juga disampaikan oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Lukiyana dan
Suryanto pada tahun 2017. 4.2.2. Pengaruh Seleksi (X2) terhadap Prestasi Kerja (Y) Hasil penelitian untuk variabel Seleksi (X2) yang mana memiliki nilai dari t hitung sebesar -0.245, sedangkan untuk nilai t tabel adalah 2,021 sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk variabel Seleksi memiliki nilai t hitung < t tabel sehingga seleksi tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Proses seleksi tentu dilakukan untuk menjaring kandidat terbaik untuk mencapai tujuan organisasi, Akademi Penerbang Indonesia juga menerapkan beberapa skema seleksi pegawai. memang secara garis besar skema seleksi yang dilakukan kepada peserta seleksi dari sumber PNS ataupun Non PNS. Masing-masing memiliki kriteria tersendiri dalam proses seleksinya, namun untuk PNS keputusan diambil oleh Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) yang diketuai oleh Menteri PANRB sedangkan untuk Non PNS hanya sampai kepada Kepegawaian API Banyuwangi. Dalam hal ini seleksi merupakan metode untuk memilih pegawai dengan kriteria yang terbaik untuk bergabung kedalam organisasi, namun hal ini tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap prestasi kerja. Dengan demikian penolakan terhadap hasil dari penelitian ini juga datang dari penelitian terhadulu yang dilakukan oleh Ni Made Mely Cahyani dan I Wayan Mudiartha Utama (2019) yang mengatakan bahwa seleksi Pegawai di memiliki dampak positif terhadap prestasi kerja pegawai. 4.2.3. Pengaruh Penempatan Jabatan (X3) terhadap Prestasi Kerja (Y). Berdasarkan hasil analisis untuk variabel Penempatan Jabatan (X3) yang memiliki nilai dari t hitung 4.707 dan untuk nilai t tabel adalah 2,021 sehingga sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk variabel Penempatan Jabatan memiliki nilai t hitung > t tabel sehingga Penempatan Jabatan memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, 77
Setelah proses rekrutmen dan seleksi dilakukan serta dipastikan
bahwa individu terbaik paling berkualifikasi telah ditentukan dalam suatu jabatan tertentu proses selanjutnya adalah proses penempatan jabatan yang kosong pada organisasi. Proses penempatan jabatan ini menjadi sangat krusial bagi individu agar dapat berprestasi dan tentu akan mengerucut pada pencapaian organisasi itu sendiri. Penempatan jabatan dilakukan dari penyusunan profil jabatan dengan kualifikasi Pendidikan, pengalaman kerja dan keterampilan pekerjaan dengan demikian proses tersebut dapat dilakukan organisasi dan mempermudah organisasi dalam menentukan penempatan jabatan bagi pegawai dan dapat memberikan kontribusi bagi organisasi. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Oktaria Fatra dan Maria Magdalena (2020) menyimpulkan Penempatan jabatan yang sesuai dapat mempengaruhi prestasi kerja secara signifikan, demikian pula yang diungkapan Muhammad Arif, Bayu Ardiyan (2019) dalam penelitiannya menyampaikan bahwa penempatan jabatan berpengaruh terhadap prestasi kerja. 4.2.4. Pengaruh Rekrutmen (X1), Seleksi (X2) dan Penempatan Jabatan (X3) terhadap Prestasi Kerja (Y) Dari hasil penelitian ini kita dapati nilai F hitung adalah 8.137 sedangkan nilai F tabel = 2.83 dengan demikian F hitung > F tabel maka pada penelitian ini (H4) Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan Jabatan secara simultan berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi dapat diterima. Dalam upaya mendapatkan sumber daya manusia yang baik serta tercapainya tujuan organisasi maka organisasi harus memperhatikan bagaimana organisasi melakukan rekrutmen, seleksi hingga penempatan jabatan pegawai agar para pegawai yang telah direkrut dapat bekerja ditempat yang sesuai dengan bidangnya sehingga dapat mencapai prestasi kerja yang baik.
Pengaruh Kompetensi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Pegawai Bpkad Kabupaten Bondowoso)