Anda di halaman 1dari 2

Permasalahan umum yang terkait dengan pengelasan pada perusahaan konstruksi dan

migas meliputi:

1. Keterbatasan Keterampilan: Sumber utama masalah ini adalah kurangnya


keterampilan dan pengalaman dalam pengelasan, terutama pada pengelas yang
kurang terlatih dan masih pemula. Hal ini dapat mengakibatkan hasil pengelasan
yang tidak memenuhi standar kualitas dan keamanan yang diharapkan.

2. Kualitas Bahan: Bahan yang digunakan dalam proses pengelasan memainkan peran
penting dalam menentukan kualitas pengelasan. Sumber masalah ini adalah
ketidakmampuan untuk mengontrol kualitas bahan, baik dalam hal komposisi kimia,
sifat mekanik, maupun ketebalan material.

3. Teknologi: Meskipun teknologi pengelasan telah berkembang pesat dalam beberapa


tahun terakhir, tetapi masih terdapat beberapa kendala dalam hal teknologi
pengelasan yang digunakan, seperti pengaturan parameter pengelasan, jenis
elektroda, dan pengendalian panas.

4. Keselamatan: Pengelasan adalah pekerjaan yang berbahaya dan memerlukan


perhatian yang cukup tinggi pada keselamatan kerja. Sumber masalah keselamatan
kerja terkait dengan pengelasan adalah ketidakpatuhan pada prosedur keselamatan
yang telah ditetapkan, kurangnya pelatihan keselamatan bagi pengelas, dan
penggunaan peralatan keselamatan yang tidak memadai.

5. Lingkungan Kerja: Proses pengelasan juga dapat menciptakan polusi lingkungan,


seperti debu, asap, dan gas beracun. Oleh karena itu, sumber masalah terkait
dengan lingkungan kerja terkait dengan pengelasan adalah kurangnya pengendalian
polusi, kurangnya peralatan perlindungan lingkungan, dan kekurangan area kerja
yang aman dan sehat.

Sumber masalah ini dapat bervariasi tergantung pada perusahaan dan situasi yang berbeda.
Namun, beberapa sumber masalah yang umum adalah kurangnya pelatihan dan
pengalaman pengelas, pengendalian kualitas bahan yang buruk, dan kurangnya perhatian
pada keselamatan kerja dan lingkungan kerja.

Permasalahan terhadap pengelasan pada perusahaan konstruksi dan migas serta sumbernya

Pengelasan merupakan salah satu teknik pengolahan logam yang digunakan pada banyak
industri termasuk industri konstruksi dan migas. Namun, beberapa permasalahan terkait
pengelasan pada perusahaan konstruksi dan migas antara lain:
Kurangnya Kualifikasi Welder: Welder yang kurang terampil dapat mengakibatkan kesalahan
pengelasan, yang dapat menyebabkan kegagalan struktural dan risiko kecelakaan yang lebih
besar. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan harus memastikan bahwa semua welder
yang digunakan telah memiliki sertifikat kualifikasi yang tepat.

Kualitas Bahan Baku yang Buruk: Material yang buruk dapat menghasilkan kualitas
pengelasan yang buruk, dan bisa saja mengakibatkan kegagalan struktural pada produk.
Perusahaan harus memastikan bahwa bahan baku yang digunakan memenuhi standar
kualitas yang diperlukan.

Kurangnya Perencanaan dan Pemantauan: Kurangnya perencanaan dan pemantauan dalam


proses pengelasan dapat mengakibatkan kesalahan dan kegagalan struktural. Perusahaan
harus memastikan bahwa setiap tahap pengelasan direncanakan dengan baik dan dipantau
secara ketat.

Kurangnya Pemeliharaan dan Perawatan: Pengelasan yang buruk bisa saja terjadi akibat dari
kurangnya perawatan pada peralatan dan fasilitas yang digunakan dalam proses pengelasan.
Perusahaan harus memastikan bahwa peralatan dan fasilitas pengelasan selalu dalam
kondisi baik dan teratur.

Sumber masalah-masalah ini bisa berasal dari berbagai hal, seperti kurangnya pelatihan dan
sertifikasi, kurangnya perencanaan dan pemantauan, kurangnya perawatan dan
pemeliharaan, dan juga kurangnya pengawasan dan pengendalian. Oleh karena itu,
perusahaan harus memastikan bahwa semua faktor ini telah ditangani dengan baik dan
terkelola dengan benar untuk memastikan kualitas pengelasan yang baik dan aman.

PT Pertamina (Persero) adalah perusahaan migas yang memiliki peran penting


dalam industri minyak dan gas di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun
1957 dan telah menjadi salah satu produsen minyak dan gas terbesar di Indonesia. PT
Pertamina juga memiliki diversifikasi bisnis ke sektor energi baru dan terbarukan
seperti panas bumi, tenaga angin, dan energi surya.

Anda mungkin juga menyukai