Anda di halaman 1dari 12

PENINGKATAN KETRAMPILAN PEMETAAN ALIRAN PROSES

SUPPLY CHAIN OPERATION MELALUI PRAKTIKUM BPMN.io


PADA KELAS SUPPLY CHAIN OPERATION STMIK ROSMA TAHUN
AKADEMIK 2022/2023

Oleh :
Dr. Femmy, S.T, M.M

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


STMIK ROSMA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)

1 Judul Penelitian Peningkatan Ketrampilan Pemetaan Aliran Proses Supply


Chain Operation Melalui Praktikum BPMN.io Pada
Kelas Supply Chain Operation (SCO) STMIK ROSMA
Tahun Akademik 2022/2023

2 Mata Kuliah Supply Chain Management (SCM)

Bidang Kajian Supply Chain Operation (SCO)

3 Ketua Penelitian

a. Nama lengkap dan gelar Dr. Femmy, S.T, M.M

b. Jenis kelamin Perempuan

c. NIDN 0430107104

d. Fakultas/jurusan Sistem Informasi

e. Institut/Universitas STMIK ROSMA

f. Alamat Jl. Kertabumi No.62 Karawang

g. Telp 087854968191

h. Email femmy@rosma.ac.id

4 Nama anggota peneliti Arif Maulana Yusuf, S.Kom, M.Kom

5 Lama penelitian 5 Bulan (Februari 2023 s/d Juli 2023)

6 Biaya yang diperlukan

a. Sumber dari Institusi Rp. 1.100.000,-

b. Sumber Pribadi Rp. -

c. Jumlah Rp. 1.100.000,-

Mengetahui, Karawang, 17 Februari 2023


Kepala Program Studi Sistem Informasi Ketua Peneliti

Dr. Lila Setiyani, S.T, M.Kom Dr. Femmy, S.T, M.M


NIDN. 0421018601 NIDN. 0430107104

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Kemampuan memetaan aliran proses supply chain operation mahasiswa Program Studi
Sistem Informasi STMIK ROSMA masih kurang dalam mata kuliah Supply Chain
Management, khususnya dalam dalam pemetaan alur proses SCO menggunakan Aplikasi
Business Process Management Notation/BPMN.io, karena rata – rata hasil kuis pemetaan
proses SCO yang telah dilakukan mendapatkan nilai 6. Sedangkan kriteria untuk menuntaskan
minimal pada mata kuliah Supply Chain Management adalah 7. Ini masih belum sesuai
dengan yang diharapkan. Salah satu penyebabnya adalah kurang terampilnya mahasiswa dalam
memetakan konsep SCO dan menggambarkan pemodelan proses SCO menggunakan aplikasi
Business Process Management Notation/BPMN, karena mereka terbiasa menggunakan aplikasi
Microsoft Visio yang belum memenuhi standar pemodelan proses bisnis.
Kurang terampilnya kemampuan pemetaan proses SCO mahasiswa yang sesuai standar alur
proses SCO disebabkan oleh belum dikuasainya aplikasi Business Process Management
Notation/BPMN. Io. Mahasiswa masih melakukan kebiasaan – kebiasaan melakukan pemetaan
alur proses SCO menggunakan Microsoft Visio. Ketrampilan dapat di tingkatkan dengan
melalui praktik(Fatmawati, Suprayitna, & Prihatin, 2019). Selain itu penggunaan media juga
mendorong penguasaan ketrampilan(Intaha, Saputra, & Mulyana, 2020). Berdasarkan hal
tersebut, peneliti bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam pemetaan alur
proses SCO dalam memetakan alur proses SC) yang sesuai standar yaitu melalui praktek
pengunaan Business Process Management Notation/BPMN.io.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi praktek pemetaan alur proses SCO menggunakan aplikasi
Business Process Management Notation/BPMN.io di Kelas SCO STMIK ROSMA
Tahun Akademik 2022/2023 ?
2. Bagaimana praktek pemetaan alur proses SCO menggunakan aplikasi Business Process
Management Notation/BPMN.io di Kelas Operation SCM STMIK ROSMA Tahun
Akademik 2022/2023

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mendeskripsikan implementasi praktek pemetaan alur proses SCO menggunakan
aplikasi Business Process Management Notation/BPMN.io di Kelas SCO STMIK
ROSMA Tahun Akademik 2022/2023
2. Meningkatkan ketrampilan pemetaan alur proses SCO menggunakan aplikasi Business
Process Management Notation/BPMN.io di Kelas SCO STMIK ROSMA Tahun
Akademik 2022/2023

1.4. Manfaat Penelitian


Dengan dilaksanakan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen dan
perguruan tinggi :
1. Manfaat bagi mahasiswa
a. Mahasiswa dalam melakukan praktek pemetaan alur proses SCO yang standar.
b. Mahasiswa memiliki penguasaan aplikasi Business Process Management
Notation/BPMN.io
c. Mahasiswa dapat dengan mudah memetakan SCO kedalam alur proses yang
standar
2. Manfaat bagi dosen
a. Dosen dapat dengan mudah memberikan arahan pemetan alur proses SCO
menggunakan aplikasi Business Process Management Notation/BPMN.io
b. Dosen dapat lebih efektif karena SCO menggunakan aplikasi Business Process
Management Notation/BPMN.io memberikan pemetaan model yang lebih standar.
3. Manfaat bagi perguruan tinggi
Haisl penelitian ini dapat dijadikan kajian melaksanakan pembelajaran mata kuliah
Supply Chain Management khususnya kajian materi Operation Supply Chain
BAB II KAJIAN TEORI

2.1. Kajian Teori


1. Efektivitas Proses Pembelajaran
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain,
mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang
menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang
diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek dibawah pengaruhnya(Chandra
Suharyanti, Wiedy Murtini, 2020). Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses,
yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik
sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar.
Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada
peserta didik dalam melakukan proses belajar(Pane & Darwis Dasopang, 2017). Miarso
(2004) dalam (Rohmawati, 2015) mengatakan bahwa efektivitas pembelajaran
merupakan salah satu standart mutu pendidikan dan sering kali diukur dengan
tercapainya tujuan, atau dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu
situasi, ”doing the right thing.
2. Pembelajaran Praktikum atau Praktek
Menurut (Subiantoro,2010) dalam (Samudra, Maslichah, & Sudaryanti, 2020)
”Berdasarkan terminologinya, praktikum dapat diartikan sebagai suatu rangkaian
kegiatan yang memungkinkan seseorang (siswa) menerapkan keterampilan atau
mempraktikkan sesuatu.” Dengan adanya Praktikum, mahasiswa dapat memperoleh
banyak pengalaman dengan latihan, baik dalam bentuk pengamatan langsung, atau
bahkan dalam bentuk praktik mereka sendiri, misalnya dengan benda-benda tertentu.
Tidak dapat disangkal bahwa berkat pengalaman langsung (direct experience),
mahasiswa dapat belajar lebih mudah daripada dari sumber sekunder, yaitu dari buku.
Praktikum diartikan sebagai salah satu metode pembelajaran yang berfungsi memperjelas
konsep melalui kontak dengan alat, bahan, atau peristiwa alam secara langsung,
meningkatkan keterampilan intelektual peserta didik melalui observasi atau pencarian
informasi secara lengkap dan selektif yang mendukung pemecahan problem praktikum,
melatih dalam memecahkan masalah, menerapkan pengetahuan dan keterampilan
terhadap situasi yang dihadapi, melatih dalam merancang eksperimen, menginterpretasi
data, dan membina sikap ilmiah(Suryaningsih, 2017)
2.2. Kajian Teori Variabel Tindakan, serta Hasil Penelitian yang Relevan
Pembelajaran praktikum dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran, diantaranya
diungkapkan oleh (Lepiyanto, 2017) yang menjelaskan bahwa dalam pembelajaran praktikum
morfologi tumbuhan dapat meningkatkan ketrampilan proses sains. Hal ini juga diperkuat oleh
(Ariyati, 2012) yang menyatakan bahwa pembelajaran ekosistem dan keanekaragaman hayati
melalui pembelajaran berbasis praktikum secara signifikan dapat meningkatkan atau
mengembangkan kemampuan berprikir kritis mahasiswa.
(Hayat, Anggraeni, & Redjeki, 2011) Menjelasakan bahawa pembelajaran berbasis praktikum
pada konsep invertebrata dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa dan membuat siswa lebih aktif
dan lebih senang. Dalam penelitian (Sunardi & Suchyadi, 2020) yang berjudul praktikum
sebagai media kompetensi pedagogik guru sekolah dasar membuktikan bahwa praktikum dapat
meningkatkan kemampuan guru SD dalam mengembangkan media pembelajaran,
meningkatkan kemampuan guru SD dalam menyususn rencana pembelajaran.

2.3. Kerangka Berfikir


Fokus masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk memetakan alur proses SCO
menggunakan standar business process management notation(BPMN) yang belum optimal. Hal
tersebut terjadi karena siswa belum menguasai ketrampilan memetakan proses SCO
menggunakan aplikasi BPMN.io. Akibatnya, ketika memetakan alur proses SCO, mahasiswa
hasilnya belum berstandar. Pada prinsipnya ketrampilan atau skill pemetaan alur proses SCO
dapat dimaksimalkan atau dapat dikuasai dengan praktikum pemetaan alur proses SCO
menggunakan aplikasi Business Process Management Notation/BPMN.io. Kerangka berfikir
tersebut dapat digambarakan melalui diagram sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka berfikir penelitian
BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Subjek Penelitian


Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa kelas Supply Chin Operation STMIK ROSMA
Tahun Akademik 2022/2023. Mahasiswa di kelas ini memiliki kemampuan pemetaan alur
proses SCO belum standar. Kedudukan peneliti adalah sebagai perancang dan pelaksana
pembelajaran, pengaturan pelaksanaan refleksi. Hasil refleksi digunakan untuk menentukan
langkah – langkah penelitian pada setiap siklus. Peneliti ini melibatkan rekan dosen Analisis
Proses Bisnis dan ERP sebagai kolaborator yang bertugas sebagai pengamat dan pengontrol
pelaksanaan pembelajaran.

3.2. Prosedur atau Siklus Penelitian


Penelitian ini merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur yang mencakup tahap –
tahap sebagai berikut :
1. Pengembangan Fokus Penelitian
Untuk mengembangkan fokus masalah, dilakukan pembelajaran yang aktul di kelas
dengan menggunakan teknik praktikum. Dari pembelajaran ini, peneliti dapat
memperoleh data tentang kondisi awal mahasiswa.
2. Rencana Tindakan Penelitian
Perencanaan – perencanaan yang perlu disiapkan untuk tindakan perbaikan adalah : 1)
menyusun skenario pembelajaran. Dalam skenario pembelajaran berisikan langkah –
langkah yang dilakukan dosen, bentuk – bentuk kegiatan yang dilakukan mahasiswa
dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang telah di rencanakan, 2)
mempersiapakan fasilitas – fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan, 3)
mempersiapkan cara memperoleh dan menganalisis data mengenai proses dan hasil
tindakan perbaikan.
3. Pelaksanaan Tindakan dan Obeservasi-Interpretasi
Setelah direncanakan dengan baik, tindakan perbaikan dilaksanakan dalam situasi yang
aktual. Pada saat bersamaan, tindakan perbaikan tersebut disertai dengan observasi dan
interpretasi. Pada observasi ini, dilakukan perekaman mengenai segala peristiwa dan
kegiatan yang terjadi selama tindakan dengan menggunakan format atau blangko
pengematan. Hasil – hasil pengamatan kenudian diintepretasikan.
4. Analisis dan Refleksi
Pada tahap analisi data, yang dilakukan adalah menyeleksi , menyederhanakan,
memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematik dan
rasional. Hal analisis kemudian di refleksi, yakni dikaji apa yang telah terjadi dan tidak
etrajdi, apa yang telah dihasilkan atau dituntaskan oleh tindakan perbaikan. Hasil refleksi
ini digunakan untuk menetapkan langkah lanjut dalam rangka mencapai tujuan penelitian
tindakan kelas.
5. Perancanaan Tindak Lanjut
Maslaah yang ditelitu diperkirakan belum tuntas hanya dengan satu siklus, maka
penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus ke-2 dirancang berdasarkan pada hasil
analisis dan refleksi.

Dari hasil observasi dan intepretasi pada siklus ke-1, perencanaan pelaksanaan tiap siklus dapat
diuraikan sebagai berikut :
Siklus I
1. Perencanaan, meliputi 1) menyusun skenario pembelajaran, 2) membuat lembar
pengamatan, 3) menyiapkan alat pembelajaran.
2. Pelaksanaan tindakan, yakni melaksankan pembelajaran sesuai dnegan skenario secara
aktual.
3. Observasi-interpretasi : dalam waktu yang bersamaan, pelaksanaan pembelajaran
diobservasi menggunakan lembar pengamatan kemudian hasilnya diintepretasikan.
4. Analisis dan refleksi , hasil observasi yang telah diintepretasikan dianalis dan direfleksi
untuk menentukan langkah – langkah tindakan pada siklus ke-2
Siklus II
1. Perencanaan, a) menyiapkan skenario pembelajaran dengan memperhatikan hasil refleksi
pada siklus ke-1, b) menyiapkan alat pembelajaran,
2. Pelaksanan tindakan, yakni melaksanakan tindakna perbaikan sesuai dengan skenario
pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus ke-1
3. Observasi-Interpretasi dalam waktu yang bersamaan, pelaksanan pembelajaran
diobservasi menggunakan lembar pengamatan, kemudian hasilnya diintepretasikan .
4. Analisis dan refleksi, hasil analisis data pada siklus ke-2 digunakan sebagai acuan untuk
menentukan tingkat ketercapaian tujuan dilakukan dosen dalam upaya peningkatan
kemampuan pemodelan proses bisnis memalui praktikum aplikasi BPMN.io

3.3. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan metode penugasan kepada mahasiswa yang kemudian
berdasarkan hasil penugasan tersebut di nilai oleh dosen .

3.4. Teknik Analisis Data


Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan ketepatan mahasiswa dalam menggunakan
notasi BPMN dan ketepatan dalam memetakan alur proses operation supply chain.
DAFTAR PUSTAKA

Ariyati, E. (2012). Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir


Kritis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA, 1(2).
https://doi.org/10.26418/jpmipa.v1i2.194
Chandra Suharyanti, Wiedy Murtini, T. S. (2020). Pengaruh Proses Pembelajaran dan Program Kerja
Praktek Terhadap Pengembangan Soft Skills Mahasiswa. Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 8, 274–282.
Fatmawati, B. R., Suprayitna, M., & Prihatin, K. (2019). Efektifitas Edukasi Basic Life Support
dengan Media Audiovisual dan Praktik Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Keterampilan
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Jenjang D.III Stikes Yarsi Mataram Tahun 2018.
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 7(1), 6–12. https://doi.org/10.37824/jkqh.v7i1.2019.68
Hayat, M. S., Anggraeni, S., & Redjeki, S. (2011). Pembelajaran berbasis praktikum pada konsep
invertebrata untuk pengembangan sikap ilmiah siswa. Bioma, 1(2), 141–152.
https://doi.org/10.1177/0308275X06070122
Intaha, A. M., Saputra, Y. M., & Mulyana, M. (2020). Pengaruh Media Pembelajaran Poster dan
Video Terhadap Penguasaan Keterampilan Pencak. Jurnal Penelitian Pendidikan, 20(2), 145–
153. https://doi.org/10.17509/jpp.v20i2.20212
Lepiyanto, A. (2017). Analisis Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Berbasis Praktikum.
BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 5(2), 156.
https://doi.org/10.24127/bioedukasi.v5i2.795
Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar Dan Pembelajaran. FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-
Ilmu Keislaman, 3(2), 333. https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945
Rohmawati, A. (2015). Efektivitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 9(1), 15–32.
Samudra, T. B., Maslichah, & Sudaryanti, D. (2020). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum
Terhadap Efektivitas Pembelajaran Mahasiswa Akuntansi Unisma. E-Jra, 09(02), 47–57.
Sunardi, O., & Suchyadi, Y. (2020). Praktikum Sebagai Media Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Guru Sekolah Dasr (JPPGuseda), 03(September),
124–127. Retrieved from https://journal.unpak.ac.id/index.php/jppguseda/article/view/2737
Suryaningsih, Y. (2017). Pembelajaran Berbasis Praktikum Sebagai Sarana Siswa Untuk Berlatih
Menerapkan Keterampilan Proses Sains Dalam Materi Biologi. Jurnal Bio Education, 2, 49–57.
Retrieved from https://jurnal.unma.ac.id/index.php/BE/article/view/759
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai