Anda di halaman 1dari 2

Tema kemajuan Indonesia

Indonesia dari pandangan dunia luar

Sekitar akhir tahun 2017 saya mengikuti kulaih magister di salah satu universitas negeri di
Indonesia. Secara kebetulan dosen yang mengajar saya, s2 dan s3 lulusan dari luar negeri yaitu
rusia. Dalam perkuliah itu dia menyampaikan kalau beliau sangat bangga menjadi orang
Indonesia. Beliau banyak bertemu dengan orang dari luar negeri. Kata beliau rata-rata mereka
sangat respek kepada Indonesia. Pernah beliau mengikuti kegiatan seminar di Malaysia, teman -
teman beliau dari malaysia juga menyampaikan kekagumanya pada Indonesia yang mampu
melewati proses suksesi kepemimpinan nasionaklnya yang bagus dan penuh demokrasi. Tidak
seperti malaysia yang suksesi kepemimpinan Nasionalnya mengalami kegagalan. Begitu juga
katanya Indonesia juga sukses meleati gejolak-gejolak ekonomi kecil seperti kenaikan harga
BBM dengan tanpa gejolak yang berarti. Berbeda denagan malaysia masih mengahadapi demo
besar-besaran ketika pemerintah mengumumkan perubahan harga bbm mereka. Mungkin yang
disampaikan dosen saya ini hanya merupakan potret kecil gambaran kemajuan kedewasaan
masyarakat kita walaupun sangat subjektif.

Pembangunan infrastruktur

salah satu pencapaian kemajuan adalah pembangunan infrastruktur. Tugas tambahan sebagai
kepala smk mengharuskan saya harus sering ke ibu kota provinsi yakni Surabaya, karena sejak
ditetapkanya UUD Sisdiknas wewenang pengelelolaan sekolah menengah berada di bawah
pemerintah provinsi. Sekitar tahun 2011 – 2018 untuk ke Surabaya harus ditempuh dengan
perjalanan 4-5 jam. Berarti ketika ada undangan acara di kantor dinas Pendidikan provinsi jam 8
berarti saya jam 3 malam harus sudah berangkat dari rumah saya di kabupaten blitar. Bisa
dibayangkan untuk blitar saja jam 3 bagaimana dengan teman-teman yang berasal dari madiun,
ponorogo dan juga pacitan tentu lebih sore lagi. Sekarang dengan adanya tol suarabaya – malang
dan juga Surabaya – Mojokerto perjalan ke surbaya cukup ditempuh dengan waktu 2 – 2,5 jam.

Jumlah kepemilikan kendaraan bermotor


Kadang sambal duduk di teras rumah saya melihat kendaraan bermotor lalu Lalang di depan
rumah saya. Kebetulan rumah saya berada dijalan poros provinsi yang menghubungkan
kabupaten blitar dan kabupaten malang. Selain dari wilayah bliatr sendiri orang – orang dari
wilayah trenggalek dan tulungagung juga harus melewati jalan depan rumah ini. Awal tahun
2010 jalan ini masih lengang belum ramai seperti saat ini. Jalanyapun juga belum selebar
sekarang. Tetapi sekarang hampir setiap menit minimal ada 20 sampai 30 kedaraan yang lewat.
Mau menyebarang ke masjid yang ada di seberang jalan pun harus menunggu lama.

Jum;ah kepemilikan telepon genggam

Meningkat pola makan

Kekuatan tambang

Anda mungkin juga menyukai