Anda di halaman 1dari 45

PEDOMAN KKN USD

BAB 1
PENGANTAR

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah yang ditawarkan di
Universitas Sanata Dharma. Mata kuliah ini harus diambil oleh mahasiswa USD sebagai upaya
Universitas dalam mengembangkan soft skill mahasiswa dalam hidup bermasyarakat. Di samping
itu, mata kuliah KKN merupakan salah satu bentuk perwujudan spiritual competence, conscience
dan compassion yang dihidupi oleh Universitas melalui hidup bersama dengan masyarakat di bawah
bimbingan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dan Asisten Pendamping Lapangan (APL).
Dengan demikian, KKN merupakan salah satu sarana bagi universitas dalam mengembangkan
karakter mahasiswa.
Di sisi lain, KKN merupakan salah satu implementasi dari Tri Dharma Perguruan tinggi
yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Sebagai kegiatan pendidikan, KKN merupakan salah satu mata
kuliah yang ditawarkan oleh setiap program studi yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Pusat
Kuliah Kerja Nyata (PKKN). Sebagai kegiatan penelitian, KKN merupakan wahana bagi para
mahasiswa dan dosen melakukan penelitian terapan yang berguna bagi peningkatan taraf hidup
masyarakat. Sebagai kegiatan pengabdian, KKN sebagai sarana bagi civitas akademika untuk
melakukan pengabdian pada masyarakat melalui program-program yang terencana.
Program-program yang ditawarkan dalam pelaksanaan KKN bukan program bawaan dari
Kampus, melainkan program-program yang disusun bersama antara mahasiswa dan masyarakat
sesuai dengan kemampuan mahasiswa dan potensi yang ada di masyarakat. Pelaksanaan KKN di
Universitas Sanata Dharma dilaksanakan secara sistemik. Peserta KKN melakukan aktivitas pada
saat pra penerjunan dan penerjunan. Aktivitas yang dilakukan pada saat pra penerjunan meliputi
pembekalan-pembekalan yang diberikan oleh para dosen, kepala desa, kepala dusun lokasi KKN,
observasi dusun lokasi KKN, pembuatan laporan observasi. Pada saat penerjunan, mahasiswa
peserta KKN melaksanakan program kerja yang sudah disusun pada pra-penerjunan.
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam melaksanakan KKN dapat berupa
pendampingan pengembangan potensi wilayah, pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi,
pendidikan, maupun teknologi, pelatihan, maupun penyuluhan. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak
dapat dilakukan oleh satu disiplin ilmu saja melainkan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu.
Dengan demikian, pelaksanaan KKN USD merupakan KKN yang bersifat interdisipliner yang
melibatkan disiplin ilmu Psikologi, Farmasi, Teknologi, Keguruan, Sastra, maupun Ekonomi.
Pelaksanaan KKN yang interdisipliner ini memungkinkan mahasiswa mengkaji
permasalahan-permasalahan dan menggunakan potensi-potensi dan peluang-peluang yang ada di
masyarakat untuk memecahkan permasalahan tersebut. Pemecahan permasalahan yang ada di
masyarakat diharapkan lebih komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dengan demikian, semangat cinta tanah air pada diri mahasiswa dapat tumbuh. Di samping itu,
mahasiswa mampu berprakarsa dan bekerja sama dengan berbagai latar belakang yang berbeda, dan
memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
Agar dapat dirasakan kebermanfaatannya oleh masyarakat, maka pelaksanaan KKN di suatu
lokasi dapat dilakukan dalam beberapa gelombang [periode]. Program-program yang direncanakan
oleh mahasiswa dengan masyarakat diharapkan merupakan program yang berkesinambungan.
Dengan demikian, pengelola KKN perlu membuat grand design yang disesuaikan dengan program
desa dan kebutuhan masyarakat.
BAB 2
KEBIJAKAN DASAR KKN USD

A. Status Matakuliah
Kedudukan matakuliah KKN sama dengan matakuliah-matakuliah lain yang diselenggarakan
oleh program studi yang ada di USD. Dengan demikian, mahasiswa yang belum lulus dan/atau
belum mengikuti program KKN belum dapat dinyatakan lulus dari USD.
1. KKN merupakan mata kuliah wajib universitas yang diberi bobot 3 SKS.
2. Pelaksanaan KKN ini setara dengan 240 jam yang terbagi menjadi dua bagian yaitu pra-
penerjunan (120 jam) dan penerjunan (120 jam).
B. Lintas ilmu (intersipliner)
KKN merupakan kegiatan kuliah interdisipliner dari berbagai fakultas yang ada di Universitas
Sanata Dharma
C. Arah mata kuliah KKN
1. Mahasiswa peserta KKN dapat mengembangkan karakternya melalui spriritual competence,
conscience, dan compassion (3C).
2. Mahasiswa melaksanakan 3C untuk memberdayakan dan mengembangkan masyarakat
berdasarkan kebutuhan, peluang, dan potensi yang ada di masyarakat.
D. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
1. KKN termasuk matakuliah kurikuler dan tidak dapat dipisahkan dari tujuan program studi
dan visi universitas.
2. KKN termasuk dalam kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian.
3. Pelaksanaan KKN dilaksanakan oleh Pusat Kuliah Kerja Nyata.

E. Bentuk KKN
Bentuk KKN yang diakui oleh Universitas Sanata Dharma adalah:
1. KKN Reguler
a. KKN reguler merupakan KKN yang diselenggarakan, dikelola, dan dijadwalkan secara
rutin oleh universitas.
b. Penerjunan KKN Reguler dilakukan dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Januari
dan bulan Juli.
2. KKN Alternatif
a. KKN Alternatif merupakan KKN yang diakui oleh universitas dengan mengikuti
persyaratan-persyaratan seperti interdisipliner, menghasilkan produk tepat guna bagi
masyarakat yang dikembangkan bersama dengan masyarakat.
b. Waktu pelaksanaan KKN Alternatif dapat menyesuaikan dengan program dan kebutuhan
masyarakat.
F. Kolaborasi dengan para pihak eksternal
1. Dalam melaksanakan KKN, Mahasiswa dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak eksternal
sepanjang tidak mengikat dan sesuai dengan kebutuhan program KKN.
2. Mahasiswa dapat berkolaborasi dengan dosen-dosen yang sesuai untuk menjalankan
program KKN.
G. Model: pedusunan
1. Mahasiswa peserta KKN akan dikelompokkan dan ditempatkan di dusun yang sudah
ditentukan.
2. Setiap kelompok mahasiswa terdiri dari 7 – 9 mahasiswa.
H. Kriteria daerah:
Lokasi yang digunakan untuk KKN ditentukan oleh panitia Ad Hoc KKN. Lokasi KKN dapat
dilakukan di kota maupun di desa, baik di Jawa maupun di Luar Jawa dengan syarat sebagai
berikut :
1. Mayoritas penduduk berada di bawah garis kemiskinan
2. Mayoritas penduduk tidak memiliki pendapatan yang tetap
3. Lingkungan penduduk kumuh dan membutuhkan penataan sarana dan prasarana
4. Penduduk memiliki potensi dan sumber daya yang dapat dikembangkan
5. membutuhkan pemikiran secara lintas disiplin ilmu untuk memecahkan permasalahan yang
ada di masyarakat demi peningkatan harkat martabat manusia
I. Waktu dan Tahapan KKN Reguler
1. KKN Reguler dilaksanakan setiap semester pada bulan Januari dan Juli.
2. Tahapan KKN adalah sebagai berikut
a. Persiapan KKN
Persiapan KKN dilaksanakan pada awal semester. Tahapan ini mencakup pembentukan
panitia ad hoc KKN, pendaftaran mahasiswa peserta KKN, pembagian kelompok KKN,
dan penentuan DPL dan APL.
b. Pembekalan KKN
Pada tahap ini, mahasiswa diberi bekal oleh para narasumber seperti DPL/APL, Kepala
Desa dan Kepala Dusun. Tahap pembekalan dilaksanakan selama tiga bulan setiap hari
Sabtu. Pada tahapan ini, APL dan DPL, mahasiswa peserta KKN, dan masyarakat
bersama-sama membuat program kerja yang dituangkan dalam laporan observasi
(format terlampir). Laporan observasi harus diselesaikan selama periode ini.
c. Penerjunan KKN Reguler
Tahap penerjunan mahasiswa peserta KKN reguler dilaksanakan pada bulan Januari dan
Juli. Penerjunan mahasiswa KKN reguler dilaksanakan di lokasi yang telah ditentukan
sebelumnya oleh panitia. Pada tahapan ini, mahasiswa bersama masyarakat
melaksanakan program-program yang tercantum dalam laporan observasi.
d. Penarikan KKN
Penarikan KKN dilaksanakan setelah mahasiswa melaksanakan KKN di lokasi selama
satu bulan.
J. MoU (Memorandum of Understanding)
1. Nota kesepahaman terkait dengan pelaksanaan KKN dapat dibuat oleh Kepala LPPM, Wakil
Rektor I, dan Biro Kerjasama USD sejauh tidak bertentangan dengan visi dan misi USD.
2. Kepala PKKN dapat mengusulkan nota kesepahaman kepada Kepala LPPM USD.
K. Keberlanjutan
Pelaksanaan KKN reguler dilakukan tidak hanya satu periode, namun dilakukan selama
beberapa periode sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Program KKN reguler yang
dilaksanakan merupakan kelanjutan dari program-program KKN reguler pada periode
sebelumnya. Dengan demikian, mahasiswa peserta KKN reguler perlu mempelajari roadmap
pengembangan desa, dokumen-dokumen, data-data, maupun laporan-laporan KKN sebelumnya.
L. KKN berbasis riset
KKN yang dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma merupakan KKN yang berbasis riset.
Hal ini mengandung makna bahwa seluruh kegiatan-kegiatan yang diprogramkan oleh
mahasiswa dan masyarakat didasarkan pada riset kebutuhan masyarakat.
BAB 3
KULIAH KERJA NYATA USD

