
almunium.
3. Diambil filtrat hasil penyaringan kemudian masukan kedalam
erlenmeyer.
4. Dilakukan langkah no 1 secara berulang hingga sampel selesai.
5. Dimasukan sampel yang sudah difiltrat kedalam cawan porselen.
6. Dikeringkan filtrat yang ada dalam cawan porselen menggungakan
penangas air dalam waktu 2 jam atau cawan porselen sampai kering.
7. Setelah kering dimasukan cawan porselen kedalam oven pada suhu
1800 C selama 1 jam, kemudian dinginkan kedalam desikator untuk
menyeimbangkan suhu dan timbang cawan sebanyak 3 kali pembacaan
sampai berat konstan.
19
3.2. Kontribusi yang Diberikan
20
BAB IV
TEMUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
4.1 Kasus
Pada kasus pemeriksaan uji kadar Fenol air limbah di UPT. Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara,
yang di mana pemerikasanya di lakukan di dalam laboratorium air.
Fenol merupakan limbah organik yang terdapat dalam air limbah berbagai
industri seperti penyulingan minyak, farmasi, petrokimia, gas batu bara, cat,
tekstil, fiber glass, plastik, industri rumah tangga maupun industri minyak tanah
(Liu, dkk., 2018). Limbah yang mengandung fenol bersifat cukup berbahaya dan
beracun bagi perairan maupun kesehatan makhluk hidup.
Kualitas air yang baik meliputi uji kualitas secara fisika, kimia dan biologi,
sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping untuk
kesehatanKualitas air yang baik seharusnya memenuhi persyaratan uji parameter
fisika diantaranya airnya tidak berbau, tidak berasa (tawar), tidak berwarna, jernih
atau tidak keruh, suhunya normal, serta tidak mengandung padatan atau Total
Dissolve Solid, TDS rendah. Hasil pengujian Parameter fisika berupa bau dan rasa
air menunjukkan bahwa 100% sampel air yang diuji memenuhi standar baku
ditetapkan pemerintah. (Morintoh dkk, 2015)
4.2 Pembahasan
Air merupakan senyawa yang penting bagi kehidupan di bumi ini. Air
dibutuhkan diberbagai daerah khususnya di Indonesia. Pemanfaatkan air untuk
kebutuhan sehari-hari seperti MCK (mandi, cuci, kakus), sarana transportasi serta
untuk dikonsumsi. Peranan air yang sangat menunjang dari sudut ekonomi adalah
sebagai pembangkit energi (PLTA), media dalam bidang transportasi dalam
berbagai skala, serta menyediakan berbagai wahana dalam bidang parawisata. Air
dapat digolongkan menjadi 5 berdasarkan sumbernya yaitu air hujan, air limbah,
air tanah, air laut, dan air permukaan. Air limbah adalah air yang telah digunakan
manusia dalam berbagai aktivitasnya. Air limbah berasal dari aktivitas
21
perkantoran, rumah tangga, pertokoan, fasilitas umum, industri maupun dari
tempat-tempat lain.
Fenol adalah limbah cair yang biasanya berasal dari indutri tekstil, obat,
perekat, dan sebagainya. Fenol merupakan komponen dalam air limbah yang
sangat berbahaya, karena beracun dan bersifat korosif terhadap kulit serta
karsinogenik. Limbah senyawa Fenol dihasilkan dari limbah cair industri
mikroelektronik, industri minyak dan gas, tekstil, kertas, otomotif, pabrik bahan
kimia, fiberglass, pulp kertas, perekat, kayu lapis, farmasi, cat, tekstil, keramik,
plastik, formaldehid, dan sebagainya. Senyawa Fenol apabila mencemari perairan dapat
menimbulkan rasa dan bau tidak sedap dan pada konsentrasi nilai tertentu akan
menyebabkan kematian organisme di perairan. Senyawa Fenol dapat mengalami
bioakumulasi dan biomagnifikasi oleh organisme perairan (akuatik), Fenol dapat masuk
ke dalam tubuh melalui air minum dan makanan yang berasal dari organisme akuatik.
22
dengan sistem thermal plasma oleh Desmiarti et al dan penurunan konsentrasi
fenol pada air laut oleh Yulianto et al menggunakan metode spektrofotometri
berdasarkan SNI 06-6989.21-2004 menghasilkan data pengukuran yang baik.
23
16/AS -0,006 mg//l -0,006 mg/l -,006 mg/l
24
BAB V
PENUTUP
5.1.KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengukuran Sampel 10/AS; 11/AS; 12/AS; 13/AS;
14/AS; 15/AS; 16/AS dan 17/AS yang diuji tersebut masih berada dibawah
ambang batas yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam peraturan
pemerintah No.22 Tahun 2021 tentang pengendalian pengelolaan kualitas
air dan pengendalian pencemaraan air. Sedangkan, sampel 07/AS; 08/AS
dan 09/AS melewati ambang batas kadar fenol yang telah ditetapkan oleh
pemerintah dalam peraturan pemerintah No.22 Tahun 2021 tentang
pengendalian pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaraan air.
2. Metode 4-aminoantipyrine mengukur semua fenol tersubstitusi orto dan
meta. Fenol ini bereaksi dengan 4-aminoantipyrine dengan adanya kalium
ferisianida untuk membentuk pewarna antipirin. Pewarna dihilangkan dari
fase air dengan ekstraksi dengan kloroform. Sensitivitas metode berubah
dengan jenis senyawa fenolik karena sampel air dapat mengandung
berbagai jenis senyawa fenolik,hasil prosedur ditampilkan sebagai
konsentrasi fenol yang setara pengukuran panjang gelombang 460.
5.2. Saran
1. Mahasiswa KP harus lebih memahami teori terlebih dahulu sebelum
memasuki laboratorium.
2. Mahasiswa KP harus lebih teliti dalam pengerjaan sampel agar hasilnya
lebih maksimal dan akurat.
25
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwa, Salsa Widya dan Maisari Utami. 2021. “Analisis kadar Fenol dan COD
pada limbah hasil elektroplating Tinplatel di PT Latinusa, Tbk Cilegon,”
IJCR-Indonesian Journal Of Chemical Research.
26
Lampiran 1. Format Cover Logbook (Jurnal Harian)
OLEH:
NINDA UMAIROH
NIM. 0705192029
27
28
29
Lampiran 2. Surat Pengantar KP dari Fakultas
30
Lampiran 3. Surat Balasan Instansi
31
32
33
34
35
DOKUMENTASI KERJA PRAKTIK
36
4. Menguji Tss saring menggunakan kertas saring
37
7. Perpisahan dan foto bersama dengan KASUBAG Tata Usaha dan
pegawai UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutan Provinsi Sumatera Utara
38