Anda di halaman 1dari 3

BAB III.

AKTIVITAS ANTIMIKROBA PADA SUSU KUDA LIAR

3.1 Pengertian Antimikroba


Antimikroba merupakan zat atau komponen yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri atau kapang, hingga membunuh bakteri atau kapang tersebut (Zheng et al., 2013).
Menurut menyatakan bahwa beberapa kelompok senyawa antimikroba alami susu adalah
laktolipida dan senyawa protein yaitu laktroferin, alktoperoxidase dan laktoglobulin.
1. Laktoferin
Laktoferin dalam susu pertama kali diisolasi oleh (Groves, 1960) dengan
metode khromatografi. Laktoferin adalah senyawa polypeptide rantai tunggal dengan
berat molek anatara 75 sampai 80 kDa, mempunyai afinitas yang sangat besar dan
spesifik terhadap besi (Aisen dan Leibman, 1972). Selain terdapat di dalam susu dan
kolostrum, laktoferin juga dapat ditemukan pada neutrophil, ginjal, sel epitel dan pada
cairan mukosa, seperti: saliva, air mata, sekresi usus kecil, sekresi vagina dan lain-
lain.
Menurut (Rainard, 1992) menyatakan bahwa laktoferin mampu menghambat
aktifitas bakteri, dan menybebakan bakteri kehilangan kemampuan untuk membentuk
koloni dengan cepat yang diduga berupa bagian struktural yang merupakan salah satu
sifat utama bakteri. Sifat bakteriostik laktoferin berhubungan dengan afinitas pengikat
besi (zat nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri) yang tinggi
sehingga mapu mengikat besi dari lingkungan mikroorganisme (Conneely, 2001).
Sifat bakterisidal laktoferin diduga menghasilkan oleh daerah kation pada lobus N
dari laktoferin yang menyebabkan kerusakan membran luar bakteri (Conneely, 2001).
2. Laktoperoxidase
Susu dari beberapa spesies hewan seperti sapi, babi, domba, kelinci dan
manusia mengandung laktoperoxidase. Laktiperoxidase disekresikan dari kelenjar-
kelenjar seperti kelenjar di hidung, air mata, serviks uterus pada manusia, babi, kera,
tikus, marmut dan hamster (Morikawa dan Harada, 1969). Menurut (Cals et al.,
1991). Laktoperoxidase merupakan senyawa glikoprotein dengan berat molekul 78
kDa dan mengandung 0,0680-0,07709% zat besi dan 9,9-10,2% karbohidrat.
Laktoperoxidase mempunyai aktivitas antimikroba yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri stater di dalam susu (Tenovuo, Mäkinen dan Sievers, 1985).
3. Laktoglobulin
Laktoglobulin sebagian besar berada dalm protein whey susu hewan
ruminansia seperti sapi, kambing, dan hewan berlambung satu seperti babi, kuda,
anjing dan kucing. Sedangkan susu manusia dan tikus tidak menghasailkan lakto
globulin (Hambling, McAlpine dan Sawyer, 1992)
4. Laktolipida
Laktolipida bukan senyawa protein terapi merupakan senyawa nutrisi dalam
susu yang mempunyai aktivitas mikroba pada bagian asam lemaknya (Katara, 1980).

3.2 Mekanisme Kerja Senyawa Antimikroba


Penghambatan aktivitas mikroba dapat dilakukan oleh komponen bioaktif senyawa
antinikroba memlalui (4) mekanisme, yaitu : (Davidson dan Hoover, 1993).

1. Gangguan Dinding dan Membran Sel


Unit dasar dinding sel bakteri tersusun dari peptidoglikan. Fungsi
peptidoglikan adalah secara mekanis memberi ketegaran pada sel bakteri, disamping
sebagai dasar mebran sitoplasma (Russell, Sniffen dan Van Soest, 1983). Komponen
bioaktif dapat merusak dinding sel yang mengakibatkan lisis atau menghambat
sintesis komponen dinding sel bakteri (Russell, Sniffen dan Van Soest, 1983).
Menurut Russel (1983), komponen boaktif dapat merusak dinding sel yang
mengakibatkan lisis atau menghambat sintesi komponen dinsing sel bakteri.
Komponen bioaktif juga mempengaruhi integritas membran sitoplasma yang
mengakibatkan lisis sel dan menyebabkan denaturasi protein., menghambar
pembentukan protein sitoplasma dan asam nukleat, menghambat ikatan ATP-ase
(enzim yang membantu produksi energi pada sel) pada membran. Reaksi komponen
bioaktif dengan membran sel dapat mengubah permeabilitas membran sitoplasma
sehingga dapat menyebabkan kebocoran zat nutrisi dari dalam sel, akibatnya transport
substrat (Brooks, Brooks dan Levine, 1989).
2. Inaktivasi Enzim Esensial
Menurut (Bieberich et al., 1986) komponen bioaktivnya dapat merusak sistem
metabolisme di dalam gel dengan cara menghambat sintesis protein bakteri, atau
menghambat kerja enzim intraseluler.
3. Inaktivasi Fungsi Material Genetik
Komponen bioaktivnya dapat menggangu pembentukan asam nukleat (DNA
dan RNA) akibatnya menggangu transfer informasi genetik. Senyawa antimikroba
menghambat aktivitas enzim RNA polymerase dan DNA polymerase (Russell,
Sniffen dan Van Soest, 1983), selanjutnya menginaktivasi atau merusak material
genetick sehingga menggangi proses pembelahan sel untuk pembiakan (Kim et al.,
1995).

Beberapa senyawa antibakteri dari bakteri asam laktat diketahui antara lain adanya
enzim hidrolitik sehingga mampu mendegredasi komponen (Tjahjaningsih et al, 2016).
Asam laktat sebagai hasil metabolisme utama bakteri asam laktat yang berperan sebagai
agen preduksi pH sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan pH (Afriani et al, 2017),
asam asetat merupakan agen antibakteri sesungguhnya karena memiliki nilai pKa (derajat
disosiasi) yang lebih tinggi dari asam laktat (Salmine et al, 2014), dimana asam yang
dihasilkan dalam bentuk tidak terdisosiasi sehingga dapat berdifusi secara cepat ke dalam
sel mikroorgansime yang menyebabkan pertumbuhan bakteri terhambat (Setianingsih,
2010).

Penghambatan pertumbuhan pada mikroba yang disebabkan oleh asam organik diakibatkan
adanya pelepasan proton ke dalam sitoplasma sehingga pH dalam membran sel menjadi
sangat asam secara mendadak
Hal ini membuat pH susu menurun dengan cepat karena peningkatan produksi asam laktat
yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba lainnya

Anda mungkin juga menyukai