Referensi:
M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2016,
cetakan 11 (terjemahan)
Website
20 Pan left: Kapal-kapal VOC di Saat itu, VOC sudah cukup memiliki pengaruh di
pelabuhan batavia Nusantara. Namun, mereka belum mengganggu Siak
secara militer karena masih berkonsentrasi menguasai
Maluku dan Jawa.
21 Long shot: VOC mendaratkan Bagaimanapun juga, aksi militer akhirnya tidak
tentaranya di pelabuhan siak terelakkan. Upaya VOC berusaha memonopoli
perdagangan di Malaka telah memprovokasi
kesultanan Siak.
22 Zoom out: Benteng di Pulau Bintan Sultan Abdul Jalil bahkan membangun benteng
pertahanan di Pulau Bintan untuk menekan posisi
VOC.
23 Zoom out: Sultan Abdul Jalil Rakhmat Tahun 1746, ketika konflik dengan VOC belum selesai,
Syah tutup usia Sultan Abdul Jalil Rakhmat Syah tutup usia. Beliau
kemudian mendapatkan gelar anumerta Marhum
Buantan, karena wafatnya di Kota Buantan. Tradisi
Fade out gelar anumerta akan diteruskan pada sultan-sultan
berikutnya.
24 Mid shot: Sultan Abdul Jalil Muzaffar Tahta Siak diteruskan oleh putra mahkota dengan
Syah gelar Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah.
25 Long shot: suasana di depan istana Kesultanan Siak terus mengalami perkembangan
Kesultanan Siak secara ekonomi dan politik, meskipun tidak berupaya
memperlebar wilayah kekuasaan.
26 Long shot: Pertempuran di Laut Siak Perkembangan Siak pada tahun-tahun ini semakin
vs VOC memancing kompetisi dengan VOC. Tahun 1751,
perang kembali berkecamuk antara Kesultanan Siak
melawan VOC.
27 Long shot: Gedung VOC terbakar Pada perang tersebut, Pasukan Siak bahkan sempat
membakar gedung VOC. Namun, peperangan tersebut
masih belum mampu menggoyahkan kekuasaan VOC
di Malaka.
28 Mid shot: Sultan Abdul Jalil Jalaludin Tahun 1765, Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah tutup
Syah usia. Tahta Siak selanjutnya dipegang oleh Sultan
Abdul Jalil Jalaludin Syah.
Bersambung