Anda di halaman 1dari 20

ILMU PENYAKIT DAN KESEHATAN

TERNAK

Kuliah V
AVIAN ENCEPHALOMYELITIS
(AE)

07/31/23 1
Sinonim :
 Epidemic Tremor

 Penyakit viral menular terutama pada ayam muda


disebabkan oleh suatu Tremovirus A pada famili
Picornaviridae yang ditandai dengan gejala
gangguan susunan syaraf pusat (epidemic tremor)

 Morbiditas 60% tergantung status immune


(kekebalan) dari sebagian besar induk
 Mortalitas terentang dari 25 – 60 %
 Masa inkubasi 10 – 20 hari

07/31/23 2
Kejadian di Indonesia

 Kasus penyakit AE dilaporkan di Indonesia pada


tahun 1972
 Mengingat penyakit AE pada ayam dewasa
bersifat subklinis, penyakit ditemukan ditempat
lain, termasuk Sumatera Barat

07/31/23 3
Penyebab :
 Tremovirus pada famili Picornaviridae –
mengandung RNA
 Mudah ditumbuhkan dalam embrio ayam / dalam
biakan jaringan
 Tahan dalam feses – bertahan selama 4 minggu
 Strain virus AE secara immunologik sama – hanya
ada 1 serotipe
 Ayam yang sembuh – kebal
 Kekebalan karena infeksi alam maupun vaksinasi –
cukup panjang / seumur hidup
 Virus bersifat immunogenik
07/31/23 4
Gejala Penyakit :
 Menyerang ayam segala umur
 Tanda-tanda klinis encephalitis hanya berkembang pada
ayam yang berumur lebih muda dari 4 minggu
 Dibawah kondisi lapangan, paling umum pada kelompok
berumur 1 – 2 minggu
 Ekspresi mata yang redup diikuti sempoyongan progresif
dengan anak ayam kehilangan kontrol pada kaki
 Duduk pada paha dan jatuh kesamping (pathognomonis)
 Tremor pada kepala, leher dan sayap  tremor dapat tidak
nampak
 Pada burung dewasa yang peka, biasanya infeksi berjalan
subklinis
 Penurunan produksi telur yang tiba-tiba 5 – 20 %
 Ayam pembibitan – penurunan produksi dan daya tetas

07/31/23 5
Ternak yang rentan :
 Ayam berumur 1 – 6 minggu dan umumnya
antara 2 -3 minggu
 Ayam dewasa dapat ditulari  subklinis
 Burung puyuh, kuau, kalkun secara alami dapat
ditulari – tidak serentan ayam
 Ayam yang berumur di atas 8 minggu bila
ditulari tidak memperlihatkan tanda klinis –
terbentuk kekebalan

07/31/23 6
Cara Penularan :
 Melalui telur dari induk tertular kepada anaknya
 Kontak langsung dari ayam tertular kepada
teman sekandang yang rentan – penyebaran
virus AE di dalam kelompok
 Penyebaran secara tidak langsung – makanan /
air oleh tinja tertular
 Sumber penularan : kotoran / jabah yang
tercemar – virus bertahan 4 minggu
 Ayam petelur yang tertular, telurnya tetap
mengandung virus selama 6 minggu

07/31/23 7
Pengobatan :
 Tidak ada pengobatan tersedia tapi anak ayam
yang terinfeksi survive  kebal (immune)
selama hidup
 Kontrol dicapai dengan vaksinasi flock
 Vaksin diberi melalui inokulasi jaringan sayap, air
minum atau tetes mata  lebih efektif
 Ayam yang sakit dibunuh / dibakar (stamping
out)
 Ayam yang masih sehat diberi makanan yang
baik disertai vitamin dan elektrolit

07/31/23 8
Pencegahan :
 Daerah tertular – vaksinasi pada ayam yang berumur 10
– 16 minggu
 Peternak yang tertular – peraturan karantina harus
diterapkan
 Barang / orang yang keluar masuk peternakan
didesinfeksi
 Ayam dari peternakan – tidak boleh dikeluarkan selama
penyakit berjalan
 Diusahakan ayam yang akan dipelihara berasal dari
induk yang telah dikebalkan
 Import ternak (parent stock) – hanya dari peternakan
yang bebas AE
 Secara periodik dilakukan test terhadap status ayam
petelur di breeder farm

07/31/23 9
07/31/23 10
EGG DROP SYNDROME 1976
( EDS – 76 )

07/31/23 11
 Suatu penyakit menular pada unggas disebabkan
oleh adenovirus yang ditandai dengan penurunan
produksi telur disertai produksi telur yang
berkulit lunak atau berkerabang tipis
 EDS’76 pertama diidentifikasi di Belanda tahun
1974 dan virus pertama diisolasi di Irlandia Utara
tahun 1976
 Ditemukan pertama kali di Belanda tahun 1976
oleh Van Eck
 Pada tahun 1977 Mc Ferran dkk. berhasil
mengisolasi adenovirus dari ayam penderita yang
secara serologis berbeda dengan adenovirus
unggas yang telah diketahui sebelumnya, yaitu
adenovirus ini dapat menghemagglutinasi
dengan eritrosit unggas

07/31/23 12
 Pada tahun 1978, Baxendale menemukan
penyakit yang sama di Negara-negara
Eropa termasuk Inggris dan berhasil
mengisolasi strain adenovirus yang
disebut strain BC-14

 Di Jepang wabah EDS-76 telah dilaporkan


oleh Yamaguchi dkk pada tahun 1980

07/31/23 13
Penyebab :
 EDS’76 disebabkan oleh virus DNA-berantai
ganda yg dinamakan Atadenovirus A
 Sifat-sifat virus :
 Tahan terhadap ether, chloroform, dan
temperatur 50oC (strain E-77 dari Italia)
 Dapat mengadakan hemagglutinasi eritrosit
unggas
 Dapat diisolasi dari selaput lendir hidung,
pharynx, trachea, oviduct, ginjal, hati, leukosit,
dan tinja
 Dapat dibiakan pada biakan jaringan hati embrio
ayam atau jaringan ginjal anak ayam
07/31/23 14
Ternak yang rentan :
 Inang alami adalah unggas air liar dan/atau lokal
 Ayam dewasa berumur antara 26 – 55 minggu
 Secara serologis ditemukan juga pada populasi
itik
 Puyuh

 Penularan :
Penularan virus pada umumnya terjadi secara
vertikal, baik melalui embrio maupun melalui
semen

07/31/23 15
Gejala penyakit :
 Umumnya ayam tidak menunjukkan gejala klinis yang
jelas, kecuali penurunan produksi telur yang sangat
menyolok
 Bulu kusam dan lesu untuk beberapa hari lamanya
 Jumlah pakan yang dikonsumsi tidak berubah, hanya saja
kecepatan makannya agak berkurang
 Beberapa bentuk penurunan produksi telur :
 Penurunan produksi terjadi pada saat mencapai
puncak produksi, sehingga penurunan produksi
terjadi dengan sangat cepat
 Penurunan produksi dimulai sejak permulaan
produksi, sehingga mengakibatkan produksi telur
tidak pernah tercapai standard, dengan perkataan lain
tingkat produksi maksimum tidak pernah tercapai

07/31/23 16
07/31/23 17
Lanjutan …...
 Perubahan mutu kerabang jelas terlihat, makin
rendah penurunan produksi, makin jelas
perubahan mutu kerabang
 Biasanya, perubahan mutu kerabang sering
bersamaan waktunya dengan penurunan
produksi
 Mula-mula tampak kulit telur kurang segar,
diikuti dengan hilangnya warna kulit dan
selanjutnya prosentase telur yang kecil
meningkat jumlahnya
 Daya tunas dan daya tetas telur yang abnormal
sangat menurun tapi telur yang bentuknya
normal tidak terganggu

07/31/23 18
Pengobatan
 Tidak ada pengobatan
 Multivitamin larut dapat direkomendasikan
sebagai tindakan non-spesifik

07/31/23 19
Pencegahan :
 Vaksinasi pada ayam berumur 2 – 3 minggu
sebelum masa bertelur dengan
menggunakan vaksin emulsi minyak

 Cara ini menguntungkan karena :


 Ayam akan menjadi kebal pada saat
menjelang berproduksi dan pada saat
akan mendapat infeksi penyakit
 Penularan virus melalui telur akan dicegah

07/31/23 20

Anda mungkin juga menyukai