LUKMAN PRATAMA
NIM. 201753057
DOSEN PEMBIMBING
Nanik Susanti, S.Kom., M.Kom
Noor Latifah, S.Kom., M.Kom
LUKMAN PRATAMA
NIM. 201753057
Menyetujui,
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
Mengetahui
Koordinator Skripsi
LUKMAN PRATAMA
NIM. 201753057
Menyetujui,
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi Koordinator Skripsi
Nanik Susanti, S.Kom, M.Kom Yudie Irawan, S.Kom., M.Kom., MTA., MOS
NIDN. 0608088201 NIDN. 0004047501
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Materai 6000
Lukman Pratama
NIM. 201753057
IMPLEMENTASI METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD)
DAN PERT (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW
TECHNIQUE) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK
PT. YUK CODING BERKARAYA BERSAMA
BERBASIS WEBSITE
Nama mahasiswa : Lukman Pratama
NIM : 201753067
RINGKASAN
PT. Yuk Coding Berkarya Bersama merupakan salah satu perusahaan di
Kabupaten Pati yang bergerak dalam bidang software house.Sebagai perusahaan
software house, layanan jasa konsultan IT pembuatan website atau mobile
application proyek dikerjakan dengan 5 (lima) tahap yaitu dari inisiasi,
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penutupan. Pengelolaan proyek yang
belum tersistem mengakibatkan sering kali terjadi proyek tidak selesai tepat
waktu, beban staf yang berat, dan tidak sinkron-nya data staf dengan manajer
proyek
Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah membuat laporan dan sistem
informasi manajemen proyek menggunakan metode CPM (Critical Path Method)
dan PERT (Program Evaluation And Review) bebasis website sehingga dapat
diimplementasikan pada PT. Yuk Coding Berkarya Bersama yang memiliki tujuan
dapat membantu konsultan TI melakukan manajemen proyek yang terkait dengan
proses perancangan, serta pelaksanaan suatu proyek teknologi informasi, dan juga
membantu perusahaan untuk melakukan pengawasan perkembangan proyek
teknologi informasinya.
ABSTRACT
PT. Yuk Coding Berkarya Bersama is a company in Pati Regency engaged
in the software house. , As a software house company, IT consulting services for
website creation or mobile application projects are carried out in 5 (five) stages,
namely initiation, planning, implementation, monitoring, and closing.
Unsystematic project management results in projects not being completed on
time, heavy staff loads, and staff data out of sync with the project manager.
The results of the research carried out are to make reports and project
management information systems using the CPM (Critical Path Method) and
PERT (Program Evaluation And Review) methods based on websites so that they
can be implemented at PT. Yuk Coding Berkarya Bersama whose goal is to help
IT consultants carry out project management related to the design process, as
well as the implementation of an information technology project, and also help
companies to supervise the development of their information technology projects.
Lukman Pratama
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................................2
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................3
PERNYATAAN KEASLIAN..........................................................................................4
RINGKASAN...................................................................................................................5
ABSTRACT......................................................................................................................6
KATA PENGANTAR......................................................................................................7
DAFTAR ISI....................................................................................................................9
DAFTAR TABEL..........................................................................................................11
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................11
1.4 Tujuan.............................................................................................................14
1.5 Manfaat...........................................................................................................14
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Perbandingan Penelitian dengan Penelitian sebelumnya......................25
Tabel 2. 2 Flow Of Document...............................................................................30
Tabel 2.3 Notasi business use case diagram..........................................................32
Tabel 2.4 Notasi use case diagram.........................................................................33
Tabel 2.5 Notasi class diagram..............................................................................34
Tabel 2.6 Notasi sequence diagram.......................................................................35
Tabel 2.7 Notasi activity diagram..........................................................................36
Tabel 2.8 Notasi statechart diagram......................................................................37
Tabel 2.9 Notasi Diagram Relasi...........................................................................37
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Yuk Coding Berkarya Bersama berdiri pada tahun 2021, merupakan
salah satu bentuk bisnis yang bergerak dalam bidang software house. PT. Yuk
Coding Berkarya Bersama berawal dari komunitas programmer di Kota Pati yang
dicetuskan oleh Mohammad Nur Fawaiq pada tahun 2016 salah satu alumni dari
Universitas Muria Kudus .PT. Yuk Coding Berkarya Bersama beralamat di Jl.
Panunggulan No. 17B, Ds. Gajahmati, Kec. Pati, Kab. Pati Kode Pos 59116.
Selain sotfware house, PT. Yuk Coding Berkarya Bersama juga membuka kursus
pemprograman, pembelajaran pemprograman intensif, jasa konsultan IT
(Information Technology), dan SEO (Search Engine Optimation), membuat modul
tutorial pemprograman gratis melalui kanal Youtube dan website atau blog.
Dalam perkembangannya PT. Yuk Coding Berkarya Bersama memiliki tim
developer yang dinamakan YukCoding Dev yang terbagi dalam beberapa divisi
mulai dari Project Manager, Marketing, System Analyst, Website Developer,
Mobile Developer, DevOps, dan QA (Quality Assurance).
Sebagai perusahaan software house, PT. Yuk Coding Berkarya Bersama
menangani permasalahan bisnis yang erat kaitannya dengan isu-isu teknis dari
sistem/teknologi informasi dan bertanggung jawab terhadap proses analisis,
desain, hingga implementasi sistem. Proses penanganan dilakukan dengan
menyediakan berbagai layanan yang telah disediakan melalui website. Setiap
layanan yang ditawarkan oleh PT. Yuk Coding Berkarya Bersama diatur oleh
divisi yang berbeda – beda. Untuk layanan jasa konsultan IT pembuatan website
atau mobile application, proyek dibagi menjadi 2 jenis yaitu proyek kecil dan
proyek besar. Proyek kecil memiliki ruang lingkup proyek yang sederhana dengan
proses pengerjaan yang cepat kurang dari 2 bulan, serta biaya yang murah.
Sedangkan proyek besar ruang lingkup proyek sangat kompleks, proses
pengerjaan proyek membutuhkan waktu yang lama, antara 2 – 6 bulan, serta
membutuhkan biaya yang mahal. Karakteristik pengerjaan proyek kecil dan
proyek besar sangat berbeda. Proyek kecil dilaksanakan dengan menerapkan
metode pengembangan sistem prototype, dimana client memilih berbagai
prototype sistem yang telah disediakan. Sedangkan, proyek besar penerapan
metode pengembangan sistem menyesuaikan kondisi ruang lingkup, waktu,
budget dan kebutuhan client. Dibutuhkan komunikasi antara client, admin,
manajemen proyek, divisi dan CEO, agar setiap permasalahan dalam setiap
tahapan pengerjaan proyek dapat diselesaikan.
Tahapan dalam pengerjaan proyek perangkat lunak diawali mulai dari
inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penutupan. Inisiasi
merupakan tahap yang mengawali sebuah proyek, dimana pada tahap ini diberikan
gambaran global suatu proyek dalam bentuk definisi proyek. Perencanaan
merupakan deskripsi detail dari definisi proyek yang telah dibuat, biasanya berupa
dokumen project management plan. Pelaksanaan adalah pelaksanaan/realisasi dari
rencana proyek yang tertuang dalam project management plan. Pengawasan
merupakan pemantauan terhadap kegiatan atau aktivitas-aktivitas suatu proyek,
sehingga diketahui sudah sesuai dengan yang telah ditentukan pada project
management plan atau tidak. serta dilakukan pengecekan terhadap estimasi dan
rencana awal. Jika belum, maka tindakan apa yang harus dilakukan agar tujuan
proyek bisa terpenuhi. Penutupan merupakan akhir dari serangkaian kegiatan
proyek. Tahap ini akan memberikan laporan tentang hasil-hasil apa saja yang
telah diperoleh dari suatu rangkaian aktivitas-aktivitas proyek yang telah
dilaksanakan. Pada tahap ini harus diyakinakan bahwa semua deliverable proyek
telah dipenuhi, dan demikian juga dengan pekerjaan- pekerjaan yang belum
terselesaikan harus segera dicatat dan tertuang dalam bentuk laporan resmi.
Dalam pelaksanaannya, PT. Yuk Coding Berkarya Bersama sendiri telah
menggunakan beberapa tools untuk mengelola proyek yang dikerjakan. Yang
pertama untuk menunjang komunikasi antara client dan pihak pengembang,
beberapa media yang digunakan ialah : email, WhatsApp, dan Zoom Meeting.
Yang kedua penyusunan dokumen-dokumen dan dokumentasi menggunakan
beberapa tool milik Microsoft Office diantaranya : Ms Word, Ms Power Point, Ms
Excel, dan Ms Project. Yang ketiga PT. Yuk Coding Berkarya Bersama memiliki
beberapa alamat web yang digunakan untuk media marketing beberapa layanan,
diantaranya : yukcoding.co.id, yukcoding.id, dan yukcoding.blogspot.com.
Walaupun telah menggunakan beberapa tools di atas, sering kali terjadi proyek
tidak selesai tepat waktu, beban staf yang berat, dan tidak sinkron-nya data staf
dengan manajer proyek. Hal ini terjadi karena penggunaan microsoft project
kendala yang dihadapi yaitu walaupun file tidak dapat diakses secara bersamaan
dalam satu jaringan tetapi hanya satu pengguna saja yang dapat melakukan
pengeditan sehingga pengguna lainya hanya dapat melihat isi file tanpa dapat ikut
melakukan pengeditan karena microsoft project diperuntukan untuk satu
pengguna serta anggota tim tidak dapat memantau berapa jumlah persentase
kemajuan pekerjaan yang sedang dikerjakan sehingga pengelolaan data proyek
tidak dapat dilakukan secara efektif.
Dengan adanya tantangan dan batasan-batasan tersebut, maka perlu adanya
solusi sebuah sistem manajemen yang dapat memudahakan manajer dalam
mengawasi semua proses proyek yang berjalan, pengontrolan pengerjaan proyek,
sinkronisasi antara jadwal dan pengerjaan proyek dan proses pelaporan akhir
proyek yang berjalan. Sistem manajemen proyek dapat membantu dalam proses
pengolahan dan penyimpanan data sehingga dapat terpusat, terstruktur, dan lebih
terbuka. Oleh karena itu, dibangun “Implementasi Metode CPM (Critical Path
Method) dan PERT (Program Evaluation And Review Technique) Sistem
Informasi Manajemen Proyek PT. Yuk Coding Berkarya Bersama”. Metode
CPM digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis aktifitas proyek. Metode
PERT digunakan untuk menetukan waktu efektif, standar deviasi proyek, dan
estimasi perkiraan waktu penyelesaian proyek.Dengan demikian, sistem informasi
yang akan dibangun ini menekankan adanya kerja sama dan pertukaran informasi
secara online antar pengguna, dalam hal ini penggunanya adalah Pemilik Proyek,
Manajer Proyek, Kepala Proyek, Tim Proyek, dan Direktur. Tujuan dibangunnya
sistem ini adalah untuk membantu perusahaan memilih konsultan TI untuk
mengerjakan proyeknya, membantu konsultan TI melakukan manajemen proyek
yang terkait dengan proses perancangan, serta pelaksanaan suatu proyek teknologi
informasi, dan juga membantu perusahaan untuk melakukan pengawasan
perkembangan proyek teknologi informasinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, penulis
merumuskan permasalahan pada penelitian ini yaitu bagaimana merancang dan
mengimplementasikan metode CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program
Evaluation And Review) pada “Sistem Informasi Manajemen Proyek PT. Yuk
Coding Berkarya Bersama” agar dapat mempermudah proses pengerjaan proyek
yang sedang dikerjaan oleh PT. Yuk Coding Berkarya Bersama.
1.5 Manfaat
a. Bagi Individu
1. Mampu mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama
perkuliahan.
2. Menambah kepekaan terhadapat masalah yang ada di lingkungan
sekitar.
3. Menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman bagi penulis.
b. Bagi Akademis
1. Mengetahui seberapa jauh ilmu yang didapatkan mahasiswa selama
menempuh perkuliahan, baik yang bersifat teori maupun praktek.
2. Mengetahui seberapa banyak pemahaman mahasiswa terkait ilmu yang
telah diajarkan.
3. Dapat memperbanyak studi tentang sistem informasi di Program Studi
Sistem Informasi.
c. Bagi Instansi
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan secara
langsung mengamati dan melihat kegiatan yang dilakukan di PT. Yuk
Coding Berkarya Bersama. Pengamatan secara langung mempunyai
keuntungan yaitu sistem analis lebih mengenal lingkungan fisik seperti
proses pendaftaran sampai akhir pengelolaan tesis serta kendala-
kendalanya. Dalam proses pengumpulan data dibagi menjadi 2 macam,
yaitu sebagai berikut :
a. Observasi Terstruktur
Kegiatan ini ditandai dengan melakukan pengambilan data secara
terstruktur dan rinci sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas
saat pengambilan data.
b. Observasi Semi Terstruktur
Kegiatan ini tidak memerlukan catatan selama observasi, dimana
nantinya hasil pengamatan akan dicatat pada formulir-formulir khusus
setelah proses pengamatan atau observasi tersebut selesai.
Pada saat melakukan observasi, sistem analis juga dapat
mengumpulkan sampel-sampel data. Oleh karena itu observasi perlu
direncanakan terlebih dahulu. Dengan perencanaan yang matang maka
observasi akan dilakukan dengan efektif dan efisien.
2. Wawancara
Dalam proses pembangunan dan pengembangan sistem informasi
adalah mengidentifikasikan kebutuhan sistem yang merupakan kegiatan
analisis umum dari situasi yang ada untuk dapat menemukan masalah yang
nyata dan dalam waktu yang bersamaan menghubungkan dengan penyebab
dari masalah – masalah tersebut. Teknik wawancara adalah salah satu cara
yang paling baik yang bisa digunakan dalam penelitian ini. Dengan teknik
wawancara yang baik tidak hanya akan bisa didapatkan masalah yang nyata
ada, namun juga dapat mengetahui bagaimana sikap dari masing-masing
orang yang terlibat didalamnya. Sebagai salah satu teknik pengumpulan
data, teknik wawancara akan dapat banyak membantu terutama untuk
mendapatkan data mengenai bagaimana cara masing-masing orang yang
diwawancarai berpikir atau mengambil keputusan dalam mengambil
keputusannya sehari-hari.
Teknik wawancara dilakukan secara langsung ke Direktur PT. Yuk
Coding Berkarya Bersama untuk mendapatkan informasi secara langsung
oleh karena itu, sistem analisis harus dapat bertindak dan bersikap fleksibel,
siap menghadapi berbagai tipe manusia dan situasi. Dengan demikian teknik
wawancara ini sangat tergantung pada bagaimana sistem analis dapat
memanfaatkan kesempatan yang ada.
1. Studi Dokumentasi
Kegiatan studi dokumentasi dikumpulkan dari literatur maupun
dokumentasi dari media internet atau sumber informasi lainnya.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dikumpulkan dari buku atau jurnal yang sesuai dengan
tema permasalahan penelitian.
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan
menggunakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem.
Dalam hal ini metodologi ini adalah suatu proses satandar yang diikuti oleh
organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk
menganalisis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem
informasi (Hoffer, dkk, 1998). Dalam pengembangan sistem informasi juga
memiliki daur hidup. Daur hidupnya disebut daur pengembangan sistem informasi
(O’Brien, 2001) atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System Development
Life Cycle). Metode ini mencakup beberapa fase atau tahapan yaitu :
Menurut Zwass, (1998) tahapan SDLC antara lain :
1. Analisis Sistem
Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem
baru. Namun adakalanya inisiatif pengembangan sistem informasi,
bermaksud untuk mengembnagkan sistem yang sudah ada atau mengatasi
maslah-masalah yang belum tertangani. Analisis sistem mencakup studi
kelayakan dan analisis kebutuhan. Studi kelayakan digunakan untuk
menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tugas-tugas
yang tercakup dalam studi kelayakan meliputi :
a. Penentuan masalah sistem
b. Pembentukan sasaran sistem baru
c. Pengidentifikasian para pemakai sistem
d. Pembentukan lingkup sistem
e. Pengusulan perangkat lunak dan perangkat kerasuntuk sistem baru
Analisis kebutuhan dilakukan dengan membuat rincian spesifikasi tentang
hal-hal apa saja yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.
Beberapa cara digunakan oleh analis sitem dalam melakukan analisis
kebutuhan:
a. Wawancara
b. Riset terhadapsistem sekarang
c. Observasi lapangan
d. Kuis
e. Pengamatan terhadap sistem serupa
f. Prototipe
2. Desain Sistem
Desain sistem adalah proses perancangan spesifikasi sistem yang sangat
rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemrograman. Desain sistem
dibagi menjadi dua subtahapan, yang dinamakan perancangan konseptual
dan perancangan fisik. Perancangan konseptual atau disebut perancangan
logis adalah tahapan mengidentifikasi kebutuhan pemakai dan pemecahan
masalah. Ada tiga langkah dalam perancanagan konseptual yitu:
a. Evaluasi alternatif rancangan
b. Penyiapan spesifikasi rancangan
c. Penyiapan laporan rancangan sistem secara konseptual
Perancangan fisik menerjemahkan perancangan konseptual ke dalam bentuk
fisik sehingga membentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul-modul
sistem dan antarmuka sistem, seta rancangan basis data secara fisik.
3. Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian
bagi sistem berdasarkan hasil analisa dan perancangan yang telah dilakukan.
Pada tahapan ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivitas
tersebut ialah:
a. Pemrograman dan pengujian
Pemrograman adalah aktivitas pembuatan kode program atau
sederetan intruksi yang digunakan untuk mengatur computer agar
bekerja sesuai dengan yang dimaksud masing-masing intruksi.
Setiap program menjalani pengujian secara individual untuk
memastikan bahwa program tersebut bebas dari kesalahan.
b. Konversi
Konversi merupakan tahapan yang digunakan untuk
mengoperasikan sistem baru dalam rangka menggantikan sistem
lama. Konversi ada empat pendekatan yaitu :
Konversi paralel
Konversi langsung
Konversi pilot
Konversi modular
c. Pembuatan dokumentasi
Tahapan dokumentasi merupakan tahapan mendeskripsikan hasil
atau cara kerja sistem, mencakup semua yang dilakukan program
dan prosedur apa yang harus diikuti oleh pemakai.
4. Operasi dan Pemeliharaan
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya
kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat
lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Pemeliharaan dilakukan
dengan memonitor sistem terus-menerus terhadap potensi masalah seperti
saat user menemukan errors pada system yang digunakan, maka perlu
proses perbaikan kesalahan dan kajian pasca implementasi. Menjaga
kemutakhiran sistem (system update) melalui modifikasi sistem jika
dibutuhkan sesuai perkembangan teknologi.
1.6.3 Metode Perancangan Sistem
Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah
sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang
dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu
Unified Modelling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan
pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan
dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan
diagram dan teks-teks pendukung. (Rosa, 2018).
Berikut ini jenis-jenis diagram Unified Modelling Language (UML) antara
lain:
1. Use Case Diagram
Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Pada perancangan sistem yang
akan dibangun terdapat actor yaitu Staff Sekretariat, Dosen, Ka.Prodi dan
Mahasiswa. Use case terdiri dari Penentuan Dosen Pembimbing,
Bimbingan, Persetujuan, Pendaftaran Ujian, Pemberkasan, Ujian.
2. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas - kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
3. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan yang
diterima antar objek. Secara grafis menggambarkan bagaimana objek
berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case
atau operasi.
4. Statechart Diagram
Statechart diagram atau dalam bahasa Indonesia disebut diagram mesin
digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi dari sebuah
mesin atau sistem atau objek. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup
objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan kejadian-
kejadian (events) yang menyebabkan objek dari satu tempat ke tempat yang
lain.
5. Activity Diagram
Activity diagram yaitu diagram yang menggambarkan workflow atau aliran
kerja atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang
ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa
diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
1.7 Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka penelitian yang akan dilakukan dalam pembuatan sistem
informasi tersebut adalah sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
Terry & Rue, (2019) Manajemen adalah suatu proses atau kerangka
kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-
orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata. manajemen adalah suatu kegiata, pelaksanaannya adalah managing
(pengelolaan), sedangkan pelaksanaannya disebut manajer atau pengelola.
8
e. Latest Finish Time (LF) LF merupakan waktu paling lambat dalam
menyelesaikan suatu kegiatan.
Selanjutnya adalah melakukan tahapan CPM. Berikut adalah beberapa cara
dalam melakukan perhitungan dengan metode tersebut:
a. Perhitungan maju, merupakan perhitungan durasi kegiatan secara maju.
Perhitungan ini dimulai dengan kegiatan paling awal lalu dilanjutkan
dengan kegiatan selanjutnya hingga kegiatan paling akhir.
EFa = ESa + waktu kegiatan.
Untuk kegiatan pertama pada perhitungan maju, akan dimulai dengan
ESa = 0.
Untuk kegiatan selanjutnya, ESb = EFa
Dalam perhitungan maju, apabila dalam suatu kegiatan memiliki
banyak kegiatan pendukung atau kegiatan pendahulu (lebih dari 1
kegiatan) maka, nilai ES pada kegiatan tersebut dipilih nilai EF terbesar
dari kegiatan pendukungnya.
b. Perhitungan mundur, merupakan perhitungan durasi kegiatan secara
mundur. Perhitungan ini dimulai dengan kegiatan paling akhir lalu
dilanjutkan dengan kegiatan selanjutnya hingga kegiatan paling awal.
Rumus yang digunakan adalah LF = LSz - waktu kegiatan.
Untuk kegiatan paling akhir pada perhitungan mundur akan mulai
dengan LFz = EFz,
Untuk kegiatan sebelumnya, LFy = LSz
Dalam perhitungan mundur, apabila dalam suatu kegiatan memiliki
banyak kagiatan penerus (lebih dari 1 kegiatan) maka, nilai LF pada
kegiatan tersebut dipilih nialai LS terkecil dari kegiatan penerusnya
c. Slack memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas pada
sebuah jaringan kerja, ini dapat dipakai pada waktu penggunaan
jaringan kerja dalam praktek dan memungkinkan digunakan pada waktu
mengerjakan penentuan jumlah material, peralatan dan tenaga kerja.
Total Slack (S) yaitu tenggang total atau keterlambatan yang
diperkenankan untuk suatu aktivitas tanpa akan mengakibatkan
9
keterlambatan bagi penyelesaian proyek. Menghitung perhitungan slack
atau kelonggaran waktu menggunakan rumus: S = LS – ES.
Hasil perhitungan waktu proyek dengan CPM dapat dilihat pada table
2.2
A - 0 7 0 7 0 Kritis
B A 7 14 7 14 0 Kritis
C A 7 11 10 14 3 Slack
D B,C 14 24 14 24 0 Kritis
E D 24 44 24 44 0 Kritis
F E 44 51 44 51 0 Kritis
10
Waktu realistic (m) : waktu kegiatan yang akan terjadi apabila suatu
kegiatan berjalan dengan normal, dengan hambatan atau penundaan
yang wajar dan dapat diterima.
Waktu pesimistik (b) : waktu yang diperlukan untuk menyeleasaikan
suatu pekerjaan, apabila terjadi hambatan atau penundaan yang
melebihi semestinya.
b. Setelah menetukan ketiga perkiraan waktu tersebut, maka menetukan waktu
a+ 4 m+ b
kegiatan yang diharapkan (expected time) dengan rumus : t=
6
( )
2
b−a
c. Varian waktu persamaan dengan rumus : var=
6
d. Standar deviasi proyek dengan rumus : sdp( σ)=√ var
e. Perhitungan kemungkinan penyelesaian proyek dengan rumus :
x −µ
Z=
σ
x=¿ jumlah waktu pelaksanaan yang diharapkan
µ=¿ rata-rata waktu proyek terselesaikan
σ =¿standar deviasi proyek
11
No Nama Gambar Fungsi
2. Simbol Menunjukkan dokumen input dan output
Dokumen baik untuk proses manual, mekanik, atau
computer
3. Simbol Digunakan untuk suatu penyeleksian
Decision kondisi di dalam program
keputusan
4. Simbol Menunjukkan penghubung ke halaman
Penghubung yang masih sama
Menunjukkan penghubung ke halaman
lain
12
2.3.10. Unified Modeling Language (UML)
Menurut (Chonoles, 2003: bab 1) Unified Modelling Language
(UML) memiliki sintaks dan sematik yang membuat model menggunakan
konsep UML harus mengikuti aturan-aturan yang ada, eleman pada model
yang dibuat berhubungan satu dengan yang lain harus mengikuti standar.
UML bukan sekedar diagram, namun juga menjelaskan konteksnya.
Menurut (Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2013: 137) Unified
Modelling Language (UML) adalah standarisasi bahasa pemodelan yang
digunakan untuk pembangungan perangkat lunak dengan menggunakan
pemrograman berorientasi objek untuk menspesifikasi, membangun, serta
sebagai dokumentasi dari sistem perangkat lunak.
Diagram merupakan penjelasan secara grafis mengenai elemen-
elemen dalam sistem. Untuk membuat model, UML menyediakan
beberapa diagram visual yang menunjukan beberapa aspek daam sistem.
Beberapa diagram grafis yang disediakan dalam UML diantaranya, yaitu:
1. Business Use Case Diagram
Sholiq (2006: 6) menyatakan saat melakukan suatu pemodelan bisnis, kita akan
melakukan pengujian struktur organisasi, memperhatikan peranan-peranan
yang ada di dalam organisasi serta bagaimana menghubungkan antara satu
dengan lainnya. Dalam menguji aliran kerja (workflow) didalam organisasi,
proses utama dalamnya adalah:
Tabel 2.4 Notasi business use case diagram
Simbol Nama Keterangan
Seseorang atau sesuatu yang ada di
Aktor Bisnis luar organisasi dan berinteraksi dengan
organisasi yang terlibat dalam kegiatan
bisnis organisasi.
Ssuatu peranan di dalam organisasi,
Pekerja Bisnis bukan posisi. Seseorang boleh
memainkan banyak peran tetapi
memegang hanya satu posisi.
13
Simbol Nama Keterangan
Model yang digunakan untuk
Use Case Bisnis menggambarkan proses bisnis
organisasi.
Relasi Assosiasi Relasi antara aktor bisnis atau pekerja
bisnis dengan use case bisnis.
nama actor
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat diluar sistem
informasi.
Asosiasi/ Komunikasi antara aktor dan use
association case yang berpartisipasi pada use
case atau use case memiliki interaksi
dengan aktor.
14
Simbol Nama Keterangan
Generalisasi/ Hubungan generalisasi dan
Generalization spesialisasi (umum-khusus) antara
dua buah use case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih
umum dari lainnya.
<<include>> include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan memerlukan use case
ini untuk menjalankan fungsinya
atau sebagai syarat dijalankan use
case ini.
<<extend>> Ekstensi / extend Relasi tambahan ke sebuah use
casedimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use casetambahan itu.
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:156)
3. Class Diagram
Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas
memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
a. Atribut adalah variabel-variabel yang dimiliki suatu kelas
b. Operasi atau Metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu
kelas
Adapun macam-macam notasi pada Class Diagram diantaranya:
Tabel 2.6 Notasi class diagram
Simbol Nama Deskripsi
nama_kelas Kelas Kelas pada struktur sistem
atribut
operasi()
15
Simbol Nama Deskripsi
Asosiasi / Relasi antarkelas dengan
association makna umum, asosiasi
biasanya juga disertai
dengan multiplicity
Asosiasi berarah / Relasi antarkelas dengan
directed makna kelas yang satu
association digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya juga
disertai dengan multiplicity
Generalisasi Relasi antarkelas dengan
makna generalisasi-
spesialisasi (umum-khusus)
Kebergantungan/ Relasi antakelas dengan
dependency makna kebergantungan
antarkelas
Aggregasi / Relasi antarkelas dengan
aggregation makna semua-bagian
(whole-part)
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:146)
4. Sequence Diagram
Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:141) Sequence Diagram digunakan untuk
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu
hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Brikut
adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sequence:
Tabel 2.7 Notasi sequence diagram
Simbol Nama Keterangan
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
: Admin
nama_aktor yang akan dibuat diluar sistem
atau Actor informasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol dari aktor adalah
16
Simbol Nama Keterangan
tanpa waktu aktif gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang.
Lifeline Lifeline mengindikasikan keberadaan
sebuah object dalam basis waktu.
Notasi untuk Lifeline adalah garis
putus-putus vertikal yang ditarik dari
sebuah obyek.
5. Activity Diagram
Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:161) Diagram aktivitas menggambarkan
workflow (aliran kerja) dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang
ada pada perangkat lunak. Adapun macam-macam notasi pada Activity
Diagram terlihat pada tabel dibawah:
Tabel 2.8 Notasi activity diagram
Simbol Nama Deskripsi
Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
awal
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan oleh sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja
Penggabungan Asosiasi penggabungan dimana lebih dari
satu aktivitas digabungkan menjadi satu
17
Simbol Nama Deskripsi
/ join
Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
akhir
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas yang
terjadi
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:162)
6. Statechart Diagram
Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:163) Statechart Diagram / State Machine
Diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat yang dilalui sebuah obyek,
kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari satu state atau aktivitas
kepada yang lainnya,dan aksi yang menyebabkan perubahan satu state atau
aktivitas. Macam-macam notasi pada Statechart Diagram terlihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.9 Notasi statechart diagram
Simbol Nama Deskripsi
Start/status awal Start atau initial state adalah state atau
(initial state) keadaan awal pada saat sistem mulai
hidup
End/status akhir End atau final start adalah state
(final state) keadaan akhir dari daur hidup suatu
system
Event Event adalah kegiatan yang
menyebabkan berubahnya status mesin
State State atau status adalah keadaan sistem
State
pada waktu tertentu. State dapat
berubah jika ada event tertentu yang
memicu perubahan tersebut
Sumber: Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:164)
18
2.3.11. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Janner Simarmata (2007:96) Entity Relationship Diagram
(ERD) merupakan gambaran model bisnis dimana titik inisial ERD
menyediakan gambar ketegori data berbeda untuk bisnis tim pengembang
dan ketegori data tersebut dapat dihubungkan kepada lainnya. ERD harus
sederhana dan dipusatkan pada bisnis, bukan pada sistem nyata dan
digunakan selama perancangan detail dari sistem basis data.
Peter Chen yang mengembangkan ERD pada 1976, yang kemudian
ada penambahan dan perbaikan beberapa dalam prinsip-prinsip oleh
Charles Bachman dan James Martin.
19
No Simbol Nama Keterangan
Sumber: Peter Chen (1976:112), dikembangkan Charles Bachman & james Martin
20
berbeda. menunjukkan beberapa notasi alternatif yang banyak digunakan.
kumpulan entitas dapat direpresentasikan sebagai kotak dengan nama di
luar, dan atribut.
21
Sumber (Abraham . S, dkk:253)
Gambar 2.2. Notasi diagram kelas uml
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
23
Gambar 3. 1 Denah Lokasi PT. Yuk Coding Berkarya Bersama
3.1.3 Visi dan Misi
A. Visi
Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan
yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi merupakan
pandangan kedepan menyangkut kemana harus dibawa dan diarahakan agar
dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, inovatif serta produktif.
Berdasarkan kondisi nyata dengan berbagai kekuatan, kelemahan, peluang
dan tantangan sat ini, dan yang akan datang serta dengan memperhitungkan
modal dasar yang dimiliki, maka Visi PT. Yuk Coding Berkarya Bersama
adalah :
“Menjadi Software House Terbaik dan Terpercaya Yang Memenuhi
Kebutuhan Usaha Mikro Maupun Makro”
B. Misi
Misi yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi PT.
Yuk Coding Berkarya Bersama di atas adalah sebagai berikut :
1) Merealisasikan ide-ide emas client
2) Memberikan hasil produk yang memuaskan dan prefesional
3) Menjaga kerahasiaan produk client
4) Menjalain hubungan yang baik dengan client
5) Bersikap prefesional dalam bekerja
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai hukum, terutama dalam hal Hak Cipta
24
Gambar 3. 2 Struktur Organisasi Manajemen Proyek PT. Yuk Coding
Berkarya Bersama
1. Direktur
Direktur berwenang merumuskan dan menetapkan suatu kebijaksanaan dan
program umum perusahaan, menjadi koordinator, komunikator, pengambil
keputusan pemimpin, pengelola, sekaligus eksekutor.
2. Pemilik Proyek
Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah seseorang atau
instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak
lain yang mampu melaksanakannya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja.
3. Manajer Proyek
25
Manajer Proyek bertanggung jawab untuk keseluruhan arah koordinasi,
implementasi, pelaksanaan, pengendalian dan penyelesaian proyek. Manajer
Proyek juga bertanggung jawab untuk memimpin tim, menentukan tujuan,
berkomunikasi dengan para stakeholder, dan menyelesaikan proyek dari awal
hingga akhir.
4. Administrasi
Administrasi mengurus dan menyelesaikan kegiatan proyek yang bersifat
administratif, keuangan, dan umum, menyiapkan berita acara lapangan,
menyusun dokumentasi.
5. Kepala Proyek
Kepala proyek memimpin, mengkoordinir dan mengelola suatu proyek
meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring,
koordinasi, pengambil keputusan dan pembuatan laporan proyek.
6. Divisi
Divisi melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh kepala proyek sesuai
dengan jadwal dan deskripsi peketrjaannya.
3.2 Analisa Sistem Lama
3.2.1. Alur Proses Proyek PT Yuk Coding Berkarya Bersama
a. Inisiasi Proyek
1. Pemilik proyek order proyek
2. Administrasi menerima dan mencatat order proyek
3. Pemilik proyek berkonsultasi dengan manajer proyek
4. Setelah pemilik proyek berkonsultasi, manajer proyek akan
memberikan dokumen hasil konsultasi
5. Pemilik proyek menerima dokumen hasil konsultasi, jika pemilik
proyek menyetujui hasil konsultasi maka direktur menugaskan
manajer proyek, jika tidak selesai
6. Direktur membuat surat tugas kepada manajer proyek
7. Manajer proyek menerima surat tugas
8. Manajer proyek membuat dokumen inisiasi proyek
9. Pemilik proyek menerima dokumen inisiasi proyek
b. Perencanaan Proyek
26
1. Manajer proyek membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)
2. Pemilik proyek menerima RAB
3. Jika pemilik proyek menyetujui RAB, maka administrasi
membuat nota tagihan uang muka, jika tidak selesai
4. Pemilik proyek menerima nota tagihan uang muka
5. Jika pemilik proyek membayar nota tagihan uang muka, maka
nota tagihan uang muka lunas, jika tidak selesai
6. Administrasi menerima nota tagihan uang muka lunas
7. Manajer proyek membuat kontrak kerja
8. Pemilik proyek menerima kontrak kerja
9. Jika pemilik proyek menyetujui kontrak kerja, maka kontrak kerja
ACC, jika tidak selesai
10. Manajer proyek membuat dokumen perencanaan proyek
11. Pemilik proyek menerima dokumen perencanaan proyek
c. Pelaksanaan Proyek
1. Manajer proyek membentuk tim dan jadwal proyek
2. Kepala proyek menerima dokumen perencanaan proyek
3. Kepala proyek dan divisi mengerjakan proyek
4. Kepla proyek membuat dokumen hasil kerja harian
5. Manajer proyek memerima dokumen hasil kerja harian
6. Pemilik proyek menerima dokumen hasil kerja harian
7. Jika ada revisi dari pemilik proyek, maka revisi hasil kerja, jika
tidak kepala proyek membuat progress harian
8. Kepala proyek mengerjakan revisi hasil kerja
9. Manajer proyek menerima progress harian
10.
d. Penutupan Proyek
3.2.2. FOD (Flow Of Document)
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di PT. Yuk
Coding Berkarya Bersama mengenai manajemen proyek, maka penulis
menggambarkan alur dari proses tersebut dalam bentuk narasi Flow of
Document (FOD) sebagai berikut:
27
Gambar 3. 3 Flow of Document (FOD) Inisisi Proyek
28
Gambar 3. 4 Flow of Document (FOD) Perencanaan Proyek
29
Gambar 3. 5 Flow of Document (FOD) Pelaksanaan Proyek
30
3.3 Analisa Sistem Baru
1.1
1.2
31
d. Data proyek
2. Informasi yang ingin dihasilkan antara lain:
a. Informasi jumlah pengguna
b. Informasi jumlah pemilik proyek
c. Informasi jumlah karyawan
d. Informasi jumlah proyek
e. Informasi jenis proyek
f. Informasi jadwal proyek
g. Informasi keuangan proyek
h. Informasi progress proyek
3.4 Perancangan Pemodelan Sistem
32
5. Manajer Proyek
Manajer proyek adalah aktor yang bertugas mengelola data proyek,
membuat dokumen inisiasi proyek, membuat dokumen perencanaan
proyek, monitoring progress proyek, penilaian kinerja proyek dan laporan
hasil proyek.
6. Kepala Proyek
Kepala proyek adalah aktor yang bertugas memberi deskripsi pekerjaan
kepada tim, mengkoordinasikan tim, monitoring kinerja proyek.
7. Tim
Tim adalah aktor yang melakukan aktifitas pengerjaan proyek dengan
memberikan masukan cek list progress pekerjaan proyek harian.
33
Gambar 3. 6 Bussiness Use Case Diagram Sistem Informasi Pengelolaan
Angkutan Darat di Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara
Dari diagram business use case pada gambar diatas, maka diperoleh gambaran
mengenai aktivitas bisnis seperti pada tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3. 1 Gambaran Aktifitas Bisnis
No. Proses Bisnis Aktor Use Case
34
pergi ke SAMSAT.
35
3. Perusahaan angkutan darat Perusahaan Mengisi form
mengisi form permohonan & Angkutan Darat permohonan &
melengkapi berkas sesuai surat kelengkapan
rekomendasi yang diinginkan berkas
36
10. Pegawai mengelola data masukan Pegawai Kelola
yang ada pada sistem Masukan
37
Skenario dari Use Case Pendaftaran dapat dilihat pada tabel 3.2
berikut ini.
Tabel 3. 3 Skenario Use Case Pendaftaran
Aktor utama: Perusahaan Optimistic flow:
Angkutan Darat 1. Perusahaan angkutan darat
Aktor tambahan: - akses web dan mendaftar
Nama use case: Pendaftaran. melalui form pendaftaran dalam
Tujuan use case: Melakukan web,
aktivitas pendaftaran perusahaan 2. Muncul tampilan formulir
angkutan darat untuk mengakses pendaftaran,
web. 3. Peusahaan angkutan darat
Kondisi awal: Perusahaan mengisikan data pendaftaran,
angkutan darat akses web. 4. Data tersimpan,
Kondisi akhir: Perusahaan 5. Setelahnya, perusahaan
angkutan darat memiliki akun angkutan darat dapat login
untuk melakukan permohonan untuk langkah selanjutnya.
surat rekomendasi di web. Pesimistic flow:
3a. Isi data kurang lengkap
Solusi:
Masukkan data formulir
dengan lengkap
4a. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.
38
Aktor utama: Pegawai. Optimistic flow:
Aktor tambahan: - 1. Pegawai login sistem,
Nama use case: Kelola data 2. Mengakses menu kelola data
perusahaan. perusahaan,
Tujuan use case: Melakukan 3. Tampil form kelola data
aktivitas mengelola data perusahaan,
perusahaan yang terdaftar sistem. 4. Pegawai menambahkan,
Kondisi awal: Pegawai login mengurangi maupun
sistem. menghapus data perusahaan
Kondisi akhir: Data yang angkutan darat dengan
diinputkan dapat dicetak. menyesuaikan data yang
sebenarnya,
5. Data tersimpan,
6. Sistem menyimpan data
perusahaan.
Pesimistic flow:
1b. Gagal login
Solusi:
Masukkan username dan
password dengan benar.
6b. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.
39
Tabel 3. 5 Skenario Use Case Mengisi Form Permohonan & Kelengkapan
Berkas
Aktor utama: Perusahaan Optimistic flow:
Angkutan Darat 1. Perusahaan angkutan darat
Aktor tambahan: - akses web dan masuk
Nama use case: Mengisi form kehalaman permohonan surat
permohonan & kelengkapan rekomendasi,
berkas. 2. Muncul tampilan formulir
Tujuan use case: Melakukan permohonan,
aktivitas mengisi form dan upload 3. Perusahaan angkutan darat
berkas persyaratan. mengisikan formulir
Kondisi awal: Perusahaan permohonan dan upload
angkutan darat akses web. kelengkapan berkas,
Kondisi akhir: Perusahaan 4. Data terupload,
angkutan darat mengirim form 5. Setelahnya, perusahaan
permohonan & kelengkapan angkutan darat dapat menunggu
berkas untuk mendapatkan surat permohonan diproses.
rekomendasi. Pesimistic flow:
3a. Isi data kurang lengkap
Solusi:
Masukkan data formulir
dengan lengkap
4a. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.
4. Skenario Use Case Kelola Form Permohonan & Kelengkapan
Berkas
Skenario dari Use Case Kelola Form Permohonan &
Kelengkapan Berkas dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini.
40
Tabel 3. 6 Skenario Use Case Kelola Form Permohonan & Kelengkapan
Berkas
Aktor utama: Pegawai. Optimistic flow:
Aktor tambahan: - 1. Pegawai login sistem,
Nama use case: Kelola Form 2. Mengakses menu kelola
Permohonan & Kelengkapan angkutan darat,
Berkas 3. Tampil form kelola data
Tujuan use case: Melakukan angkutan darat,
aktivitas mengelola Form 4. Pegawai menambahkan,
Permohonan & Kelengkapan mengurangi maupun
Berkas dari Perusahaan angkutan menghapus data angkutan darat
darat di sistem. dengan menyesuaikan data
Kondisi awal: Pegawai login yang sebenarnya,
sistem. 5. Data tersimpan,
Kondisi akhir: Data yang 6. Sistem menyimpan data
diinputkan dapat dicetak. perusahaan.
Pesimistic flow:
1b. Gagal login
Solusi:
Masukkan username dan
password dengan benar.
6b. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.
41
Aktor utama: Pegawai, Optimistic flow:
Perusahaan Angkutan Darat. 1. Pegawai login sistem,
Aktor tambahan: - 2. Mengakses menu surat
Nama use case: Memproses Surat rekomendasi
Rekomendasi 3. Tampil form surat
Tujuan use case: Pegawai rekomendasi,
melakukan aktivitas membuat 4. Pegawai menambahkan surat
surat rekomendasi sesuai dengan rekomendasi baru,
formulir permohonan & 5. Data tersimpan dan dapat
kelengkapan berkas yang dikirim dicetak,
perusahaan angkutan darat 6. Pegawai mengirimkan
Kondisi awal: Pegawai login notifikasi untuk menyampaikan
sistem. surat rekomendasi dapat
Kondisi akhir: Surat diambil ke perusahaan
Rekomendasi dapat dicetak dan angkutan darat,
diambil perusahaan angkutan 7. Perusahaan angkutan darat
darat menerima notifikasi
pengambilan surat rekomendasi
Pesimistic flow:
1b. Gagal login
Solusi:
Masukkan username dan
password dengan benar.
6b. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.
7b. Notifikasi gagal terkirim
Solusi:
Periksa lagi koneksi jaringan
42
internet, pastikan koneksi dalam
keadaan stabil.
43
internet, pastikan koneksi dalam
keadaan stabil.
44
8. Skenario Use Case Mencari Informasi Angkutan Darat
Skenario dari Use Case Mencari Informasi Angkutan Darat
dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3. 10 Skenario Use Case Mencari Informasi Angkutan Darat
Aktor utama: Masyarakat. Optimistic flow:
Aktor tambahan: - 1. Sistem menampilkan beranda
Nama use case: Mencari web,
Informasi Angkutan Darat 2. Masyarakat mencari informasi
Tujuan use case: Melakukan (jadwal operasional, tarif, titik
aktivitas pencarian informasi pemberhentian dll) angkutan
angkutan darat yang terdapat di darat,
Kabupaten Jepara 3. Sistem menampilkan hasil
Kondisi awal: Masyarakat tidak pencarian.
perlu login, langsung ke Beranda Pesimistic flow:
Kondisi akhir: Informasi yang 1b. Pencarian gagal
diinginkan diperoleh Solusi:
Masukkan kata kunci yang
tepat. Apabila informasi
memang belum ada, kirimkan
masukan di form masukan.
45
sistem. 4. Sistem menyimpan data
Kondisi awal: Masyarakat tidak masukan masyarakat.
perlu login, langsung ke Beranda Pesimistic flow:
Kondisi akhir: masukan 4a. Simpan data gagal
tersimpan. Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.
46
Solusi:
Masukkan username dan
password dengan benar.
6b. Simpan data gagal
Solusi:
Periksa lagi data yang akan
dimasukkan, isi semua form
isian dengan benar, ulangi
kembali proses simpan.
47
kemudian akan dikelola oleh pegawai dishub. Class data_perusahaan
dapat dilihat pada Gambar 3.11:
data_perusahaan
kode_perusahaan
nama_perusahaan
nama_pemilik
alamat
pekerjaan
keterangan
lat
long
foto
tambah()
tampil()
ubah()
hapus()
tambah()
tampil()
ubah()
hapus()
cetak()
download()
48
dokumen administrasi
id_dokumen
surat_permohonan
fc_stnk
fc_bukuuji
fc_kuitansi&bpkb
fc_kps
fc_sktrayek
fc_ktp&npwp
fc_aktanotaris
fc_jk
dokumenlainlain
foto_kendaraan
surat_kuasa
upload()
download()
tambah()
tampil()
ubah()
hapus()
cetak()
49
angkutan
nomor_polisi
nama_perusahaan
jenis_angkutan
foto_kendaraan
jam_operasional
info_trayek
biaya_angkutan
status
tambah()
tampil()
ubah()
hapus()
cari()
cetak()
cari informasi()
input masukan()
tambah()
tampil()
ubah()
hapus()
50
1..n mengelola
data_perusahaan
kode_perusahaan 1..n
nama_perusahaan masukan
pegawai dishub
nama_pemilik user id_masukan
alamat nip
tgl_masukan
pekerjaan username nama
nama_pengirim
keterangan password jabatan
mengambil mengelola no_hp
lat level foto_pegawai
isi_masukan
long 1..n 0..1
foto login() kelola data perusahaan()
tambah()
logout() kelola angkutan()
tampil()
tambah() register() kelola dokumen()
ubah()
tampil() kelola masukan()
hapus()
ubah() 1..n 1..n
hapus() 1..n 0..1
1
memilik i mengisi
membuat
1
perusahaan_ad mengelola 0..1
melak uk an masyarakat_
konfirmasi angkutan() 1..n mengelola
1..n
1..n cari informasi()
1..n input masukan()
mengisi 1..n 1..n 0..n
1..n surat rekomendasi
1..n dokumen administrasi
nomor_surat
surat permohonan id_dokumen
nomor_kendaraan mencari
nomor_surat surat_permohonan
nama_pemilik
tanggal_surat fc_stnk
alamat
nama_pemohon fc_bukuuji
merk/tipe 1..n
alamat fc_kuitansi&bpkb
jenis/model 1..n
pekerjaan fc_kps angkutan
tahun_pembuatan
nama_perusahaan fc_sktrayek nomor_polisi
warna_kendaraan
jenis_permohonan fc_ktp&npwp nama_perusahaan
no_rangka
fc_aktanotaris mengambil jenis_angkutan
mengambil no_mesin
tambah() fc_jk foto_kendaraan
lain-lain
tampil() dokumenlainlain jam_operasional
ubah() foto_kendaraan mengambil info_trayek
tambah()
hapus() surat_kuasa biaya_angkutan
tampil()
cetak() ubah() status
download() upload()
hapus()
download() tambah()
cetak()
1 tampil()
melak uk an ubah()
hapus()
melak uk an 1..n cari()
cetak()
51
angkutan user
: Perusahaan
Angkutan Darat
8: simpan
52
data_perusahaan
: Pegawai
1: pegawai login
6: edit
9: cari
12: hapus
15: tambah
53
3. Sequence Diagram Form Permohonan & Kelengkapan Berkas
Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas perusahaan
angkutan darat dalam mengurus persyaratan pembuatan surat
rekomendasi. Adapun penggambarannya seperti gambar 3.21 berikut.
54
surat permohonan dokumen administrasi
: Perusahaan
Angkutan Darat
1: perusahaan ad login
5: mengisikan keperluan
6: simpan
9: edit
12: hapus
15: cetak
18: download
23: simpan
32: download
55
Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas pegawai Dinas
Perhubungan dalam mengelola data-data yang dikirimkan perusahaan
angkutan darat terkait pembuatan surat rekomendasi. Adapun
penggambarannya seperti pada gambar 3.22 berikut.
dokumen
administrasi
: Pegawai
8: download
56
surat
rekomendasi
: Pegawai
6: simpan
9: edit
12: hapus
15: cetak
57
angkutan darat
: Perusahaan
Angkutan Darat
5: kirim notifikasi
6: kirim
7: kirim berhasil
58
angkutan darat
: Pegawai
1: pegawai login
6: edit
9: cari
12: hapus
15: tambah
18: cetak
59
8. Sequence Diagram Mencari Informasi Angkutan Darat
Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas masyarakat
mengakses sistem untuk mencari informasi angkutan darat
dikabupaten Jepara. Adapun penggambarannya seperti gambar 3.26
berikut.
angkutan darat
: Masyarakat
4: cari
: Masyarakat
5: mengisikan masukan
6: simpan
60
10. Sequence Diagram Kelola Masukan
Sequence diagram ini menjelaskan mengenai aktivitas pegawai dalam
mengelola data masukan yang dikirimkan masyarakat ke sistem.
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.28 berikut.
61
masukan
: Pegawai
1: pegawai login
5: cari masukan
6: cari
8: edit masukan
9: edit
12: hapus
15: tambah
62
1.4.7 Activity Diagram
Activity Diagram merupakan alur aktivitas dari suatu sistem yang
sedang berjalan. Activity Diagram juga menggambarkan berbagai aliran
aktivitas didalam suatu sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-
masing aliran berawal, decision yang mungkin terjadi dalam alur aktivitas,
serta bagaimana masingmasing aliran berawal., decision yang mungkin
terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Adapun Activity Diagram nya
adalah sebagai berikut:
1. Activity Diagram Pendaftaran
Activity Diagram ini menjelaskan bagaimana perusahaan angkutan
darat dapat mendaftarkan diri melalui form yang telah disediakan
didalam sistem. Adapun penggambarannya seperti gambar 3.29
berikut.
perusahaan angkutan darat sistem
Mulai
input perusahaan
baru
Tidak tampil
beranda
Selesai
63
2. Activity Diagram Kelola Data Perusahaan
Activity Diagram ini menjelaskan pegawai Dinas Perhubungan
bertanggung jawab dalam pengelolaan akun pengguna pada sistem ini.
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.30 berikut.
pegaw ai sistem
tidak ada
tidak ada
64
perusahaan angkutan darat sistem
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
65
4. Activity Diagram Kelola Form Permohonan & Kelengkapan Berkas
Activity Diagram ini menjelaskan pegawai Dinas Perhubungan
bertanggung jawab dalam pengelolaan berkas administrasi pembuatan
surat rekomendasi pada sistem ini. Adapun penggambarannya seperti
gambar 3.32 berikut.
pegaw ai sistem
tidak ada
tidak ada
66
pegaw ai sistem
tidak ada
tidak ada
tidak ada
67
perusahaan angkutan darat sistem
cari data
tampil menu
konfirmasi data
68
pegaw ai sistem
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tampil menu
kelola angkutan
69
masyarakat sistem
Mulai
cari data
menampilkan di Ada
halaman utama
70
Gambar 3. 29 Activity Diagram Masukan
10. Activity Diagram Kelola Masukan
Activity Diagram ini menjelaskan pegawai Dinas Perhubungan
bertanggung jawab dalam pengelolaan masukan pada sistem ini.
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.38 berikut.
pegaw ai sistem
tidak ada
tidak ada
tampil menu
kelola masukan
71
1. Statechart diagram Class user
a. Statechart diagram method register
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.39 berikut.
halaman utama form registrasi data diri diinputkan daftar akun data akun valid akun
ditampilkan ditampilkan terdaftar
halaman utama menu dipilih form login diarahkan informasi gagal login
ditampilkan ditampilkan ditampilkan
diarahkan
halaman user
ditampilkan
72
b. Statechart diagram method tampil data perusahaan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.43 berikut.
halaman user dipilih data perusahaan data dicari hasil pencarian
ditampilkan ditampilkan ditampilkan
edit diklik
dikembalikan
informasi gagal data gagal diedit validasi data berhasil diedit informasi data
ditampilkan edit berhasil diedit
ditampilkan
data perusahaan
ditampilkan
informasi gagal data gagal dihapus validasi data berhasil dihapus informasi data
ditampilkan hapus berhasil dihapus
ditampilkan
data perusahaan
ditampilkan
73
halaman user dipilih surat permohonan data dicari hasil pencarian
ditampilkan ditampilkan ditampilkan
edit diklik
dikembalikan
informasi gagal data gagal diedit validasi data berhasil diedit informasi data
ditampilkan edit berhasil diedit
ditampilkan
surat permohonan
ditampilkan
informasi gagal data gagal dihapus validasi data berhasil dihapus informasi data
ditampilkan hapus berhasil dihapus
ditampilkan
surat permohonan
ditampilkan
dikembalikan
74
halaman user dipilih surat permohonan download diklik file dokumen data berhasil didownload surat permohonan
ditampilkan ditampilkan dicari ditampilkan
75
halaman user dipilih surat rekomendasi data dicari hasil pencarian dipilih form edit surat
ditampilkan ditampilkan ditampilkan rekomendasi ditampilkan
edit diklik
dikembalikan
informasi gagal data gagal diedit validasi data berhasil diedit informasi data
ditampilkan edit berhasil diedit
ditampilkan
surat rekomendasi
ditampilkan
informasi gagal data gagal dihapus validasi data berhasil dihapus informasi data
ditampilkan hapus berhasil dihapus
ditampilkan
surat rekomendasi
ditampilkan
dikembalikan
informasi data gagal dicetak
gagal dicetak
76
c. Statechart diagram method ubah angkutan
Adapun penggambarannya seperti gambar 3.61 berikut.
halaman user dipilih data angkutan data dicari hasil pencarian dipilih form edit data angkutan
ditampilkan darat ditampilkan ditampilkan darat ditampilkan
informasi gagal data gagal diedit validasi data berhasil diedit informasi data
ditampilkan edit berhasil diedit
ditampilkan
informasi gagal data gagal dihapus validasi data berhasil dihapus informasi data
ditampilkan hapus berhasil dihapus
ditampilkan
data angkutan
darat ditampilkan
dikembalikan
dikembalikan
77
halaman utama dipilih data masukan diinputkan form tambah data disimpan data masukan
ditampilkan ditampilkan masukan ditampilkan ditampilkan
edit diklik
dikembalikan
informasi gagal data gagal diedit validasi data berhasil diedit informasi data
ditampilkan edit berhasil diedit
ditampilkan
data masukan
ditampilkan
informasi gagal data gagal dihapus validasi data berhasil dihapus informasi data
ditampilkan hapus berhasil dihapus
ditampilkan
data masukan
ditampilkan
78
antara objek-objek tersebut. Berikut merupakan langkah-langkah untuk
menghasilkan suatu ERD.
1. Menentukan entitas
79
b) Atribut deskriptif beserta foreign key dan kardinalitas relasi one to
many (1:N) antara entitas perusahaan angkutan darat dengan entitas
surat_permohonan.
80
Gambar 3. 67 Relasi antara entitas pegawai dengan entitas
surat_rekomendasi
f) Atribut deskriptif beserta foreign key dan kardinalitas relasi one to
many (1:N) antara entitas perusahaan angkutan darat dengan entitas
surat_rekomendasi.
81
Gambar 3. 70 Relasi antara entitas pegawai dengan entitas angkutan
darat
i) Atribut deskriptif beserta foreign key dan kardinalitas relasi one to
many (1:N) antara entitas pegawai dengan entitas masukan.
82
Gambar 3. 73 ER-Diagram Sistem Informasi Pengelolaan Angkutan
Darat di Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara
3.6 Perancangan Basis Data
3.6.1. Transformasi Tabel
Berikut adalah transformasi tabel dari ERD yang terbentuk.
83
6
2. Tabel daftar_perusahaan
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : daftar_perusahaan
Primary key : id_daftar
Foreign key : id_user
Fungsi : menampung data profil perusahaan angkutan darat
84
di Kabupaten Jepara
Tabel 3. 2 Tabel daftar_perusahaan
Field Name Type Size Keterangan
Menampung nama
nm_perusahaan varchar 30
perusahaan
3. Tabel coordinate
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : coordinate
Primary key : id_coordinate
Foreign key : id_user
Fungsi : menampung titik lokasi baik lokasi perusahaan
maupun loket
Tabel 3. 3 Tabel coordinate
Field Name Type Size Keterangan
85
lokasi yang dipilih
4. Tabel surat_permohonan
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : surat_permohonan
Primary key : id_surat
Foreign key : id_user
Fungsi : menampung data surat permohonan untuk
pengajuan surat rekomendasi
Tabel 3. 4 Tabel surat_permohonan
Field Name Type Size Keterangan
86
pemohon
Menampung nama
nama_perusahaan varchar 20
perusahaan dari pemohon
5. Tabel pengajuan_administrasi_baru
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : pengajuan_administrasi_baru
Primary key : id_pengajuan
Foreign key : id_user
Fungsi : menampung dokumen administrasi PT
Tabel 3. 5 Tabel pengajuan_administrasi_baru
Field Name Type Size Keterangan
Menampung nomor
nomor_pengajuan varchar 50
pengajuan
Menampung tanggal
tanggal_pengajuan date -
pengajuan
Menampung jenis
jenis_permohonan varchar 100
permohonan
Menampung keterangan
status varchar 50
permohonan
87
6. Tabel kelengkapan_administrasi
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : kelengkapan_administrasi
Primary key : id_kelengkapan
Foreign key : id_pengajuan, id_user
Fungsi : menampung pemeriksaan dokumen adminstrasi
Tabel 3. 6 Tabel kelengkapan_administrasi
Field Name Type Size Keterangan
Menampung status
status varchar 50
pemeriksaan
7. Tabel surat_rekomendasi
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : surat_rekomendasi
Primary key : nomor_surat
Foreign key : id_user
Fungsi : menampung surat rekomendasi
Tabel 3. 7 Tabel surat_rekomendasi
Field Name Type Size Keterangan
88
surat_rekomendasi
Menampung warna
warna_kendaraan varchar 20
kendaraan
8. Tabel angkutan
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : angkutan
Primary key : id_angkutan
Foreign key : id_user
Fungsi : menampung data angkutan darat
Tabel 3. 8 Tabel angkutan
Field Name Type Size Keterangan
89
angkutan
Menampung nama
nama_perusahaan varchar 30
perusahaan
9. Tabel masukan
Nama database : pengelolaan_ad
Nama tabel : masukan
Primary key : id_masukan
Foreign key :-
Fungsi : menampung masukan dari pengunjung web
Tabel 3. 9 Tabel masukan
Field Name Type Size Keterangan
90
dikirim
91
Gambar 3. 75 Desain I/O Halaman Utama User
2. Halaman Login
3. Halaman Register
92
Gambar 3. 77 Desain I/O Halaman Registrasi
4. Halaman Utama Pegawai
93
6. Halaman Pemeriksaan Dokumen Administrasi
94
9. Halaman Masukan
95
Gambar 3. 86 Desain I/O Halaman Profil PT
13. Halaman PT. input surat permohonan
96
Gambar 3. 89 Desain I/O Halaman PT Registrasi Nomor Antrian
16. Halaman PT. input angkutan darat
97
Gambar 3. 92 Desain I/O Halaman Cetak Data Angkutan Darat
19. Halaman Cetak Data Perusahaan
98
Gambar 3. 95 Desain I/O Halaman Cetak Surat Rekomendasi
99
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pembahasan
Pada bab ini akan menjelaskan tentang implementasi dari pembuatan Sistem
Informasi Reservasi Graha Mustika yang telah melalui beberapa tahap
perancangan pada bab sebelumnya. Keluaran yang dihasilkan adalah berupa
sistem Reservasi gedung yang sesuai dengan perancangan yang telah dibuat.
100