Anda di halaman 1dari 33

Pengamanan Perangkat

Digitalisasi SPBU Pertamina

Jakarta, 24 Agustus 2020 DR SRI DAMAR SETIAWAN, ST, MM


Divisi Planning & Deployment
PT Telekomunikasi Indonesia
OUTLINE 1. Latar Belakang
2. Permasalahan
3. Pembahasan
o Sistem Penangkal Petir
o Analisis Situasional
o Faktor Yang Berpengaruh
o Pengamanan Perangkat
 Standar Instalasi Grounding
 Penanganan Gangguan Over Voltage
 Improvement pengamanan pada FCC
4. Simpulan
5. Rekomendasi
Latar Belakang

o Gangguan Over Voltage pada proyek DigiSPBU umumnya disebabkan karena petir
o Petir adalah fenomena alam yang harus dihadapi dan tidak dapat diprediksi
o Sambaran petir dapat mengakibatkan gangguan sistem kelistrikan dan peralatan
o Peralatan DigiSPBU Pertamina yang banyak terganggu akibat petir adalah FDM, FCC,
dan ATG
o Kejadian sambaran petir yang mengakibat gangguan peralatan tersebut seharusnya
dapat dihindari
o Perlu penyempurnaan sistem Proteksi Petir dan standar instalasi DigiSPBU pada SPBU
tertentu yang bermasalah
Permasalahan

o Bagaimana analisis situasional sistem proteksi petir eksternal dan


proteksi petir internal di SPBU Pertamina
o Apa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem proteksi petir di
SPBU Pertamina
o Bagaimana upaya Telkom untuk mengamankan perangkat DigiSPBU
Pertamina terhadap gangguan akibat sambaran petir
o Bagaimana solusi yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan,
terutama pada SPBU yang bermasalah
Pembahasan
Sistem Penangkal Petir

Sistem penangkal petir konvensional terdiri dari proteksi petir eksternal dan
proteksi petir internal. Proteksi petir eksternal adalah instalasi perlindungan
secara langsung terhadap bangunan. Komponen perlindungan meliputi air
terminal atau stick (50 cm – 150 cm) berbahan tembaga atau aluminium.
Penghantar digunakan copper tape (penghantar pipih berbahan tembaga) yang
menghubungkan air terminal dengan titik grounding.

Pada sistem Sangkar Faraday atau konvensional, petir yang menyambar air
terminal akan didistribusikan ke beberapa sambungan copper tape yang
terhubung secara horisontal dan vertikal hingga dinetralkan pada beberapa
grounding yang ditancapkan dalam tanah dengan kedalaman yang telah
dikalkulasikan sedemikian hingga mencapai nilai hambatan serendah mungkin.

Titik grounding terdiri dari beberapa sambungan copper rod yang dihubungkan
dengan copper tape. Dengan demikian penangkal petir sistem konvensional
secara teori mengacu pada prinsip pendistribusian arus sambaran petir untuk
menghindari timbulnya beda potensial yang terjadi akibat down conductor yang
tidak mampu menampung arus tersebut dalam perjalanannya menuju grounding.

Sumber: PT Pekat Teknologi Indonesia


Pembahasan
Contoh Instalasi Penangkat Petir Internal

LOS

LPZ 0A : area sambaran petir langsung


LPZ 0B : area terproteksi, ada peluang tersambar petir langsung
LPZ 1 : area di dalam bangunan, perlu lightning arrester tipe 1 (SPD tipe 1)
LPZ 2, ... : area di dalam bangunan, perlu lightning arrester tipe 2, ... (SPD tipe 2, ...)
Sumber: PT Pekat Teknologi Indonesia
Pembahasan
Contoh Instalasi Penangkat Petir Internal

LOS

LPZ 0A : area sambaran petir langsung


LPZ 0B : area terproteksi, ada peluang tersambar petir langsung
LPZ 1 : area di dalam bangunan, perlu lightning arrester tipe 1 (SPD tipe 1)
LPZ 2, ... : area di dalam bangunan, perlu lightning arrester tipe 2, ... (SPD tipe 2, ...)
Sumber: PT Pekat Teknologi Indonesia
Pembahasan
Contoh Instalasi Lightning Arrester Tipe 2
SPBU 34-11608 Jl. Pos Pengumben Jakarta Barat

LOS
Pembahasan
Sistem Penangkal Petir & Sistem Grounding DigiSPBU Pertamina

LOS

PERTAMINA

TELKOM
Soalan

Penyebab utama yang mempengaruhi timbulnya sambaran petir, kecuali:


a. Lokasi di ketinggian
b. Bentuk runcing rumah
c. Isolasi
d. Musim
LOS
Pembahasan
SPBU WITEL FCC FDM 071 FDM 082 FDM 104 FDM 192
Analisis Situasional 34-13906
34-11608
JAKTIM
JAKBAR
7
6 1
34-16903 BOGOR 3
Observasi Perangkat FCC dan atau FDM Rusak (Januari 2020) 34-13410
34-12115
JAKTIM
JAKSEL
3
2
1
3
34-14103 JAKUT 2 1
34-14205 JAKUT 2
34-12103 JAKSEL 2 1 1
34-16110 BOGOR 2
34-11502 JAKBAR 2
REGIOANL FCC FDM 071 FDM 082 FDM 104 FDM 192 34-13910 JAKTIM 2
34-12703 JAKSEL 2 1
REGIONAL 1 7 7 8 1 34-14204 JAKUT 2 1
REGIONAL 2 164 41 70 3 2 24-36104 JAMBI 2 2
LOS 34-13414 JAKTIM 2
REGIONAL 3 25 12 34-13808 JAKTIM 2
33-16301 BOGOR 2 1
REGIONAL 4 5 8 10 34-13305 JAKTIM 2
REGIONAL 5 1 7 2 34-42402
34-13502
BANTEN
JAKTIM
2
2
REGIONAL 6 6 2 2 34-13703 JAKTIM 2
34-15110 TANGERANG 2
REGIONAL 7 5 1 1 34-16302 BOGOR 2
34-16506 BOGOR 2
JUMLAH 213 66 105 4 2 34-16509 BOGOR 2
34-16706 BOGOR 2
34-16822 BOGOR 2
34-17141 BEKASI 2
34-40243 BANDUNG 2
74-90232 MAKASSAR 2
SPBU Lainnya - 142 62 96 4 2
JUMLAH 213 66 105 4 2
Pembahasan
Analisis Situasional
No SPBU Area Hasil Ukur Keterangan
1 34-11608 Sumur Utama 0,03 - 0,21 Ohm
2 34-11608 AC PDB 1,21 - 1,55 Ohm
3 34-11608 Tangki Pendam 0 - 0,01
4 34-11608 Dispenser 1,4 Ohm Pengukuran oleh PT Mutiara Baru
5 34-12204 Sumur Utama < 2 Ohm
6 34-12204 AC PDB < 2 Ohm
7 34-12204 Tangki Pendam < 2 Ohm
8 34-13410 Sumur Utama < 2 Ohm
9 34-13410 AC PDB < 2 Ohm
10 34-13410 Tangki Pendam < 2 Ohm LOS
Catatan:
 Hasil ukur grounding SPBU dalam range spesifikasi (area office, dispenser, tangki
pendam)
 Ada beda potensial bila kabel screen dispenser disambungkan dengan grounding
dispenser (SPBU 34-11608 Jl. Pos Pengumben Jakarta Barat). FCC replace sebanyak 6
kali. Perlu pengecekan instalasi grounding di SPBU (+, netral dan pentahanan)
 Instalasi kelistrikan SPBU 34-11608 Jl. Pos Pengumben Jakarta Barat, instalasi
kelistrikan tidak standar
Pembahasan
Analisis Situasional

Actual:
o Bar grounding dipakai bersama
o Belum dipasang lightning
current & surge arrester untuk
mencatu perangkat DigiSPBU LOS

PERTAMINA

TELKOM
Pembahasan
Faktor Yang Berpengaruh
Keberadaan Sistem Grounding

Standar Instalasi
Grounding
Memenuhi Standar Instalasi Grounding
Perangkat
DigiSPBU Rusak
akibat sambaran
LOS
petir
Investigasi penyebab gangguan
Penananganan
Gangguan Over Voltage

Pengecekan Standar Instalasi Grounding


DigiSPBU
Pembahasan Telkom Akses

Pengamanan Perangkat DigiSPBU Start

Pengecekan sumur Melaporkan ke PMO


Ada? N
Grounding TREG

Standar Instalasi Grounding Y

1. Melakukan pengecekan sumur grounding, apabila


• Ada, maka dilanjutkan dengan pengukuran grounding. Pengecekan
Grounding

• Tidak ada, maka membuat laporan ke PMO TREG untuk N

ditindaklanjuti ke Pertamina.
Hasil Ukur
2. Melakukan pengukuran grounding di sumur grounding, bar Y

grounding ACPDB, grounding di rak IT, apabila : LOS


• Hasil ukur < 4 Ω, maka dilanjutkan dengan memastikan
sambungan grounding.
Memastikan perangkat
• Hasil ukur ≥ 4 Ω , maka membuat laporan ke PMO TREG untuk IT, ATG, dan dispenser
tersambung grounding Referensi:
ditindaklanjuti ke Pertamina. • Diagram Pengukuran
Grounding
3. Memastikan semua perangkat IT, ATG, dan dispenser tersambung • Standar Instalasi
Standar
dengan grounding, apabila : instalasi
N
Perbaikan instalasi
Grounding
grounding grounding
• Terpenuhi, maka dilanjutkan dengan melakukan integrasi. terpenuhi? Catatan:
• MCB catuan rack IT &
• Tidak terpenuhi, maka dilakukan perbaikan instalasi grounding. Y
MCB catuan EDC terpisah.
• Terminasi grounding
4. Melakukan integrasi material IT dispenser & ATG. menggunakan skun kabel.
Integrasi IT, Dispenser,
• Terminasi grounding ke
ATG bar grounding pada
ACPDB

End
Pembahasan
Pengamanan Perangkat DigiSPBU
Pengukuran Grounding

LOS
Soalan

Dalam operasi pemutusan rangkaian maka kerja Pemutus dan pemisah


sebagai berikut
a. Pemisah dulu baru circuit breaker
b. pemutus kemudian pemisah
c. pemisah setelah mendapat sinyal pemutus
d. pemisah setelah mendapat respon LOS dari relay
Pembahasan Telkom Akses

Pengamanan Perangkat DigiSPBU Start

Penanganan gangguan over voltage FCC dan/


atau FDM
Pengecekan perangkat
rusak
aktif rusak

1. Melakukan pengecekan PC POS, Console, UPS, dll


berdasarkan data kerusakan FCC dan/atau FDM aktif, Pemasangan arrester PC POS,
DC dan Over Voltage N Console, UPS,
apabila: Protector dll rusak?
• Rusak, maka dilanjutkan dengan pengecekan
grounding dan instalasi. Y

• Tidak rusak, maka perlu dilakukan pengaktifan Over LOS Prosedur


Voltage Protector pada FDM atau bila diperlukan Hasil ukur Instalasi-
grounding & Integrasi
N
dipasang arrester DC**) instalasi sesuai Digitalisasi Referensi:
standar? SPBU
• Pengaktifan Over Voltage
2. Melakukan pengukuran dan pengecekan instalasi (Grounding)
Protector
grounding, apabila: Y • Pemasangan arrester DC
• Sesuai standar, maka dilakukan pemasangan • Pemasangan arrester AC
Pemasangan arrester
arrester AC. AC* Catatan:
• Tidak sesuai standar, maka dilanjutkan ke Prosedur * Kerusakan perangkat akibat
petir tidak langsung
Instalasi-Integrasi Digitalisasi SPBU (Grounding). * Arrester AC dipasang pada
sumber catuan rak IT
End
Pembahasan
Pengamanan Perangkat DigiSPBU
Improvement Pengamanan pada FCC dan Dispenser

FCC FDMxxx Dispenser


Improvement

FCC FDM V2 LOS Dispenser Tatsuno, dll (pasif)

FCC FDM V2 Interface Dispenser Tokheim (aktif)

FCC FDM V2 Interface Dispenser Gilbarco, dll (aktif)

Isolated
Pembahasan
Pengamanan Perangkat DigiSPBU
PC Dispenser
Improvement POS
FDM Box
Pengamanan pada FCC * A1 (pin 14)
* *
*
* B1 (pin 15) * *
RS 485 * RS 485
*

F * GND (pin 23) *


SW*)
*

C **)
* Motherboard
C * TX1 (pin 2)
*
*
RS 232

* RX1 (pin 3) * * *
*
* RS 485
* *
GND (pin 7) LOS FDM Pasif
Versi 2

Skun kabel di-lock pakai baut

Catatan:
Improvement >> isolated
*) SW diset pada posisi RS 232 (awal) untuk mengamankan FCC
**) Nomor port RS 232 dan RS 485 harus sama
Soalan

Berdasarkan improvement yang dilakukan oleh Telkom dalam hal


pengaman tambahan (isolated) pada sistem DigiSPBU, di bawah ini yang
memungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut, kecuali:

a. Dispenser Tatsuno - Shielded Cable Screen - FDM V2 (mode ACT) -


FCC LOS

b. Dispenser Gilbarco - Interface (RS 232 to RS 485) - Shielded Cable


Screen - FDM V2 (mode ACT) - FCC
c. Dispenser Tokheim - Interface (TTC TTD to RS 485) - Shielded Cable
Screen - FDM V2 (mode ACT) - FCC
d. Dispenser Gilbarco - Shielded Cable Screen - FDM071 - FCC
Pembahasan
Pengamanan Perangkat DigiSPBU

LOS
Pembahasan
Pengamanan Perangkat DigiSPBU

LOS
Pembahasan
Pengamanan Perangkat DigiSPBU Connect to dispenser (A, B, GND)

LOS

Connect to
grounding bar

Connect to Connect to FCC Switch Connect to FCC


power supply (TX, GND,RX) (RS 232 / RS 485) (A, B, GND)
Pembahasan
Pengamanan Perangkat DigiSPBU
Connect to dispenser (TX, RX) Connect to dispenser (GND)

Connect to FCC
LOS (RX, GND, TX)

Connect to
power supply

Connect to
grounding bar
Pembahasan
Pengamanan Perangkat DigiSPBU
Contoh Setting di PC POS
No Dispenser FDM FCC Set Enabler Set Pump
1 Tatsuno FDM 082 Port RS 485: 1 Port 1 Tatsuno Port 1 Tatsuno, id ....
2 Tatsuno FDM pasif V2 Port RS 232: 1 Port 1 Tatsuno Port 1 Tatsuno, id ....
Port RS 485: 1
3 Tatsuno, LG FDM 082 Port RS 485: 1 Port 1 Tatsuno Port 1 Tatsuno, id ....
FDM 082 Port RS 485: 2 Port 2 LG Port 2 Prime, id ....
LOS
4 Tatsuno, LG FDM pasif V2 Port RS 232: 1 Port 1 Tatsuno Port 1 Tatsuno, id ....
FDM pasif V2 Port RS 485: 1 Port 2 LG Port 2 Prime, id ....
Port RS 232: 2
Port RS 485: 2
5 Tatsuno, Gilbarco FDM 082 Port RS 485: 1 Port 1 Tatsuno Port 1 Tatsuno, id ....
FDM 071 Port RS 232: 2 Port 2 Gilbarco Port 2 Gilbarco, id ....
6 Tatsuno, Gilbarco FDM pasif V2 Port RS 485: 1 Port 1 Tatsuno Port 1 Tatsuno, id ....
FDM 071 Port RS 232: 1 Port 2 Gilbarco Port 2 Gilbarco, id ....
Port RS 232: 2
Soalan

Berikut adalah contoh kasus integrasi dispenser sebagai berikut:


Jumlah dispenser merk Tatsuno sebanyak 14 unit dan masing-masing
dispenser sebanyak 4 id
Berikut adalah contoh konfigurasi yang benar, kecuali:

a. FDM pertama adalah FDM082 denganLOS koneksi ke FCC port 1 (RS 485)
b. FDM kedua dan ketiga masing-masing dengan FDM V2 dengan koneksi
ke FCC: port 2 (RS 232) dan port 2 (RS 485) serta port 3 (RS 232) dan
port 3 (RS 485)
c. FDM keempat adalah FDM082 dengan koneksi ke FCC port 4 (RS 232)
d. FDM keempat dengan FDM V2 dengan koneksi ke FCC port 4 (RS 232)
Pembahasan

Persamaan & Perbedaan FDM082 dengan FDM V2


Persamaan:
a. Dapat sebagai interface antara Dispenser pasif (RS 485) dengan port RS 485 FCC (3 port)
b. Mempunyai over voltage protector.

Perbedaan:
LOS
a. FDM v2 dapat sebagai interface antara Dispenser pasif (RS 485) dengan port RS 485 FCC
(3 port) dan port RS 232 FCC (4 port)
b. FDM v2 ada koneksi khusus grounding di card FDM v2 (ke dispenser, ke FCC dan ke
master grounding)
c. FDM v2 dapat koneksi ke semua port (7 port), dan default diset posisi Active (RS 232).
Bila terjadi tegangan lebih pada FDM v2 dan over voltage protector gagal melimpahkan
ke pentanahan, gangguan terlokalisir hanya pada FDM v2
Pembahasan
Contoh Instalasi FDM di SPBU 34-17113 Jl Raya Narogong KM 7

Connect to FCC Power Supply


port 3 RS 232 12 VDC
(TX3, GND, RX3)

Connect to FCC
Connect to
port 3 RS 485 LOS Grounding Bar
(A3, B3, GND)

Connect to 3
dispenser
Switch ACT-PAS: (Tatsuno)
Diset -> ACT
Soalan

Pilih satu pernyataan yang berpeluang besar keliru pada kasus over
voltage yang menyebabkan gangguan koneksi antara PC POS dan
dispenser

a. Koneksi dispenser (aktif) - PC POS terganggu karena FDM071 rusak


b. Koneksi dispenser (sanki) - PCLOSPOS terganggu diduga karena FCC
rusak, dapat normal kembali dengan me-replace FDM 192 dengan
FDM V2
c. Koneksi dispenser (pasif) - PC POS terganggu karena diduga FCC rusak,
dapat normal kembali dengan me-replace FDM082 dengan FDM V2
d. Koneksi dispenser (aktif) - PC POS terganggu diduga karena FCC rusak,
dapat normal kembali dengan me-replace FDM071
Simpulan
o Instalasi proteksi eksternal dan internal pada SPBU Pertamina secara umum sudah
terpasang. Banyaknya perangkat rusak terutama pada FCC dan atau FDM pada
DigiSPBU Pertamina disebabkan dominan oleh tidak sempurnanya pelimpahan
tegangan lebih pada over voltage protector pada FDM
o Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem proteksi petir di SPBU Pertamina
adalah Standar Instalasi Grounding dan Penanganan Gangguan Over Voltage
o Upaya Telkom untuk mengamankan perangkat DigiSPBU Pertamina terhadap
gangguan akibat sambaran petir adalah melakukan perbaikan instalasi sesuai
standar dan improvement pengaman tambahan untuk melindungi FCC dan
Dispenser
o Solusi yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan adalah melakukan
perbaikan corrective dan preventive sesuai Standar Instalasi yang ditetapkan pada
semua SPBU yang sudah beroperasi
Rekomendasi
Instalasi Grounding Digitalisasi SPBU Pertamina harus dipenuhi:
a. Ada sistem proteksi petir eksternal dan internal di kawasan SPBU
o Proteksi petir eksternal terpsang sesuai standar SPBU Pertamina
o Proteksi petir internal:
 Instalasi kelistrikan perangkat Digitalisasi SPBU Pertamina memenuhi standar SPBU Pertamina
 Hasil pengukuran grounding setidaknya < 4 Ohm
b. Instalasi grounding DigiSPBU sudah sesuai standar Telkom (khusus untuk FDM-FCC, over voltage protector sudah
terpasang).
LOS
Perbaikan lanjutan:
a. Memasang proteksi tambahan (isolated) pada FDM untuk melindungi kerusakan pada FCC (replace FDM082 dengan FDM
V2).
b. Memasang proteksi tambahan (isolated) pada dispenser (aktif) untuk melindungi kerusakan pada dispenser (tambah
interface (isolated) dan replace FDM (aktif) dengan FDM V2)
c. Bila perangkat yang rusak tidak hanya FCC-FDM, namun ada perangkat lainnya yang rusak bersamaan (petir tidak
langsung):
o Memasang grounding bar di AC PDB terpisah dengan grounding bar SPBU
o Memasang proteksi petir internal dengan lightning arrester tipe 1 pada AC PDB Telkom
o Memasang proteksi petir internal dengan lightning arrester tipe 2 untuk inputan perangkat IT dan Console ATG
TERIMA
KASIH

Bila ada pertanyaan terkait materi ini , dapat menghubungi melalui WA di Hp 0813 1974 8767

Anda mungkin juga menyukai