Anda di halaman 1dari 6

PERLAWANAN RAKYAT RIAU

TERHADAP VOC
Perlawanan rakyat Riau terhadap voc
dilakukan oleh kerajaan-kerajaan kecil
diwilayah Riau seperti Siak, Indragiri, Rokan,
dan Kampar. Perlawanan ini tidak terlepas
dari keinginan dan upaya VOC menguasai
pusat perdagangan di wilayah Riau. VOC yg
berhasil menggeser kedudukan Portugis di
Malaka berusaha memperluas wilayah
kekuasaan di Riau melalui politik adu domba.
A. PERLAWANAN SIAK SRI
INDRAPURA
Salah satu perlawanan rakyat Riau terhadap
VOC adalah perlawanan dari kerajaan Siak Sri
Indrapura. Perlawanan Siak Sri Indrapura
tersebut dipimpin langsung oleh sultan Siak,
Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah. Pembangunan
benteng dilakukan untuk mempermudah
serangan terhadap pertahanan VOC di Malaka.
Perlawanan kerajaan Siak dilanjutkan oleh
Sultan abdul Jalil Muzhaffar Syah, Putra Sultan
Abdul Jalil Rahmat Syah.
Menghadapi serangan pasukan Siak, VOC
melakukan blokade ekonomi untuk melemahkan
kekuaan Siak.
Pada tahun 1792 terjadi pertempuran antara
pasukan Siak dan VOC di Pulau Guntung. Siak
telah mempersiapkan kapal dengan persenjataan
lengkap untuk menghancurkan pertahanan
VOC.Untuk menghadapi serangan pasukan Siak,
VOC mendatangkan bala bantuan yang terdiri
atas orang-orang Tionghoa.
B. SIASAT HADIAH SULTAN
Selama pertempuran di Pulau Guntung pasukan
VOC lebih unggul karena persenjataan VOC lebih
lengkap dan canggih. Pertempuran yang telah
berlangsung selama satu bulan menyebabkan pasukan
Siak kelelahan. Oleh karena itu, Sultan Siak
memerintahkan pasukannya agar mundur ke garis
pertahanan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
Sultan Siak bersama para panglima mengatur siasat
baru. Siasat perang ini dikenal dengan nama “Siasat
Hadiah Sultan”. Sultan diminta berpura-pura berdamai
dengan VOC. Ajakan damai ini disambut dengan
gembira oleh VOC.
Perundingan damai antara VOC dan Sultan Siak
dilakukan di Loji Pulau Guntung. Dalam perundingan
itu VOC memaksa Sultan Siak melakukan kesepakatan
yang isinya sangat merugikan rakyat Siak.
Dalam perundingan itu Sultan Siak dipaksa
tunduk kepada VOC. Sultan Siak dengan sigap
memberikan isyarat kepada pasukan Siak yang
sebenarnya telah mengepung Loji itu. Pasukan Siak
segera menyerang orang-orang VOC yang ada di Loji.
Pasukan Siak membakar seluruh bangunan Loji.
Akhirnya rombongan Sultan berhasil kembali dengan
kemenangan. Meskipun demikian, keberhasilan “Siasat
Hadiah Sultan” belum mampu mengusir VOC dari
Siak.
Setelah Sultan Abdul Jalil Muzhaffar Syah
wafat, perlahan Kerajaan Siak mengalami
kemunduran bahkan pada akhirnya Kerajaan
Siak harus tunduk kepada VOC. Sultan Siak
menandatangani kesepakatan dengan VOC
melalui Traktat Siak. Berdasarkan Traktat
tersebut, VOC tetap mengakui otonomi Kerajaan
Siak, tetapi beberapa wilayah Siak seperti Kota
Pinang, Pagarawan, Batu Bara, Langkat,
Temiang, dan Deli harus diserahkan kepada
VOC.

Anda mungkin juga menyukai