Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL SKRIPSI

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN TESIS MAHASISWA


MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MURIA KUDUS
MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE
WEIGHTING (SAW)

YUSUF NUR HIDAYAT


NIM. 201753101

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Eko Darmanto, S.Kom., M.Cs
Putri Kurnia Handayani, S.Kom., M.Kom

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2022

1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas Muria Kudus yang berdiri sejak tanggal 12 Juni 1980, memiliki
6 Fakultas dan 19 Program Studi dengan jumlah mahasiswa 8603 mahasiswa serta
didukung 216 orang dosen tetap dan 72 orang tidak tetap, maka sudah saatnya
membuka Program Studi Strata Dua (S2) Program Studi Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 2008,
bertempat di gedung G lantai II Magister Manajemen yang pada saat ini telah
dinyatakan Terakreditasi B, berlaku sampai dengan 18 April 2022.
Pelayanan tesis di Prodi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dilaksanakan dengan mengikuti Standar Operasional Prosedur secara baik.
Peningkatan pelayanan publik (public service) yaitu dari mulai ujian seminar
proposal, ujian seminar hasil sampai ujian tesis harus mendapatkan perhatian
utama, karena pelayanan publik merupakan hak-hak civitas magister manajemen
seperti pelayanan tesis mahasiswa akhir. Pada dasarnya alur pelayanan tesis yang
telah berjalan dilakukan dengan prosedur yaitu mahasiswa semester 2 mendapat
dosen pembimbing, kemudian mahasiswa bimbingan sampai disetujui oleh dosen
pembimbing, mahasiswa datang ke sekretariat magister manajemen untuk
berkoordinasi pelaksanaan ujian dan meminta tanda tangan persetujuan hari
pelaksanaan ujian, lalu mahasiswa melengkapi pemberkasan sebelum ujian h-3
yaitu menyerahkan 2-3 bandel berkas ujian, staff sekretariat membuat undangan
dan berita acara kemudian diserahkan kepada dosen penguji beserta berkas ujian,
setelah semua syarat administrasi selesai mahasiswa melaksanakan ujian dengan
dosen penguji.
Program Studi Magister Manajemen mempunyai tenaga pengajar/pendidik
sejumlah 8 dosen dan tenaga tatanan umum dengan jumlah 1 karyawan. Setiap
dosen dapat membimbing sebanyak 10 mahasiswa yang sedang menyelesaikan
tugas akhir tesis setiap semester. Proses pelayanan tesis rata-rata dalam 1 semester
di sekretariat magister manajemen dapat melayani 50 mahasiswa dari ujian
seminar proposal, seminar hasil sampai ujian tesis. Selama proses pelaksanaan
administrasi dilakukan secara ofline (datang ke magister manajeman) dan secara
online menggunakan sosial media. Saat periode ujian tesis berlangsung setiap hari

2
dosen dapat menguji sebanyak 4-5 mahasiswa sesuai jam kerja pada Universitas
Muria Kudus. Sebelumnya dapat melakukan ujian mahasiswa diwajibkan untuk
melakukan beberapa hal untuk memenuhi syarat ujian seperti pemberkasan,
administrasi, dan telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing untuk
melaksanakan ujian.
Pandemi Covid-19 merupakan peristiwa menyebarnya Penyakit
Koronavirus yang tersebar keseluruh dunia termasuk di Indonesia. Adanya
pandemi mengharuskan semua aktifitas dilakukan di rumah masing-masing atau
disebut dengan WFH (Work From Home). Pascasarjana Prodi Magister
Manajemen juga mengalami beberapa kendala dalam proses administrasi tugas
akhir pada bimbingan tesis, yaitu seringkali mahasiswa dan dosen pembimbing
sangat sulit bertemu dikarenakan tidak adanya kecocokan waktu atau availability
time schedule antara kedua belah pihak maupun ketidaktahuan mahasiswa tentang
jadwal dosen pembimbing, sulitnya mahasiswa menemui atau menghubungi
dosen pembimbing dikarenakan kesibukan yang dijalani oleh dosen pembimbing,
maupun mahasiswa yang mayoritas pekerja. Sekretariat Magister Manajemen juga
mempunyai kendala yaitu sulitnya komunikasi pada mahasiswa untuk
mengkonfirmasi saat mendaftar ujian tesis serta kendala untuk menyiapkan
undangan dan berita acara yang akan diberikan kepada dosen penguji pada
sebelum dan saat pelaksanaan ujian tesis.
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah
metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut
(Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968). Metode SAW membutuhkan proses
normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan
dengan semua rating alternatif yang ada. Metode SAW mengenal dua atribut,
yaitu atribut kriteria keuntungan (benefit) dan atribut kriteria biaya (cost).
Perbedaan dari kedua atribut ini adalah ketika memilih kriteria yang akan
digunakan untuk mengambil keputusan. Metode SAW ini merupakan metode
yang banyak digunakan untuk menghadapi situasi Multiple Attribute Decision
Making (MADM). MADM merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mencari nilai alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu.

3
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibutuhkan sistem
pendukung pengelolaan tesis terutama bimbingan tesis online, yang dapat
membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam proses
bimbingan saat ini dengan menerapkan teknologi informasi sehingga dapat
bekerja layaknya bimbingan secara tatap muka dengan perantara sistem, namun
tidak meniadakan bimbingan langsung (tatap muka). Metode SAW dapat
membantu penilaian ujian mahasiswa. Mengetahui permasalahan pelayanan tesis
yang terjadi di Prodi Magister Manajemen maka penulis tertarik melakukan
penelitian untuk membuat aplikasi pengelolaan pelayanan tesis yang diharapkan
dapat diterapkan dan membantu pegawai, mahasiswa dan dosen dalam
pengelolaan pelayanan tesis sehingga dapat meningkatkan pelayanan tesis
menjadi lebih efektif dan efesien dengan memanfaatkan teknologi yang
berkembang pada saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, penulis
merumuskan permasalahan pada penelitian ini yaitu, bagaimana merancang dan
mengimplementasikan “Sistem Informasi Pelayanan Pengelolaan Tesis
Mahasiswa Prodi Magister Manajemen Menggunakan Algortima Simple Additive
Weighting (SAW)” agar dapat mempermudah pelayanan tesis di Prodi Magister
Manajemen Universitas Muria Kudus dalam pengelolaan tesis sesuai kebijakan
yang telah diterapkan.

1.3 Batasan Masalah


Dalam penelitian yang akan dilakukan ini perlu adanya batasan masalah
agar lebih terarah dan lebih mudah dalam pembahasan masalah agar permasalahan
yang terkacup didalamnya tidak menyimpang dan berkembang terlalu jauh dari
tujuan awal penelitian serta tidak mengurangi efektifitas pemecahnya, adapun
batasan masalah yang dilakukukan penulis sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya mencakup pengelolaan tesis di Prodi Magister
Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muria Kudus.
2. Penelitian ini hanya mencakup arsip administrasi tesis yang telah tersistem
dalam sistem informasi pengelolaan tesis.

4
3. Penelitian ini hanya mencakup bimbingan tesis Prodi Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muria Kudus.
4. Aplikasi yang dihasilkan adalah sistem informasi pengelolaan tesis
menggunakan algoritma SAW yang berbasis web dengan notifikasi
Whatsapp.
1.4 Tujuan
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang
dapat mempermudah pelayanan administrasi mahasiswa, staff dan dosen saat
melakukan administrasi tesis, pengelolaan tesis dari pendaftaran sampai ujian
seminar proposal, seminar hasil dan ujian akhir/tesis sehingga kegiatan
administrasi lebih tersistem dan data menjadi lebih terkelola menjadi rapi.

1.5 Manfaat
a. Bagi Individu
1) Mampu mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama
perkuliahan.
2) Menambah kepekaan terhadapat masalah yang ada di lingkungan
sekitar.
3) Menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman bagi penulis.
b. Bagi Akademis
1) Mengetahui seberapa jauh ilmu yang didapatkan mahasiswa selama
menempuh perkuliahan, baik yang bersifat teori maupun praktek.
2) Mengetahui seberapa banyak pemahaman mahasiswa terkait ilmu yang
telah diajarkan.
3) Dapat memperbanyak studi tentang sistem informasi di Program Studi
Sistem Informasi.
c. Bagi Instansi
1) Mempermudah pelayanan dalam administrasi dari mahasiswa dan
dosen.
2) Meningkatkan pengelolaan tesis mahasiswa dengan meminimalisir
masalah yang sering terjadi.
3) Meningkatkan hubungan kerjasama antara Program Studi Sistem
Informasi dengan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.

5
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data bertujuan agar memperoleh data yang akurat, revelan,


reliable, maka penulis melakukan pengumpulan data dengan cara:

A. Sumber Data Primer


Data Primer merupakan data yang didapatkan secara langsung di Sekretariat
Program Studi Magister Manajemen Universitas Muria Kudus yang melalui
pengamatan dan pencatatan tentang objek penelitian. Sumber data primer
meliputi:

1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan secara
langsung mengamati dan melihat kegiatan yang dilakukan di Sekretariat
Program Studi Magister Manajemen Universitas Muria Kudus. Pengamatan
secara langung mempunyai keuntungan yaitu sistem analis lebih mengenal
lingkungan fisik seperti proses pendaftaran sampai akhir pengelolaan tesis
serta kendala-kendalanya. Dalam proses pengumpulan data dibagi menjadi 2
macam, yaitu sebagai berikut:
a. Observasi Terstruktur
Kegiatan ini ditandai dengan melakukan pengambilan data secara
terstruktur dan rinci sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas
saat pengambilan data.
b. Observasi Semi Terstruktur
Kegiatan ini tidak memerlukan catatan selama observasi, dimana
nantinya hasil pengamatan akan dicatat pada formulir-formulir khusus
setelah proses pengamatan atau observasi tersebut selesai.
Pada saat melakukan observasi, sistem analis juga dapat
mengumpulkan sampel-sampel data. Oleh karena itu observasi perlu
direncanakan terlebih dahulu. Dengan perencanaan yang matang maka
observasi akan dilakukan dengan efektif dan efisien.
2. Wawancara

6
Dalam proses pembangunan dan pengembangan sistem informasi
adalah mengidentifikasikan kebutuhan sistem yang merupakan kegiatan
analisis umum dari situasi yang ada untuk dapat menemukan masalah yang
nyata dan dalam waktu yang bersamaan menghubungkan dengan penyebab
dari masalah – masalah tersebut. Teknik wawancara adalah salah satu cara
yang paling baik yang bisa digunakan dalam penelitian ini. Dengan teknik
wawancara yang baik tidak hanya akan bisa didapatkan masalah yang nyata
ada, namun juga dapat mengetahui bagaimana sikap dari masing-masing
orang yang terlibat didalamnya. Sebagai salah satu teknik pengumpulan
data, teknik wawancara akan dapat banyak membantu terutama untuk
mendapatkan data mengenai bagaimana cara masing-masing orang yang
diwawancarai berpikir atau mengambil keputusan dalam mengambil
keputusannya sehari-hari.
Teknik wawancara dilakukan secara langsung ke Kepala Program
Studi Magister Manajemen dan ke TU untuk mendapatkan informasi secara
langsung oleh karena itu, sistem analisis harus dapat bertindak dan bersikap
fleksibel, siap menghadapi berbagai tipe manusia dan situasi. Dengan
demikian teknik wawancara ini sangat tergantung pada bagaimana sistem
analis dapat memanfaatkan kesempatan yang ada.
B. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang didapatkan secara tidak langsung
dari objek penelitian. Data sekunder tersebut bisa diperoleh dari literatur ataupun
buku. Sumber data sekunder meliputi:

1. Studi Dokumentasi
Kegiatan studi dokumentasi dikumpulkan dari literatur maupun
dokumentasi dari media internet atau sumber informasi lainnya.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dikumpulkan dari buku atau jurnal yang sesuai dengan
tema permasalahan penelitian.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

7
Metode pengembangan sistem adalah proses yang penting bagi pembuatan
suatu sistem. Dalam pengembangan yang diterapkan pada penelitian ini adalah
model SDLC (System Development Life Cycle) atau sering juga disebut metode
waterfall. Menurut Rosa (2018), Waterfall menyediakan pendekatan alur hidup
perangkat lunak secara sekuensial dimulai dari analisis, desain, pengodean,
pengujian dan tahap pendukung (support).
Tahapan dari pengembangan sistem dalam metode waterfall antara lain:
1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami user
seperti sistem informasi pelayanan tesis.
2. Desain Perangkat Lunak
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean yang
dibutuhkan pada sisem pengelolaan tesis di Program Studi Magister
Manajemen Universitas Muria Kudus seperti tampilan interface yang terdiri
dari tampilan halaman utama login, halaman utama user, halaman input dan
output, dll.
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP Native
dengan menggunakan Visual Code sebagai aplikasi penulisan script
pengkodean.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diiinginkan. Pengujian dilakukan melalui web browser
seperti pada Mozila Firefox, Google Chrome, Opera, dll.
5. Pendukung atau Pemeliharaan

8
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya
kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat
lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Pemeliharaan dilakukan
dengan memonitor sistem terus-menerus terhadap potensi masalah seperti
saat user menemukan errors pada system yang digunakan, maka perlu
proses perbaikan kesalahan dan kajian pasca implementasi. Menjaga
kemutakhiran sistem (system update) melalui modifikasi sistem jika
dibutuhkan sesuai perkembangan teknologi.
1.6.3 Metode Perancangan Sistem
Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah
sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang
dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu
Unified Modelling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan
pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan
dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan
diagram dan teks-teks pendukung. (Rosa, 2018).
Berikut ini jenis-jenis diagram Unified Modelling Language (UML) antara
lain:
1. Use Case Diagram
Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Pada perancangan sistem yang
akan dibangun terdapat actor yaitu Staff Sekretariat, Dosen, Ka.Prodi dan
Mahasiswa. Use case terdiri dari Penentuan Dosen Pembimbing,
Bimbingan, Persetujuan, Pendaftaran Ujian, Pemberkasan, Ujian.
2. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas - kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
3. Sequence Diagram

9
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan yang
diterima antar objek. Secara grafis menggambarkan bagaimana objek
berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case
atau operasi.
4. Statechart Diagram
Statechart diagram atau dalam bahasa Indonesia disebut diagram mesin
digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi dari sebuah
mesin atau sistem atau objek. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup
objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan kejadian-
kejadian (events) yang menyebabkan objek dari satu tempat ke tempat yang
lain.
5. Activity Diagram
Activity diagram yaitu diagram yang menggambarkan workflow atau aliran
kerja atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang
ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa
diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

10
1.7 Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka penelitian yang akan dilakukan dalam pembuatan sistem
informasi tersebut adalah sebagai berikut:

11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

12
2.1 Penelitian Terkait
Kusuma (2018) Proses bimbingan skripsi tidak dapat berjalan lancar dan
tepat waktu jika kesibukan antara dosen dan mahasiswa menyebabkan tidak
adanya kecocokan waktu untuk bertemu, sehingga kendala ini dapat membuat
masalah yang ada dalam menulis skripsi tidak dapat dipecahkan secepatnya.
Selain itu dosen juga menjadi kesulitan untuk memantau mahasiswa
bimbingannya karena tidak sedikit jumlah mahasiswa yang dibimbing.
Supriadi, Indrayani, & Maulydda (2018) dalam penelitiannya menjelaskan
bahwa teknologi yang berkembang pada saat ini mempengaruhi segala aspek
dalam bidang akademik ataupun non akademik. Dengan teknologi proses
pengolahan data dapat dilakukan diberbagai tempat sehingga lebih efektif dan
efisien. Pengolahan data secara manual mulai dihilangkan dan diubah menjadi
sistem yang terkomputerisasi untuk memudahkan proses pengolahan data
sehingga bisa dilakukan dengan cepat dan tidak membutuhkan waktu yang cukup
lama. Proses pengolahan dan pengaksesan data yang tidak menggunakan sistem
biasanya hanya dilakukan di satu tempat saja sehingga bisa menghambat kinerja
sekretariat. Pengarsipan yang masih dilakukan dengan menyimpan berkas dalam
map besar dan diurutkan berdasarkan nomor surat membutuhkan waktu yang lama
dan membuat pekerjaan yang lain menjadi tertunda.
Farell, Saputra, & Novid (2018) menjelaskan dalam penelitiannya
menjelaskan Kearsipan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
peyimpanan dan pengelolaan surat, dokumen dan warkat. Kearsipan mempunyai
peranan yang sangat penting untuk kelancaran jalannya proses organisasi, karena
arsip digunakan sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan bagi
organisasi. Sebegitu pentingnya pengarsipan oleh suatu organisasi maka
Pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang cukup besar terhadap
kearsipan. Hal tersebut terbukti dengan diberlakukannya peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai Kearsipan Nasional.
Fatimah & Khozainus (2020) menjelaskan dalam penelitiannya yaitu
teknologi sangat penting dalam mendukung aktivitas untuk mengoptimalkan
waktu. Pentingnya sistem informasi dalam suatu organisasi untuk memenuhi
kebutuhan pengelolaan data, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan

13
strategi kegiatan dan menyediakan laporan. Instansi dalam bidang pendidikan
seperti universitas membutuhkan dukungan sistem informasi guna peningkatan
kualitas pelayanan proses pendidikan antara lain perencanaan perkuliahan hingga
proses akhir seperti bimbingan tugas akhir mahasiswa.
Kasim, Hadjaratie, & H. Dai (2020) menjelaskan dalam penelitiannya pada
pengelolaan data skripsi dan kerja praktik yang selama ini dijalankan adalah
masih bersifat manual. Hal ini berdampak pada kesulitan di pihak manajemen
jurusan dan program studi untuk memonitoring data pendaftaran usulan topik dan
ujian, tahapan, progres bimbingan, keikutsertaan mahasiswa sebagai peserta
seminar, dan termasuk riwayat nilai ujian skripsi dan kerja praktik. Penelitian ini
bertujuan untuk membangun suatu sistem aplikasi yang dapat digunakan untuk
mengelola data skripsi dan kerja praktik untuk menunjang kinerja sistem
administrasi akademik
Rosman, Imron, & Prasetyo (2021) menjelaskan dalam penelitiannya pada
pelaksanaan bimbingan terdapat kendala yang dihadapi dalam proses bimbingan
tersebut. Salah satu kendala yang dihadapi oleh mahasiswa adalah dosen
pembimbing diharuskan melakukan dinas atau tugas ke luar kota sehingga
membuat mahasiswa terpaksa menunda proses bimbingannya mengakibatkan
skripsi tidak dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan, dan terlebih saat ini
terjadi wabah COVID-19 yang membuat dosen pembimbing serta mahasiswa
tidak dapat bertemu secara tatap muka. Hal ini membuat mahasiswa tidak dapat
meyelesaikan bimbingan skripsinya. Berdasarkan masalah tersebut, dibutuhkan
sebuah media yang dapat memfasilitasi proses bimbingan antara mahasiswa
dengan dosen pembimbing.
Ramdhani & Arfiansyah, (2018) menjelaskan dalam penelitiannya sistem
informasi telah banyak diaplikasikan untuk membuat proses lebih efisien dan
efektif baik di industri maupun institusi pemerintah, beragam metode digunakan
seperti metode kualitatif constans comparative method dalam penilaian kinerja
berdasarkan kompetensi dan key performance indicator dengan mengumpulkan
data dengan wawancara khususnya pimpinan dan pengelompokan karyawan,
mengembangkan aplikasi penilaian kinerja dosen menggunakan metode simple
additive weighting (SAW).

14
Suwarno & Muhtarom, (2021) Perkembangan teknologi sendiri sudah
semakin maju. Sudah tidak menjadi rahasia bahwa perkembangan tersebut telah
menghasilkan banyak teknologi-teknologi baru yang memiliki tujuan untuk
mempermudah ataupun menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manusia.
Salah satu dari teknologi tersebut adalah teknologi sistem pendukung keputusan
yang berfungsi untuk membantu manusia dalam menentukan keputusan dalam
sebuah permasalahan.

2.2 Landasan Teori


1.2.1 Pengertian Sistem
Romney & Steinbart, (2015) Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan.Sebagian besar sistem terdiridari subsistem yang lebih
kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

1.2.2 Pengertian Informasi


Romney & Steinbart, (2015) Informasi adalah data yang telah dikelola dan
diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

1.2.3 Pengertian Sistem Informasi


Jogiyanto, (2005) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

1.2.4 Pengertian Pengelolaan


Terry & Rue, (2019) Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. manajemen adalah
suatu kegiata, pelaksanaannya adalah managing (pengelolaan), sedangkan
pelaksanaannya disebut manajer atau pengelola.

1.2.5 Pengertian Metode Simple Additive Weighting (SAW)

15
Ramdhani & Arfiansyah, (2018) Simple Additive Weighting (SAW)
merupakan metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar Simple Additive
Weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif pada suatu kriteria. Metode Simple Additive Weighting (SAW)
membutuhkan proses normalisasi matrix keputusan (X) kesuatu skala yang dapat
diperbandingkan dengan semua ranting alternatif yang ada.
Adapun prosedur perhitungan menggunakan metode SAW sebagai berikut:
1. Menentukan alternatif (Ai).
2. Menentukan kriteria sebagai bahan acuan (Cj).
3. Memberi nilai rating kecocokan pada setiap alternatif dan kriteria.
4. Memberikan bobot (W) pada masing-masing kriteria
W = [W1 W2 W3 W4] ..............................................................................(1)
5. Membuat matriks keputusan (X) dari table rating kecocokan(setiap
alternative (Ai) dan setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan, dimana
i=1,2m dan j=1,2.....n

X=
[ r 11 r 12 … r ij
⋮ ¿ ¿ ¿
r i 2¿ … ¿ r ij ¿
] ..............................................................(2)

6. Proses normalisasi, dengan cara menghitung nilai rating kinerja


ternormalisasi (rij) dari alternatif Ai pada kriteria Cj, dengan rumus sebagai
berikut:

{
X ij
→ Jika j adalah atribut keuntungan (Benefit )
Max X ij
r ij = .......................(3)
Min X ij
→ Jika j adalah atribut biaya ( Cost )
X ij

Keterangan:
rij = nilai rating kriteria ternormalisasi
xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria
max xij = nilai terbesar dari setiap kriteria
min xij = nilai terkeci dari setiap kriteria
benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik
cost = jika nilai terkecil adalah terbaik
Dengan: Rij= nilai rating kinerja ternormalisasi

16
Hasil dari perhitungan diatas akan membentuk matrik ternormalisasi (R)
7. Matrik ternormalisasi

R=
[ r 11 r 12 … r ij
⋮ ¿ ¿ ¿
r i2 ¿ … ¿ r ij ¿
] ..............................................................(4)

8. Hasil preferensi (Vi), didapat dari hasil jumlah perkalian baris matrik
ternormalisasi (R) dengan bobot preferensi (W) sesuai kolom matrik(W).

n
V i=∑ w j r ij .............................................................................................(5)
j=1

Keterangan:
Vi = rangking setiap alternatif
Wj = nilai bobot dari setiap kriteria
Rij = nilai rating kinerja ternormalisasi nilai Vi yang lebih besar
mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

1.2.6 FOD (Flow Of Document)


Menurut Jogiyanto (2005: 795), Bagan Alir (flowchart) merupakan bagan
alir dokumen (document flowchart) atau bisa disebut juga sebagai alir formulir
yang merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir
tersebut tembusan-tembusannya. Dalam pembuatannya, document flowchart
memiliki ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah
notasi-notasi yang ada di dalamnya. Adapun macam-macam notasinya terlihat
pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1. Flow Of Document
No Nama Gambar Fungsi
Simbol Titik Untuk menunjukkan awal dan akhir dari
Terminal suatu proses
2. Simbol Menunjukkan dokumen input dan output
Dokumen baik untuk proses manual, mekanik, atau
computer
3. Simbol Digunakan untuk suatu penyeleksian
Decision kondisi di dalam program
keputusan

17
No Nama Gambar Fungsi
4. Simbol Menunjukkan penghubung ke halaman
Penghubung yang masih sama
Menunjukkan penghubung ke halaman
lain

5. Simbol Digunakan untuk mewakili data


Input/Output input/output
6. Simbol Proses Menunjukkan kegiatan proses dari operasi
program komputer
7. Simbol Digunakan untuk menunjukkan arus dari
GarisAlir suatu proses.
8. Simbol File non komputer yang diarsip urut ganda
Simpanan (numerical).
Offline
File non komputer yang diarsip urut huruf
(alphabetic).

File non komputer yang diarsip urut


tanggal (chronologic).

9. Simbol Menunjukkan pekerjaan manual.


Kegiatan
Manual
Sumber: Jogiyanto (2005: 796)

1.2.7 Unified Modeling Language (UML)


Menurut (Chonoles, 2003: bab 1) Unified Modelling Language (UML)
memiliki sintaks dan sematik yang membuat model menggunakan konsep UML
harus mengikuti aturan-aturan yang ada, eleman pada model yang dibuat
berhubungan satu dengan yang lain harus mengikuti standar. UML bukan sekedar
diagram, namun juga menjelaskan konteksnya.

18
Menurut (Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2013: 137) Unified Modelling
Language (UML) adalah standarisasi bahasa pemodelan yang digunakan untuk
pembangungan perangkat lunak dengan menggunakan pemrograman berorientasi
objek untuk menspesifikasi, membangun, serta sebagai dokumentasi dari sistem
perangkat lunak.
Diagram merupakan penjelasan secara grafis mengenai elemen-elemen
dalam sistem. Untuk membuat model, UML menyediakan beberapa diagram
visual yang menunjukan beberapa aspek daam sistem. Beberapa diagram grafis
yang disediakan dalam UML diantaranya, yaitu:
1. Business Use Case Diagram
Sholiq (2006: 6) menyatakan saat melakukan suatu pemodelan bisnis, kita akan
melakukan pengujian struktur organisasi, memperhatikan peranan-peranan
yang ada di dalam organisasi serta bagaimana menghubungkan antara satu
dengan lainnya. Dalam menguji aliran kerja (workflow) didalam organisasi,
proses utama dalamnya adalah:
Tabel 2.2. Notasi business use case diagram
Simbol Nama Keterangan
Seseorang atau sesuatu yang ada di
Aktor Bisnis luar organisasi dan berinteraksi dengan
organisasi yang terlibat dalam kegiatan
bisnis organisasi.
Ssuatu peranan di dalam organisasi,
Pekerja Bisnis bukan posisi. Seseorang boleh
memainkan banyak peran tetapi
memegang hanya satu posisi.

Model yang digunakan untuk


Use Case Bisnis menggambarkan proses bisnis
organisasi.
Relasi Assosiasi Relasi antara aktor bisnis atau pekerja
bisnis dengan use case bisnis.

19
Simbol Nama Keterangan

Relasi Digunakan ketika ada dua atau lebih


generalization aktor bisnis, pekerja bisnis, atau use
case bisnis yang sangat serupa.
Sumber: Sholiq (2006: 7)

2. Use Case Diagram


Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:155) Use Case Diagram adalah
pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use
Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem informasi yang akan dibuat. Adapun macam-macam notasi pada Use
Case Diagram adalah:
Tabel 2.3. Notasi use case diagram
Simbol Nama Keterangan
Use case Fungsionalitas yang disediakan
nama use case system sebagai unit-unit yang saling
bertukar pesan antar unit atau faktor.
Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang

nama actor
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat diluar sistem
informasi.
Asosiasi/ Komunikasi antara aktor dan use
association case yang berpartisipasi pada use
case atau use case memiliki interaksi
dengan aktor.
Generalisasi/ Hubungan generalisasi dan
Generalization spesialisasi (umum-khusus) antara
dua buah use case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih
umum dari lainnya.
<<include>> include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang

20
Simbol Nama Keterangan
ditambahkan memerlukan use case
ini untuk menjalankan fungsinya
atau sebagai syarat dijalankan use
case ini.
<<extend>> Ekstensi / extend Relasi tambahan ke sebuah use
casedimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use casetambahan itu.
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:156)

3. Class Diagram
Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas
memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
a. Atribut adalah variabel-variabel yang dimiliki suatu kelas
b. Operasi atau Metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu
kelas
Adapun macam-macam notasi pada Class Diagram diantaranya:
Tabel 2.4. Notasi class diagram
Simbol Nama Deskripsi
nama_kelas Kelas Kelas pada struktur sistem
atribut

operasi()

Asosiasi / Relasi antarkelas dengan


association makna umum, asosiasi
biasanya juga disertai
dengan multiplicity
Asosiasi berarah / Relasi antarkelas dengan
directed makna kelas yang satu
association digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya juga
disertai dengan multiplicity

21
Simbol Nama Deskripsi
Generalisasi Relasi antarkelas dengan
makna generalisasi-
spesialisasi (umum-khusus)
Kebergantungan/ Relasi antakelas dengan
dependency makna kebergantungan
antarkelas
Aggregasi / Relasi antarkelas dengan
aggregation makna semua-bagian
(whole-part)
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:146)

4. Sequence Diagram
Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:141) Sequence Diagram digunakan untuk
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu
hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Brikut
adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sequence:
Tabel 2.5. Notasi sequence diagram
Simbol Nama Keterangan
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
: Admin

nama_aktor yang akan dibuat diluar sistem


atau Actor informasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu
tanpa waktu aktif
merupakan orang.
Lifeline Lifeline mengindikasikan keberadaan
sebuah object dalam basis waktu.
Notasi untuk Lifeline adalah garis
putus-putus vertikal yang ditarik dari
sebuah obyek.

Menyatakan objek yang berinteraksi

22
Simbol Nama Keterangan
Objek pesan
Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif
dan berinteraksi pesan
1: masukan Pesan Menyatakan bahwa suatu objek
tipe send mengirimkan data
1: keluaran Pesan Menyatakan bahwa suatu objek yang
tipe return telah menjalankan suatu operasi
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:165)

5. Activity Diagram
Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:161) Diagram aktivitas menggambarkan
workflow (aliran kerja) dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang
ada pada perangkat lunak. Adapun macam-macam notasi pada Activity
Diagram terlihat pada tabel dibawah:
Tabel 2.6. Notasi activity diagram
Simbol Nama Deskripsi
Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
awal
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan oleh sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja
Penggabungan Asosiasi penggabungan dimana lebih dari
/ join satu aktivitas digabungkan menjadi satu
Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
akhir
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas yang
terjadi
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:162)

6. Statechart Diagram

23
Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:163) Statechart Diagram / State Machine
Diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat yang dilalui sebuah obyek,
kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari satu state atau aktivitas
kepada yang lainnya,dan aksi yang menyebabkan perubahan satu state atau
aktivitas. Macam-macam notasi pada Statechart Diagram terlihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.7. Notasi statechart diagram
Simbol Nama Deskripsi
Start/status awal Start atau initial state adalah state atau
(initial state) keadaan awal pada saat sistem mulai
hidup
End/status akhir End atau final start adalah state
(final state) keadaan akhir dari daur hidup suatu
system
Event Event adalah kegiatan yang
menyebabkan berubahnya status mesin
State State atau status adalah keadaan sistem
State
pada waktu tertentu. State dapat
berubah jika ada event tertentu yang
memicu perubahan tersebut
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:164)

1.2.8 ERD (Entity Relationship Diagram)


Menurut Janner Simarmata (2007:96) Entity Relationship Diagram (ERD)
merupakan gambaran model bisnis dimana titik inisial ERD menyediakan gambar
ketegori data berbeda untuk bisnis tim pengembang dan ketegori data tersebut
dapat dihubungkan kepada lainnya. ERD harus sederhana dan dipusatkan pada
bisnis, bukan pada sistem nyata dan digunakan selama perancangan detail dari
sistem basis data.
Peter Chen yang mengembangkan ERD pada 1976, yang kemudian ada
penambahan dan perbaikan beberapa dalam prinsip-prinsip oleh Charles Bachman
dan James Martin.

Tabel 2.8. Notasi Diagram Relasi

24
No Simbol Nama Keterangan
1. Entity Entitas merupakan suatu objek data prinsip
menganai informasi yang dikumpulkan
dengan karakteristik sama, yang dilengkapi
oleh attribut, sehingga pada suatu
lingkungan nyata setiap objek akan berbeda
dengan objek lainnya.

2. Weak Entity Suatu Weak Entity tergantung pada entitas


lainnya to exist.

3. Relationship Relasi merupakan notasi yang digunakan


untuk menghubungkan beberapa entitas
berdasarkan fakta pada suatu lingkungan.

4. Attribute Attribut merupakan data item yang


menguraikan entitas, dimana kejadian atribut
adalah nilai tunggal dari suatu atribut pada
kejadian dari entitas. Attribut dapat sebagai
key yang bersifat unik, yaitu: Primary Key
atau Foreign Key.

5. Key Attribute Key attribute adalah unik dan memiliki


karakteristik pembeda dari entitas.

6. Multivalued Multivalued Atribut merupakan suatu atribut


Attribute yang memiliki lebih dari satu nilai.

7. Derived Derived Attribute didasarkan pada atribut


Attribute lainnya.

25
No Simbol Nama Keterangan
8. Weak Weak Relationship digunakan untuk
Relationship menghubungkan weak entity dengan yang
lainnya, dengan menggunakan notasi Weak
Relationship

9. Cardinality Penetapan kardinalitas atas jumlah kejadian


dari entitas pada satu kejadian dari entitas
lainnya.

10. Recursive Recursive Relationship adalah entitas yang


Relationship dapat dihubungkan dengan dirinya sendiri,
contohnya pegawai dapat mengawasi
pegawai yang lain.

11. Garis Garis Penghubung merupakan notasi untuk


Penghubung merangkaikan keterkaitan antara notasi-
notasi yang digunakan dalam Diagram E-R,
yaitu entitas, relasi, dan attribut.

Sumber: Peter Chen (1976:112), dikembangkan Charles Bachman & james Martin

Abraham . S, dkk (2006:235) Merangkum kumpulan simbol yang telah


digunakan pada erd. tidak ada standar universal untuk notasi erd, dan buku yang
berbeda dan perangkat lunak erd menggunakan notasi yang berbeda.
menunjukkan beberapa notasi alternatif yang banyak digunakan. kumpulan entitas
dapat direpresentasikan sebagai kotak dengan nama di luar, dan atribut.

26
Sumber (Abraham . S, dkk:235)

Gambar 2.1. Notasi E-R Alternaltif

27
Sumber (Abraham . S, dkk:253)
Gambar 2.2. Notasi diagram kelas uml

28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian


3.1.1. Sejarah Prodi Magister Manajemen
Program Studi Magister Manajemen merupakan salah satu program studi
dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang ada di Universitas Muria Kudus. Sejarah
penyelengaraan Prodi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muria Kudus berdasarkan pada rencana Strategis (RENSTRA)
Universitas Muria Kudus tahun 2000-2010. Universitas Muria Kudus yang berdiri
sejak tanggal 12 Juni 1980, memiliki 6 Fakultas dan 19 Program Studi dengan
jumlah mahasiswa 8603 mahasiswa serta didukung 216 orang dosen tetap dan 72
orang tidak tetap, maka sudah saatnya membuka Program Studi Strata Dua (S2)
Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ijin Penyelenggaraan SK
Dikti No. 3797/D/T/2006. Sejak tahun 2021, Program Studi Magister Manajemen
sudah terakreditasi B. Berdasarkan keputusan BAN-PT Nomor 1183/SK/BAN
PT/Akred/M/IV/2017, menyatakan bahwa Program Studi Magister Manajemen
Terakreditasi B, berlaku sejak tanggal 18 April 2017 s.d 18 April 2022. Program
Studi Magister Manajemen mempunyai tenaga pengajar/pendidik sejumlah 10
dosen dan tenaga tatanan umum dengan jumlah 1 karyawan yang ditempatkan
disekretariat gedung G lantai II Magister Manajemen.

3.1.2. Denah Lokasi


Magister Manajemen adalah salah satu Prodi di Universitas Muria Kudus
yang bertempat digedung G. berada di lantai 2. Denah lokasi Prodi Magister
Manajemen dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut:

29
Gambar 3.1. Denah Lokasi Magister Manajemen

3.1.3. Visi dan Misi


A. Visi
Menjadi program studi magister manajemen yang unggul, berbudaya,
cerdas, berjiwa wirausaha, dan berwawasan global.

B. Misi
b. Membentuk insan yang memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional, berbudaya, berjiwa wirausaha dan berwawasan global.
c. Mengembangkan pendidikan pengajaran berbasis IPTEKS, penelitian dan
pengabdian masyarakat yang bermutu sesuai kebutuhan masyarakat.
d. Mengembangkan insan yang menguasai ilmu manajemen, teknologi dan
seni.

3.1.4. Struktur Organisasi


Struktur organisasi pengelola Pengelolaan Tesis Magister Manajemen dapat
dilihat pada gambar berikut:

30
Dekan
WD I WD II WD III

Ka.Prodi Ka.TU

Staf Umum

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Pengelola Tesis Magister Manajemen


Universitas Muria Kudus

3.1.5. Deskripsi Pekerjaan


Deskripsi pekerjaan pada Prodi Magister Manajemen adalah sebagai
berikut:

1. Ka Prodi
Ketua Program Studi memiliki kedudukan tertinggi di lingkungan Program
Studi Magister Manajemen Universitas Muria Kudus. Ketua Prodi bertanggung
jawab kepada Fakultas dan Universitas. Memiliki tugas mengkoordinasi,
membina, menyetujui kegiatan yang akan dilaksanakan termasuk menandatangani
persetujuan ujian, serta membina tenaga administrasi agar segala kegiatan di
Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis berlangsung
dengan baik dan lancar.

2. Dosen
Tugas dosen adalah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
bidangnya/kepakarannya, melaksanakan proses bimbingan dengan mahasiswa,
melaksanakan kegiatan penelitian dan kegiatan yang terkait dengan
pengembangan dan melaksanakan Pengabdian Kepada masyarakat.

31
3. Staff
Staff yang bertugas melayani mahasiswa mulai dari pembagian dosen
pembimbing, pelayanan pendaftaran dan memastikan undangan sampai ke dosen
penguji serta merekap hasil ujian telah dilaksanakan.

3.2. Analisa Sistem Lama


3.2.1. FOD (Flow Of Document)
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di Prodi Magister
Manajemen mengenai pengelolaan tesis, maka penulis menggambarkan alur dari
proses tersebut dalam bentuk narasi Flow of Document (FOD) sebagai berikut:

32
Gambar 3.2. Flow of Document (FOD) Pengelolaan Tesis

33
3.2.2. Business Use Case
Business use case mengambarkan hubungan antara aktor bisnis, use case
bisnis dan pekerja bisnis didalam organisasi. Gambaran Business use case tentang
proses yang dilakukan oleh pekerja bisnis maupun aktor bisnis dapat dilihat pada
tabel 3.1 berikut.

A. Bisnis Use Case Pengelolaan Tesis

Tabel 3.1. Gambaran aktivitas bisnis


Business
No Proses Bisnis Aktor
Use Case
1. Mahasiswa entri kartu rencana studi Mahasiswa Entri KRS
(KRS)
2. Staff melakukan pembagian dosen Staff Pembagian
pembimbing tesis Dosbing
3. Mahasiswa mengajukan manuskrip Mahasiswa Pengajuan
4. Mahasiswa melakukan bimbingan Mahasiswa Bimbingan
dengan dossen pembimbing
5. Dosen menyetujui manuskrip yang Dosen Persetujuan
dibuat oleh maahasiswa
7. Mahasiswa mendaftar ujian Mahasiswa Daftar Ujian
8. Staff membuat jadwal ujian, Staff Jadwal Ujian
undangan dan berita acara
9. Mahasiswa melakukan ujian Mahasiswa Ujian
dengan tim penguji
10. Mahasiswa merevisi/tanpa Mahasiswa Revisi/tanpa
manuskrip yang telah diujikan
11. Ka Prodi mengesahkan manuskrip Ka Prodi Pengesahan
yang disetujui oleh tim penguji
12. Staff menginput nilai akhir Staff Input Nilai
mahasiswa yang ada dalam berita
acara

Berdasarkan gambaran aktivitas bisnis yang telah dijelaskan pada Tabel 3.1
diatas, maka dapat digambarkan diagram business use case yang terbentuk adalah
sebagai berikut:

34
inc...

Entri KRS Pembagian Dosbing

Pengajuan

Mahasiswa Dosen
Bim bingan
Staff
Persetujuan
inc...

Daftar Ujian

Jadwal Ujian

Ujian

Ka Prodi Revisi/Tanpa

inc...

Pengesahan Input Nilai

Gambar 3.4. Business Use Case Pengelolaan Tesis

3.3. Analisa dan Rancang Sistem Baru


1.1
1.2
3.3.1. Analisa Kebutuhan
A. Kebutuhan Hardware
Kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan dalam implementasi sistem ini
minimal memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a. Monitor, segala bentuk dan merk. Disarankan monitor berwarna dan mampu
beresolusi 1024 x 800 pixel.
b. CPU (Central Processing Unit), terdiri dari prosessor, motherboard,
harddisk, RAM, VGA, dll.

35
c. Modem.
d. Perangkat pendukung lain seperti printer, mouse, keyboard, scanner, dll.
B. Kebutuhan Software
Sedangkan software untuk mengembangkan sistem ini antara lain sebagai
berikut:
a. Sistem informasi windows / linux.
b. Visual Code untuk menuliskan script PHP.
c. Web server (Apache) dan database MYSQL dimana kedua software tersebut
sudah tersedia didalam paket Xampp.
d. Web browser untuk menjalankan web seperti Mozila Firefox, Google
Chrome, Opera, dll.
C. Kebutuhan Brainware
Pengguna sistem yang terlibat dalam aplikasi pembuatan surat pada Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis yaitu Staff Umum, Dosen dan Pimpinan.
3.3.2. Rancangan Sistem Baru
A. Analisa Aktor Sistem
Aktor menggambarkan pengguna dari sistem. Aktor dalam aplikasi
pelayanan pembuatan surat pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah:
a. Ka Prodi
Ka Prodi memiliki hak akses untuk mengesahkan undangan, berita acara
dan manuskrip yang telah dibuat oleh mahasiswa.

b. Dosen
Dosen memiliki hak akses untuk menyetujui dan membimbing manuskrip
yang telah dibuat oleh mahasiswa.

c. Staff
Staff memiliki hak akses untuk membuat undangan dan jadwal ujian,
membagi dosen pembimbing dan menginput nilai akhie mahasiswa.

d. Mahasiswa
Mahasiswa memiliki hak akses untuk melakukan kegiatan bimbingan
kepada dosen pembimbing.

B. Sistem Use Case


Sistem use case menjelaskan siapa saja yang terlibat didalam sistem (aktor)
dan apa saja yang dapat dilakukan oleh sistem (use case). Dari proses business use

36
case dapat digambarkan diagram sistem use case yang dapat dilihat pada gambar
3.5 berikut.

Pembagian Dosbing

include

Pengajuan

Bimbingan

Staff
Mahasiswa

Persetujuan

include

Daftar Ujian
Dosen

Jadwal Ujian

Ka Prodi

Ujian

include

Revisi Penges ahan Input Nilai

Gambar 3.5. Sistem Use Case Pengelolaan Tesis pada Prodi Magister Manajemen.

37

Anda mungkin juga menyukai