Anda di halaman 1dari 14

Tugas 1

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MKDU 4111

DISUSUN OLEH :

NAMA : FIKA SITIANI


NIM : 048896985

Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka (FE-UT)

UPBJJ Jakarta
soal 1 (Skor 25)

Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim (2018),
Indonesia berada di dalam garis equator yang berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan
Australia, serta beada di antara samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia tengah berupaya untuk
memanfaatkan posisi tersebut untuk menjadi poros maritime dunia.

Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi grografis Indonesia baik di tingkat ASEAN maupun
dunia!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terleih dahulu tentang posisi geografis Indonesia yang ada di
dalam BMP MKDU4111}

Hasil Analisa:

Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataannya di permukaan bumi.
Berdasar letak geografisnya, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua Austraklia dan
Benua Asia, serta di antara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Berdasarkan batas wilayah, posisi Indonesia berbatasan dengan berbagai negara, laut, dan samudra.
Antara lain sebagai berikut:

1. Sebelah utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Selat Malaka,


Selat
2. Singapura, Laut Cina Selatan, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik di sebelah utara.
3. Sebelah selatan berbatasan dengan negara Australia, Timor Leste, Samudra Hindia,
Laut
4. Timor, dan Laut Arafuru.
5. Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia.
6. Sebelah timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik

Maka dari itu penting nya posisi geografi Indonesia di ASEAN maupun dunia.

Berikut Pentingnya posisi geografis indonesia:

1. Terletak dijalur perdagangan internasional, ini menguntungkan karena dapat meningkatkan


kegiatan perekonomian di Indonesia, kemudian dalam proses ekspor impor barang-barang.
2. Karena posisinya berada garis khatulistiwa, Indonesia memiliki 2 musim yaitu kemarau dan
penghujan, ini sangat penting karena dapat mempengaruhi cuaca yang ada di Indonesia
tentunya berdampak pada kegiatan agraria di Indoneisa, mudah melakukan pengairan
tanahnya subur dan cocok digunakan di sektor pertanian.
3. Selain negara agraris, indonesia juga negara maritim karena berbentuk kepulauan dan
dikelilingi lautan, tentunya menguntungkan karena dapat meningkatkan Sumber Daya
Alam lautnya.
4. Terjadi pertukaran berbagai kebudayaan dan peradaban diseluruh dunia, ini juga bisa
menguntungkan karena Indonesia bisa juga mengakses atau mengetahui budaya-budaya
positif dari berbagai dunia.

Berdasaraan posisi letak geografis Indonesia menimbulkan beberapa keuntungan.


Keuntungan letak geografis ini diantaranya sebagai berikut:
1. Memudahkan proses impor dan ekspor

Sebagai pusat pelayaran dan jalur perdagangan internasional, banyak sekali keuntungan
yang didapatkan Indonesia salah satunya kemudahan dalam proses impor dan ekspor.

2. Meningkatkan perekonomian masyarakat

Perlintasan kapal asing memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat sekitar


pelabuhan, diantaranya para pekerja yang singga untuk memenuhi kebutuhan pelayaran
atau penyediaan jasa tempat singgah.

3. Memajukan bidang sosial-budaya masyarakat

Persilangan budaya asing dan lokal memberi pengaruh positif terutama dalam pertukaran
penguasaan teknologi. Akulturasi budaya meningkatkan pengetahuan, kehidupan sosial
budaya masyarakat, gaya hidup hingga gaya komunikasi sehari-hari.

4. Sumber Daya alam melimpah

Iklim Indonesia termasuk ideal untuk pengembangan berbagai sektor pemenuhan


kebutuhan hidup seperti pertanian, budidaya perikanan tawar, perkebunan, kelautan hingga
mengembangkan sektor pariwisata.

