Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan nikmat serta karunia-
Nya sehingga kita selalu berada dalam kesehatan jasmani dan rohani. Serta
salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita yaitu Nabi Besar
Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas Makalah tentang Keraton
Kasepuhan tepat pada waktunya. Saya menyadari dalam penyusunan Makalah ini
masih banyak kekurangannya.
Untuk itu saya berharap kepada semua pihak untuk selalu memberikan
masukannya yang bersifat membangun agar dalam penyusunan tugas selanjutnya
akan lebih baik lagi.
Akhir kata penyusun mengucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
masing. Oleh karena itu Keraton harus mampu menjadi ujung tombak dan juga
pusat dakwah ajaran Islam di wilayah kekuasaannya.
3
d) 4 buah rebana peninggalan Sultan Kalijaga tahun 1412 dan Genta (bel) yang di
namai Bergawang.
e) Rak berisi beberapa buah tombak untuk khotbah.
f) Di sudut ruangan ada satu set meja kursi hitam model Eropa.
g) Vitrin I: Berisi Pagoda Graken untuk tempat jamu, Peti Kandaga dari Suasa
tempat perhiasandan Kaca Rias semua peninggalan tahun 1506.
h) Vitrin II: Berisi tempat tinta dari cina tahun 1697, Ani-ani untuk potong padi,
Gelas minum dari VOC tahun 1495,dan alat upacara Raja.
i) Vitrin III: Berisi 24 buah baju logam disebutHarnas/Malin juga disebut Baju
Kere dari Portugis tahun 1527.
j) Vitrin IV: Berisi Kujang, Cundrik Pedang dan Trisula.
k) Vitrin V: Berisi beberapa buah mata tombak, dll.
2. Musium Kereta
Di sebelah timur Taman Bunderan Dewan Daru berdiri bangunan untuk
tempat penyimpanan Kereta Pusaka yang dinamakan Kereta Singa Barong.
Di dalam musium Kereta juga terdapat 2 buah Tandu Jempana dari Cina,
persembahan dari Kapten Tan Tjoeng Lay dan Kapten Tan Boen Wee tahun 1676.
Tandu Jempana ini untuk Permaisuri dan Putra Mahkota. Tandu Garuda Mina di
buat pada tahun 1777 di gempol Palimanan, tandu ini di pergunakan untuk
mengarak anak yang mau di khitan. Juga terdapat pedang-pedang dari Portugis
dan belanda, 2 buah meriam dari Mongolia pada tahun 1424 yang berbentuk naga.
Di belakang Kereta terdapat tombak-tombak panjang berbendera kuning yang
disebut Blandrang. Juga terdapat Tanggul Gada atau Tanggul Manik sebagai
lambang pengayoman. Dan juga seperangkat Angklung Kuno persembahan dari
masyarakat daerah Kuningan.
4
Kali Sipadu , Kreteg Pangrawit, Lapangan Giyanti, Siti Inggil, Pengada,
Kemandungan, Langgar Agung, Pintu Gledegan, Taman Bunderan Dewan Daru,
Musium Benda Kuno, Musium Kereta, Tugu Manunggal, Lunjuk, Sri Manganti,
Kuncung dan Kutenegara Wadasan, Pringgandani, Langgar Alit, Jinem Arum,
Kaputran, Bangsal Prabayaksa, Kaputren, Dalem Arum, Bangsal Agung
Panembahan, Pungkuran, Dapur Mulud, dan juga Pamburatan.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan konsep tersebut di atas, maka uraian ini membahas suatu
pendekatan umum yang menerangkan bahwa Keraton Kesepuhan memiliki
Peranan yang sangat penting dalam Pemeliharaan Kebudayaan di kota Cirebon
atau bahkan memberikan kontribusi yang mencangkup aspek material dan juga
spiritual melalui peninggalan-peninggalannya seperti Masjid Agung Sang Cipta
Rasa, Alat-alat musik, Arsitektur dan Interior bangunannya, serta penyebaran
Kebudayaan Islam oleh wali sanga yang harus kita junjung tinggi nilai-nilai moral
dan spiritualnya.
3.2 Saran
Sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki nilai moral yang
tinggi, kita harus memelihara dan bangga terhadap apa yang telah diberikan oleh
nenek moyang kita terdahulu melalui peninggalan-peninggalannya. Salah satunya
ialah Keraton Kesepuhan Cirebon yang memiliki banyak fungsi dan sejarah yang
harus kita ketahui.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://www.Cirebon kota.go.id
Argadikusuma, E.Nurmas, (1998), Baluari Keraton Kesepuhan. Cirebon.
http://www.btpnkl.edu.mycerdik.net/bahan-sejarah/definisi-keraton kesepuhan
cirebon
http://id.wikipedia.org/wiki/keraton_kesepuhan