Anda di halaman 1dari 1

CAGAR BUDAYA HARUS DIDATA DAN

DIRAWAT KELESTARIANNYA
Fany Rachma Pariwisata 381

BERITAMAGELANG.ID - Undang-Undang nomor 5 tahun 2017 tentang


Pemajuan Kebudayaan mengamanatkan agar benda-benda cagar budaya didata
dan didaftar karena merupakan asset daerah dan negara yang sangat penting. 
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Slamet
Achmad Husein, SE, MM menyebutkan, Kabupaten Magelang memiliki ratusan
benda cagar budaya yang harus dirawat dan dilestarikan keberadaannya.
Jumlahnya (cagar budaya) 922 itu meliputi yang sudah terdata maupun yang
patut diduga sebagai cagar budaya, maksudnya belum kita data, daftar dan
tetapkan sebagai benda cagar budaya. Tapi itu perlakuannya sama baik yang
sudah ditetapkan maupun belum ditetapkan sebagai cagar budaya," demikian
disampaikan Husein di sela acara Sosialisasi Pokok-Pokok Kebudayaan Daerah
(PPKD) kegiatan pendataan atau pendaftaran benda cagar budaya, di Ruang
Bina Praja, Kompleks Setda Kabupaten Magelang, Kamis (29/11).
Kondisi benda cagar budaya yang sudah maupun belum terdaftar tersebut,
menurut Husein, sebagian terawat karena sudah memiliki juru kunci. Sementara
bagi yang belum memiliki juru kunci, ia mengaku kesulitan merawatnya.
"Sementara Kabupaten Magelang baru memiliki 80 orang pemelihara cagar
budaya, atau Juru Pelihara, sementara barang yang ada cukup banyak. Memang
di tempat cagar budaya ada yang mengelola tiga sampai empat (benda cagar
budaya), tapi juga ada yang hanya satu sehingga rasionya ketercukupannya
masih jauh, dari 900 sekian baru ada 80 juru pelihara," ungkapnya.
Husein mengaku akan terus berusaha menyesuaikan jumlah Juru Pelihara
dengan banyaknya cagar budaya yang dimiliki Pemkab Magelang. Ia juga
mengapresiasi para Juru Pelihara yang sudah bekerja dengan baik merawat
keberadaan cagar budaya di Kabupaten Magelang. 
Dalam Undang Undang nomor 5 tahun 2017, lanjut Husein, terdapat 11 objek
kemajuan kebudayaan, beberapa diantaranya adalah tradisi lisan, permainan
tradisional, olahraga tradisional, seni budaya, teknologi tradisional, dan upacara
tradisional.
"Sekarang kita telah memiliki data potensi kebudayaan secara online serta
melalui aplikasi. Sehingga semua potensi kebudayaan di Kabupaten Magelang
seluruhnya akan tercatat disitu," pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai