Anda di halaman 1dari 66

MODUL PRAKTEK

GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA


Prodi Gizi dan Dietetika
LEMBAR PENGESAHAN

MODUL PRAKTEK
GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

TIM PENYUSUN:
RATIH NURANI SUMARDI
ENDAH SRI RAHAYU
NIA BUDHI ASTUTI

Modul ini disusun sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan


Praktikum Mata Kuliah Gizi Dalam Daur Kehidupan pada semester III

Program Studi Diploma Gizi dan Dietetika Poltekkes Kemenkes Jayapura

DINYATAKAN DAPAT DIGUNAKAN

Disahkan pada tanggal : ……………………….

Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua Program Studi Gizi & Dietetik

i
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
MODUL PRAKTEK
GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

Angka Kecukupan Gizi


Gizi pada kehamilan
Gizi pada ibu menyusui
Gizi pada bayi
Gizi pada balita
Gizi pada anak sekolah
Gizi pada anak remaja
Gizi pada dewasa
Gizi pada lansia
Gizi pada tenaga kerja
Gizi pada vegetarian
Gizi pada olahragawan

TIM PENYUSUN

RATIH NURANI SUMARDI

ENDAH SRI RAHAYU

NIA BUDHI ASTUTI

ii
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
penulisan modul praktikum Gizi Dalam Daur Kehidupan sebagai panduan untuk
mahasiswa semester IV program studi Diploma IV Gizi dapat diselesaikan. Penulisan
modul praktikum ini untuk menunjang pembelajaran mahasiswa dalam rangka
mencapai kompetensi yang diharapkan berdasarkan kurikulum semoga dapat
bermanfaat.
Buku modul ini diharapkan dapat menjadi pegangan dan bacaan terutama
untuk mahasiswa tingkat sarjana terapan Program Studi Diploma IV Gizi Poltekkes
Kemenkes Jayapura guna mendukung pembelajaran dan mencapai tujuan praktek
yang diharapkan.
Dalam modul praktikum ini disampaikan prosedur yang harus dilakukan dalam
melakukan Asuhan Gizi ada Pasien dengan penyakit infeksi dan saluran cerna secara
terstruktur. Kedepannya modul ini akan diterbitkan sehingga saran dan kritik dari para
pembaca sangat diharapkan.

Jayapura, Juli 2022

Tim Penyusun

iii
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iv
TATA TERTIB PRAKTIKUM ............................................................................................................ v
PRAKTEK IANGKA KECUKUPAN GIZI ............................................................................................ 7
PRAKTEK II GIZI PADA IBU HAMIL ............................................................................................... 6
PRAKTEK III GIZI PADA IBU MENYUSUI ...................................................................................... 10
PRAKTEK IV GIZI PADA BAYI ...................................................................................................... 14
PRAKTEK VGIZI PADA ANAK BALITA .......................................................................................... 18
PRAKTEK VI GIZI PADA ANAK SEKOLAH ..................................................................................... 22
PRAKTEK VII GIZI PADA REMAJA ............................................................................................... 27
PRAKTEK VIII GIZI PADA DEWASA.............................................................................................. 32
PRAKTEK IX GIZI PADA TENAGA KERJA ...................................................................................... 37
PRAKTEK X GIZI PADA LANSIA ................................................................................................... 41
PRAKTEK XI GIZI PADA VEGETARIAN ......................................................................................... 46
PRAKTEK XII GIZI PADA OLAHRAGAWAN.................................................................................. 50
LAMPIRAN ................................................................................................................................. 54

iv
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. Kewajiban Praktikan :
1. Hadir 10 Menit sebelum praktikum dimulai, praktikan harus sudah siap didepan
laboratorium.
2. Masuk kedalam laboratorium, menggunakan baju/ perlengkapan lab
3. Menyiapkan sendiri alat – alat yang dipelukan setelah mengisi form pinjaman
alat dan menyerahkannya kepada penanggung jawab lab/ instruktur praktek.
4. Alat-alat yang digunakan menjadi tanggungjawab praktikan dan bila terjadi
kerusakan/ pecah harus diganti dengan ukuran dan kualitas yang sama
5. Setiap praktikan harus menjaga ketenangan dan kebersihan selama praktikum
berlangsung
6. Membersihkan alat-alat dan ruangan praktek 10 menit sebelum waktu
praktikum berakhir.
7. Bagi mahasiswa yang berhalangan hadir dapat memberitahukan secara tertulis
(dengan surat)

B. Praktikan Tidak Diperbolehkan :


1. Merokok, makan dan minum di ruang laboratorium kecuali untuk mencicipi
masakan.
2. Membetulkan sendiri kerusakan alat – alat laboratorium kecuali dibawah
pengawasan instruktur yang bertugas.
3. Meninggalkan praktek yang sedang berlangsung tanpa di jaga.

C. Pakaian Lab :
Praktikum dilaksanakan di laboratorium, sehingga pakaian yang digunakan harus
mengikuti peraturan mengenai pakaian dilaboratorium, yaitu :
1. Menggunakan pakaina seragam.
2. Praktikan harus memakai sepatu dan jas lab.
3. Bagi praktikan perempuan jika tidak memakai jilbab, jika memiliki rambut
panjang harus diikat.
4. Perhiasan ditangan seperti cincin dan gelang hendaknya dilepas, jika tidak harus
menggunakan sarung tangan.

D. Keamanan Laboratorium

v
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Praktek laboratorium yang baik (Good Laboratory Practice / GLP ) harus
diterapkan, untuk keamanan bekerja dilab. Meliputi :
1. Kertas dan buku sebisa mungkin tidak diletakkan diatas meja kerja. Tas dan buku
diletakkan pada tempat yang sudah ditentukan.
2. Cuci tangan dan peralatan dengan sabun dan air bersih sebelum, selama dan
setelah persiapan bahan
3. Berhati – hati dengan lingkungan sekitar pada saat menggunakan kompor, oven
atau peralatan lain yang menggunakan api/listrik dan panas. Gunakan sarung
tangan / alas untuk memegang peralatan yang panas.
4. Penangan peralatan yang tajam seperti pisau harus berhati – hati. Gunakan alas
(Talenen) untuk memotong bahan.
5. Bersihkan segera jika ada cairan yang tumpah.
6. Jika tidak mengerti atau mengetahui cara pemakaian alat diskusikan dengan
dosen/ instruktur.
7. Laporkan segera jika ada alat yang tidak dapat digunakan / rusak kepada
penanggung jawab lab/ instruktur
8. Buang semua sisa bahan yang tidak digunakan ketempat yang telah disediakan.
9. Jangan membuang cairan kimia berbahaya disembarang tempat.

Penanggung Jawab Laboratorium Klinik

Since Kadiwaru, SKM

vi
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
PRAKTEK I
ANGKA KECUKUPAN GIZI

I. Landasan Teori
Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi
hamper semua orang sehat menurut golongan umur, jenis kelamin dan aktivitas
untuk mencapai kesehatan optimal. Kegunaan AKG adalah sebagai acuan dalam
menilai kecukupan gizi, acuan dalam menyusun menu, sebagai acuan
perhitungan dalam perencanaanpenyediaan pangan, sebagai acuan pendidikan
gizi dan sebagai acuan lebel pangan dalam pencantuman infirmasi nilai gizi.
Daftar bahan makanan penukar(DBMP) adalah suatu daftar bahan
makanan yang dikelompokkan (menjadi 7 kelompok sesuai peranannya dalam
pola menu) dimana masing-masing kelompok mempunyai kesamaan dalam
kandungan energi dan zat gizi walaupun dalam berat yang berbeda-beda. Bahan
makanan yang berada dalam satu kelompok dengan berat yang tercantum dapat
saling menukar. DBMP digunakan untuk menyusun menu yang bervariasi sesuai
dengan kebutuhan.
Anjuran konsumsi sehari adalah anjuran jumlah dan jenis makan yang
sebaiknya dikonsumsi dalam sehari untuk mencukupi kebutuhan seseorang.
Daftar anjuran ini dapat dibuat sendiri berdasarkan kebutuhan klien atau
mencontoh anjuran makan yang ada pada literature (Peraturan Menteri
Kesehatan RI tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, buku penuntun diit,
buku gizi daur dalam kehidupan dll).
Pada praktek kali ini kita akan belajar untuk menyusun menu menggunakan
DBMP dengan berpatokan pada anjuran pembagaian makan sehari sesuai
kebutuhan .

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyusun menu sesuai kebutuhan berdasarkan AKG
(sesuai kelompok umur, jenis kelamin dan keadaan khusus pasien)
menggunajan anjuran konsumsi sehari
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menetukan kebutuhan energi dan zat gizi klien
menggunakan AGK

vii
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
2. Mahasiswa mampu mencari daftar anjuran konsumsi makanan sehari dan
pembagiannya dalam waktu makan sesuai kebutuhan energi klien
3. Mahasiswa dapat menyusun menu berdasarkan anjuran konsumsi
makanan sehari yang didapat

III. Bahan dan alat


a. Kasus
b. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
c. Bahan bacaan
d. Lembar kerja
e. Alat tulis
IV. Prosedur kerja
Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia sesuai dengan langkah
langkah berikut
1. Tentukan kebutuhan energi dan zat gizi klien
2. Tentukan anjuran makan sehari klien sesuai kebutuhan (silahkan mencari di
lliteratur)
3. Susun menu sehari berdasarkan anjuran makan klien
4. Hitung kandungan energi dan zat gizi menu yang disusun.

V. Studi kasus
Pilih salah satu/akan dibagi oleh PJ matakuliah:
1. Ibu hamil trimester I, usia 25 tahun
2. Ibu hamil trimester II, usia 30 tahun
3. Ibu hamil trimester III, usia 20 tahun
4. Ibu menyusui usia 24 tahun, usia bayi 4 bulan
5. Ibu menyusui usia 32 tahun, usia bayi 7 bulan
6. Bayi laki-laki usia 6 bulan
7. Bayi perempuan usia 10 bulan
8. Anak balita laki-laki usia 3 tahun
9. Anak balita perempuan usia 5 tahun
10. Anak sekolah perempuan usia 10 tahun
11. Anak sekolah laki-laki usia 7 tahun
12. Anak remaja perempian usai 15 tahun
13. Anak remaja laki-laki usia 18 tahun
14. Klien dewasa laki-laki usia 25 tahun, aktifitas PNS
15. Klien dewasa laki-laki usia 35 tahun, aktifitas buruh
16. Klien dewasa perempuan 27 tahun, ibu rumah tangga
17. Klien dewasa perempuan usia 40 tahun, pegawai swasta
2
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
18. Klien lansia laki-laki usia 62 tahun
19. Klien lansia perempuan usia 67 tahun

3
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
LEMBAR KERJA

No soal :

1. Kebutuhan energi, protein, lemak & karbohidrat

2. Anjuran makan sehari (dalam satuan penukar)


Jumlah anjuran makan tiap waktu makan Total
Kelompok bahan
anjuran
makanan Pagi jam 10 Siang jam 16 Malam
sehari
Makanan pokok

Sayuran

Lauk hewani

Lauk nabati

Buah/ gula

Susu

Minyak

3. Rencana menu
Pagi: Siang : Malam :

Selingan jam 10.00 Selingan jam 16.00

4
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
4. Menghitung nilai gizi menu menggunakan DBMP

Satuan Kandungan energi dan zat gizi


Berat
Menu Bahan makanan penukar Energi Protein Lemak Karbohidrat
(g)
(P)

Jumlah

5
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
PRAKTEK II
GIZI PADA IBU HAMIL

I. Landasan Teori
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lamanya hamil normal adalah
40 minggu (9 bulan 10 hari). Proses kehamilan berjalan normal, maka ibu hamil harus
menjaga kesehatan, memperhatikan pola makan, gaya hidup dan aktifitas fisiknya. Masa
kehamilan terjadi perubahan dalam tubuh, karena penyesuaian dengan janin, biasanya
pada masa hamil terjadi napsu makan menurun terutama pada trimester I karena ibu
hamil mengalami mual, muntah, pusing terutama pada pagi hari dan tidak ada napsu
makan, sering kali terjadi kelelahan. Pada trimester II dan III napsu makan mulai
meningkat dan terjadi penambahan Berat Badan.
Kebutuhan gizi pada masa ini meningkat dikarenakan adanya pertumbuhan janin
dan perubahan tubuh ibu serta persipan bagi ibu untuk menyusui. Masa kehamilan
merupakan bagian dari masa kritis perkembangan anak dalam 1000 hari kehidupan.
Dimana apabila terjadi kekurangan asupan gizi pada masa kehamilan akan berdampak
buruk bagi janin bahkan hingga anak dilahirkanakan hingga usia dewasa.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan zat gizi, terampil menyusun
menu dan mengolah menu untuk ibu hamil
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan gizi ibu hamil
2. Mahasiswa mampu menyusun menu ibu hamil sesui kebutuhannya
3. Mahasiswa mampu mengolah menu untuk ibu hamil
III. Bahan dan alat
a. Kasus
b. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
c. Bahan bacaan
d. Lembar kerja
e. Alat tulis
IV. Prosedur kerja
Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia, setelah dikumpulkan asisten
praktek akan memilih 1 (satu) menu dari masing-masing kelompok yang akan di
masak saat praktek sesuai jadwal.
a. Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia
1. Tentukan status gizi dan berat badan ideal klien
2. Tentukan masalah makan yang ada pada klien
6
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
3. Hitung kebutuhan energy dan zat gizi kasus
4. Susun menu sehari sesuai kebutuhan kasus dengan memperhatikan
prinsip-prinsip gizi seimbang
b. Masak menu sesuai dengan perencanaan menu
1. Cek semua bahan dan alat masak yang dibutuhkan
2. Masak sesuai dengan menu yang telah disusun

V. Studi kasus
1. Ny Kl umur 32 tahun, hamil anak pertama, umur kehamilan sekarang 7 bulan,
berat badan sebelum hamil adalah 45 kg, saat ini 61 kg dan tinggi badan 154
cm, tekanan darah 120/85 Hg, kadar Hb 10 g/dl pengukuran LLA 25 cm.
Hingga saat ini masih terasa mual dan lemas tidak dapat beraktifitas seperti
sebelum hamil sehingga harus cuti sementara dari pekerjaannya. Makanan
yang biasa dikonsumsi adalah kue-kue karena tidak dapat mencium oroma
nasi. Suami seorang pegawai swasta.
2. Ny Nt usia 40 tahun ibu rumah tangga hamil anak ke-3 dengan usia
kehamilan 8 bulan, BB sebelum hamil 48 kg BB saat ini 70 kg, TB 155 cm, LLA
26 cm. Mengeluh cepat lelah dan susah buang air besar. Kebiasaan makan 3x
sehari dan sering ngemil kue-kue diluar waktu makan. selain itu juga
mengeluh bengkak pada kaki. Makanan kesukaan adalah nasi uduk, soto,
penyetan ayam dan tempe. Suaminya adalah PNS golongan III.
3. Ny An usia 23 tahun hamil anak pertama, umur kehamilan 5 bulan, adalah
seorang ibu rumah tangga yang juga sedang menyelesaikan kuliahnya. TB
160 cm, BB sebelum hamil 40 kg, BB saat ini 48 kg, LLA 22 cm. Tidak ada
keluhan mual lagi, cuma sering merasa gelap saat bangun dari duduk.
Pemeriksaan Hb 10 g/dl. Kebiasaan makan 3x sehari, dan cemilan kue-kue.
Mengaku tidak ada perubahan porsi saat makan hanya saat hamil ini ibu
sering ngemil. Tidak ada makan pantangan. Paling suka mengkonsumsi ayam
goring dan kangkung tumis
4. Ny At usia 28 tahun seorangg guru SD hamil anak ke-2 dengan usia
kandungan 9 minggu. Saat ini merasa sangat lems, karena merasa sangat
mual dan tidak bisa makan. hanya bias konsumsi sirup, roti dan buah-buahan
tertentu. Sewaktu tidak hamil kebiasaan makan 3x sehari dan ngemil 2-3x
sehari dengan susunan menu nasi, lauk-pauk tempe/tahu/ ikan/ayam dan
telur, sayuran. Tidak ada pantangan makan/ makanan yang tidak disukai. BB
saat ini adalah 50 kg, BB sebelum hamil 52 kg, mnegaku merasa ada
penurunan BB karena tidak bias makan, LLA 24 cm, TB 154 cm.

7
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lembar Kerja
a. Identitas pasien
Nama pasien :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Keadaan khusus :

b. Pengkajian status gizi


Berat badan Indeks masa tubuh (IMT)

Tinggi Badan

LLA : =

BB ideal =

Status gizi LLA:

c. Pengkajian riwayat makan


Kebiasaan makan klien Kesimpulan

Frekwensi manan:

Susunan hidangan:

Alergi:

Kebiasaan makan (bahan makanan/ menu yang bisa


dikonsumsi, kebiasaan jajan, makanan pantangan/
tidak disukai):

8
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
d. Intervensi Gizi
Diit : Perhitungan kebutuhan energy & zat
gizi
Tujuan :

Prinsip :

Syarat :

9
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
PRAKTEK III
GIZI PADA IBU MENYUSUI

I. Landasan Teori
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil
dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Gizi pada ibu menyusui sangat erat
kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh
kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan
meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan
Ibu perlu mengatur asupannya agar berkualitas dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Dalam menyusun menu ibu menyusui
penting untuk memperhatikan syarat-syarat gizi seimbang, sesuai kebutuhan,
tidak ada pantangan makan kecuali alergi, mudah cerna dan tidak terlalu
merangsang.
Asupan gizi yang seimbang saat menyusui akan mengurangi resiko masalah
gizi pada ibu seperti kekurangan Fe, asam folat, vitamin A, GAKY, kurang energi
protein dll.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan zat gizi, terampil menyusun
menu dan mengolah menu untuk ibu menyusui
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan gizi ibu menyusui
2. Mahasiswa mampu menyusun menu ibu menyusui sesui kebutuhannya
3. Mahasiswa mampu mengolah menu untuk ibu menyusui

III. Bahan dan alat


a. Kasus
b. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
c. Bahan bacaan
d. Lembar kerja
e. Alat tulis

IV. Prosedur kerja

10
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia, setelah dikumpulkan asisten
praktek akan memilih 1 (satu) menu dari masing-masing kelompok yang akan di
masak saat praktek sesuai jadwal.
a. Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia
1. Tentukan status gizi dan berat badan ideal klien
2. Tentukan masalah makan yang ada pada klien
3. Hitung kebutuhan energy dan zat gizi kasus
4. Susun menu sehari sesuai kebutuhan kasus dengan memperhatikan
prinsip-prinsip gizi seimbang
b. Masak menu sesuai dengan perencanaan menu
3. Cek semua bahan dan alat masak yang dibutuhkan
4. Masak sesuai dengan menu yang telah disusun

V. Studi kasus
1. Ny.No umur 35 tahun, Berat Badan 57 kg, Tinggi Badan 160 cm, saat ini
sedang menyusui anak ke-2 nya yang berusia 11 bulan. Selain mendapatkan
ASI anaknya juga juga sudah mendapatkan makanan pendamping ASI berupa
bubur. Anak tidak diberi susu botol. Saat ibu bekerja ASI akan diperas dan
diantar ke rumah untuk diberikan pada bayi. Ibu bekerja sebagai karyawan di
bank swasta yang bekerja dari jam 07.30 s/d 16.00. Kebiasaan makan 3x
sehari, selalu membawa bekal makanan dari rumah, selain itu dikantor biasa
mengkonsumsi kue-kue yang disediakan oleh kantor.
2. Ny. Sr umur 19 tahun pekerjaan sebagai mahasiswa melahirkan anak pertama 2
bulan lalu, saat ini masih cuti akademik sehingga memutuskan untuk menyusui
bayinya secara eksklusif. Berat Badan ibu 66 kg, Tinggi Badan 167 cm. Pekerjaan
suami adalah polisi, tinggal bersama ibu mertua yang memiliki pembantu, sehingga
semua pekerjaan rumah dikerjakan oleh asisten rumah tangga. Sehari-hari
kegiatannya hanya mengurus bayi. Kebiasaan makan 3x sehari dan selingan adalah
roti dan biscuit. Berencana akan menurunkan BB ke berat sebelum hamil 55 kg.
3. Ny.No umur 40 tahun, Berat Badan 57 kg, Tinggi Badan 160 cm, saat ini
sedang menyusui anak ke-3 nya yang berusia 9 bulan. Selain mendapatkan
ASI anaknya juga juga sudah mendapatkan makanan pendamping ASI berupa
bubur. Anak tidak diberi susu botol. Ibu adalah seorang ibu rumah tangga
yang mengerjakan sendiri semua pekerjaan rumah tangga tanpa bantuan
mesin. Suaminya seorang tukang ojek. Kebiasaan makan 2-3 sehari, jarang
sarapan pagi. Karena mengurus 2 anaknya yang akan sekolah. Menu sehari-
hari adalah nasi dengan lauk tempe atau tahu, lauk hewani yang sering
dikonsumsi adalah telur, karena praktis. Jarang konsumsi ikan/ ayam karena
menurut ibu berbau amis.

11
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lembar Kerja
a. Identitas pasien
Nama pasien :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Keadaan khusus :

b. Pengkajian status gizi


Berat badan Indeks masa tubuh (IMT)

Tinggi Badan

BB ideal =

c. Pengkajian riwayat makan


Kebiasaan makan klien Kesimpulan

Frekwensi manan:

Susunan hidangan:

Alergi:

Kebiasaan makan (bahan makanan/ menu yang bisa


dikonsumsi, kebiasaan jajan, makanan pantangan/
tidak disukai):

12
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
d. Intervensi Gizi
Diit : Perhitungan kebutuhan energy & zat
gizi
Tujuan :

Prinsip :

Syarat :

13
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
PRAKTEK IV
GIZI PADA BAYI

I. Landasan Teori
Masa bayi dimulai dari 0 hari atau hari setelah lahir sampai usia 12 bulan.
Msa ini merupakan periode kritis pada masa pertumbuhan dan perkembangan,
pada masa ini juga terjadi beberapa perubahan fisiologis, demikian juga dengan
organ dan sistim organ termasuk sistim pencernaan dan sistim syarafnya Masa
bayi mempunyai ciri-ciri perkembangan fisik, kecerdasan, emosi, bahasa,
bermain, pengetian dan juga moral.
Kebutuhan zat gizi bayi per kilogram berat badannya lebih besar dibanding
usia yang lain. Bayi usia 0 – 6 bulan dapat mencukupi kebutuhan gizinya hanya
dengan ASI saja (ASI ekslusif), yaitu dengan mengkonsumsi 6 – 8 kali sehari atau
lebih dan 6 bulan selanjutnta dapat mulai dikenalkan dengan makanan
tambahan berupa Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk mencukupi
kebutuan gizi.
Pemberian MP ASI biasa disebut juga dengn masa penyapihan bertujuan
selain melangkapi ASI, adalah mengembangkan kemampuan makan anak dan
mengenalkan berbagai rasa dan konsistensi makanan serta mengenalkan anak
dengan makanan tingi energi. Proses penyapihan ini yang akan membentuk pola
dan kebiasaan makan hingga dewasa nanti. Proses penyapihan yang tidak tepat
dapat mengakibatkan anak akan memiliki pola dan kebiasaan makan yang salah
dimasa yang akan dating.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan zat gizi, terampil menyusun
menu dan mengolah menu untuk ibu menyusui
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan gizi ibu menyusui
2. Mahasiswa mampu menyusun menu ibu menyusui sesui kebutuhannya
3. Mahasiswa mampu mengolah menu untuk ibu menyusui

III. Bahan dan alat


a. Kasus
b. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
c. Bahan bacaan
14
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
d. Lembar kerja
e. Alat tulis

IV. Prosedur kerja


Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia, setelah dikumpulkan asisten
praktek akan memilih 1 (satu) menu dari masing-masing kelompok yang akan di
masak saat praktek sesuai jadwal.
a. Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia
1. Tentukan status gizi dan berat badan ideal klien
2. Tentukan masalah makan yang ada pada klien
3. Hitung kebutuhan energy dan zat gizi kasus
4. Susun menu sehari sesuai kebutuhan kasus dengan memperhatikan
prinsip-prinsip gizi seimbang
b. Masak menu sesuai dengan perencanaan menu
1. Cek semua bahan dan alat masak yang dibutuhkan
2. Masak sesuai dengan menu yang telah disusun

V. Studi kasus
1. An Dm laki-laki usia memasuki usi 6 bulan, berat badan 6,8 Kg Panjang badan
70 cm ibunya berencan mulai memberikan MP-ASI. Selama ini bayi disusui
secara eksklusif.
2. An Sc perempuan usia 7 bulan,panjang badan 76 cm saat ini sudah mulai
diberikan MPASI, riwayat lahir normal, BB lahir normal, berat badan saat ini 9
kg. Bayi masih nemdapat ASI. Anak ke 2, pekerjaan ayah adalah jualan sayur
keliling.
3. An. Dw laki-laki usia 9 bulan, Berat badan = 8,8 Kg, Panjang badan 78 cm
selain medapat ASI juga diberikan susu botol karena ibu bekerja pukul 7.30-
17.30. Pengenalan makan padat sejak usia 6 bulan. Saat ini dapat
mengkonsumsi bubur. Ayahnya seorang wirausaha
4. An In perempuan usia 12 bulan, berat badan 11 Kg , panjang badan 89 cm
sudah tidak menyusui lagi. Sebagai gantinya diberikan susu formula. Anak
sudah menerima makanan padat sejak usia 4 bulan dan saat ini sudah
mengkonsumsi nasi lembek. Makan sehar—hari 3x sehari kadang selingan
berupa biscuit.

15
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lembar Kerja
a. Identitas pasien
Nama pasien :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Keadaan khusus :

b. Pengkajian status gizi


Berat badan Indeks masa tubuh (IMT)

Tinggi Badan

BB ideal =

c. Pengkajian riwayat makan


Kebiasaan makan klien Kesimpulan

Frekwensi manan:

Susunan hidangan:

Alergi:

Kebiasaan makan (bahan makanan/ menu yang bisa


dikonsumsi, kebiasaan jajan, makanan pantangan/
tidak disukai):

16
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
d. Intervensi Gizi
Diit : Perhitungan kebutuhan energy & zat
gizi
Tujuan :

Prinsip :

Syarat :

17
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
PRAKTEK V
GIZI PADA ANAK BALITA

I. Landasan Teori
Anak balita adalah anak berusia 1-5 tahun. pada masa ini makanan
yangdiberikan sama seperti makanan keluarga tetapi perlu diperhatikan
makananyangterlalu keras jangan diberikan terlebih dahulu. Jadwal makan pun
seperti anggota keluarga yang lain yaitu 3x makan utama dan 2 atau 3 kali
makanan selingan. Konsumsi sayuran harus diperhatikan karena anak banyak
anak balita yang tidak sukamengkonsumsi sayur dengan berbagai alasan.
Makanan snack diberikan dalam porsi sedang dan tidak mengganggu makanan
utama
Pengaturan makan untuk kelompok balita ini sangat perlu diperhatikan
karena berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Ada dua tujuan
penting yang harus diperhatikan pada pengaturan makanan untuk balita yaitu :
1. Memberikan zat yang cukup bagi kebutuhan hidup yaitu untuk pemeliharaan
dan/atau pemulihan serta peningkatan kesehatan, pertumbuhan serta
perkembangan fisik dan psikomotor, untuk melakukan aktivitas fisik. 2. Mendidik
kebiasaan makan yang baik

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan zat gizi, terampil menyusun
menu dan mengolah menu untuk anak balita
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan gizi anak balita
2. Mahasiswa mampu menyusun menu anak balita sesui kebutuhannya
3. Mahasiswa mampu mengolah menu untuk anak balita
III. Bahan dan alat
a. Kasus
b. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
c. Bahan bacaan
d. Lembar kerja
e. Alat tulis

IV. Prosedur kerja


Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia, setelah dikumpulkan asisten
praktek akan memilih 1 (satu) menu dari masing-masing kelompok yang akan di
masak saat praktek sesuai jadwal.
18
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
a. Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia
1. Tentukan status gizi dan berat badan ideal klien
2. Tentukan masalah makan yang ada pada klien
3. Hitung kebutuhan energy dan zat gizi kasus
4. Susun menu sehari sesuai kebutuhan kasus dengan memperhatikan
prinsip-prinsip gizi seimbang
b. Masak menu sesuai dengan perencanaan menu
1. Cek semua bahan dan alat masak yang dibutuhkan
2. Masak sesuai dengan menu yang telah disusun

V. Studi kasus
1. Anak Yp laki – laki umur 5 tahun BB 19,8 kg dengan TB 117 cm. sekolah di
PAUD melati dari hari senin sampai hari rabu. Sekolah dari jam 07.30 – 10.00,
waktu makan tidak tentu. Tidak memiliki makanan pantangan namun sangat
susah makan, makan nasi hanya dengan telur dan sangat menyukai mie
goreng. Selalu beli jajanan susu coklat dan coklat batang. Setiap sore selalu
main sepeda dan mengalami karies gigi
2. Anak Tr perempuan usia 4 tahun BB 16.9 kg dengan TB 114 cm. mengikut
PAUD setiap hari senin, rabu dan jumat. Kebiasaan makan 3 kali sehari 3 kali
snack tapi belum bias makan sendiri. Tidak menyukai makan sayur dan ikan
hanya suka makanan yang digoreng dengan tepung. Diare setiap kali minum
susu sapi. Selalu dibawakan bekal kue donat dan air putih
3. Anak Mb perempuan umur 3 tahun, Berat badan 12,5 kg, TB 102 cm, anak biasa
diberikan jajanan goreng – gorengan selama ibu bekerja, biar tidak menangis, dan
tidak pernah mau bermain - main sama temannya. Minm susu 3x sehari. Menurut
ibunya anak susah makan
4. Aanak Sm laki-laki umur 59 bulan BB = 20 kg dan TB = 130 cm, tidak suka makan
buah dan sayuran, sehari – hari makan roti dengan minum susu, Jarang sekali makan
nasi, Susu dancow dalam sehari diminum 8 gelas., Aktifitas selain di PAUD dalam
seminggu berenang 2 kali dan setiap berenang selama 2 jam

19
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lembar Kerja
a. Identitas pasien
Nama pasien :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Keadaan khusus :

b. Pengkajian status gizi


Berat badan Indeks masa tubuh (IMT)

Tinggi Badan

BB ideal =

c. Pengkajian riwayat makan


Kebiasaan makan klien Kesimpulan

Frekwensi manan:

Susunan hidangan:

Alergi:

Kebiasaan makan (bahan makanan/ menu yang bisa


dikonsumsi, kebiasaan jajan, makanan pantangan/
tidak disukai):

20
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
d. Intervensi Gizi
Diit : Perhitungan kebutuhan energy & zat
gizi
Tujuan :

Prinsip :

Syarat :

21
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
PRAKTEK VI
GIZI PADA ANAK SEKOLAH

I. Landasan Teori
Anak sekolah adalah anak dengan usia 7-12 tahun. Kelompok ini
merupakanmasa peralihan dari anak-anak ke remaja. Kebutuhan zat gizi
diperlukan pertumbuhan cepat memasuki masa pubertas dan aktifitas yang
tinggi kerena anak mulai main di luar rumah, sehingga membutuhkan asupan gizi
banyak. Dilain sisi merekasering terlalu lelah sehingga mengurangi nafsu
makannya. Pada masa ini anak terkadang mengalami perubahan sikap terhadap
makanan. Anak cenderung memilih makanan yang disukai dan terkadang
makanan yang disukai anak tersebut adalah makanan yang tidak sehat. Pengaruh
teman sebaya sangat tinggi pada usia ini.
Pada usia ini anak rentan mengalami masalah gizi dan mengkonsumsi
makanan yang tidak sehat, karena mereka sudah dapat mengakses makanan di
luar rumah. Prinsip pemberian makan pada anak sekolah adalah menu
seimbang, sesuai kebutuhan anak. Susunan hidangan terdiri dari makanan
pokok, lauk pauk, sayur, buah dan cukup cairan. Berikan makan 3x sehari dengan
selingan 2x. biasakan anak untuk sarapan pagi yang seimbang. Selain itu pada
anak yang sekolah hingga siang hari perlu dibawakan bekal makanan yang sehat
untuk mecukupi kebutuhan zat gizi anak. Kebiasaan makan yang baik ini perlu
ditanamkan pada anak untuk mengurangi masaah gizi di kemudian hari.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan zat gizi, terampil menyusun
menu dan mengolah menu untuk anak balita
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan gizi anak balita
2. Mahasiswa mampu menyusun menu anak balita sesui kebutuhannya
3. Mahasiswa mampu mengolah menu untuk anak balita

III. Bahan dan alat


a. Kasus
b. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
c. Bahan bacaan
d. Lembar kerja
22
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
e. Alat tulis

IV. Prosedur kerja


Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia, setelah dikumpulkan asisten
praktek akan memilih 1 (satu) menu dari masing-masing kelompok yang akan di
masak saat praktek sesuai jadwal.
a. Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia
1. Tentukan status gizi dan berat badan ideal klien
2. Tentukan masalah makan yang ada pada klien
3. Hitung kebutuhan energy dan zat gizi kasus
4. Susun menu sehari sesuai kebutuhan kasus dengan memperhatikan
prinsip-prinsip gizi seimbang
b. Masak menu sesuai dengan perencanaan menu
1. Cek semua bahan dan alat masak yang dibutuhkan
2. Masak sesuai dengan menu yang telah disusun

V. Studi kasus
1. Anak Anton umur 8 tahun BB = 25 kg, TB = 134 cm. Aktifitas sehari-hari
sebagai siswa SD dan tidak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler. Kebiasaan
sehari-hari makan pagi dirumah, bawa bekal ke sekolah untuk snack dan
makan siang, medapat uang saku Rp. 6.000/hr. Beberapa gigi susu mulai
tanggal dan mengalami karies pada gigi. Tidak suka makan tahu dan tempe
lebih suka makanan yang di goreng-goreng.
2. Desi berumur 10 tahun, di sekolah dari pukul 07.00 sampai 14.00. Tidak suka
makan pagi, tidak suka makan sayur, setiap hari makan dengan lauk ayam
kentucky. Setiap hari ke sekolah membawa susu dan donat coklat. Mengikuti
les setiap hari sekitar 2 jam. Setiap hari sabtu mengikuti kegiatan drumband
di sekolah. BB = 40 kg dan TB = 130 cm.
3. Anak Susan berumur 12 tahun BB = 30 kg TB = 145 cm, dua bulan yang lalu
sudah haid. Setiap hari di sekolah selama 8 jam dan dilanjutkan bimbingan
belajar setiap hari selama 4 jam. Selalu sarapan pagi dengan roti dan susu
coklat. Tidak suka ikan dan sayur bayam. Setiap hari mendapat uang saku
sebanyak Rp 10.000,-
4. Seorang anak laki-laki bernama Joni, umur 9 tahun BB = 29 kg dan TB = 140
cm, sekolah di sekolah swasta terkenal, kebiasaan makan 3 kali sehari.
Makan siang dan snack siang disediakan oleh sekolah. Tidak suka nasi dan
diare bila minum susu serta sangat menyukai buah pisang. Di sekolah hingga

23
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
jam 16.00, Suka olahraga sepakbola dan basket. Mendapat uang saku
Rp.15.000/hr

24
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lembar Kerja
a. Identitas pasien
Nama pasien :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Keadaan khusus :

b. Pengkajian status gizi


Berat badan Indeks masa tubuh (IMT)

Tinggi Badan

BB ideal =

c. Pengkajian riwayat makan


Kebiasaan makan klien Kesimpulan

Frekwensi manan:

Susunan hidangan:

Alergi:

Kebiasaan makan (bahan makanan/ menu yang bisa


dikonsumsi, kebiasaan jajan, makanan pantangan/
tidak disukai):

25
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
d. Intervensi Gizi
Diit : Perhitungan kebutuhan energy & zat
gizi
Tujuan :

Prinsip :

Syarat :

26
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
PRAKTEK VII
GIZI PADA REMAJA

I. Landasan Teori
Remaja merupakan masa peralihat dari anak ke dewasa. Kelompok usia ini
merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa oleh karena itu perlu
bimbingan dan pengalaman untuk menuju ke pematangan kedewasaan yang
baik termasuk di dalamnya kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
Remaja sudah mulai tidak tergantung pada orang tua dalam hal makan,
sehingga dibutuhkan pendidikan gizi yang baik agar mereka dapat memilih
makanan yang bergizi. Informasi gizi yang salah berkaitan dengan pengaturan
berat badan dan citra diri menyebabkan remaja mempraktekkan pola makan
tidak sehat. Remaja rentan terkena masalah gizi berkeitan dengan pengaruh
teman sebaya dan proses mencari jati diri. Masalah gizi yang sering dijumpai
pada masa remaja adalah gangguan makan, obesitas, kurang energi kronis dan
anemia.
Pemenuhan gizi pada masa remaja sangat tergantung pada aktifitas,
lingkungan, kondisi mental dan penyakit. Prinsip menu seimbang perlu
diterapkan dalam menyusun menu bagi remaja. Penerapan menu seimbang ini
juga seyogyanya dapat dilakukan apabila remaja makan diluar rumah.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan zat gizi, terampil menyusun
menu dan mengolah menu untuk anak balita
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan gizi anak balita
2. Mahasiswa mampu menyusun menu anak balita sesui kebutuhannya
3. Mahasiswa mampu mengolah menu untuk anak balita
III. Bahan dan alat
a. Kasus
b. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
c. Bahan bacaan
d. Lembar kerja
e. Alat tulis

IV. Prosedur kerja

27
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia, setelah dikumpulkan asisten
praktek akan memilih 1 (satu) menu dari masing-masing kelompok yang akan di
masak saat praktek sesuai jadwal.
a. Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia
1. Tentukan status gizi dan berat badan ideal klien
2. Tentukan masalah makan yang ada pada klien
3. Hitung kebutuhan energy dan zat gizi kasus
4. Susun menu sehari sesuai kebutuhan kasus dengan memperhatikan
prinsip-prinsip gizi seimbang
b. Masak menu sesuai dengan perencanaan menu
1. Cek semua bahan dan alat masak yang dibutuhkan
2. Masak sesuai dengan menu yang telah disusun

V. Studi kasus
1. Toni remaja laki-laki berumur 17 tahun, siswa sebuah SMU, TB 169 cm, BB 60
kg, mempunyai kebiasaan sarapan pagi sebelum berangkat sekolah. Minum
susu 1 kali sehari (pagi), mengkonsumsi sayur hanya kadang-kadang. Sore
hari mengikuti kursus bimbingan belajar. Kebiasaan makan 3x sehari, tidak
memiliki pantangan atau alergi makanan dan gemar mengikuti olahraga
basket setiap minggu pagi
2. Rima remaja putri berumur 16 tahun TB 158 cm, BB 48 kg, sekolah di SMA
Swasta, aktif sebagai anggota OSIS dan anggota paduan suara sekolah.
Latihan paduan suara 3 kali per minggu selama 2 jam. Kebiasaan makan 3 kali
sehari, tidak suka makanan yang digoreng – goreng dan bersantan, sangat
menyukai buah – buahan terutama jus buah. Minum air putih 8 gelas sehari.
Sarapan pagi hanya dengan buah dan teh manis.
3. Siska remaja SMA dan seorang model berumur 15 tahun TB 163 cm, BB 48
kg. Tidak pernah sarapan pagi dan makan malam. Makan siang hanya dengan
sayur, tahu/tempe, dan ayam dada tanpa kulit direbus. Tidak suka makan
nasi dan mie karena takut gemuk, menghindari makanan – makanan manis
dan asin. Camilan yang disukai buah – buahan terutama apel. Latihan
modeling setiap hari selama 2 jam, olahraga lebih dari 2 jam per hari.
4. Karina remaja SMP usia 15 tahun dengan TB 149 cm dan BB 50 kg.
merupakan siswa akselerasi di sekolahnya. Setiap hari di sekolah dari jam
08.00 sampai dengan 17.00. berangkat sekolah ikut antar jemput bis sekolah.
Jarang berolahraga kebiasaan makan 2 kali sehari tidak suka makan buah dan
sayur terutama kangkung. Sudah 1 tahun menggunakan kawat gigi. Selalu
membawa bekal ke sekolah.

28
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
5. Roland siswa SMA berusia 18 tahun dengan TB 170 cm, BB 71 kg. Sarapan
pagi minum energen. Menyukai makanan yang digoreng – goreng dan tiap
malam selalu makan mie rebus telur. Kebiasaan makan 3x per hari, Jarang
makan buah dan memiliki alergi seafood. Tiap hari latihan band selama 2,5
jam sepulang sekolah. Aktivitas dirumah nonton TV dan main Hp lebih dari 6
jam per hari. Tidak menyukai makanan manis dan sangat menyukai camilan
asin.

29
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lembar Kerja
a. Identitas pasien
Nama pasien :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Keadaan khusus :

b. Pengkajian status gizi


Berat badan Indeks masa tubuh (IMT)

Tinggi Badan

BB ideal =

c. Pengkajian riwayat makan


Kebiasaan makan klien Kesimpulan

Frekwensi manan:

Susunan hidangan:

Alergi:

Kebiasaan makan (bahan makanan/ menu yang bisa


dikonsumsi, kebiasaan jajan, makanan pantangan/
tidak disukai):

30
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
d. Intervensi Gizi
Diit : Perhitungan kebutuhan energy & zat
gizi
Tujuan :

Prinsip :

Syarat :

31
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
PRAKTEK VIII
GIZI PADA DEWASA

I. Landasan Teori
Usia dewasa merupakan rentang usia yang terpanjang dalam daur
kehidupan manusia yaitu 19-55 tahun. Masa ini dikenal sebagai usia produktif.
Usia dewasa dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu dewasa muda (19-29
tahun) dewasa pertengahan (30-49 tahun) dan masa setengah tua (≥ 50 tahun).
Kebutuhan gizi dewasa berubah-ubah sesuai kelompok usia tersebut.
Pada usia dewasa sudah tidak terjadi pertumbuhan lagi, sehingga peranan
gizi pada usia dewasa adalah untuk mencegah penyakit degenerative dan
meningkatkan kualitas hidup yang lebh sehat. Masalah gizi dan masalah
kesehatan yang terjadi pada usia dewasa adlaah karena gaya hidup dan pola
makan serta kebiasaan makan yang salah. Beberpa masalah gizi yang sering
terjadi adalah gizi kurang, obesitas, anemia, menopous. Keadaan kelebihan berat
badan/ obesitas akan meningkatkan orang dewasa beresiko menderita penyakit
degeretif seperti hipertensi, jantung coroner, diabetes ,ellitus, dll.
Kebutuhan gizi ada orang dewasa tergantung pada jenis kelamin, aktifitas
dan keadaan kesehatan klien. Pemenuhan gizi pada usia dewasa memenuhi
prinsip gizi seimbang, bervariasi dalam penggunaan bahan makanan dan
pengolahan, batasi makanan berlemak, manis, terlelu asin serta batasi
penggunaan tepung-tepungan, perbanyak konsumsi makanan sumber serat yaitu
sayur dan buah serta cukup konsumsi cairan.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan zat gizi, terampil menyusun
menu dan mengolah menu untuk orang dewasa
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan gizi orang dewasa
2. Mahasiswa mampu menyusun menu orang dewasasesui kebutuhannya
3. Mahasiswa mampu mengolah menu untuk orang dewasa

