,M,c,, Perancangan Asrama Mahasiswa Di Sleman Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual
Abstract: In Yogyakarta, the increase in residence needs for students also aligns with
their increasing number. Ideally, a residence for students should have facilities to support
their learning and life activities. Following the context of generation, the students
studying in colleges or universities in this era are the millennials and Generation Z,
whose characters and lifestyles differ from previous generations, especially in residence
demands.
For this reason, a student dormitory becomes a need to support the growth of their
numbers, particularly in Yogyakarta. In this case, the design concept will use a
contextual architectural approach, where the dormitory building will follow developments
around the site and considerations from Yogyakarta's culture as a student city.
1. Pendahuluan
Untuk menerapkan Arsitektur Kontekstual terhadap Asrama Mahasiswa, terdapat beberapa kriteria
mendasar yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengaitkan antara bangunan baru dengan
lingkungan di sekitarnya. Kriteria tersebut diterapkan melalui teori oleh Ian Bentley (1985) dalam bukunya
Responsive Environment, yang berisi tujuh kriteria mendasar, yaitu:
1. Permeability; kemudahan akses dan sirkulasi,
2. Variety; keberagaman fungsi,
3. Legibility; kemudahan identifikasi bangunan dan orientasi,
4. Robustness; ruang-ruang temporal,
5. Richness; kekayaan rasa (material),
6. Visual Appropriateness;fisik yang mudah diidentifkasi sesuai fungsinya, dan
7. Personalization; melibatkan partisipasi antara komunitas dan masyarakat.
Selain dari konsep diatas ada juga penerapan konsep arsitektural yang di gunakan dalam pendekatan
perancangan seperti keadaan iklim, orentasi arah mata angin dan keadaan geografis lokasi perancangan.
Lokasi perancangan akan di buat di Kab Sleman, D.I Yogyakarta, INDONESIA. Yang tepatnya akan
berada di Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.Pemilihan lokasi site di pertimbangkan
dari pertimbangan lokasi berada di kawasan perkotaan di mana syarat berdirinya asrama dan kecamatan ini
pun dekat dengan beberapa kampus yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
1.4.2 Khusus: Bagaimana merancang Asrama Mahasiswa dengan pendekatan Arsitektur Kontekstual ?
1.5.1 Tujuan:
1.5.2 Sasaran: Mengembangkan sarana dan prasarana Di Kabupaten Sleman dalam bentuk hunian
mahasiswa dengan menggunakan konsep Arsitektur Kontekstual, dan menambahkan fasilitas
penunjang asrama mahasiswa yang diperuntukan untuk mahasiswa di Sleman..
2. Tinjauan Pustaka
Arah bangunan nantinya akan di buat memanjang mengikuti site dan mengenai bukaan dan vasad
akan di pengaruhi oleh site sekitar dan keadaan geologi site.
4.3 Sirkulasi Bangunan
Sirkulasi yang di gunakan adalah untuk akses keluar masuk pengguna, pengunjung dan service
adapun nantinya akan di dapatkan pola sirkulasi terpusat dimana bangunan utama Asrama menjadi titik
pusat pola sirkulasi.
4.4 Pemilihan Struktur
Penggunaan struktur pada bangunan yaitu menggunakan rigid frame dimana dengan di perkuat
dengan adanya core bangunan. Untuk penerapan kolom pada bangunan juga menggunakan 2 jenis yaitu
kolom praktis dan kolom struktur, kolom struktur guna mendapatkan bentang luas untuk kebutuhan
ruang fasilitas sedang kolom praktis untuk memenuhi kebutuhan ruang Kamar Asrama.
5. Simpulan
Perancangan Asrama Mahaiswa di Sleman Yogykarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual
ini dapat memenuhi kebutuhan hunian semestara bagi mahasiswa khususnya mahasiswa dengan lokasi
yang dekat perancangan bangunan.
Daftar Pustaka
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008Googlemap.com
Pada Konsep Perancangan Asrama Mahasiswa Di Purwokerto. Senthong Jurnal Mahasiswa Arsitektur,
Vol 3 No 2, Juli 2020; halaman 405- 414
Ernest, N. (1996). Data Arsitek Jilid 1. Jakarta: Erlangga Ernest, N. (2002). Data
Arsitek Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Sumber Website
https://www.arcgis.com/
https://slemankab.bps.go.id/
https://bappeda.slemankab.go.id/