Anda di halaman 1dari 3

Annisa Amalia Syukur

B022221013
Kenotariatan. A

TUGAS AKHIR
Mata Kuliah Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik

Standar Pelayanan Notaris

Peran Notaris dalam sektor pelayanan jasa adalah sebagai pejabat yang diberi
wewenang oleh negara untuk melayani masyarakat dalam bidang perdata khususnya
pembuatan akta otentik dan kewenangan lainya. Sebagaimana disebutkan dalam
Pasal 1 ayat (1) Undang - undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris
(UUJN).

Terkait dengan Notaris dalam pelayanan kepada publik, bahwa pelayanan


publik menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
dalam Pasal 1 dinyatakan pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.

Bentuk pelayanan publik bagi Notaris dalam menjalankan jabatannya adalah


mengkonstatir akta autentik sesuai dengan ketentuan Pasal 1 bertalian dengan Pasal
15 UUJNP. Dalam konteks pelayanan kepada publik khususnya dalam lalu lintas
hukum yang berhubungan dengan semua perbuatan hukum yang berkaitan dengan
akta autentik yang telah diuraikan di atas, Notaris yang diangkat dan diberhentikan
berdasarkan UUJN (dalam hal ini oleh negara dengan perantara pemerintah), Notaris
sebagai pejabat umum itu menjalankan jabatan negara serta melaksanakan tugas
negara untuk melayani publik dengan wewenang yang diberikan dan kewajiban yang
diembankan kepadanya, dari dan karena itu Notaris turut melaksanakan kekuasaan
dan wibawa negara, itulah yang membedakan Notaris dengan pejabat lainnya.

Standar Prosedur Pelayanan Operasioanal (SPPOP) Notaris dalam


menjalankan tugas dan jabatannya sebagai seorang Notaris tentunya dengan
memintakan data-data atau Identitas dari para penghadap yang hendak membuat
Akta notarill. Kemudian Notaris berusaha melakukan pengecekan secara mendasar
terkait Identitas yang diberikan oleh penghadap. Para penghadap harus mengisi
daftar buku hadir terlebih dahulu, kemudian dalam pembuatan Akta biasanya Notaris
akan menambahkan suatu bentuk pernyataan bagi penghadap yang dibuat terpisah
dari Akta, yang berisi bahwa penghadap hadir pada saat pembuatan Akta dan
dibubuhi tanda tangan penghadap juga. Selain itu Notaris juga memasang kamera
CCTV di kantor nya, untuk merekam siapa-siapa saja yang telah hadir di kantor
Notaris, meskipun sudah ada foto para pihak pada saat pembuatan Akta.

Notaris tidak boleh menabrak batas kewenangannya berdasarkan UU Jabatan


Notaris. Adapun standar pelayanan berdasarkan rambu etika notaris ialah:

1. Notaris selalu memperhatikan kepatutan yang berlaku di masyarakat.


Bentuk tanggung jawab ini juga harus diwujudkan dengan kerjasama
konstruktif sesama notaris sehingga profesionalitas serta nama baik jabatan
notaris senantiasa terjaga.
2. Mengutamakan kepentingan masyarakat. Sebagai pejabat umum yang
ditetapkan negara, notaris harus menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap jabatan notaris. Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
harus dilakukan dengan totalitas dan sepenuh hati. Namun tetap dengan
menjaga objektivitas jabatan notaris.
3. Integritas. Seorang notaris harus menjamin layanan terbaik dengan
profesionalitas. Kepentingan pribadi harus dikesampingkan notaris dalam
menjalankan jabatan, harus jujur, berterus terang apa adanya dalam
memberikan layanan serta mampu menghargai perbedaan pendapat dalam
pengambilan keputusan.
4. Obyektivitas. Artinya, seorang notaris selalu harus mampu menjaga
independensinya dengan tidak berprasangka kepada penghadap yang
dilayaninya. Notaris harus mampu menghindari benturan kepentingan
apalagi jika melibatkan dirinya.
5. Kehati-hatian. Notaris harus mengukur batas kemampuannya dalam
pengambilan keputusan dan pelayanannya kepada masyarakat. Jika
memang diluar batas kemampuannya untuk mengukur dampak hukum atau
akibat dari layanan yang diminta oleh penghadap, notaris harus tegas
mengakuinya. Termasuk juga jika berkaitan dengan dampak etis.
6. Perilaku profesional pada notaris sangat penting, dalam hal ini menjaga
norma-norma yang hidup di masyarakat dimanapun kita berada,maksudnya
seorang notaris harus menjauhi tindakan dan ucapan yang menjatuhkan
kehormatan akan tugasnya di hadapan masyarakat.

Pada standar teknis artinya seorang notaris harus memperhatikan bahwa telah
ada standar operasional yang telah ditetapkan peraturan perundang-undangan serta
perkumpulan notaris dalam menjalankan kewenangannya. Notaris harus menghindari
upaya apapun untuk menyiasati standar tersebut.

Anda mungkin juga menyukai