5. Kaya akan sumberdaya laut

Perairan yang hangat kaya dan kaya akan nutrient merupakan lingkungan ideal untuk ikan-
ikan hidup di perairan Indonesia. Hal ini tentu menguntungkan para nelayan dalam
memenuhi kebutuhan ikan di pasaran.
Soal 2 (Skor 25)

Sebagai warga negara Indonesia kita harus bisa ikut berpatisipasi secara aktif dalam melindungi
berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) agar dapat mewujudkan
ketahanan nasional. Ganguan tersebut bisa berasal dari dalam dan luar negeri serta bisa berupa
fisik dan non fisik.

Uraikan peran Anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non
fisik!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlbih dahulu tentang landasan, dan asas Ketahanan Nasional
yang ada di BMP MKDU4111)

Uraian:

Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di
sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum
adalah universitas. Sepanjang sejarah, mahasiswa diberbagai negara mengambil peran
penting dalam sejarah suatu negara. Misalnya, di Indonesia pada Mei 1998, ratusan ribu
mahasiswa berhasil mendesak Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya.

Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada di masyarakat,


dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit di
atas masyarakat. Mahasiswa juga belum tercekoki oleh kepentingan-kepentingan suatu
golongan, ormas, parpol, dan lain sebagainya. Mahasiswa adalah seseorang yang potensial
dalam memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan dan lingkungan
masyarakat. Yang memiliki posisi dan peran sebagai agent of change, social controler, dan
the future leader.

Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat yang mau
tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial, harus mampu
mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam akselerasi perubahan keumatan ke
arah berkeadaban. Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh
mahasiswa, tidak sepantasnyalah bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya
sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa itu sudah
bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah.

Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan


berarti
memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran, fungsi,

dan posisi mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa

tersebut.

Adapun peran, fungsi, dan posisi mahasiswa dalam masyarakat adalah sebagai

berikut:

1 Agent Of Change (Generasi Perubahan)

Mahasiswa sebagai agen dari suatu perubahan. Artinya jika ada sesuatu yang terjadi

di lingkungan sekitar dan itu salah, mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan

harapan sesungguhnya. Dengan harapan bahwa suatu hari mahasiswa dapat menggunakan

disiplin ilmunya dalam membantu pembangunan Indonesia untuk menjadi lebih baik ke

depannya.

2.Social Control (Generasi Pengontrol)

Sebagai generasi pengontrol seorang mahasiswa diharapkan mampu

mengendalikan keadaan sosial yang ada di lingkungan sekitar. Jadi, selain pintar dalam

bidang akademis, mahasiswa juga harus pintar dalam bersosialisasi dan memiliki

kepekaan dengan lingkungan. Mahasiswa diupayakan agar mampu mengkritik, memberi

saran dan memberi solusi jika keadaan sosial bangsa sudah tidak sesuai dengan cita-cita
dan

tujuan bangsa. Mahasiswa harus memiliki kepekaan, kepedulian, dan kontribusi nyata

terhadap masyarakat sekitar tentang kondisi yang teraktual.

3.Iron Stock (Generasi Penerus)

Sebagai tulang punggung bangsa di masa depan, mahasiswa diharapkan menjadi

manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya

dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya di pemerintahan kelak. Intinya

mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan bangsa

Indonesia.

4.Moral Force (Gerakan Moral)

Mahasiswa sebagai penjaga stabilitas lingkungan masyarakat, diwajibkan untuk

menjaga moral-moral yang ada. Bila di lingkungan sekitar terjadi hal-hal yang
menyimpamg dari norma yang ada, maka mahasiswa dituntut untuk merubah dan

meluruskan kembali sesuai dengan apa yang diharapkan. Mahasiswa sendiripun harus

punya moral yang baik agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat dan juga harus bisa

merubah ke arah yang lebih baik jika moral bangsa sudah sangat buruk, baik melalui kritik

secara diplomatis ataupun aksi.

5.Guardian of Value (Penjaga nilai-nilai)

Mahasiswa sebagai “guardian of value” artinya penjaga nilai-nilai. Sesuai dengan

artinya mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-nilai, nilai-nilai tersebut bukanlah nilai-

nilai yang negatif melainkan nilai-nilai yang positif. Tugas perguruan tinggi adalah

membentuk insan akademis, yang selanjutnya hal tersebut akan menjadi sebuah fungsi bagi

mahasiswa itu sendiri. Insan akademis itu sendiri memiliki dua ciri yaitu : memiliki sense
of

crisis dan selalu mengembangkan dirinya.

Insan akademis harus memiliki sense of crisis yaitu peka dan kritis terhadap

masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya saat ini. Hal ini akan tumbuh dengan sendirinya

bila mahasiswa itu mengikuti watak ilmu, yaitu selalu mencari pembenaran-pembenaran

ilmiah. Dengan mengikuti watak ilmu tersebut maka mahasiswa diharapkan dapat

memahami berbagai masalah yang terjadi dan terlebih lagi menemukan solusi-solusi yang

tepat untuk menyelesaikannya.

Insan akademis harus selalu mengembangkan dirinya sehingga mereka bisa menjadi

generasi yang tanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan. Mahasiswa dengan

segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam hal

perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa pun masih tergolong kaum idealis,

di mana keyakinan dan pemikiran mereka belum dipengaruhi oleh partai politik,

organisasi masyarakat, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan

memiliki posisi di antara masyarakat dan pemerintah.

Mahasiswa dalam hal hubungan masyarakat ke pemerintah dapat berperan

sebagai kontrol politik, yaitu mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan

beserta keputusan-keputusan yang telah dihasilkan sebelumnya. Mahasiswa pun dapat


berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat, dengan melakukan interaksi sosial dengan

masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan mahasiswa

mampu menyampaikan realita yang terjadi di masyarakat beserta solusi ilmiah dan

bertanggung jawab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.

Karena berkurangnya pemahaman akan Pancasila pada mahasiswa dan kalangan

muda lainnya,menyebabkan banyak masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan bangsa

indonesia dan menyebabkan perpecahan antara sesama umat, dan juga intoleransi
masyrakat

untuk beribadah secara bebas serta membuat berkurangnya sikap berbela negara yang harus

dilakukan untuk menjaga kedamaian dan keamanan bangsa indonesia.

Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat dapat berperan

sebagai penyambung lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu membantu

mensosialisasikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak jarang

kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat,


oleh

karena itu tugas mahasiswalah yang harus “menerjemahkan” maksud dan tujuan berbagai

kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat.

Posisi mahasiswa cukuplah rentan, sebab mahasiswa berdiri di antara idealisme dan

realita. Tak jarang mahasiswa berat sebelah, saat mahasiswa membela idealisme ternyata

mahasiswa melihat realita masyarakat yang semakin buruk. Saat mahasiswa berpihak pada

realita, ternyata mahasiswa secara tak sadar sudah meninggalkan idealisme mahasiswa dan

juga kadang sudah meninggalkan watak ilmu yang seharusnya mahasiswa miliki. Contoh

kasusnya yang paling gampang adalah saat terjadi penaikkan harga BBM.

Perjuangan-perjuangan yang dilakukan mahasiswa kini sudah kehilangan

esensinya, sehingga masyarakat sudah tidak menganggapnya suatu harapan pembaruan

lagi. Sedangkan golongan-golongan atas seperti pengusaha, dokter, dan lain sebagainya

merasa sudah tidak ada lagi kesamaan gerakan. Perjuangan mahasiswa kini sudah berdiri

sendiri dan tidak lagi “satu nafas” bersama rakyat.

Peran mahasiswa dalam bernergara untuk menjaga ketahanan nasional adalah suatu
tuntutan. Mahasiswa sebagai agent of change dan social control. Agent of change yaitu suatu
tindakan yang membawa suatu keadaan dari kondisi yang kurang baik ke kondisi yang lebih baik,
dan yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. Selalu dari pemikiran mahasiswa harus ada pemikiran
hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari besok harus lebih baik dari hari ini. Pemikiran-
pemikiran yang individualisme dari mahasiswa seharusnya dibuang dan beralih pada pemikiran
sosial dengan mewujudkan kehidupan bernegara dan bernegara.

