Anda di halaman 1dari 1

Dua Tahun Terakhir, Demokrasi Indonesia Alami Penurunan

Kanal Media Unpad] Dosen Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Padjadjaran Dr. Caroline Paskarina, M.Si., menyebut kualitas demokrasi
Indonesia pada 2021 menurun dibandingkan 2019 berdasarkan data Indeks Demokrasi
Indonesia Badan Pusat Statistik.
“Penurunan demokrasi ini merupakan fenomena global (dalam 15 tahun terakhir) yang
terjadi juga di Indonesia,” kata Carol pada diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Outlook Sosial
Politik 2022” yang digelar Dewan Profesor Unpad secara virtual, Sabtu (8/1/2022).
Ada banyak riset yang menjabarkan penyebab penurunan demokrasi tersebut. Beberapa
di antaranya laporan rutin The Economist Intelligence Unit (EIU), Indeks Demokrasi
Indonesia, dan 2021 Democracy Report yang menunjukkan pengurangan signifikan
kebebasan sipil, pluralisme, dan fungsi pemerintahan.
Penuruan kualitas tersebut menunjukkan pergeseran pola demokrasi Indonesia, yang
semula demokrasi elektoral menjadi demokrasi yang cacat (flowed democracy). “Ini berarti
bahwa demokrasi elektoral melalui pemilu tidak menjadi melahirkan pemimpin yang mampu
sejahterakan rakyat,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 juga turut berdampak pada demokrasi. Carol menjelaskan, di awal
pandemi, respons pemerintah cenderung belum optimal menangani pandemi. Salah satu
respons yang dilakukan adalah banyak pemerintahan suatu negara yang membatasi informasi.
Di sisi lain, hoaks menyebar secara luas, bahkan menjadi fenomena infodemik.
Sayangnya, kata Carol, upaya pemerintah untuk menangani banyak hoaks ini ternyata
ditangani secara represif menggunakan berbagai pendekatan yang cenderung berdampak pada
kebebasan sipil.
Lebih lanjut Carol mengatakan, pada 2021, demokrasi Indonesia dihadapkan pada dua
isu pembatasan kebebasan sipil dan pelemahan oposisi di mana bergabungnya sejumlah
partai oposisi ke dalam kabinet pemerintahan menyebabkan check and balances serta fungsi
kontrol sosial  terhadap pemerintah semakin lemah.
Karena itu, ia mendorong adanya penguatan budaya berdemokrasi di masyarakat sipil
pada 2022. Kelompok oposisi perlu berperilaku kritis dan obyektif. Selain itu, masyarakat
sipil berkolaborasi dengan partai oposisi harus terus mengupayakan penggalangan moral
rasional agar pemerintah dapat terus sejalan dengan aspirasi masyarakat. “Dukungan publik
yang positif terhadap demokrasi menjadi peluang besar untuk memperbaiki demokrasi,” kata
Carol.*

https://www.unpad.ac.id/2022/01/dua-tahun-terakhir-demokrasi-indonesia-alami-
penurunan/ apabila mengutip konten berita ini.

Anda mungkin juga menyukai