Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TUTORIAL 2

BAHASA INDONESIA

PERAN MAHASISWA DALAM MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN


UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU
Topik:
Peran Mahasiswa Dalam Mewujudkan Indonesia Maju

DOSEN PENGAMPU
Ma’sum Ashari, M.Pd.

DISUSUN OLEH

Anisa Tri Jasmin


NIM. 051469651

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Indonesia dengan kekayaan dan potensinya yang melimpah, berambisi untuk menjadi
negara yang maju. Namun, pencapaian tersebut membutuhkan upaya dan partisipasi dari semua
elemen masyarakat, termasuk mahasiswa.

Mahasiswa adalah pemuda yang penuh semangat dan idealisme. Mereka memiliki akses
ke pendidikan dan informasi yang lebih baik. Dengan demikian, mahasiswa memegang peran
kunci dalam mendorong kemajuan Indonesia. Dalam tulisan ini, penulis akan menjelaskan peran
mahasiswa dalam mendorong kemajuan Indonesia. Penulis akan membahas kontribusi
mahasiswSa dalam bidang pendidikan, penelitian, inovasi, dan advokasi.

Penulis berharap tulisan ini dapat memberikan pemahaman tentang kontribusi mahasiswa
dalam mendorong kemajuan Indonesia melalui menjaga lingkungan mereka. Penulis juga
berharap tulisan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan
bangsa.

Anisa Tri Jasmin


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan alam yang
berlimpah, memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju. Namun, tantangan lingkungan
seperti perubahan iklim, penggundulan hutan, dan pencemaran mengancam kelestarian
sumber daya alam dan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, peran mahasiswa
sebagai agen perubahan menjadi sangat krusial.
Mahasiswa, sebagai generasi muda yang memiliki akses ke pengetahuan dan
informasi terbaru tentang isu-isu lingkungan, memiliki semangat dan idealisme untuk
berkontribusi terhadap solusi. Namun, seringkali mereka merasa tidak memiliki kesempatan
atau ruang yang memadai untuk berkontribusi secara efektif dalam menjaga kelestarian
lingkungan.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman tentang cara
berkontribusi yang efektif dan berdampak. Banyak mahasiswa yang ingin berkontribusi,
tetapi tidak tahu harus memulai dari mana. Kurangnya pendidikan lingkungan di kalangan
mahasiswa juga menjadi hambatan dalam mewujudkan peran mereka.
Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan dan memahami peran mahasiswa
dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk mewujudkan Indonesia maju. Dengan
pemahaman yang lebih baik, mahasiswa dapat berkontribusi secara lebih efektif dan
berdampak dalam menjaga kelestarian lingkungan. Diskusi ini juga dapat menjadi dasar
untuk pengembangan program dan kebijakan yang mendukung peran mahasiswa dalam
menjaga kelestarian lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam maklah ini, yakni:
1. Apa saja tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam menjalankan peran tersebut?
2. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan penulisan makalah ini:
1. Menganalisis tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam menjalankan peran tersebut.
2. Menawarkan solusi untuk mengatasi tantangan tersebut.
Dengan memahami peran mahasiswa dalam menjaga kelestarian lingkungan,
diharapkan mahasiswa dapat berkontribusi secara lebih efektif dan berdampak dalam
mewujudkan Indonesia maju.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peran Mahasiswa

Menurut Siswoyo (2007), mahasiswa adalah orang yang sedang menempuh pendidikan
tinggi, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta, atau lembaga lain yang setara. Peran
mahasiswa sebagai pengawas pembangunan perlu diwujudkan karena mahasiswa dianggap
sebagai orang yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dibandingkan
masyarakat umum. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menyampaikan aspirasi
masyarakat sebagai bentuk suara hati mereka (Martadinata, 2019).

Mahasiswa adalah generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa. Mereka memiliki
peran penting untuk memajukan bangsa, baik dalam bidang pendidikan, sosial, maupun politik.
Mahasiswa harus bisa menjadi pelopor perubahan yang positif, membangun kehidupan
masyarakat, dan menanamkan nilai-nilai positif. Dengan demikian, mahasiswa dapat disebut
sebagai agen perubahan.

2.2 Pengertian Pelestarian Lingkungan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lingkungan adalah daerah atau
kawasan yang termasuk di dalamnya. Lingkungan diartikan sebagai segala benda, kondisi,
keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati, dan mempengaruhi hal
yang hidup termasuk kehidupan manusia (Haryanto, 2018). Sedangkan menurut Samuelson et al.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun
di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan.

Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkungan memiliki dua aspek
utama, yaitu aspek fisik dan aspek non-fisik. Aspek fisik lingkungan mencakup kondisi fisik
alam, seperti tanah, air, udara, flora, dan fauna. Aspek non-fisik lingkungan mencakup kondisi
sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Lingkungan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Lingkungan menyediakan


sumber daya alam yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup. Lingkungan juga berperan
dalam menjaga keseimbangan alam dan mencegah terjadinya bencana alam. Oleh karena itu,
penting untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Upaya untuk menjaga kelestariannya adalah menjadikan lingkungan yang kaya akan
keanekaragam hayati dan potensi alam menjadi kawasan konservasi. Salah satunya adalah
kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan sistim zonasi dan dimanfaatkan untuk penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang kebudayaan, pariwisata dan rekreasi (Darmawan, D.,
& Fadjarajani, S., 2016).

2.3 Tantangan Yang dihadapi dalam Pelestarian Lingkungan

berikut adalah tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam menjalankan peran pelestarian alam:

1. Orientasi program kerja dan arah kegiatan organisasi mahasiswa pencinta alam (OMPA)
lebih ke arah petualangan, perjalanan, dan olahraga, bukan pada pelestarian lingkungan.
2. Realisasi kegiatan OMPA lebih intens ke luar kampus, bukan pada lingkungan kampus.
3. Peran individu anggota OMPA terhadap program kerja berbasis pelestarian masih rendah,
antusias anggota lebih kepada aspek petualangan.
4. Hambatan internal dalam mengembangkan kesadaran melestarikan lingkungan adalah
latar belakang ekonomi, rendahnya pemahaman masyarakat terhadap dampak perusakan
lingkungan hidup hutan, dan rendahnya pemahaman agama.

2.4 Solusi untuk Mahasiswa Dalam Menjaga Kelestarian Alam

**Solusi untuk Mahasiswa Dalam Menjaga Kelestarian Alam**


Mahasiswa merupakan generasi muda yang memiliki peran penting dalam menjaga
kelestarian alam. Hal ini karena mahasiswa memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas,
serta semangat dan idealisme untuk berkontribusi terhadap solusi permasalahan lingkungan.

Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam menjaga
kelestarian alam:

1. Pendidikan dan penyadaran


Mahasiswa dapat berperan dalam memberikan pendidikan dan penyadaran kepada
masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Hal ini dapat dilakukan
melalui berbagai kegiatan, seperti sosialisasi, kampanye, dan diskusi.

Misalnya, mahasiswa dapat mengadakan sosialisasi di sekolah-sekolah tentang


pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Atau, mahasiswa dapat
mengadakan kampanye anti-polusi di media sosial.

2. Pengelolaan lingkungan

Mahasiswa dapat berperan dalam pengelolaan lingkungan, baik di lingkungan


kampus maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai
kegiatan, seperti kerja bakti, penghijauan, dan pengelolaan sampah.

Misalnya, mahasiswa dapat melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan


kampus dari sampah. Atau, mahasiswa dapat melakukan penghijauan di daerah kritis.

3. Advokasi dan kebijakan

Mahasiswa dapat berperan dalam advokasi dan kebijakan lingkungan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menyuarakan aspirasi masyarakat terkait permasalahan lingkungan kepada
pemerintah.

Misalnya, mahasiswa dapat melakukan kajian tentang dampak perubahan iklim


terhadap masyarakat. Atau, mahasiswa dapat melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut
pemerintah untuk mengambil tindakan nyata dalam mengatasi permasalahan lingkungan.
4. Riset dan pengembangan

Mahasiswa dapat berperan dalam riset dan pengembangan teknologi yang ramah
lingkungan. Hal ini dapat dilakukan melalui penelitian di kampus atau di lembaga penelitian
lainnya.

Misalnya, mahasiswa dapat melakukan penelitian tentang teknologi pengolahan


sampah yang ramah lingkungan. Atau, mahasiswa dapat melakukan penelitian tentang
teknologi energi terbarukan.

5. Pembiasaan hidup ramah lingkungan

Mahasiswa dapat memulai membiasakan hidup ramah lingkungan dalam kehidupan


sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi, menghemat air dan listrik, serta mengurangi penggunaan plastik sekali
pakai.

Misalnya, mahasiswa dapat menggunakan sepeda atau transportasi umum untuk


pergi ke kampus. Atau, mahasiswa dapat mematikan lampu dan AC saat tidak digunakan.
Dengan berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam, mahasiswa dapat mewujudkan
Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Siswoyo, Dwi dkk. 2007. Ilmu Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press


Martadinata, A. M. (2019). Peran mahasiswa dalam pembangunan di
Indonesia. Idea, 2655(7258), 2655-3139.
Haryanto, M. P. (2018). Perimbangan Penerapan Sanksi Pidana Dalam Uu
No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindundan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dihubungkan Dengan Asas Subsidiaritas Hukum Pidana (Doctoral dissertation,
Fakultas Hukum Unpas).
Azwar, A. H. A Samuelson. Paul & William D Nordhaus (1997).
Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga A Samuelson. Paul & William D Nordhaus
(1990). Mikroekonomi Jilid II. Jakarta: Erlangga. Adamowicz, W.(1994).
Combining revealed and stated preference methods for valuing envir.
management, 26(3), 271-292.
Darmawan, D., & Fadjarajani, S. (2016). Hubungan antara pengetahuan
dan sikap pelestarian lingkungan dengan perilaku wisatawan dalam menjaga
kebersihan lingkungan (studi di kawasan objek wisata alam gunung galunggung
desa linggajati kecamatan sukaratu kabupaten tasikmalaya). Jurnal Geografi, 4(1).

Anda mungkin juga menyukai