Peran Mahasiswa Dalam Bela Negara Adalah Bagian Dari Menjaga Ketahanan Nasional
mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan mengubah kondisi negara ini menjadi
negara ideal dan mampu bersaing. Lima nilai dasar dari bela negara yaitu cinta tanah air, sadar
berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk
bangsa dan negara, dan kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik.

Bela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa dengan cara lain seperti belajar
dengan rajin, tidak menyebarkan berita Hoax dan ujaran kebencian, hidup bertoleransi,
melestarikan budaya, memakai produk Indonesia, berprestasi mengharumkan nama bangsa di
dunia internasional, menjaga nama baik bangsa dan Negara.

Peran mahasiswa untuk melindungi Negara Indonesia dari Ancaman, Tantangan,


Hambatan dan gangguan sebagai berikut:

 Saling mengingatkan atau menghidupkan nilai-nilai yang terkandung pada pancasila


dalam organisasi kemahasiswaan.
 Mempersiapkan diri dengan belajar dengan tekun supaya dapat mengatasi
tantangan dan gangguana di masa yang akan datang.
 Mengikuti dan selalu update berita-berita internasional maupun nasional
serta aktif memberikan tanggapan terhadap isu yang sedang terjadi guna
meningkatkan daya berpikir kritis, kreatif dan inovasi.
 Melakukan penyuluhan kepada anak-anak SD , SMP, SMA pentingnya menjaga
kedaulatan , kedamaian, keharmonisan antar masyarakat melalui pengajaran
kandungan nilai-nilai yang ada pada Pancasila.
Soal 3 (Skor 25)

Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan
Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam danluar negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik.

Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!

(Petunjuk: baca dan pahami terlebih dahulu tentang ketahanan nasional Indonesia yang ada di
dalam BMP MKDU4111)

Analisa:

Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada Ancaman,
Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG). Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang dimaksud dengan ATHG adalah: Ancaman adalah
suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara
konsepsional, kriminal serta politik.

 Tantangan adalah suatu hal atau usaha bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan.
 Hambatan adalah suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan melemahkan
atau menghalangi secara tidak konsepsional.
 Gangguan adalah usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara
tidak konsepsional.

Ada bebagai macam contoh Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG), berikut
saya akan memberikan salah satu contoh dari Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan
(ATHG)

Contoh ATHG yang saya ambil yaitu tindakan separatis yang termasuk dalam
Ancaman,tantangan,Hambatan,dan Gangguangn di bidang ketahanan dan keamanan Negara.
Separatis adalah tindakan-tindakan secara terencana yang berkaitan dengan keinginan untuk
memisahkan diri dari suatu kelompok atau persatuan bangsa. Gerakan separatis yang pernah terjadi
di indonesia seperti pemberontakan PKI,DITII,APRA, dan yang sampai saat ini masih mengancam
dan terus di awasi oleh negara yaitu OPM. Sampai saat ini apabola tidak ada langkah yang
menanggulangi atau menghindari timbulnya gerakan separatis maka ketahanan dan keamanan
rakyat dan negara akan sangat terancam. oleh karena itu berikut sejumlah langkah untuk
menanggulangi gerakan separatis yaitu :

1. Pemulihan kondisi keamanan dan ketertiban serta menindak secara tegas para pelaku
separatisme bersenjata yang melanggar hak-hak masyarakat sipil.
2. Meningkatkan kualitas pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi serta demokratisasi.
3. Meningkatkan deteksi dini dan pencegahan awal potensi konflik dan separatisme.
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan konflik atau separatisme, melalui
perbaikan akses masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi dan pemerataan
pembangunan antardaerah.
5. Melaksanakan pendidikan politik secara formal, informal, dialogis, serta melalui media
massa dalam rangka menciptakanrasa saling percaya.
6. Menerapkan konsep penyelesaian konflik secara damai, menyeluruh, dan bermartabat.
7. Di tingkat internasional, langkah yang dilakukan pemerintah adalah mempresentasikan
perkembangan positif di daerah-daerah rawan tersebut.
Soal 4 (Skor 25)

Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman untuk hidup
berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak teradapat Ancaman, Tantangan, hambatan
dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan nasional, sehingga Pancasila seharusnya
dinternalisasikan bukan hanya sekedar dihafalkan supaya ketahanan nasional negara Indoneisa
menjadi kokoh.

Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk
memperkuat wawasan ideologi Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan nasional!

(Petunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang ketahanan nasional yang ada di
dalam modul MKDU4111)

Telaah:

Ideologi adalah gagasan dan pengertian. Ideologi sendiri berasal dari kata idea. Selain itu
ideologi juga berasal dari bahasa Yunani yang berarti oida atau mengetahui, melihat dengan budi.
Sedangkan logi yang berasal dari bahasa Yunani logos artinya pengetahuan.

Jadi ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan-gagasan atau pengetahuan tentang ide-
ide. Melansir laman Disdikpora Kabupaten Buleleng, ideologi pertama kali dikemukakan oleh
Destutt de Tracy, orang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu science of ideas,
suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat
Perancis.

Di Indonesia sendiri Pancasila adalah ideologi dan juga dasar negara Indonesia. Hal ini
membuat Indonesia akan berusaha untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsanya dengan
mengikuti atau berpedoman pada nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila. Hal ini juga
sesuai dengan salah satu fungsi dan kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia, yaitu sebagai
dasar negara. Sebagai dasar negara, para penyelenggara pemerintah harus bisa mencerminkan
nilai-nilai yang ada pada Pancasila dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia.

Cetak biru Sistem Nasional Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila (Sisnas PIP)
yang telah disusun dibahas dari berbagai perspektif, salah satunya memiliki pandangan dari
kalangan TNI/Polri serta Politik, Hukum, dan Keamanan. Berbagai perspektif tersebut dibahas
pada sesi pertama Lokakarya Cetak Biru Sisnas Diklat PIP di Ballroom Hotel Grand Preanger,
Jalan Asia Afrika, Kota Bandung (29/11).

Asisten Deputi Bidang Koordinasi Wawasan Kebangsaan Kemenko Polhukam, Cecep Agus
Supriatna menyampaikan hasil reviu cetak biru Sisnas Diklat PIP. Kemenko Polhukam menyambut
baik adanya cetak biru Sisnas Diklat PIP untuk dapat diimplementasikan. Cecep menuturkan, peran
BPIP saat ini sangat strategis dalam internalisasi nilai-nilai Pancasila. BPIP lahir atas kebutuhan
bangsa dan negara dalam menjaga Ideologi Pancasila di tengah bermunculannya organisasi yang
berupaya menggeser Ideologi Pancasila di tanah air.

"Pancasila selama ini telah mengalami penurunan, khususnya wawasan para pelajar. K/L juga
pelaksanaannya kurang terencana dan terkoordinasi, masih lemahnya ideologi Pancasila baik di
TNI/POLRI maupun ASN, " ucapnya, Senin (29/11).

Berdasarkan survey Lemhanas, indeks ketahanan nasional dalam gatra Ideologi Bangsa Indonesia
hanya menunjukkan angka 2,44 persen. Gambaran lain, sejumlah elemen bangsa mengalami
degradasi Ideologi Pancasila, diantaranya sebanyak 33 persen guru terkontaminasi paham untuk
mendirikan negara Islam. Termasuk 3 persen anggota TNI terpapar paham radikalisme.

Oleh sebab itu, pihaknya memberikan sumbang saran, metode internalisasi nilai-nilai Pancasila
agar dapat dikembangkan sesuai dengan sasaran pada lingkup masyarakat. Selain itu, Pancasila
agar ditempatkan sebagai ideologi terbuka, serta bekerja sama dengan Kemendikbud untuk
melaksanakan PIP pada pendidikan jenjang menengah dan tinggi.

"Pancasila sbg dasar negara harus kita pertahankan, sejauh ini, Kemenkopolhukam melakukan
kajian dalam rangka penerapan nilai-nilai Pancasila. Dan kami juga melihat kebutuhan itu dan
perlu menguatkan Pancasila dalam pendidikan formal, non formal, informal.

BPIP perlu menghadirkan nilai-nilai Pancasila, meningkatkan kewaspadaan, dan menciptakan


suasana serba Pancasila di kehidupan bermasyarakat," jelasnya.
Sementara itu, dalam reviu cetak biru Sisnas Diklat PIP dari TNI juga disampaikan oleh Direktur
Pusat Informasi dan Teritorial Pusterad TNI, Mayjen Burlian. Ia menyebutkan, Pancasila itu sakti.
‘Kesaktiannya’ mampu menjawab berbagai tantangan dan dinamika yang dihadapi masyarakat dan
lingkungannya. Salah satu tantangan yang dihadapi bangsa saat ini adalah adanya proxy war yang
menyerang mental dan mempengaruhi karakter bangsa. Perubahan karakter disebabkan oleh
tindakan dan kebiasaan.

"Pancasila ini sakti, bisa menjadi jalan keluar atas permasalahan di Indonesia. Jalan setapak
menuju manusia Pancasila, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian ini yang harus kita tempuh dan
wujudkan demi mempertahankan kesatuan bangsa," jelasnya.

Burlian memaparkan, adanya alur pembangunan karakter yang patut dipahami. Penglihatan dan
pendengaran mempengaruhi hati nurani. Hati nurani mempengaruhi pikiran. Pikiran digambarkan
melalui ucapan. Ucapan menunjukkan karakter. Penguatan karakter bangsa yang berlandaskan
Pancasila perlu segera dilakukan.

"Mewujudkan manusia Pancasila itu tidak mudah. Sebagaimana kita tahu Pancasila itu banyak
sekali harapan dan cita-cita yang terkandung di dalamnya. Nilai Pancasila berbasiskan nilai filsafat
idealisme yang bersifat spiritual ditengah sifat dasar manusia yang materialistis. Kondisi bangsa
Indonesia harus memiliki kesatuan," paparnya.

Selain dari TNI, Kepolisian Republik Indonesia melalui Analis Kebijakan Madya Biro Dalpers
SSDM Polri, Kombes Langgeng Purnomo menyambut baik dan siap bergotong royong
melaksanakan Sisnas Diklat PIP di lingkungan Polri. Langgeng memaparkan kekuatan Polri, baik
secara kuantitas anggota maupun fasilitas diklat Polri yang dapat dimanfaatkan untuk
melaksanakan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Langgeng menekankan, Diklat PIP bukan hanya untuk mewujudkan SDM yang unggul, melainkan
bertujuan untuk memenangkan perang, seperti proxy war, perang asimetris, dan perang hibrida.
"Jati diri bangsa Indonesia adalah manunggal yang keimanan dan kemanusiaan. Landasan Idiil
adalah Pancasila, landasan konstitusional adalah UUD 1945, dan landasan konsepsional yaitu
wawasan nusantara," jelasnya. (BM)

Untuk membina ketahanan nasional, berikut adalah cara yang bisa dilakukan

untuk memperkuat ideologi Pancasila dalam rangka memperkuat wawasan ideologi:

 Pendidikan: pemerintah bisa menciptakan suatu kurikulum yang berkaitan dengan


pendidikan

Pancasila sehingga para peserta didik bisa mengetahui setiap nilai dan makna yang ada
pada Pancasila dan juga bisa mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

 Legislasi: setiap aparatur pemerintah dan penyelenggara negara harus bisa


memiliki pandangan dan pemahaman yang sama mengenai Pancasila sehingga jalannya
kehidupan berbangsa dan bernegara bisa disesuaikan dengan nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
 Hukum: pemerintah harus bisa menciptakan kebijakan dan peraturan yang progresif untuk
mendorong terimplementasinya nilai-nilai yang ada pada Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai