Anda di halaman 1dari 5

PAB

PELAYANAN ANASTESI DAN BEDAH

 PAB 1
1. Menyiapkan bukti dokumen berupa rekam medik lebih dari 1
2. Dokumen Rekapitulasi pelaksanaan anastesi dan sedasi jika sudah pernah
dinilai , disiapkan dokumen rekap terbaru terhitung 12 bulan sejak survey
sebelumnya
3. Menyiapkan jadwal jaga Dokter Spesialis Anastesi , penata/perawat Anastesi
1 tahun terakhir

 PAB 2
1. Rumah sakit telah menerapkan pelayanan anastesi dan sedasi seacra
seragam dibuktikan dengan dokumen berupa Rekam Medik diruang
IBS,IGD,VK dan Radiologi
2. Apabila memerlukan profesional pemeberian asuhan terdapat PPA dari luar
rumah sakit untuk memberikan pelayanan anastesi dan sedasi , maka
dibuatkan evaluasi pelayanan anastesi dan sedasi yang dilakukan DPJP
terhadap perawat PPA ( perawat/penata anastesi atau PPA dari luar)

 PAB 3
1. Perbekalan dan peralatan gawat darurat yang tersedia untuk pelayanan
anastesi dan sedasi (Troly atau tas emergency) sebaiknya dicek minimal 1
bulan sekali , dan dilengkapi kembali setelah dipergunakan . Cek list ditanda
tangani oleh petugas dengan mengetahui DPJP

 PAB 5
1. Rumah Sakit telah menerapkan pemberian informai kepada pasien dan atau
keluarga pihak pasien tentang jenis risiko, manfaat, alternatif dan analgesia
pasca tindakan sedasi atau anastesi bukti dokumen berupa Rekam Medik
pemberian inform consent tindakan anastesi ( stiker/label pasien harap
ditutup dengan spidol hitam )
2. Pemberian informasi dilakukan oleh dokter spesialis anastesi bukti dokumen
Rekam Medis berupa pemberian informasi consent tindakan anastesi yang
ditanda tangani oleh Dokter Spesialis ( tanda tangan hanya dibagian atas
untuk dokter, bagian bawah untuk saksi-saksi pada pasien/keluarga)

 PAB 6
1. PPK tindakan anastesi yang berlaku selama 3 tahun dan perlu direview
2. Bukti Rekam Medis pasien yang dilakukan pemantauan selama anastesi
( yang menunjukan status fisiologis diberi tanda stabilo )
 PAB 7
1. Rumah sakit telah menerapkan pengkajian prabedah pada pasien yang akan
dioperasi dokumen bukti berupa Rekam Medis pengkajian/ assesmen
prabedah dan mohon diberi tanda stabilo yang menunjukan diagnosa operasi
dan rencana tindakan

 PAB 7.2
1. Laporan Operasi memuat a-h pada maksut dan tunjuan serta dicatat pada
formular/template yang ditetapkan rumah sakit ( Dokumen bukti rekam medis
laporan operasi kosong dan yang telah diiisi , berikan tanda untuk poin a-h)

 PAB 7.4
1. Rumah sakit telah mengidentifikasi jenis alat implan yang termasuk dalam
cakupan layanannya ( Bukti dokumen SK jenis implan yang termasuk dalam
cakupan layanan RS) ( Masukan semua implan meliputi : implan kebidanan,
IOL, DJ Stunt, Hernia mesh, Implan orthopedi )
2. SK pelayanan pembedahan dengan menggunakan implan harus mencakup
poin a-h
3. Laporan penggunaan implan di Rumah Sakit ( Bila satu bulan tidak ada
recall, maka ditulis dalam laporan evaluasinya)

PROGNAS
 PROGNAS 2.1
1. Rumah sakit melaksanakan program penanggulangan tuberculosis dengan
bukti pelaksanaan Promosi kesehatan ,surveilans,dan upaya pencegahan
Tuberkulosis
2. Untuk pelayanan pemberian kekebalan imunisasi BCG yang di berikan pada
bayi baru lahir merupakan program dari DKK sehingga kita melakukan kerja
sama dengan pihak Puskesmas

 PROGNAS 2.2
1. Rumah sakit belum melakukan pelayananTB MDR (bagi rumah sakit Rujukan
TB MDR) dikarenankan RSUD berada di bawah nauangan dan tidak ada
rekomendasi dari DKK sehingga sampai saat ini RSUD blm ditunjuk untuk
pelayanan TB MDR.
2. Rumah sakit telah melaksanakan pencatatan dan pelaporan kasus TB Paru
di SITB dan ETB Manager
 PROGNAS 3
1. Rumah sakit melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bukti dokumen berupa SK TIM HIV/AIDS
yang perlu diperbarui dengan meliputi Dokter, Perawat, Apoteker, RR, dan
juga perlu dibuat Program Kerja Tim
2. Rumah sakit telah menerapkan fungsi rujukan HIV/AIDS pada rumah sakit
sesuai dengan kebijakan yang berlaku dokumen bukti berupa Rekam Medis,
Pasien Rujuk Keluar dan Pasien Rujuk Masuk.
3. Rumah sakit telah melaksanakan pelayanan PITC dan PMTC dibuktikan
dengan dokumen layanan PITC dan PMTC
4. Rumah sakit telah memberikan pelayanan ODHA dengan factor risiko IO
bukti dokumen layanan dengan IO
5. Rumah sakit merencanakan dan mengadakan penyediaan Anti RetroViral
(ART) bukti dokumen perencanaan dan pengadaan ARV

 PROGNAS 4
1. Membuat regulasi untuk bagian gangguan gizi, program gizi, penetapan SK
2. Terdapat tim untuk program penurunan prevalensi stunting dan wasting di
rumah sakit dengan membentukan Tim penurunan stunting dan wasting
beserta uraian tugasnya
3. Rumah sakit telah menetapkan sistem rujukan untuk kasus gangguan gizi
yang perlu penanganan lanjut dengan membuatan SOP tentang rujukan ke
Faskes yang lebih tinggi, serta SOP laporan ke dinkes dengan tembusan
FKTP tingkat pertama
4. Rumah sakit membuktikan telah melakukan pendampingan intervensi dan
pengelolaan gizi serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit kelas di
bawahnya dan FKTP di wilayahnya serta rujukan masalah gizi dengan
Membuat SOP Intervensi dan Pengelolaan gizi dan Melakukan
pendampingan intervensi dan pengelolaan gizi untuk staf RS, rumah sakit
dibawahnya dan FKTP tingkat pertama dengan dilaksanakan in house
training di sertai dengan laporan kegiatan dan sertifikat IHT.
5. Membuat pelaporan pemantauan, evaluasi dan analisis dengan melakukan
daftar pemantauan evaluasi kasus stunting harian di evaluasi per 3 bulan
untuk dilaporkan ke DKK. Pemantauan, Evaluasi dan Analisis hanya
dilakukan pada pasien yang berada di rawat Inap Rumah Sakit. Pemantauan
pasien Rawat jalan dilakukan saat kontrol.

PP
 PP1
1. Pasien Gawat Darurat sebelum keluar dan dirawat inapkan assesmen ulang
harus diisi terlib dahulu di IGD, baru disampaikan di Rawat Inap kemudian
diperiksa lagi oleh perawat ( Assesmen Awal Rawat Inap)
2. Assesmen awal dokter ( Visite pertama Dokter)
3. Assesmen ulang Dokter ( visite berikutnya yang di dokumentasikan pada CPPT)
4. PPA yang melakukan pengkajian awal dan pengkajian ulang hanya yang
berkompeten sesuai dengan ketentuan rumah sakit
5. Perencanaanan pulang ditulis 2 hari sejak pasien masuk RS
6. Discharge Planning diberikan kepada pasien yang masih membutuhkan orang
lain seperti anak-anak, geriatri, orang dewasa yang tidak bercakap.
Kesimpulannya discharge planning tidak semua pasien pulang diisi, harap
dibedakan anatar discharge planning dan Edukasi

PAP
PELAYANAN ASUHAN PASIEN

 PAP 1.1
1. Catatan Rekam medik seaiknya ditulis lengkap dan tepat waktu

 PAP 2.3
1. Bukti adanya pelatihan EWS berupa Materi, Undangan, Daftar Hadir,
Sertifikat

 PAP 4
1. Belum adanya Tim Nyeri sehingga perlu dibentuknya Tim Nyeri agar dapat
membentuk pedoman nyeri
2. Segera dilakukan IHT ( Bersertifikat International yang berlaku 5 Tahun,
Lembaga bonafit yang terdaftar 3 Tahun )

TELUSUR KELILING
 IGD
Ruang Triage yang tertempel di dinding IGD harap direvisi karena Triage bukan
merupakan RUANG

 CSSD
Belum ada pengukuran kuman secara biologis

 FLAMBOYAN
Pintu kamar mandi pasien kearah luar

 RADIOLOGI
Harap dijaga kebersihan ruangan dan penataan ruang

 GIZI
Pintu Instalasi Gizi Perlu diganti

Anda mungkin juga menyukai