Anda di halaman 1dari 8

74

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN(RPP)


KEPENEGAKAN

PELATIHAN / PENATARAN : KMD ALAT BANTU

Papan Tulis
POKOK BAHASAN : KEPENEGAKAN Movie Projector/OHP/Slide
Projector
Flip chat
WAKTU : 2 X 45 MENIT Lain - lain:
TANGGAL :
SASARAN : Peserta mampu menjelaskan
apa, mengapa, Penegak dan
bagaimana “Penegak”
melakukan kegiatan.

MENIT GARIS BESAR POKOK BAHASAN METODE

5' Pendahuluan :
Apa dan Siapa Penegak ceramah

Inti
30' 1. Sangga, Ambalan, Dewan Ambalan, Dewan Ceramah, demonstrasi,
Kehormatan simulasi, praktek
2. Berbagai kegiatan Penegak langsung
3. Berbagai upacara Penegak
4. Peragaan permainan Penegak
55 ' Demonstrasi/Simulasi/Praktek langsung

5' Kesimpulan: Perlunya keterpaduan hati dan


tindak antara Pembina dengan
peserta didik

REFERENSI : Aids to Scout Mastership, Paddle your Own Canoe, Rovering to


Success

PELATIH
CATATAN :

( _______________ )

MATERI PRESENTASI PITARAN PELATIH DAN REKRUTMEN PELATIH


75

LEMBAR PENUGASAN KELOMPOK

PELATIHAN / PENATARAN : KMD

1. POKOK BAHASAN : KEPENEGAKAN

2. SASARAN : Peserta memahami kejiwaan Penegak,


mengetahui, memahami, dan dapat mempraktik-
jenis-jenis kegiatan Penegak.
3. PENJELASAN : 30 menit
4. DEMONSTRASI : 55 menit
4. WAKTU EVALUASI : 5 menit

5. ISI PENUGASAN :

Demonstrasikan/praktekkan langsung.
(1) Bentuk upacara pembukaan latihan.
(2) Satu permainan Penegak yang menarik.
(3) Rencana proyek.

TIM PELATIH

KEPENEGAKAN
MATERI PRESENTASI PITARAN PELATIH DAN REKRUTMEN PELATIH
76

I. PENDAHULUAN
Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16 – 20 tahun.
Secara umum pada usia tersebut mereka disebut masa sosial (Kohnstam),
mereka sedang mencari jati diri, memiliki semangat yang kuat, suka berdebat,
kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila tidak melalui
kesadaran rasionalnya, ada kecenderungan agresif, sudah mengenal cinta
dengan lain jenis kelamin. Bagi Pramuka Penegak sifatnya agak berbeda dengan
anak muda lainnya yang belum Pramuka, karena sosialitas mereka sudah mulai
tinggi, senang berkelompok, dan Penegak biasanya kreatif serta suka berkarya,
tingkat kepatuhannya (kepada Pembina, kepada kesepakatan yang dibuat,
kepada hukum/peraturan perundangan) lebih tinggi dibandingkan dengan yang
bukan Pramuka.

Formasi barisan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan bagi Penegak
adalah berupa “Lidi”, yakni bersaft satu lurus, di mana pemimpin-pemimpin
Ambalannya berada di sebelah kanan. Pembina bisa berada di tengah-tengah
lapangan upacara, tetapi bisa berada di ujung barisan paling kanan. Filosofisnya
adalah bahwa Penegak sudah dibebaskan melihat dunia luar, bisa melalui
pribadi Pembinanya atau bisa langsung. Dalam membina Penegak, porsi
terbesar adalah “Tut Wuri Handayani” yakni di belakang memberi dorongan,
motivasi dan arahan; sedangkan ing madya mangun karsa”, atau di tengah-
tengah menggerakkan, “ing ngarsa sung tulada atau di depan memberi
keteladanan porsinya lebih kecil.

