PENDAHULUAN
hal yang penting karena penyakit jantung koroner adalah salah satu penyakit
Koroner (PJK) harus selalu kontrol atau melakukan pengobatan secara berkala
agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut atau dapat berujung pada kematian.
Selain itu kepatuhan kontrol juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan
panjang. Pasien dengan penyakit kronis yang tidak patuh dalam kontrol pada
akhirnya akan diikuti oleh berhenti melakukan pengobatan, inilah yang salah
kekambuhan, hal ini akan berdampak buruk pada kualitas hidup pasien bahkan
Berbagai faktor berupa usia, fraksi ejeksi, penggunaan obat, kepatuhan pasien dan
dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana individu tersebut, dan hubungan
kematian penyakit jantung sekitar 30% dari total kematian 58 juta dan
diperkirakan pada tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 36% dari seluruh
2013), prevalensi penyakit jantung di Indonesia sebesar 1,5% atau sekitar 2.6 juta
orang dan angka penyakit jantung koroner di Jawa Timur menempati posisi kedua
2013). Menurut data Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan kita
Tahun 2012, sebanyak 144.820 dengan keluhan jantung dan pembuluh darah
lainnya datang, jumlah ini cenderung meningkat setiap tahunnya antara 5 sampai
15%. Dari total kunjungan paling banyak kasusnya yaitu Penyakit Jantung
Koroner (PJK) sekitar 3.000 lebih (Suara Pembaharuan, 2013). Data RS Bangil
pengunjung lama maupun baru setiap tahunnya, data tahun 2016 kunjungan
perawatan mencapai 7.992 pasien, padahal tahun sebelumnya jumlah kunjungan
setiap tahunnya. Data yang diperoleh dari rekam medik RSUD Dr. Harjono
ulang dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Poli Jantung pada tahun 2013
rata – rata kunjungan sebanyak 350 orang per bulan dan pada tahun 2014 mulai
dari bulan januari sampai oktober sebanyak 3984 kunjungan, rata – rata
kunjungan sebanyak 398 orang (Pamungkas, 2015). Pada tahun 2015 angka
kunjungan sebanyak 434 orang per bulan (Rahhayati, 2016) dan hasil rekapitulasi
kunjungan bulan januari 2017 angka kunjungan sebanyak 896 orang (Nurhidayat,
dkk. 2018). Berdasarkan penelitian (Panda dkk, 2016) data kualitas hidup pasien
PJK yang mempunyai kualitas hidup baik hanya 36%. Menurut (Rohmayati,
2011) diperoleh rata – rata kualitas hidup pada pasien PJK adalah sebesar 58.60%.
yang dideritannya. Hal ini berlangsung relatif lama dan tidak diketahui kapan
sembuhnya karena secara medis penyakit tidak menular tetapi hanya bisa
pengobatan maupun diit yang telah ditentukan. Kondisi seperti kepatuhan kontrol
yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Pada pasien dengan penyakit
menjalani hidup dengan nyaman. Kualitas hidup menjadi hal yang sangat penting
bagi pasien penyakit jantung koroner. Kualitas hidup yang baik pada pasien
Banyak penelitian yang telah dilakukan tentang kualitas hidup pada pasien
Penyakit Jantung Koroner (PJK) seperti penelitian Shoufiah & Noorhidayah 2017
yang menyatakan bahwa pasien yang memiliki efikasi diri yang baik mempunyai
peluang kualitas hidup baik sebesar 7,757 kali dibandingkan responden yang
efikasi dirinya kurang baik (Shoufiah & Noorhidayah, 2017). Efikasi diri dapat
fisik, dan manajemen nyeri yang efektif serta manajemen penyakit (Luszzynska,
2005). Efikasi diri adalah hasil interaksi antara lingkungan eksternal, mekanisme
Kepatuhan kontrol pada pasien PJK merupakan salah satu hal yang
diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup, akan tetapi masih banyak pasien
yang tidak kontrol rutin. Perawat sebagai tenaga profesional dibidang kesehatan
mempunyai kontribusi yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
PJK. Peran tersebut meliputi, health education atau penyuluhan kesehatan tentang
mengkonsumsi obat sesuai resep, melakukan diit yang yang telah ditentukan, dan
hubungan kepatuhan kontrol dengan kualitas hidup pada pasien penyakit jantung
koroner (PJK).
Kontrol Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK)?”.
Koroner (PJK).
Koroner (PJK).
Koroner (PJK).
kualitas hidup pada pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK). Selain itu
1. Ilmu Keperawatan
2. Peneliti Selanjutnya
1. Bagi Responden
2. Profesi Keperawatan
Jantung Koroner.
Penelitian - penelitian yang telah dilakukan terkait dengan kualitas hidup pada
Tujuan dari penelitian ini dalah menganalisis hubungan efikasi diri dengan
(Pvalue <0,005). Persamaan dari penelitian ini adalah sama – sama meneliti
tersebut meneliti tentang efikasi diri dan penelitian ini meneliti tentang
kepatuhan kontrol.
kualitas hidup pada pasien PJK yang sedang menjalani rawat jalan. Dari hasil
hidup pada pasien PJK meliputi depresi, cemas, dan revaskularisasi. Dari
Seattle Angina Questionnare dan pada penelitian ini kualitas hidup diukur
Life).
Life) sebagai pengukur kualitas hidup. Perbedaan dalam penelitian ini adalah