Anda di halaman 1dari 5

Jambura Jounal of Animal Science.

E- Issn: 2655-2280
Volume 1 No 1 November 2018 P- Issn: 2655-4356

HERITABILITAS BOBOT TELUR, BOBOT TETAS DAN


BOBOT BADAN AYAM HASIL PERSILANGAN
UMUR 1 MINGGU (DOC)

Seftiyanti Masili, Safriyanto Dako, Fahrul Ilham, Syukri I. Gubali

Animal Husbandry department, Agriculture Faculty, Gorontalo State University


Septiyantimasili@gmail.com. sdako@ung.ac.id. filham@gmail.com. sgubali@ung.ac.id

ABSTRAK

The aim was to determine the heritability of egg weight, hatch weight, age of a week
body weight in crossbred chickens. This research was conducted from August-November
2017, in Tumbihe Village, Kabila District, Bone Bolango District, Gorontalo province. The
research material was eggs and DOC originating from a cross between male Kampung
chicken and female Leghorn chicken, Isa Brown strain, these eggs were weighed and
hatched in a hatchery machine. The parameters measured were egg weight heritability,
hatch weight, 1 week body weight in crossbred chickens. Data were analyzed by
descriptive statistics. The results of this study are the heritability of egg weight in the
population is 0.533 ± 0.03 and the variance coefficient is 6.16%. The heritability of hatch
weight in the population is 0.532 ± 0.02 and the variance coefficient is 4.33%. While the
heritability value of 1 week age weight in the population is 0.530 ± 0.02 and the variance
coefficient is 3.26%.

Kata Kunci : Heritability, egg weight, hatch weight, age of a week body weight

PENDAHULUAN generesai berikutnya. Nilai


heritabilitas mengarah pada kekuatan
Peran ayam kampung lokal
pewarisan dari tetua pada
sebagai penghasil telur maupun
keturunannya. Nilai parameter genetik
daging, sangat berarti bagi masyarakat
suatu sifat pada suatu populasi dapat
walaupun kemampuan produksi ayam
digunakan sebagai salah satu petunjuk
ini rendah dibanding dengan ayam ras
petelur dan ras pedaging (Dako dkk, kearah mana langkah-langkah
2018), selain itu, pertumbuhan ayam perbaikan mutu genetik populasi
kampung lokal lambat disebabkan tersebut. Pada kondisi tertentu,
rendahnya mutu genetik. Perbaikan parameter suatu sifat mempunyai nilai
genetik dapat dilakukan sebagai upaya heritabilitas yang tinggi maka seleksi
individu merupakan metode yang
menghasilkan ayam kampung yang
tepat dalam perbaikan mutu genetik
memiliki produksi telur yang tinggi,
sifat tersebut karena respon seleksi
pertumbuhan yang cepat, dan
yang diharapkan lebih besar
ketersediaan bibit yang berkualitas.
dibanding sifat dengan heritabilitas
Perbaikan mutu genetik ternak melalui
genetik yang rendah. Informasi
seleksi dan persilangan ditentukan
tentang heritabilitas menjadi dasar
oleh kekuatan pewarisan sifat yang
diperbaiki dan diturunkan pada dalam proses seleksi selanjutnya.

Publish: Departmen Animal Husbandry, Gorontalo State University 1


Jambura Jounal of Animal Science. E- Issn: 2655-2280
Volume 1 No 1 November 2018 P- Issn: 2655-4356

METODE PENELITIAN Analisis Data


Penelitian telah dilaksanakan Data yang diperoleh dari
dari Agustus-November 2017 di dianalisis secara deskriptif dengan
Kelurahan Tumbihe, Kecamatan mengikuti Indrawati dkk (2015), yaitu
Kabila, Kabupaten Bone Bolango, sebagai berikut:
Provinsi Gorontalo. Penelitian ini
menggunakan telur ayam hasil 1. Nilai Maksimum dan Nilai
persilangan sebanyak 300 butir. Telur Minimum
ini berasal dari persilangan 3 pejantan Rata-rata/Mean (χ)
ayam kampung (3 ekor) dan ayam
leghorn betina strain Isa brown (30
ekor), perbandingan 1:10. Metode
Inseminasi buatan digunakan dalam 2. Simpangan Baku
perkawinan antar induk, dengan
pengenceran semen 1:3.
Pengumpulan telur dilakukan
setiap hari, selanjutnya dilakukan 3. Koefisien Variasi
pengukuran. Masa simpan telur tetas
selama 7 hari. Mesin Tetas yang
digunakan adalah mesin tetas otomatis
berkapasitas 200 butir. Untuk
menghindari kekurangan data HASIL DAN PEMBAHASAN
penetasan telur di ulangi sebayak 3 Nilai Heritabilitas Bobot Telur
kali.
Nilai heritabilitas bobot telur
Parameter yang di ukur
berdasarkan korelasi fullsib ayam hasil
Parameter yang diukur adalah:
persilangan diperoleh pada penelitian
Heritabilitas bobot telur, bobot tetas
ini disajikan pada Tabel 6.
dan bobot badan umur seminggu.
Tabel 6. Nilai heritabilitas bobot telur
Heritabilitas dihitung berdasarkan berdasarkan korelasi fullsib
fulshib corelation menggunakan P A B C Total
rumus yang digunakan Agroland, J 1 0.55 0.50 0.52
(2009) yaitu: 2 0.58 0.55 0.57
2σ²s 3 0.52 0.53 0.51
h² = 4 0.51 0.57 0.48
σ²s+σ²w Total 2.17 2.15 2.08 6.40
Keterangan: Rataan 0.540 0.5375 0.520 0.533
h² = Heritabilitas Stdev 0.032 0.031 0.037 0.032
σ²s = Ragam Pejantan Covar 0.059 0.055 0.0710 0.062
σ²w = Ragam Anak
Berdasarkan tabel diatas, nilai
1. Menghitung nilai heritabilitas
heritabilitas bobot telur hasil
bobot tetas
persilangan setiap populasinya adalah
2. Menghitung nilai heretabilitas
0.54, 0.54, dan 0.52.
bobot badan umur 1 hari sampai 1
minggu.

Publish: Departmen Animal Husbandry, Gorontalo State University 2


Jambura Jounal of Animal Science. E- Issn: 2655-2280
Volume 1 No 1 November 2018 P- Issn: 2655-4356

Rataan seluruh bobot telur seluruh populasi adalah 0.53. Dari


populasi adalah 0.53. Hasil penelitian penjelasan sebelumnya bahwa bobot
ini menggambarkan nilai heritabilitas telur sangat mempengaruhi bobot
bobot telur termasuk tinggi. Kategori tetas, sehingga nilai heritabilitas bobot
besar kecilnya nilai heritabilitas, yaitu: tetas juga dipengaruhi.
h2 <0, 20 rendah; 0, 20 – 0, 40 sedang dan Standar deviasi dari nilai
>0,40 tinggi. Standar deviasi nilai heritabilitas bobot tetas ditiap pejantan
heritabilitas bobot telur ditiap pejantan sesuai tabel 7 adalah 0.01, 0.02, dan
sesuai tabel 6 adalah 0.03, 0.03, dan 0.04 dengan rataan standar deviasi
0.04 dengan rataan nilai standar adalah 0.01. Hal ini menunjukkan
deviasi untuk nilai heritabilibilitas bahwa penyimpangan nilai rata - rata
adalah 0.01. Hal ini menunjukkan untuk nilai heritabilitas bobot tetas
bahwa penyimpangan nilai rata – rata keseluruhan populasi tiap – tiap
untuk nilai heritabilitas bobot telur kelompok pejantan sebesar 0.01.
keseluruhan populasi tiap – tiap Koefisien variasi dari nilai heritabilitas
kelompok pejantan sebesar 0.01. Nilai bobot tetas ditiap – tiap pejantan
koefisien variasi dari nilai heritabilitas sesuai tabel 7 adalah 0.02, 0.04, dan
bobot telur ditiap pejantan sesuai tabel 0.07 dengan rataan nilai koefisien
6 adalah 0.05, 0.06, dan 0.07. Menurut variasi untuk heritabilitas bobot tetas
(Ijas, 2012), suatu kelompok data adalah 0.01.
dikatakan lebih homogen dari pada
Heritabilitas Bobot Badan umur
kelompok data lainnya apabila nilai seminggu
koefisien variasinya lebih kecil atau
dibawah 10%. Nilai heritabilitas bobot badan
umur 1 minggu berdasarkan korelasi
Nilai Heritabiltas Bobot Tetas fullsib hasil persilangan antara pejantan
Nilai heritabilitas bobot tetas ayam kampung dan betina ayam leghoron
strain isa brown yang diperoleh pada
berdasarkan korelasi fullsib hasil
penelitian ini disajikan pada tabel 8.
persilangan antara pejantan ayam
kampung dan betina ayam leghoron Tabel 8. Nilai heritabilitas bobot badan
strain isa brown yang diperoleh pada umur 1 minggu berdasarkan
penelitian ini disajikan pada tabel 7. korelasi fullsib
Tabel 7. Nilai heritabilitas bobot tetas P A B C Total
berdasarkan korelasi fullsib 1 0.52 0.52 0.51
P A B C Total 2 0.51 0.54 0.50
1 0.54 0.57 0.50 3 0.56 0.55 0.52
2 0.52 0.51 0.55 4 0.55 0.54 0.54
3 0.52 0.53 0.50 Total 2.13 2.16 2.08 6.37
4 0.53 0.54 0.57 Rataan 0.535 0.538 0.518 0.530
Total 2.11 2.16 2.12 6.38 Stdev 0.024 0.013 0.017 0.018
Rataan 0.528 0.538 0.530 0.532 Covar 0.044 0.023 0.033 0.034
Stdev 0.010 0.025 0.036 0.023 Berdasarkan tabel 8 diatas, nilai
Covar 0.018 0.047 0.067 0.044 heritabilitas bobot badan umur
Berdasarkan tabel 7 diatas, nilai seminggu ayam hasil persilangan
heritabilitas bobot tetas hasil disetiap populasinya adalah 0.53, 0.54,
persilangan setiap populasinya adalah dan 0.52. Rataan seluruh bobot telur
0.53, 0.54, dan 0.53. Rataan bobot tetas populasi adalah 0.53. Hal ini

Publish: Departmen Animal Husbandry, Gorontalo State University 3


Jambura Jounal of Animal Science. E- Issn: 2655-2280
Volume 1 No 1 November 2018 P- Issn: 2655-4356

menunjukan angka pewarisan sifat Puyuh. Jurnal Agribisnis


yang diwarisi oleh keturunannya Peternakan 4: 111-115.
disebabkan oleh genetic, sehingga kecil
kemungkinan pengaruh dari pada Dako S., Ilham F., N. K Laya, Fathan
lingkungan itu sendiri. Standar S., Azar M., M. Labado. 2018.
deviasi dari nilai heritabilitas bobot Persilangan ayam Kampung dan
badan umur 1 minggu tidak jauh ayam Leghorn Strain Isa Brown.
berbeda dengan nilai heritabilitas Frontiers: Jurnal Sains Dan
bobot telur dan bobot tetas. Nilai Teknologi 1 (2)
standar deviasi untuk angka
pewarisan sifat ini adalah 0.02, 0.01, Ijas, 2012. Strategi Pengembangan
dan 0.02 dengan rataan standar deviasi Ayam Biromaru Dalam Upaya
nilai heritabilitas bobot badan umur 1 Penyediaan Bibit Ayam
minggu adalah 0.01. Koefisien variasi Pedaging Lokal. Universitas
dari nilai heritabilitas bobot badan Tadulako. Palu. Vol: 2(2) 66-67
umur 1 minggu ditiap – tiap pejantan
sesuai tabel 8 adalah 0.04, 0.02, dan Indrawati, E., Saili, T., dan Rahadi, S.,
0.04 dengan rataan nilai koefisien 2015. Fertilitas, Daya Hidup
variasi untuk heritabilitas bobot badan Embrio, Daya Tetas Dan Bobot
umur 1 minggu adalah 0.02. TetasTelur Ayam Ras Hasil
KESIMPULAN Inseminasi Buatan Dengan
Ayam Tolaki. JITRO,
Heritabilitas bobot telur hasil
Vol.1.No.3.Mei 2015
persilangan memiliki rataan 0.53±0.01,
koefisien variasinya 0.02. Bobot tetas 0.
Kurnianto, 2009. Membuat dan
53±0.01 dengan koefsien variasinya
Mengelola Mesin Tetas. Penebar
0.01. Heritabilitas bobot badan ayam
umur seminggu 0.53±0.01 dengan Swadaya. Jakarta.
koofisien variasinya 0.02.
Kaharudin, 2010. Pembibitan Ayam
DAFTAR PUSTAKA Ras. Penebar Swadaya. Jakarta.
Agroland, J 2009. Nilai Heritabilitas
Dan Korelasi Genetik Sifat Pamungkas, F.A. 2005. Beberapa
Pertumbuhan Dari Silangan Kriteria Analisis Penduga Bobot
Ayam Lokal Dengan Ayam Telur, Bobot Tetas Dan Bobot
Bangkok. Universitas Tadulako. Hidup Umur 1 Minggu Dalam
Palu. Vol 1 : 67-71. Seleksi Ayam Kampung. Institut
Pertanian Bogor. Bogor. JITV
Anggorodi, 2009. Beternak Ayam Vol 10
Kampung. Karya Anda.
Surabaya Suprijatna, E. 2010. Strategi
Pengembangan Ayam Lokal Di
Budi, U., Bachari, I., dan Lisma, P.R. Indonesia. Fakultas Peternakan
2008. Penambahan tepung Universitas Diponegoro. Badan
cangkang telur Ayam ras pada Penerbit Universitas
ransum terhadap fertilitas, daya Diponegoro. Semarang
tetas dan mortalitas Burung

Publish: Departmen Animal Husbandry, Gorontalo State University 4


Jambura Jounal of Animal Science. E- Issn: 2655-2280
Volume 1 No 1 November 2018 P- Issn: 2655-4356

Srivin, Dako S dan Ilham F. 2016.


Korelasi ukuran-ukuran Tubuh
Ayam kampung di Pesisir Pantai
Selatan Kabupaten Bone-Bolango
Provinsi Gorontalo, Jurnal Belibis
Sains, Vol 1 hal 7-17

Publish: Departmen Animal Husbandry, Gorontalo State University 5

Anda mungkin juga menyukai