II. MATERI POKOK


1. Sangga – satuan terkecil Penegak yang terdiri dari 5 sampai dengan 9 orang
disebut Sangga.
a. Nama Sangga. Arti kata Sangga adalah “gubug” atau rumah kecil tempat
untuk menggarap sawah. Pada awalnya nama-nama Sangga disusun
sesuai dengan kiasan dasar yakni: Sangga Perintis, Sangga Penegas,
Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana. Dalam perkembangannya saat ini
setiap Sangga memiliki nama Sangga yang merupakan simbol
kebanggaan Sangga. Nama Sangga dipilih dan diambil dari cerminan
sifat-sifat baik yang menonjol yang akan ditiru oleh anggota Sangga
tersebut, hal tersebut tidak dilarang.
b. Pemimpin Sangga. Tiap Sangga memiliki “Pemimpin Sangga” dan
“Wakil Pemimpin Sangga”, yang dipilih dari hasil musyawarah Sangga.
c. Pembina Sangga. Setiap Sangga Penegak idealnya harus memiliki
Pembina Sangga. Sesuai dengan metode satuan terpisah, maka Pembina
Sangga putra harus seorang pria, dan Pembina Sangga puteri harus
seorang wanita. Hubungan antara Pembina Sangga dengan anggota
Sangga seperti hubungan antara kakak dan adik. Pembina Sangga yang
baik akan menjadi panutan bagi Sangganya.

2. Ambalan Penegak. Ambalan adalah kumpulan dari dua sampai empat


Sangga. Arti kata Ambalan agak beragam pertama dari bahasa Jawa ambal-
ambalan, yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus. Suku Lampung
menyebut ambal adalah suatu karpet indah yang paling lebar, untuk

MATERI PRESENTASI PITARAN PELATIH DAN REKRUTMEN PELATIH


77

bermusyawarah. Ambalan juga disebut gerombolan orang yang sedang


melakukan suatu pekerjaan.
a. Nama Ambalan biasanya diambil dari nama-nama pahlawan. Namun
demikian tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari
nama-nama senjata atau nama kerajaan dalam pewayangan atau nama
ceritera mitos. Dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik
menurut anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan
bagi seluruh anggota Ambalan.
b. Pemimpin Ambalan. Pada setiap ambalan dipimpin oleh seorang
“Pradana” dan “Wakil Pradana” yang dipilih dari musyawarah anggota
ambalan. Karena masa Penegak adalah masa di mana seorang remaja
sudah bermasyarakat maka susunan organisasi ambalannya pun sama
dengan susunan organisasi yang terdapat di masyarakat pada umumnya.
Biasanya susunan Ambalan sebagai berikut:
1) Pradana dan Wakil Pradana
2) Kerani/Juru Tulis atau sekretaris.
3) Bankir/Juru Uang atau bendahara yang mengatur keuangan dan
harta benda milik ambalan.
4) Juru adat/Pemangku adat yakni yang memimpin tata-cara adat
ambalan, yang pada hakekatnya adalah penjaga kode etik
Ambalan.
5) Pengurus lain yang diperlukan dalam Ambalan.
Apabila diperlukan maka Kerani, Bankir maupun Juru Adat bisa
memiliki wakil.

3. Perlengkapan Ambalan.
a. Perlengkapan fisik. Ambalan yang ideal memiliki markas Ambalan,
yakni tempat di mana Ambalan itu berkumpul. Markas ini biasanya
diberi nama “Sanggar”. Setiap Ambalan harus memiliki bendera Merah
Putih, bendera Pramuka, bisa juga bendera Ambalan (bila ada) serta
bendera WOSM, tiang bendera, tali-menali, dilengkapi dengan peralatan
tulis-menulis (mesin ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta
peralatan perkemahan, sebagaimana halnya peralatan gugusdepan.
b. Pembina Ambalan. Sesuai dengan metode satuan terpisah, maka
Pembina Ambalan putra harus seorang pria, dan Pembina Ambalan
puteri harus seorang wanita. Hubungan antara Pembina Ambalan dengan
anggota Ambalan Penegak seperti hubungan antara kakak dan adik;
sedangkan hubungan Pembina Ambalan dengan Pembina Sangga sama
seperti hubungan pada anggota dewasa Gerakan Pramuka lainnya yakni
hubungan persaudaraan atau kekerabatan, bukan seperti hubungan antara
atasan dan bawahan.
c. Instruktur. Ambalan yang menginginkan materi-materi sebagai bekal
keterampilan dalam hubungannya dengan “life-skill”, dapat memanggil
instruktur yang ahli di bidangnya.

4. Peminatan. Di dalam Gerakan Pramuka terdapat lembaga-lembaga yang


dapat memberikan pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan
yang disebut dengan Satuan Karya (Saka). Ada 8 Saka atau 8 peminatan
dalam Gerakan Pramuka yakni (1) Saka Bahari – minat kelautan, (2) Saka
Bakti Husada – minat pelayanan kesehatan, (3) Saka Bhayangkara – minat
MATERI PRESENTASI PITARAN PELATIH DAN REKRUTMEN PELATIH
78

hukum dan kemasyarakatan; (4) Saka Dirgantara – Minat keangkasaan; (5)


Saka Kencana – minat penyuluhan kependudukan; (6) Saka Taruna Bumi –
minat pertanian, perikanan dan peternakan; (7) Saka Wana Bhakti – minat
kehutanan; (8) Saka Wira Kartika – minat kesatriaan darat.
d. Catatan: Anggota Saka sifatnya tidak permanen karena ia harus
kembali ke gugusdepannya lagi.

5. Dewan Penegak (Dewan Ambalan)


Dewan Ambalan Penegak/ Dewan Penegak, terdiri dari :
1) Ketua Dewan Penegak di pegang oleh Pradana.
2) Seorang wakil ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara
serta beberapa orang anggota dipilih dari para pemimpin Sangga
dan atau wakil pemimpin Sangga.
Pembina Pramuka Penegak dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak
tidak masuk dalam Dewan Ambalan. Pembina Ambalan bertindak
sebagai penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai
hak dalam mengambil keputusan terakhir.

Dewan Penegak bertugas :


a. Menyusun perencanaan, pemrograman, pelaksana program dan
mengadakan penilaian atas pelaksanaan kegiatan.
b. Menjalankan dan mengamalkan semua keputusan dewan.
c. Mengadministrasikan semua kegiatan satuan.
d. Keputusan Dewan dibuat secara demokratis

6. Dewan Kehormatan Penegak


Yang dimaksud dengan Dewan Kehormatan ialah dewan yang dibentuk
untuk mendampingi Dewan Satuan dengan tugas :
a. membahas proses pelantikan seorang Penegak.
b. membahas proses pemilihan dan pelantikan pemimpin satuan.
c. membahas tentang pemberian penghargaan atas prestasi Penegak.
d. membahas tentang tindakan atas pelanggaraan Kode Kehormatan
Penegak.
e. membahas tentang rehabilitasi anggota satuan.

7. Kegiatan Penegak
Kegiatan Penegak adalah kegiatan yang selalu berkarakter, dinamis,
progresif, menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya.
Kegiatan Penegak berasal dari Penegak, oleh Penegak, dan untuk Penegak,
walaupun tetap di dalam tanggungjawab Pembina Penegak.
Materi yang akan dilatihkan pada hakekatnya semua aspek hidup yang nilai-
nilai dan keterampilan. Materi dikemas sehingga memenuhi 4 H
sebagaimana yang dikemukakan oleh Baden Powell yakni: Health,
Happiness, Helpfulness, Handicraft. Materi latihan datang dari hasil rapat
Dewan Penegak, namun demikian Pembina sebagai konsultan bisa
menawarkan program-program baru yang lebih bermakna, menarik, dan
bermanfaat.
Proses penyampaian materi bagi Penegak adalah:
Learning by doing (meliputi: Learning to know, learning to do dan learning
to live together).
MATERI PRESENTASI PITARAN PELATIH DAN REKRUTMEN PELATIH
79

Learning to be (meliputi: Learning by teaching; Learning to serve; Serving


to earn).

Syarat Kecakapan Umum (SKU), Syarat Pramuka Garuda (SPG) dan


Syarat Kecakapan Khusus (SKK)
SKU dan SPG merupakan standar nilai-nilai dan keterampilan yang
semestinya dicapai oleh seorang Pramuka. Sedangkan SKK adalah standar
kompetensi Pramuka berdasarkan peminatannya, oleh karena itu tidak
semua SKK yang tersedia dianjurkan untuk dicapai.

Hasil pendidikan dan pelatihan Pramuka Penegak dilihat dari SKU - SPG
yang dicapai dan SKK yang diraih.

SKU Penegak ada tingkatan, yakni:


1. Penegak Bantara.
2. Penegak Laksana.
Setelah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Pengak Laksana maka
Penegak dapat menempuh Syarat Pramuka Garuda (SPG) – yang dalam
pramuka internasional disebut Eagle Scout. Di tingkat internasional ada
perkumpulan Pramuka yang telah mencapai Eagle Scout yang disebut
ATAS (Association of Top Achievement Scout).

Secara garis besar kegiatan Penegak dibagi menjadi:


a. Kegiatan Latihan Rutin
1). Mingguan
Kegiatan latihan biasa dimulai dengan:
← - Upacara pembukaan latihan.
← - Pemanasan biasanya dengan permainan ringan atau ice breaking,
atau sesuatu yang sifatnya menggembirakan tetapi tetap mengandung
pendidikan. Atau diskusi tentang hasil keputusan Dewan Ambalan
mengenai program latihan. Atau diskusi mengenai pelaksanaan
proyek bakti masyarakat; dsb.
← - Latihan inti, bisa diisi dengan hal-hal yang meliputi penanaman
nilai-nilai dan sekaligus keterampilan. Berbagai cara untuk
menyajikan nilai-nilai dan keterampilan yang dilakukan secara
langsung (misalnya keterampilan beternak ayam, beternak ikan hias,
beternak lebah, membuat vas bunga dari bambu, penyuluhan
narkoba, penyuluhan kependudukan kepada masyarakat, bakti
latihan memberi materi baris-berbaris ke satuan Penggalang. Dsb.
← - Latihan penutup, bisa diisi dengan permainan ringan, menyanyi,
atau pembulatan dari materi inti yang telah dilakukan.
← - Upacara penutupan latihan. Di sini jangan lupa Pembina Upacara
menyampaikan rasa terima-kasih dan titip salam pada keluarga adik-
adik Penegak, da memberi motivasi kepada Penegak agar tetap
menjadi warganegara yang berkarakter.

← - Catatan:
← Di dalam setiap latihan bisa dilakukan pengujian Syarat
Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat kecakapan Khusus (SKK)
yang bisa dilakukan sewaktu latihan atau di luar latihan. Acara
MATERI PRESENTASI PITARAN PELATIH DAN REKRUTMEN PELATIH
80

Pelantikan-Pelantikan dapat dilakukan dalam kegiatan rutin


atau eksidental.

2). Bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut kesepakatan.
Kegiatan ini bisa diselenggarakan atas dasar keputusan Dewan
Penegak dan Pembinanya, dengan jenis kegiatan yang biasanya
berbeda dengan kegiatan rutin mingguan. Kegiatan rutin dengan
interval waktu tersebut biasanya dilakukan ke luar dari pangkalan
gugusdepan; misalnya hiking, rowing, climbing, mountainering,
junggle survival, orientering, swimming, kegiatan-kegiatan
permainan high element, dan low element, praktek pionering yang
sebenarnya, first aids, bakti masyarakat, berkemah.

3). Latihan Gabungan (Latgab).


Pada hakekatnya latihan gabungan ini adalah latihan bersama dengan
gugusdepan lain, sehingga terdapat pertukaran pengalaman antara
Penegak dengan Penegak, Pembina dengan Pembina. Materi
kegiatannya bisa sama dengan kegiatan Bulanan/ dua bulanan / tiga
bulanan/ menurut kesepakatan.

4). Kegiatan Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional


Jenis kegiatan kita kategorikan dalam kegiatan rutin, karena
diselenggarakan tahunan, dua tahunan, tiga tahunan, empat tahunan,
atau lima tahunan yang diputuskan dan diselenggarakan oleh
Kwartirnya. Misalnya kegatan:
a) Gladian Pemimpin Satuan.
b) KIM (Kursus Instruktur Muda)
c) LPK (Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak &
Pandega).
d) LPDK (Latihan Pengelola Dewan Kerja).
e) Berbagai Kursus Keterampilan.
f) Berbagai jenis kursus kewirausahaan.
g) Mengerjakan berbagai proyek bakti.
h) Raimuna (Pertemuan Penegak & Pandega Puteri dan Putera).
i) Perkemahan Wirakarya (kemah bakti Penegak dan Pandega,
mengerjakan proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat).
j) Sidang Paripurna (untuk Dewan Kerja)
k) Musppanitera (Musyawarah Penegak & Pandega Puteri-Putera).
l) Rovermoot seperti Raimuna di tingkat internasional.

5) Kegiatan Insidental
Kegiatan ini biasanya muncul karena Gerakan Pramuka mengikuti
kegiatan-kegiatan lembaga-lembaga Pemerintah atau lembaga non-
pemerintah lainnya. Misalnya mengikuti pencanangan “say no to drug”
yang diselenggarakan oleh BNN, atau Departemen Kesehaatan;
“kegiatan penghijauan” yang dilakukan oleh Departemen Pertanian,
Kegiatan Imunisasi, Kegiatan bakti karena bencana alam, dan
sebagainya.

MATERI PRESENTASI PITARAN PELATIH DAN REKRUTMEN PELATIH


81

III. PENUTUP
Peserta didik setiap saat harus ditempatkan sebagai subjek pendidikan; oleh
karena itu Pembina tidak boleh menganggap dirinya sebagai store of knowledge
(atau gudangnya ilmu pengetahuan), tetapi hendaknya bertindak sebagai
fasilitator, yang dapat memfasilitasi kegiatan. Di sinilah diterapkan apa yang
disebut oleh Baden Powell dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan
latihan adalah “ask the boys”.

KEPUSTAKAAN
 Baden Powell, (2008), Scouting For Boys, Penerbit Pustaka Tunas Media. Jakarta.
 Baden Powell, (2009) Aids to Scout Mastership. Pustaka Tunas Media, Jakarta.
 Boy Scout of America, 1977, Order of Arrow Handbook, USA.
 Graydon. Don & Hanson. Kurt, 1997, Mountaineering, Sixth Edition, The
Mountaineers, USA.
 Pepen Supandi, SP & Nurhidayat, 2007, Fun Game, Penebar Swadaya, Jakarta.
 Sannell. Edward. E & Newstrom. John. W., (1991), Still More Games Trainers
Play, McGraw-Hill, Inc.
 Scouting an Educational System, The Team System. WSB JENEVA.
 The Scout Association of Australia, 1996, Scout Leaders Handbook, Second
Edition, The National Excecutive Committee of The Scout Association of
Australia.
 World Scout Bureau, (2007), Scouting in Practise, Pustaka Tunas Media, Jakarta.
 World Scout Bureau, 2005, World Adult Scout Handbook,
 World Scout Bureau, 2009, Empowering Young Adults, Guideline for The Rover
Scout Section, Geneva.

MATERI PRESENTASI PITARAN PELATIH DAN REKRUTMEN PELATIH

Anda mungkin juga menyukai