Anda di halaman 1dari 6

Makalah Rakyat Riau Angkat Senjata

Minggu, 27 Oktober 2019

Makalah Rakyat Riau Angkat Senjata

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya
makalah yang berjudul Rakyat Riau Angkat Senjata Makalah yang masih perlu
dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang membacanya. Secara garis besar makalah ini memuat latar belakang tentang
rakayat riau angkat senjata pada masa melawan kolonialisme belanda. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak,
penulis tidak mungkin menyelesaiakan penyusunan makalah ini, untuk itu ucapan
terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pihak pembaca.

Demikian saya sampaikan terima kasih serta mohon maaf yang sebesar-besarnya
bila ada kesalahan kata maupun kalimat, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi
siswa siswi khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Kendari, Oktober 2019

Penyusun,

Kelompok 06

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 3

Bab I Pendahuluan 4

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan 4

D. Manfaat 4

Bab II Pembahasan 5
A. Perlawanan Rakyat Riau 5

B.Tokoh Perlawanan Riau 7

C. Dampak Positif dan Negatif Perlawanan Riau 8

Bab III Penutup 9

A. Kesimpulan 9

B. Saran 9

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Naluri VOC untuk melaksanakan monopoli perdagangan dan menguasai daerah-


daerah di Nusantara, nyatanya belum usai. Setelah menguasai Malaka, VOC
mengincar Kepulauan Riau. VOC mulai menanamkan pengaruhnya di Riau, mereka
melakukan politik memecah belah (politik devide et empera). Maka dampaknya,
kerajaan-kerajaan kecil di Riau, seperti Siak, Indragiri, Rokan, dan Kampar semakin
terdesak akibat perlakuan jajahan VOC yang bertindak sewenang-wenang dan meluluh
lantahkan perekonomian rakyat. Oleh karena itu, dimulailah perlawanan dari beberapa
kerajaan, sehingga mereka melaksanakan genjatan senjata yang sering disebut
Rakyat Riau Angkat Senjata.

B.Rumusan Masalah

1. Apa yang melatarbelakangi rakyat Riau angkat senjata ?

2. Bagaimana kronologis perang tersebut ?

Siapa saja tokoh dari perlawanan Riau ?

3. Apa dampak positif dan negatif dari perlawanan Riau ?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya perang rakyat Riau dengan VOC.

2. Untuk mengetahui kerajaan pelopor gerakan rakyat Riau angkat senjata.

3. Untuk mengetahui kronologis perang rakyat Riau.

D.Manfaat
1. Melatih siswa bekerja sama dalam penyusunan makalah

2. Menambah pengetahuan siswa tentang sejarah perlawanan rakyat Riau terhadap


VOC.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perlawanan Rakyat Riau

Pada era Kolonialisme Belanda dibentuklah suatu kongsi dagang yang bernama
Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). Suatu kongsi dagang yang memonopoli
dagang dan hasil bumi Nusantara. Ambisi untuk melakukan monopoli perdagangan
dan menguasai berbagai daerah di Nusantara terus dilakukan oleh VOC. Di samping
menguasai Malaka, VOC juga mulai mengincar Kepulauan Riau. Dengan politik
memecah belah, VOC mulai berhasil menanamkan pengaruhnya di Riau. Kerajaan
kerajaan kecil seperti Siak, Indragiri, Rokan, dan Kampar semakin terdesak oleh
pemaksaan monopoli dan tindakan sewenang-wenang dari VOC, di balik itu rakyat
Indonesia tidak terima atas keserakahan VOC itu. Oleh karena itu, beberapa kerajaaan
mulai melancarkan perlawanan, sehingga terjadilah perang dimana-mana. Salah
satunya adalah rakyat Riau, mereka tidak terima atas monopoli yang dilakukan
Belanda, sehingga mereka melaksanakan genjatan senjata yang sering disebut Rakyat
Riau Angkat Senjata.

Salah satu contoh perlawanan di Riau adalah perlawanan yang dilancarkan oleh
Kerajaan Siak Sri Indrapura. Raja Siak Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723 1744)
memimpin rakyatnya untuk melawan VOC. Setelah berhasil merebut Johor, kemudian
ia membuat benteng pertahanan di Pulau Bintan. Dari pertahanan di Pulau Bintan ini,
pasukan Sultan Abdul Jalil mengirim pasukan di bawah komando Raja Lela Muda
untuk menyerang Malaka. Uniknya dalam pertempuran ini, Raja Lela Muda selalu
mengikutsertakan puteranya yang bernama Raja Indra Pahlawan. Itulah sebabnya
sejak remaja Raja Indra Pahlawan sudah memiliki kepandaian berperang. Sifaf bela
negara/ tanah air sudah mulai tertanam pada diri Raja Indra Pahlawan.

Dalam suasana konfrontasi dengan VOC itu, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat.
Sebagai gantinya diangkatlah puteranya yang bernama Muhammad Abdul Jalil
Muzafar Syah (1746 -1760). Raja ini juga memiliki naluri seperti ayahandanya yang
ingin selalu memerangi VOC di Malaka dan sebagai komandan perangnya adalah Raja
Indra Pahlawan. Tahun 1751 berkobar perang melawan VOC.

Sebagai strategi menghadapi serangan Raja Siak, VOC berusaha memutus jalur
perdagangan menuju Siak. VOC mendirikan benteng pertahanan di sepanjang jalur
yang menghubungkan Sungai Indragiri, Kampar, sampai Pulau Guntung yang berada di
muara Sungai Siak. Kapal-kapal dagang yang akan menuju Siak ditahan oleh VOC. Hal
ini merupakan pukulan bagi Siak. Oleh karena itu, segera dipersiapkan kekuatan yang
lebih besar untuk menyerang VOC. Sebagai pucuk pimpinan pasukan dipercayakan
kembali kepada Raja Indra dan Panglima Besar Tengku Muhammad Ali. Dalam
serangan ini diperkuat dengan kapal perang Harimau Buas yang dilengkapi dengan
lancang serta perlengkapan perang secukupnya. Terjadilah pertempuran sengit di
Pulau Guntung (1752 1753). Ternyata benteng VOC di Pulau Guntung itu berlapis-
lapis dan dilengkapi meriam-meriam besar.

Dengan demikian pasukan Siak sulit menembus benteng pertahanan itu. Namun
banyak pula jatuh korban dari VOC, sehingga VOC harus mendatangkan bantuan
kekuatan termasuk juga orang-orang Cina. Pertempuran hampir berlangsung satu
bulan. Sementara VOC terus mendatangkan bantuan. Melihat situasi yang demikian
itu, kedua panglima perang Siak menyerukan pasukannya untuk mundur kembali ke
Siak. Sultan Siak bersama para panglima dan penasihat mengatur siasat baru.
Disepakati bahwa VOC harus dilawan dengan tipu daya. Sultan diminta berpura-pura
berdamai dengan cara memberikan hadiah kepada Belanda.

Oleh karena itu, siasat ini dikenal dengan siasat hadiah sultan. VOC setuju dengan
ajakan damai ini. Perundingan damai diadakan di loji di Pulau Guntung. Pada saat
perundingan baru mulai, justru Sultan Siak dipaksa untuk tunduk kepada
pemerintahan VOC. Sultan segera memberi kode pada anak buah dan segera
menyergap dan membunuh orang-orang Belanda di loji itu. Loji segera dibakar dan
rombongan Sultan Siak kembali ke Siak dengan membawa kemenangan, sekalipun
belum berhasil mengenyahkan VOC dari Malaka. Siasat perang ini tidak terlepas dari
jasa Raja Indra Pahlawan. Oleh karena itu, atas jasanya Raja Indra Pahlawan diangkat
sebagai Panglima Besar Kesultanan Siak dengan gelar: Panglima Perang Raja Indra
Pahlawan Datuk Lima Puluh. Pada akhirnya rakyat Riau memperoleh kemenangan dari
VOC.

B. Tokoh Perlawanan Riau

- Sultan Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah

Tahun 1751 berkobar lagi perang melawan VOC setelah kematian ayahnya

VOC memutus jalur perdagangan menuju Siak

VOC mendirikan Benteng Pertahanan sepanjang sungai Indragiri, Kampar, Sampai


Pulau Guntung yang berada di muara sungai Siak

Pertempuran puncak terjadi di pulau Guntung (1752 - 1753) yang diperkuat dengan
kapal perang Harimau Buas. Pertempuran berlangsung satu bulan. Banyak korban
berjatuhan dari kedua pihak.

Sultan diminta berpura-pura berdamai dengan VOC yang dikenal dengan siasat hadiah
sultan yang diadakan di Loji, Pulau Guntung

Saat perundingan, sultan dipaksa tunduk kepada VOC. Sultan memberi kode kepada
anak buahnya untuk menyergap. Loji dibakar dan sultan kembali ke Siak membawa
kemenangan. Siasat perang ini tidak lepas dari jasa Raja Indra Pahlawan. Oleh karena
jasanya Raja Indra Pahlwan diangkat menjadi Panglima Besar Kesultanan Siak dengan
gelar Panglima Perang Raja Indra Pahlawan Datuk Lima Puluh

- Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah

Berhasil merebut Johor kemudian membuat Benteng Pertahanan di pulau Bintan

Mengirim pasukan dibawah komando Raja Lela Muda untuk menyerang Malaka
bersama putranya Raja Indra Pahlawan.
Dalam suasana memanas, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat dan digantikan
putranya yaitu Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah (1746 - 1760) dengan komandan
perangnya adalah Raja Indra Pahlawan

C. Dampak Positif dan Negatif Perlawanan Riau

- Negatif

Memecahbelahkan kerajaan Riau

Warga Riau menderita karena kekalahan terhadap VOC

-Positif

Munculnya strategi perang baru bagi Riau

Memicu semangat kemerdekaan bagi warga Riau

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perang antara rakyat Riau dengan VOC terjadi sangat sengit. Pada saat perang
tersebut, VOC mendatangkan bantuan dari China dan sekutunya, sehingga pada saat
itu rakyat Riau ditarik mundur untuk merundingkan strategi perang baru, sehingga
dalam perundingan tersebut didapatlah suatu ide untuk berpura-pura mengajak VOC
berdamai. Sehingga pada saat perundingan damai dengan VOC tersebut, rakyat Riau
berkesempatan untuk memukul habis para petinggi VOC. Pada akhirnya rakyat Riau
mendapat kemenangan dari VOC.

B. Saran

Sebaiknya dalam pemakaian makalah ini sebagai literatur pembaca jangan terlalu
terpaku terhadap apa yang disajikan, sebab kami juga masih dalam proses belajar
penyusunan makalah. Untuk pembahasan lebih lengkap, pembaca sebaiknya mencari
literatur lain sebab makalah ini belum lengkap karena sangat jarang terdapat literatur
yang membahas mengenai perlawanan rakyat Riau terhadap VOC.

Anggivvabn di 08.45

Berbagi

1 komentar:

Unknown13 Oktober 2021 06.25

daftar pustakanya mana


Balas

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Anggivvabn

Hai, guys. Perkenalkan saya Anggi Vita Sari. Saya pelajar kelahiran 2003. Semoga
setiap blog yang saya buat bisa bermanfaat buat kalian. Dan setiap komen (saran) dri
kalian sangat dibutuhkan buat perkembangan kedepannya blog ini dan terima kasih
buat kalian semua yg sudah mau mengunjungi blog ini. Kalian bisa menemukan saya
di instagram @anggiiabn_

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai