Anda di halaman 1dari 126

LAPORAN SKRIPSI

IMPLEMENTASI METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD)


DAN PERT (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW
TECHNIQUE) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK
PT. YUK CODING BERKARAYA BERSAMA
BERBASIS WEBSITE

LUKMAN PRATAMA
NIM. 201753057

DOSEN PEMBIMBING
Nanik Susanti, S.Kom., M.Kom
Noor Latifah, S.Kom., M.Kom

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

IMPLEMENTASI METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD)


DAN PERT (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW
TECHNIQUE) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK
PT. YUK CODING BERKARAYA BERSAMA
BERBASIS WEBSITE

LUKMAN PRATAMA
NIM. 201753057

Kudus, Maret 2023

Menyetujui,
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Nanik Susanti, S.Kom., M.Kom Noor Latifah, S.Kom., M.Kom


NIDN. 0608047901 NIDN. 0618098701

Mengetahui
Koordinator Skripsi

Yudie Irawan, S.Kom, M.Kom, MTA., MOS


NIDN. 0004047501
HALAMAN PENGESAHAN

IMPLEMENTASI METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD)


DAN PERT (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW
TECHNIQUE) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK
PT. YUK CODING BERKARAYA BERSAMA
BERBASIS WEBSITE

LUKMAN PRATAMA
NIM. 201753057

Kudus, 20 Mei 2023

Menyetujui,
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Nanik Susanti, S.Kom., M.Kom Noor Latifah, S.Kom., M.Kom


NIDN. 0608088201 NIDN. 0618098701

Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi Koordinator Skripsi

Nanik Susanti, S.Kom, M.Kom Yudie Irawan, S.Kom., M.Kom., MTA., MOS
NIDN. 0608088201 NIDN. 0004047501
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Lukman Pratama


NIM : 201753057
Tempat & Tanggal Lahir : Pati, 11 Februari 1999
Judul Skripsi : Implementasi Metode CPM (Critical Path
Method) dan PERT (Program Evaluation and
Review Technique) Sistem Informasi
Manajemen Proyek PT. Yuk Coding Berkarya
Bersama Berbasis Website
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan skripsi ini berdasarkan hasil
penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, baik untuk naskah
laporan maupun kegiatan lain yang tercantum sebagai bagian dari Skripsi ini.
Seluruh ide, pendapat, atau materi dari sumber lain telah dikutip dalam skripsi
dengan pedoman penulisan referensi yang sesuai.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di
kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan
ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Muria
Kudus.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari
pihak manapun.

Kudus, 16 Agustus 2023


Yang memberi pernyataan,

Materai 6000

Lukman Pratama
NIM. 201753057
IMPLEMENTASI METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD)
DAN PERT (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW
TECHNIQUE) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK
PT. YUK CODING BERKARAYA BERSAMA
BERBASIS WEBSITE
Nama mahasiswa : Lukman Pratama

NIM : 201753067

Pembimbing : 1. Nanik Susanti, S.Kom, M.Kom

2. Noor Latifah, S.Kom., M.Kom

RINGKASAN
PT. Yuk Coding Berkarya Bersama merupakan salah satu perusahaan di
Kabupaten Pati yang bergerak dalam bidang software house.Sebagai perusahaan
software house, layanan jasa konsultan IT pembuatan website atau mobile
application proyek dikerjakan dengan 5 (lima) tahap yaitu dari inisiasi,
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penutupan. Pengelolaan proyek yang
belum tersistem mengakibatkan sering kali terjadi proyek tidak selesai tepat
waktu, beban staf yang berat, dan tidak sinkron-nya data staf dengan manajer
proyek
Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah membuat laporan dan sistem
informasi manajemen proyek menggunakan metode CPM (Critical Path Method)
dan PERT (Program Evaluation And Review) bebasis website sehingga dapat
diimplementasikan pada PT. Yuk Coding Berkarya Bersama yang memiliki tujuan
dapat membantu konsultan TI melakukan manajemen proyek yang terkait dengan
proses perancangan, serta pelaksanaan suatu proyek teknologi informasi, dan juga
membantu perusahaan untuk melakukan pengawasan perkembangan proyek
teknologi informasinya.

Kata kunci : : Sistem Informasi, Manajemen Proyek, CPM, PERT, Website.


CPM (CRITICAL PATH METHOD) IMPLEMENTATION AND
PERT (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE)
PROJECT MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM PT. YUK
CODING BERKARYA BERSAMA WEBSITE BASED
Student Name : Lukman Pratama

Student Identitiy Number : 201753067

Supervisor : 1. Nanik Susanti, S.Kom, M.Kom

2. Noor Latifah, S.Kom., M.Kom

ABSTRACT
PT. Yuk Coding Berkarya Bersama is a company in Pati Regency engaged
in the software house. , As a software house company, IT consulting services for
website creation or mobile application projects are carried out in 5 (five) stages,
namely initiation, planning, implementation, monitoring, and closing.
Unsystematic project management results in projects not being completed on
time, heavy staff loads, and staff data out of sync with the project manager.

The results of the research carried out are to make reports and project
management information systems using the CPM (Critical Path Method) and
PERT (Program Evaluation And Review) methods based on websites so that they
can be implemented at PT. Yuk Coding Berkarya Bersama whose goal is to help
IT consultants carry out project management related to the design process, as
well as the implementation of an information technology project, and also help
companies to supervise the development of their information technology projects.

Keyword : Information System, Project Mangement, CPM, PERT, Website


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan skripsi ini dengan judul “ Sistem Informasi Manajemen Proyek PT. Yuk
Coding Berkaraya Bersama”.
Tersusunnya laporan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr.Suparnyo SH, MS, selaku Rektor Universitas Muria Kudus.
2. Bapak Moh. Dahlan ST, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Muria Kudus.
3. Ibu Nanik Susanti, S.Kom., M.Kom selaku Kepala Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus.
4. Bapak Yudie Irawan, S.Kom., M.Kom., MTA., MOS selaku Koordinator
Skripsi Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas
Muria Kudus.
5. Ibu Nanik Susanti, S.Kom., M.Kom selaku pembimbing-I yang telah
banyak memberikan petunjuk, nasehat, bimbingan, dan arahan hingga
terselesaikannya penulisan laporan ini.
6. Ibu Noor Latifah, S.Kom., M.Kom selaku pembimbing-II yang telah
banyak memberikan petunjuk, nasehat, bimbingan, dan arahan hingga
terselesaikannya penulisan laporan ini.
7. Bapak Muhammad Arifin, S.Kom., M.Kom., MCE. selaku pembimbing
akademik atau dosen wali.
8. Bapak Sutopo, Bapak Hilmi, dan Bapak Nur Zaidin, S.STr selaku bagian
kasi angkutan di Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara yang telah
membantu dalam memberikan data, pengarahan mengenai alur sistem
yang selama ini sedang berjalan, saran dan masukan yang sangat
mendukung penulisan laporan ini.
9. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendo’akan, menasehati dan
memberikan semangat kepada penulis sehingga terselesainya laporan ini.
10. Teman-teman Program Studi Sistem Informasi yang selalu memberi
semangat dan dukungan satu sama lain.
Penulis menyadari masih terdapatnya kekurangan dalam penulisan skripsi
ini, karena itu penulis menerima kritik, saran dan masukan dari pembaca
sehingga penulis dapat lebih baik di masa yang akan datang. Akhirnya penulis
berharap semoga laporan skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi para pembaca.

Kudus, 16 Agustus 2023

Lukman Pratama
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................................2

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................3

PERNYATAAN KEASLIAN..........................................................................................4

RINGKASAN...................................................................................................................5

ABSTRACT......................................................................................................................6

KATA PENGANTAR......................................................................................................7

DAFTAR ISI....................................................................................................................9

DAFTAR TABEL..........................................................................................................11

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................11

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................11

1.1 Latar Belakang...............................................................................................11

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................14

1.3 Batasan Masalah............................................................................................14

1.4 Tujuan.............................................................................................................14

1.5 Manfaat...........................................................................................................14

1.6 Metode Penelitian...........................................................................................15

1.6.1 Metode Pengumpulan Data...................................................................15

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem..............................................................17

1.6.3 Metode Perancangan Sistem..................................................................18

1.7 Kerangka Pemikiran......................................................................................20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................21

2.1 Penelitian Terkait...........................................................................................22

2.2 Landasan Teori...............................................................................................26

1.2.1 Pengertian Sistem...................................................................................26

1.2.2 Pengertian Informasi..............................................................................27


1.2.3 Pengertian Sistem Informasi.................................................................27

1.2.4 Pengertian Manajemen..........................................................................27

1.2.5 Pengertian Proyek..................................................................................27

1.2.6 Pengertian Manajemen Proyek.............................................................27

1.2.7 Pengertian Metode Simple Additive Weighting (SAW).......................27

1.2.8 FOD (Flow Of Document)......................................................................29

1.2.9 Unified Modeling Language (UML)......................................................30

1.2.10 ERD (Entity Relationship Diagram).....................................................36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................................41

3.1. Objek Penelitian.............................................................................................41

3.1.1. Sejarah Prodi Magister Manajemen.....................................................41

3.1.2. Denah Lokasi..........................................................................................41

3.1.3. Visi dan Misi...........................................................................................42

3.1.4. Struktur Organisasi................................................................................42

3.1.5. Deskripsi Pekerjaan...............................................................................43

3.2. Analisa Sistem Lama......................................................................................44

3.2.1. Alur Proses Proyek PT Yuk Coding Berkarya Bersama.....................44

3.2.2. FOD (Flow Of Document)......................................................................44

3.3. Analisa Sistem Baru.......................................................................................46

3.3.1 Analisa Kebutuhan Perangkat Keras.........................................................46

3.3.2 Analisa kebutuhan Perangkat Lunak.........................................................46

3.3.3 Analisa Kebutuhan Data dan Informasi....................................................46

3.1. Perancangan Pemodelan Sistem......................................................................47

3.4.1 Analisa Aktor Sistem.................................................................................47

3.4.2 Business Diagram.....................................................................................47

3.4.3 Sistem Use Case........................................................................................50

3.4.4 Skrenario Use Case (Flow Of Event)..........................................................52


3.4.5 Class Diagram...........................................................................................62

3.4.6 Sequence Diagram....................................................................................65

3.4.7 Activity Diagram.......................................................................................77

3.4.8 Statechart Diagram...................................................................................85

3.2. ERD (Entity Relation Diagram)..........................................................................92

3.3. Perancangan Basis Data...................................................................................96

3.4. Perancangan Desain Input dan Output..........................................................104

DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Perbandingan Penelitian dengan Penelitian sebelumnya......................25
Tabel 2. 2 Flow Of Document...............................................................................30
Tabel 2.3 Notasi business use case diagram..........................................................32
Tabel 2.4 Notasi use case diagram.........................................................................33
Tabel 2.5 Notasi class diagram..............................................................................34
Tabel 2.6 Notasi sequence diagram.......................................................................35
Tabel 2.7 Notasi activity diagram..........................................................................36
Tabel 2.8 Notasi statechart diagram......................................................................37
Tabel 2.9 Notasi Diagram Relasi...........................................................................37

Tabel 3. 1 Gambaran Aktifitas Bisnis49

Tabel 3. 2 Proses Sistem Use Case........................................................................51


Tabel 3. 3 Skenario Use Case Pendaftaran............................................................53
Tabel 3. 4 Skenario Use Case Kelola Data Perusahaan.........................................54
Tabel 3. 5 Skenario Use Case Mengisi Form Permohonan & Kelengkapan Berkas
................................................................................................................................55
Tabel 3. 6 Skenario Use Case Kelola Form Permohonan & Kelengkapan Berkas56
Tabel 3. 7 Skenario Use Case Memproses Surat Rekomendasi............................57
Tabel 3. 8 Skenario Use Case Konfirmasi Data.....................................................58
Tabel 3. 9 Skenario Use Case Kelola Angkutan Darat..........................................59
Tabel 3. 10 Skenario Use Case Mencari Informasi Angkutan Darat.....................60
Tabel 3. 11 Skenario Use Case Masukan...............................................................61
Tabel 3. 12 Skenario Use Case Kelola Masukan...................................................62

DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Yuk Coding Berkarya Bersama berdiri pada tahun 2021, merupakan
salah satu bentuk bisnis yang bergerak dalam bidang software house. PT. Yuk
Coding Berkarya Bersama berawal dari komunitas programmer di Kota Pati yang
dicetuskan oleh Mohammad Nur Fawaiq pada tahun 2016 salah satu alumni dari
Universitas Muria Kudus .PT. Yuk Coding Berkarya Bersama beralamat di Jl.
Panunggulan No. 17B, Ds. Gajahmati, Kec. Pati, Kab. Pati Kode Pos 59116.
Selain sotfware house, PT. Yuk Coding Berkarya Bersama juga membuka kursus
pemprograman, pembelajaran pemprograman intensif, jasa konsultan IT
(Information Technology), dan SEO (Search Engine Optimation), membuat modul
tutorial pemprograman gratis melalui kanal Youtube dan website atau blog.
Dalam perkembangannya PT. Yuk Coding Berkarya Bersama memiliki tim
developer yang dinamakan YukCoding Dev yang terbagi dalam beberapa divisi
mulai dari Project Manager, Marketing, System Analyst, Website Developer,
Mobile Developer, DevOps, dan QA (Quality Assurance).
Sebagai perusahaan software house, PT. Yuk Coding Berkarya Bersama
menangani permasalahan bisnis yang erat kaitannya dengan isu-isu teknis dari
sistem/teknologi informasi dan bertanggung jawab terhadap proses analisis,
desain, hingga implementasi sistem. Proses penanganan dilakukan dengan
menyediakan berbagai layanan yang telah disediakan melalui website. Setiap
layanan yang ditawarkan oleh PT. Yuk Coding Berkarya Bersama diatur oleh
divisi yang berbeda – beda. Untuk layanan jasa konsultan IT pembuatan website
atau mobile application, proyek dibagi menjadi 2 jenis yaitu proyek kecil dan
proyek besar. Proyek kecil memiliki ruang lingkup proyek yang sederhana dengan
proses pengerjaan yang cepat kurang dari 2 bulan, serta biaya yang murah.
Sedangkan proyek besar ruang lingkup proyek sangat kompleks, proses
pengerjaan proyek membutuhkan waktu yang lama, antara 2 – 6 bulan, serta
membutuhkan biaya yang mahal. Karakteristik pengerjaan proyek kecil dan
proyek besar sangat berbeda. Proyek kecil dilaksanakan dengan menerapkan
metode pengembangan sistem prototype, dimana client memilih berbagai
prototype sistem yang telah disediakan. Sedangkan, proyek besar penerapan
metode pengembangan sistem menyesuaikan kondisi ruang lingkup, waktu,
budget dan kebutuhan client. Dibutuhkan komunikasi antara client, admin,
manajemen proyek, divisi dan CEO, agar setiap permasalahan dalam setiap
tahapan pengerjaan proyek dapat diselesaikan.
Tahapan dalam pengerjaan proyek perangkat lunak diawali mulai dari
inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penutupan. Inisiasi
merupakan tahap yang mengawali sebuah proyek, dimana pada tahap ini diberikan
gambaran global suatu proyek dalam bentuk definisi proyek. Perencanaan
merupakan deskripsi detail dari definisi proyek yang telah dibuat, biasanya berupa
dokumen project management plan. Pelaksanaan adalah pelaksanaan/realisasi dari
rencana proyek yang tertuang dalam project management plan. Pengawasan
merupakan pemantauan terhadap kegiatan atau aktivitas-aktivitas suatu proyek,
sehingga diketahui sudah sesuai dengan yang telah ditentukan pada project
management plan atau tidak. serta dilakukan pengecekan terhadap estimasi dan
rencana awal. Jika belum, maka tindakan apa yang harus dilakukan agar tujuan
proyek bisa terpenuhi. Penutupan merupakan akhir dari serangkaian kegiatan
proyek. Tahap ini akan memberikan laporan tentang hasil-hasil apa saja yang
telah diperoleh dari suatu rangkaian aktivitas-aktivitas proyek yang telah
dilaksanakan. Pada tahap ini harus diyakinakan bahwa semua deliverable proyek
telah dipenuhi, dan demikian juga dengan pekerjaan- pekerjaan yang belum
terselesaikan harus segera dicatat dan tertuang dalam bentuk laporan resmi.
Dalam pelaksanaannya, PT. Yuk Coding Berkarya Bersama sendiri telah
menggunakan beberapa tools untuk mengelola proyek yang dikerjakan. Yang
pertama untuk menunjang komunikasi antara client dan pihak pengembang,
beberapa media yang digunakan ialah : email, WhatsApp, dan Zoom Meeting.
Yang kedua penyusunan dokumen-dokumen dan dokumentasi menggunakan
beberapa tool milik Microsoft Office diantaranya : Ms Word, Ms Power Point, Ms
Excel, dan Ms Project. Yang ketiga PT. Yuk Coding Berkarya Bersama memiliki
beberapa alamat web yang digunakan untuk media marketing beberapa layanan,
diantaranya : yukcoding.co.id, yukcoding.id, dan yukcoding.blogspot.com.
Walaupun telah menggunakan beberapa tools di atas, sering kali terjadi proyek
tidak selesai tepat waktu, beban staf yang berat, dan tidak sinkron-nya data staf
dengan manajer proyek. Hal ini terjadi karena penggunaan microsoft project
kendala yang dihadapi yaitu walaupun file tidak dapat diakses secara bersamaan
dalam satu jaringan tetapi hanya satu pengguna saja yang dapat melakukan
pengeditan sehingga pengguna lainya hanya dapat melihat isi file tanpa dapat ikut
melakukan pengeditan karena microsoft project diperuntukan untuk satu
pengguna serta anggota tim tidak dapat memantau berapa jumlah persentase
kemajuan pekerjaan yang sedang dikerjakan sehingga pengelolaan data proyek
tidak dapat dilakukan secara efektif.
Dengan adanya tantangan dan batasan-batasan tersebut, maka perlu adanya
solusi sebuah sistem manajemen yang dapat memudahakan manajer dalam
mengawasi semua proses proyek yang berjalan, pengontrolan pengerjaan proyek,
sinkronisasi antara jadwal dan pengerjaan proyek dan proses pelaporan akhir
proyek yang berjalan. Sistem manajemen proyek dapat membantu dalam proses
pengolahan dan penyimpanan data sehingga dapat terpusat, terstruktur, dan lebih
terbuka. Oleh karena itu, dibangun “Implementasi Metode CPM (Critical Path
Method) dan PERT (Program Evaluation And Review Technique) Sistem
Informasi Manajemen Proyek PT. Yuk Coding Berkarya Bersama”. Metode
CPM digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis aktifitas proyek. Metode
PERT digunakan untuk menetukan waktu efektif, standar deviasi proyek, dan
estimasi perkiraan waktu penyelesaian proyek.Dengan demikian, sistem informasi
yang akan dibangun ini menekankan adanya kerja sama dan pertukaran informasi
secara online antar pengguna, dalam hal ini penggunanya adalah Pemilik Proyek,
Manajer Proyek, Kepala Proyek, Tim Proyek, dan Direktur. Tujuan dibangunnya
sistem ini adalah untuk membantu perusahaan memilih konsultan TI untuk
mengerjakan proyeknya, membantu konsultan TI melakukan manajemen proyek
yang terkait dengan proses perancangan, serta pelaksanaan suatu proyek teknologi
informasi, dan juga membantu perusahaan untuk melakukan pengawasan
perkembangan proyek teknologi informasinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, penulis
merumuskan permasalahan pada penelitian ini yaitu bagaimana merancang dan
mengimplementasikan metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program
Evaluation And Review) pada “Sistem Informasi Manajemen Proyek PT. Yuk
Coding Berkarya Bersama” agar dapat mempermudah proses pengerjaan proyek
yang sedang dikerjaan oleh PT. Yuk Coding Berkarya Bersama.

1.3 Batasan Masalah


Dalam penelitian yang akan dilakukan ini perlu adanya batasan masalah
agar lebih terarah dan lebih mudah dalam pembahasan masalah agar permasalahan
yang terkacup didalamnya tidak menyimpang dan berkembang terlalu jauh dari
tujuan awal penelitian serta tidak mengurangi efektifitas pemecahnya, adapun
batasan masalah yang dilakukukan penulis sebagai berikut :
1 Sistem ini akan digunakan oleh Pemilik Proyek, Manajer Proyek, Kepala
Proyek, Tim Proyek, dan Direktur.
2 Sistem yang nantinya dihasilkan adalah untuk perekapan Data Pengguna, Data
Pemilik Proyek, Data Pegawai, Data Proyek, Data Aktivitas dan Data
Pembayaran.
3 Sistem ini memiliki beberapa alur kinerja mulai dari inisiasi, perencanaan,
pelaksanaan, dan penutupan.
4 Sistem menerapkan metode CPM dan PERT yang menghasilkan jalur kritis
aktifitas proyek, waktu efektif, standar deviasi proyek, dan estimasi perkiraan
waktu penyelesaian proyek.
5 Sistem yang nantinya dihasilkan adalah sistem berbasis website dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP, CSS Boostrap 5, Laravel 9 dan
Database MySQL.
1.4 Tujuan
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang
dapat mempermudah proses administrasi pelaksana proyek dalam berbagai
tahapan mulai dari inisiasi proyek sampai perencanaan proyek, pelaksanaan
proyek monitoring, controlling, dan penutupan sehingga kegiatan administrasi
lebih tersistem dan data menjadi lebih terkelola menjadi rapi.

1.5 Manfaat
a. Bagi Individu
1. Mampu mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama
perkuliahan.
2. Menambah kepekaan terhadapat masalah yang ada di lingkungan
sekitar.
3. Menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman bagi penulis.
b. Bagi Akademis
1. Mengetahui seberapa jauh ilmu yang didapatkan mahasiswa selama
menempuh perkuliahan, baik yang bersifat teori maupun praktek.
2. Mengetahui seberapa banyak pemahaman mahasiswa terkait ilmu yang
telah diajarkan.
3. Dapat memperbanyak studi tentang sistem informasi di Program Studi
Sistem Informasi.
c. Bagi Instansi

1. Mempermudah pelayanan administrasi perusahaan dalam pelaksanaan


proyek.
2. Membantu dalam menyampaikan informasi identitas perusahaan,
perkembangan progress proyek dan informasi umum lainnya kepada
masyarakat.
3. Meningkatkan hubungan kerjasama antara Program Studi Sistem
Informasi dengan PT. Yuk Coding Berkarya Bersama.
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data bertujuan agar memperoleh data yang akurat, revelan,


reliable, maka penulis melakukan pengumpulan data dengan cara:

a. Sumber Data Primer


Data Primer merupakan data yang didapatkan secara langsung di Sekretariat
Program Studi Magister Manajemen Universitas Muria Kudus yang melalui
pengamatan dan pencatatan tentang objek penelitian. Sumber data primer
meliputi:

1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan secara
langsung mengamati dan melihat kegiatan yang dilakukan di PT. Yuk
Coding Berkarya Bersama. Pengamatan secara langung mempunyai
keuntungan yaitu sistem analis lebih mengenal lingkungan fisik seperti
proses pendaftaran sampai akhir pengelolaan tesis serta kendala-
kendalanya. Dalam proses pengumpulan data dibagi menjadi 2 macam,
yaitu sebagai berikut :
a. Observasi Terstruktur
Kegiatan ini ditandai dengan melakukan pengambilan data secara
terstruktur dan rinci sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas
saat pengambilan data.
b. Observasi Semi Terstruktur
Kegiatan ini tidak memerlukan catatan selama observasi, dimana
nantinya hasil pengamatan akan dicatat pada formulir-formulir khusus
setelah proses pengamatan atau observasi tersebut selesai.
Pada saat melakukan observasi, sistem analis juga dapat
mengumpulkan sampel-sampel data. Oleh karena itu observasi perlu
direncanakan terlebih dahulu. Dengan perencanaan yang matang maka
observasi akan dilakukan dengan efektif dan efisien.
2. Wawancara
Dalam proses pembangunan dan pengembangan sistem informasi
adalah mengidentifikasikan kebutuhan sistem yang merupakan kegiatan
analisis umum dari situasi yang ada untuk dapat menemukan masalah yang
nyata dan dalam waktu yang bersamaan menghubungkan dengan penyebab
dari masalah – masalah tersebut. Teknik wawancara adalah salah satu cara
yang paling baik yang bisa digunakan dalam penelitian ini. Dengan teknik
wawancara yang baik tidak hanya akan bisa didapatkan masalah yang nyata
ada, namun juga dapat mengetahui bagaimana sikap dari masing-masing
orang yang terlibat didalamnya. Sebagai salah satu teknik pengumpulan
data, teknik wawancara akan dapat banyak membantu terutama untuk
mendapatkan data mengenai bagaimana cara masing-masing orang yang
diwawancarai berpikir atau mengambil keputusan dalam mengambil
keputusannya sehari-hari.
Teknik wawancara dilakukan secara langsung ke Direktur PT. Yuk
Coding Berkarya Bersama untuk mendapatkan informasi secara langsung
oleh karena itu, sistem analisis harus dapat bertindak dan bersikap fleksibel,
siap menghadapi berbagai tipe manusia dan situasi. Dengan demikian teknik
wawancara ini sangat tergantung pada bagaimana sistem analis dapat
memanfaatkan kesempatan yang ada.

b. Sumber Data Sekunder


Data sekunder adalah sumber data yang didapatkan secara tidak langsung
dari objek penelitian. Data sekunder tersebut bisa diperoleh dari literatur ataupun
buku. Sumber data sekunder meliputi:

1. Studi Dokumentasi
Kegiatan studi dokumentasi dikumpulkan dari literatur maupun
dokumentasi dari media internet atau sumber informasi lainnya.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dikumpulkan dari buku atau jurnal yang sesuai dengan
tema permasalahan penelitian.
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan
menggunakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem.
Dalam hal ini metodologi ini adalah suatu proses satandar yang diikuti oleh
organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk
menganalisis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem
informasi (Hoffer, dkk, 1998). Dalam pengembangan sistem informasi juga
memiliki daur hidup. Daur hidupnya disebut daur pengembangan sistem informasi
(O’Brien, 2001) atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System Development
Life Cycle). Metode ini mencakup beberapa fase atau tahapan yaitu :
Menurut Zwass, (1998) tahapan SDLC antara lain :
1. Analisis Sistem
Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem
baru. Namun adakalanya inisiatif pengembangan sistem informasi,
bermaksud untuk mengembnagkan sistem yang sudah ada atau mengatasi
maslah-masalah yang belum tertangani. Analisis sistem mencakup studi
kelayakan dan analisis kebutuhan. Studi kelayakan digunakan untuk
menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tugas-tugas
yang tercakup dalam studi kelayakan meliputi :
a. Penentuan masalah sistem
b. Pembentukan sasaran sistem baru
c. Pengidentifikasian para pemakai sistem
d. Pembentukan lingkup sistem
e. Pengusulan perangkat lunak dan perangkat kerasuntuk sistem baru
Analisis kebutuhan dilakukan dengan membuat rincian spesifikasi tentang
hal-hal apa saja yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.
Beberapa cara digunakan oleh analis sitem dalam melakukan analisis
kebutuhan:
a. Wawancara
b. Riset terhadapsistem sekarang
c. Observasi lapangan
d. Kuis
e. Pengamatan terhadap sistem serupa
f. Prototipe
2. Desain Sistem
Desain sistem adalah proses perancangan spesifikasi sistem yang sangat
rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemrograman. Desain sistem
dibagi menjadi dua subtahapan, yang dinamakan perancangan konseptual
dan perancangan fisik. Perancangan konseptual atau disebut perancangan
logis adalah tahapan mengidentifikasi kebutuhan pemakai dan pemecahan
masalah. Ada tiga langkah dalam perancanagan konseptual yitu:
a. Evaluasi alternatif rancangan
b. Penyiapan spesifikasi rancangan
c. Penyiapan laporan rancangan sistem secara konseptual
Perancangan fisik menerjemahkan perancangan konseptual ke dalam bentuk
fisik sehingga membentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul-modul
sistem dan antarmuka sistem, seta rancangan basis data secara fisik.
3. Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian
bagi sistem berdasarkan hasil analisa dan perancangan yang telah dilakukan.
Pada tahapan ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivitas
tersebut ialah:
a. Pemrograman dan pengujian
Pemrograman adalah aktivitas pembuatan kode program atau
sederetan intruksi yang digunakan untuk mengatur computer agar
bekerja sesuai dengan yang dimaksud masing-masing intruksi.
Setiap program menjalani pengujian secara individual untuk
memastikan bahwa program tersebut bebas dari kesalahan.
b. Konversi
Konversi merupakan tahapan yang digunakan untuk
mengoperasikan sistem baru dalam rangka menggantikan sistem
lama. Konversi ada empat pendekatan yaitu :
 Konversi paralel
 Konversi langsung
 Konversi pilot
 Konversi modular
c. Pembuatan dokumentasi
Tahapan dokumentasi merupakan tahapan mendeskripsikan hasil
atau cara kerja sistem, mencakup semua yang dilakukan program
dan prosedur apa yang harus diikuti oleh pemakai.
4. Operasi dan Pemeliharaan
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya
kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat
lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Pemeliharaan dilakukan
dengan memonitor sistem terus-menerus terhadap potensi masalah seperti
saat user menemukan errors pada system yang digunakan, maka perlu
proses perbaikan kesalahan dan kajian pasca implementasi. Menjaga
kemutakhiran sistem (system update) melalui modifikasi sistem jika
dibutuhkan sesuai perkembangan teknologi.
1.6.3 Metode Perancangan Sistem
Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah
sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang
dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu
Unified Modelling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan
pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan
dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan
diagram dan teks-teks pendukung. (Rosa, 2018).
Berikut ini jenis-jenis diagram Unified Modelling Language (UML) antara
lain:
1. Use Case Diagram
Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Pada perancangan sistem yang
akan dibangun terdapat actor yaitu Staff Sekretariat, Dosen, Ka.Prodi dan
Mahasiswa. Use case terdiri dari Penentuan Dosen Pembimbing,
Bimbingan, Persetujuan, Pendaftaran Ujian, Pemberkasan, Ujian.
2. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas - kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
3. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan yang
diterima antar objek. Secara grafis menggambarkan bagaimana objek
berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case
atau operasi.
4. Statechart Diagram
Statechart diagram atau dalam bahasa Indonesia disebut diagram mesin
digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi dari sebuah
mesin atau sistem atau objek. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup
objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan kejadian-
kejadian (events) yang menyebabkan objek dari satu tempat ke tempat yang
lain.
5. Activity Diagram
Activity diagram yaitu diagram yang menggambarkan workflow atau aliran
kerja atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang
ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa
diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
1.7 Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka penelitian yang akan dilakukan dalam pembuatan sistem
informasi tersebut adalah sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terkait


Turang dan Zaini (2018) dalam penelitiannya merancang manajemen
proyek sistem informasi akademik (SIA) menggunakan Cirital Path Method
(CPM) dan Program Evaluation and Review Technique (PERT). Manajemen
proyek dapat digunakan untuk memperkirakan percepatan proyek (crashing).
Dengan metode CPM dan PERT didapatkan waktu untuk penyelesaian
keseluruhan proyek yaitu 48 minggu dan slack time 8 minggu dengan
keberhasilan proyek sebesar 72,57% dan biaya yang dianggarkan Rp 21.063.000.
Dari hasil perhitungan crashing, masa pengerjaan proyek dari 48 minggu menjadi
27 minggu. Total biaya aktivitas pada crashing sebesar Rp 24.164.000. Jika
dihitung biaya berdasarkan besaran selisih biaya crashing dan normal, maka
terdapat peningkatan biaya yaitu sebesar Rp 3.101.000.
Abdurrasyid, dkk, (2019) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa Pada PT.
Bandar Abadi keterlambatan proyek sering terjadi akibat tertundanya
penyelesaian kegiatan-kegiatan kritis dan berimbas pada biaya proyek semakin
besar. Dalam mengelola proyek pembangunan kapal di PT. Bandar Abadi,
menggunakan metode PERT dan CPM. metode Critical Path Method (CPM) dan
Project Evaluation Review Technic (PERT) yang digunakan membantu project
manager dalam merencanakan dan mengendalikan proyek, di mana metode ini
dapat membantu project manager dalam menentukan kegiatan kritis dan
mengetahui estimasi waktu penyelesaian pada sebuah proyek.
Prihandoko, dkk, (2019) menjelaskan dalam penelitiannya bahawa PT XYZ
merupakan salah satu perusahaannya bergerak di bidang properti atau real estate.
Saat ini PT XYZ sedang melakukan proyek pembangunan Apartemen yang
berlokasi di Alam Sutera, Tangerang. Untuk mengoptimalkan proyek
pembangunan, maka diperlukan Manajemen Proyek yang matang dan terstruktur.
Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan metode yang pendekatan optimasi
dengan menggunakan Critical Path Method (CPM) dan Project Evaluation dan
Review Teknik (PERT) dalam Manajemen Proyek, untuk dapat memaksimalkan
keuntungan dan mengurangi kerugian risiko bagi perusahaan dan konsumen.
Untuk membandingkan biaya sebelum dan sesudah menggunakan Critical Path
Method dan PERT metode, untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi penggunaan
Program Crashing pada proyek Apartemen.
Agung dan Wachyu (2020) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa, PT.
XYZ tidak memiliki sistem informasi manajemen proyek dan hanya
mengandalkan program berbasis desktop untuk mengelola proyek yang ada,
sehingga terdapat kesulitan dalam pengelolaan proyek dari segi berbagi informasi,
manajemen sumber daya, dan manajemen waktu. Sehingga diperlukannya sebuah
sistem manajemen proyek untuk mempermudah pengelolaan kegiatan proyek
yang ada di PT. XYZ. Dengan menggunakan teknologi informasi, maka dibuatlah
sebuah sistem manajemen proyek berbasis kanban, yang berfungsi memonitor
perkembangan dan tingkat penyelesaian proyek, mempermudah pengelolaan
sumber daya dan tugas, serta menyediakan laporan dari proyek yang ada.
Niko dan Joni (2020) menjelaskan dalam penelitiannya, merancang sebuah
Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis Web dengan menggunakan metode
pemodelan sistem UML (Unified Modeling Language) meliputi Use Case
Diagram, Activity Diagram dan class Diagram. Dalam penelitian ini
menghasilkan sebuah rancangan yang memiliki fitur mengelola data pegawai,
menelola data client, mengelola data kegiatan proyek, mengelola data pembayaran
proyek, mengelola data proses proyek, mengelola data dokumen proyek,
mengelola data inventory kantor dan mengelola laporan. Harapan dengan adanya
Sistem Informasi Manajemen Proyek, CV. Radityatama Engineering Konsultan
dapat mempermudah Kinerja Mereka dalam Mencatat Laporan Perkembangan
Proyek kepada Manajer dan Pimpinan Perusahaan.
Doni dan Anita (2020) dalam penelitiannya menggunakan studi kasus pada
PT. Seatech Infosys mengingat sistem yang masih menggunakan alat pengolahan
data yang sederhana seperti Microsoft Excel, mulai dari pencatatan data,
penyimpanan data sampai dengan pembuatan laporan. Sehingga memungkinkan
terjadinya kesalahan dalam pencatatan serta kurang akuratnya laporan yang
dibuat. Pembangunan dari sistem tersebut dengan metode yang digunakan adalah
metode waterfall. Hasil dari analisis ini yaitu menyatakan bahwa aplikasi ini
merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang
ada, agar tercapainya suatu kegiatan yang efektif dan efisien dalam menunjang
aktifitas proyek.
Setiawan dan Usman (2020) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa PT.
CBU mengerjakan proyek LRT Pulomas. Waktu pelaksanaan normal untuk
pengerjaan proyek ini adalah selama 90 (Sembilan puluh) hari dengan anggaran
biaya Rp. 5.200.000. Pemilik proyek bisa saja menginginkan proyek selesai lebih
awal dari jadwal yang ditentukan. Untuk mengatasi tingkat keterlambatan proyek
dan mengembalikan kemajuan ke jadwal yang ditentukan diperlukan suatu upaya
percepatan pekerjaan proyek. Penelitian menggunakan metode CPM atau yang
disebut metode jalur kritis dengan membuat diagram jaringan
Richi dan Siti (2021) menjelaskan dalam penelitiaanya di PT. Bangkit
Ikhlas Madani masih menerapkan laporan hasil kerja proyek ke atasan masih
manual yaitu dengan mengirim pesan berupa teks di aplikasi group whatsapp,
kemudian data baru akan di olah kedalam microsoft excel. Sistem Informasi
Manajemen ini dirancang dan dibangun untuk memudahkan karyawan PT.
Bangkit Ikhlas Madani dalam laporan hasil kerja ke atasan. Model pengembangan
sistem yang akan digunakan yaitu model waterfall. Sistem ini telah selesai
dibangun dan dapat di implementasikan pada pengguna serta telah di uji
menggunakan metode blackbox dan UAT dengan hasil hasil dari UAT ini sangat
baik. Karena masuk kedalam kategori range 81% - 100%.
Astari, dkk, (2021) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa perencanaan
proyek Museum XYZ dengan menggunakan metode PERT (Project Evaluation
and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method). Hasil dari metode CPM
dan PERT lintas kritis berada pada kegiatan A-C-E-G-H-I-P-Q-R-T, waktu
penyelesaian proyek dengan metode CPM di dapatkan hasil 102 hari, sedangkan
metode PERT didapatkan waktu penyelesaian proyek 129 hari. Pada hasil
perencanaan biaya dengan crashing project, didapatkan kenaikan biaya pada
metode PERT yaitu senilai Rp.89.965.000 sedangkan pada metode CPM sebesar
Rp115.775.313.
Sari (2021) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pembangunan
infrastuktur ODP menggunakan metode jaringan kerja yaitu metode CPM.
Metode CPM tidak memiliki toleransi waktu pelaksanaan. Dalam pembiayaan
pembangunan ODP dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembiayaan metode
normal dan pembiayaan metode dipercepat, pembiayaan metode normal artinya
semua operasi yang dilakukan secara normal sedangkan metode pembiayaan
dipercepat artinya biaya lebih mahal karena membutuhkan tenaga kerja lebih
banyak.
Widyaningsih dan Utami (2021) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa
perusahaan X merupakan salah satu usaha yang bergerak pada bidang jasa
konstruksi yang memiliki spesialisasi pada pembangunan lantai. Dalam usaha
yang dikelola pada Perusahaan X, seluruh rangkaian kegiatan dilakukan secara
manual. Sehingga proses bisnis yang terjadi kurang terorganisir dengan baik.
CPM (Critical Path Method) merupakan metode untuk merencanakan dan
mengawasi proyek-proyek. Sistem informasi manajemen kontraktor dapat
digunakan sebagai solusi dalam mempermudah mengelola sebuah proyek. Dengan
dikombinasikan dengan metode CPM, hasil yang diharapkan dapat membantu
pengelolaan pada Perusahaan X sesuai dengan kebutuhan sistem yang diusulkan
Steven dan Mulyati (2021) menjelaskan dalam penelitiannya, proses
pembuatan catatan kemajuan proyek untuk mencatat transaksi proyek belum
terkomputerisasi, sehingga perusahaan menghadapi banyak masalah, antara lain
penyimpangan dalam rencana proyek, kemajuan, pelaksanaan proyek, dan proses
biaya. PT. Trikon Developindo Sejahtra dimana operasionalnya belum
terkomputerisasi. penelitian menggunakan metode penelitian berupa metode
Integrated Rational Process (RUP). Selama fase analisis, PARTS dan diagram use
case digunakan. Tahap perencanaan menggunakan diagram kelas, diagram
aktivitas, dan diagram urutan. Mengembangkan sistem informasi manajemen
proyek menggunakan PHP dan MySQL untuk database. Sistem informasi
manajemen proyek ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang
timbul di PT Trikon Developindo Sejahtra dan dalam pelaksanaan kegiatan
operasionalnya meliputi fungsi pengembangan proyek, inventarisasi material,
serta dokumen proyek.
Alzaidi, dkk, (2022) dalam penelitiannya merancang dan
mengimplementasikan Aplikasi Manajemen Proyek, Tugas dan Kolaborasi Dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai yang diharapkan dapat bermanfaat untuk
membantu dalam mengatur dan mengontrol sebuah proyek pengembangan
perangkat lunak di TIK BP Batam sehingga proyek yang dikerjakan dapat
berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu serta dapat meningkatkan kinerja
pegawai TIK BP Batam.
Hambali, dkk, (2022) menjelaskan dalam penelitiannya, dengan adanya
sistem informasi manajemen proyek yang berbasis web sebagai media
penghubung setiap divisi sehingga laporan atau perkembangan setiap project pada
setiap divisi dapat ditampilkan di satu sistem yang dapat diakses oleh setiap divisi,
client maupun CEO. Sistem informasi manajemen proyek berbasis web ini,
dikembangkan menggunakan metode pengembangan waterfall, dibangun
menggunakan bahasa pemrograman PHP (Framework CodeIgniter 4) dengan pola
desain MVC (Model, View, Controller). Hasil dari penelitian ini adalah sistem
informasi manajemen proyek berbasis web yang dapat diakses oleh empat level
user yaitu admin, CEO, client, dan divisi.
2.2 Tabel Perbandingan dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Perbandingan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya
Sistem Manajemen
No Judul CPM PERT Web
Informasi Proyek

Perancangan Manajemen Proyek Sistem Informasi


Akademik Dengan Critical Path Method dan
1.     
Program Evaluation And Review Technique (Turang
dan Zaini 2018)

Implementasi Metode PERT dan CPM pada Sistem


2. Informasi Manajemen Proyek Pembangunan Kapal     
(Abdurrasyid dkk 2019)

Penerapan Metode CPM dan PERT Pada PT. XYZ


3. Dalam Pembangunan Proyek Apartemen Garden Di     
Tangerang (Prihandoko dkk 2019)

Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis


4.
Kanban (Studi Kasus: PT. XYZ) (Agung dan Wahyu     
2020)

5. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi     


Manajemen Proyek Berbasis Web Pada CV.
Radityatama Engineering Konsultan (Niko dan Joni
2020)

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen


6.
Proyek Berbasis Web Pada PT Seatech Infosys (Doni     
dan Anita 2020)

Optimalisasi Penjadwalan Proyek Deangan


7. Menggunakan Metode CPM di Proyek LRT Pulomas     
(Setiawan dan Usman 2020)

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen


8.
Proyek PT Bangkit Ikhlas Madani (Richi dan Siti     
2021)

Perencanaan Manajemen Proyek Dengan Metode


9.
CPM (Critical Path Method ) dan PERT (Program     
Evaluation And Review Technique) (Astari dkk 2021)

Implementasi Manjemen Proyek CPM Pada


10. Pembangunan Infrastruktur IT Optical Distribution     
Point (Sari 2021)

Rancang Bangun Sistem Informasi Manjemen


11. Konraktor Pada Perusahaan X Menggunakan CPM     =
(Widyaningsih dan Utami 2021)

12. Sistem Informasi Manajemen Proyek Pada PT Trikon     


Developindo Sejahtra Berbasis Website (Steven dan
6.
Mulyati 2022)

Perancangan Aplikasi Manajemen Proyek, Tugas dan


13.
Kolaborasi dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai     
7.
(Alzaidi dkk 2022)

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Proyek


14.
Berbasis Website Menggunakan Codeigniter Pada     
8.
Mataram Web (Hambali dkk 2022)

Implementasi Metode CPM (Critical Path Method)


15. dan PERT (Program Evaluation And Review
    
9. Technique) Sistem Informasi Manajemen Proyek PT.
Yuk Coding Berkaraya Bersama Berbasis Website
Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, Sistem Informasi
Pengelolaan Angkutan Darat pada Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara
berbasis WEB memiliki keunggulan dimana dapat memudahkan urusan
perusahaan angkutan darat dalam mengajukan permohonan surat
rekomendasi yang dapat dilakukan secara online dengan dilengkapi fitur
notifikasi. Membantu pegawai dalam mengurus surat permohonan
rekomendasi dan mengelola data angkutan darat yang beroperasi di
Kabupaten Jepara. Memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat
terkait layanan angkutan darat seperti jam operasional, biaya, dan lainnya.
Adanya fitur pemetaan untuk menampilkan lokasi perusahaan angkutan
darat yang terdapat di Kabupaten Jepara.

2.3 Landasan Teori


2.3.1. Pengertian Sistem
Romney & Steinbart, (2015) Sistem adalah rangkaian dari dua atau
lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan.Sebagian besar sistem terdiridari subsistem
yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

2.3.2. Pengertian Informasi


Romney & Steinbart, (2015) Informasi adalah data yang telah
dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses
pengambilan keputusan.

2.3.3. Pengertian Sistem Informasi


Jogiyanto, (2005) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.

2.3.4. Pengertian Manajemen

7
Terry & Rue, (2019) Manajemen adalah suatu proses atau kerangka
kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-
orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata. manajemen adalah suatu kegiata, pelaksanaannya adalah managing
(pengelolaan), sedangkan pelaksanaannya disebut manajer atau pengelola.

2.3.5. Pengertian Proyek


Menurut PMBOK (Project Management Body Of Knowledge)
proyek ialah upaya temporer untuk menghasilkan produk, jasa atau hasil
yang tertentu atau unik. Temporer maksudnya waktu berlangsungnya
dibatasi, ada awal dan ada akhir untuk pekerjaan yang dilakukan dan tim
yang dibentuk. Sedangkan unik berarti hasil dari proyek merupakan
sesuatu entitas baru yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan hasil
yang sudah ada.

2.3.6. Pengertian Manajemen Proyek


Menurut PMBOK (Project Management Body Of Knowledge)
manajemen proyek adalah aplikasi dari pengetahuan, keahlian,alat dan
teknik untuk melaksanakan aktivitas sesuai dengan kebutuhan proyek.

2.3.7. Pengertian Metode Critical Path Method (CPM)


Metode jalur kritis critical path method (CPM) menurut Levin dan
Kirkpatrick (1972) yaitu metode untuk merencanakan dan mengawasi
proyek-proyek merupakan sistem yang paling banyak dipergunakan di
antara semua sistem lain yang memakai prinsip pembentukan jaringan.

Beberapa istilah yang digunakan dalam metode CPM ini adalah:

a. Earliest Start Time (ES) ES merupakan waktu tercepat suatu kegiatan/


aktivitas dapat dimulai, dengan memperhatikan waktu kegiatan dan
persyaratan pada urutan pengerjaan kegiatan.
b. Latest Start Time (LS) LS merupakan waktu paling lambat untuk memulai
suatu kegiatan.
d. Earliest Finish Time (EF) EF merupakan waktu tercepat kegiatan dapat
diselesaikan.

8
e. Latest Finish Time (LF) LF merupakan waktu paling lambat dalam
menyelesaikan suatu kegiatan.
Selanjutnya adalah melakukan tahapan CPM. Berikut adalah beberapa cara
dalam melakukan perhitungan dengan metode tersebut:
a. Perhitungan maju, merupakan perhitungan durasi kegiatan secara maju.
Perhitungan ini dimulai dengan kegiatan paling awal lalu dilanjutkan
dengan kegiatan selanjutnya hingga kegiatan paling akhir.
EFa = ESa + waktu kegiatan.
Untuk kegiatan pertama pada perhitungan maju, akan dimulai dengan
ESa = 0.
Untuk kegiatan selanjutnya, ESb = EFa
Dalam perhitungan maju, apabila dalam suatu kegiatan memiliki
banyak kegiatan pendukung atau kegiatan pendahulu (lebih dari 1
kegiatan) maka, nilai ES pada kegiatan tersebut dipilih nilai EF terbesar
dari kegiatan pendukungnya.
b. Perhitungan mundur, merupakan perhitungan durasi kegiatan secara
mundur. Perhitungan ini dimulai dengan kegiatan paling akhir lalu
dilanjutkan dengan kegiatan selanjutnya hingga kegiatan paling awal.
Rumus yang digunakan adalah LF = LSz - waktu kegiatan.
Untuk kegiatan paling akhir pada perhitungan mundur akan mulai
dengan LFz = EFz,
Untuk kegiatan sebelumnya, LFy = LSz
Dalam perhitungan mundur, apabila dalam suatu kegiatan memiliki
banyak kagiatan penerus (lebih dari 1 kegiatan) maka, nilai LF pada
kegiatan tersebut dipilih nialai LS terkecil dari kegiatan penerusnya
c. Slack memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada
sebuah jaringan kerja, ini dapat dipakai pada waktu penggunaan
jaringan kerja dalam praktek dan memungkinkan digunakan pada waktu
mengerjakan penentuan jumlah material, peralatan dan tenaga kerja.
Total Slack (S) yaitu tenggang total atau keterlambatan yang
diperkenankan untuk suatu aktivitas tanpa akan mengakibatkan

9
keterlambatan bagi penyelesaian proyek. Menghitung perhitungan slack
atau kelonggaran waktu menggunakan rumus: S = LS – ES.
Hasil perhitungan waktu proyek dengan CPM dapat dilihat pada table
2.2

Tabel 2. 2 Perhitungan Waktu Proyek Dengan CPM


Kode Pendahulu ES EF LS LF S Ket
Keg (slack)

A - 0 7 0 7 0 Kritis

B A 7 14 7 14 0 Kritis

C A 7 11 10 14 3 Slack

D B,C 14 24 14 24 0 Kritis

E D 24 44 24 44 0 Kritis

F E 44 51 44 51 0 Kritis

2.3.8. Pengertian Metode Program Evaluation And Review Technique (PERT)


Menurut Levin dan Kirkpatrick (1977:11), PERT merupakan suatu
metode yang bertujuan sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan,
maupun gangguan dan konflik produksi; mengkoordinasikan dan
mensinkronisasikan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan;
dan mempercepat selesainya proyek.

Tahapan pada metode PERT adalah sebagai berikut:

a. Dalam PERT digunakan expected time, yang merupakan kombinasi dari


ketiga waktu sebagai berikut :
 Waktu optimistic (a) : adalah waktu kegiata apabila semua berjalan
dengan lancar tanpa hambatan atau penundaan

10
 Waktu realistic (m) : waktu kegiatan yang akan terjadi apabila suatu
kegiatan berjalan dengan normal, dengan hambatan atau penundaan
yang wajar dan dapat diterima.
 Waktu pesimistik (b) : waktu yang diperlukan untuk menyeleasaikan
suatu pekerjaan, apabila terjadi hambatan atau penundaan yang
melebihi semestinya.
b. Setelah menetukan ketiga perkiraan waktu tersebut, maka menetukan waktu
a+ 4 m+ b
kegiatan yang diharapkan (expected time) dengan rumus : t=
6

( )
2
b−a
c. Varian waktu persamaan dengan rumus : var=
6
d. Standar deviasi proyek dengan rumus : sdp( σ)=√ var
e. Perhitungan kemungkinan penyelesaian proyek dengan rumus :
x −µ
Z=
σ
x=¿ jumlah waktu pelaksanaan yang diharapkan
µ=¿ rata-rata waktu proyek terselesaikan
σ =¿standar deviasi proyek

2.3.9. FOD (Flow Of Document)


Menurut Jogiyanto (2005: 795), Bagan Alir (flowchart) merupakan
bagan alir dokumen (document flowchart) atau bisa disebut juga sebagai
alir formulir yang merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari
laporan dan formulir tersebut tembusan-tembusannya. Dalam
pembuatannya, document flowchart memiliki ketentuan-ketentuan yang
harus diperhatikan. Salah satunya adalah notasi-notasi yang ada di
dalamnya. Adapun macam-macam notasinya terlihat pada tabel 2.1
berikut.
Tabel 2. 3 Flow Of Document
No Nama Gambar Fungsi
Simbol Titik Untuk menunjukkan awal dan akhir dari
Terminal suatu proses

11
No Nama Gambar Fungsi
2. Simbol Menunjukkan dokumen input dan output
Dokumen baik untuk proses manual, mekanik, atau
computer
3. Simbol Digunakan untuk suatu penyeleksian
Decision kondisi di dalam program
keputusan
4. Simbol Menunjukkan penghubung ke halaman
Penghubung yang masih sama
Menunjukkan penghubung ke halaman
lain

5. Simbol Digunakan untuk mewakili data


Input/Output input/output
6. Simbol Proses Menunjukkan kegiatan proses dari operasi
program komputer
7. Simbol Digunakan untuk menunjukkan arus dari
GarisAlir suatu proses.
8. Simbol File non komputer yang diarsip urut ganda
Simpanan (numerical).
Offline
File non komputer yang diarsip urut huruf
(alphabetic).

File non komputer yang diarsip urut


tanggal (chronologic).

9. Simbol Menunjukkan pekerjaan manual.


Kegiatan
Manual
Sumber: Jogiyanto (2005: 796)

12
2.3.10. Unified Modeling Language (UML)
Menurut (Chonoles, 2003: bab 1) Unified Modelling Language
(UML) memiliki sintaks dan sematik yang membuat model menggunakan
konsep UML harus mengikuti aturan-aturan yang ada, eleman pada model
yang dibuat berhubungan satu dengan yang lain harus mengikuti standar.
UML bukan sekedar diagram, namun juga menjelaskan konteksnya.
Menurut (Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2013: 137) Unified
Modelling Language (UML) adalah standarisasi bahasa pemodelan yang
digunakan untuk pembangungan perangkat lunak dengan menggunakan
pemrograman berorientasi objek untuk menspesifikasi, membangun, serta
sebagai dokumentasi dari sistem perangkat lunak.
Diagram merupakan penjelasan secara grafis mengenai elemen-
elemen dalam sistem. Untuk membuat model, UML menyediakan
beberapa diagram visual yang menunjukan beberapa aspek daam sistem.
Beberapa diagram grafis yang disediakan dalam UML diantaranya, yaitu:
1. Business Use Case Diagram
Sholiq (2006: 6) menyatakan saat melakukan suatu pemodelan bisnis, kita akan
melakukan pengujian struktur organisasi, memperhatikan peranan-peranan
yang ada di dalam organisasi serta bagaimana menghubungkan antara satu
dengan lainnya. Dalam menguji aliran kerja (workflow) didalam organisasi,
proses utama dalamnya adalah:
Tabel 2.4 Notasi business use case diagram
Simbol Nama Keterangan
Seseorang atau sesuatu yang ada di
Aktor Bisnis luar organisasi dan berinteraksi dengan
organisasi yang terlibat dalam kegiatan
bisnis organisasi.
Ssuatu peranan di dalam organisasi,
Pekerja Bisnis bukan posisi. Seseorang boleh
memainkan banyak peran tetapi
memegang hanya satu posisi.

13
Simbol Nama Keterangan
Model yang digunakan untuk
Use Case Bisnis menggambarkan proses bisnis
organisasi.
Relasi Assosiasi Relasi antara aktor bisnis atau pekerja
bisnis dengan use case bisnis.

Relasi Digunakan ketika ada dua atau lebih


generalization aktor bisnis, pekerja bisnis, atau use
case bisnis yang sangat serupa.
Sumber: Sholiq (2006: 7)

2. Use Case Diagram


Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:155) Use Case Diagram adalah
pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use
Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem informasi yang akan dibuat. Adapun macam-macam notasi pada Use
Case Diagram adalah:
Tabel 2.5 Notasi use case diagram
Simbol Nama Keterangan
Use case Fungsionalitas yang disediakan
nama use case system sebagai unit-unit yang saling
bertukar pesan antar unit atau faktor.
Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang

nama actor
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat diluar sistem
informasi.
Asosiasi/ Komunikasi antara aktor dan use
association case yang berpartisipasi pada use
case atau use case memiliki interaksi
dengan aktor.

14
Simbol Nama Keterangan
Generalisasi/ Hubungan generalisasi dan
Generalization spesialisasi (umum-khusus) antara
dua buah use case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih
umum dari lainnya.
<<include>> include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan memerlukan use case
ini untuk menjalankan fungsinya
atau sebagai syarat dijalankan use
case ini.
<<extend>> Ekstensi / extend Relasi tambahan ke sebuah use
casedimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use casetambahan itu.
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:156)

3. Class Diagram
Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas
memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
a. Atribut adalah variabel-variabel yang dimiliki suatu kelas
b. Operasi atau Metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu
kelas
Adapun macam-macam notasi pada Class Diagram diantaranya:
Tabel 2.6 Notasi class diagram
Simbol Nama Deskripsi
nama_kelas Kelas Kelas pada struktur sistem
atribut

operasi()

15
Simbol Nama Deskripsi
Asosiasi / Relasi antarkelas dengan
association makna umum, asosiasi
biasanya juga disertai
dengan multiplicity
Asosiasi berarah / Relasi antarkelas dengan
directed makna kelas yang satu
association digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya juga
disertai dengan multiplicity
Generalisasi Relasi antarkelas dengan
makna generalisasi-
spesialisasi (umum-khusus)
Kebergantungan/ Relasi antakelas dengan
dependency makna kebergantungan
antarkelas
Aggregasi / Relasi antarkelas dengan
aggregation makna semua-bagian
(whole-part)
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:146)

4. Sequence Diagram
Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:141) Sequence Diagram digunakan untuk
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu
hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Brikut
adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sequence:
Tabel 2.7 Notasi sequence diagram
Simbol Nama Keterangan
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
: Admin
nama_aktor yang akan dibuat diluar sistem
atau Actor informasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol dari aktor adalah

16
Simbol Nama Keterangan
tanpa waktu aktif gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang.
Lifeline Lifeline mengindikasikan keberadaan
sebuah object dalam basis waktu.
Notasi untuk Lifeline adalah garis
putus-putus vertikal yang ditarik dari
sebuah obyek.

Menyatakan objek yang berinteraksi


Objek pesan
Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif
dan berinteraksi pesan
1: masukan Pesan Menyatakan bahwa suatu objek
tipe send mengirimkan data
1: keluaran Pesan Menyatakan bahwa suatu objek yang
tipe return telah menjalankan suatu operasi
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:165)

5. Activity Diagram
Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:161) Diagram aktivitas menggambarkan
workflow (aliran kerja) dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang
ada pada perangkat lunak. Adapun macam-macam notasi pada Activity
Diagram terlihat pada tabel dibawah:
Tabel 2.8 Notasi activity diagram
Simbol Nama Deskripsi
Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
awal
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan oleh sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja
Penggabungan Asosiasi penggabungan dimana lebih dari
satu aktivitas digabungkan menjadi satu

17
Simbol Nama Deskripsi
/ join
Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
akhir
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas yang
terjadi
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:162)

6. Statechart Diagram
Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:163) Statechart Diagram / State Machine
Diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat yang dilalui sebuah obyek,
kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari satu state atau aktivitas
kepada yang lainnya,dan aksi yang menyebabkan perubahan satu state atau
aktivitas. Macam-macam notasi pada Statechart Diagram terlihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.9 Notasi statechart diagram
Simbol Nama Deskripsi
Start/status awal Start atau initial state adalah state atau
(initial state) keadaan awal pada saat sistem mulai
hidup
End/status akhir End atau final start adalah state
(final state) keadaan akhir dari daur hidup suatu
system
Event Event adalah kegiatan yang
menyebabkan berubahnya status mesin
State State atau status adalah keadaan sistem
State
pada waktu tertentu. State dapat
berubah jika ada event tertentu yang
memicu perubahan tersebut
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:164)

18
2.3.11. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Janner Simarmata (2007:96) Entity Relationship Diagram
(ERD) merupakan gambaran model bisnis dimana titik inisial ERD
menyediakan gambar ketegori data berbeda untuk bisnis tim pengembang
dan ketegori data tersebut dapat dihubungkan kepada lainnya. ERD harus
sederhana dan dipusatkan pada bisnis, bukan pada sistem nyata dan
digunakan selama perancangan detail dari sistem basis data.
Peter Chen yang mengembangkan ERD pada 1976, yang kemudian
ada penambahan dan perbaikan beberapa dalam prinsip-prinsip oleh
Charles Bachman dan James Martin.

Tabel 2.10 Notasi Diagram Relasi


No Simbol Nama Keterangan
1. Entity Entitas merupakan suatu objek data prinsip
menganai informasi yang dikumpulkan
dengan karakteristik sama, yang dilengkapi
oleh attribut, sehingga pada suatu
lingkungan nyata setiap objek akan berbeda
dengan objek lainnya.

2. Weak Entity Suatu Weak Entity tergantung pada entitas


lainnya to exist.

3. Relationship Relasi merupakan notasi yang digunakan


untuk menghubungkan beberapa entitas
berdasarkan fakta pada suatu lingkungan.

4. Attribute Attribut merupakan data item yang


menguraikan entitas, dimana kejadian atribut
adalah nilai tunggal dari suatu atribut pada
kejadian dari entitas. Attribut dapat sebagai
key yang bersifat unik, yaitu: Primary Key
atau Foreign Key.

19
No Simbol Nama Keterangan

5. Key Attribute Key attribute adalah unik dan memiliki


karakteristik pembeda dari entitas.

6. Multivalued Multivalued Atribut merupakan suatu atribut


Attribute yang memiliki lebih dari satu nilai.

7. Derived Derived Attribute didasarkan pada atribut


Attribute lainnya.

8. Weak Weak Relationship digunakan untuk


Relationship menghubungkan weak entity dengan yang
lainnya, dengan menggunakan notasi Weak
Relationship

9. Cardinality Penetapan kardinalitas atas jumlah kejadian


dari entitas pada satu kejadian dari entitas
lainnya.

10. Recursive Recursive Relationship adalah entitas yang


Relationship dapat dihubungkan dengan dirinya sendiri,
contohnya pegawai dapat mengawasi
pegawai yang lain.

11. Garis Garis Penghubung merupakan notasi untuk


Penghubung merangkaikan keterkaitan antara notasi-
notasi yang digunakan dalam Diagram E-R,
yaitu entitas, relasi, dan attribut.

Sumber: Peter Chen (1976:112), dikembangkan Charles Bachman & james Martin

Abraham . S, dkk (2006:235) Merangkum kumpulan simbol yang


telah digunakan pada erd. tidak ada standar universal untuk notasi erd, dan
buku yang berbeda dan perangkat lunak erd menggunakan notasi yang

20
berbeda. menunjukkan beberapa notasi alternatif yang banyak digunakan.
kumpulan entitas dapat direpresentasikan sebagai kotak dengan nama di
luar, dan atribut.

Sumber (Abraham . S, dkk:235)

Gambar 2.1. Notasi E-R Alternaltif

21
Sumber (Abraham . S, dkk:253)
Gambar 2.2. Notasi diagram kelas uml

22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


3.1.1 Sejarah PT. Yuk Coding Media Berkarya Bersama
PT. Yuk Coding Berkarya Bersama berdiri pada tahun 2021,
merupakan salah satu bentuk bisnis yang bergerak dalam bidang software
house. PT. Yuk Coding Berkarya Bersama berawal dari komunitas
programmer di Kota Pati yang dicetuskan oleh Mohammad Nur Fawaiq
pada tahun 2016 salah satu alumni dari Universitas Muria Kudus .PT. Yuk
Coding Berkarya Bersama beralamat di Jl. Panunggulan No. 17B, Ds.
Gajahmati, Kec. Pati, Kab. Pati Kode Pos 59116. Selain sotfware house,
PT. Yuk Coding Berkarya Bersama juga membuka kursus pemprograman,
pembelajaran pemprograman intensif, jasa konsultan IT (Information
Technology), dan SEO (Search Engine Optimation), membuat modul
tutorial pemprograman gratis melalui kanal Youtube dan website atau
blog. Dalam perkembangannya PT. Yuk Coding Berkarya Bersama
memiliki tim developer yang dinamakan YukCoding Dev yang terbagi
dalam beberapa divisi mulai dari Project Manager, Marketing, System
Analyst, Website Developer, Mobile Developer, DevOps, dan QA (Quality
Assurance).
3.1.2 Denah Lokasi
PT. Yuk Coding Berkarya Bersama beralamat di Jl. Panunggulan
No. 17B, Desa. Gajahmati, Kec. Pati, Kab. Pati Kode Pos 59116. Berikut
adalah gambar denah lokasi PT. Yuk Coding Berkarya Bersama :

23
Gambar 3. 1 Denah Lokasi PT. Yuk Coding Berkarya Bersama
3.1.3 Visi dan Misi
A. Visi
Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan
yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi merupakan
pandangan kedepan menyangkut kemana harus dibawa dan diarahakan agar
dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, inovatif serta produktif.
Berdasarkan kondisi nyata dengan berbagai kekuatan, kelemahan, peluang
dan tantangan sat ini, dan yang akan datang serta dengan memperhitungkan
modal dasar yang dimiliki, maka Visi PT. Yuk Coding Berkarya Bersama
adalah :
“Menjadi Software House Terbaik dan Terpercaya Yang Memenuhi
Kebutuhan Usaha Mikro Maupun Makro”
B. Misi
Misi yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi PT.
Yuk Coding Berkarya Bersama di atas adalah sebagai berikut :
1) Merealisasikan ide-ide emas client
2) Memberikan hasil produk yang memuaskan dan prefesional
3) Menjaga kerahasiaan produk client
4) Menjalain hubungan yang baik dengan client
5) Bersikap prefesional dalam bekerja
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai hukum, terutama dalam hal Hak Cipta

3.1.4 Struktur Organisasi


Struktur organisasi pengelola PT. Yuk Coding Berkarya Bersama
dapat dilihat pada gambar berikut:

24
Gambar 3. 2 Struktur Organisasi Manajemen Proyek PT. Yuk Coding
Berkarya Bersama

3.1.5 Deskripsi Pekerjaan


Deskripsi pekerjaan pada PT. Yuk Coding Berkarya Bersama adalah
sebagai berikut:

1. Direktur
Direktur berwenang merumuskan dan menetapkan suatu kebijaksanaan dan
program umum perusahaan, menjadi koordinator, komunikator, pengambil
keputusan pemimpin, pengelola, sekaligus eksekutor.
2. Pemilik Proyek
Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah seseorang atau
instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak
lain yang mampu melaksanakannya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja.
3. Manajer Proyek

25
Manajer Proyek bertanggung jawab untuk keseluruhan arah koordinasi,
implementasi, pelaksanaan, pengendalian dan penyelesaian proyek. Manajer
Proyek juga bertanggung jawab untuk memimpin tim, menentukan tujuan,
berkomunikasi dengan para stakeholder, dan menyelesaikan proyek dari awal
hingga akhir.
4. Administrasi
Administrasi mengurus dan menyelesaikan kegiatan proyek yang bersifat
administratif, keuangan, dan umum, menyiapkan berita acara lapangan,
menyusun dokumentasi.
5. Kepala Proyek
Kepala proyek memimpin, mengkoordinir dan mengelola suatu proyek
meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring,
koordinasi, pengambil keputusan dan pembuatan laporan proyek.
6. Divisi
Divisi melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh kepala proyek sesuai
dengan jadwal dan deskripsi peketrjaannya.
3.2 Analisa Sistem Lama
3.2.1. Alur Proses Proyek PT Yuk Coding Berkarya Bersama
a. Inisiasi Proyek
1. Pemilik proyek order proyek
2. Administrasi menerima dan mencatat order proyek
3. Pemilik proyek berkonsultasi dengan manajer proyek
4. Setelah pemilik proyek berkonsultasi, manajer proyek akan
memberikan dokumen hasil konsultasi
5. Pemilik proyek menerima dokumen hasil konsultasi, jika pemilik
proyek menyetujui hasil konsultasi maka direktur menugaskan
manajer proyek, jika tidak selesai
6. Direktur membuat surat tugas kepada manajer proyek
7. Manajer proyek menerima surat tugas
8. Manajer proyek membuat dokumen inisiasi proyek
9. Pemilik proyek menerima dokumen inisiasi proyek
b. Perencanaan Proyek

