Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PEMBAHASAN
A. Tujuan Belajar dan Pembelajaran

Dalam tujuan pembelajaran yang menjadi kunci dalam rangka menentukan


tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru itu
sendiri. Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yan hendak
dicapai dan dikembangkan dan diapresiasikan. Berdasarkan mata ajaran yang
ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang
diinginkan. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para siswa dan dia
harus mampu menulis dan memilih tujuan pendidikan yangbermakna dan
dapat diukur.

Untuk merumuskan tujuan pembelajaran kita harus mengambil suatu


rumusan tujuan dan menentukan tingkah laku siswa yang spesifik yang
mengacu ke tujuan tersebut. Tingkah laku yang spesifik harus dapat diamati
oleh guru yang ditunjukkan oleh siswa, misalnya mem-baca lisan, menulis
karangan, untuk mengoperasionalisasikan tujuan didefinisikan di mana guru
dapat mengamati dan menentukan kemajuan siswasehubungan dengan tujuan
tersebut.

Tujuan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi perubahan tingkah


laku dari individu setelah individu tersebut melaksanakan proses belajar.
Melalui belajar diharapkan dapat terjadi perubahan (peningkatan) bukan
hanya pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek lainnya. Selain itu tujuan
belajar yang lainnya adalah untuk memperoleh hasil belajar dan pengalaman
hidup. Benyamin S Bloom, menggolongkan bentuk tingkah laku sebagai
tujuan belajar atas tiga ranah, yakni: 1). Ranah Kognitif, 2). Ranah Afektif, 3).
Ranah Psikomotorik.
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang
dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk
tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. sProses
pembelajaran adalah proses membantu siswa belajar,yang ditandai dengan
perubahan perilaku baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Seorang guru hanya dapat dikatakan telah melakukan kegiatan pembelajaran
jika terjadi perubahan perilaku pada diri peserta didik sebagai akibat dari
kegiatan tersebut. Ada hubungan fungsional antara perbuatan guru dengan
perubahan perilaku peserta didik (Kartadinata, 1997: 75).

Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dikatakan sebagai dampak dari


proses pembelajaran. Dampak pembelajaran adalah hasil belajar yang segera
dapat diukur, yang terwujud dalam hasil evaluasi pembelajaran. Dampak
pembelajaran dapat dibedakan atas dampak intruksional (instructional effeck)
dan dampak tak langsung atau dampak iringan (nurturant effeck). Dampak
langsung adalah dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pembelajaran yang
telah diprogramkan sebelumnya, sedangkan dampak iringan muncul sebagai
pengaruh atau terjdi sebagai pengalaman dari lingkungan belajar. Menurut
(Kartadinata (1997), dampak iringan bisa berwujud dalam bentukpemahaman,
apresiasi, sikap, motivasi, kesadaran , keterampilan sosial, dan perilaku
sejenis lainnya.

Di dalam proses pembelajaran guru tidak sekedar bertugas mentransfer


pengetahuan, sikap dan keterampilan. Proses pembelajaran dipandang sebagai
proses membantu peserta didik belajar, membantu peserta didik
mengembangkan dan mengubah perilaku (kognitif, afektif dan psikomotorik);
membantu menerjemahkan semua aspek tersebut ke dalam perilaku-perilaku
yang berguna dan bermakna.

Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan


beberapa pengertian tujuan pembelajran yang dikemukakan oleh para ahli,
yaitu sebagai berikut:

Robert F. Mager (1962) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah


perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada
kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.
Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan
pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku
atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.

Henry Ellington (1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang


diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.

Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu


deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah
berlangsung pembelajaran .

Tujuan pembelajaran pada hakekatnya mempunyai kedudukan yang sangat


penting. Tujuan pembelajaran ini merupakan landasan bagi:
1. Penentuan isi (materi) bahan ajar.
2. Penentuan dan pengembangan strategi pembelajaran.
3. Penentuan dan pengembangan alat evaluasi.
Tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan atas tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum adalah pernyataan umum tentang hasil pembelajaran
yang diinginkan yang mengacu pada struktur orientasi, sedangkan tujuan

khusus adalah pernyataan khusus tentang hasil pembelajaran yang diinginkan


yang mengacu pada konstruk tertentu.[7]

Tujuan umum pembelajaran dapat dibedakan atas:


 Tujuan yang bersifat orientatif, dapat diklasifikasikan pula atas 3
tujuan, yakni:
a. Tujuan orientatif konseptual. Pada tujuan ini tekanan utama
pembelajaran adalah agar siswa memahami konsep-konsep penting
yang tercakup dalam suatu bidang studi.
b. Tujuan orientatif procedural. Pada tujuan ini tekanan utama
pembelajaran adalah agar siswa belajar menampilkan prosedur.
c. Tujuan orientatif teoritik. Pada tujuan ini tekanan utama
pembelajaran adalah agar siswa memahami hubungan kausal
penting yang tercakup dalam suatu bidang studi.
 Tujuan pendukung dapat diklasifikasikan menjadi 2 tujuan, yakni:
a. Tujuan pendukung prasyarat, yaitu tujuan pendukung yang
menunjukkan apa yang harus diketahui oleh siswa agar dapat
mempelajari tugas yang didukungnya.
b. Tujuan pendukung konteks, yaitu tujuan pendukung yang
membantu menunjukkan konteks dari suatu tujuan tertentu
dengan tujuan yang didukungnya.

Selain tujuan umum dan tujuan khusus di atas, terdapat pula tujuan
pembelajaran yang lain yaitu untuk mengembangkan kemampuan,
membangun watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
pencerdasan kehidupan bangsa.

B. Pentingnya Tujuan Belajar dan Pembelajaran

Tujuan penting dalam rangka sistem pembelajaran, yakni merupakan


suatu komponen sistem pembelajaran yang menjadi titik tolak dalam
merancang sistem yang efektif. Secara khusus, kepentingan itu terletak pada:

a. Untuk menilai hasil pembelajaran. Pengajaran dianggap berhasil jika


siswa mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ketercapaian tujuan oleh
siswa menjadi indikator keberhasilan sistem pem-belajaran.
b. Untuk membimbing siswa belajar. Tujuan-tujuan yang dirumus-kan
secara tepat berdayaguna sebagai acuan, arahan, pedoman bagi siswa
dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam hubungan ini, guru dapat
merancang tindakan-tindakan tertentu untuk mengarahkan kegiatan
siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut.
c. Untuk merancang sistem pembelajaran. Tujuan-tujuan itu menjadi
dasar dan kriteria dalam upaya guru memilih materi pelajaran,
menentukan kegiatan belajar mengajar, memilih alat dan sumber, serta
merancang prosedur penilaian.
d. Untuk melakukan komunikasi dengan guru-guru lainnya dalam
meningkatkan proses pembelajaran. Berdasarkan tujuan-tujuan itu
terjadi komunikasi antara guru-guru mengenai upaya-upaya yang perlu
dilakukan bersama dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tersebut.
e. Untuk melakukan kontrol terhadap pelaksanaan dan keberhasilan
program pembelajaran. Dengan tujuan-tujuan itu, guru dapat me-
ngontrol hingga mana pembelajaran telah terlaksana, dan hingga mana
siswa telah mencapai hal-hal yang diharapkan. Berdasarkan hasil
kontrol itu dapat dilakukan upaya pemecahan kesulitan dan mengatasi
masalah-masalah yang timbul sepanjang proses pembelajaran
berlangsung.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan

Tujuan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi perubahan tingkah laku dari
individu setelah individu tersebut melaksanakan proses belajar. Tujuan belajar
dapat diartikan sebagai suatu kondisi perubahan tingkah laku dari individu setelah
individu tersebut melaksanakan proses belajar.

Tujuan penting dalam rangka sistem pembelajaran, yakni merupakan suatu


komponen sistem pembelajaran yang menjadi titik tolak dalam merancang sistem
yang efektif. Secara khusus, kepentingan itu terletak pada:

a. Untuk menilai hasil pembelajaran.


b. Untuk membimbing siswa belajar.
c. Untuk merancang sistem pembelajaran.
d. Untuk melakukan komunikasi dengan guru-guru lainnya dalam meningkatkan
proses pembelajaran.

e. Untuk melakukan kontrol terhadap pelaksanaan dan keberhasilan program


pembelajaran.

Aspek-aspek belajar dan pembelajaran mencakup diantaranya : Aspek kognitif,


aspek afektif, aspek psikomotorik dan aspek social.

Pengertian kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan


mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar
mengajar.

Pengertian kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan


mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar
mengajar.
DAFTAR PUSTAKA

Lepank, Kamus Pengertian, Arti, Definisi Menurut Pada Ahli,


http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-tujuan-menurut-beberapa-ahli.html
diakses tanggal 29 Oktober 2017 pukul 1.17

Pengertian belajar dan pembelajaran, http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-


menurut-ahli/ diakses tanggal 29 Oktober 2017 pukul 1.35

Konsep Pendidikan , http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-dan-


pengertian-pembelajaran.html diakses tanggal 29 Oktober 2017 pukul 1.44

Sudrajat Ahmad, 2009, Tujuan Pembelajaran Sebagai Komponen Penting,


http://www.athmosudrajatfileswordpress-com/2009/09/tujuan-pembelajaran-sgb-
komponen-komponen-penting-dlm-pembelajaran1-doc diakses tanggal 29 Oktober
2017 pukul 2.29

Ferry Apriyana, 20 Juni 2012, Belajar dan Pembelajaran


http://ferryxzyamato.blogspot.co.id/2012/06/belajar-dan-pembelajaran.html

Kurikulum Pembelajaran https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/instructional-


technology/kurikulum-pembelajaran/ diakses tanggal 29 Oktober 2017 pukul 3.43

[1] Bloom dan Krathwohl dalam Moh. Uzer Usman, Menjadi guru Professional, Edisi
kedua (Cet. XV; PT. Remaja Rosdakarya: Bandung, 2003), h. 34

[2] Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan dengan Pendekatan baru, (Cet. XI; PT.

Remaja Rosdakarya: Bandung, 2005), h. 66

[3] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai
Pustaka 1988), h. 8-9

[4] Op. Cit., h. 66

[5] Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Cet. II; PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta,

2003), h. 48 i

Anda mungkin juga menyukai