Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 2, Februari 2019, hlm. 1764-1770 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pembangunan Sistem Pengelolaan Soal (Studi Kasus: Fakultas Ilmu


Komputer Universitas Brawijaya)
Abul A’la Alghifari1, Bayu Priyambadha2, Fajar Pradana3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1abul.alghifari @gmail.com, 2 bayu_priyambadha@ub.ac.id, 3fajar.p@ub.ac.id

Abstrak
Pengelolaan soal merupakan suatu proses yang penting untuk dilakukan dalam proses belajar
mengajar, proses pengelolaan soal dilakukan oleh pengajar, dan dengan adanya pengelolaan soal yang
baik pengajar akan dapat menjaga kualitas soal. Pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
pengelolaan soal dilakukan oleh sebuah tim dosen atau biasa disebut dengan team teaching. Saat ini,
penerapan pengelolaan soal yang telah berjalan di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
memiliki beberapa permasalahan, masalah pertama adalah sulitnya mengumpulkan dosen pada satu
tempat dan satu waktu. Masalah kedua adalah keterlambatan dari dosen untuk mengumpulkan soal
yang telah ditugaskan. Masalah ketiga adalah terdapatnya perbedaan format pengumpulan soal antara
satu dosen dengan dosen lainnya, sehingga menyulitkan ketua tim untuk mengkompilasi soal-soal
yang dikumpulkan. Berdasarkan masalah tersebut dilakukan penelitian yang dimaksudkan untuk
membangun sistem yang mampu untuk mempermudah pembagian penugasan antar dosen,
memberikan reminder kepada dosen tentang tanggungan penugasannya, dan mempermudah proses
kompilasi dan evaluasi soal. Sistem ini diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah yang ada dan
membantu meningkatkan efisiensi kerja dosen. Sistem ini telah melewati pengujian unit dengan
menggunakan whitebox testing, pengujian integrasi dan pengujian validasi dengan menggunakan
blackbox testing yang menghasilkan nilai 100% valid, dan pengujian kompatibilitas dimana hasilnya
sistem dapat berjalan pada delapan browsers berbeda.
Kata kunci: soal, rekayasa perangkat lunak, fakultas ilmu komputer

Abstract
Questions management is important process to be carried out in teaching and learning process,
questions management is carried out by teacher, and with good questions management the teacher
will be able to maintain the quality of the questions. At the Faculty of Computer Science Brawijaya
University, questions management is carried out by lecturer team or commonly reffered to as team
teaching. At present, the implementation of questions management that has been running has several
problems, the first problem is the difficulty of gathering lecturers in one place at a same time. The
second problem is the delay from the lecturer to collect the question that have been assigned. The
third problem is the difference in the format of collected questions between one lecturer and another
lecturer, that making it difficult for the team leader to combile the collected questions. Based on that
problems, research was conducted which was intended to build a system that was able to facilitate the
assignment distribution between lecturers, provide reminder to the lecturer about the assignment
dependents, and facilitate the process of compiling and evaluating questions. This system is expected
to be able to overcome existing problems and help improve the work efficiency of lecturers. This
system has passed unit testing using whitebox testing, integration testing and validation testing using
blackbox testing which results in a 100% valid value, and compatibility testing where the results of the
system can run on eight different browsers.
Keywords: questions, software engineering, faculty of computer science

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 1764
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1765

yang harus diselesaikan (Eko Rosnanda Putra,


1. PENDAHULUAN 2013). Keterlambatan ini akan menghambat
Sebagai pengajar, dosen memiliki proses lainnya dan berujung pada keterlambatan
tanggung jawab yang besar untuk pada penyerahan soal kepada panitia ujian.
menyampaikan materi dan menilai apakah Masalah selanjutnya adalah terdapat
materi yang disampaikan dapat diterima dengan perbedaan format dalam pengumpulan soal oleh
baik oleh mahasiswanya. Salah satu ciri anggota kepada ketua. Akibat perbedaan format
keberhasilan dalam mengajar adalah mahasiswa ini ketua team teaching kesulitan dalam
mampu mendapatkan prestasi yang tinggi, mengumpulkan soal-soal yang telah dibuat,
prestasi yang dimaksud adalah penguasaan karena harus memindahkan dari suatu format ke
materi atau keterampilan suatu mata kuliah oleh format yang lain. Masalah ini secara tidak
mahasiswa (H.M. Farid Nasution, 2016). Ujian langsung berhubungan dengan masalah kedua,
merupakan salah satu metode yang digunakan karena ketua team teaching membutuhkan
oleh dosen untuk mengetahui tingkat waktu lebih untuk mengumpulkan soal dalam 1
pemahaman dari mahasiswanya, namun soal format sehingga masalah ini menjadi salah satu
ujian yang diberikan tidak dapat dibuat dengan faktor penyebab keterlambatan. Masalah ini
sembarangan dan tanpa memandang kualitas terjadi karena setiap anggota memiliki
soal. Bank soal dapat menjadi solusi dalam kenyamanan sendiri dalam pembuatan soal,
menjaga kualitas soal dan memudahkan dosen sehingga terdapat perbedaan format.
untuk menyiapkan ujian dengan mudah, cepat Maka berdasarkan masalah yang telah
dan efisien (Dhien Astrini, 2016). dijelaskan dibangunlah sistem pengelolaan soal.
Fakultas Ilmu Komputer menerapkan Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan
adanya bank soal untuk memudahkan dosennya dosen dalam melakukan koordinasi, membuat
dalam pembuatan soal UTS dan UAS yang semua dosen dalam tim dapat berpartisipasi,
berkualitas. Setiap mata kuliah memiliki sebuah memberi pengingat dalam proses pembuatan
team teaching yang terdiri dari dosen yang soal, dan menghemat waktu dosen agar tidak
mengajar mata kuliah tersebut, dimana tim terbuang. Aplikasi ini dapat membantu dosen
tersebut bertugas untuk mengevaluasi dan untuk membuat soal sesuai dengan format yang
menyiapkan soal ujian. Namun pada ditentukan, ketua team teaching juga dapat
kenyataannya masih terdapat masalah yang mengatur pembagian soal yang akan ditugaskan
dirasakan oleh team teaching Fakultas Ilmu kepada anggotanya, dan memudahkan ketua tim
Komputer dalam pengelolaan bank soal. untuk dapat mengumpulkan dan menyaring soal
Masalah utama pada pengelolaan bank soal yang telah dibuat. Dengan dibuatnya aplikasi
adalah sulitnya mengumpulkan dosen yang ini diharapkan dapat membantu dosen dalam
tergabung dalam team teaching dalam satu pengumpulan soal dan juga dapat meningkatkan
waktu dan tempat. Masalah ini disebabkan efisiensi dan efektivitas kerja dosen.
karena setiap dosen memiliki jadwal mengajar,
2. TINJAUAN PUSTAKA
penelitian, dan rapat yang berbeda-beda.
Sehingga seringkali pertemuan team teaching 2.1. Bank Soal
dihadiri hanya oleh beberapa dosen. Dampak Menurut Sumardyono dan Wiworo (2011)
dari masalah ini adalah kurang maksimalnya bank soal adalah kumpulan butir soal yang telah
team teaching dalam menjaga kualitas soal, teruji dengan baik secara teoritis ataupun
karena hanya beberapa dosen yang terlibat empiris dan mengandung informasi penting
dalam evaluasi. sehingga bisa digunakan dengan mudah
Masalah kedua adalah keterlambatan digunakan dalam menyusun sebuah instrumen
anggota team teaching untuk mengumpulkan penilaian atau tes. Dalam penggunaannya bank
soal kepada ketua team teaching. Keterlambatan soal bermanfaat bagi pengajar untuk melakukan
ini dapat terjadi karena anggota lupa terhadap penilaian, karena dalam mendapatkan penilaian
tugas yang diberikan, atau ketua yang lupa dibutuhkan sebuah instrumen tes. Bank soal
untuk mengingatkan tugas kepada anggota. dapat mempermudah pengajar dalam menyusun
Selain adanya faktor lupa, keterlambatan dapat instrumen tes karena pengajar hanya perlu
terjadi karena ada kebingungan dalam mengambil butir-butir soal yang ada di bank
penentuan prioritas dari tugas-tugas yang soal. Selain mempermudah pembuatan
diberikan sehingga menghambat tugas utama instrumen tes, bank soal juga membantu

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1766

pengajar dalam menjamin kualitas soal dari 3. METODOLOGI PENELITIAN


instrumen yang dibuat (Mutmainah S., 2017).
Tahapan yang dilakukan oleh peneliti
Terdapat beberapa karakteristik bank soal
dalam pembangunan sistem pengelolaan soal
yang perlu dipahami, karakteristik pertama
mulai dari pencarian studi literatur, melakukan
setiap butir soal pada bank soal adalah butir
analisis kebutuhan, membuat perancangan
soal yang teruji, teruji yang dimaksud adalah
sistem, melakukan implementasi sistem,
soal tersebut dianggap layak dimana soal baik
melakukan pengujian terhadap hasil
dalam hal validitas, bahasa, keterukuran, dan
implementasi, dan membuat kesimpulan.
efisiensi. Karakteristik kedua, setiap butir soal
Metodologi dari penelitian ini dapat dilihat
dilengkapi dengan informasi berguna, informasi
pada Gambar 2:
yang dimaksud merupakan informasi berupa
materi, tingkat kesulitan, dan lainnya dari butir
soal terkait. Karakteristik terakhir, soal-soal
pada bank soal dibangun secara terstruktur,
bank soal bukan hanya kumpulan soal semata,
namun kumpulan soal yang diorganisir dan
disusun secara sistematis sehingga
memudahkan pengajar dalam menyusun
intrumen tes dengan tujuan mengukur
kompetensi tertentu (Sumardyono dan Wiworo,
2011).

2.2. Waterfall Model


Waterfall model atau biasanya disebut
dengan siklus hidup pengembangan klasik,
yang mana alur yang dilakukan dalam siklus
dilakukan secara sistematik dan sesuai urutan.
Syarat dari penggunaan waterfall model dalam
mengembangkan perangkat lunak adalah
dengan pendefinisian kebutuhan yang baik dan
stabil (Pressman, 2010). Pada penelitian ini
digunakan waterfall model karena stakeholder
telah mampu mendefinisikan kebutuhannya
dengan baik. Proses yang ada pada waterfall
model dimulai dari analisis kebutuhan, setelah
proses analisis kebutuhan dilakukan maka akan Gambar 2. Diagram metodologi penelitian
dilakukan perancangan sistem dan
implementasi sistem. Setelah 3.1. Studi Literatur
diimplementasikan sistem akan diuji, dan Pencarian studi literatur dibutuhkan untuk
proses terakhir adalah proses perawatan sistem. mendapatkan dasar teori yang akan digunakan
Diagram dari waterfall model dapat dilihat pada dalam penelitian agar peneliti memiliki dasar
Gambar 1. yang kuat dalam penelitiannya. Studi literatur
bisa didapatkan dari buku, jurnal, dan situs
resmi dari internet.

3.2. Analisis Kebutuhan


Proses analisis kebutuhan dilakukan untuk
mendapatkan kebutuhan, kebutuhan yang
didapatkan akan menjadi dasar dari
perancangan. Pada analisis kebutuhan akan
dilakukan elisitasi kebutuhan, spesifikasi
kebutuhan, verifikasi dan validasi kebutuhan,
Gambar 1. Waterfall model
dan dilakukan manajemen kebutuhan.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1767

3.3. Perancangan Sistem sistem berinteraksi dengan sistem. Berikut


Perancangan sistem dibuat berdasarkan merupakan aktor dalam sistem ditunjukkan
hasil dari analisis kebutuhan yang telah pada tabel 1.
dilakukan. Pada tahap perancangan akan Tabel 1. Identifikasi Aktor
dilakukan perancangan arsitektur, perancangan Aktor Deskripsi
komponen, perancangan basis data, dan Pengguna Merupakan aktor primer
perancangan antarmuka. Pada tahap yang belum dikenali
perancangan sistem, spesifikasi kebutuhan akan oleh sistem.
dimodelkan dengan menggunakan Unified Ketua Jurusan Merupakan pengguna
Modeling Language (UML). yang telah dikenali
sistem sebagai ketua
3.4. Implementasi Sistem jurusan yang melakukan
Pada tahap implementasi sistem, verifikasi akun dosen
rancangan dan algoritme yang telah dibuat pada yang mendaftarkan diri,
tahap perancangan sistem akan mengatur kelompok
diimplemtansikan dalam bahasa program. jabatan fungsional dosen
Bahasa pemrograman yang dipilih untuk dan mengatur mata
mengembangkan sistem pada penelitian ini kuliah.
adalah PHP dengan menggunakan kerangka Koordinator Merupakan pengguna
kerja Codeigniter. KJFD (Kelompok yang telah dikenali
Jabatan sistem sebagai
3.5. Pengujian Fungsional koordinator yang
Pengujian sistem dilakukan untuk menguji Dosen) berfungsi untuk
hasil implementasi sistem dan melihat apakah menentukan ketua dan
implementasi yang dilakukan sesuai dengan anggota team teaching.
kebutuhan dan berjalan sesuai harapan. Strategi Ketua team Merupakan pengguna
pengujian dimulai dari pengujian unit, integrasi, teaching yang telah dikenali
validasi dan compatibility. sistem sebagai ketua
dari suatu tim pada mata
3.6. Kesimpulan dan Saran kuliah tertentu, dimana
Kesimpulan didapatkan setelah semua bertugas untuk mengatur
proses dilakukan, kesimpulan bertujuan untuk timnya untuk membuat
menjawab masalah yang telah dirumuskan pada soal dan mengevaluasi
rumusan masalah. Selain kesimpulan saran pembelajaran.
dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan- Dosen Merupakan pengguna
kesalahan yang terjadi pada penelitian dan yang telah dikenali
memberikan pandangan serta pertimbangan sistem sebagai dosen,
untuk pengembangan sistem. sebelum dosen dapat
menjalankan fungsinya
4. ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM dengan baik kajur perlu
untuk melakukan proses
4.1. Elisitasi Kebutuhan
Elisitasi kebutuhan bertujuan untuk aktivasi sebagai bentuk
menggali kebutuhan umum sistem untuk verifikasi. Dosen
bekerja sama dengan
membangun sistem pengelolaan soal.
ketua team teaching
Penggalian kebutuhan dilakukan dengan
wawancara terhadap ketua team teaching mata untuk membuat soal dan
kuliah Rekayasa Perangkat Lunak dan Analisis mengevaluasi soal.
Perancangan Sistem. Hasil dari wawancara 4.3. Kebutuhan Sistem
terdapat beberapa masalah yang dirasakan Terdapat dua kebutuhan sistem, yakni
terhadap sistem pengelolaan soal yang telah kebutuhan fungsional dan nonfungsional.
berjalan selama ini. Terdapat 43 kebutuhan fungsional dan 1
kebutuhan nonfungsional. Kebutuhan
4.2. Identifikasi Aktor fungsional sistem dimodelkan menggunakan
Aktor merupakan seseorang ataupun use case diagram pada Gambar 3.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1768

Gambar 3. Diagram Use Case Sistem

5.3. Perancangan Basis Data


5. PERANCANGAN Pada penggunaannya sistem
5.1. Perancangan Arsitektur memerlukan basis data untuk mengolah
Perancangan arsitektur memberikan data yang dimasukkan oleh penggunanya.
penjelasan tentang sequence diagram dan class Perancangan data dibutuhkan untuk
diagram. Sequence diagram menggambarkan merancangan basis data yang akan dibuat
kelakuan antar objek dengan lifetime dan sehingga pada tahap implementasi
message yang dikirim atau diterima antar objek. pengembang memiliki dasar dalam
Pada bagian ini akan dijelaskan sequence pembuatan basis data. Perancangan data
diagram dari tiga fitur utama sistem pada sistem pengelolaan soal ini
pengelolaan soal yaitu, gabung materi digambarkan menggunakan Conceptual
penugasan, mengirim reminder, dan membuat
Data Model.
soal.

5.2. Perancangan Komponen 5.4. Perancangan Antarmuka


Pada perancangan komponen dijelaskan Pada Gambar 4 merupakan gambaran
beberapa bagian sub-sistem yang menjalankan perancangan antarmuka detail penugasan.
fungsionalitas dari sistem. Penjelasan sub- Informasi mengenai objek yang terlibat didalam
sistem dilakukan dengan pseudocode, yang perancangan antarmuka memilih materi.
akan menjadi acuan pada implementasi sistem.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1769

Pada pengujian integrasi dilakukan dengan


whitebox testing dimana dilakukan pengujian
kepada 3 method utama jika berintegrasi dengan
method lainnya. Hasil dari pengujian integrasi
ini menghasilkan nilai 100% valid. Pada
pengujian validasi dilakukan dengan metode
blackbox testing dimana pengujian dilakukan
pada semua fungsional. Pengujian ini melihat
apakah fungsional dapat berjalan sesuai harapan
Gambar 4. Perancangan antarmuka detail penugasan penggunanya. Hasil dari pengujian validasi ini
menghasilkan 100% valid untuk semua
6. IMPLEMENTASI fungsional. Pada pengujian compatibiliy
6.1. Implementasi Basis Data digunakan bantuan aplikasi SortSite 5 untuk
Implementasi basis data dibuat membantu menguji kemampuan sistem untuk
berdasarkan perancangan basis data yang telah. berjalan pada beberapa browser yang berbeda.
Implementasi basis data disajikan dalam Hasil dari pengujian ini adalah sistem dapat
diagram Physical Data Model (PDM) yang berjalan pada 8 browsers berbeda.
menggambarkan semua tabel dalam basis data
dalam sistem berikut dengan kolom dan tipe 8. KESIMPULAN
data untuk masing-masing kolomnya. Berdasarkan hasil dari metodologi
penelitian yang telah dilakukan, maka ditari
6.2. Implementasi Antarmuka kesimpulan sebagai berikut:
Pada tahap ini dilakukan implementasi dari 1. Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah
perancangan antarmuka yang telah dibuat. dilakukan, sistem pengelolaan soal
Implementasi dapat dilihat pada Gambar 5. memiliki 43 kebutuhan fungsional dan 1
kebutuhan nonfungsional. Didapatkan juga
5 aktor yang terhubung dengan sistem,
yakni pengguna, ketua jurusan, koordinator
KJFD, ketua team teaching, dan dosen.
Kemudian dari analisis yang telah
dilakukan dilakukan pemodelan berupa
usecase diagram untuk menjelaskan
perilaku sistem tampak luar, dan usecase
scenario untuk menjelaskan usecase
Gambar 5. Implementasi antarmuka detail diagram.
penugasan 2. Berdasarkan perancangan yang telah
dilakukan, hasil yang didapatkan berupa
7. PENGUJIAN SISTEM perancangan arsitektur yang berisi
Tahap pengujian dilakukan setelah sequence diagram dan class diagram.
melakukan implementasi sistem. Pengujian Terdapat perancangan komponen dimana
bertujuan untuk memeriksa apakah menghasilkan rancangan algoritme dari 3
implementasi sudah sesuai dengan analisis fungsi utama yang ada pada sistem.
kebutuhan dan perancangan sistem yang Perancangan basis data juga termasuk
dilakukan. Tahap pengujian yang akan dalam tahap perancangan yang
dilakukan adalah pengujian unit, pengujian menghasilkan Conceptual Data Model
integrasi, pengujian validasi, dan pengujian (CDM) dan yang terakhir adalah
compatibility. Pengujian unit dilakukan dengan perancangan antarmuka yang
menggunakan metode whitebox testing dengan menghasilkan layout sebagai rancangan
menggunakan basis path testing. Pada awal tampilan sistem, wireframe
pengujian unit ini dilakukan tes pada 3 method digunakan sebagai media pembuatan
utama pada sistem yaitu gabung penugasan, perancangan antarmuka. Berdasarkan
kirim reminder, dan membuat soal. Hasil dari implementasi yang telah dilakukan
pengujian unit dengan 3 method utama dihasilkan spesifikasi sistem dimana
menghasilkan nilai 100% valid. menjelaskan tentang spesifikasi perangkat

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1770

keras, spesifikasi perangkat lunak, dan Mengajar Dosen, Keterampilan Belajar,


sistem operasi yang digunakan dalam Sarana Belajar dan Lingkungan Belajar
mengembangkan sistem. Terdapat juga dengan Prestasi Belajar Mahasiswa.
implementasi kode program yang Pressman, Roger S., 2010. Software
menghasilkan kode program yang dibuat Engineering A Practitioner’s Approach.
berdasarkan perancangan komponen yang 7th Ed. New York: McGraw-Hill.
telah dibuat. Implementasi basis data
Putra, Eko R. 2013. Pengaruh Disiplin Kerja
dilakukan dan menghasilkan Physical Data
dan Lingkungan Kerja Terhadap
Model (PDM) dan implementasi
Kinerja Karyawan di Workshop PT
antarmuka menghasilkan tampilan jadi dari
Dunia Marine Internusa Pekanbaru.
perancangan antarmuka yang telah dibuat.
3. Berdasarkan pengujian yang telah Raintung, Firanda. 2016. Pentingnya Efisiensi
dilakukan, didapatkan hasil 100% valid Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja
pada semua pengujian. Pengujian yang Karyawan Pada PT. Kimia Farma
dilakukan pada sistem berupa pengujian Tranding and Distribution.
unit, pengujian integrasi, pengujian Retnawati, Heri dan Hadi, Samsul. 2014.
validasi, dan pengujian compatibility. Pada Sistem Bank Soal Daerah Terkalibrasi
pengujian unit digunakan metode whitebox Untuk Menyongsong Era
testing dengan membuat basis path testing Desentralisasi.
dan menguji 3 method utama dari sistem.
Pada pengujian integrasi dilakukan
integrasi antar method untuk melihat
apakah dalam integrasinya method dapat
menjalankan fungsinya. Pada pengujian
validasi dilakukan untuk menguji skenario
yang dibuat dan juga alternatif yang ada,
didapatkan 75 kasus uji. Pada pengujian
compatibility digunakan aplikasi SortSite 5
yang dapat menguji compatibilty dari
website, hasil yang diberikan adalah sistem
dapat berjalan dengan baik pada 8 browser
berbeda.

9. DAFTAR PUSTAKA
Astrini, Dhien dan Elvira, Melly. 2016. Model
Bank Soal Berbasis WEB Untuk
Meningkatkan Kualitas Pendidikan di
Era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Dunggio, Mardjan. 2013. Semangat dan
Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Pada PT. Jasa Raharja
(PERSERO) Cabang Sulawesi Utara.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2017. Panduan Penulisan Soal
SMA/MA-SMK Tahun 2017.
Kumar, N., Zadgaonkar, A.S., dan Shukla, A.
2013. Evolving a New Software
Development Life Cycle Model SDLC-
2013 with Client Satisfaction.
Mutmainah, Siti. 2017. Studi Kelayakan
Pengembangan Aplikasi Bank Soal
Dalam Rumah Belajar.
Nasution, H.M. Farid. 2016. Hubungan Metode

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai