Anda di halaman 1dari 2

76

juga disampaikan oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Lukiyana dan


Suryanto pada tahun 2017.
4.2.2. Pengaruh Seleksi (X2) terhadap Prestasi Kerja (Y)
Hasil penelitian untuk variabel Seleksi (X2) yang mana memiliki nilai
dari t hitung sebesar -0.245, sedangkan untuk nilai t tabel adalah 2,021
sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk variabel Seleksi memiliki nilai t
hitung < t tabel sehingga seleksi tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi
kerja di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi,
Proses seleksi tentu dilakukan untuk menjaring kandidat terbaik untuk
mencapai tujuan organisasi, Akademi Penerbang Indonesia juga menerapkan
beberapa skema seleksi pegawai. memang secara garis besar skema seleksi
yang dilakukan kepada peserta seleksi dari sumber PNS ataupun Non PNS.
Masing-masing memiliki kriteria tersendiri dalam proses seleksinya, namun
untuk PNS keputusan diambil oleh Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) yang
diketuai oleh Menteri PANRB sedangkan untuk Non PNS hanya sampai
kepada Kepegawaian API Banyuwangi.
Dalam hal ini seleksi merupakan metode untuk memilih pegawai
dengan kriteria yang terbaik untuk bergabung kedalam organisasi, namun hal
ini tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap prestasi kerja. Dengan
demikian penolakan terhadap hasil dari penelitian ini juga datang dari
penelitian terhadulu yang dilakukan oleh Ni Made Mely Cahyani dan I
Wayan Mudiartha Utama (2019) yang mengatakan bahwa seleksi Pegawai di
memiliki dampak positif terhadap prestasi kerja pegawai.
4.2.3. Pengaruh Penempatan Jabatan (X3) terhadap Prestasi Kerja (Y).
Berdasarkan hasil analisis untuk variabel Penempatan Jabatan (X3)
yang memiliki nilai dari t hitung 4.707 dan untuk nilai t tabel adalah 2,021
sehingga sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk variabel Penempatan
Jabatan memiliki nilai t hitung > t tabel sehingga Penempatan Jabatan
memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja di Akademi Penerbang Indonesia
Banyuwangi,
77

Setelah proses rekrutmen dan seleksi dilakukan serta dipastikan


bahwa individu terbaik paling berkualifikasi telah ditentukan dalam suatu
jabatan tertentu proses selanjutnya adalah proses penempatan jabatan yang
kosong pada organisasi. Proses penempatan jabatan ini menjadi sangat krusial
bagi individu agar dapat berprestasi dan tentu akan mengerucut pada
pencapaian organisasi itu sendiri. Penempatan jabatan dilakukan dari
penyusunan profil jabatan dengan kualifikasi Pendidikan, pengalaman kerja
dan keterampilan pekerjaan dengan demikian proses tersebut dapat dilakukan
organisasi dan mempermudah organisasi dalam menentukan penempatan
jabatan bagi pegawai dan dapat memberikan kontribusi bagi organisasi.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Oktaria Fatra dan Maria
Magdalena (2020) menyimpulkan Penempatan jabatan yang sesuai dapat
mempengaruhi prestasi kerja secara signifikan, demikian pula yang
diungkapan Muhammad Arif, Bayu Ardiyan (2019) dalam penelitiannya
menyampaikan bahwa penempatan jabatan berpengaruh terhadap prestasi
kerja.
4.2.4. Pengaruh Rekrutmen (X1), Seleksi (X2) dan Penempatan Jabatan (X3)
terhadap Prestasi Kerja (Y)
Dari hasil penelitian ini kita dapati nilai F hitung adalah 8.137
sedangkan nilai F tabel = 2.83 dengan demikian F hitung > F tabel maka pada
penelitian ini (H4) Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan Jabatan secara
simultan berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Akademi
Penerbang Indonesia Banyuwangi dapat diterima.
Dalam upaya mendapatkan sumber daya manusia yang baik serta
tercapainya tujuan organisasi maka organisasi harus memperhatikan
bagaimana organisasi melakukan rekrutmen, seleksi hingga penempatan
jabatan pegawai agar para pegawai yang telah direkrut dapat bekerja ditempat
yang sesuai dengan bidangnya sehingga dapat mencapai prestasi kerja yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai