Anda di halaman 1dari 5

Nama : Astri Ainun Najib

NIM : 2202125
Kelas : 3A PGSD

KOMPONEN - KOMPONEN DALAM PEMBELAJARAN


Dalam peningkatan kualitas pembelajaran harus memperhatikan komponen-komponen yang
mempengaruhi proses pembelajaran. Komponen komponen pembelajaran tersebut dapat di uraikan sebagai
berikut:

1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dalam pembelajaran merupakan komponen yang paling penting yang harus di tetapkan dalam proses
pembelajaran yang mempunyai fungsi sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran. Tujuan pembelajaran
adalah perumusan tentang tingkah laku atau kemampuan kemampuan yang kita harapkan dapat dimiliki
oleh peserta didik setelah mereka mengikuti pelajaran pelajaran yang telah diberikan. Kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik merupakan suatu tujuan yang ditargetkan oleh guru setelah berakhirnya proses
pembelajaran. Dengan kata lain tujuan merupakan suatu komponen yang dapat mempengaruhi komponen
pembelajaran lainnya seperti pemilihan metode. alat, sumber, dan alat evaluasi, yang harus disesuaikan dan
digunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai
dengan tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam bukunya, Djamarah (2010: 42) mengatakan bahwa suatu tujuan pengajaran adalah
deskripsi tentang penampilan perilaku (performance) peserta didik yang kita harapkan setelah mereka
mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan pengajaran mengatakan suatu hasil yang kita
harapkan dari pengajaran itu dan bukan sekedar suatu proses dari pengajaran itu sendiri. Akhirnya, pendidik
tidak bisa mengabaikan masalah perumusan tujuan bila ingin pemprogramkan pengajaran.

Tujuan Instruksional/Pembelajaran
Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan instruksional atau pembelajaran.
Tujuan ini seringkali dibedakan menjadi dua bagian yaitu:

a. Tujuan Instruksional/Pembelajaran Umum


Tujuan instruksional umum adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih umum dan belum dapat
menggambarkan tingkah laku yang lebih spesifik. Tujuan instruksional unum ini dapat dilihat dari tujuan
setiap pokok bahasan suatu hidang studi yang ada di dalam GBPP.

b. Tujuan Instruksional/Pembelajaran Khusus


Tujuan instruksional khusus merupakan penjabaran dari tujuan instruksional umum. Tujuan ini dirumuskan
oleh guru dengan maksud agar tujuan instruksional umum tersebut dapat lebih dispesifikan dan mudah
diukur tingkat ketercapaiannya.

Untuk memudahkan guru dalam mengembangkan dan merumuskan tujuan pembelajaran khusus ada
beberapa kriteria yang dapat dijadikan patokan, yaitu:
1) Menggunakan kata kerja operasional. Contohnya, Siswa dapat menerapkan rumus..........bukan Siswa
dapat memahami..........
2) Harus dalam bentuk hasil belajar, bukan apa yang dipelajari. Contohnya: Siswa dapat menjelaskan.........
bukan Siswa dapat mengetahui cara-cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif.
3) Harus berbentuk tingkah laku siswa, bukan tingkah laku guru. Contohnya, Siswa dapat .........bukan Guru
dapat menjelaskan
4) Hanya meliputi satu jenis kemampuan, agar mudah dalam menilai pencapaian tujuan. Bila lebih dari
satu, dan setelah diadakan tes. TIK tersebut tidak tercapai.karena siswa tidak dapat mengerjakan dengan
benar, maka guru akan mengalami kesulitan dalam menentukan kemampuan mana yang belum dikuasai
dan mana yang sudah dikuasai.
Untuk memudahkan penjabaran dan perumusan tujuan instruksional/ pembelajaran khusus ini dapat
dilakukan dengan memilah menjadi empat komponen, yaitu ABCD. A=Audience, B=Behavior, C-
Condition. dan D-Degree (Baker, 1971). Sedangkan Lee (1973) mengemukakan lima komponen, yaitu
who(siapa, siswa/anak didik). behavior (tingkah laku), what (tentang apa, apa yang dipelajari), criterion
(kriteria ketercapaian tujuan), dan condition (dalam kondisi pembelajaran yang bagaimana) Dalam
prakteknya, komponen dari Baker yang sering digunakan, dengan penjelasannya sebagai berikut:

A = Audience; sasaran siapa yang belajar. Dirumuskan secara spesifik agar jelas untuk siapa tujuan belajar
itu diarahkan. Contohnya, Siswa SD kelas 6. Siswa SMU kelas I semester 1 dan sebagainya.
B = Behavior, perilaku spesifik yang diharapkan dilakukan atau dimunculkan siswa setelah KBM Rumusan
perilaku ini mencakup kata kerja aktif transitif dan objeknya. Contohnya, menyebutkan bagian-bagian
tumbuhan.
C = Condition, keadaan/syarat yang harus dipenuhi atau dikerjakan siswa saat dites. Contohnya, dengan
mengamati. tanpa membaca kamus, dengan benar dan sebagainya.
D = Degree, batas minimal tingkat keberhasilan terendah yang harus dipenuhi dalam mencapai perilaku
yang diharapkan. Penentuan batas ini tergantung pada, jenis bahan materi, penting tidaknya materi, tinggi
rendahnya sekolah, sifat kemampuan yang harus dimiliki. Contohnya; paling sedikit tiga buah, paling
lambat satu minggu, minimal 80% dan sebagainya.

Klasifikasi Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, Oemar Hamalik (78: 1995)
mengkalisifikasikan tujuan pembelajaran menjadi tiga bagian, yaitu (1) Berdasarkan pendekatannya, (2)
Berdasarkan jenis perilaku, (3) Berdasarkan sumbernya.

Berdasarkan pendekatannya, tujuan dapat dikelompokan menjadi:

a) Tujuan jangka panjang (long term) yaitu tujuan yang berupa pengetahuan dan keterampilan yang
digunakan sepanjang hidup. Tujuan ini terkait dengan nilai filosofis yang bersifat ideal sebagai tatanan nilai
yang dianut sepanjang hayat dan terus diupayakan ketercapaiannya. Misalnya tujuan untuk menjadikan
manusia yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti yang luhur seperti yang terdapat dalam undang-
undang sistem pendidikan nasional.
b) Tujuan antara (medium term). Tujuan ini diperoleh dari hasil pembelajaran di ssekolah atau lembaga
lembaga pendidikan formal.
c) Tujuan pembelajaran (course) berkaitan dengan bidang studi yang akan diajarkan
d) Tujuan setiap unit pembelajaran, hal ini berkaitan dengan tujuan setiap pokok bahasan dalam setiap
materi setiap bidang studi
e) Tujuan latihan, yaitu tujuan pembelajaran yang spesifik bertujuan untuk mengajarkan aspek latihan
berupa keterampilan dan lebih cenderung bersifat praktek

Berdasarkan sumbernya, tujuan pembelajaran dapat didasarkan atas kebutuhan masyarakat, kebutuhan
organisasi, dan kebutuhan individu. Sedangkan menurut jenis perilakunya tujuan dibedakan menjadi tiga
yaitu tujuan berupa kognitif, tujuan-tujuan afektif dan tujuan-tujuan psikomotorik. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Blooms yang menggunakan istilah ranah, yaitu ranah kognitif, ranah psikomotorik dan
ranah afektif.
1) Ranah Kognitif, menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang
tinggi, yaitu Pengetahuan, pemahaman, penerapan (aplikasi), analisis (pengkajian), sintesis, evaluasi.
2) Ranah Afektif, adalah sikap perasaan, emosi, dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan
di masyarakat, dengan demikian ranah ini sangat diperlukan bagi siswa. Menurut Bloom, Krathwohl dan
Masia, ranah afektif terbagi menjadi lima tingkatan, yaitu penerimaan / receiving, sambutan / responding,
menilai / valuing, organisasi, karakterisasi dengan suatu kompleks nilai.
3) Ranah Psikomotorik, ranah ini menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik.
Kecakapan-kecakapan fisik dapat berupa pola-pola gerakan atau keterampilan fisik.

2. Peserta Didik (siswa)


Siswa merupakan komponen pembelajaran yang terpenting, karena komponen siswa sebagai pelaku belajar
dalam proses pembelajaran. Aspek penting dari komponen siswa yang harus diperhatikan dalam
pembelajaran adalah karakteristiknya. Siswa adalah individu ynag unik dan memiliki sifat individu yang
berbeda antara siswa satu dengan yang lain. Dalam satu kelas tidak ada siswa yang memiliki karakteristik
sama persis, baik kecerdasan, emosi, kebiasaan belajar, kecepatan belajar, dan sebagainya. Hal ini
menghendaki pembelajaran yang lebih berorientasi pada siswa (student centered), yaitu pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan berdasarkan karaktersitik siswa secara individual. Misalnya, pembelajaran
yang menyediakan bahan pembelajaran yang bersifat alternatif dan bervariasi, sehingga siswa dapat
memilih bahan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik (minat bakat) yang dimiliki. Di samping itu
siswa memiliki tipe belajar yang berbeda, maka dalam pembelajaran guru seharusnya
menyiapkan/menyediakan bahan pembelajaran yang bersifat alternatif dan variatif untuk melayani
perbedaan tipe belajar siswa tersebut.

3. Pendidik (guru)
Guru merupakan komponen pembejaran yang berperan sebagai pelaksana dan penggerak kegiatan
pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran berlangsung dan berhasil dengan sukses, maka guru harus
merancang pembelajaran secara baik, dalam arti dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, karakteristik siswa, guru merumuskan tujuan, menetapkan materi, memilih metode dan media,
dan evaluasi pembelajaran yang tepat dalam rancangan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran
guru harus berperan ganda, dalam arti guru tidak hanya sebagai pengajar saja, akan tetapi harus mampu
menjadi programmer pembelajaran, motivator belajar, fasilitator belajar, organisator, dan peran-peran lain
yang dibutuhkan oleh siswa dalam pembelajaran. Meskipun guru bukan satu-satunya sumber belajar, tetapi
tugas, peranan. dan fungsi guru dalam pembelajaran sangatlah penting dan berperan sentral. Karena gurulah
yang harus menyiapkan program pembelajaran, bahan pembelajaran, sarana pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran bagi para siswanya
4. Materi Pembelajaran
Materi pelajaran adalah "inti yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar
mengajar, sehingga materi harus dibuat secara sistematis agar mudah diterima oleh siswa (Nana Sudjana,
2006; 25) Maka dapat dijelaskan materi pelajaran adalah semua bahan pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada siswa pada proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Bahan pelajaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan anak didik akan memotivasi anak didik dalam proses belajar mengajar.
Bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan
pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Maslow berkeyakiann bahwa minat
seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya (Djamarah, 2010: 44). Bila dirinci
lebih lanjut, isi kurikulum atau bahan pembelajaran itu dapat dikategorikan menjadi 6 jenis, yaitu: fakta,
konsep/teori, prinsip, proses, dan nilai serta keterampilan.
1) Fakta adalah sesuatu yang telah terjadi atau telah dialami/dikerjakan bisa berupa objek atau keadaan
tentang sesuatu hal
2) Konsepteori adalah suatu ide atau gagasan atau suatu pengertian umum, suatu sel atau sistem pernyataan
yang menjelaskan serangkaian fakta, dimana pernyataan tersebut harus memadukan, universal, dan
meramalkan
3) Prinsip merupakan suatu aturan/kaidah untuk melakukan sesuatu, atau kebenaran dasar sebagai titik tolak
untuk berpikir.
4) Proses adalah serangkaian gerakan, perubahan, perkembangan atau suatu cara/ prosedur untuk
melakukan kegiatan secara operasional.
5) Nilai adalah suatu pola, ukuran norma, atau suatu tipe/model. Ia berkaitan dengan pengetahuan atas
kebenaran yang bersifat umum.
6) Keterampilan adalah suatu kemampuan untuk berbuat sesuatu, baik dalam pengertian fisik maupun
mental (Disadur dari Supriadic, 1994;
Tugas guru di sini adalah memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran Dalam memilih bahan
pembelajaran, guru dapat mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut: relevansi (secara psikologis
dan sosiologis), kompleksitas, rasional/ilmiah. fungsional, dan komprehensif/keseimbangan. Sedangkan
pengembangan bahan ajar itu sendiri dapat disusun dengan menggunakan suatu sekuen bahan ajar yang
dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu sekuen kronologis, sekuen kausal, sekuen struktural, sekuen
logis dan psikologis, sekuen spiral, dan lain-lain.

5. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogramkan
akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan samua
komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai

6. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen di dalam sistem pembelajaran, yang tidak dapat
dipisahkan dari komponen lain di dalam sistem tersebut. Dengan kata lain strategi pembelajaran
dipengaruhi oleh faktor faktor lain. Faktor faktor (variabel) yang mempengaruhi strategi pembelajaran
ialah: (1) Tujuan, (2) materi, (3) siswa. (4) fasilitas, (5) waktu, dan (6) guru.
1) Faktor Tujuan

Anda mungkin juga menyukai