26
1. Manajer proyek membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)
2. Pemilik proyek menerima RAB
3. Jika pemilik proyek menyetujui RAB, maka administrasi
membuat nota tagihan uang muka, jika tidak selesai
4. Pemilik proyek menerima nota tagihan uang muka
5. Jika pemilik proyek membayar nota tagihan uang muka, maka
nota tagihan uang muka lunas, jika tidak selesai
6. Administrasi menerima nota tagihan uang muka lunas
7. Manajer proyek membuat kontrak kerja
8. Pemilik proyek menerima kontrak kerja
9. Jika pemilik proyek menyetujui kontrak kerja, maka kontrak kerja
ACC, jika tidak selesai
10. Manajer proyek membuat dokumen perencanaan proyek
11. Pemilik proyek menerima dokumen perencanaan proyek
c. Pelaksanaan Proyek
1. Manajer proyek membentuk tim dan jadwal proyek
2. Kepala proyek menerima dokumen perencanaan proyek
3. Kepala proyek dan divisi mengerjakan proyek
4. Kepla proyek membuat dokumen hasil kerja harian
5. Manajer proyek memerima dokumen hasil kerja harian
6. Pemilik proyek menerima dokumen hasil kerja harian
7. Jika ada revisi dari pemilik proyek, maka revisi hasil kerja, jika
tidak kepala proyek membuat progress harian
8. Kepala proyek mengerjakan revisi hasil kerja
9. Manajer proyek menerima progress harian
10.
d. Penutupan Proyek
3.2.2. FOD (Flow Of Document)
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di PT. Yuk
Coding Berkarya Bersama mengenai manajemen proyek, maka penulis
menggambarkan alur dari proses tersebut dalam bentuk narasi Flow of
Document (FOD) sebagai berikut:

27
Gambar 3. 3 Flow of Document (FOD) Inisisi Proyek

28
Gambar 3. 4 Flow of Document (FOD) Perencanaan Proyek

29
Gambar 3. 5 Flow of Document (FOD) Pelaksanaan Proyek

30
3.3 Analisa Sistem Baru
1.1
1.2

3.3.1 Analisa Kebutuhan Perangkat Keras


Kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan dalam implementasi
sistem ini minimal memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a. Monitor, segala bentuk dan merk. Disarankan monitor berwarna dan mampu
beresolusi 1024 x 800 pixel.
b. CPU (Central Processing Unit), terdiri dari prosessor, motherboard,
harddisk, RAM, VGA, dll.
c. Modem.
d. Perangkat pendukung lain seperti printer, mouse, keyboard, scanner, dll.
3.3.2 Analisa kebutuhan Perangkat Lunak
Sedangkan perangkat lunak untuk mengembangkan sistem ini antara
lain sebagai berikut:
a. Sistem informasi windows / linux.
b. Visual Code untuk menuliskan script PHP.
c. Web server (Apache) dan database MYSQL dimana kedua software tersebut
sudah tersedia didalam paket Xampp.
d. Web browser untuk menjalankan web seperti Mozila Firefox, Google
Chrome, Opera, dll.
3.3.3 Analisa Kebutuhan Data dan Informasi
Untuk membangun sebuah sistem informasi dibutuhkan adanya
beberapa masukan data yang nantinya akan diproses oleh sistem sehingga
sistem tersebut dapat memberikan informasi yang berguna bagi
pemakainya. Kebutuhan data dan informasi untuk sistem ini adalah
1. Data-data yang diperlukan antara lain:
a. Data pengguna
b. Data pemilik proyek
c. Data karyawan

31
d. Data proyek
2. Informasi yang ingin dihasilkan antara lain:
a. Informasi jumlah pengguna
b. Informasi jumlah pemilik proyek
c. Informasi jumlah karyawan
d. Informasi jumlah proyek
e. Informasi jenis proyek
f. Informasi jadwal proyek
g. Informasi keuangan proyek
h. Informasi progress proyek
3.4 Perancangan Pemodelan Sistem

Didalam perancangan pemodelan sistem yang terdiri atas Analisa


Aktor Sistem, Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram,
Activity Diagram, Statechart Diagram.
1.4.1 Analisa Aktor Sistem
Aktor yang menggambarkan pengguna software Sistem Informasi
Manajemen Proyek PT. Yuk Coding Berkarya Bersama adalah sebagai
berikut:
1. Pengguna
Pengguna adalah aktor yang memiliki aktifitas login ke dalam sistem yang
dapat melakukan perubahan terhadap data profil penguna.
2. Direktur
Direktur adalah actor yang bertugas memberikan surat tugas kepada
manajer proyek,
3. Admin
Admin adalah aktor yang bertugas mengelola data pengguna, mengelola
data order proyek, mengelola data pembayaran proyek, mengelola data
karyawan, dan mengelola data informasi umum.
4. Pemilik proyek
Pemilik proyek adalah aktor yang memiliki aktifitas pendaftaran akun,
mengajukan proyek baru, memberikan revisi hasil kerja proyek, dan
monitoring progress proyek.

32
5. Manajer Proyek
Manajer proyek adalah aktor yang bertugas mengelola data proyek,
membuat dokumen inisiasi proyek, membuat dokumen perencanaan
proyek, monitoring progress proyek, penilaian kinerja proyek dan laporan
hasil proyek.
6. Kepala Proyek
Kepala proyek adalah aktor yang bertugas memberi deskripsi pekerjaan
kepada tim, mengkoordinasikan tim, monitoring kinerja proyek.
7. Tim
Tim adalah aktor yang melakukan aktifitas pengerjaan proyek dengan
memberikan masukan cek list progress pekerjaan proyek harian.

1.4.2 Business Diagram


Bussines Use Case Diagram merupakan sebuah alat untuk
mengidentifikasi dan menggambarkan keseluruhan proses bisnis yang
berpengaruh didalam sistem proses manual yang berjalan di sistem
tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai proses bisnis use case dapat
dilihat pada gambar 3.8 dibawah ini.

33
Gambar 3. 6 Bussiness Use Case Diagram Sistem Informasi Pengelolaan
Angkutan Darat di Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara

Dari diagram business use case pada gambar diatas, maka diperoleh gambaran
mengenai aktivitas bisnis seperti pada tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3. 1 Gambaran Aktifitas Bisnis
No. Proses Bisnis Aktor Use Case

1. Perusahaan angkutan darat datang Perusahaan Pendaftaran


ke kantor Dinas Perhubungan Angkutan Darat
untuk melakukan pendaftaran

2. Pegawai mengelola data Pegawai Kelola data


perusahaan angkutan darat perusahaan

3. Perusahaan angkutan darat Perusahaan Mengisi form


mengisi form permohonan & Angkutan Darat permohonan &
melengkapi berkas sesuai surat kelengkapan
rekomendasi yang diinginkan berkas

4. Pegawai mengelola form Pegawai Kelola form


permohonan & kelengkapan permohonan &
berkas kelengkapan
berkas

5. Pegawai membuatkan surat Pegawai, Memproses


rekomendasi dan menyerahkan Perusahaan Surat
surat rekomendasi tersebut kepada Angkutan Darat Rekomendasi
perusahaan angkutan darat

6. Perusahaan Angkutan Darat Perusahaan Mengurus


mengurus keperluan yang Angkutan Darat Keperluan
diinginkan sesuai surat
rekomendasinya, missal kan untuk
mengurus STNK kendaraan maka

34
pergi ke SAMSAT.

7. Setelah memproses STNK, Perusahaan Konfirmasi


Perusahaan Angkutan Darat Angkutan Darat, data
kembali ke Dinas Perhubungan Pegawai
dengan menunjukkan STNK baru
kepada pegawai dan kemudian
dilanjutkan dengan Uji KIR.

8. Pegawai mendapatkan konfirmasi Pegawai Kelola


adanya penambahan kendaraan Angkutan
baru, kemudian mengelola nya Darat
dalam file excel.

9. Masyarakat mencari informasi Masyarakat Mencari


angkutan darat yang diinginkan Informasi
melalui papan informasi yang Angkutan
terdapat di setiap terminal. Darat

1.4.3 Sistem Use Case


Sistem use case diagram digunakan untuk menjelaskan tentang
kegiatan yang dilakukan oleh actor dan sistem untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Untuk dapat menganalisa model sistem yang akan
dibangun tersebut langkah awal yang harus dilakukan menganalisa
kebutuhan umum sistem.
Tabel 3. 2 Proses Sistem Use Case
No. Proses Bisnis Aktor Use Case

1. Perusahaan angkutan darat Perusahaan Pendaftaran


mengakses web untuk Angkutan Darat
mendaftarkan diri

2. Pegawai mengelola data Pegawai Kelola data


perusahaan angkutan darat perusahaan

35
3. Perusahaan angkutan darat Perusahaan Mengisi form
mengisi form permohonan & Angkutan Darat permohonan &
melengkapi berkas sesuai surat kelengkapan
rekomendasi yang diinginkan berkas

4. Pegawai mengelola form Pegawai Kelola form


permohonan & kelengkapan permohonan &
berkas kelengkapan
berkas

5. Pegawai membuatkan surat Pegawai, Memproses


rekomendasi dan menyerahkan Perusahaan Surat
surat rekomendasi tersebut kepada Angkutan Darat Rekomendasi
perusahaan angkutan darat

6. Setelah memproses STNK, Perusahaan Konfirmasi


Perusahaan Angkutan Darat Angkutan Darat, data
kembali ke Dinas Perhubungan Pegawai
dengan menunjukkan STNK baru
kepada pegawai dan kemudian
dilanjutkan dengan Uji KIR.

7. Pegawai mendapatkan konfirmasi Pegawai Kelola


adanya penambahan kendaraan Angkutan
baru, kemudian mengelola nya Darat
dalam file excel.

8. Masyarakat mencari informasi Masyarakat Mencari


angkutan darat yang diinginkan Informasi
melalui papan informasi yang Angkutan
terdapat di setiap terminal. Darat

9. Masyarakat memberikan masukan Masyarakat Masukan


terkait informasi yang ada pada
sistem

36
10. Pegawai mengelola data masukan Pegawai Kelola
yang ada pada sistem Masukan

Berdasarkan proses sistem use case yang telah dijelaskan pada


tabel 3.2 sebelumnya, dapat digambarkan bahwa diagram sistem use case
yang akan terbentuk. Adapun diagram sistem use case yang terbentuk
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3. 1 Use Case Diagram Sistem Informasi Pengelolaan Angkutan


Darat pada Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara berbasis Web

1.4.4 Skrenario Use Case (Flow Of Event)


Berikut ini adalah skenario use case Sistem Informasi Pengelolaan
Angkutan Darat pada Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara berbasis Web:
1. Skenario Use Case Pendaftaran

37
Skenario dari Use Case Pendaftaran dapat dilihat pada tabel 3.2
berikut ini.
Tabel 3. 3 Skenario Use Case Pendaftaran
Aktor utama: Perusahaan Optimistic flow:
Angkutan Darat 1. Perusahaan angkutan darat
Aktor tambahan: - akses web dan mendaftar
Nama use case: Pendaftaran. melalui form pendaftaran dalam
Tujuan use case: Melakukan web,
aktivitas pendaftaran perusahaan 2. Muncul tampilan formulir
angkutan darat untuk mengakses pendaftaran,
web. 3. Peusahaan angkutan darat
Kondisi awal: Perusahaan mengisikan data pendaftaran,
angkutan darat akses web. 4. Data tersimpan,
Kondisi akhir: Perusahaan 5. Setelahnya, perusahaan
angkutan darat memiliki akun angkutan darat dapat login
untuk melakukan permohonan untuk langkah selanjutnya.
surat rekomendasi di web. Pesimistic flow:
3a. Isi data kurang lengkap
Solusi:
Masukkan data formulir
dengan lengkap
4a. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.

2. Skenario Use Case Kelola Data Perusahaan


Skenario dari Use Case Kelola data perusahaan dapat dilihat
pada tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3. 4 Skenario Use Case Kelola Data Perusahaan

38
Aktor utama: Pegawai. Optimistic flow:
Aktor tambahan: - 1. Pegawai login sistem,
Nama use case: Kelola data 2. Mengakses menu kelola data
perusahaan. perusahaan,
Tujuan use case: Melakukan 3. Tampil form kelola data
aktivitas mengelola data perusahaan,
perusahaan yang terdaftar sistem. 4. Pegawai menambahkan,
Kondisi awal: Pegawai login mengurangi maupun
sistem. menghapus data perusahaan
Kondisi akhir: Data yang angkutan darat dengan
diinputkan dapat dicetak. menyesuaikan data yang
sebenarnya,
5. Data tersimpan,
6. Sistem menyimpan data
perusahaan.
Pesimistic flow:
1b. Gagal login
Solusi:
Masukkan username dan
password dengan benar.
6b. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.

3. Skenario Use Case Mengisi Form Permohonan & Kelengkapan


Berkas
Skenario dari Use Case Mengisi Form Permohonan &
Kelengkapan Berkas dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini.

39
Tabel 3. 5 Skenario Use Case Mengisi Form Permohonan & Kelengkapan
Berkas
Aktor utama: Perusahaan Optimistic flow:
Angkutan Darat 1. Perusahaan angkutan darat
Aktor tambahan: - akses web dan masuk
Nama use case: Mengisi form kehalaman permohonan surat
permohonan & kelengkapan rekomendasi,
berkas. 2. Muncul tampilan formulir
Tujuan use case: Melakukan permohonan,
aktivitas mengisi form dan upload 3. Perusahaan angkutan darat
berkas persyaratan. mengisikan formulir
Kondisi awal: Perusahaan permohonan dan upload
angkutan darat akses web. kelengkapan berkas,
Kondisi akhir: Perusahaan 4. Data terupload,
angkutan darat mengirim form 5. Setelahnya, perusahaan
permohonan & kelengkapan angkutan darat dapat menunggu
berkas untuk mendapatkan surat permohonan diproses.
rekomendasi. Pesimistic flow:
3a. Isi data kurang lengkap
Solusi:
Masukkan data formulir
dengan lengkap
4a. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.
4. Skenario Use Case Kelola Form Permohonan & Kelengkapan
Berkas
Skenario dari Use Case Kelola Form Permohonan &
Kelengkapan Berkas dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini.

40
Tabel 3. 6 Skenario Use Case Kelola Form Permohonan & Kelengkapan
Berkas
Aktor utama: Pegawai. Optimistic flow:
Aktor tambahan: - 1. Pegawai login sistem,
Nama use case: Kelola Form 2. Mengakses menu kelola
Permohonan & Kelengkapan angkutan darat,
Berkas 3. Tampil form kelola data
Tujuan use case: Melakukan angkutan darat,
aktivitas mengelola Form 4. Pegawai menambahkan,
Permohonan & Kelengkapan mengurangi maupun
Berkas dari Perusahaan angkutan menghapus data angkutan darat
darat di sistem. dengan menyesuaikan data
Kondisi awal: Pegawai login yang sebenarnya,
sistem. 5. Data tersimpan,
Kondisi akhir: Data yang 6. Sistem menyimpan data
diinputkan dapat dicetak. perusahaan.
Pesimistic flow:
1b. Gagal login
Solusi:
Masukkan username dan
password dengan benar.
6b. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.

5. Skenario Use Case Memproses Surat Rekomendasi


Skenario dari Use Case Memproses Surat Rekomendasi dapat
dilihat pada tabel 3.6 berikut ini.
Tabel 3. 7 Skenario Use Case Memproses Surat Rekomendasi

41
Aktor utama: Pegawai, Optimistic flow:
Perusahaan Angkutan Darat. 1. Pegawai login sistem,
Aktor tambahan: - 2. Mengakses menu surat
Nama use case: Memproses Surat rekomendasi
Rekomendasi 3. Tampil form surat
Tujuan use case: Pegawai rekomendasi,
melakukan aktivitas membuat 4. Pegawai menambahkan surat
surat rekomendasi sesuai dengan rekomendasi baru,
formulir permohonan & 5. Data tersimpan dan dapat
kelengkapan berkas yang dikirim dicetak,
perusahaan angkutan darat 6. Pegawai mengirimkan
Kondisi awal: Pegawai login notifikasi untuk menyampaikan
sistem. surat rekomendasi dapat
Kondisi akhir: Surat diambil ke perusahaan
Rekomendasi dapat dicetak dan angkutan darat,
diambil perusahaan angkutan 7. Perusahaan angkutan darat
darat menerima notifikasi
pengambilan surat rekomendasi
Pesimistic flow:
1b. Gagal login
Solusi:
Masukkan username dan
password dengan benar.
6b. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.
7b. Notifikasi gagal terkirim
Solusi:
Periksa lagi koneksi jaringan

42
internet, pastikan koneksi dalam
keadaan stabil.

6. Skenario Use Case Konfirmasi Data


Skenario dari Use Case Konfirmasi Data dapat dilihat pada tabel
3.7 berikut ini.
Tabel 3. 8 Skenario Use Case Konfirmasi Data
Aktor utama: Perusahaan Optimistic flow:
angkutan darat, Pegawai 1. Perusahaan angkutan darat
Aktor tambahan: - login sistem,
Nama use case: Konfirmasi data 2. Mengakses menu konfirmasi
Tujuan use case: Melakukan data,
aktivitas mengirimkan notifikasi 3. Tampil form konfirmasi data,
pemberitahuan kepada pegawai. 4. Perusahaan angkutan darat
Kondisi awal: Perusahaan login mengirimkan notifikasi kepada
sistem. pegawai adanya
Kondisi akhir: konfirmasi data penambahan/pengurangan
angkutan darat kendaraan angkutan darat,
5. Sistem menyimpan konfirmasi
data.
6. Pegawai menerima notifikasi
adanya
penambahan/pengurangan
kendaraan angkutan darat.
Pesimistic flow:
1b. Gagal login
Solusi:
Masukkan username dan
password dengan benar.
6b. Notifikasi gagal terkirim
Solusi:
Periksa lagi koneksi jaringan

43
internet, pastikan koneksi dalam
keadaan stabil.

7. Skenario Use Case Kelola Angkutan Darat


Skenario dari Use Case Kelola Angkutan Darat dapat dilihat
pada tabel 3.8 berikut ini.
Tabel 3. 9 Skenario Use Case Kelola Angkutan Darat
Aktor utama: Pegawai. Optimistic flow:
Aktor tambahan: - 1. Pegawai login sistem,
Nama use case: Kelola Angkutan 2. Mengakses menu kelola
Darat. angkutan darat,
Tujuan use case: Melakukan 3. Tampil form kelola data
aktivitas mengelola data angkutan angkutan darat,
darat yang terdaftar sistem. 4. Pegawai menambahkan,
Kondisi awal: Pegawai login mengurangi maupun
sistem. menghapus data angkutan darat
Kondisi akhir: Data yang dengan menyesuaikan data
diinputkan dapat dicetak. yang sebenarnya,
5. Data tersimpan,
6. Sistem menyimpan data
perusahaan.
Pesimistic flow:
1b. Gagal login
Solusi:
Masukkan username dan
password dengan benar.
6b. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.

44
8. Skenario Use Case Mencari Informasi Angkutan Darat
Skenario dari Use Case Mencari Informasi Angkutan Darat
dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3. 10 Skenario Use Case Mencari Informasi Angkutan Darat
Aktor utama: Masyarakat. Optimistic flow:
Aktor tambahan: - 1. Sistem menampilkan beranda
Nama use case: Mencari web,
Informasi Angkutan Darat 2. Masyarakat mencari informasi
Tujuan use case: Melakukan (jadwal operasional, tarif, titik
aktivitas pencarian informasi pemberhentian dll) angkutan
angkutan darat yang terdapat di darat,
Kabupaten Jepara 3. Sistem menampilkan hasil
Kondisi awal: Masyarakat tidak pencarian.
perlu login, langsung ke Beranda Pesimistic flow:
Kondisi akhir: Informasi yang 1b. Pencarian gagal
diinginkan diperoleh Solusi:
Masukkan kata kunci yang
tepat. Apabila informasi
memang belum ada, kirimkan
masukan di form masukan.

9. Skenario Use Case Masukan


Skenario dari Use Case Masukan dapat dilihat pada tabel 3.10
berikut ini.
Tabel 3. 11 Skenario Use Case Masukan
Aktor utama: Masyarakat. Optimistic flow:
Aktor tambahan: - 1. Sistem menampilkan beranda
Nama use case: Masukan web,
Tujuan use case: Masyarakat 2. Masyarakat mengirimkan
melakukan aktivitas memberikan masukan,
masukan maupun keluhan ke 3. Data tersimpan,

45
sistem. 4. Sistem menyimpan data
Kondisi awal: Masyarakat tidak masukan masyarakat.
perlu login, langsung ke Beranda Pesimistic flow:
Kondisi akhir: masukan 4a. Simpan data gagal
tersimpan. Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.

10. Skenario Use Case Kelola Masukan


Skenario dari Use Case Masukan dapat dilihat pada tabel 3.11
berikut ini.
Tabel 3. 12 Skenario Use Case Kelola Masukan
Aktor utama: Pegawai. Optimistic flow:
Aktor tambahan: - 1. Pegawai login sistem,
Nama use case: Kelola Masukan 2. Mengakses menu kelola
Tujuan use case: Pegawai masukan,
melakukan aktivitas mengelola 3. Tampil form kelola data
data masukan yang dikirim masukan,
masyarakat. 4. Pegawai menambahkan,
Kondisi awal: Pegawai login mengurangi maupun
sistem. menghapus data masukan
Kondisi akhir: Data yang dengan menyesuaikan keadaan
diinputkan ditinjau. yang sebenarnya,
5. Data tersimpan,
6. Sistem menyimpan data
masukan.
Pesimistic flow:
1b. Gagal login

46
Solusi:
Masukkan username dan
password dengan benar.
6b. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.

1.4.5 Class Diagram


Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menampilkan
beberapa Class yang ada dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang
dikembangkan. Diagram Class memberikan gambaran tentang sistem atau
perangkat lunak dan relasi-relasi yang ada. Adapun diagram Class tahap
perencanaan adalah sebagai berikut :
1. Class user
Class user adalah class induk dari class pegawai dishub dan
perusahaan_ad. Terdapat beberapa atribut seperti username, password
dan level yang berfungsi untuk melakukan login dan logout untuk
pengguna yang memiliki role access. Class user dapat dilihat pada
Gambar 3.10:
pegawai dishub
nip user
nama username
jabatan password perusahaan_ad
foto_pegawai level
konfirmasi angkutan()
kelola data perusahaan() login()
kelola angkutan() logout()
kelola dokumen() register()
kelola masukan()

Gambar 3. 2 Class user


2. Class data_perusahaan
Class data_perusahaan digunakan untuk menampung data perusahaan
angkutan darat saat melakukan pendaftaran. Data perusahaan

47
kemudian akan dikelola oleh pegawai dishub. Class data_perusahaan
dapat dilihat pada Gambar 3.11:
data_perusahaan
kode_perusahaan
nama_perusahaan
nama_pemilik
alamat
pekerjaan
keterangan
lat
long
foto

tambah()
tampil()
ubah()
hapus()

Gambar 3. 3 Class data_perusahaan


3. Class surat_permohonan
Class surat_permohonan digunakan untuk menampung isi dari surat
permohonan yang diinput oleh perusahaan angkutan darat. Class
surat_permohonan dapat dilihat pada Gambar 3.12:
surat permohonan
nomor_surat
tanggal_surat
nama_pemohon
alamat
pekerjaan
nama_perusahaan
jenis_permohonan

tambah()
tampil()
ubah()
hapus()
cetak()
download()

Gambar 3. 4 Class surat_permohonan


4. Class dokumen_administrasi
Class dokumen_administrasi digunakan untuk menampung data
dokumen administrasi yang diupload oleh perusahaan angkutan darat
yang kemudian dikelola pegawai dishub. Class dokumen_administrasi
dapat dilihat pada Gambar 3.13:

48
dokumen administrasi
id_dokumen
surat_permohonan
fc_stnk
fc_bukuuji
fc_kuitansi&bpkb
fc_kps
fc_sktrayek
fc_ktp&npwp
fc_aktanotaris
fc_jk
dokumenlainlain
foto_kendaraan
surat_kuasa

upload()
download()

Gambar 3. 5 Class dokumen_administrasi


5. Class surat_rekomendasi
Class surat_rekomendasi digunakan untuk menampung data
surat_rekomendasi yang dibuat oleh pegawai. Class
surat_rekomendasi dapat dilihat pada Gambar 3.14:
surat rekomendasi
nomor_surat
nomor_kendaraan
nama_pemilik
alamat
merk/tipe
jenis/model
tahun_pembuatan
warna_kendaraan
no_rangka
no_mesin
lain-lain

tambah()
tampil()
ubah()
hapus()
cetak()

Gambar 3. 6 Class surat_rekomendasi


6. Class angkutan
Class angkutan digunakan untuk menampung data angkutan setelah
mendapatkan konfirmasi dari perusahaan angkutan darat. Data
angkutan darat tersebut nantinya dikelola oleh pegawai dishub. Class
angkutan dapat dilihat pada Gambar 3.15:

49
angkutan
nomor_polisi
nama_perusahaan
jenis_angkutan
foto_kendaraan
jam_operasional
info_trayek
biaya_angkutan
status

tambah()
tampil()
ubah()
hapus()
cari()
cetak()

Gambar 3. 7 Class angkutan


7. Class masyarakat
Class masyarakat digunakan untuk menampung data masyarakat.
Class masyarakat dapat dilihat pada Gambar 3.16:
masyarakat_

cari informasi()
input masukan()

Gambar 3. 8 Class masyarakat


8. Class masukan
Class masukan digunakan untuk menampung data masukan yang
diinputkan masyarakat. Class masukan dapat dilihat pada Gambar
3.17:
masukan
id_masukan
tgl_masukan
nama_pengirim
no_hp
isi_masukan

tambah()
tampil()
ubah()
hapus()

Gambar 3. 9 Class masukan


9. Class Diagram Pengelolaan Angkutan Darat
Berikut adalah class diagram dari Sistem Informasi Pengelolaan
Angkutan Darat pada Dinas Perhubungan di Kabupaten Jepara yang
terbentuk dari beberapa class diatas. Class diagram dapat dilihat pada
Gambar 3.18:

50
1..n mengelola
data_perusahaan
kode_perusahaan 1..n
nama_perusahaan masukan
pegawai dishub
nama_pemilik user id_masukan
alamat nip
tgl_masukan
pekerjaan username nama
nama_pengirim
keterangan password jabatan
mengambil mengelola no_hp
lat level foto_pegawai
isi_masukan
long 1..n 0..1
foto login() kelola data perusahaan()
tambah()
logout() kelola angkutan()
tampil()
tambah() register() kelola dokumen()
ubah()
tampil() kelola masukan()
hapus()
ubah() 1..n 1..n
hapus() 1..n 0..1
1

memilik i mengisi
membuat
1
perusahaan_ad mengelola 0..1

melak uk an masyarakat_
konfirmasi angkutan() 1..n mengelola
1..n
1..n cari informasi()
1..n input masukan()
mengisi 1..n 1..n 0..n
1..n surat rekomendasi
1..n dokumen administrasi
nomor_surat
surat permohonan id_dokumen
nomor_kendaraan mencari
nomor_surat surat_permohonan
nama_pemilik
tanggal_surat fc_stnk
alamat
nama_pemohon fc_bukuuji
merk/tipe 1..n
alamat fc_kuitansi&bpkb
jenis/model 1..n
pekerjaan fc_kps angkutan
tahun_pembuatan
nama_perusahaan fc_sktrayek nomor_polisi
warna_kendaraan
jenis_permohonan fc_ktp&npwp nama_perusahaan
no_rangka
fc_aktanotaris mengambil jenis_angkutan
mengambil no_mesin
tambah() fc_jk foto_kendaraan
lain-lain
tampil() dokumenlainlain jam_operasional
ubah() foto_kendaraan mengambil info_trayek
tambah()
hapus() surat_kuasa biaya_angkutan
tampil()
cetak() ubah() status
download() upload()
hapus()
download() tambah()
cetak()
1 tampil()
melak uk an ubah()
hapus()
melak uk an 1..n cari()
cetak()

Gambar 3. 10 Class Diagram Sistem Informasi Pengelolaan


Angkutan Darat pada Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara

1.4.6 Sequence Diagram


Sequence diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan
scenario atau langkah-langkah yang dilakukan sebagai tahapan dari sebuah
event untuk menghasilkan output tertentu. Sequence diagram juga
menggambarkan interaksi antar objek didalam maupun disekitar sistem.
Adapun sequence diagram yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Sequence Diagram Pendaftaran
Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas perusahaan
angkutan darat mendaftarkan akun. Adapun penggambarannya seperti
gambar 3.19 berikut.

51
angkutan user
: Perusahaan
Angkutan Darat

1: pegawai akses sistem

2: tampil halaman utama sistem

3: pilih menu login

4: tampil form login

5: memilih menu pendaftaran

6: tampil form pendaftaran

7: mengisikan data inputan

8: simpan

9: simpan data berhasil

Gambar 3. 11 Sequence Diagram Pendaftaran

2. Sequence Diagram Kelola Data Perusahaan


Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas pegawai Dinas
Perhubungan dalam mengelola akun-akun perusahaan angkutan darat
yang terdaftar didalam sistem. Adapun penggambarannya seperti
gambar 3.20 berikut.

52
data_perusahaan
: Pegawai

1: pegawai login

2: tampil dashboard pegawai

3: memilih menu kelola data perusahaan

4: tampil data perusahaan

5: edit data perusahaan

6: edit

7: edit data berhasil

8: cari data perusahaan

9: cari

10: tampil hasil pencarian

11: hapus data perusahaan

12: hapus

13: hapus data berhasil

14: tambah data perusahaan

15: tambah

16: tambah data berhasil

Gambar 3. 12 Sequence Diagram Kelola Data Perusahaan

53
3. Sequence Diagram Form Permohonan & Kelengkapan Berkas
Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas perusahaan
angkutan darat dalam mengurus persyaratan pembuatan surat
rekomendasi. Adapun penggambarannya seperti gambar 3.21 berikut.

54
surat permohonan dokumen administrasi

: Perusahaan
Angkutan Darat

1: perusahaan ad login

2: tampil dashboard perusahaan ad

3: memilih menu permohonan

4: tampil form permohonan

5: mengisikan keperluan

6: simpan

7: permohonan berhasil disimpan

8: edit form permohonan

9: edit

10: edit form permohonan berhasil

11: hapus form permohonan

12: hapus

13: hapus form permohonan berhasil

14: cetak form permohonan

15: cetak

16: cetak form permohonan berhasil

17: download form permohonan

18: download

19: download form permohonan berhasil

20: memilih menu dokumen administrasi

21: tampil menu dokumen administrasi

22: upload dokumen administrasi

23: simpan

24: upload dokumen administrasi berhasil

25: edit dokumen administrasi 26: edit

27: edit dokumen administrasi berhasil

28: hapus dokumen administrasi 29: hapus

30: hapus dokumen administrasi berhasil

31: download dokumen administrasi

32: download

33: download dokumen administrasi berhasil

Gambar 3. 13 Sequence Diagram Form Permohonan &


Kelengkapan Berkas
4. Sequence Diagram Kelola Form Permohonan & Kelengkapan Berkas

55
Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas pegawai Dinas
Perhubungan dalam mengelola data-data yang dikirimkan perusahaan
angkutan darat terkait pembuatan surat rekomendasi. Adapun
penggambarannya seperti pada gambar 3.22 berikut.

dokumen
administrasi

: Pegawai

1: pegawai login sistem

2: tampil dashboard pegawai

3: memilih menu kelola dokumen administrasi

4: tampil menu kelola dokumen administrasi

5: pilih dokumen administrasi

6: tampil data dokumen administrasi

7: download dokumen administrasi

8: download

9: download dokumen administrasi berhasil

Gambar 3. 14 Sequence Diagram Kelola Form Permohonan &


Kelengkapan Berkas

5. Sequence Diagram Surat Rekomendasi


Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas pegawai dalam
membuat surat rekomendasi untuk perusahaan angkutan darat.
Adapun penggambarannya seperti pada gambar 3.23 berikut.

56
surat
rekomendasi
: Pegawai

1: pegawai login sistem

2: menampilkan dashboard pegawai

3: memilih halaman surat rekomendasi

4: tampil menu surat rekomendasi

5: tambah surat rekomendasi

6: simpan

7: surat rekomendasi berhasil disimpan

8: edit surat rekomendasi

9: edit

10: edit surat rekomendasi berhasil

11: hapus surat rekomendasi

12: hapus

13: hapus surat rekomendasi berhasil

14: cetak surat rekomendasi

15: cetak

16: cetak surat rekomendasi berhasil

Gambar 3. 15 Sequence Diagram Surat Rekomendasi


6. Sequence Diagram Konfirmasi Data
Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas perusahaan
angkutan darat mengirimkan notifikasi untuk isi surat rekomendasi
yang diajukan sebelumnya. Adapun penggambarannya seperti pada
gambar 3.24 berikut.

57
angkutan darat

: Perusahaan
Angkutan Darat

1: perusahaan login sistem

2: tampil dashboard perusahaan ad

3: memilih menu konfirmasi data

4: menampilkan menu konfirmasi data

5: kirim notifikasi

6: kirim

7: kirim berhasil

Gambar 3. 16 Sequence Diagram Konfirmasi Data


7. Sequence Diagram Kelola Angkutan Darat
Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas pegawai dalam
mengelola angkutan darat yang sudah mendapatkan surat ijin jalan.
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.25 berikut.

58
angkutan darat
: Pegawai

1: pegawai login

2: tampil dashboard pegawai

3: memilih menu kelola data angkutan darat

4: tampil data angkutan darat

5: edit data angkutan darat

6: edit

7: edit data berhasil

8: cari data angkutan darat

9: cari

10: tampil data angkutan darat

11: hapus data angkutan darat

12: hapus

13: hapus data berhasil

14: tambah data angkutan darat

15: tambah

16: tambah data berhasil

17: cetak data angkutan darat

18: cetak

19: cetak data angkutan darat berhasil

Gambar 3. 17 Sequence Diagram Kelola Angkutan Darat

59
8. Sequence Diagram Mencari Informasi Angkutan Darat
Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas masyarakat
mengakses sistem untuk mencari informasi angkutan darat
dikabupaten Jepara. Adapun penggambarannya seperti gambar 3.26
berikut.

angkutan darat
: Masyarakat

1: masyarakat akses sistem

2: tampil halaman utama sistem

3: cari informasi angkutan darat

4: cari

5: tampil informasi angkutan darat

Gambar 3. 18 Sequence Diagram Mencari Informasi Angkutan


Darat
9. Sequence Diagram Masukan
Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas masyarakat
memberikan masukan terkait hal yang termuat didalam sistem.
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.27 berikut.

angkutan darat masukan

: Masyarakat

1: masyarakat akses sistem

2: tampil halaman utama sistem

3: pilih menu masukan

4: tampil menu masukan

5: mengisikan masukan

6: simpan

7: masukan berhasil disimpan

Gambar 3. 19 Sequence Diagram Masukan

60
10. Sequence Diagram Kelola Masukan
Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas pegawai dalam
mengelola data masukan yang dikirimkan masyarakat ke sistem.
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.28 berikut.

61
masukan
: Pegawai

1: pegawai login

2: tampil dashboard pegawai

3: memilih menu kelola masukan

4: tampil data masukan

5: cari masukan

6: cari

7: tampil hasil pencarian

8: edit masukan

9: edit

10: edit masukan berhasil

11: hapus data masukan

12: hapus

13: hapus data berhasil

14: tambah masukan

15: tambah

16: tambah masukan berhasil

Gambar 3. 20 Sequence Diagram Kelola Masukan

62
1.4.7 Activity Diagram
Activity Diagram merupakan alur aktivitas dari suatu sistem yang
sedang berjalan. Activity Diagram juga menggambarkan berbagai aliran
aktivitas didalam suatu sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-
masing aliran berawal, decision yang mungkin terjadi dalam alur aktivitas,
serta bagaimana masingmasing aliran berawal., decision yang mungkin
terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Adapun Activity Diagram nya
adalah sebagai berikut:
1. Activity Diagram Pendaftaran
Activity Diagram ini menjelaskan bagaimana perusahaan angkutan
darat dapat mendaftarkan diri melalui form yang telah disediakan
didalam sistem. Adapun penggambarannya seperti gambar 3.29
berikut.
perusahaan angkutan darat sistem

Mulai

buka halaman tampil halaman


utama utama

buka halaman tampil halaman


login login

pilih halaman tampil halaman


pendaftaran pendaftaran

input perusahaan
baru

Ya input data simpan


perusahaan data

Tidak tampil
beranda

Selesai

Gambar 3. 21 Activity Diagram Pendaftaran

63
2. Activity Diagram Kelola Data Perusahaan
Activity Diagram ini menjelaskan pegawai Dinas Perhubungan
bertanggung jawab dalam pengelolaan akun pengguna pada sistem ini.
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.30 berikut.
pegaw ai sistem

login tampil halaman


dashboard

pilih menu kelola tampil menu kelola


data perusahaan data perusahaan

tambah input data simpan


data

tidak ada

ubah ubah data cari data ada ubah data


perusahaan

tidak ada

hapus hapus data cari data ada hapus data


perusahaan

tampil menu kelola


data perusahaan

Gambar 3. 22 Activity Diagram Kelola Data Perusahaan

3. Activity Diagram Form Permohonan & Kelengkapan Berkas


Activity Diagram ini menjelaskan perusahaan angkutan darat dalam
membuat surat permohonan dan melengkapi berkas administrasi pada
sistem ini. Adapun penggambarannya seperti gambar 3.31 berikut.

64
perusahaan angkutan darat sistem

login tampil halaman


dashboard

pilih menu permohonan tampil


surat rekomendasi menu

tambah input data simpan


data

tidak ada

ubah ubah surat cari data ada ubah data


permohonan

tidak ada

hapus hapus surat cari data ada hapus data


permohonan

tidak ada

cetak cetak surat cari data ada cetak data


permohonan

tidak ada

download download surat cari data ada download


permohonan data

tidak ada

upload upload dokumen cari data ada upload


administrasi data

tidak ada

download download dokumen cari data ada download


administrasi data

tampil menu surat


rekomendasi

Gambar 3. 23 Activity Diagram Form Permohonan & Kelengkapan


Berkas

65
4. Activity Diagram Kelola Form Permohonan & Kelengkapan Berkas
Activity Diagram ini menjelaskan pegawai Dinas Perhubungan
bertanggung jawab dalam pengelolaan berkas administrasi pembuatan
surat rekomendasi pada sistem ini. Adapun penggambarannya seperti
gambar 3.32 berikut.
pegaw ai sistem

login tampil halaman


dashboard

pilih menu kelola surat tampil


permohonan & dok. administrasi menu

pilih surat permohonan tampil surat permohonan


& dok. administrasi & dok. administrasi

tidak ada

download download dokumen cari data ada download


administrasi data

tidak ada

cetak cetak dokumen cari data ada cetak data


administrasi

tampil surat permohonan


& dok. administrasi

Gambar 3. 24 Activity Diagram Kelola Form Permohonan &


Kelengkapan Berkas

5. Activity Diagram Surat Rekomendasi


Activity Diagram ini menjelaskan pegawai Dinas Perhubungan dalam
membuat surat rekomendasi pada sistem ini. Adapun
penggambarannya seperti gambar 3.33 berikut.

66
pegaw ai sistem

login tampil halaman


dashboard

pilih menu surat tampil menu surat


rekomendasi rekomendasi

tambah input surat simpan


rekomendasi data

tidak ada

ubah ubah surat cari data ada ubah data


rekomendasi

tidak ada

hapus hapus surat cari data ada hapus data


rekomendasi

tidak ada

cetak cetak surat cari data ada cetak data


rekomendasi

tampil menu surat


rekomendasi

Gambar 3. 25 Activity Diagram Surat Rekomendasi

6. Activity Diagram Konfirmasi Data


Activity Diagram ini menjelaskan perusahaan angkutan darat dalam
membuat surat rekomendasi mengkonfirmasi angkutan darat yang
beroperasi pada sistem ini. Adapun penggambarannya seperti gambar
3.34 berikut.

67
perusahaan angkutan darat sistem

login tampil halaman


dashboard

pilih menu tampil menu


konfirmasi data konfirmasi data

cari data

kirim kirim pesan


pesan notifikasi

tampil menu
konfirmasi data

Gambar 3. 26 Activity Diagram Konfirmasi Data

7. Activity Diagram Kelola Angkutan Darat


Activity Diagram ini menjelaskan pegawai Dinas Perhubungan
bertanggung jawab dalam pengelolaan angkutan darat yang beroperasi
di Kabupaten Jepara pada sistem ini. Adapun penggambarannya
seperti gambar 3.35 berikut.

68
pegaw ai sistem

login tampil halaman


dashboard

pilih menu kelola tampil menu


angkutan kelola angkutan

tambah input simpan


kendaraan data

tidak ada

ubah ubah cari data ada ubah data


kendaraan

tidak ada

hapus hapus cari data ada hapus data


kendaraan

tidak ada

cetak cetak data cari data ada cetak data


kendaraan

tampil menu
kelola angkutan

Gambar 3. 27 Activity Diagram Kelola Angkutan Darat

8. Activity Diagram Mencari Informasi Angkutan Darat


Activity Diagram ini menjelaskan masyarakat yang mencari informasi
angkutan darat di Kabupaten Jepara pada sistem ini. Adapun
penggambarannya seperti gambar 3.36 berikut.

69
masyarakat sistem

Mulai

buka halaman tampil halaman


utama utama

input kata kunci mengembalikan


pencarian ke form pencarian
Tidak ada

cari data

menampilkan di Ada
halaman utama

Gambar 3. 28 Activity Diagram Mencari Informasi Angkutan Darat

9. Activity Diagram Masukan


Activity Diagram ini menjelaskan masyarakat yang mengirimkan
masukan pada sistem ini. Adapun penggambarannya seperti gambar
3.37 berikut.
masyarakat sistem

buka halaman tampil halaman


utama utama

pilih menu tampil menu


masukan masukan

tambah input simpan


masukan data

Tidak tampil menu


kelola masukan

70
Gambar 3. 29 Activity Diagram Masukan
10. Activity Diagram Kelola Masukan
Activity Diagram ini menjelaskan pegawai Dinas Perhubungan
bertanggung jawab dalam pengelolaan masukan pada sistem ini.
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.38 berikut.
pegaw ai sistem

login tampil halaman


dashboard

pilih menu kelola tampil menu


masukan kelola masukan

tambah input simpan


masukan data

tidak ada

ubah ubah cari data ada ubah data


masukan

tidak ada

hapus hapus cari data ada hapus data


masukan

tampil menu
kelola masukan

Gambar 3. 30 Activity Diagram Kelola Masukan

1.4.8 Statechart Diagram


Statechart Diagram digunakan untuk menggambarkan perubahan
status atau transisi dari sebuah mesin atau sistem. Berikut adalah statechart
diagram dari Sistem Informasi Pengelolaan Angkutan Darat pada Dinas
Perhubungan Kabupaten Jepara.

71
1. Statechart diagram Class user
a. Statechart diagram method register
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.39 berikut.
halaman utama form registrasi data diri diinputkan daftar akun data akun valid akun
ditampilkan ditampilkan terdaftar

di pilih data akun tidak valid diarahkan


di pilih diarahkan
form login informasi gagal form login
ditampilkan ditampilkan ditampilkan

Gambar 3. 31 Statechart diagram method register


b. Statechart diagram method login
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.40 berikut.

halaman utama menu dipilih form login diarahkan informasi gagal login
ditampilkan ditampilkan ditampilkan

username dan password diinputkan


username / password tidak valid
validasi
login

diarahkan

halaman user
ditampilkan

Gambar 3. 32 Statechart diagram method login


c. Statechart diagram method logout
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.41 berikut.
halaman user dipilih logout diarahkan halaman utama
ditampilkan ditampilkan

Gambar 3. 33 Statechart diagram method logout


2. Statechart diagram Class data_perusahaan
a. Statechart diagram method tambah data perusahaan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.42 berikut.
halaman user dipilih data perusahaan diinputkan form tambah data disimpan data perusahaan
ditampilkan ditampilkan perusahaan ditampilkan ditampilkan

Gambar 3. 34 Statechart diagram method tambah data perusahaan

72
b. Statechart diagram method tampil data perusahaan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.43 berikut.
halaman user dipilih data perusahaan data dicari hasil pencarian
ditampilkan ditampilkan ditampilkan

Gambar 3. 35 Statechart diagram method tampil data perusahaan


c. Statechart diagram method ubah data perusahaan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.44 berikut.
halaman user dipilih data perusahaan data dicari hasil pencarian dipilih form edit data
ditampilkan ditampilkan ditampilkan perusahaan ditampilkan

edit diklik
dikembalikan

informasi gagal data gagal diedit validasi data berhasil diedit informasi data
ditampilkan edit berhasil diedit

ditampilkan

data perusahaan
ditampilkan

Gambar 3. 36 Statechart diagram method ubah data perusahaan


d. Statechart diagram method hapus data perusahaan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.45 berikut.
halaman user dipilih data perusahaan data dicari hasil pencarian
ditampilkan ditampilkan ditampilkan

dikembalikan hapus diklik

informasi gagal data gagal dihapus validasi data berhasil dihapus informasi data
ditampilkan hapus berhasil dihapus

ditampilkan

data perusahaan
ditampilkan

Gambar 3. 37 Statechart diagram method hapus data


perusahaan
3. Statechart diagram Class surat_permohonan
a. Statechart diagram method tambah surat permohonan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.46 berikut.
halaman user dipilih surat permohonan diinputkan form tambah surat disimpan surat permohonan
ditampilkan ditampilkan permohonan ditampilkan ditampilkan

Gambar 3. 38 Statechart diagram method tambah surat


permohonan
b. Statechart diagram method tampil surat permohonan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.47 berikut.

73
halaman user dipilih surat permohonan data dicari hasil pencarian
ditampilkan ditampilkan ditampilkan

Gambar 3. 39 Statechart diagram method tampil surat


permohonan
c. Statechart diagram method ubah surat permohonan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.48 berikut.
halaman user dipilih surat permohonan data dicari hasil pencarian dipilih form edit surat
ditampilkan ditampilkan ditampilkan permohonan ditampilkan

edit diklik
dikembalikan
informasi gagal data gagal diedit validasi data berhasil diedit informasi data
ditampilkan edit berhasil diedit

ditampilkan
surat permohonan
ditampilkan

Gambar 3. 40 Statechart diagram method ubah surat


permohonan
d. Statechart diagram method hapus surat permohonan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.49 berikut.
halaman user dipilih surat permohonan data dicari hasil pencarian
ditampilkan ditampilkan ditampilkan

dikembalikan hapus diklik

informasi gagal data gagal dihapus validasi data berhasil dihapus informasi data
ditampilkan hapus berhasil dihapus

ditampilkan

surat permohonan
ditampilkan

Gambar 3. 41 Statechart diagram method hapus surat


permohonan
e. Statechart diagram method cetak surat permohonan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.50 berikut.
halaman user dipilih surat permohonan cetak diklik validasi data berhasil dicetak surat permohonan
ditampilkan ditampilkan print ditampilkan

dikembalikan

informasi data gagal dicetak


gagal dicetak

Gambar 3. 42 Statechart diagram method cetak surat


permohonan
f. Statechart diagram method download surat permohonan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.51 berikut.

74
halaman user dipilih surat permohonan download diklik file dokumen data berhasil didownload surat permohonan
ditampilkan ditampilkan dicari ditampilkan

data gagal didownload

Gambar 3. 43 Statechart diagram method download surat


permohonan
4. Statechart diagram Class dokumen_administrasi
a. Statechart diagram method upload dokumen administrasi
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.52 berikut.
halaman user dipilih dokumen administrasi upload diklik file dokumen disimpan dokumen administrasi
ditampilkan ditampilkan dicari ditampilkan

Gambar 3. 44 Statechart diagram method upload dokumen


administrasi
b. Statechart diagram method download dokumen administrasi
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.53 berikut.
halaman user dipilih dokumen administrasi download diklik validasi data berhasil didownload dokumen administrasi
ditampilkan ditampilkan download ditampilkan

data gagal didownload

Gambar 3. 45 Statechart diagram method download dokumen


administrasi
5. Statechart diagram Class surat rekomendasi
a. Statechart diagram method tambah surat rekomendasi
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.54 berikut.
halaman user dipilih surat rekomendasi diinputkan form tambah surat disimpan surat rekomendasi
ditampilkan ditampilkan rekomendasi ditampilkan ditampilkan

Gambar 3. 46 Statechart diagram method tambah surat


rekomendasi
b. Statechart diagram method tampil surat rekomendasi
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.55 berikut.
halaman user dipilih surat rekomendasi data dicari hasil pencarian
ditampilkan ditampilkan ditampilkan

Gambar 3. 47 Statechart diagram method tampil surat rekomendasi


c. Statechart diagram method ubah surat rekomendasi
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.56 berikut.

75
halaman user dipilih surat rekomendasi data dicari hasil pencarian dipilih form edit surat
ditampilkan ditampilkan ditampilkan rekomendasi ditampilkan

edit diklik
dikembalikan
informasi gagal data gagal diedit validasi data berhasil diedit informasi data
ditampilkan edit berhasil diedit

ditampilkan

surat rekomendasi
ditampilkan

Gambar 3. 48 Statechart diagram method ubah surat rekomendasi


d. Statechart diagram method hapus surat rekomendasi
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.57 berikut.
halaman user dipilih surat rekomendasi data dicari hasil pencarian
ditampilkan ditampilkan ditampilkan

dikembalikan hapus diklik

informasi gagal data gagal dihapus validasi data berhasil dihapus informasi data
ditampilkan hapus berhasil dihapus

ditampilkan

surat rekomendasi
ditampilkan

Gambar 3. 49 Statechart diagram method hapus surat


rekomendasi
e. Statechart diagram method cetak surat rekomendasi
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.58 berikut.
halaman user dipilih surat rekomendasi cetak diklik validasi cetak berhasil surat rekomendasi
ditampilkan ditampilkan print ditampilkan

dikembalikan
informasi data gagal dicetak
gagal dicetak

Gambar 3. 50 Statechart diagram method cetak surat


rekomendasi
6. Statechart diagram Class angkutan
a. Statechart diagram method tambah angkutan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.59 berikut.
halaman user dipilih data angkutan diinputkan form tambah data angkutan disimpan data angkutan
ditampilkan darat ditampilkan darat ditampilkan darat ditampilkan

Gambar 3. 51 Statechart diagram method tambah angkutan


b. Statechart diagram method tampil angkutan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.60 berikut.
halaman user dipilih data angkutan data dicari hasil pencarian
ditampilkan darat ditampilkan ditampilkan

Gambar 3. 52 Statechart diagram method tampil angkutan

76
c. Statechart diagram method ubah angkutan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.61 berikut.
halaman user dipilih data angkutan data dicari hasil pencarian dipilih form edit data angkutan
ditampilkan darat ditampilkan ditampilkan darat ditampilkan

dikembalikan edit diklik

informasi gagal data gagal diedit validasi data berhasil diedit informasi data
ditampilkan edit berhasil diedit

ditampilkan

data angkutan darat


ditampilkan

Gambar 3. 53 Statechart diagram method ubah angkutan


d. Statechart diagram method hapus angkutan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.62 berikut.
halaman user dipilih data angkutan data dicari hasil pencarian
ditampilkan darat ditampilkan ditampilkan

dikembalikan hapus diklik

informasi gagal data gagal dihapus validasi data berhasil dihapus informasi data
ditampilkan hapus berhasil dihapus

ditampilkan

data angkutan
darat ditampilkan

Gambar 3. 54 Statechart diagram method hapus angkutan


e. Statechart diagram method cetak angkutan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.63 berikut.
halaman user dipilih data angkutan cetak diklik validasi cetak berhasil data angkutan darat
ditampilkan darat ditampilkan print ditampilkan

dikembalikan

informasi data gagal dicetak


gagal dicetak

Gambar 3. 55 Statechart diagram method cetak angkutan


f. Statechart diagram method cari angkutan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.64 berikut.
halaman utama dipilih informasi angkutan data dicari validasi data ditemukan data pencarian
ditampilkan darat ditampilkan pencarian ditampilkan

dikembalikan

data tidak tidak ditemukan


ditemukan

Gambar 3. 56 Statechart diagram method cari angkutan


7. Statechart diagram Class masukan
a. Statechart diagram method masukan tambah
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.65 berikut.

77
halaman utama dipilih data masukan diinputkan form tambah data disimpan data masukan
ditampilkan ditampilkan masukan ditampilkan ditampilkan

Gambar 3. 57 Statechart diagram method masukan tambah


b. Statechart diagram method masukan tampil
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.66 berikut.
halaman user dipilih data masukan data dicari hasil pencarian
ditampilkan ditampilkan ditampilkan

Gambar 3. 58 Statechart diagram method masukan tampil


c. Statechart diagram method masukan ubah
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.67 berikut.
halaman user dipilih data masukan data dicari hasil pencarian dipilih form edit data
ditampilkan ditampilkan ditampilkan masukan

edit diklik
dikembalikan

informasi gagal data gagal diedit validasi data berhasil diedit informasi data
ditampilkan edit berhasil diedit

ditampilkan

data masukan
ditampilkan

Gambar 3. 59 Statechart diagram method masukan ubah


d. Statechart diagram method masukan hapus
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.68 berikut.
halaman user dipilih data masukan data dicari hasil pencarian
ditampilkan ditampilkan ditampilkan

dikembalikan hapus diklik

informasi gagal data gagal dihapus validasi data berhasil dihapus informasi data
ditampilkan hapus berhasil dihapus

ditampilkan

data masukan
ditampilkan

Gambar 3. 60 Statechart diagram method masukan hapus

3.5 ERD (Entity Relation Diagram)


Entity Relationship Diagram atau yang biasa disingkat dengan
ERD merupakan diagram yang digunakan untuk merancang suatu basis
data, untuk memperlihatkan hubungan atau relasi antar entitas atau objek
yang terlihat beserta atributnya. Objek utama dari pembuatan ERD adalah
menunjukkan objek-objek (himpunan entitas) apa saja yang ingin
dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi

78
antara objek-objek tersebut. Berikut merupakan langkah-langkah untuk
menghasilkan suatu ERD.
1. Menentukan entitas

Gambar 3. 61 Entitas Sistem Informasi Pengelolaan Angkutan Darat di


Kabupaten Jepara
2. Menentukan atribut key

Gambar 3. 62 Menentukan primary key dari tiap-tiap entitas


3. Menentukan kardinalitas dan melengkapi atribut deskripyif serta kunci
tamu (Foreign Key)
a) Atribut deskriptif beserta generalisasi dari entitas user menjadi entitas
pegawai dan perusahaan angkutan darat.

Gambar 3. 63 Relasi antara entitas user dengan pegawai dan


perusahaan angkutan darat

79
b) Atribut deskriptif beserta foreign key dan kardinalitas relasi one to
many (1:N) antara entitas perusahaan angkutan darat dengan entitas
surat_permohonan.

Gambar 3. 64 Relasi antara entitas perusahaan angkutan darat dengan


entitas surat_permohonan
c) Atribut deskriptif beserta foreign key dan kardinalitas relasi one to
many (1:N) antara entitas perusahaan angkutan darat dengan entitas
dokumen_administrasi.

Gambar 3. 65 Relasi antara entitas dokumen_administrasi dengan


entitas perusahaan angkutan darat
d) Atribut deskriptif beserta foreign key dan kardinalitas relasi one to
many (1:N) antara entitas pegawai dengan entitas
dokumen_administrasi.

Gambar 3. 66 Relasi antara entitas pegawai dengan entitas


dokumen_administrasi
e) Atribut deskriptif beserta foreign key dan kardinalitas relasi one to
many (1:N) antara entitas pegawai dengan entitas surat_rekomendasi.

80
Gambar 3. 67 Relasi antara entitas pegawai dengan entitas
surat_rekomendasi
f) Atribut deskriptif beserta foreign key dan kardinalitas relasi one to
many (1:N) antara entitas perusahaan angkutan darat dengan entitas
surat_rekomendasi.

Gambar 3. 68 Relasi antara entitas perusahaan angkutan darat dengan


entitas surat_rekomendasi
g) Atribut deskriptif beserta foreign key dan kardinalitas relasi one to
many (1:N) antara entitas perusahaan angkutan darat dengan entitas
angkutan darat.

Gambar 3. 69 Relasi antara entitas perusahaan angkutan darat dengan


entitas angkutan darat
h) Atribut deskriptif beserta foreign key dan kardinalitas relasi one to
many (1:N) antara entitas pegawai dengan entitas angkutan darat.

81
Gambar 3. 70 Relasi antara entitas pegawai dengan entitas angkutan
darat
i) Atribut deskriptif beserta foreign key dan kardinalitas relasi one to
many (1:N) antara entitas pegawai dengan entitas masukan.

Gambar 3. 71 Relasi antara entitas pegawai dengan entitas masukan


j) Atribut deskriptif beserta foreign key dan kardinalitas relasi one to
many (1:N) antara entitas perusahaan angkutan darat dengan entitas
koordinat.

Gambar 3. 72 Relasi antara entitas perusahaan angkutan darat dengan


entitas koordinat
4. Hasil akhir ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship diagram (ERD) yang terbentuk setelah melewati
proses proses diatas digambarkan pada gambar 3.81 berikut ini.

82
Gambar 3. 73 ER-Diagram Sistem Informasi Pengelolaan Angkutan
Darat di Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara
3.6 Perancangan Basis Data
3.6.1. Transformasi Tabel
Berikut adalah transformasi tabel dari ERD yang terbentuk.

No Nama Tabel Field

83
6

3.6.2. Struktur tabel


Tabel-tabel yang akan digunakan dalam Sistem Informasi
Pengelolaan Angkutan Darat untuk Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara
Berbasis WEB adalah sebagai berikut ini:
1. Tabel user
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : user
Primary key : id_user
Foreign key :-
Fungsi : menampung data user dan untuk login serta register
ke dalam sistem
Tabel 3. 1 Struktur tabel user
Field Name Type Size Keterangan

id_user int 11 Kunci utama pada tabel user

username varchar 255 Menampung username user

password varchar 255 Menampung password user

Menampung level untuk


level Int 11
userrole user ke sistem

2. Tabel daftar_perusahaan
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : daftar_perusahaan
Primary key : id_daftar
Foreign key : id_user
Fungsi : menampung data profil perusahaan angkutan darat

84
di Kabupaten Jepara
Tabel 3. 2 Tabel daftar_perusahaan
Field Name Type Size Keterangan

Kunci tamu pada tabel


id_user int 11
daftar_perusahaan

Kunci utama pada tabel


id_daftar int 11
daftar_perusahaan

Menampung nama
nm_perusahaan varchar 30
perusahaan

nm_pemilik varchar 30 Menampung nama pemilik

nomor_wa varchar 15 Menampung nomor wa

alamat text - Menampung alamat

pekerjaan varchar 30 Menampung pekerjaan

keterangan text - Menampung keterangan

foto varchar 20 Menampung foto

3. Tabel coordinate
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : coordinate
Primary key : id_coordinate
Foreign key : id_user
Fungsi : menampung titik lokasi baik lokasi perusahaan
maupun loket
Tabel 3. 3 Tabel coordinate
Field Name Type Size Keterangan

Kunci utama pada tabel


id_coordinate int 11
coordinate

nama_kantor varchar 100 Menampung nama dititik

85
lokasi yang dipilih

lat varchar 100 Menampung latitude

lang varchar 100 Menampung longitude

Menampung jenis titik lokasi


jenis varchar 100
(kantor dan loket)

id_user int 11 Kunci tamu tabel coordinate

4. Tabel surat_permohonan
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : surat_permohonan
Primary key : id_surat
Foreign key : id_user
Fungsi : menampung data surat permohonan untuk
pengajuan surat rekomendasi
Tabel 3. 4 Tabel surat_permohonan
Field Name Type Size Keterangan

Kunci utama pada tabel


id_surat int 11
surat_permohonan

Kunci tamu pada tabel


id_user int 11
surat_permohonan

Menampung nomor surat


nomor_surat varchar 20
permohonan

Menampung tanggal surat


tgl_surat date -
permohonan

nama_pemohon varchar 30 Menampung nama pemohon

alamat text - Menampung alamat pemohon

pekerjaan varchar 20 Menampung pekerjaan

86
pemohon

Menampung nama
nama_perusahaan varchar 20
perusahaan dari pemohon

jenis_permohona Menampung jenis


text -
n permohonan yang diajukan

5. Tabel pengajuan_administrasi_baru
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : pengajuan_administrasi_baru
Primary key : id_pengajuan
Foreign key : id_user
Fungsi : menampung dokumen administrasi PT
Tabel 3. 5 Tabel pengajuan_administrasi_baru
Field Name Type Size Keterangan

Kunci utama pada tabel


id_pengajuan int 11
pengajuan_administrasi_baru

Kunci tamu pada tabel


id_user int 11
pengajuan_administrasi_baru

Menampung nomor
nomor_pengajuan varchar 50
pengajuan

Menampung tanggal
tanggal_pengajuan date -
pengajuan

Menampung jenis kendaraan


jenis_kendaraan varchar 100
yang dimintakan permohonan

Menampung jenis
jenis_permohonan varchar 100
permohonan

Menampung keterangan
status varchar 50
permohonan

87
6. Tabel kelengkapan_administrasi
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : kelengkapan_administrasi
Primary key : id_kelengkapan
Foreign key : id_pengajuan, id_user
Fungsi : menampung pemeriksaan dokumen adminstrasi
Tabel 3. 6 Tabel kelengkapan_administrasi
Field Name Type Size Keterangan

Kunci utama pada tabel


id_kelengkapan int 11
kelengkapan_administrasi

id_pengajuan, Kunci tamu pada tabel


int 11
id_user kelengkapan_administrasi

document text - Menampung dokumen

jenis varchar 50 Menampung jenis

type varchar 50 Menampung tipe

syarat varchar 50 Menampung syarat dokumen

komentar text 50 Menampung komentar

Menampung status
status varchar 50
pemeriksaan

7. Tabel surat_rekomendasi
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : surat_rekomendasi
Primary key : nomor_surat
Foreign key : id_user
Fungsi : menampung surat rekomendasi
Tabel 3. 7 Tabel surat_rekomendasi
Field Name Type Size Keterangan

nomor_surat varchar 30 Kunci utama pada tabel

88
surat_rekomendasi

Kunci tamu pada tabel


id_user int 11
surat_rekomendasi

nama_pemilik varchar 255 Menampung nama pemilik

alamat text 11 Menampung alamat

merk_kendaraan varchar 30 Menampung merk kendaraan

jenis_kendaraan varchar 20 Menampung jenis kendaraan

tahun_pembuata Menampung tahun


varchar 10
n pembuatan

Menampung warna
warna_kendaraan varchar 20
kendaraan

no_rangka varchar 20 Menampung nomor rangka

no_mesin varchar 15 Menampung nomor mesin

Menampung keterangan surat


lain_lain text -
rekomendasi

8. Tabel angkutan
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : angkutan
Primary key : id_angkutan
Foreign key : id_user
Fungsi : menampung data angkutan darat
Tabel 3. 8 Tabel angkutan
Field Name Type Size Keterangan

Kunci utama pada tabel


id_angkutan int 11
angkutan

id_user int 11 Kunci tamu pada tabel

89
angkutan

Menampung nomor polisi


nomor_polisi varchar 30
kendaraan

Menampung nama
nama_perusahaan varchar 30
perusahaan

jenis_angkutan varchar 20 Menampung jenis angkutan

foto_kendaraan varchar 20 Menampung foto kendaraan

jam_operasional varchar time Menampung jam operasional

info_trayek varchar 100 Menampung info trayek

biaya_angkutan int 11 Menampung biaya angkutan

status varchar 20 Menampung status

9. Tabel masukan
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : masukan
Primary key : id_masukan
Foreign key :-
Fungsi : menampung masukan dari pengunjung web
Tabel 3. 9 Tabel masukan
Field Name Type Size Keterangan

Kunci utama pada tabel


id_masukan int 11
masukan

tgl_masukan date - Menampung tanggal masukan

nama_pengirim varchar 30 Menampung nama pengirim

no_hp varchar 15 Menampung nomor hp/wa

isi_masukan text - Menampung isi masukan yang

90
dikirim

3.6.3. Relasi tabel


Relasi dari tabel basis data yang terbentuk untuk pembuatan Sistem
Informasi Pengelolaan Angkutan Darat untuk Dinas Perhubungan
Kabupaten Jepara Berbasis WEB dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3. 74 Relasi Database Sistem Informasi Pengelolaan Angkutan


Darat untuk Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara Berbasis WEB
3.7 Perancangan Desain Input dan Output
Berikut ini merupakan perancangan desain input output dari sistem
informasi pengelolaan angkutan darat yang akan dibuat.
1. Halaman Utama User

91
Gambar 3. 75 Desain I/O Halaman Utama User
2. Halaman Login

Gambar 3. 76 Desain I/O Halaman Login

3. Halaman Register

92
Gambar 3. 77 Desain I/O Halaman Registrasi
4. Halaman Utama Pegawai

Gambar 3. 78 Desain I/O Halaman Utama Pegawai


5. Halaman Daftar PT.

Gambar 3. 79 Desain I/O Halaman Daftar Perusahaan

93
6. Halaman Pemeriksaan Dokumen Administrasi

Gambar 3. 80 Desain I/O Halaman Pemeriksaan Dokumen


Administrasi
7. Halaman Surat Rekomendasi

Gambar 3. 81 Desain I/O Halaman Surat Rekomendasi


8. Halaman Data Antrian

Gambar 3. 82 Desain I/O Halaman Data Antrian

94
9. Halaman Masukan

Gambar 3. 83 Desain I/O Halaman Data Masukan


10. Halaman Daftar Angkutan Darat

Gambar 3. 84 Desain I/O Halaman Daftar Angkutan Darat


11. Halaman Utama PT.

Gambar 3. 85 Desain I/O Halaman Utama PT


12. Halaman Profile PT.

95
Gambar 3. 86 Desain I/O Halaman Profil PT
13. Halaman PT. input surat permohonan

Gambar 3. 87 Desain I/O Halaman PT Input Surat Permohonan


14. Halaman PT. melengkapi dokumen administrasi

Gambar 3. 88 Desain I/O Halamat PT Melengkapi Dokumen


Administrasi
15. Halaman PT. registrasi nomer antrian pengambilan surat rekomendasi

96
Gambar 3. 89 Desain I/O Halaman PT Registrasi Nomor Antrian
16. Halaman PT. input angkutan darat

Gambar 3. 90 Desain I/O Halaman PT Input Angkutan Darat


17. Halaman PT. input koordinat

Gambar 3. 91 Desain I/O Halaman PT Input Koordinat


18. Halaman Cetak Data Angkutan Darat

97
Gambar 3. 92 Desain I/O Halaman Cetak Data Angkutan Darat
19. Halaman Cetak Data Perusahaan

Gambar 3. 93 Desain I/O Halaman Cetak Data Perusahaan


20. Halaman Cetak Surat Permohonan

Gambar 3. 94 Desain I/O Halaman Cetak Surat Permohonan


21. Halaman Cetak Surat Rekomendasi

98
Gambar 3. 95 Desain I/O Halaman Cetak Surat Rekomendasi

99
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pembahasan
Pada bab ini akan menjelaskan tentang implementasi dari pembuatan Sistem
Informasi Reservasi Graha Mustika yang telah melalui beberapa tahap
perancangan pada bab sebelumnya. Keluaran yang dihasilkan adalah berupa
sistem Reservasi gedung yang sesuai dengan perancangan yang telah dibuat.

4.2 Implementasi Sistem


Implementasi sistem adalah fase penerapan dari perancangan dan pengkodean
yang telah dilakukan sebelumnya yaitu pada Sistem Informasi Reservasi Graha
Mustika.

100

Anda mungkin juga menyukai