Anda di halaman 1dari 12

e-ISSN : 2807 - 8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
RaRaRaya.
MENINGKATKAN PENYEBUTAN SIKAP ASMAUL-HUSNA AL-
ALIM,AL-KHABIR,AS-SAMI,AL-BASHIR MELALUI PEMBELAJARAN
INQUIRI BASED LEARNING

Arie Zakaria1
Email : ariebungas11@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi a).rendahnya motivasi siswa dalam belajar


penyebutan sikap yang berkaitan dengan 4 Asmaul Husna al-alim,al-khabir,as-sami
dan al-bashir. b)kurang memahami materi tentang asmaul husna,al-alim,al-khabir,as-
sami dan al-bashir,c).pentingnya penggunaan strategi pembelajaran inquiri based
learning seperti menampilkan power point pada materi Asmaul Husna al-alim,al-
khabir,as-sami dan al-bashir .Karena itulah, Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan.
Adapun penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada kelas VIIA SMP Plus
Murung Pudak yang berjumlah 32 siswa (laki-laki 15 perempuan 17 ).Teknik dan alat
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi dan diskusi yang
dilakukan dalam 2 siklus. , metode melakukan penelitian siklus I dan II dengan metode
yang sama yaitu Inquiri Based Learning yang kemudian mengisi LKS dan
mempersentasikan temuannya ke depan kelas., sebelum dilakukan penelitian hasil
yang didapat hanya mencapai 60% setelah dilakukan Penelitian Siklus I maka hasilnya
bertambah menjadi 85% lanjut Penelitian Siklus II ada peningkatan menjadi 94% ,

Kata Kunci: Inquiri Based Learning

PENDAHULUAN
Salah satu kompetensi dasar mata pelajaran agama Islam kelas VIIA di tingkat
SMP adalah menyebutkan sikap yang berkaitan dengan 4 Asmaul Husna (nama-nama
yang baik). Di antara faktor yang mendukung penyebutan sikap terkait dengan 4
Asmaul Husna tersebut, tentunya langkah awal yang dilakukan adalah siswa dapat
memberikan contoh sikap yang berkenaan dengan Asmaul Husna. Namun, kenyataan
di lapangan tidak demikian. Banyak siswa kelas VIIA yang bingung dan belum
maximal dalam memahami sikap 4 Asmaul Husna . Siswa kurang maximal dalam
penyebutan sikap 4 Asmaul Husna karena dianggap sulit dan membingungkan.
Dengan demikian, masalah penguasaan materi terhadap kompetensi 4 Asmaul Husna
menjadi masalah pendidikan dan pembelajaran Agama Islam di SMP Plus Murung
Pudak yang bersifat penting dan perlu segera dipecahkan. Karena itulah, Penelitian
Tindakan Kelas ini dilaksanakan.

1132
Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN : 2807 - 8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
RaRaRaya.
Selama ini, kemampuan siswa dalam menyebutan sikap Asmaul Husna al-’Alim, al-
Khabir, as-Sami’,dan al-Bashir. tergolong rendah. Dari siswa yang berada di kelas VIIA
muslimnya berjumlah 32 siswa hanya 60 % (siswa) saja yang memiliki ketuntasan nilai
pada ulangan harian tentang materi Asmaul Husna.Rendahnya nilai tersebut
diakibatkan oleh sulitnya memahami sikap yang berkenaan dengan asmaul husna.
Di antara strategi yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak adalah melihat
dengan menggunakan LCD atau Vidio terkait dengan permasalahan tersebut maka
dapat disimpulkan:
1. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar penyebutan sikap yang berkenaan tentang
Asmaul Husna, al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
2. Kurang memahami materi tentang asmaul husna al-alim,al-khabir,as-sami dan al-
bashir
3. Pentingnya penggunaan strategi pembelajaran Inquiri Based learning seperti
menampilkan Power Point tentang Asmaul Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan
al-Bashir dalam pembelajaran,
METODE
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berbentuk Penelitian Tindakan Kelas,Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus.
Apabila siklus I tidak tuntas, maka dilanjutkan dengan siklus II. Model penelitian
tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kurt Lewin.
Konsep pokok penelitian tindakan model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen
yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting).Hubungan antara keempat komponen pada penelitian tindakan
model Kurt Lewin dipandang sebagai satu siklus.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam hal ini peniliti melakukan sebuah pendekatan dalam penelitian,
pendekatan tersebut adalah Pendekatan Saintifik Learning adalah sebuah
pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013 (Surawan : 2019). Pendekatan ini
adalah sebuah pendekatan ilmiah (Saintifik) dimana siswa dituntut aktif dalam
pembelajaran dan berpikir ilmiah Mengamati Merumuskan Masalah Merumuskan
hipotesis Mengumpulkan data Kesimpulan Komunikasi konsep Dalam pendekatan
ini peserta didik tidak lagi dijadikan sebagai objek pembelajaran, tetapi dijadikan
subjek pembelajaran, guru hanya sebagai fasilitator dan motivator saja Menurut Sani
(2014: 51) metode ilmiah pada umumnya dilandasi dengan pemaparan data yang
diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Percobaan dapat diganti dengan
kegiatan memperoleh informasi dari berbagai sumber
1. Meningkatkan kemampuan intelektual siswa.
2. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.

1133
Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN : 2807 - 8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
RaRaRaya.
3. Membentuk student’s self concept.Terhindar dari verbalisme.Siswa
mengakomodasi konsep, hukum dan prinsip.
4. Peningkatan kemampuan berfikir siswa. Meningkatkan motivasi siswa dan
memotivasi guru. Melatih siswa untuk berkomunikasi. Proses validasi terhadap
konsep, hukum, dan prinsip.
5. Observing (mengamati) Questioning (menanya) Associating (menalar)
Experimenting (mencoba) Networking (membentuk jejaring)
Pendekatan ini pada prinsipnya mencakup memotivasi siswa.Tujuan penelitian ini
untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam penyebutan sikap asmaul husna al-
alim,al-khabir,as-sami dan al-bashir pada kelas VIIA semester ganjil SMP Plus Murung
Pudak tahun pelajaran 2021/2022. Berdasarkan uraian tersebut, implemetasi
pendekatan Scientific learning dengan model Inquiri based Learning dapat
meningkatkan pemahaman siswa pada materi asmaul husna al-alim,al-khabir,as-sami
dan al-bashir pada kelas VIIA SMP Plus Murung Pudak tahun pelajaran 2021/2022
dapat dikatakan berhasil.
3. Lokasi Penelitian
Tempat Penelitian dan Lokasi penelitian yaitu di SMP Plus Murung Pudak jalan
Tanjung Santan No.18 KOMPERTA Murung Pudak,Kelurahan Belimbing,Kecamatan
Murung Pudak, Kabupaten Tabalong kalimantan Selatan, kode Pos 71571
4. Subjek Penelitian
PTK dilaksanakan di kelas VIIA dengan jumlah siswa 32 orang siswa dengan laki-
laki berjumlah 15 orang dan Perempuan berjumlah 17 orang SMP Plus Murung Pudak
tahun pelajaran 2021/2022
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang dibutuhkan yaitu: data kualitatif
berupa situasi pembelajaran pada saat praktik penggunaan metode pendekatan
berbasis aktivitas; dan data kuantitatif berupa hasil tes ulangan harian.
Berdasarkan jenis data penelitian di atas maka teknik pengumpulan data dilakukan
dengan dua metode yaitu:
a. Metode Tes, yakni metode ini digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar
siswa.
b. Metode Observasi, yakni metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang
situasi dan praktik metode pendekatan berbasis aktivitas.
Instrumen Pengumpulan Data,Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri atas dua jenis yaitu:
a. Instrumen Tes, yakni tes tertulis ini berupa tes awal (pretes) dan tes akhir (postes).
Tes awal (prestes) adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan
kepada peserta didik, karena butir-butir soalnya dibuat yang mudah-mudah.
Sedangkan tes akhir (postes) adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting,

1134
Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN : 2807 - 8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
RaRaRaya.
yang telah di ajarkan kepada para peserta didik dan biasanya naskah tes akhir ini
dibuat sama dengan naskah tes awal;
b. Instrumen Non Tes yang menggunakan lembar observasi, yakni lembar observasi
proses kegiatan belajar mengajar yaitu untuk mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai aktivitas belajar siswa, aktifitas guru dan proses pembelajaran
dengan menggunakan metode pendekatan berbasis aktivitas. Juga menggunakan
lembar wawancara, studi kepustakaan berupa pengumpulan data yang diperoleh
dari buku-buku yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti serta yang
menunjang pelakasanaan penelitian. Dan tidak kalah penting yaitu metode
dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data atau informasi dengan mengambil
foto-foto pada saat pembelajaran berlangsung.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam
suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Suprayogo dalam
Tanzeh analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan,
sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial,
akademis, dan ilmiah.61 Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis data
ini dilakukan setelah data yang diperoleh dari sample melalui instrumen yang dipilih
dan akan digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian atau untuk menguji
hipotesa yang diajukan melalui penyajian data. Data yang terkumpul tidak mesti
seluruhnya disajikan dalam pelaporan penelitian, penyajian data ini adalah dalam
rangka untuk memperlihatkan data kepada para pembaca tentang realitas yang
sebenarnya terjadi sesuai dengan fokus dan tema penelitian, oleh karena itu data yang
disajikan dalam penelitian tentunya adalah data yang terkait tengan tema bahasan saja
yang perlu 61Ibid., hal.95-96 47 disajikan
Seluruh data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara kualitatif deskriptif
dan kuantitatif.
1. Data kualitatif deskriptif yang berbentuk kalimat-kalimat yang memberikan
gambaran-gambaran proses pembelajaran dan praktik metode pendekatan berbasis
aktivitas
2. Data kuantitatif meliputi data statistik yang meliputi rata-rata, nilai maksimum
atau minimum, standar deviasi yang sesuai indikator keberhasilan.
3. Penarikan kesimpulan/verifikasi data (conclusion drawing/verification) Penarikan
kesimpulan dan verifikasi adalah memberikan kesimpulan terhadap hasil
penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini juga mencakup pencarian makna data serta
pemberian penjelasan. Selanjutnya dilakukan kegiatan verifikasi yaitu kegiatan
mencari validitas kesimpulan dan kecocokan makna-makna yang muncul dari data.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model

1135
Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN : 2807 - 8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
RaRaRaya.
pembelajaran langsung dengan media power point maka data yang diperlukan
berupa data hasil belajar yang diperoleh dari hasil belajar/nilai tes.
Hasil belajar dianalisis dengan teknik analisis hasil evaluasi untuk mengetahui
ketuntasan belajar dengan cara menganalisis data hasil tes dengan kriteria ketuntasan
belajar, prosentase hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut kemudian dibandingkan
dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditentukan. Seorang siswa
disebut tuntas belajar jika telah mencapai skor 72 persen ke atas, untuk menghitung
hasil belajar dengan membandingkan jumlah nilai yang diperoleh siswa dengan jumlah
skor maksimum kemudian dikalikan 100% atau digunakan rumus Percentages
Correction sebagai berikut
S =R/N
Keterangan:
S: Nilai yang dicari/diharapkan
R: jumlah skor dari item/soal yang dijawab benar
N: skor maksimal ideal dari tes tersebut
Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa pada penelitian ini yakni dengan membandingkan persentase ketuntasan
belajar dalam penerapan model pembelajaran langsung dengan media Project Based
Learning pada siklus I dan siklus II. Sedangkan persentase ketuntasan belajar dihitung
dengan cara membandingkan jumlah siswa yang tuntas belajar dengan jumlah siswa
secara keseluruhan (siswa maksimal) kemudian dikalikan 100%
Presentase Ketuntasan: P = Jumlah siswa yang tuntas belajar÷Jumlah siswa
maksimal x 100%
Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan konsep
menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus menggunakan gain skor. Gain skor
adalah selisih antara nilai postes dan pretes, gain menunjukan peningkatan
pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan
guru.Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan Normalized Gain.

Dengan kategori:
g tinggi : nilai (g) > 0,70
g sedang : 0,70 > (g) > 0,3
g rendah : nilai (g) < 0,3
Tabel 1
Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif
Persentase Minat (Kuantitatif) Kriteria Minat (Kualitatif)
90 – 100 Sangat Baik
80 – 89 Baik
70 – 79 Cukup

1136
Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN : 2807 - 8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
RaRaRaya.
60 – 69 Kurang

7. Prosedur/Langkah-Langkah Penelitian
1. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang harus dilakukan oleh peneliti.
Dalam hal perencanaan, peneliti bersama guru kelas bersama- sama dalam merancang
proses pembelajaran pada siklus I. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh guru bersama
peneliti pada tahap perencanaan ini adalah:
a. Peneliti mensosialisasikan tentang apa itu Inquiri Based Learning dan kaitannya
dengan Sikap
b. Mempersiapkan RPP dan skenario pembelajaran.
c. Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa dan guru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, perencanaa siklus I meliputi pembuatan skenario
pembelajaran, membuat format pembelajaran, serta mempersiapkan alat-alat atau
bahan yang dibutuhkan siswa selama proses pembelajaran, kemudian memberikan tes
untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik
2. Tindakan (Acting)
Adapun pada tahap tindakan pada siklus ini, guru dan peneliti menjalin kerjasama,
dimana peneliti sebagai observer dan guru sebagai pelaksana pembelajaran yaitu
dengan menggunakan Inquiri Based Learning, rincian tindakannya sebagai berikut:
Pendahuluan yang terdiri dari tujuan motivasi dan appersepsi
1) Guru memperkenalkan diri kemudian menyemangati siswa.
2) Appersepsi kepada siswa dilakukan dengan mengaitkan materi yang sudah
dibahas sebelumnya dengan materi yang akan dibahas dengan cara tanya jawab.
b. Tahap pengembangan dengan rincian sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan dengan singkat tentang materi yang akan diajar.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum mengerti.
3) Guru mengarahkan kepada siswa mengenai metode yang digunakan, dengan cara:
a. Siswa disuruh memahami materi bacaan yang ada dibuku paket siswa
b. Guru menayangkan power point Pembelajaran yang berhubungan dengan
materi
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kalau ada hal-hal
yang kurang mengerti dari isi materi tersebut
d. Guru memberikan tugas/Pr kepada siswa berupa lembar Soal Pilihan Ganda
dan Esay
3. Observasi (Observasing)
Pada tahap ini, peneliti sebagai observer akan mengamati proses pembelajaran
dengan menggunakan format observasi untuk melihat tingkat motivasi belajar siswa
dalam proses pembelajaran. Dan kegiatan guru akan diobservasi langsung oleh peneliti.

1137
Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN : 2807 - 8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
RaRaRaya.
Adapun yang diobservasi adalah mengamati cara mengajar atau kegiatan guru dengan
menggunakan format observasi.
Dapat disimpulkan bahwa, observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi langsung. Menurut saya pengumpulan data dengan observasi langsung atau
dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan
mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Adapun
manfaat dari penggunaan observasi langsung atau pengamatan secara langsung adalah
sebagai berikut:
a. Dengan pengamatan secara langsung, kemungkinan untuk mencatat hal- hal,
perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku dan
sewaktu kejadian tersebut terjadi.
b. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek yang tidak dapat
berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal.
4. Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti bersama guru kelas menganalisis kelemahan
pelaksanaan siklus I, baik dari segi kegiatan guru maupun analisis tingkat motivasi
belajar siswa. Refleksi dilakukan pada akhir siklus. Pada tahap ini, peneliti bersama
guru mengkaji pelakasanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan.
Sebagai acuan dari refleksi ini adalah hasil observasi terhadap segala proses
pembelajaran dengan menggunakan Inquiri Based Learning dan melihat power
point pada semua tahap. Hasil ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta
menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya
dengan tahapan yang sama, namun ada perbaikan- perbaikan sesuai temuan.

Data Tabel 1
Hasil Belajar Siklus I Kelas VIIA
SMP Plus Murung Pudak

NO NIS NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 4503 A. GHANI MUSTHOFA YAHYA 90 TUNTAS


2 4504 ADINDA SALWA FEBRIYANA 86 TUNTAS
3 4515 AULIA SYAHRUL RAMADHAN 76 TUNTAS
4 4517 AZZAMY AL GHIFFARY.Z 72 TUNTAS
5 4519 AZWA SYAWLA ARIADI 69 BELUM TUNTAS
6 4520 CAMILIA PUTRI ANGGRAINI 74 TUNTAS
7 4523 CECILIA LUCYANA HARDIYANTI G 80 TUNTAS
8 4527 DAFFA ALFARABBI PUTRO SEJATI 75 TUNTAS
9 4530 DEVY ANGRAINI 78 TUNTAS
1138
Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN : 2807 - 8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
RaRaRaya.
10 4532 FELISA SEPTIANA HERMAWAN 76 TUNTAS
11 4539 HELMYA NUR AINI 78 TUNTAS
12 4540 MAKAYLA RESTYA FIKRIANTY 75 TUNTAS
13 4543 MALIQ RIZQI AL-HABSYI 78 TUNTAS
14 4544 MONALIA ELSIKA MANURUNG 93 TUNTAS
15 4546 MUHAMMAD AKMAL RASYID 76 TUNTAS
16 4548 MUHAMMAD FAIQ NAZHIR 92 TUNTAS
17 4549 MUHAMMAD MALKA ARIF R 84 TUNTAS
18 4550 MUHAMMAD RADIKA ADLIAN 65 BELUM TUNTAS
19 4551 MUHAMMAD RAFI NAJIHAN.Z 66 BELUM TUNTAS
20 4553 MUHAMMAD RENDY SAPUTRA 92 TUNTAS
21 4555 MUHAMMAD RIDHA RAHMAT 83 TUNTAS
22 4556 NAJWA JATMIKO 65 BELUM TUNTAS
23 4557 NIDA FAUZIYYA HASNA 68 BELUM TUNTAS
24 4558 NUR AISYA SAFITRI 69 BELUM TUNTAS
25 4560 PAHRY AHMAD SADY MULAZMI 85 TUNTAS
26 4561 PREZA ADINDA OKTAVIRA 90 TUNTAS
27 4563 RAISYA AULIA PUTRI 86 TUNTAS
28 4567 RARA ASSYIAM RAMADHINA 95 TUNTAS
29 4571 RASYA AZZIKRI HERMAWAN 94 TUNTAS
30 4573 REZKY NAILAH ALKIRANA 65 BELUM TUNTAS
31 4574 UQAIL SYAWLA AR-RUHAILI 80 TUNTAS
32 4575 WAHYUNINGSIH 80 TUNTAS
JUMLAH 2535
NILAI MAKSIMUM 95
NILAI MINIMUM 65
TUNTAS 19
BELUM TUNTAS 7
PERSENTASI KETUNTASAN 85 %

Tabel Data 2
Hasil Nilai Siklus I Kelas VIIA
SMP Plus Murung Pudak

NO INTERVAL HASIL(HURUF) ARTI LAMBANG JUMLAH SISWA

1 90-100 A Sangat Baik 7

1139
Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN : 2807 - 8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
RaRaRaya.
2 80-89 B Baik 8
3 70-79 C Cukup 10
4 60-69 K Kurang 7

Data Tabel 3
Hasil Belajar Siklus II Kelas VIIA
SMP Plus Murung Pudak

NO NIS NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 4503 A. GHANI MUSTHOFA YAHYA 90 TUNTAS


2 4504 ADINDA SALWA FEBRIYANA 86 TUNTAS
3 4515 AULIA SYAHRUL RAMADHAN 90 TUNTAS
4 4517 AZZAMY AL GHIFFARY.Z 72 TUNTAS
5 4519 AZWA SYAWLA ARIADI 72 TUNTAS
6 4520 CAMILIA PUTRI ANGGRAINI 74 TUNTAS
7 4523 CECILIA LUCYANA HARDIYANTI G 92 TUNTAS
8 4527 DAFFA ALFARABBI PUTRO SEJATI 75 TUNTAS
9 4530 DEVY ANGRAINI 78 TUNTAS
10 4532 FELISA SEPTIANA HERMAWAN 76 TUNTAS
11 4539 HELMYA NUR AINI 78 TUNTAS
12 4540 MAKAYLA RESTYA FIKRIANTY 75 TUNTAS
13 4543 MALIQ RIZQI AL-HABSYI 90 TUNTAS
14 4544 MONALIA ELSIKA MANURUNG 93 TUNTAS
15 4546 MUHAMMAD AKMAL RASYID 76 TUNTAS
16 4548 MUHAMMAD FAIQ NAZHIR 92 TUNTAS
17 4549 MUHAMMAD MALKA ARIF R 84 TUNTAS
18 4550 MUHAMMAD RADIKA ADLIAN 72 TUNTAS
19 4551 MUHAMMAD RAFI NAJIHAN.Z 74 TUNTAS
20 4553 MUHAMMAD RENDY SAPUTRA 92 TUNTAS
21 4555 MUHAMMAD RIDHA RAHMAT 83 TUNTAS
22 4556 NAJWA JATMIKO 72 TUNTAS
23 4557 NIDA FAUZIYYA HASNA 72 TUNTAS
24 4558 NUR AISYA SAFITRI 72 TUNTAS
25 4560 PAHRY AHMAD SADY MULAZMI 85 TUNTAS
26 4561 PREZA ADINDA OKTAVIRA 90 TUNTAS
27 4563 RAISYA AULIA PUTRI 86 TUNTAS
28 4567 RARA ASSYIAM RAMADHINA 97 TUNTAS

1140
Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN : 2807 - 8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
RaRaRaya.
29 4571 RASYA AZZIKRI HERMAWAN 94 TUNTAS
30 4573 REZKY NAILAH ALKIRANA 74 TUNTAS
31 4574 UQAIL SYAWLA AR-RUHAILI 80 TUNTAS
32 4575 WAHYUNINGSIH 80 TUNTAS
JUMLAH 2535
NILAI MAKSIMUM 97
NILAI MINIMUM 72
TUNTAS 32
BELUM TUNTAS 0
PERSENTASI KETUNTASAN 94 %

Tabel Data 4
Hasil Nilai Siklus II Kelas VIIA
SMP Plus Murung Pudak

NO INTERVAL HASIL(HURUF) ARTI LAMBANG JUMLAH SISWA

1 90-100 A Sangat Baik 10


2 80-89 B Baik 7
3 70-79 C Cukup 15
4 60-69 K Kurang 0
Dari perhitungan diatas, diketahui bahwa pada siklus I rata-rata masih kurang
karena prosentase ketuntasannya mencapai 60%. Dan hasil belajar ini dikatakan belum
mencapai ketuntasan yang maximal, karena Nilai yang dicapai untuk Ketuntasan
Belajar Minimum adalah 70 dan sudah dijelaskan sebelumnya Nilai pada Siklus I
belum maximal hanya beberapa orang saja yang nilainya diatas KKM,dengan nilai
terendah mencapai 65 dan lanjut pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat yang
awalnya titik terendah mencapai 65 dan sekarang pada siklus II nilai bertambah
menjadi 72 atau dapat dikategorikan baik, begitu juga dengan prosentase hasil belajar
mencapai 94% dan kategori tersebut termasuk kategori sangat baik,karena prosentase
ketuntasan belajarnya telah melewati standar ketuntasan yang ditentukan.
PEMBAHASAN
Dari hasil pembelajaran materi Asmaul Husna dengan menggunakan Metode
Pembelajaran Inquiri Based Learning dengan pendekatan power point yang dilakukan
dua siklus ini,
telah memperoleh hasil tindakan sebagai berikut :
1. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran menggunakan
Metode Pembelajaran Inquiri Based Learning dengan pendekatan power point
1141
Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN : 2807 - 8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
RaRaRaya.
berjalan dengan sangat baik.Dari siklus I ke siklus selanjutnya mengalami
peningkatan yang signifikan. Siswa dapat memahami arti dari Asmaul Husna,
memberikan contoh Asmaul Husna yang ada dalam kehidupan sehari-hari sesuai
yang diajarkan. Siswa lebih mudah mengingat contoh dari Asmaul-Husna (Al-
Alim,Al-Khabir,As-Sami da Al-Bashir).
2. Dalam hasil belajar siswa menunjukkan bahwa penerapan Metode Pembelajaran
Inquiri Based Learning berdampak positif pada Hasil Belajar Asmaul Husna pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIIA SMP Plus Murung
Pudak , hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil ketuntasan belajar di setiap
siklusnya yaitu pada siklus I mencapai 85%(Cukup), dan meningkat pada siklus II
dengan prosentase 94% (sangat baik) jadi pada siklus II dapat dikatakan bahwa
prestasi belajar siswa secara klasikal telah tercapai tanpa perlu dilakukan Siklus III.
KESIMPULAN
. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran melalui power point dan internet dalam materi Asmaul Husna al-
’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.siswa dapat meningkatkan Kualitas
Pembelajaran pada materi Asmaul Husna pada jenjang kelas VIIA SMP Plus
Murung Pudak pada mata pelajaran agama Islam?
2. Dengan melihat Power Point dan Internet dengan strategi Inquiri based learning
Asmaul Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir. siswa dapat
meningkatkan Kualitas Peserta didik pada materi Asmaul Husna al-’Alim, al-
Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir pada jenjang kelas VIIA SMP Plus Murung Pudak
pada mata pelajaran agama Islam?
3. Dengan belajar materi asmaul husna dengan baik dan benar dapat meningkatkan
pemahaman siswa dalam menerapkan sikap asmaul husna dalam dalam kehidupan
sehari-hari serta mampu menyebutkan contoh sikap yang berkenaan tentang
Asmaul Husna al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir pada jenjang kelas VIIA
SMP Plus Murung Pudak pada mata pelajaran agama Islam?

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.←Book
Akbar, Sa’dun. 2015. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. ←Book
Artikel Ibu Wasriyah.S.Pd. Guru SD Negeri Karanggondang, Kec. Karangayar Kab.
Pekalongan←Journal
Badar Al-Tabany, Trianto Ibnu. 2015. Mendesain Model Pembelajaran iovatif,Progresif, dan
Kontekstual. Jakarta: Rawamangun. ←Book
Bati,A 2021.Asyiknya Belajar Makna Salat dengan Metode Inquiri Based Learning.Linggo
Kajen. ←Book

1142
Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN : 2807 - 8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
RaRaRaya.
DePPORTER, Bobbi. 2000. Quantum Teaching (Pen. Ari Nilandary). Bandung: PT.
Mizan Pustaka. ←Book
Departemen Agama RI.2005.Al-Quran dan Terjemahnya.Semarang: Karya Putra
Deepublish.Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), h.10-11←Confrence Proceding
Harahap,Musthafa Husein.2012.Risalah Tauhid.Bekasi:Al-Musthafawiyah Penebar Ilmu
dan kebajikan←Book
Karnaen, Aa. 1985. Asas-asas Media Pengajaran. Bandung: IKIP Bandung←Book
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2017.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
VII.Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan←Book
Lefudin. (2017). Belajar dan Pembelajaran Dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi
Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaranm, dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta:
←Book
Mansyur.2021.Proposal PTK untuk PPG.(online),( https://menzour.blogspot.com ›
2019/10 › proposal-ptk.).diakses 24 juli 2021←Website

MGMPPAI.2011.ContohPTKSMP4Malang,(online),(https://mgmppaismpkotamalang.wor
dpress.com › ptk)diakses 24 juli 2021←Website

Schwab, J. (1960) Inquiry, the Science Teacher, and the Educator. The School Review ©
1960 The University of Chicago Press←Journal
Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2009), h. 19. ←PTK
Surawan, 2019. "Pernikahan Dini; Ditinjau dari Aspek Psikologi". Jurnal Ilmiah
Pendidikan Islam, Vol. 2 No. 2.
Wasriyah.2021.Pembelajaran Vidio Base Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa,(Online),( https://radarsemarang.jawapos.com › rubrik › 2021/03/29)diakses 24
Juli 2021←Website←Website

1143
Vol. 1 No. 1 September 2021| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam

Anda mungkin juga menyukai