Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

SEJARAH INDONESIA

(PERANG MELAWAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME)

A. PERANG MELAWAN HAGEMONI DAN KESERAKAHAN KONGSI


DAGANG

RAKYAT RIAU ANGKAT SENJATA

GURU PEMBIMBING : AINAL MARDHIAH

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VI :

1. Fauzia Aulia Adha


2. Hafy Lathifan
3. M. Aqil
4. Rifqa Alfina

DINAS PENDIDIKAN ACEH


SMA NEGERI 8 BANDA ACEH
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadiran Allah SWT, karena dengan anugerah dan kasih sayangNya yang
telah diberikan pada penulis sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah “RAKYAT
RIAU ANGKAT SENJATA”. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik, yang akan memberikan manfaat di kemudian hari guna kemajuan
ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Guru Pembimbing yang
telah memberikan masukan kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “RAKYAT RIAU
ANGKAT SENJATA.” Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Makalah ini
terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Semoga makalah yang
telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan bagi
pembaca sekalian. Terima kasih

Banda Aceh, 5 Oktober 2020

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ 1


KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG KEJADIANNYA ........................................................................ 4
B. PEMIMPINNYA .............................................................................................................. 4
C. KAPAN TERJADINYA .................................................................................................. 4
D. BAGAIMANA JALANNYA PERANG .......................................................................... 4
E. BAGAIMANA AKHIRNYA PERANG .......................................................................... 5
KESIMPULAN ..................................................................................................................... 6

3
A. LATAR BELAKANG KEJADIANNYA
Ambisi untuk melakukan monopoli perdagangan dan menguasai berbagai daerah di
Nusantara terus dilalukan VOC. Di samping menguasai Malaka, VOC juga mulai
mengincar kepulauan Riau. Dengan politik memecah belah VOC mulai berhasil
menanamkan pengaruhnya di Riau. Kerajaan-keraajan kecil seperti Siak, Indragiri, Rokan,
Dan Kampar semakin terdesak oleh ambisi monopoli dan Tindakan sewenag-wenang
VOC. Oleh karena itu, beberapa kerajaan mulai melancarkan perlawanan. (M. Aqil)

B. PEMIMPINNYA
Raja Siak Sultan Abdul Jalil Rahmat (1723-1744) memimpin rakyatnya untuk melawan
VOC. Dari pertahanan di Pulau Bintan ini pasukan Sultan Abdul Jalil mengirim pasukan
di bawah komando Raja Lela Muda untuk menyerang Malaka.. Dalam suasana konfrontasi
dengan VOC itu, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat. Sebagai gantinya diangkatlah
putranya yang bernama Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah (1764-1760). Raja
Muhammad Abdul Jalil Muzafar menunjuk Raja Indra Pahlawanan sebagai pimpinan
perangnya. (Hafy Lathifan).

C. KAPAN TERJADINYA
Perlawanan di Riau yang di lancarkan oleh Kerajaan Siak Sri Indrapura. Terjadi pada tahun
1723-1753. (Rifqa Alfina).

D. BAGAIMANA JALANNYA PERANG


Perlawanan di Riau yang dilancarkan oleh kerajaan Siak Sri Indrapura. Raja Siak Sultan
Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1744) memimpin rakyat untuk melawan VOC. Setelah
brhasil merebut Jonhor kemudian ia membuat benteng pertahanan di Pulau Bintan. Dari
pertahanan di Pulau Bintan ini pasukan sultan Abdul Jalil mengirim pasukan di bawah
komando Raja Lela Muda untuk menyerang Malaka.
Dalam suasana konfrontasi dengan VOC itu, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat.
Sebagai gantinya diangkatlah putranya yang bernama Muhammad Abdul Jalil Muzafar
Syah (1746-1760).Raja Muhammad Abdul Jalil Muzafar menunjuk Raja Indra Pahlawan
sebagai pimpinana perangnya. Pada tahun 1751perang berkobar anatara Kerajaan Siak
melawan VOC. VOC berusaha memutus jalur perdagangan menuju Siak. Kapal-kapal
dagang yang akan menuju Siak ditahan oleh VOC. Sebagai pucuk pimpinan pasukan

4
dipercayakan Kembali kepada Raja Indra Pahlawan dan Panglima Besar Tengku
Muhammad Ali.
Serangan ini di perkuat dengan kpal perang “Harimau Buas”. Terjadilah pertempuran
sengit di Pulau Guntung (1752-1753). Ternyata benteng VOC berlapis-lapis dan di
lengkapi Meriam-meriam besar.. Dengan demikian pasukan Siak sulit menembus benteng
pertahanan itu. Namun banyak pula jatuh korban dari VOC, sehingga VOC harus
mendatangkan bantuan. Melihat situasi yang demikian itu kedua panglima perang Siak
menyerukan pasukannya untuk mundur Kembali ke Siak. (Fauzia Aulia Adha).

E. BAGAIMANA AKHIRNYA PERANG


Sultan Siak Bersama para pnglima dan penasihatnya mengatur siasat baru. Sultan diminta
untuk berpura-pura berdamai dengan cara memberikan hadiah kepada Belanda. Siasat itu
dikenal dengan “Siasat Hadiah Sultan). Perundingan damai diadakan di Loji di Pulau
Guntung. Pada saat perundingan justru Sultan Siak dipaksa untuk tunduk kepada
pemerintah VOC. Sultan segera memberi kode dan segera menyergap dan membunuh
orang Belanda, segera dibakar dan rombongan Sultan Siak Kembali ke Siak dengan
membawa kemenangan, sekalipun belum berhasil mengusir VOC dari Malaka. (Fauzia
Aulia Adha).

5
KESIMPULAN

Perang antara rakyat Riau dengan VOC terjadi sangat sengit. Pada saat perang tersebut, VOC
mendatangkan bantuan dari China dan sekutunya, sehingga pada saat itu rakyat Riau ditarik
mundur untuk merundingkan strategi perang baru, sehingga dalam perundingan tersebut
didapatlah suatu ide untuk berpura-pura mengajak VOC berdamai. Sehingga pada saat
perundingan damai dengan VOC tersebut, rakyat Riau berkesempatan untuk memukul habis
para petinggi VOC. Pada akhirnya rakyat Riau mendapat kemenangan dari VOC.

Anda mungkin juga menyukai