Anda di halaman 1dari 26

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM

PENJADWALAN DI SMA NEGERI 2 DEMAK

TUGAS AKHIR

AGUNG DWI SUSILO

NPM : 19670036

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kemajuan teknologi yang semakin pesat, terutama di teknologi
informasi, mendorong munculnya inovasi baru dalam penyajian dan
pengolahan informasi untuk memenuhi kebutuhan. Begitupun dengan dunia
Pendidikan yang semakin melebarkan jangkauan sayapnya dengan
meningkatkan kapasitasnya, baik mata pelajaran, jumlah peserta didik,
hingga jumlah guru pengajarnya. Disetiap sekolah, kegiatan yang rutin
dilakuakan setiap awal tahun pelajaran baru atau setiap semester adalah
membuat dan megatur serta menyusun jadwal megajar[1].
Pembuatan jadwal mengajar adalah suatu tugas penting yang harus
dilakukan setiap tahunnya. Jadwal mengajar ini harus mempertimbangkan
banyak faktor seperti jumlah kelas, jumlah guru, jumlah mata pelajaran,
waktu yang tersedia, dan preferensi kelas dan guru. Pembuatan jadwal yang
baik dan efisien sangat penting untuk menjamin keberlangsungan
pendidikan dan kesejahteraan siswa. Namun, pembuatan jadwal mengajar
merupakan tugas yang sangat kompleks dan memakan waktu[2]. Prosesnya
melibatkan banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti ketersediaan
ruangan, kesesuaian jadwal guru, dan kebutuhan kelas. Hal ini bisa menjadi
sangat menantang, terutama jika dilakukan secara manual.
Algoritma genetika atau dikenal dengan Genetic Algorithm (GA)
adalah teknik pencarian solusi optimum menggunakan prinsip seleksi alam.
algoritma genetika cukup baik untuk digunakan dalam penjadwalan
mengajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa algoritma genetika
merupakan salah satu algoritma optimasi yang kuat dan bisa digunakan pada
berbagai macam studi kasus seperti penjadwalan serta sering digunakan
untuk mencari solusi optimal baik pada kasus yang sederhana sampai yang
rumit[3].
SMA Negeri 2 Demak Saat ini dalam penyusunan jadwal mengajar
masih dilakukan secara semi-manual dengan bantuan Microsoft excel
sehingga memakan waktu yang cukup lama dalam pembuatannya. Dan
tidak jarang dalam pembuatan jadwal mengajar sering terjadi kesalahan
seperti guru yang akan mengajar maupun siswa yang belajar terjadi bentrok
pertemuan kelas, sehingga membuat terganggunya kegiatan belajar
mengajar. Salah satu solusinya adalah dengan merancang menggunakan
metode-metode yang dapat diterapkan untuk mengerjakan penjadwalan
mengajar yang ada di SMA N 2 Demak. Dalam kasus penjadwalan
mengajar, diperlukan algoritma yang lebih baik yaitu algoritma genetika
yang merupakan salah satu algoritma yang sangat tepat digunakan untuk
menyelesaikan masalah optimasi kompleks yang sulit dilakukan oleh
metode konvensional.
Dengan berdasar uraian diatas untuk memenuhi dan mengatasi hal
tersebut maka penulis akan membangun sebuah aplikasi penjadwalan
mengajar sehinga judul tugas akhir ini adalah “Implementasi Algoritma
Genetika Pada Sistem Penjadwalan di SMA Negeri 2 Demak”. Tugas akhir
ini bertujuan untuk membantu mengurangi kesalahan dan meningkatkan
akurasi pembuatan jadwal mengajar. Hal ini juga dapat membantu
menghemat waktu dan tenaga yang sebelumnya dibutuhkan untuk
menyusun jadwal megajar secara semi-manual.

B. Identifikasi Masalah
Permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasi bahwa penjadwalan
mengajar di SMA N 2 Demak terdapat beberapa kendala seperti pembuatan
jadwal mengajar masih dilakukan sacara semi-manual dengan bantuan
Microsoft excel sehingga memakan waktu cukup lama, jadwal mengajar
sering terjadi kesalahan seperti guru yang akan mengajar maupun siswa
yang belajar akan terjadi bentrok pertemuan kelas.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah “Bagaimana merancang dan mengimplentasikan
Algoritma Genetika pada sistem penjadwalan di SMA N 2 Demak?

D. Batasan Masalah
Mengingat terbatasnya tenaga dan waktu yang ada, serta menjaga dan
menghindari pembahasan masalah yang terlalu luas. Maka penulis
membatasi permasalahan meliputi :
1. Penjadwalan hanya untuk jadwal mengajar.
2. Parameter – parameter dalam penjadwalan yang digunakan adalah
jumlah hari dan jam aktif sekolah, mata pelajaran yang diajarkan,
seluruh guru pengajar dan jumlah ruangan untuk kegiatan belajar
mengajar yang tersedia.
3. Aplikasi hanya digunakan di SMA Negeri 2 Demak.

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang. Identifikasi masalah, rumusan masalah,
Batasan masalah yang menjadi dasar pentingnya pemecahan masalah diatas,
maka tugas akhir ini bertujuan membangun sebuah sistem penjadwalan di
SMA Negeri 2 Demak untuk memudahkan dalam pembuatan jadwal
mengajar yang lebih akurat dan cepat.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari penyusunan penelitian tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Untuk melatih dan menambah Kembali serta mengukur seberapa daya
tangkap penulis dalam mempraktekkan ilmu yang diperoleh di Program
Studi Informatika Universitas PGRI Semarang dan menerapkannya
dalam lingkungan kehidupan yang membutuhkan.
2. Bagi Akademik
Sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar yang dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pihak akademik dan sebagai
referensi bagi mahasiswa dalam penelitian lebih lanjut yang berkaitan
dengan studi yang dibahas dalam tugas akhir ini.

3. Bagi SMA Negeri 2 Demak


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memudahkan
SMA Negeri 2 Demak dalam proses pembuatan jadwal mengajar yang
lebith akurat sehingga tidak mengganggu dalam proses pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA/TEORI

A. Tinjauan Pastaka
Dalam penelitian ini, penulis menggali informasi dari penelitian-
penelitian sebelumnya sebagai bahan pertimbangan, baik menganai
kekurangan atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu, penulis juga
menggali informasi yang sudah ada sebelumnya tentang teori yang
berkaitan dengan judul yang digunakan untuk memperoleh landasan teori.

Table 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya


No Nama Peneliti Judul Hasil
dan Tahun
1. Dwi Oktarina, Perancangan Sistem Sistem Penjadwalan
Alyauma Penjadwalan Seminar seminar proposal dan
Hajjah Proposal Dan Sidang Sidang skripsi
Skripsi Dengan mempercepat proses
Metode Algoritma kegiatan penjadwalan
Genetika dan dengan adanya
informasi yang
didapatkan
mempermudah
mahasiswa dan dosen
untuk mengetahui
jadwal yang telah di
ajukan, dan daftar
jadwal menguji bagi
dosen
2. Bona Ahp Penerapan Hasil dari penelitian ini
Sembiring, Algoritma Genetika adalah pembuatan
Henry Kristian Pada Proses aplikasi untuk orang
Siburian Menurunkan Berat yang memiliki masalah
Badan Menggunakan berat badan dan
Aplikasi Diet Sehat bagaimana cara untuk
Berbasis Mobile melakukan pola diet
yang baik dan benar
3. Isnaini Pencarian Rute Pembuatan sebuah
Muhandis, M. Terpendek Tim aplikasi untuk
Shubhan, Promosi Kampus menentukan rute
Hisyam In Dengan Menggunakan minimun untuk
Dani, Arkila Algoritma Genetik mengunjungi beberapa
Rakasyah, sekolah menegah atas
Alven S. untuk melakukan
Ritonga, pengenalan kampus
Mamik
Usniyah Sari
4. Faiz Hilmawan Penjadwalan dan Penelitian ini
Masyfa, Dany Pelaporan mengajukan solusi
Primanita Menggunakan berupa pengembangan
Kartikasari, Dynamic Priority sestem yang memiliki
Tibyani Scheduling dan fungsional utama untuk
Geolocation untuk membantu penjadwalan
Keamanan Linkungan piket ronda malam dan
pelaporan keamanan
lingkungan

5. Robi Sentosa, Rekayasa Aplikasi merancang dan


Muhammad Penjadwalan dan membangun aplikasi
Najib Dwi Pelaporan Kunjungan penjadwalan dan
Satria, Imam Harian Tecnical pelaporan kunjungan
Ahmad Support Berbasis Web harian Technical
support berbasis web
pada PT Otasindo
Primasatwa Cabang
Lampung

B. Landasan Teori
1. Sistem
Sistem adalah seperangkat elemen independen yang bersama-sama
mencapai tujuan spesifik. Sistem juga dikatakan sebagai kumpulan dari
bagian yang saling terintegrasi satu dengan yang lain. Dapat
disimpulkan bahwa sistem merupakan komponen-komponen yang
saling terkait, yang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan dengan
menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam suatu proses
transformasi yang tersusun secara teratur [4].

2. Penjadwalan
Penjadwalan adalah aktivitas perencanaan untuk menentukan kapan
dan dimana setiap operasi sebagai bagian dari pekerjaan secara
keseluruhan harus dilakukan pada sumber daya yang terbatas, serta
pengalokasian sumber daya pada suatu waktu tertentu dengan
memperhatikan kapasitas sumber daya yang ada. Penjadwalan dapat
diartikan sebagai pengalokasian sejumlah sumber daya (resource) untuk
melakukan sejumlah tugas atau operasi dalam jangka waktu tertentu dan
merupakan proses pengambilan keputusan yang peranannya sangat
penting dalam industri manufaktur dan jasa yaitu mengalokasikan
sumbersumber daya yang ada agar tujuan dan sasaran perusahaan lebih
optimal[5].
3. Website
Web adalah sebuah jaringan global yang terdiri dari dokumen-
dokumen yang saling terhubung melalui tautan (hyperlink) dan dapat
diakses menggunakan browser web. Dokumen-dokumen tersebut dapat
berupa halaman web gambar, video, atau file lain yang diformat dengan
bahasa web seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Web dikembangkan
oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1989 sebagai cara untuk mengakses
informasi melalui internet. Saat ini, web digunakan untuk berbagai
keperluan, seperti komunikasi, belanja, hiburan, pendidikan, dan
lainnya.

4. Algoritma Genetika
Algoritma genetika adalah algoritma pencarian untuk menangani
masalah optimasi menggunakan seleksi alam, genetic alam dan
rekombinasi. Algoritma genetika juga digunakan untuk klasifikasi serta
pengoptimalan lainnya. Kinerja algoritma genetika berkerja dalam
bentuk kode sekumpulan parameter, Untuk menyelesaikan masalah
yang lebih rumit, algoritma genetika terintegrasi menggunakan metode
hibridisasi untuk meningkatkan efektivitas kinerjanya[6].
Algoritma genetik pertama kali diperkenalkan sekitar tahun 1975
oleh Johan Holland dalam bukunya yang berjudul “Adaptation in
Natural and Artificial Systems” dan kemudian dikembangkan bersama
murid dan rekannya. Algoritma ini bekerja dengan sebuah populasi yang
terdiri dari individu-individu yang merepresentasikan sebuah solusi
yang mungkin bagi masalah yang ada[7].
Pada algoritma genetika terdapat persamaan yang dapat dipakai
dalam membantu perhitungan mencari nilai yang dibutuhkan
1. Rumus Mencari Evaluasi
a+2b+3c+4d+...+Nn –X
Keterangan:
a, b, c, ... n= nilai dari chromosome 1, 2, 3, ... n.
2, 3, 4, ... n = angka tetap dalam rumus algoritma genetika.
X= diperoleh dari jumlah chromosome yang terbentuk[8].

2. Rumus Menentukan Rata-Rata Mencari Nilai Fitness


fungsi objektif 1 + fungsi objektif 2 + fungsi objektif
3 + ..... + fungsi objektif N / jumlah fungsi objektif[8].

3. Rumus Menentukan Nilai Fitness


1 / (fungsi_objektif+1)
Keterangan :
1 = Merupakan angka tetap dalam pembagian dan penjumlahan
fungsi_objektif = Nilai dari fungsi objektif[8].

4. Rumus Mencari Nilai Probabilitas


P[i] = fitness[i] / total_fitness
Keterangan:
P[I] = Probabilitas
Fitness[i] = Nilai fitness
Total_fitness = Total jumlah fitness yang Dihasilkan[8].

5. Unified Modelling Language (UML)


UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem
berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung
pengembangan sistem. Unified Modeling Language (UML) adalah
sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk
memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan
mendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis
OO (Object-Oriented).
Diagram Unified Modelling Language (UML) antara lain sebagai
berikut:
a. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan sistem
informasi yang akan dibuat. Use case bekerja dengan
mendeskripsikan tipikal interaksi antara user sebuah sistem dengan
sistemnnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sistem itu
dipakai[9].

Tabel 2. 2 Simbol Dalam Use Case Diagram


Simbol Keterangan
Mewakili orang, sistem atau yang
lain ketika melakukan komunikasi
dengan use case

Abstraksi dan interaksi antara sistem


dan aktor

Use case
Abstraksi dari penghubung antara

Association aktor dengan use case

Menunjukan spesialisasi aktor


Generalitation untuk dapat berpartisipasi dengan
use case

b. Class Diagram
Class diagram merupakan gambaran struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun
sistem. Class diagram terdiri dari atribut dan operasi dengan tujuan
pembuat pembuat program dapat membuat hubungan antara
dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sesuai[9].
Tabel 2. 3 Simbol Dalam Class Diagram

c. Activity Diagram
Activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan
workflow atau aktivitas dari sebuah sistem yang ada pada perangkat
lunak[9].
Tabel 2. 4 Simbol Dalam Activity Diagram
Simbol Keterangan
Initial node : bagaimana objek

dibentuk atau diawali

Activity final node : bagaimana


objek diakhiri
Decision : digunakan untuk
menggambarkan suatu keputusan /
tindakan yang harus diambil pada
kondisi tertentu

Activity : memperlihatkan
bagaimana masing-masing kelas
antar muka saling berinteraksi satu
sama lain

d. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use
case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Gambaran sequence diagram
dibuat minimal sebanyak pendefinisan use case yang memiliki
proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah
didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada sequence
diagram sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan,
maka sequence diagram yang harus dibuat juga semakin banyak[9].
Tabel 2. 5 Simbol Dalam Sequence Diagram

Simbol Keteranga
n
Aktor : menggambarkan user,
sistem, atau yang lain
Life line : objek entity antar
muka yang saling berkomunikasi
atau berinteraksi

Message : spesifikasi dari


komunikasi antar objek yang
memuat informasi – informasi
tentang aktifitas yang terjadi

6. Pengujian Black-Box
Pengujian Black-Box adalah teknik pengujian pernagkat
lunak/software yang fokus pada spesifikasi fungsi-fungsi luar dari
perangkat lunak yang dikembangkan[10]. Dalam melakukan pengujian
menggunakan masukan data acak dengan tujuan untuk mendapatkan
hasil yang pasti[11].
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pengujian menggunakan
metode Black Box antara lain:
Keuntungan
a. Penguji tidak perlu memiliki pengetahuan tentang bahasa
pemrograman tertentu.
b. Pengujian dilakukan dari sudut pandang pengguna, ini membantu
untuk mengungkapkan ambiguitas atau inkonsistensi dalam
spesifikasi persyaratan.
c. Programmer dan tester keduanya saling bergantung satu sama lain.
Kekurangan
a. Uji kasus sulit disain tanpa spesifikasi yang jelas.
b. Kemungkinan memiliki pengulangan tes yang sudah dilakukan oleh
programmer.
c. Beberapa bagian back end tidak diuji sama sekali[12].
7. Pengujian White Box
Pengujian White Box merupakan suatu metode pengujian yang
menggunakan penjelasan struktur kontrol sebagai bagian dari
component-level design untuk membuat test cases. White Box sendiri
mempunyai beberapa teknik di dalam pengujiannya, seperti Data Flow
Testing, Control Flow Testing, Basic Path / Path Testing, dan Loop
Testing. Dalam Pengujian White Box para penguji perlu mengetahui
secara dalam source code yang akan diuji. Pengujian White Box dapat
mengungkap kesalahan implementasi dari sebuah aplikasi. Pengujian ini
dapat diterapkan pada tingkatan integrasi, unit dan sistem.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pengujian
menggunakan metode White Box antara lain:
Kelebihan
a. Metode White Box dapat memperlihatkan galat pada kode yang
dibuat dengan menghapus baris yang tidak diperlukan.
b. Maksimalnya cakupan pengujian aplikasi saat uji coba sebuah
skenario.
Kekurangan
a. Biaya pengujian menggunakan metode White Box sangatlah tinggi
karena dibutuhkan penguji yang berpengalaman dalam bidang ini
b. Beberapa alur program akan dibiarkan tidak diuji karena tidak
memungkinkan untuk menguji setiap baris kode untuk menemukan
kesalahan[13].

Basic Path Testing


Basic path testing adalah teknik white box testing yang pertama
dikemukakan oleh Tom McCabe. Metode basis path memungkinkan
perancang test case untuk membuat pengukuran kompleksitas logikal
dari rancangan prosedural dan menggunakan pengukuran ini sebagai
panduan untuk mendefinisikan himpunan basis dari jalur eksekusi. Test
case yang dibuat untuk menguji himpunan basis dijamin akan
mengeksekusi setiap statement di dalam program sekurangnya sekali
pada saat pengujian.
Langkah-langkah untuk melakukan pengujian basis path adalah:
a. Menggambarkan grafik alir (flow graph) berdasarkan algoritma
perancangan prosedur atau fungsi.
b. Menentukan cyclomatic complexity.
c. Menentukan jalur-jalur dasar sesuai dengan jumlah dari cyclomatic
complexity.
d. Mendefinisikan kasus-kasus uji untuk setiap jalur dasar yang telah
ditentukan[14].

8. User Acceptance Testing (UAT)


User Acceptance Testing (UAT) merupakan sekumpulan urutan
langkah pengujian sebuah aplikasi di sisi pengguna, menggunakan
format yang telah disepakati bersama, dengan tujuan mengetahui sejauh
mana pemahaman pengguna terhadap aplikasi telah cukup mampu
memenuhi kebutuhan pengguna dan menyelesaikan permasalahan yang
terjadi, dengan hasil akhir sebuah dokumen pelengkap pengembangan
aplikasi[15].
Langkah langkah dalam melakukan pengujian UAT (user
acceptance test).
a. Perencanaan
Di dalam tahapan perencanaan ini si pembuat sistem harus
menyiapkan serangkaian pertanyaan untuk ditanyakan kepada end
user dan si pembuat sistem harus juga mempersiapkan aplikasi yang
telah dibuatnya untuk dapat ditunjukan kepada end user
b. Skenario tes
Dalam tahapan ini, pembuat sistem harus menyiapkan skenario tes,
yaitu menyiapkan apa saja yang akan ditunjukan kepada end user
seperti fitur fitur ataupun tools dalam segala kondisi yang ada.
c. Eksekusi
Dalam tahap ini pembuat sistem, memberikan pertanyaan melalui
kuisioner, dan melakukan pencatatan terhadap jawaban dari end
user.
d. Keputusan akhir
Dalam tahapan terakhir ini pembuat sistem dapat menyimpulkan
hasil dari tanggapan dari end user apa bila hasil dari jawaban end
user positif maka aplikasi/sistem dapat di release, jikalau masih
mendapatkan hasil yang kurang puas dari tanggapan end user, si
pembuat sistem harus melakukan evaluasi terhadap aplikasi/sistem
yang dibuatnya

9. Xampp
Xampp adalah sebuah aplikasi yang dapat menjadikan komputer kita
menjadi sebuah server. Kegunaan Xampp ini untuk membuat jaringan
local sendiri dalam artian kita dapat membuat website secara offline
untuk masa coba-coba di komputer sendiri. Jadi fungsi dari Xampp
server itu sendiri merupakan server website kita untuk cara
memakainya. Disebut server karena dalam hal ini komputer yang akan
kita pakai harus memberikan pelayanan untuk mengakseskan web,
untuk itu komputer kita harus menjadi server[16].

10. Sublime Text


Sublime Text adalah texteditor berbasis Python, sebuah text editor
yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup
terkenal dikalangan developer (pengembang) dan desainer. Sublime
Text digunakan sebagai editor dari bahasa pemrograman PHP dalam
melakukan pengelolaan konten di dalam aplikasi server[17].
11. Waterfall
Model waterfall adalah model yang paling banyak digunakan untuk
tahap pengembangan. Model waterfall ini juga dikenal dengan nama
model tradisional atau model klasik. Model air terjun (waterfall) sering
juga disebut model sekuensial linier (squential linear) atau alur hidup
klasik (Classic cycle)”. Model air terjun ini menyediakan pendekatan
alur hidup perangkat lunak secara sekuensial terurut dimulai dari
analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung
(support)[18].

C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Berikut adalah kerangka berfikir penelitian ini
disajikan dalam gambar 2.1.
Masalah
Pembuatan jadwal mengajar di SMA
N 2 Demak masih dilakukan secara
semi manual sehingga sering terjadi
kesalahan dalam pembuatannya

penyelesaian

Observasi
Pengumpulan Data
wawancara
UML

Class diagram
Perancangan Sistem
Use Case Diagram

Desain UI/UX Sequence Diagram

Pengkodingan Pengembangan Sistem


Implementasi
algoritma genetika
Black Box
Uji Coba
(Testing) White Box

UAT

revisi

Hasil

Sistem penjadwalan jadwal mengajar


menggunakan algoritma genetika
berbasis website

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Pembangunan suatu aplikasi diperlukan pendekatan, pengembangan sistem,
inteferensi yang akan menentukan proses penyelesaian rekayasa perangkat
lunak, adapun pendekatan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan
pendekatan berorientasi objek, pengembangan sistem dengan menggunakan
model waterfall, dikarenakan metode ini menekankan pada sebuah
keteruntutan dalam proses pengembangan perangkat lunak. Pada metode
waterfall terdapat analisis, desain, implementasi, pengujian, dan, maintenance
namun dalam sistem ini hanya akan sampai pada tahap pengujian.
Berikut ini adalah tahapan dari model waterfall yaitu
1. Analisis
Pada tahap ini pengembang harus mengetahui seluruh informasi mengenai
kebutuhan sofatware seperti kegunaan software yang diinginkan oleh
pengguna dan batasan software. Informasi tersebut biasanya diperoleh dari
wawancara, survey, ataupun diskusi. Setelah itu informasi dianalisis
sehingga mendapatkan data-data yang lengkap mengenai kebutuhan
pengguna akan software yang akan dikembangkan

2. Desain
Desain dilakukan sebelum proses coding dimulai. Ini bertujuan untuk
memberikan gambaran lengkap tentang apa yang harus dikerjakan dan
bagaimana tampilan dari sebuah sistem yang diinginkan. Sehingga
membantu menspesifikan kebutuhan hardware dan sistem, juga
mendefinisikan arsitektur sistem yang akan dibuat secara keseluruhan

3. Implementasi
Proses penulisan code ada di tahap ini. Pembuatan software akan dipecah
menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap
selanjutnya.
4. Pengujian
Pengujian dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui apakah software
sudah sesuai desain yang diinginkan dan apakah masih ada kesalahan atau
tidak.

B. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Demak alamat Jl. Raya Demak
- Kudus No.182, Tanubayan, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa
Tengah 59511. Gambar 3.1 Merupakan bagan struktur organisasi di SMA N 2
Demak

Gambar 3.1 struktur organisasi di SMA N 2 Demak

C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data guru yang ada
di SMA Negeri 2 Demak, data mata pelajaran, data jam sekolah. Dalam
memperoleh data dilakukan wawancara dengan bagian kurikulum SMA Negeri
2 Demak.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Pengumpulan data melalui pengamatan atau peninjauan langsung
yang berkaitan dengan penelitian atau pengamatan pada SMA Negeri 2
Demak
2. Wawancara
Pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dan tanya jawab
langsung dengan narasumber yaitu bagian kurikulum SMA Negeri 2
Demak.
3. Studi Pustaka
Dengan mengumpulkan data dari buku atau bahan tulisan seperti
jurnal yang ada relavasinya dengan tugas akhir ini mengenai Implementasi
Algoritma Genetika Pada Sistem Penjadwalan Di SMA Negeri 2 Demak.

E. Tahapan Penelitian
Tahap Penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan dalam
melakukan penelitian supaya untuk memudahkan peneliti dalam melakukan
penelitian.
langkah-langkah yang akan dilakukan untuk melakukan penelitian tugas
akhir ini adalah sebagai berikut
1. Mengumpulkan data penelitian berupa data yaitu diambil melalui tahap
observasi, wawancara bagian kurikulum SMA Negeri 2 Demak.
2. Setelah data didapatkan, kemudian menuju tahap pengembangan
perangkat lunak
3. Mengimplementasikan rancangan desain dan sistem ke dalam
pembuatan Website. Alat disini adalah perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) yang akan digunakan untuk membuat sebuah
Website, sedangkan bahannya merupakan data-data yang telah
dikumpulkan, untuk selanjutnya diproses ke dalam Website.
4. Menganalisis sistem akan menunjukan berupa persentase kualitas
sistem penjadwalan mengajar berdasarkan pengguna
5. Hasil Penelitian berharap dari perkembangan sistem tersebut bisa
membuat jadwal mengajar lebih cepat dan efisien dari sebelumnya.

Observasi
Pengumpulan
pengumpulan Wawancara
Data Penelitian

Arsip data
Implementasi

Evaluasi sistem
penjadwalan

Hasil penelitian

Gambar 3.2 Skema Penelitian


Daftar Pustaka
[1] A. Rudianto and I. Muhandhis, “Rancang Bangun Sistem Penyusunan
Jadwal Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika Berbasis Web (study
Kasus MI Mahalul Ulum),” J. Syst. Eng. Technol. Innov., vol. 1, no. 01, pp.
33–37, 2022, doi: 10.38156/jisti.v1i01.14.
[2] G. W. Sumantri and R. H. Laluma, “Penerapan Algoritma Genetika Untuk
Optimasi Penjadwalan Akademik Di Universitas Sangga Buana,” Pros.
Semin. Sos. Polit. Bisnis, Akunt. dan Tek., vol. 4, p. 158, 2022, doi:
10.32897/sobat.2022.4.0.1919.
[3] F. Mone and J. E. Simarmata, “Aplikasi Algoritma Genetika Dalam
Penjadwalan Mata Kuliah,” BAREKENG J. Ilmu Mat. dan Terap., vol. 15,
no. 4, pp. 615–628, 2021, doi: 10.30598/barekengvol15iss4pp615-628.
[4] I. D. Perwitasari and J. Hendrawan, “Rancang Bangun Sistem E-Posyandu
Penjadwalan Dan Monitoring Perkembangan Bayi Berbasis Android,”
INTECOMS J. Inf. Technol. Comput. Sci., vol. 3, no. 1, pp. 1–8, 2020, doi:
10.31539/intecoms.v3i1.1331.
[5] F. S. Sulaeman and M. F. F. Nurjaman, “Aplikasi Penjadwalan Dan
Booking Online Menggunakan Teknologi Android Webview,” Media J.
Inform., vol. 11, no. 2, p. 8, 2020, doi: 10.35194/mji.v11i2.1033.
[6] W. Priatna, J. Warta, and D. Sulistiyo, “Implementasi Algoritma Genetika
untuk Aplikasi Penjadwalan Sistem Kerja Shift,” Techno.Com, vol. 22, no.
1, pp. 235–246, 2023, doi: 10.33633/tc.v22i1.7049.
[7] I. Falani, “PENENTUAN NILAI PARAMETER METODE
EXPONENTIAL SMOOTHING DENGAN ALGORITMA GENETIK
DALAM,” vol. 3, no. 1, pp. 14–16, 2018.
[8] S. F. Pane, R. Maulana Awangga, E. V. Rahcmadani, and S. Permana,
“Implementasi Algoritma Genetika Untuk Optimalisasi Pelayanan
Kependudukan,” J. Tekno Insentif, vol. 13, no. 2, pp. 36–43, 2019, doi:
10.36787/jti.v13i2.130.
[9] D. W. T. Putra and R. Andriani, “Unified Modelling Language (UML)
dalam Perancangan Sistem Informasi Permohonan Pembayaran Restitusi
SPPD,” J. TeknoIf, vol. 7, no. 1, p. 32, 2019, doi:
10.21063/jtif.2019.v7.1.32-39.
[10] E. Novalia and A. Voutama, “Black Box Testing dengan Teknik
Equivalence Partitions Pada Aplikasi Android M-Magazine Mading
Sekolah,” Syntax J. Inform., vol. 11, no. 01, pp. 23–35, 2022, doi:
10.35706/syji.v11i01.6413.
[11] Uminingsih, M. Nur Ichsanudin, M. Yusuf, and S. Suraya, “Pengujian
Fungsional Perangkat Lunak Sistem Informasi Perpustakaan Dengan
Metode Black Box Testing Bagi Pemula,” STORAGE J. Ilm. Tek. dan Ilmu
Komput., vol. 1, no. 2, pp. 1–8, 2022, doi: 10.55123/storage.v1i2.270.
[12] Tri Snadhika Jaya, “Pengujian Aplikasi dengan Metode Blackbox Testing
Boundary Value Analysis,” J. Inform. Pengemb. IT, vol. 3, no. 2, pp. 45–
46, 2018, [Online]. Available:
http://www.ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/informatika/article/view/6
47/640
[13] M. F. Londjo, “Implementasi White Box Testing Dengan Teknik Basis
Path Pada Pengujian Form Login,” J. Siliwaangi, vol. 7, no. 2, pp. 35–40,
2021.
[14] M. F. Londjo and I. Pendahuluan, “Seri Sains dan Teknologi
IMPLEMENTASI WHITE BOX TESTING DENGAN TEKNIK BASIS
PATH Kata Kunci : White Box , Basis Path , Form Login Seri Sains dan
Teknologi P-ISSN 2477-3891 E-ISSN 2615-4765,” J. Siliwangi, vol. 7, no.
2, pp. 35–40, 2021.
[15] I. Artikel, “Menggunakan User Acceptance Testing Dengan Metode,” no.
Ciastech, pp. 499–508, 2022.
[16] A. Josi, “Penerapan Metode Prototyping Dalam Membangun Website Desa
(Studi Kasus Desa Sugihan Kecamatan Rambang),” Jti, vol. 9, no. 1, pp.
50–57, 2017.
[17] B. Itsnania and I. N. Suputra, “Mobile learning application berbasis
sublime text pada mata pelajaran kearsipan,” J. Ekon. Bisnis dan Pendidik.,
vol. 1, no. 9, pp. 914–921, 2021, doi: 10.17977/um066v1i92021p914-921.
[18] M. Susilo, “Rancang Bangun Website Toko Online Menggunakan Metode
Waterfall,” InfoTekJar (Jurnal Nas. Inform. dan Teknol. Jaringan), vol. 2,
no. 2, pp. 98–105, 2018, doi: 10.30743/infotekjar.v2i2.171.

Anda mungkin juga menyukai