III. Bahan dan alat


a. Kasus
b. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
c. Bahan bacaan
d. Lembar kerja
e. Alat tulis
32
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
IV. Prosedur kerja
Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia, setelah dikumpulkan asisten
praktek akan memilih 1 (satu) menu dari masing-masing kelompok yang akan di
masak saat praktek sesuai jadwal.
a. Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia
1. Tentukan status gizi dan berat badan ideal klien
2. Tentukan masalah makan yang ada pada klien
3. Hitung kebutuhan energy dan zat gizi kasus
4. Susun menu sehari sesuai kebutuhan kasus dengan memperhatikan
prinsip-prinsip gizi seimbang
b. Masak menu sesuai dengan perencanaan menu
1. Cek semua bahan dan alat masak yang dibutuhkan
2. Masak sesuai dengan menu yang telah disusun

V. Studi kasus
1. Seorang laki-laki bernama MR umur 27 tahun BB 58 kg dan TB 160 cm,
bekerja sebagai satpam sebuah pabrik makanan. Bertugas jaga malam,
masuk kerja pada jam 21.00 dan selesai bertugas pada jam 08.00. Setiap hari
biasa minum kopi 6 kali sehari ditemani gorengan, hanya makan nasi pada
siang hari paling menyukai ikan dan tempe. Tidak suka makan buah selain
jeruk dam pisang.
2. SW seorang karyawati swasta bekerja sebagai sekertaris, berumur 25 tahun
memiliki BB 45 kg dan TB 155 cm. Bekerja dari jam 08.00 – 16.00 kadang
harus lembur. Biasa makan siang bersama teman kantor di cafetaria
perusahaan. Setiap hari makan 2 kali sehari tidak pernah makan malam
hanya makan buah dan minum susu kedelai. SW tidak menyukai makanan
yang di goreng – goreng namun suka ngemil kripik kentang dan makan
permen. Tidak menyukai sayur kol dan kankung.
3. Tn Er usia 28 tahun seorang PNS golongan III A, belum menikah. Saat ini
tinggal sendiri (kos), BB 85 kg, TB 180 cm. Kebiasaan hidup sering lembur
kerjaan kantor, tidak merokok dan minum kopi, tidak pernah olah raga.
Kebiasaan makan 3x sehari (selalu tepat waktu) dengan menu nasi dan lauk
(ikan/ ayam & tahu/ tempe) serta sayur. Menu kesukaan adalah lalapan
penyetan. Selalu membeli makan di warung, sangat jarang masak sendiri
Jarang konsumsi buah. Asupan sehari 2600 kkal. Riwayat penyakit keluarga
orang tua menderita hipertensi dan peningkatan kolesterol. Tn Er mengaku
sedang berusaha mejaga berat badan dan diit agar tidak terkena klesterol
33
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
4. Ny St, umur 35 tahun, BB 50 kg, TB 152 cm. Adalah seorang ibu rumah tangga
yang masih melanjutkan kuliah S2 di Universitas swasta. Memiliki seorang
anak berumur 2 tahun dan suami seorang pegawai swasta dengan gaji Rp
6.000.000,- sebulan. Kegiatan sehari-hari adalah kuliah 3 hari seminggu dan
menjadi ibu rumah tangga. Bila sesuai schedule tahun ini akan segera
diwisuda. Pekerjaan rumah dilakukan sendiri, dari mengepel hingga mencuci
dan menyetrika. Kebiasaan makan 3x sehari, kadang ada selingan. Menu
sehari-hari adalah nasi, lauk (ikan, ayam, tahu, tempe), sayur (bayam &
kangkung), buah jarang dikonsumsi (<3x seminggu). Jarang mengkonsumsi
bahan makanan lain selain yang disebut diatas dengan alasan sulit
memasaknya. Asupan sehari 2300 kkal. Ny St berencana menambah anak lagi
setelah selesai kuliah nanti

34
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lembar Kerja
a. Identitas pasien
Nama pasien :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Keadaan khusus :

b. Pengkajian status gizi


Berat badan Indeks masa tubuh (IMT)

Tinggi Badan

BB ideal =

c. Pengkajian riwayat makan


Kebiasaan makan klien Kesimpulan

Frekwensi manan:

Susunan hidangan:

Alergi:

Kebiasaan makan (bahan makanan/ menu yang bisa


dikonsumsi, kebiasaan jajan, makanan pantangan/
tidak disukai):

35
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
d. Intervensi Gizi
Diit : Perhitungan kebutuhan energy & zat
gizi
Tujuan :

Prinsip :

Syarat :

36
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
PRAKTEK IX
GIZI PADA TENAGA KERJA

I. Landasan Teori
Gizi tenaga kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya
sehingga tercapai tingkat produktifitas dan efisiensi kerja yang setinggi-tingginya.
Kelompok pekerja terdiri dari berbagai jenis tenaga kerja antara lain pegawai
negeri, pegawai swasta atau buruh.
Pekerja adalah orang dewasa yang memiliki resiko kegemukan,
hipertensidan berbagai penyakit tidak menular. Pada kelompok pekerja tertentu
contohnya buruh beresiko menderita kurang gizi dan anemia yang dapat
mempengaruhi produktifitas.
Kebutuhan gizi di tempat kerja adalah 40% dari kebutuhan sehari. Dalam
menyusun menu untuk tenaga kerja juga harus memperhatikan prinsip-prinsip
gizi seimbang, menarik, beragam. Selain makanan utama sebaiknya juga
terdapat makanan selingan.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan zat gizi, terampil menyusun
menu dan mengolah menu untuk tenaga kerja
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan gizi tenaga kerja
2. Mahasiswa mampu menyusun menu tenaga kerja sesui kebutuhannya
3. Mahasiswa mampu mengolah menu untuk tenaga kerja
III. Bahan dan alat
a. Kasus
b. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
c. Bahan bacaan
d. Lembar kerja
e. Alat tulis

IV. Prosedur kerja


Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia, setelah dikumpulkan asisten
praktek akan memilih 1 (satu) menu dari masing-masing kelompok yang akan di
masak saat praktek sesuai jadwal.
a. Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia

37
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
1. Tentukan status gizi dan berat badan ideal klien
2. Tentukan masalah makan yang ada pada klien
3. Hitung kebutuhan energy dan zat gizi kasus
4. Susun menu sehari sesuai kebutuhan kasus dengan memperhatikan
prinsip-prinsip gizi seimbang
b. Masak menu sesuai dengan perencanaan menu
1. Cek semua bahan dan alat masak yang dibutuhkan
2. Masak sesuai dengan menu yang telah disusun

V. Studi kasus
1. Sebuah kantor pemerintah daerah berinisiatif memberikan makan siang
selam dikantor karena disekitar kantor tidak ada warung makan. jumlah
pegawai 50 orang, terdiri dari 20 orang laki-laki dan 30 orang perempuan,
rentang usia 23-50 tahun. Rata-rata BB 60 kg, rata-rata TB 160 kg hasil
peritungan IMT adalah 23. Biaya makan siang adalah Rp 15.000/ orang/ hari
2. Pabrik konveksi dengan pegawai 30 orang sebagian besar pekerja adlah
perempuan usia 20-48 tahun, akan memberikan makan siang kepada
pegawainya. Rata-rata bb karyawan adalah 60 kg, TB 155 cm. Ada beberapa
pegawai yang menderita hipertensi. Besar biaya makan adalah Rp 10.000/
orang / hari
3. Sebuah bank swasta akan memberikan makan siang pada karyawannya yang
berjumlah 22 orang dengan rentang usia 25 – 45 tahun. Jumlah pegawai laki-
laki dan perempuan seimbang. Rata-rata BB60 kg, TB 162 cm. Besar biaya
makan siang adalah Rp 25.000/ 0rang / hari

38
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lembar Kerja

a. Karakteristik tenaga kerja (usia, aktifitas)

b. Antropometri

c. Masalah kesehatan lain

d. Kebutuhan energi dan zat gizi tenaga kerja

e. Standar pemberian makan

Pola makan siang, energi ……………………….. kal Protein …………………. g


Satuan Kandungan energi dan zat gizi
Bahan makanan penukar
Energi Protein Lemak Karbohidrat
(P)
Nasi / penukar

Sayur

Daging/ penukar

Tempe/ penukar

Buah

Gula

Minyak

39
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Jumlah

f. Susunan menu 5 hari


Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5

40
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
PRAKTEK X
GIZI PADA LANSIA

I. Landasan Teori
Banyak batasan untuk menetapkan seseorang memasuki usia lansia, salah
satunya adalah > 55 tahun. Berbagai perubahan terjadi pada periode usia lansia,
yang ditandai dengan penurunan fungsi pada hamper semua oargan dan
jaringan tubuh. Selain itu memasuki usi lansia juga sudah mulai dihinggapi
beberap penyakit degenerative seperti diabetes mellitus, hipertensi, jantung
coroner, asam urat dll.
Penurunan fungsi organ yang dapat mempengaruhi asupan lansia,
contohnya adalah penurunan fungsi indra pengecap dan tanggalnya gigi geligi
yang akan berdampak pada rendahnya asupan lansia apabila menu yang
disajikan tidak memperhatikan keadaan tersebut. Pada lansia dengan penyakit
degenerative seringkali diperlukan pembatasan terhadap bahan makan tertentu
agar tidak memperberat penyakit yang terkadang sulit diikuti oleh lansia.
Kebutuhan energi pada usia lansia menurun dibandingkan saat usia
dewasa. Dalam menyusun menu lansi tetap berpatokan pada prinsip-prinsip gizi
seimbang, dengan memperhatikan masalah penurunan fingsi organ dan adanya
penyakit degeratif. Penting utuk menyajikan makanan yang sesuai dengan
kebutuhan energi dan zat gizi lansia agar kualitas hidupnya tetap baik dan sehat
diusia senja.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan zat gizi, terampil menyusun
menu dan mengolah menu untuk lansia
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan gizi lansia
2. Mahasiswa mampu menyusun menu lansia sesui kebutuhannya
3. Mahasiswa mampu mengolah menu untuk lansia

III. Bahan dan alat


a. Kasus
b. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
c. Bahan bacaan
d. Lembar kerja
41
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
e. Alat tulis

IV. Prosedur kerja


Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia, setelah dikumpulkan asisten
praktek akan memilih 1 (satu) menu dari masing-masing kelompok yang akan di
masak saat praktek sesuai jadwal.
a. Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia
1. Tentukan status gizi dan berat badan ideal klien
2. Tentukan masalah makan yang ada pada klien
3. Hitung kebutuhan energy dan zat gizi kasus
4. Susun menu sehari sesuai kebutuhan kasus dengan memperhatikan
prinsip-prinsip gizi seimbang
b. Masak menu sesuai dengan perencanaan menu
1. Cek semua bahan dan alat masak yang dibutuhkan
2. Masak sesuai dengan menu yang telah disusun

V. Studi kasus
1. Tn Ab umur 69 tahun, suku Sunda, TB 170 cm, BB 60 kg, seorang pensiunan
tentaratinggal berdua bersama istrinya. Sudah selama 15 tahun didiagnosa
hipertensi, namun selalu terkontrol. Kegiatan sehari-hari adalah berkebun
pada pagi hari dan membaca serta nonton TV. Seminggu sekali menengok
cucu. Kebiasan makan 3x sehari, dengan menu nasi, lauk, sayur, buah jarang
dikonsumsi (3x seminggu) makanan kesukaan, sarapan adalah bubur ayam,
makanan kesukaan lain adalah opor ayam, pepes dan urapan. Tidak ada
makanan pantangan dan alergi. Asupan sehari 2300 kkal. Keadan gigi geligi
masih bagus
2. Ny Wr usia 67 tahun, Suku Papua, BB 48 kg, TB 147 cm, tinggal sendiri
bertetangga dengan anak laki-lakinya yang sudah menikah. Keperluan sehari
hari dilakukan sendiri, termasuk menyiapkan makanan. Alasannya tidak mau
merepotkan anak dan ingin mandiri. Ny Wr sehat, jarang melakukan
pemeriksaan kesehatan, walaupun sering merasa lelah, gigi geraham sudah
banyak yang tanggal. Kebiasaan makan makan 3x sehari. Sarapan biasanya
dengan kue-kue dan teh, makanan kesukaan adalah makanan daerah/
tradisional, seperti, papeda, olahan umbi umbian. Asupan sehari adalah 1700
kkal
3. Ny Rb usia 60 tahun pensiunan guru, saat ini aktifitas sehari-hari mengurus
kebun disekitar rumah. Jarang sarapan kebiasaan makan 1-2x sehari, kadang
42
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
ngemil kue-kue gorengan dan biscuit diantara jam makan, konsumsi the
manis 2x sehari pagi dan sore. Kebiasaan makan sehari-hari adalah nasi, lauk
pauk dan sayur. Tidak suka ikan laut. Sejak 3 bulan lalu didiagnosa hipertensi
dan minum obat anti hipertensi setiap hari. TB 155 cm, BB 63 kg.

43
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lembar Kerja
a. Identitas pasien
Nama pasien :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Keadaan khusus :

b. Pengkajian status gizi


Berat badan Indeks masa tubuh (IMT)

Tinggi Badan

BB ideal =

c. Pengkajian riwayat makan


Kebiasaan makan klien Kesimpulan

Frekwensi manan:

Susunan hidangan:

Alergi:

Kebiasaan makan (bahan makanan/ menu yang bisa


dikonsumsi, kebiasaan jajan, makanan pantangan/
tidak disukai):

44
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
d. Intervensi Gizi
Diit : Perhitungan kebutuhan energy & zat
gizi
Tujuan :

Prinsip :

Syarat :

45
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
PRAKTEK XI
GIZI PADA VEGETARIAN

I. Landasan Teori
Vegetarian diartikan sebagai pengaturan makan/ diit dengan sedikit lauk
hewani. Secara umum dapat dikatakan pola makan vegetarian adalah pola
makan sehat karena dapat mencegah dan menurunkan resiko penyakit tidak
menular. Namun apabila penerapannya tidak diatur dengan baik dapat
menimbulkan efek yang kurang baik bagi kesehatan.
Ada beberapa jenis vegetarian yaitu: lacto vegetarian ovo vegetarian,
lacto-ovo-vegetarian dan strict vegetarian (vegan). Lacto vegetarian adalah
vegetarian yang masih mengkonsumsi susu dan olahannya. Ovo vegetarian
adalah masih mengkonsumsi telur. Lacto ovo vegetarian adalah vegetarian yang
mengkonsumsi susu dan telur. Strict vegetarian adalan vegetarian murni yang
sama sekali tidak megkonsumsi makanan hewani termasuk telur dan susu.
Pemilihan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan saja atau ditambah
susu/ telur sangat mempengaruhi ketersedian zat gizi dalam tubuh. Beberapa zat
gizi yang perlu mendapat perhaian adalah protein, asam lemak esensial, zat besi,
vitamin D dan vitamin B12. Sebagai pengganti bahan makanan protein hewani
disarankan untuk mengkonsumsi kacang-kacangan dan olahannya.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan zat gizi, terampil menyusun
menu dan mengolah menu untuk vegetarian
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan gizi vegetarian
2. Mahasiswa mampu menyusun menu vegetarian sesui kebutuhannya
3. Mahasiswa mampu mengolah menu untuk vegetarian

III. Bahan dan alat


a. Kasus
b. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
c. Bahan bacaan
d. Lembar kerja
e. Alat tulis

46
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
IV. Prosedur kerja
Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia, setelah dikumpulkan asisten
praktek akan memilih 1 (satu) menu dari masing-masing kelompok yang akan di
masak saat praktek sesuai jadwal.
a. Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia
1. Tentukan status gizi dan berat badan ideal klien
2. Tentukan masalah makan yang ada pada klien
3. Hitung kebutuhan energy dan zat gizi kasus
4. Susun menu sehari sesuai kebutuhan kasus dengan memperhatikan
prinsip-prinsip gizi seimbang
b. Masak menu sesuai dengan perencanaan menu
1. Cek semua bahan dan alat masak yang dibutuhkan
2. Masak sesuai dengan menu yang telah disusun

V. Studi kasus
1. Ny Ab usia 30 tahun bekerja sebagai wirausaha baju online. Mencoba
menerapkan pola makan vegetarian (lacto ovo vegetarian) sejak 3 bulan ini
karena ingin menurunkan BB. Belakangan mengeluh suka pusing dan lemas.
TB 164 cm BB 70 kg. Kebiasaan makan 2x sehari dengan 2x selingan berupa
buah dan salad. Sering tidak makan malam dengan alasan biar cepat
mencapai BBI
2. Ny Md usia 40 tahun bekerja sebagai karyawan swasta. Sejak tahun lalu
menderita hipercolesterol sehingga ingin menerapkan pola hidup lacto
vegetarian karena alasan dapat menurunkan kolesterol. Biasa mengkonsumsi
aneka olahan guten sebagai pengganti daging. TB 157 cm BB 68 kg.
Kebiasaan makan 3x sehari dengan susunan menu nasi, tahu/tempe kadang
gluten dan sayuran, konsumsi susu rendah lemak tiap malam hari. Selingan
berupa buah-buahan. Belakangan merasa lemas
3. Tn Ab usia 35 tahun, dua hari yang lalu datang ke poli gizi atas rujukan dokter
dengan diagnose Anemia. Pasien adalah seorang penganut agama budha dan
menerapkan pola hidup vegetarian murni (vegan) sejak 2 tahun lalu karena
alasan agama. Kebiasaan makan 3x sehari dengan menu makanan pokok dan
lauk nabati berupa tempe,tahu, kacang-kacangan dan sayur. Ingin mencoba
gluten namun tidak tau cara mengolahnya. Bekerja sebagai pegawai LSM, TB
175, BB 60 kg

47
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lembar Kerja
e. Identitas pasien
Nama pasien :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Keadaan khusus :

f. Pengkajian status gizi


Berat badan Indeks masa tubuh (IMT)

Tinggi Badan

BB ideal =

g. Pengkajian riwayat makan


Kebiasaan makan klien Kesimpulan

Frekwensi manan:

Susunan hidangan:

Alergi:

Kebiasaan makan (bahan makanan/ menu yang bisa


dikonsumsi, kebiasaan jajan, makanan pantangan/
tidak disukai):

48
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
h. Intervensi Gizi
Diit : Perhitungan kebutuhan energy & zat
gizi
Tujuan :

Prinsip :

Syarat :

49
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
PRAKTEK XII
GIZI PADA OLAHRAGAWAN

I. Landasan Teori
Olahragawan/ atlet adalah orang yang mengikuti pelatihan olahraga secara
teratur dengan penuh dedikasi untuk mencapai prestasi. Klasifikasi olahraga:
olahraga anaerobic (olahraga power), olahraga aerobic (endurance), olahraga
aerobic-anaerobik (olahraga permainan).
Factor yang mempengaruhi prestasi atlet adalah factor internal meliputi
tubuh fisik dan mental, factor eksternal meliputi latihan fisik, kondisi lingkungan,
sarana prasarana olahraga dll. Gizi berkaitan dengan unsur fisik, asupan gizi yang
adekuat pada atlet akan membantu atlet melakukan aktifitas latihan dan
pertandingan.
Fase pelatihan pada atlet dibagi menjadi 3 tahap yaitu: tahap persapan,
tahap kompetisi dan tahap pemulihan. Tujuan pemberian makan pada masing-
masing tahap berbeda.
Pada praktek kali ini kita akan mempelajari menu atlet pada tiap tahapan
pelatihan.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan zat gizi, terampil menyusun
menu dan mengolah menu untuk olahragawan
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan gizi olahragawan
2. Mahasiswa mampu menyusun menu olahragawan sesui kebutuhannya
3. Mahasiswa mampu mengolah menu untuk lansia
III. Bahan dan alat
a. Kasus
b. Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)
c. Bahan bacaan
d. Lembar kerja
e. Alat tulis

IV. Prosedur kerja

50
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia, setelah dikumpulkan asisten
praktek akan memilih 1 (satu) menu dari masing-masing kelompok yang akan di
masak saat praktek sesuai jadwal.
a. Kerjakan kasus pada lembar kerja yang tersedia
1. Tentukan status gizi dan berat badan ideal klien
2. Tentukan masalah makan yang ada pada klien
3. Hitung kebutuhan energy dan zat gizi kasus
4. Susun menu sehari sesuai kebutuhan kasus dengan memperhatikan
prinsip-prinsip gizi seimbang
b. Masak menu sesuai dengan perencanaan menu
1. Cek semua bahan dan alat masak yang dibutuhkan
2. Masak sesuai dengan menu yang telah disusun

V. Studi kasus
1. Laki-laki Tm usia 23 tahun adalah atlet sepak bola, baru masuk pusat
pelatihan olahraga 1 bulan lalu. TB 177 cc BB 70 kg. Aktifitas sehari-hari
adalah mahasiwa semester V. Kegiatan pelatihan dilakukan pagi 2 jam
berupa lari dan sore 3 jam, tehnik bermain bola. Latihan dilakukan 5x
seminggu yaitu senin-jumat, hari sabtu dan minggu istirahat. Sebelum masuk
pusat pelatihan tidak suka makan sayur dan makan tidak teratur.
2. Perempuan By usia 19 tahun , TB 162 cm, BB 60 kg, adalah atlet renang,
sudah berada di pusat pelatihan sejak 5 bulan lalu, saat ini berada pada fase
persiapan khusus. Selain latihan aktifitas sehari-hari adalah adalah sebagai
mahasiswa semester II. Kegiatan pelatihan pagi hari selama 2 jam berupa lari
1 jam dan senam 1 jam, sore hari pemanasa berupa lari 30 menit dan 2 jam
latihan renang. Jadwal latihan adalah 5x seminggu
3. Laki-laki Yy usia 23 tahun, TB 175 cm, BB 70 kg, seorang atlet bulutangkis
memasuki tahap pertandingan sejak seminggu lalu besok akan melakukan
pertandingan yang dijadwalkana jam 16.00-18.00. Tidak ada masalah alergi
makanan.

51
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lembar Kerja
i. Identitas pasien
Nama pasien :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Keadaan khusus :

j. Pengkajian status gizi


Berat badan Indeks masa tubuh (IMT)

Tinggi Badan

BB ideal =

k. Pengkajian riwayat makan


Kebiasaan makan klien Kesimpulan

Frekwensi manan:

Susunan hidangan:

Alergi:

Kebiasaan makan (bahan makanan/ menu yang bisa


dikonsumsi, kebiasaan jajan, makanan pantangan/
tidak disukai):

52
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
l. Intervensi Gizi
Diit : Perhitungan kebutuhan energy & zat
gizi
Tujuan :

Prinsip :

Syarat :

53
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
LAMPIRAN

Lampiran 1: Perhitungan kebutuhan energy

Bayi & Anak (1 – 18 tahun)

Kebutuhan energi : BB ideal* X Kecukupan energi menurut umur**

* BB ideal adalah BB berdasarkan TB anak  lihat median WHO 2005


** Umur anak adalah umur fisiologis (berdasarkan TB)  dilihat menggunakan
baku WHO 2005 (TB/U)

Kecukupan energi sehari menurutumur


Kelompok Umur Kecukupan energi Kecukupan protein
0 – 1 tahun 110 – 120 2,5
1 – 3 tahun 100 2
4 – 6 tahun 90 1,8
Laki-laki Perempuan
7 – 9 tahun 80 – 90 60 – 80 1,5
10 – 14 tahun 50 – 70 40-55 1 – 1,5
14 – 18 tahun 40 – 50 40 1 – 1,5

Dewasa

Total energi = Energi Basal x Faktor Aktifitas x Faktor stress x SDA

Pada keadaan khusus (hamil & menyusui)

Total energi = (Energi Basal X Faktor Aktifitas x SDA) + E kehamilan/menyusui

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung energi basal:


a. Harris Benedict
Laki-laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)

54
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – ( 4,7 x U)

b. Cara Cepat (I)  biasa digunakan pada rumus Du Bois


Laki-laki = 1 kkal x BB (kg) x 24 jam
Perempuan = 0,95 kkal x BB (kg) x 24 jam

c. Cara cepat (II)


Laki-laki = 30 kkal x BB (kg)
Perempuan = 25 kkal x BB (kg)

d. Cara FAO/WHO/UNU
Kelompok umur AMB (kkal/ hr)
(thn) Laki-lai Perempuan
0–3 60,9 B – 54 61,0 B – 51
3 – 10 22,7 B + 495 22,5 B + 499
10 – 18 17,5 B + 651 12,2 B + 746
18 – 30 15,3 B + 679 14,7 B + 496
30 – 60 11,6 B + 879 8,7 B + 829
≥ 60 13,5 B + 487 10,5 B + 596
B = Berat badan
AMB = Angka metabolism basal

Menentukan factor aktifitas

Aktifitas Laki-laki Perempuan


Sangat ringan 1,30 1,30
Ringan 1,65 1,55
Sedang 1,76 1,70
berat 2,1 2,00

55
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lampiran 4. Pembagian makan sehari

2200 kkal
Bahan
Jumlah Selingan
makanan/ Pagi Selingan siang Malam
porsi sore
penukar
Nasi 5 1½ 2 1½
Sayur 4 1 1 1 1
Buah 4 1 1½ 1½
Tempe 3 1 1 1
Daging 3 1 1 1
Minyak 4 1 1 1 1
Gula 3 1 1 ½ ½
Susu 1 1

1800 kkal
Bahan
Jumlah
makanan/ Pagi Selingan Siang Selingan sore
porsi
penukar

Nasi 4½ 1½ ¼ 1¾ 1

Sayur 4 1¼ 1½ 1¼

Buah 4 1 1 1 1

Tempe 3 ½ 1½ 1

Daging 3 1 1 1

Minyak 4 1 ½ 1½ 1

Gula 2½ 1 1 ½

56
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
1400 kkal
Bahan
Jumlah
makanan/ Pagi Selingan Siang Selingan sore
porsi
penukar

Nasi 3 1 1 1

Sayur 2 ¾ ¾ ½

Buah 2½ ½ 2
Tempe 2 1 1

Daging 3 1 1 1

Minyak 2 ½ ¾ ¾

Gula 2 1 1
Susu 1 1

900 kkal (bayi 6-8 bln)


Bahan
Jumlah
makanan/ Pagi Selingan Siang Selingan sore
porsi
penukar
Nasi 1 ¼ ½ 1/4
Daging ½ ¼ ¼
Tempe ½ ¼ ¼
Sayur ½ ¼ ¼
Buah 1½ ¼ ¾ ½
Susu ½ ¼ ¼
Minyak ½ ¼ ¼
ASI Sekehendak
Taburia 1 saset/ hari

57
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lampiran 2. Standar baku WHO 2005

58
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan
Lampiran 3: Daftar Bahan Makanan Penukar

59
Modul praktek gizi dalam daur kehidupan

Anda mungkin juga menyukai