Anda di halaman 1dari 1

Nama : Mochamad Kujang Fredy Ananda

NIM : 1910413050

Desentralisasi di Brazil adalah serangkaian reformasi besar-besaran yang dilakukan


dalam konteks heterogenitas regional yang ditandai. Desentralisasi di Brazil memiliki
pendukung dan juga pengkritiknya. Tulisan nya berusaha memperdalam mengenai
perdebatan desentralisasi di Brazil, dan sifat desentralisasi secara umum, dengan
memperkenalkan kembali diskusi dimensi politik dari fenomena tersebut. Penulis
berpendapat bahwa desentralisasi adalah sebagai sistem yang membuka inovasi dan juga
pemerataan yang layak. Walaupun namun, dalam kajian ini banyak kritikan mengenai
kesenjangan regional.

Ada beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam desentralisasi di Brazil. Sebelum
membahas desentralisasi, sebagai lawannya yakni sentralisasi yang dimana negara yang
menganutnya akan menjadi negara yang kurang birokratis, lebih responsif, dan lebih efisien.
Hal ini akan bersinggungan juga dengan terpusatnya anggaran dan juga informasi secara
sentral. Desentralisasi erat kaitannya dengan otonomi daerah dimana pemerintah diberikan
lebih banyak politik otonomi dari rekan-rekan mereka di tingkat kabupaten atau nasional,
pemerintah daerah diberi tanggung jawab untuk beberapa aspek utama pemberian layanan
sosial, dan menjadi bebas untuk melembagakan saluran populer langsung partisipasi dalam
urusan publik. Poin penting dalam tulisan ini ialah aspek Pendidikan, Kesehatan, dan
pelayanan publik. Cita-cita desentralisasi adalah untuk meningkatkan ketiga aspek tersebut
agar secara merata kepada masyarakat. Namun, dari pendapat saya hal ini akan sangat sulit
karena di lapangan secara fakta banyak sekali terjadi ketidakseragman antar wilayah yang
menjadikannya kesenjangan regional. Dan juga masalah Pusat dimana melemahnya pusat
akan menyebabkan sebagian besar sumber daya ke daerah.

Hal positif yang bisa dilihat perihal desentralisasi ini ialah peningkatan indikator
sosial di bidnag pendidikan dan kesehatan dalam rangka penurunan net social belanja, serta
membuka ruang lokal untuk inovasi tata kelola, dan hal negatif nya adalah perbedan regional
dan ukuran, yang dalam beberpaa kasus telah meningkat sebagai akibat dari refornasi.

Mungkin hal yang saya ingin katakan atau ajukan ialah, perihal desentralisasi pelayanan
publik. Bagaiamana caranya agar contoh di negara berkembang pelayanan publik dapat bisa
merata dan terintegriras, padahal seluruh pelayanan selalu terpusat pada pusat?

Anda mungkin juga menyukai