Kelompok 10
M. Zakwan Muyassar
Muhammad Fadhil
Tito Santana
MAKALAH
GURU PEMBIMBING
Ustadzah Dhilla
DISUSUN OLEH
1. M. Zakwan Muyassar (VII B)
2. Muhammad Fadhil (VII B)
3. Tito Santana (VII B)
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.
LatarBelakang…………………………………………………………...1
1.2.
RumusanMasalah………………………………………………………..1
1.3.
Tujuan…………………………………………………………………...1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Sejarah awal mula pembentukan kesultanan Siak Sri Indrapura…………..2
2.2. Masuk dan berkembangnya agama islam di kesultanan Siak Indrapura…...2
2.3. Aksi perlawanan terhadap kolonial belanda dan jepang…………………...3
2.4. Peninggalan-peninggalan sejarah didalam istana siak beserta kegunaan
Barang tersebut…………………………………………………………..3-4
BAB III : PENUTUP
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………..5
LAMPIRAN…………………………………………………………………………..6
ii
PENDAHULUAN
Sebagian dari kita mungkin tidak asing dari Istana Siak. Atau dari kita udah pernah
kesana. Istana besar yang ada di siak tempatnya benda-benda peninggalan penjajahan.
Dengan taman yang indah, bikin kita tidah mau pulang, itulah istana siak.
Didalamnya terdapat peninggalan sejarah seperti jam original, komet yang hanya ada 2
didunia dan didalamnya terdapat foto sulthan dari pertama hingga terakhir dan yang paling
menarik adalah ada berangkas yang belum bisa dibuka sampai sekarang. Mau di bor, panggil
ahli kunci, ga mau juga terbuka
Maaf bila ada kesalahan, Kami tutup latar belakang kami. Sekian dari kami Wabillahi
tufiq wal hidayah wassalamualaikum Warah matullahi wabarakatuh
1.3. TUJUAN
1
PEMBAHASAN
2.1. SEJARAH AWAL MULA PEMBENTUKAN KESULTANAN SIAK SRI
INDRAPURA
Pada 1723 M, seorang putra Raja bernama Raja Kicik (Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah) dari
pasangan Sultan Mahmud Syah (Raja Johor) dan Encik Pong menjadi pendiri Kerajaan Siak.
Sebelumnya, Perebutan kekuasaan oleh Raja Kecik dan Tengku Sulaiman berlangsung alot.
Kedua belah pihak saling mengalahkan di medan pertempuran. Kerugian besar pun harus
ditanggung dua belah pihak. Akhirnya, keduanya memutuskan untuk mundur. Tengku
Sulaiman mundur ke daerah Pahang, sementara Raja Kecik mundur ke Bintan dan
mendirikan kerajaan sendiri di tepian Suangai Buantan. Sejak saat itu, roda pemerintahan
terus berputar. Namun pusat kekuasaan Kerajaan Siak terus berpindah-pindah. Hingga pada
masa pemerintahan Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin, pusat kerajaan di pindah
ke daerah Siak, hingga nama kerajaan itu menjadi Siak Sri Indrapura.
Pada saat awal Kesultanan Melayu Melaka, Riau menjadi tempat pusat agama islam. Sesudah
itu perkembangan agama Islam di Siak menjadikan daerah ini sebagai salah satu pusat
penyebaran dakwah Islam, hal ini tidak bebas dari penggunaan nama Siak secara luas di
daerah Melayu. Bila dikaitkan dengan pepatah Minangkabau yang terkenal Hukum budaya
menurun, syara’ atau mendaki dapat bermakna masuknya Islam atau mengislamkan dataran
tinggi pedalaman Minangkabau dari Siak sehingga orang-orang yang pandai dalam agama
Islam sejak dulu sampai sekarang, sedang tetap dikata dengan Orang Siak. Sementara di
Semenanjung Malaya, penyebutan Siak sedang dipergunakan sebagai nama posisi yang
bersesuaian dengan urusan agama Islam.
2
2.3. AKSI PERLAWANAN TERHADAP KOLONIAL BELANDA DAN JEPANG
Tengku Buang Asmara membawa banyak hadiah. Belanda sangat gembira, dan mengira
bahwa Sultan Siak sudah menyerah, dan Kerajaan Siak telah mereka taklukkan.Namun,
dalam kegembiraannya, Belanda tidak menyadari bahwa loji mereka sudah dipenuhi prajurit
Siak. Dengan aba-aba Tengku Buang Asmara, prajurit Siak segera menghunuskan pedangnya
bernama Sayyid Umar Panglima. Tewaslah komandan tersebut. Loji tersebut dibakar, dan
dan berhasil membunuh semua serdadu Belanda. Dalam hikayat Siak, disebutkan bahwa
komandan loji Belanda tersebut bernama Fetor. Dia dibunuh oleh menantu Sultan yang
Sultan beserta seluruh prajuritnya kembali ke Ibukota, Mempura pada saat itu, dengan
membawa kemenangan.
A. KOMET
sumber musik yang digunakan yakni berupa piringan yang terbuat dari besi yang berbentuk
lingkaran. Tidak berbeda jauh dengan gramofon, untuk memainkan alat musik ini harus
diputar secara manual terlebih dahulu.
B. MERIAM TUMBUNG
meriam ini pernah dicuri pada tahun 1960. Alih-alih mencurinya utuh-utuh, si pencuri
memotong meriam jadi dua bagian. Dia mencuri bagian moncongnya saja dan meninggalkan
bagian pangkalnya. Konon, si pencuri terkena 'kutukan' dari istana ini. Si pencuri
mendapatkan kesialan karena kapal yang hendak membawanya ke Singapura, tenggelam di
Teluk Salak. Moncong meriam itu ditemukan di kapal tersebut. Akhirnya moncong meriam
dapat diselamatkan dan dikembalikan ke Istana.
3
C. BRANGKAS BAJA
Brangkas ini tidak bisa dibuka sampai sekarang. Kunci lemari besi tersebut di buang ke laut
oleh Sultan Syarif Kasim II Siak yang terakhir, waktu menjadi Penasihat Presiden Soekarno,
yakni sekitar tahun 1945-1950. Menurut catatan sejarah, keturunan Kerajaan Siak berhenti
pada Sultan Syarif Khasim II, walaupun memiliki dua isteri dan dua selir. Entah karena
alasan apa, sultan membuang kunci tersebut dibuang ke Sungai Siak yang terkenal sangat
dalam. Menurut cerita, sultan terakhir tidak memiliki keturunan, baik dari dua permaisurinya
maupun dua selirnya. Berdasarkan cerita turun-temurun, lemari besi tersebut pernah di bawa
ke Jakarta dan akhirnya dipulangkan ke tanah Riau untuk mengambil kuncinya. Namun
dalam perjalanan ke tanah Riau, sultan membuang kunci tersebut.
4
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Didalam istana siak, terdapat banyak sekali barang peninggalan sejarah dan disana
terdapat pula sejarah sejarah istana siak dari mulai berdiri hingga sekarang. Mungkin kalau
kita bayangkan kayak nya ada ribuan benda bersejarah yang ada di dalamnya. Kalau mau
kesana jangan khawatir disana ada pemandu yang menjelaskan sejarahnya.
Jadi marilah kita lestarikan benda bersejarah tersebut, jangan sampai jatuh ke tangan
orang yang salah. Dan bila ingin liat langsung peninggalan dan sejarahnya, langsung aja
kesana. Istananya besar, tamannya indah dan ada tempat jualan oleh-oleh dari siak
Didalam makalah ini kami hanya memasukkan Sebagian kecil sejarah dan
peninggalan jadi bila makalah ini ada kesalahan informasi, kami mohon maaf dan kami tutup
makalah ini dengan mengucapkan Hamdallah dan Wabillahitaufiq Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Warah Matullahi Wabarakatuh
5
Lampiran