Anda di halaman 1dari 5

UPAYA PENEGEKAN HUKUM TERHADAP PERAN ETIKA

SEORANG PROFESI NOTARIS

M.Rizky Solihin (2010211310175)

Fakultas Hukum, Universitas Lambung Mangkurat

A.Pendahuluan

Hubungan etika dengan profesi khususnya profesi hukum, bahwa etika profesi adalah sebagai
sikap hidup, berupa kesediaan untuk memberikan pelayanan profesional di bidang hukum
terhadap masyarakat dengan keterlibatan penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap mayarakat yang membutuhkan pelayanan hukum
dengan disertai refleksi seksama.

Notaris disebut sebagai pejabat mulia karena profesi notaris sangaterat hubungannya dengan
kemanusiaan. Akta yang dibuat oleh notaris dapat menjadi alas hukum atas status harta benda,
hak dan kewajiban seseorang. Kekeliruan atas akta yangdibuat notaris dapat menyebabkan
tercabutnya hak seseorang atau terbebaninya seseorangatas suatu kewajiban, oleh karena itu
notaris dalam menjalankan tugas jabatannya harus mematuhi berbagai ketentuan yang tersebut
dalam Undang-Undang Jabatan Notaris.

Berdasarkan Ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun


2004 tentang Jabatan Notaris sebagaimana telah dirubah dengan Nomor 2 Tahun 2014 tentang
perubahan atas Undang-undang nomor 30 Tahun 2004 tentang jabatan Notaris memberikan
definisi Notaris yaitu sebagai berikut :
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan
lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini. Tugas Notaris adalah mengkonstatir
hubungan hukum antara para pihak dalam bentuk tertulis dalam format tertentu, sehingga
merupakan suatu akta otentik. Ia adalah pembuat dokumen yang kuat dalam suatu proses hukum,
posisi notaris sangat penting dalam membantu menciptakan kepastian dan perlindungan hukum
bagi masyarakat.
Pelanggaran dalam jabatan notaris dapat dikualifikasikan atas, pelanggaran terhadap Kode Etik
Profesi dan pelanggaran terhadap Undang-undang dan pertanggung jawaban tersebut bisanya
secara perdata, yaitu ganti rugi, secara pidana yaitu penjara dan denda, dan secara administrasi
adalah pemberhentian dari jabatannya.Oleh karenanya itu keberadaan Kode Etik Notaris
bertujuan agar profesi seorang Notaris dapat dijalankan dengan profesional dengan motivasi dan
tanggung jawab yang berorientasi pada keterampilan intelektual serta beragumentasi secara
rasional dan kritis serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral.

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan dalam latar belakang permasalahan diatas, dengan
rumusan masalah “Bagaimana upaya penegakan hukum terhadap peran etika seorang profesi
hukum?”

B.Pembahasan
Notaris merupakan suatu profesi hukum yang sangat penting dalam sistem hukum,
mengingatnotaris merupakan pejabat umum yang berwenang untuk membuat suatu akta otentik.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa notaris adalah salah satu pilar penegakan hukum di
Indonesia dalam menjalankan jabatannya sebagai pejabat umum.

Notaris adalah pejabat umum yang satu-satunya berwenang untuk membuat akta otentik
mengenai semua perbuatan hukum yang diberi wewenang oleh Undang-undang dan peraturan
lain,dan dalam menjalankan tugasnya Notaris harus:
1. Bersifat mandiri (autonomous)
2. Tidak memihak siapapun (impartial)
3. Tidak tergantung kepada siapapun (independent), yang berarti dalam menjalankan tugas
jabatannya tidak dapat dicampuri oleh pihak yang mengangkatnya atau pihak lain.
Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya Notaris bertanggung jawab penuh terhadap
perbuatan-perbuatan hukum yang akan timbul dikemudian hari dan bahkan tanggung jawab
moril sebagai profesional, kalau merugikan pihak lain, Notaris harus dapat mempertanggung
jawabkan pekerjaannya dimuka hukum secara perdata dan pidana dan Notaris wajib bertanggung
jawab atas semua akta yang dibuatnya.
Notaris adalah pejabat umum yang berfungsi menjamin otentisitas pada tulisan-tulisannya(akta).
Notaris diangkat oleh penguasa negara dan kepadanya diberikankepercayaan dan pengakuan dalam
memberikan jasa bagi kepentingan masyarakat. Hanya orang-orang yang sudah dikenal kejujurannya
serta mempunyai pengetahuan dan kemampuan dibidang hukum sajalah yang diizinkan untuk
memangku jabatan notaris. Oleh karena itulahpemegang jabatan notaris harus menjaga keluhuran
martabat jabatannya dengan menghindaripelanggaran aturan dan tidak melakukan kesalahan profesi
yang dapat menimbulkan kerugiankepada orang lain.

Fungsi tersebut secara khusus dapat terbaca sebagaimana berikut:


a) Melakukan kegiatan untuk menumbuhkan kesadaran rasa turutmemiliki Perkumpulan yang
bertanggung jawab, guna terciptanya rasakebersamaan di antara sesama anggota dalam rangka
meningkatkanperanan, manfaat, fungsi dan mutu Perkumpulan.

b) Melakukan kegiatan untuk meningkatkan mutu dan kemampuan anggotadi dalam


menjalankan jabatan dan profesinya secara profesional, gunamenjaga dan mempertahankan
keluhuran martabat jabatan Notaris.

c) Menjunjung tinggi serta menjaga kehormatan profesi jabatan Notaris,meningkatkan fungsi dan
perannya serta meningkatkan mutu ilmukenotariatan dengan jalan menyelenggarakan pertemuan
ilmiah,ceramah, seminar dan sejenisnya serta penerbitan tulisan karya ilmiah.

d) Memperjuangkan dan memelihara kepentingan, keberadaan, peranan,fungsi dan kedudukan


lembaga Notaris di Indonesia sesuai denganharkat dan martabat profesi jabatan Notaris.

e) Mengadakan, memupuk serta membina dan meningkatkan kerja-samadengan badan, lembaga


dan organisasi lain, baik di dalam maupun dariluar negeri yang mempunyai tujuan yang sama
atau hampir sama dengan perkumpulan termasuk dengan lembaga pendidikan atau instansi
yangterkait dan yang mempunyai hubungan dengan lembaga kenotariatan.

f) Mengadakan dan menyelenggarakan pendidikan Notaris, serta berperanaktif dalam


mempersiapkan lahirnya calon Notaris yang profesional,berdedikasi tinggi, berbudi luhur,
berwawasan dan berilmu pengetahuanluas dan memiliki integritas moral serta memiliki akhlak
yang baik.Melakukan usaha lain sepanjang tidak bertentangan dengan asas,pedoman dan tujuan
Perkumpulan.
Selain hal tersebut diatas,dalam melaksanakan tugas jabatannya,seseorang Notaris harus
berpegang teguh pada kode etik jabatan Notaris.Kode etik profesi merupakan produk etika
terapan, karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi, dimana dapat
berubah dan dirubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi sehingga
anggota kelompok tidak ketinggalan jaman. Notaris harus senantiasa berpedoman pada Undang-
Undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris.

Kode Etik bagi Notaris sangatlah penting dalam menjalankan profesinya, karena sifat dan
hakikat dari pekerjaan Notaris yang sangat berorientasi pada legalisasi, menjadi landasan hukum
tentang status harta benda, hak, dan kewajiban seorang klien yang menggunakan jasa
Notaris.Dari penjabaran diatas dapat ditegaskan bahwa suatu profesi dikatakan sebagai profesi
apabila memuat suatu pengaturan yang bersifat internal yaitu kode etik.Dalam hal ini Notaris
mempunyai kode etik sehingga dalam melaksanakan tugasnya Notaris tetap dalam koridor-
koridor hukum yang berlaku.

C.Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka saya dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.Notaris dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya bertanggung jawab penuh terhadap
perbuatanperbuatan hukum yang akan timbul dikemudian hari dan bahkan tanggung jawab moril
sebagai profesional, kalau merugikan pihak lain, Notaris harus dapat mempertanggung
jawabkan pekerjaannya dimuka hukum secara perdata dan pidana dan Notaris wajib bertanggung
jawab atas semua akta yang dibuatnya,

2.Upaya penegakan hukum terhadap peran Etika profesi Notaris (kode etik profesi) merupakan
bagian yang terintegral dalam mengatur perilaku penegak hukum sebagai wujud penegakan
hukum yang baik sekaligus berkeadilan. Maka seorang Notaris harus mempunyai perilaku yang
baik,perilaku Notaris yang baik dapat diperoleh denganberlandaskan pada kode etik Notaris.
Dengan demikian, maka kode etik Notaris mengaturmengenai hal-hal yang harus ditaati oleh
seorang Notaris dalam menjalankan jabatannya dan diluar menjalankan jabatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Literatur
Dr.Serlika Aprita,S.H.,M.H (2020) Etika Profesi Hukum, Bandung : PT Refika Aditama,
Halaman 87-88
Anshori, A. G. (2009) Lembaga Kenotariatan Indonesia, Perspektif Hukum dan Etika.
Yogyakarta: UII Press.

Jurnal

Anugrah Yustica,Ngadino,Novira Maharani Sukma.(2020) “Peran Etika Profesi Notaris Sebagai


Upaya Penegakan Hukum”.NOTARIUS,Volume 13 Nomor 1 Halaman 60-71
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/notarius/article/

H.Enju Juanda,S.H.,M.H.(2015) ”Eksistensi Dan Problematika Profesi Notaris” Jurnal Ilmiah


Galuh Justisi,Volume 3 Halaman 177-187
https://www.scribd.com/document/491981320/EKSISTENSI-DAN-PROBLEMATIKA-
PROFESI-NOTARIS
Elviana Sagala S.H.,M.Kn.(2016) “Tanggung Jawab Notaris Dalam Menjalankan Tugas
Profesinya” Jurnal Ilmiah “Advokasi” Volume 04 Nomor 01 Halaman 25-33
https://media.neliti.com/media/publications/323421-tanggung-jawab-notaris-dalam-menjalankan

Anda mungkin juga menyukai