A. Profil umum
Pusat KKN merupakan bagian dari Lembaga Penelitan dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Sanata Dharma (LPPM USD) yang berfungsi mengelola pelaksanaan KKN. Dalam
menjalankan fungsi ini, PKKN berorientasi ke depan dalam konteks Visi-misi USD, pengembangan
karakter mahasiswa, keprihatinan-keprihatinan, dan kepedulian terhadap permasalahan
kemasyarakatan.
Dalam proses pengembangan karakter mahasiswa ada dua aspek pengembangan yaitu
pengembangan karakter profesional sesuai tutuntan akademik dan pengembangan karakter
kepribadian sesuai dengan visi universitas. Kegiatan pengembangan karakter profesional mahasiswa
melalui pembelajaran kontekstual di masyarakat, sedangkan pengembangan kepribadian mengacu
pada pengembangan karakter mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat kecil,
lemah, miskin, terpinggirkan dan difabel (KLMTD). Untuk mencapai tujuan tersebut perlu
dikembangkan KKN melalui program live in untuk memberi kesempatan pada mahasiswa untuk
berinteraksi dengan masyarakat secara intensif. Hal ini juga menjadi sarana bagi universitas untuk
mewujudkan salah satu bentuk kepedulian pada pengembangan masyarakat.

KKN juga dimaksudkan untuk mengembangkan sikap kritis dalam menganalisis


permasalahan, potensi dan peluang di masyarakat dan mengembangkan kemampuan problem
solving untuk mencari solusi pemecahan masalah atau pengembangan potensi di masyarakat dengan
menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari secara interdisipiner.

B. Sejarah KKN dan PKKN USD:


Sejarah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sanata Dharma ini dimaksudkan sebagai
deskripsi ringkas sejarah penyelenggaraan KKN Universitas Sanata Dharma, khususnya bertalian
dengan lembaga penyelenggaraan KKN dan dinamikanya. Pendekatan struktural menjadi pilihan
dalam rangka mendeskripsi dinamika penyelenggaraan KKN Universitas Sanata Dharma.
Deskripsi sejarah KKN USD dibatasi pada rentang waktu akhir dekade 1980-an sampai dengan
tahun 2010. Perubahan-perubahan kelembagaan yang terjadi dimaknai sebagai suatu garis
kontinuum dari periode perintisan hingga periode pemapanan kelembagaan penyelenggara KKN
Universitas Sanata Dharma. Deskipsi tentang dinamika KKN USD ini menyiratkan perspektif
teoritik tentang dua faktor yang berperan mendorong dinamika itu. Pertama, faktor yang bersifat
eksternal baik berupa kebijakan pemerintah tentang pendidikan tinggi dalam ranah KKN dan
kondisi serta kebutuhan masyarakat. Kedua, faktor yang bersifat internal berupa dorongan
imperatif berkaitan dengan nilai-nilai yang mengalir dari visi dan misi Universitas Sanata Dharma,
nilai-nilai mana mendapat ungkapan yang beragam dari waktu ke waktu. Selain itu perubahan
kelembagaan di lingkungan Universitas Sanata Dharma dan kerjasama dengan universitas di luar
negeri yang dikelola oleh Jesuit juga merupakan faktor determinan bagi penjelasan tentang
dinamika KKN Universitas Sanata Dharma.
1. Periode Rintisan Penyelenggaraan KKN Universitas Sanata Dharma
Civitas akademika Institut Keguruan dan Pendidikan (IKIP) Sanata Dharma sekitar
awal tahun 1980 mengenal kegiatan kemahasiswaan untuk mendekatkan mahasiswa dengan
kehidupan masyarakat pedesaaan, melalui kegiatan yang dikenal sebagai Bakti Sosial.
Mahasiswa peserta kegiatan merupakan mahasiswa yang terpilih dengan persyaratan tertentu,
tinggal dan beraktivitas di lokasi tempat Bakti Sosial yang berlangsung selama dua minggu.
Program kegiatan Bakti Sosial yang penyelenggaraannya mendahului penyelenggaraan KKN
merupakan embrio bagi penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata pada IKIP Sanata Dharma yang
muncul pada bagian akhir tahun 1980. KKN pada masa perintisan ini dikelola oleh Pusat
Pengabdian Masyarakat, sebuah lembaga yang berada di bawah payung Pembantu Rektor III
untuk bidang kemahasiswaan. Secara khusus Badan Pengelola dan Pengembangan KKN
(BPPKKN) adalah lembaga yang menangani KKN IKIP Sanata Dharma. Dosen Pendamping
Lapangan (DPL) yang mendampingi mahasiswa KKN pada awalnya dipilih mereka yang ketika
mahasiswa pernah mengambil matakuliah KKN.
KKN berbobot 3 SKS merupakan matakuliah wajib bagi mahasiswa Universitas Sanata
Dharma, pada saat kemunculannya tahun 1990-an. Pelaksanaan KKN mewajibkan mahasiswa
tinggal di lokasi KKN selama dua bulan, dengan melakukan kegiatan meliputi baik observasi
dan penyusunan program dilanjutkan dengan pelaksanaan program. Masa Observasi dan
penyusunan progran berlangsung selama satu bulan, sedang pelaksanaan program berlangsung
satu bulan. Pelaksanaan KKN yang mewajibkan tinggal dilokasi KKN selama dua bulan kelak
dikenal dengan KKN Reguler. Persyaratan untuk mengikuti KKN mewajibkan mahasiswa
maksimal tinggal menempuh satu buah matakuliah. Persyaratan ini, pada tahun 1995 pada
tingkat prodi, dipandang sebagai penghambat kelulusan mahasiswa. Persyaratan maksimal
tinggal satu matakuliah dipandang memberatkan, karena mahasiswa yang tinggal menyelesaikan
tugas akhir harus meninggalkan kegiatan akademik selama dua bulan. Tidak sedikit mahasiswa
yang menjadi malas masuk kembali ke dunia keilmuannya dan menyelesaikan tugas akhir.
Menanggapi hal itu, persyaratan mengikuti KKN mengalami perubahan menjadi telah
menempuh matakuliah minimal 120 sks.
Sebuah perubahan pelaksanaan KKN yang cukup berarti terjadi pada tahun 1996,
berkaitan dengan model pelaksanaan KKN. Perubahan itu merupakan bentuk penyesuaian
terhadap dampak krisis keuangan yang melanda kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Kemampuan keuangan masyarakat akibat krisis itu menjadi merosot untuk membayar uang
kuliah sudah kesulitan ditambah untuk menanggung biaya hidup selama dua bulan di lokasi
KKN. Jika pelaksanaan KKN pada waktu sebelumnya mahasiswa diwajibkan tinggal di lokasi
KKN selama dua bulan, maka kini mahasiswa mulai periode ini diwajibkan tinggal di lokasi
KKN selama satu bulan. Perubahan ini bersangkutan dengan pelaksanaan observasi. Lama
observasi tetap berlangsung satu bulan namun mahasiswa tidak lagi tinggal di lokasi KKN,
melainkan masih berada di Kampus. Pada saat pelaksanaan program kerja barulah mahasiswa
tinggal di lokasi KKN selama satu bulan. Perubahan model penyelenggaraan KKN tidak
mengurangi kualitas dan pencapaian tujuan KKN berkaitan dengan kepedulian terhadap
masyarakat, analisis kritis dan reflektif. Dengan perubahan model ini beban keuangan
mahasiwa dan masyarakat diringankan.

2. Periode Keberagaman Model Penyelenggaraan KKN Universitas Sanata Dharma


Dinamika KKN pada kurun waktu 1990 hingga 2010 telah memunculkan ragam model
KKN mulai dari KKN Reguler, KKN Alternatif, PPL Plus yang setara dengan KKN, KKN
Khusus, yang masing mempunyai dasar pemikiran yang beragam pula. Dorongan-dorongan
yang diduga mengalir dari identitas prodi ikut memberikan sumbangan bagi perubahan-
perubahan pelaksanaan KKN Universitas Sanata Dharma. Bersamaan dengan itu, arus
perubahan dari IKIP menjadi Universitas mencatat Fakultas Teknik sebagai salah satu fakultas
baru pada tahun 1993 diijinkan tidak memasukkan KKN dalam kurikulum dengan alasan
bahwa Kuliah Kerja Praktek sejajar dengan KKN. Sementara itu pemapanan kelembagaan
penyelenggara KKN Universitas Sanata Dharma dilakukan sejak tahun 1994. Lembaga yang
berfungsi sebagai panitia penyelenggara KKN pada skala universitas adalah Pusat Pengabdian
Masyarakat (PPM), sedang teknis pelaksanaan KKN dilakukan oleh panitia ad hoc yaitu Badan
Pengelolaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (BPPKKN) sampai dengan reorganisasi
kelak.
Seiring dengan munculnya pemikiran kritis pada skala nasional, yang mempersoalkan
tentang manfaat KKN yang kurang berarti bagi kehidupan masyarakat di satu sisi dan
relevansinya bagi prodi di pihak lain maka pemikiran alternatif KKN pun bermunculan.
Pimpinan Universitas Sanata Dharma mendorong prodi-prodi untuk memikirkan tentang
alternatif model KKN yang sesuai dengan Prodi. Dorongan ini memunculkan pemikiran
penyelenggaraan KKN alternatif yang tidak lagi KKN Reguler sebagai satu-satunya sarana bagi
universitas untuk melakukan pengabdian pada masyarakat. Jawaban atas masalah ini dapat
dilihat dengan munculnya model penyelenggaraan KKN yang bervariatif. Sebagian prodi-prodi
di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, merancang dan menyelenggarakan
Program Praktek Lapangan (PPL) Plus, sebagai pengganti KKN Regular. Matakuliah PPL Plus
merupakan integrasi antara mata kuliah Program Praktek Lapangan (PPL) dan KKN. Program
ini dipandang mampu meningkatkan profesionalitas dan sekaligus melakukan pengabdian
masyarakat. Pada tahun 1999 Prodi Pendidikan Akuntansi (PAK) dan Prodi Pendidikan Dunia
Usaha dari Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) memulai melaksanakan PPL
Plus sebagai pengganti KKN. Hal serupa diikuti oleh Prodi Pendidikan Sejarah pada tahun 2002
dan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada tahun 2004. Tahun sebelumnya, tahun
2001 Fakultas Ekonomi telah merancang dan melaksanakan KKN yang diwujudkan dalam
bentuk Kuliah Kerja Praktek dengan menugaskan mahasiswa untuk membantu pengusaha-
penguasaha kecil di pedesaan. Model-model KKN tersebut di atas menggantikan model KKN
yang dikelola oleh BPPKKN. Seturut dengan perkembangan ini maka posisi BPPKKN
menyempit, yakni memberikan pelayananan terbatas pada prodi-prodi yang mencantumkan
KKN pada kurikulumnya.
Pada tahun 2002 di samping KKN Reguler, Pengelola KKN (BPPKKN) memberikan
legalisasi KKN alternatif, yang dalam pelaksanaannya tidak mengharuskan mahasiswa tinggal
di lokasi KKN. KKN Alternatif terbuka untuk semua mahasiswa, meski tidak cacat atau hamil
dan banyak dimanfaatkan oleh mereka yang ingin cepat lulus. Demikan juga BPPKKN
menggagas dan merealisasi dua model KKN yaitu, KKN Tematik Pemilu yang bekerjasama
dengan Komite Independen Pemilu (KIPP). KKN Alternatif demikian dikenal sebagai KKN
Khusus. BPKKN merealisasi KKN Khusus sebagai jawaban atas permintaan Paroki Baturetno
dengan mengirimkan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) sebagai mahasiswa KKN
dengan tugas mengajar pada SMP Kanisius dan SMK di Baturetno yang terancam tutup.

3. Periode Pemapanan Lembaga Penyelenggara KKN Universitas Sanata Dharma


Pada tahun 2006 Universitas Sanata Dharma melakukan reorganisasi guna mencapai
efektivitas dan efisiensi kelembagaan. Reorganisasi itu berdampak pula pada lembaga
penyelenggara KKN Universitas Sanata Dharma. Keputusan Rektor Universitas Sanata Dharma
No 272/Rektor/I/2006 berdampak pada perubahan BPPKKN menjadi PKKN. Sebagai ujung
tombak penyelenggara KKN, PKKN berada di bawah koordinasi Departemen Pengabdian
kepada Masyarakat (DPM). Perubahan ini sejalan dengan langkah reorganisasi untuk
menggabungkan antara Lembaga Penelitian dan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Sanata Dharma agar kerjasama sinergi kedua lembaga itu makin efisien dan efektif.
Eksistensi PKKN sebagai penyelenggara KKN makin mengalami kepenuhan terutama
ketika mengadaptasi program hibah kompetisi KKN pada pelaksanaan KKN Reguler yang
dirintis sejak tahun 2009. Penyelenggaraan KKN Reguler dengan Hibah Kompetisi Internal
(HKI) bagi mahasiswa KKN Reguler muncul berkaitan dengan upaya meningkatkan kualitas
dan manfaat KKN USD bagi kehidupan masyarakat setempat, yang terinspirasi oleh
pengalaman mengikuti Program Hibah Kompetisi KKN untuk dosen yang diselenggarakan oleh
Dikti. Penyelenggaraan KKN Universitas Sanata Dharma sejak tahun ini mulai melaksanakan
program Hibah Kompetisi Internal (HKI) yang didanai oleh Universitas Sanata Dharma.
Program ini mendorong mahasiswa untuk menyusun dan melaksanakan program KKN dengan
tema pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Model HKI
pada KKN Reguler Universitas Sanata Dharma melibatkan kerjasama dengan Unit Monitoring
dan Evaluasi Internal (Monevin) yang bernaung di bawah Lembaga Penjaminan Mutu
Universitas Sanata Dharma, dalam rangka menyeleksi program yang lolos kriteria.
Pada tahun 2016, Universitas Sanata Dharma mewajibkan semua program studi untuk
mencantumkan KKN pada kurikulum program studi. Mahasiswa angkatan 2016 wajib
mengambil matakuliah KKN. Kebijakan ini diambil oleh universitas karena universitas
memandang bahwa KKN dapat menjadi sarana yang baik bagi pengembangan karakter
mahasiswa dan perwujudan bagi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Di samping itu, memberikan
pengalaman pada mahasiswa untuk tinggal di masyarakat dan bekerja sama dengan mahasiswa
lain dari berbagai disiplin ilmu.

4. Mahasiswa Peserta KKN


Model KKN yang dikelola oleh PKKN sampai dengan tahun 2016 adalah KKN Reguler,
KKN Alternatif, KKN Kerjasama, dan KKN Tematik. Peserta KKN keempat model tersebut
adalah seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Selama kurun waktu tahun 2001 sampai
dengan tahun 2005, jumlah mahasiswa peserta KKN Universitas Sanata Dharma sebesar 3737.
Dari jumlah itu 92,48% adalah mahasiswa peserta KKN Reguler, sedang 6,70% adalah
mahasiswa peserta KKN Alternatif dan 1,10% adalah mahasiswa peserta KKN Khusus. Pada
kurun waktu berikutnya tahun 2006 sampai dengan 2010 jumlah peserta KKN 3984 dan dari
jumlah itu mahasiswa KKN Reguler mencapai 89,36%, mahasiswa peserta KKN Alternatif
8,98% dan peserta KKN Khusus mencapai 1,66 %. Dengan demikian jenis KKN Reguler
paling menarik minat mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Mulai tahun 2010 Mahasiswa KKN Reguler semakin didorong makin bergairah dalam
melaksanakan program KKN dan berperilaku yang diterima oleh masyarakat tempat lokasi
Penyelenggara KKN mengintroduksi program bernuansa kompetisi baik melalui pemilihan
mahasiswa KKN terbaik tingkat desa maupun DPL terbaik Program ini terlaksana berkat
kerjasama pihak Dukuh setempat, Kepala Desa setempat serta mahasiswa KKN dalam
kelompok pedukuhan.
Dengan diterapkan kurikulum 2016, maka peserta KKN adalah seluruh mahasiswa
Universitas Sanata Dharma. Mahasiswa dapat mengambil salah satu dari bentuk KKN yang
tawarkan oleh Universitas, yaitu KKN Reguler dan KKN Alternatif yang penyelenggaraannya
dilakukan oleh PKKN.

C. Visi dan Misi KKN Universitas Sanata Dharma


1. Visi
Terwujudnya proses pembelajaran yang mengembangkan daya kritis dan kepedulian
mahasiswa

2. Misi:
a. Menyelenggarakan model KKN yang:
1) mengembangkan kepedulian mahasiswa kepada kelompok masyarakat yang kecil,
lemah, miskin, tersingkir dan difabel dengan memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk tinggal dan merasakan hidup bersama masyarakat tersebut.
2) berfokus pada dialog budaya sebagai sarana belajar mahasiswa untuk saling belajar
dan memahami perbedaan kehidupan sosial-budaya sesama mahasiswa bersama
masyarakat melalu interaksi yang intensif.
3) mengembangkan sikap dan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan sintesis dalam
memberikan solusi pada permasalahan di masyarakat secara komprehensif dan
interdisipliner dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Membelajarkan mahasiswa untuk mengembangkan program-program pemberdayaan
potensi masyarakat dan penyelesaian masalahnya secara komprehensif dan
interdisipliner dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan PKKN melalui:
1) Pemberdayakan dan pengelolaan seluruh kekuatan internal USD untuk mendukung
penyelenggaraan proses pendidikan melalui program KKN
2) Pengembangan kompetensi PKKN USD
3) Pemanfaatan KKN sebagai pusat pengaplikasian ilmu dan kompetensi profesional
mahasiswa dalam kehidupan nyata di masyarakat.
4) Perluasan jejaring untuk mengembangkan penyelenggaraan proses pendidikan
karakter mahasiswa melalui program KKN.
c. Sasaran
1) Terselenggaranya model pembelajaran yang dapat mengembangkan sikap
kepedulian mahasiswa, berfokus pada dialog budaya, mengembangkan sikap kritis,
dan kemampuan problem solving secara interdisipliner
2) PKKN menjalankan program KKN yang mampu merespon program tanggap darurat
di daerah bencana di Indonesia
3) PKKN menjadi wadah pengembangan program pendidikan kebangsaan yang
terwujud dalam program KKN di wilayah terluar Indonesia
4) PKKN menjalankan program KKN di negara miskin dan terbelakang dalam wilayah
jangkauan Jesuit
BAB 4
PENDANAAN

Pendanaan KKN bersumber dari internal USD dan Eksternal USD. Pendanaan tersebut digunakan
untuk membiayai pelaksanaan KKN yang mencakup persiapan, pembekalan, operasional, dan
pelaporan. Pertanggungjawaban pendanaan KKN ini dilakukan oleh PKKN melalui panitia ad hoc
kepada Universitas Sanata Dharma.
A. Pendanaan KKN yang bersumber dari Internal USD mencakup:
1. Alokasi anggaran belanja USD dalam wujud bantuan program maupun anggaran PKKN
2. SKS mahasiswa
3. Biaya hidup mahasiswa selama di lokasi
B. Pendanaan KKN yang bersumber dari Eksternal USD mencakup:
1. Bantuan dari lembaga lain baik pemerintah maupun swasta yang tidak mengikat dan
berdasarkan kesepakatan yang tertuang dalam MoU.
2. Bantuan perseorangan yang tidak mengikat.
3. Usaha dana dari mahasiswa
BAB 5
PELAKSANAAN KKN

A. Pelaksana (Panitia, DPL, dan APL)


Pelaksana KKN adalah Panitia KKN yang dibentuk oleh Kepala PKKN dengan mengajukan surat
tugas kepada Kepala LPPM. Kepanitian ini bertugas selama persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan
KKN periode berjalan.

B. Tahap-tahap Pelaksanaan (Mahasiswa dan PKKN)


Tahap-tahap pelaksanaan KKN mencakup persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan pelaksanaan
KKN.
1. Persiapan
a. Tahap pendaftaran peserta merupakan kegiatan yang paling awal dalam rangkaian
pelaksanaan program KKN. Mahasiswa peserta KKN harus mencantumkan
pengambilan mata kuliah KKN pada saat pengisian kartu rencana studi di awal
semester.
Unit yang terkait dengan pendaftaran peserta KKN adalah BAPSI, BAA, dan Poliklinik,
yang dikoordinir secara langsung oleh Kepala PKKN.
b. Pada tahapan berikutnya, peserta KKN akan mendapatkan pembekalan. Pembekalan
ditujukan agar peserta KKN memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam
tentang visi misi KKN, analisa sosial, tatakrama dan budaya yang berlaku di masyarakat
lokasi KKN, serta peraturan dan tatatertib pelaksanaan KKN. Beberapa keterampilan
praktis dilatihkan kepada peserta KKN, materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat.
Seluruh mahasiswa peserta KKN diwajibkan mengikuti kegiatan pembekalan.
Penyaji yang terlibat meliputi staf pengajar universitas, Perangkat Desa, dan tenaga ahli
dari pusat-pusat pelatihan ketrampilan di luar kampus.
Mahasiswa peserta KKN perlu mendapatkan pembekalan mengenai Visi dan Misi
KKN USD, analisis sosial, potensi masyarakat tempat KKN, kehidupan bermasyarakat,
operasional KKN, penilaian KKN, dan beberapa keterampilan yang relevan dan
mendukung program KKN yang direncanakan di lokasi KKN. Pembekalan KKN
dilaksanakan sebelum KKN dimulai.
c. Di sisi lain, untuk menjamin pemahaman yang sama terkait dengan tema KKN pada
periode yang berjalan, maka panitia dan pengelola KKN perlu melakukan lokakarya.
Lokakarya pengelola KKN dilakukan untuk tujuan pengembangan bentuk KKN,
persiapan pelaksanaan KKN dan pengembangan staf. Lokakarya pengembangan bentuk
KKN dapat dilakukan sesuai kebutuhan apabila dipandang perlu untuk mencari bentuk-
bentuk baru KKN. Lokakarya persiapan KKN dilakukan sebelum pelaksanaan KKN
yang melibatkan semua pengelola KKN, DPL, dan APL serta bila dipandang perlu,
pemerintah (lurah atau dukuh) tempat akan diselenggarakan KKN. Lokarya
pengembangan staf dapat dilakukan apabila dipandang perlu untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan pengelola PKKN.
d. Program Kerja KKN merupakan rencana kegiatan yang disusun bersama oleh peserta
KKN dan masyarakat dalam tahap penyusunan program kerja berdasarkan rencana
pengembangan desa, data-data KKN di waktu lalu, dan sumber-sumber lainnya yang
relevan. Peserta KKN secara langsung melakukan pengamatan di lapangan, melakukan
wawancara maupun musyawarah dengan masyarakat dan pemuka masyarakat, aparat
pemerintah serta pihak-pihak terkait lainnya. Program kerja yang dibuat dapat juga
berupa implementasi penelitian dan pengabdian dari dosen USD yang relevan dengan
sumber daya yang ada di desa maupun mahasiswa. Program Kerja KKN yang telah
tersusun pada akhirnya akan diketahui serta disahkan oleh Dukuh dan Lurah Desa
sebagai tanda bahwa rencana kerja tersebut telah disetujui oleh masyarakat dan pemda
setempat.
Dalam tahap penyusunan program, peserta KKN belum tinggal di lokasi KKN dan
masih diperbolehkan mengikuti kegiatan akademik di kampus. APL menjadwalkan
pertemuan mingguan untuk melakukan pendampingan dan memantau jalannya kegiatan.
Frekuensi pertemuan dapat ditingkatkan apabila dibutuhkan. DPL menjadwalkan
kunjungan ke desa dampingan untuk melaksanakan penelitian dan/atau pengabdian
yang sudah direncanakan sekaligus memantau jalannya kegiatan KKN.
e. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam KKN adalah:
1) Sikap kepedulian kepada orang lain dan lingkungan
2) Kemampuan analisis potensi dan permasalahan masyarakat
3) Kemampuan problem solving secara multidimensional dan interdisipliner dengan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna
4) Pengembangan karakter melalui interaksi intensif dengan masyarakat setempat dan
sesama mahasiswa
2. Pelaksanaan/penerjunan
Pelaksanaan KKN di lokasi dilakukan selama minimal 240 jam kerja efektif dan dilakukan
selama satu bulan. Pelaksanaan KKN menuntut keterlibatan mahasiswa secara aktif dalam
kehidupan bermasyarakat dan bersama-sama dengan masyarakat menganalis potensi dan
persoalan dalam masyarakat, merencanakan program-program pemberdayaan masyarakat,
serta melaksanakan program-program pemberdayaan tersebut.
Pada tahap ini peserta KKN mengimplementasikan rencana kegiatan yang tertuang
pada Program Kerja KKN, baik itu kegiatan pemberdayaan potensi yang ada di lokasi atau
pun pemecahan masalah yang sedang dihadapi masyarakat. Kurun waktu pelaksanaan KKN
di lokasi adalah 1 bulan (30 hari), dengan setiap peserta memiliki waktu kerja efektif
minimal 240 jam.
3. Penarikan
Penarikan KKN dilakukan setelah mahasiswa tinggal di lokasi selama satu bulan dan sudah
selesai melaksanakan program-program kerja
4. Pelaporan
Mahasiswa diminta untuk membuat laporan akhir. Format laporan akhir mencakup laporan
observasi, laporan pelaksanaan kegiatan, refleksi mahasiswa, dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan.
C. Peraturan
Untuk memberikan pengarahan dan pedoman dalam melaksanakan tugas-tugas KKN, baik pada
saat pembekalan di kampus maupun operasional di lapangan, para mahasiswa terikat dalam suatu
peraturan, yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk :
1. Memberikan jaminan keberhasilan KKN dan nama baik almamater.
2. Mempertahankan citra KKN Perguruan Tinggi atau persepsi khalayak masyarakat terhadap
program KKN.
3. Memperkecil kemungkinan adanya dampak negatif dari kegiatan KKN.
Peraturan KKN ini terdiri dari tiga bagian yaitu pembekalan, operasional, dan sanksi. Berikut
penjelasan tentang masing-masing bagian.
1. PEMBEKALAN
a. Mahasiswa calon peserta KKN wajib mengikuti pembekalan. Peserta yang tidak datang di
pembekalan tanpa alasan yang jelas dan tidak mengajukan surat ijin sebelumnya akan
mendapatkan ”Peringatan” yang setara dengan pengurangan nilai 50 poin.
b. Apabila peserta tidak hadir dalam sesi pembekalan akan diberikan tugas kompensasi.
c. Apabila peserta yang tidak hadir lebih dari dua kali (materi) dalam pembekalan dinyatakan
gugur.

d. Bilamana peserta tidak mengerjakan tugas kompensasi hingga batas waktu yang ditentukan
maka peserta dinyatakan gugur.
e. Menandatangani presensi pada setiap acara kegiatan (sesi).
2. OPERASIONAL
a. Peserta KKN wajib tinggal di lokasi KKN selama pelaksanaan tugas di lapangan dan wajib
menjunjung tinggi nama baik almamater. Kehadiran dalam kelompok minimal 30 hari
termasuk ijin meninggalkan lokasi (ketidakhadiran akan ada kompensasi tugas sesuai
kebijakan pengelola).
Peserta KKN harus memenuhi 240 jam pelaksanaan program selama masa observasi dan
tinggal di lokasi.
b. Perihal meninggalkan lokasi KKN:
1) Yang dimaksud meninggalkan lokasi KKN adalah kepergian dari Desa yang ditempati,
baik untuk kepentingan KKN maupun kepentingan pribadi; peserta KKN harus mengisi
blanko perijinan secara lengkap dan benar, serta melegalisasikannya kepada yang
berwenang (APL/DPL, Kades, Bp/Ibu Pondokan).
2) Surat ijin dibuat rangkap tiga; satu untuk APL/DPL (diberikan ke APL/DPL saat
berkunjung ke lokasi), satu untuk ditinggal di pondokan, dan yang satu lagi dibawa oleh
mahasiswa yang bersangkutan pada saat bepergian.
3) Meninggalkan lokasi untuk kepentingan pribadi, wajib mematuhi ketentuan:
a) hak 1 (satu) kali bepergian maksimal 24 jam.
b) dalam hari yang bersamaan tidak boleh lebih dari satu orang (kecuali kasus khusus
yang mendesak dengan ijin pihak yang berwenang).
4) Tidak diperkenankan meninggalkan lokasi untuk mengikuti kegiatan akademik di
kampus (kecuali pengisian BRS dengan seijin DPL).
5) Peserta yang meninggalkan lokasi KKN, wajib mengenakan jaket almamater.
c. Buku Kegiatan.
Kegiatan KKN harus diisi setiap hari sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan dilegalisasi
oleh pihak yang berwenang (atau orang yang mempunyai otoritas tertinggi dalam suatu
organisasi: ketua RT/RW/Kades untuk kegiatan kemasyarakatan, ketua pemuda untuk
Karang Taruna, ketua PKK untuk kegiatan PKK, kepala sekolah untuk kegiatan di sekolah,
dll).
d. Buku Jurnal Harian KKN USD / logbook diisi oleh semua anggota kelompok setiap kali
melakukan kegiatan baik di dalam maupun di luar pondokan. Logbook akan dibagikan
bersamaan dengan pembagian perlengkapan.
e. Selama masa KKN semua atribut mahasiswa KKN tidak boleh hilang dan atau
diberikan/dipindahtangankan kepada orang lain.
f. Selama di lapangan, tidak boleh melakukan kegiatan politik praktis, kegiatan penyebaran
agama ataupun kegiatan-kegiatan lain yang melanggar hukum, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
g. Berpenampilan (warna dan tata rambut, make up, serta pakaian) sopan, sesuai norma
masyarakat pedesaan.
h. Tidak diperbolehkan melakukan tindakan-tindakan asusila dan amoral.
i. Mahasiswa diperbolehkan membawa sepeda motor maksimal setengah dari jumlah kelompok
kendaraan tiap kelompok.
j. Tanpa mendapat izin dari Kepala PKKN, tidak diperbolehkan:
1) Membawa/menggunakan kendaraan roda empat (mobil) di lokasi kerja KKN.
2) Membawa perlengkapan tidur kecuali selimut.
3) Membawa perlengkapan elektronik.
4) Membawa anak ke lokasi kerja KKN.
5) Menginapkan teman/tamu atau keluarga di pondokan KKN.
6) Menerima kunjungan tamu pribadi/non program lebih dari 1 kali per minggu.
7) Melakukan perubahan kondisi pondokan tanpa seijin DPL.
k. Tidak diperbolehkan membuat dan/atau menggunakan stempel dan kop surat yang
mengatasnamakan KKN USD.
12. Sponsor dan proposal:
a. Tidak diperbolehkan mencari sponsor/bantuan yang sifatnya mengikat.
b. Prosedur proposal diatur oleh PKKN.
c. Proposal sebaiknya disusun oleh peserta KKN dengan mengatasnamakan masyarakat
lokasi pedukuhan/Desa.
d. Diperbolehkan mencari dana dari memproduksi/menjual barang yang keuntungannya
ditujukan untuk pendanaan pelaksanaan KKN. Pencarian dana ini dilakukan sampai
batas waktu penerjunan.
13. Hal-hal lain yang belum tertulis pada tata tertib ini jika dirasa perlu akan ditambahkan, baik
secara lisan atau tertulis.

3. PEMBERIAN SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB


1. Peringatan tingkat I (Kartu Kuning I/Peringatan) dikenakan pengurangan nilai 50 point.
Kartu Kuning Peringkat I diberikan jika :
a. Tidak mengikuti kegiatan konsolidasi tanpa ijin
b. Tidak mengisi lembar Rencana Pelaksanaan Kegiatan secara kolektif
c. Tidak mengisi presensi harian yang telah disediakan atau mengisi presensi harian
melebihi hari yang sedang berjalan
d. Meninggalkan lokasi tanpa ijin dan atau tanpa diketahui rekan mahasiswa dalam satu
kelompok selama kurang dari 24 jam
e. Surat Ijin Meninggalkan Lokasi tidak diisi lengkap (belum ditandatangani oleh
mahasiswa yang bersangkutan/rekan satu subunit/Kadus/Kades/RT/RW/kepala dukuh
atau pemilik pondokan)
f. Tidak menggunakan salah satu atribut selama melaksanakan program
g. Tidak mengikuti prosesi penerjunan atau penarikan tanpa ijin

2. Peringatan tingkat II (Kartu Kuning II/Peringatan Keras) dikenakan pengurangan nilai 100
point.
Kartu Kuning Peringkat II diberikan jika :
a. Telah diberi Peringatan Tingkat I, tetapi masih melakukan pelanggaran
b. Berdasarkan pertimbangan APL, DPL, rekan mahasiswa peserta KKN-PPM USD dan
masyarakat dianggap tidak dapat menghayati dan menyesuaikan diri dengan
kehidupan lokasi kerja KKN-PPM USD setelah tinggal selama 7 hari
c. Membawa kendaraan roda empat dan/atau benda mewah lainnya
d. Meninggalkan lokasi kerja tanpa ijin selama lebih dari 1 x 24 jam sampai maksimal 2
x 24 jam
e. Membawa keluarga atau teman ikut menginap di lokasi kerja KKN-PPM USD tanpa
ijin dari DPL, Sie Operasional, atau Kepala PKKN
f. Tidak bisa bekerja sama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, instansi/dinas
pemerintah dan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan KKN.
Catatan :
Peringatan dengan KARTU KUNING I dan II menentukan nilai yang direkomendasikan
oleh pejabat yang berwenang. Pejabat yang berwenang untuk memberikan Kartu Kuning
I dan II adalah DPL, Panitia ad hoc PKKN atau Ketua LPPM

3. Peringatan tingkat III (Kartu Merah):


Kartu Kuning Peringkat III diberikan jika :
a. Telah diberi Peringatan Tingkat II, tetapi masih melakukan pelanggaran
b. Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik almamater
c. Meninggalkan lokasi kerja KKN lebih dari 3 x 24 jam selama waktu pelaksanaan KKN
d. Meninggalkan lokasi selama lebih dari 2 x 24 jam secara berurutan tanpa Surat Ijin
Meninggalkan Lokasi
e. Mencari sponsor/bantuan tanpa prosedur yang diijinkan oleh PKKN
f. Melakukan perbuatan yang dikategorikan sebagai tindakan melanggar hukum, asusila,
kegiatan politik praktis, unjuk rasa, ikut campur tangan dalam Pilkada dan/atau Pilkades,
dan kegiatan lainnya yang meresahkan masyarakat di lokasi kerja KKN maupun di luar
lokasi kerja KKN
g. Melakukan segala perbuatan yang bersifat pemalsuan/penipuan administratif, yaitu:
 Pemalsuan tanda tangan pada Surat Ijin Meninggalkan Lokasi
 Pemalsuan tanda tangan pada buku laporan, proposal dan sebagainya
 Pemalsuan dan atau penipuan identitas
h. Membuat stempel dan kop surat yang mengatasnamakan PKKN USD dalam menjalin
kerja sama dengan pihak luar.

Peringatan Tingkat III ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :


 DPL memanggil mahasiswa peserta KKN yang bersangkutan ke PKKN untuk
dilakukan sidang bersama yang dihadiri oleh mahasiswa tersebut, DPL, Korcam,
Panitia KKN dan Kepala PKKN dan/atau Ketua LPPM untuk menentukan sanksi
yang akan diberikan kepada mahasiswa tersebut.
 Dalam keadaan yang sangat memaksa, sanksi Peringatan Tingkat III dapat diberikan
di lokasi kerja KKN oleh Kepala PKKN dan selanjutnya mendapatkan pengesahan
dari Ketua LPPM USD.

Sanksi Peringatan Tingkat III ini berupa:

A : 1. Mahasiswa tersebut diperbolehkan meneruskan kegiatan di lokasi kerja KKN-PPM


USD, tetapi mendapatkan penurunan nilai dan bila perlu sampai batas minimal (E)
atau

2. Mahasiswa tersebut diminta untuk mengundurkan diri sebagai peserta KKN-PPM


USD -100918.

B : 1. Penarikan dari lokasi kerja KKN-PPM USD sehingga dinyatakan gugur atau

2. Merekomendasikan kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan Fakultas agar


mahasiswa tersebut diberikan sanksi akademis lainnya (skorsing dan sebagainya).

Catatan:

Pejabat yang berwenang untuk memberikan KARTU MERAH tersebut adalah Sie Evaluasi,
Sie Operasional, Kepala PKKN, serta Ketua LPPM.
BAB 6
PENILAIAN MAHASISWA KKN

A. Kriteria Penilaian
Evaluasi KKN dilakukan untuk menentukan keberhasilan KKN dan akan direpresentasikan
dalam wujud nilai KKN mahasiswa. Evaluasi KKN dilaksanakan dengan mengacu pada Acuan
Penilaian Mahasiswa KKN Reguler yang terdapat dalam materi pembekalan KKN di bagian materi
DPL. Nilai akhir KKN merupakan gabungan dari kelima komponen yang diuraikan dalam acuan
penilaian tersebut dengan kualifikasi dan rentang nilai seperti dalam tabel berikut.

SKOR NILAI KUALIFIKASI

810 – 1000 A AMAT BAIK

660 – 809 B BAIK

560 – 659 C CUKUP

500 – 559 D KURANG

0 – 499 E SANGAT KURANG

B. Prosedur Pelaksanaan Evaluasi


Pelaksanaan Evaluasi dilakukan dalam beberapa tahap berdasarkan komponen yang akan
dievaluasi. Adapun tahap-tahap evaluasi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Evaluasi terhadap pembekalan: Evaluasi ini dilakukan oleh panitia KKN. Bahan evaluasi ini
adalah materi pembekalan yang telah diberikan oleh para dosen dan materi-materi lain yang
berkaitan dengan materi pembekalan. Evaluasi ini dilakukan secara online. Mahasiswa
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan secara online.
Pelaksanaan evaluasi ini dilakukan di akhir pembekalan (setelah mahasiswa melaksanakan
observasi wilayah KKN).

2. Evaluasi terhadap pelaksanaan observasi: Evaluasi ini dilakukan di akhir masa observasi.
Prosedurnya adalah mahasiswa menilai sesama rekan dalam kelompok atas keterlibatan dan
pelaksanaan observasi yang mereka lakukan dengan cara mengisi lembar evaluasi yang telah
disediakan oleh PKKN dengan bimbingan DPL.
Evaluasi terhadap pelaksanaan observasi juga akan dilakukan oleh DPL.
3. Evaluasi terhadap laporan observasi dan penyusunan program: Evaluasi ini dilakukan oleh
DPL atas laporan observasi dan penyusunan program yang dikumpulkan mahasiswa di akhir
masa observasi.
4. Evaluasi terhadap pelaksanaan program dan perilaku mahasiswa: Evaluasi ini dilakukan
melalui beberapa prosedur yaitu sebagai berikut:
a. DPL memonitor dan mengamati pelaksanaan program dan perilaku mahasiswa selama
pelaksanaan KKN untuk kemudian ikut menentukan nilai dari kedua komponen tersebut.
b. Masyarakat yang diwakili tokoh masyarakat memberikan penilaian terhadap kedua
komponen tersebut di akhir program KKN dengan mengisi form penilaian yang disediakan
PKKN.
5. Evaluasi terhadap laporan akhir KKN: Evaluasi ini dilakukan DPL atas laporan akhir yang
dibuat mahasiswa dan dikumpulkan setelah masa KKN berakhir.
6. Penentuan Nilai Akhir: Penentuan nilai akhir dilakukan berdasar gabungan dari keenam
komponen penilaian dengan persentase yang telah ditentukan dan diputuskan melalui rapat yang
dikoordinasikan oleh PKKN
7. Catatan: Pengurangan nilai sebesar 25 akan diberlakukan terhadap masing-masing anggota
kelompok di setiap keterlambatan pengumpulan berkas/dokumen.

C. Komponen Penilaian KKN


Komponen penilaian KKN USD meliputi unsur-unsur 5% materi pembekalan, 35%
perencanaan dan 60% pelaksanaan program KKN dengan perincian sebagai berikut:

1. Materi Pembekalan
Evaluasi tentang Materi pembekalan berbobot 5%

2. Perencanaan
Penilaian penyusunan rencana program akan dilakukan DPL berdasarkan penilaian terhadap
dokumen laporan observasi. Komponen-komponen yang dinilai mencakup aspek:
a. Kelengkapan
b. Ketepatan
c. Visibilitas untuk dilaksanakan
Bobot penilaian pada aspek perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan observasi (20%)
b. Laporan Observasi dan Penyusunan Program (15%)
3. Pelaksanaan Program KKN
a. Pelaksanaan Program (30%)
Penilaian Pelaksanaan Program akan dirangkum DPL berdasarkan tiga unsur
sebagai berikut:

1) Penilaian masyarakat terhadap pelaksanaan program dengan aspek-aspek sebagai


berikut:
a) Partisipasi mahasiswa dalam pelaksanaan program
b) Kerjasama dengan mahasiswa lain dalam melaksanakan program
c) Kerjasama dengan masyarakat dalam melaksanakan program
d) Kesesuaian antara rencana program dan pelaksanaannya
Bobot dari masing-masing aspek tersebut sama yaitu 25%.

2) Penilaian sesama mahasiswa terhadap pelaksanaan program dengan menggunakan


aspek penilaian:
a) Partisipasi mahasiswa dalam pelaksanaan program
b) Kerjasama dengan mahasiswa lain dalam melaksanakan program
c) Kerjasama dengan masyarakat dalam melaksanakan program
d) Kesesuaian antara rencana program dan pelaksanaannya
Bobot dari masing-masing aspek tersebut sama yaitu 25%.

3) Penilaian DPL terhadap pelaksanaan program dengan aspek-aspek sebagai berikut:

No Aspek yang Dinilai Keterangan

01. Kesesuaian antara program yang Meliputi :


dilaksanakan dengan program a. Kesesuaian jenis program.
yang direncanakan b. Kesesuaian jumlah program.
c. Kesesuaian cakupan program, seperti volume
kerja, partisipan, dana
02. Ketepatan pelaksanaan program Yang dimaksud dengan program tepat sasaran adalah
dengan sasaran program a. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai.
b. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan potensi
yang ada.
03. Kesesuaian pelaksanaan (cukup jelas )
program dengan jadwal yang
sudah ditentukan

04. Kemampuan mahasiswa Tolok ukurnya adalah


melibatkan partisipasi a. Keikutsertaan masyarakat dalam berbagai kegiatan
masyarakat sebagai partisipan aktif misalnya kerja bakti,
pelatihan (baik sebagai peserta maupun sebagai
fasilitator).
b. Keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan sebagai
partisipan pasif, misalnya mengikuti pengobatan
massal, pasar murah.
No Aspek yang Dinilai Keterangan

05. Kemampuan mahasiswa Kemampuan mahasiswa menggalang dana dari


menggalang dana dari berbagai berbagai sumber.
sumber Urutan sumber dana yang baik adalah
a. Masyarakat setempat
b. Instansi
c. Mahasiswa melalui usaha tertentu, seperti menjual
koran bekas, pakaian pantas pakai, dan sebagainya
d. Mahasiswa melalui iuran.
Jumlah yang baik adalah yang sesuai kemampuan
sumber dan kebutuhan kegiatan.

Bobot dari kelima aspek tersebut sama untuk menentukan nilai Pelaksanaan Program
oleh DPL.

b. Perilaku (20%)
Perilaku mahasiswa KKN USD akan dinilai berdasarkan rangkuman penilaian dari (1)
sesama mahasiswa, (2) masyarakat dan (3) pengamatan DPL terhadap perilaku
mahasiswa selama mengikuti program KKN. Aspek-aspek penilaian yang digunakan
meliputi:

1) Perilaku dalam hidup bersama dengan kelompok: adaptasi, empati, kebersamaan,


kesusilaan, sopan-santun, dll.
2) Perilaku dalam hidup bersama dengan masyarakat setempat: adaptasi, empati,
kebersamaan, kesusilaan, sopan-santun, dll.
3) Perilaku yang mencerminkan norma-norma dan nilai-nilai universal dan yang
berlaku di masyarakat setempat.
Ketiga aspek penilaian tersebut mempunyai bobot yang sama untuk menentukan
komponen penilaian Perilaku Mahasiswa baik oleh sesama mahasiswa, masyarakat,
maupun DPL.

c. Laporan Akhir (10%)


DPL akan menilai laporan akhir KKN mahasiswa berdasarkan aspek-aspek dan kriteria
sebagai berikut:

No Aspek yang Dinilai

01. Kesesuaian laporan akhir dengan rencana program

02. Kelengkapan unsur laporan

03. Pemakaian bahasa


No Aspek yang Dinilai
04. Ketepatan waktu penyerahan laporan

05. Kelengkapan lampiran


Bobot dari kelima aspek tersebut adalah sama untuk menentukan nilai Laporan Akhir
oleh DPL.

D. Penghargaan Kelompok Terbaik


Jika dipandang perlu, Panitia KKN-USD dapat memberikan penghargaan pada kelompok
terbaik dari masing-masing DPL. Indikator penilaian untuk menentukan kelompok terbaik meliputi:

No Aspek yang Dinilai Bobot

01. Program terbaik 20%

02. Partisipasi masyarakat 20%

03. Kerjasama antar mahasiswa 20%

04. Kesesuaian dengan rencana program 20%

05. Perilaku dan kedisiplinan mahasiswa 20%

Tambahan nilai akan diberikan kepada masing-masing anggota kelompok terbaik sebesar
maksimal 50 poin. Besarnya nilai yang ditambahkan adalah hak prerogatif DPL yang bersangkutan.
LAMPIRAN
LAPORAN OBSERVASI DAN PENYUSUNAN PROGRAM,

DAN LAPORAN AKHIR

A. Laporan Observasi
Komponen dan format laporan observasi sebagai berikut:
1. HALAMAN JUDUL (lihat A.1. Format Judul Laporan Observasi )
2. HALAMAN PENGESAHAN (lihat A.2. Format Lembar Pengesahan)
3. KATA PENGANTAR
4. DAFTAR ISI
5. BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Sosial
B. Rencana Pengembangan Wilayah Dusun (oleh masyarakat/desa/Pemda)
6. BAB II RENCANA KEGIATAN
A. Rencana Program Pemberdayaan
(Sebutkan rencana program yang diusulkan dan hubungannya dengan potensi dan
permasalahan yang diidentifikasi pada BAB I)
B. Tujuan dan Indikator
C. Rincian Rencana Kegiatan
(Buatlah Rincian Rencana Kegiatan untuk semua program pemberdayaan dengan
menggunakan format tabel yang diberikan pada bagian berikutnya. Setiap peserta
minimal mengajukan satu program KKN sekaligus sebagai koordinator
pelaksanaan program)
D. Tabel Rencana Kegiatan
Tulislah rencana kegiatan yang dibuat pada BAB II point C ke dalam tabel (lihat A.3.
Format Tabel Rencana Program Kerja).
7. LAMPIRAN
A. Lampiran 1 Penjaringan Data (File form penjaringan data didistribusikan melalui
DPL/APL)
B. Lampiran 2 Roadmap dan Derivatisasi Program (File didistribusikan melalui
DPL/APL)

Ketentuan:
1. Laporan Observasi ditulis menggunakan:
a. Warna sampul Orange, kertas buffalo dan dijilid
b. Kertas ukuran A4s (70 gr)
c. Spasi 1,5 (daftar isi 1 spasi)
2. Laporan Observasi dibuat sebanyak 2 eksemplar, yaitu:
a. 1 eksemplar untuk PKKN USD yang diserahkan di Sekretariat PKKN
b. 1 eksemplar untuk arsip peserta KKN (opsional)
c. Soft copy dimasukkan ke dalam amplop yang ditempel di halaman paling akhir Laporan
Observasi (meliputi (1) Laporan Observasi dan (2) Roadmap dan Derivatisasi program)
A.1. Format Judul Laporan Observasi

(Dijilid, Warna sampul Orange, sampul depan dan belakang kertas buffalo, ukuran kertas
A4s 70gr)

LAPORAN OBSERVASI DAN PENYUSUNAN PROGRAM

KULIAH KERJA NYATA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

ANGKATAN <Tulis Angka Angkatan dalam huruf Romawi>

<Tanggal, bulan, tahun pada periode penerjunan s.d. penarikan>

LOGO
UNIVERSITAS

SANATA DHARMA

Disusun oleh
No. Mhs Nama Mahasiswa/Jurusan
1. ……………………….. …………………………….
2. ……………………….. …………………………….
3. ……………………….. …………………………….
4. ……………………….. …………………………….
5. ……………………….. …………………………….
6. ……………………….. …………………………….

Lokasi : ………………….
Desa : ………………….
Kecamatan : ………………….
Kabupaten : ………………….

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PUSAT KULIAH KERJA NYATA
<Angka tahun pada saat KKN dilaksanakan di lokasi>
A.2. Format Lembar Pengesahan

Lembar Pengesahan

Laporan observasi dan proposal penyusunan program Kuliah Kerja Nyata ini telah diperiksa dan
disahkan pada hari …………….. tanggal …..bulan….. tahun…..

Kepala Dusun ……….. Kormadus

(…………………………..) (…………………………….)

Kepala Desa ………………. Dosen Pendamping Lapangan

(……………………………..) (……………………………..)
RENCANA PROGRAM KERJA DAN LAPORAN AKHIR

A.3. Format Tabel Rencana Program Kerja

Format Rencana Program

KKN USD Angkatan .....

Desa :…. ……….

Dusun : …………..

Pelaksanaan
Kepesertaan Dana
Penanggung
Program Tujuan Indikator
No Jawab
Jml Kelompok
(1) (2) (3) Tanggal Jumlah Jumlah Sumber
Jam Sasaran (10)
(4) (7) (8) (9)
(5) (6)

Mhs :

USD :
1
Msy :

Lain2 :
2

Kecamatan, …. Mei 2017

Kormadus

(……………….)

Mengetahui

Kepala Dusun DPL

(………………) (……..…………………..)

*Ukuran Font bisa disesuaikan namun jangan terlalu kecil. Misalnya Times New Roman 10.
Keterangan Format Tabel Rencana Program Kerja:
1. Program
Program merupakan kegiatan yang akan dilaksanakan. Program kerja yang
direncanakan hendaknya didasarkan atas analisis sosial berdasarkan data-data
yang dimiliki dan selaras dengan program kerja Dusun dan/atau Desa.
Misalnya: Peningkatan minat Baca pada Anak Usia Sekolah
2. Tujuan:
Tulislah tujuan dari program yang direncanakan.
Misalnya: Menumbuhkan semangat membaca pada anak
3. Indikator
Tulislah indikator ketercapaian program tersebut. Indikator yang ditulis harus
dapat diukur keterlaksanaannya. Indikator dibuat terkait dengan program kerja
yang direncanakan.
Indikator: Minat baca anak meningkat dari 10 menjadi 20 anak
Jumlah peserta yang hadir
Tersedianya buku perpustakaan, dsb.
4. Tanggal Pelaksanaan
Tulislah rencana pelaksanaan program, tanggal, bulan, tahun.
5. Jumlah Jam Pelaksanaan
Tuliskan jumlah jam yang diperlukan dalam melaksanakan program kegiatan
tersebut.
6. Kelompok Sasaran
Tulislah kelompok yang akan disasar oleh program yang direncanakan.
Misalnya: Anak-anak usia sekolah
Ibu-ibu Dasa Wisma, Pemuda Karang Taruna, dsb.
7. Jumlah Peserta
Tulislah jumlah peserta yang diperkirakan akan mengikuti program ini.
8. Jumlah Dana
Tulislah dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program ini. Dana tersebut
dapat mencakup konsumsi, honor pembicara, dekorasi (apabila dibutuhkan) dan
sebagainya.
Mahasiswa tidak diperkenankan memberikan uang kepada peserta yang hadir.
9. Sumber Dana
Tulislah sumber dana yang dikeluarkan untuk pelaksanaan program tersebut.
Misalnya dari USD (dana subsidi program yang diberikan), atau dari sponsorship
dari luar USD yang tidak mengikat (sukarela).
10. Penanggung jawab
Tulislah penanggung jawab program. Penganggung jawab program bisa individu
atau beberapa mahasiswa. Jumlah penanggung jawab tergantung dari besar
kecilnya program.
B. Laporan Akhir
Format dan komponen laporan akhir adalah sebagai berikut.
1. HALAMAN JUDUL (lihat B.1. Format Halaman Sampul Laporan
Akhir)
2. HALAMAN PENGESAHAN (lihat B.2. Format Lembar Pengesahan)
3. KATA PENGANTAR
4. DAFTAR ISI
5. BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Sosial
B. Rencana Pengembangan Wilayah (oleh masyarakat/Pemda)
6. BAB II RENCANA KEGIATAN
Tulislah tabel seperti pada laporan observasi (lihat A.3. Format Tabel
Rencana Program Kerja).
7. BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Rincian Pelaksanaan Kegiatan
(Buatlah Rincian Pelaksanaan Kegiatan dengan format tabel dan
komponen sama dengan Bab II untuk melaporkan realisasi pelaksanaan
termasuk perubahan yang terjadi di realisasi pelaksanaan seperti program-
program baru yang belum ada dalam rencana).
B. Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Berikan uraian tentang pelaksanaan setiap kegiatan (secara naratif-
deskriptif) yang meliputi:
1. Pembahasan setiap program baik yang terlaksana maupun yang tidak
terlaksana.
2. Deskripsikan bagaimana pelaksanaan setiap program yang sekurang-
kurangnya meliputi:
a. Untuk program yang tidak terlaksana, uraikan alasan
ketidakterlaksaannya program.
b. Untuk program baru, mengapa program diadakan seperti
pentingnya atau kegunaan program.
c. Tanggapan dan antusiasme masyarakat dan mahasiswa secara
konkrit.
d. Ketercapaian tujuan dan indicator.
e. Keberlanjutan program.
f. Kendala-kendala dan/atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi serta
penyelesaiannya.
C. Laporan Keuangan Semua Program
(Buatlah laporan penggunaan Keuangan untuk semua program disertai
tanda bukti, yang meliputi semua pemasukan baik dari USD, masyarakat,
maupun sumber lain, dan semua pengeluaran yang dapat dikelompokkan
dalam setiap program).

Item
No. Nama Program Harga No. Bukti
Pengeluaran

Jumlah Rp. …

8. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran
9. LAMPIRAN
A. Hasil Refleksi Individu
B. Hasil Refleksi Kelompok
C. Dokumentasi Kegiatan
(berupa 1 foto yang representatif untuk masing-masing program yang
di-print dengan ukuran: 6 foto di setiap halaman kertas A4s dengan
keterangan nama-nama kegiatan di bawahnya).
D. Peta Dusun
E. Peta Desa

Ketentuan Pembuatan Laporan Akhir


1. Laporan Akhir ditulis menggunakan:
a. Warna sampul Biru Tua, buffalo
b. Kertas ukuran A4s (70 gr)
c. Spasi 1,5 (daftar isi 1 spasi)
2. Laporan akhir dibuat sebanyak 2 eksemplar, yaitu:
a. 1 eksemplar untuk PKKN USD yang diserahkan di Sekretariat PKKN
b. 1 eksemplar untuk arsip peserta KKN (opsional)
c. Soft copy di akhir kegiatan (bersama laporan akhir).
B.1. Format Halaman Sampul Laporan Akhir

(Dijilid, ukuran A4s (70 gr), warna sampul biru tua, kertas buffalo)

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


(KKN PPM)

REGULER ANGKATAN .........

<Angka tahun pada saat KKN dilaksanakan di lokasi>

LOGO
UNIVERSITAS
SANATA DHARMA

Disusun oleh

No. Mhs Nama Mahasiswa/Jurusan


1. ……………………….. …………………………….
2. ……………………….. …………………………….
3. ……………………….. …………………………….
4. ……………………….. …………………………….
5. ……………………….. …………………………….
6. ……………………….. …………………………….

Lokasi : <Nama Pedukuhan/Dusun>


Desa : …………………..
Kecamatan : …………………….
Kabupaten : …………………….

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PUSAT KULIAH KERJA NYATA
<Angka tahun pada saat KKN dilaksanakan di lokasi>
B.2. Format Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Akhir Kegiatan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ini telah diperiksa
dan disahkan pada hari …………….. tanggal …..bulan….. tahun…..

Kepala Dusun ……….. Kormadus

(…………………………..) (…………………………….)

Kepala Desa ………………. Dosen Pendamping Lapangan

(……………………………..) (……………………………..)
FORMAT PROPOSAL DANA PROGRAM KKN

Program dana KKN adalah bagian dari anggaran PKKN yang ditujukan
untuk stimulus kegiatan program-program KKN. Penggunaan dana yang berasal dari
anggaran PKKN digunakan tidak untuk pembangunan fisik melainkan untuk
Program Pemberdayaan Masyarakat. KKN – USD merupakan KKN yang
bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar kehidupan masyarakat yang
semakin baik.
Agar dapat lebih terarah penggunaan dana dan mempermudah pemantauan
penggunaan dana dari PKKN, maka perlu dibuat mekanisme pencairan dan
penggunaan dana tersebut. Pencairan dana dari anggaran PKKN dilakukan oleh
bendahara Panitia KKN berdasarkan usulan/proposal yang dibuat oleh mahasiswa.
Setiap kelompok hanya membuat satu proposal untuk kegiatan/program yang
diunggulkan berdasarkan analisis sosial. Besaran dana yang diberikan kepada
mahasiswa terbatas sebesar usulan anggaran yang disetujui oleh WR 2. Dengan
demikian, besaran dana setiap angkatan KKN dapat berbeda-beda. Besaran dana ini
akan diinformasikan kepada mahasiswa melalui DPL. Pemantauan dana program
dapat dilakukan oleh pejabat USD yang berwenang, Panitia PKKN, maupun DPL.
Adapun format proposal dana program KKN adalah sebagai berikut.
A. HALAMAN JUDUL
(ukuran A4s (70 gr), warna sampul putih, kertas buffalo)

Proposal

JUDUL PROGRAM YANG DIUNGGULKAN

KULIAH KERJA NYATA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


(KKN PPM)

REGULER ANGKATAN .........

<Angka tahun pada saat KKN dilaksanakan di lokasi>

LOGO UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Disusun oleh

No. Mhs Nama Mahasiswa/Jurusan


1. ……………………….. …………………………….
2. ……………………….. …………………………….
3. ……………………….. …………………………….
4. ……………………….. …………………………….
5. ……………………….. …………………………….
6. ……………………….. …………………………….

Lokasi : <Nama Pedukuhan/Dusun>

Desa : …………………..
Kecamatan : …………………….
Kabupaten : …………………….

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PUSAT KULIAH KERJA NYATA

<Angka tahun pada saat KKN dilaksanakan di lokasi>


B. HALAMAN PENGESAHAN
Pengesahaan proposal ditandatangani oleh Kormadus, Kepala Dusun, dan DPL
dengan format sebaga berikut:

Lembar Pengesahan

Proposal program unggulan Kuliah Kerja Nyata ini telah diperiksa dan disahkan
pada hari …………….. tanggal …..bulan….. tahun…..

Kormadus

(…………………………….)

Kepala Dusun ………………. Dosen Pendamping Lapangan

(……………………………..) (……………………………..)

C. DAFTAR ISI
D. BAB I PENDAHULUAN
1. Penjelasan secara rinci potensi unggulan atau masalah di masyarakat
sehingga perlu dilakukan pengatasan masalah. Identifkasikan dan rumuskan
potensi/masalah utama terkait dengan keadaan yang ingin diperbaiki
melalui program KKN.
2. Penjelasan usulan penyelesaian permasalahan, dan bagaimana cara
pemberdayaan masyarakat agar kegiatan dapat berlangsung secara
berkelanjutan.
3. Jelaskan kelompok sasaran yang dituju, misalnya: Siswa PAUD, Ibu-ibu
Lansia, Karang Taruna.
4. Teknologi/metoda/kebijakan/konsep yang akan digunakan untuk mengatasi
permasalahan dan uraikan alasannya.
5. Apabila ada MITRA yang akan diajak untuk bekerja sama dengan
mahasiswa KKN, maka jelaskan profil singkat MITRA tersebut.
Pendahuluan yang dibuat di atas, didasarkan atas Analisis Sosial yang sudah
dilakukan oleh mahasiswa.

E. BAB II TARGET DAN LUARAN


1. Jelaskan secara rinci indikator capaian program utama yang diusulkan,
misalnya peningkatan produksi, efisiensi biaya, perbaikan sistem,
peningkatan partisipasi masyarakat, peningkatan swadana dan swadaya
masyarakat.
Rincian indikator tersebut diringkas dalam tabel berikut.
(Contoh)
Indikator
No. Target Luaran
Awal Akhir
1.  Tersusun AD/ART  Tidak ada AD/ART  Tersedia AD/ART
kelompok kelompok. kelompok.

 Tersusun sistem dan  Tidak ada sistem dan  Tersedianya sistem


format pembukuan format pembukuan dan format
sederhana energi usaha pembukuan usaha
sederhana
2. Pengurus mampu NA Sistem pembukuan rapi
melakukan pembukuan dan transparan
usaha dengan baik
dst Dst Dst dst

2. Buatlah rencana capaian dari program yag akan dihasilkan.


(Contoh)

No Tujuan Kegiatan Target Luaran


1. Memperbaiki Revitalisasi Organisasi  Tersusun AD/ART
struktur organisasi, kelompok
wewenang dan tugas
pengurus, hak dan  Tersusun sistem dan
format pembukuan
kewajiban anggota
sederhana
2. Membekali pengurus Pelatihan dan Pengurus mampu
dengan kemampuan pendampingan melakukan pembukuan
dasar manajerial manajemen usaha dengan baik

dst Dst Dst dst

3. Jelaskan partisipasi masyarakat yang diharapkan dalam pelaksanaan


program KKN.
Partisipasi masyarakat yang diharapkan diringkat dalam tabel berikut ini.
(Contoh).

No. Kegiatan Wujud Partisipasi Masyarakat


1. Revitalisasi Organisasi Seluruh anggota kelompok
No. Kegiatan Wujud Partisipasi Masyarakat
berpartisipasi aktif dalam proses
penyusunan AD/ART kelompok.
Seluruh anggota kelompok
berpartisipasi aktif dalam proses
penyusunan kepengurusan
kelompok.
2. Pelatihan dan pendampingan Seluruh pengurus dan anggota
manajemen kelompok berpartisipasi aktif dalam
pelatihan manajemen.
dst Dst dst

F. BAB III METODA PELAKSANAAN


Metoda pelaksanaan kegiatan merupakan jabaran solusi yang ditawarkan untuk
mengatasi permasalahan yang ada. Metoda pelaksanaan memuat tahapan-
tahapan berikut.
1. Persiapan yang akan dilakukan mahasiswa dalam melaksanakan program
KKN
2. Tuliskan metode yang digunakan dalam melakukan pemberdayaan
kelompok sasaran
3. Jelaskan langkah-langkah operasional yang diperlukan untuk mengatasi
permasalahan yang dideskripsikan pada BAB I Pendahuluan.
4. Tuliskan volume pekerjaan dalam bentuk jam kerja efektif mahasiswa
(JKEM).

(Contoh)

No Nama Pekerjaan Program Volume Keterangan


(JKEM)

1 Observasi Revitalisasi 128 Observasi


organisasi dilakukan oleh
(jml mhs setiap
yang terlibat mahasiswa
x jam kerja selama 16
kegiatan) JKEM
No Nama Pekerjaan Program Volume Keterangan
(JKEM)

2 Pematangan Revitalisasi 128 Setiap


Rencana Kegiatan organisasi mahasiswa
membuat
perencanaan
kegiatan yang
matang

dst Dst Dst dst dst

Total JKEM

5. Rencana keberlanjutan program. Setiap proposal harus menjelaskan


perencanaan jangka panjang dan tindak lanjut program yang berhubungan
dengan pengelolaan program yang diusulkan, keterlibatan masyarakat, dan
mitra (bila ada).

G. BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


1. Biaya kegiatan yang diusulkan
Biaya kegiatan yang diusulkan dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu
biaya habis pakai dan peralatan yang akan digunakan, biaya perjalanan, dan
lain-lain (biaya yang tidak dapat dimasukkan dalam biaya habis pakai dan
peralatan, dan biaya perjalanan.

(Contoh)

Usulan Biaya
No Komponen*) Persentase
(Rp)
Bahan Habis Pakai dan Peralatan
Pembelian bahan habis pakai untuk
pembelian ATK, fotocopy, surat
1 200.000 57,14%
menyurat, penyusunan laporan, cetak,
penjilidan, publikasi, pulsa, internet,
bahan pembuatan alat/mesin, dsb
Perjalanan
2 100.000 28,57%
Biaya yang digunakan untuk transportasi
misalnya mengurus program ke desa,
mencari narasumber, dll
3 Lain-lain 50.000 14,29%
Jumlah 350.000 100%

2. Jadwal Kegiatan yang diusulkan


Jadwal kegiatan yang diusulkan disusun dengan menggunakan diagram
batang sebagai berikut.
(Contoh)
Minggu ke-
No Kegiatan/Pekerjaan/Program
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Observasi √
2 Pematangan Rencana kegiatan √ √
2 Sosialisasi dengan masyarakat √
4. Dst dst dst dst dst dst dst dst dst

3. Tempat Kegiatan yang diusulkan


Sebutkan rencana tempat kegiatan yang diusulkan. Misalnya di balai dusun,
rumah ketua RW ...., ketua RT ...., dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai