Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan nikmat serta karunia-
Nya sehingga kita selalu berada dalam kesehatan jasmani dan rohani. Serta
salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita yaitu Nabi Besar
Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas Makalah tentang Keraton
Kasepuhan tepat pada waktunya. Saya menyadari dalam penyusunan Makalah ini
masih banyak kekurangannya.
Untuk itu saya berharap kepada semua pihak untuk selalu memberikan
masukannya yang bersifat membangun agar dalam penyusunan tugas selanjutnya
akan lebih baik lagi.
Akhir kata penyusun mengucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2


2.1 Pengertian dan Peranan Keraton Kesepuhan terhadap ........................... 2
2.2 Arsitektur dan Interior .............................................................................. 3
2.3 Koleksi Musium ....................................................................................... 3

2.4 Urutan-urutan Baluarti Keraton Kesepuhan Cirebon ............................... 4

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 6


3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 6
3.2 Saran ........................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keraton Kesepuhan didirikan pada tahun1529 oleh Pangeran Mas
Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang Menggantikan tahta
dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506, beliau bersemayam di dalem Agung
Pakungwati Cirebon. Keraton Kesepuhan dulunya bernama Keraton Pakungwati,
sedangkan Pangeran Mas Mochammad Arifin bergelar Panembahan Pakungwati I.
Dan sebutan Pakungwati Berasal dari nama Ratu Ayu Pakungwati binti Pangeran
Cakrabuana yang meniksh dengan Sunan Gunung Jati. Putri itu cantik rupawan
berbudi luhur dan bertubuh kokoh serta dapat mendampingi suami, baik dalam
bidang Islamiyah, pembina negara maupun sebagai pengayom yang menyayangi
rakyatnya.
Akhirnya beliau wafat pada tahun 1549 didalam Masjid Agung Sang Cipta
Rasa dalam keadaan yang sangat tua, dari pengorbanan tersebut akhirnya nama
beliau di abadikan dan dimulyakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama
Keraton yaitu Keraton Pakungwati yang sekarang bernama Keraton Kesepuhan.
Berdasarkan konsep tersebut diatas maka uraian ini membahas suatu
pendekatan umum yang menerangkan tentang Bagaimana Peranan Keraton
Kesepuhan terhadap pemeliharaan kebudayaan cirebon beserta Peninggalan-
peninggalannya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah di uraikan
sebelumnya, maka permasalahannya dapat di rumuskan sebagai berikut :
1. Apa Pengertian dan Peranan Keraton Kesepuhan terhadap Pemeliharaan
Kebudayaan di Cirebon ?
2. Bagaimana Arsitektur dan Interior yang ada di Keraton Kesepuhan Cirebon ?
3. Apa saja koleksi-koleksi bangunan dan alat musik yang ada di Keraton
Kesepuhan Cirebon ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Peranan Keraton Kesepuhan terhadap pemeliharaan


kebudayaan di Cirebon
Pada abad ke-15, pangeran Cakrabuana Putra Mahkota Pajajaran
membangun keraton yang kemudian diserahkan kepada putrinya Ratu Ayu
Pakungwati, Istri dari sunan Gunung Jati, maka keratonnya di sebut Keraton
Pakungwati. Sejak didirikannya Keraton Kanoman pada tahun 1679 oleh Sultan
Anom I, Maka semenjak itu Keraton Pakungwati bergelar Keraton Kesepuhan.
Keraton Kesepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon.
Makna disetiap sudut Arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah.
Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo
didalamnya.
Keraton memiliki musium yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan
lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi yang di keramatkan yaitu Kereta
Singa Barong. Kereta Singa Barong saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya
dikeluarkan pada tiap 1 syawal untuk di mandikan.
Bagian dalam keraton ini terdiri dari bangunan utama yang berwarna putih,
didalamnya terdapat ruang tamu, ruang tidur dan singgasana raja.
Lokasi bangunan Keraton Kesepuhan membujur dari utara ke selatan atau
menghadap ke utara, karena keraton-keraton di Jawa semuanya menghadap ke
utara artinya menghadap magnet dunia, arti falsafahnya sang raja mengharapkan
kekuatan.
Sebagai pusat dakwah Islam, keraton memegang peranan yang sangat vital,
ini jelas terlihat dari sejarah yang menyebutkan bahwa Syaikh Syarif Hidayatullah
(Sunan Gunung Jati) selain berperan sebagai seorang sultan, beliau juga adalah
seorang hakim atau Qadi. Ajaran agama Islam yang di bawa wali sanga ini
memiliki pemahaman bahwa Islam adalah agama yang Transformatif yang bisa
berakulturasi dengan budaya masyarakat di wilayah penyebarannya masing-

2
masing. Oleh karena itu Keraton harus mampu menjadi ujung tombak dan juga
pusat dakwah ajaran Islam di wilayah kekuasaannya.

2.2 Arsitektur dan Interior


Apabila kita perhatikan ruang luar Keraton Kesepuhan, kita bisa melihat
bagaimana perpaduan unsur-unsur Eropa seperti meriam dan Patung Singa
dihalaman muka, Furnitur dan meja kaca gaya Perancis tempat para tamu sultan
berkaca sebelum menghadap, gerbang ukiran Bali dan Pintu Kayu model ukiran
Perancis yang menampakkan gambaran kosmopolitan Keraton Kesepuhan yan
tersimpan dalam musium Keraton.
Kegemaran Kesultanan Cirebon mengadopsi gaya dan arsitektur model
Eropa yang mengisi bagian dalam Keraton Kesepuhan. Perhatikan bagaimana
model dan ukiran ruang pertemuan sultan dengan para menteri yang di buat
dengan model hampir sama dalam interior kerajaan perancis dibawah dinasti
Bourbon, seperti model kursi, meja dan lampu gantung. Bagaimanapun terdapat
kombinasi gaya interior ini apabila kita memperhatikan sembilan kain berwarna di
latar belakang singgasana raja yang melambangkan sosok wali sanga. Di sini
tradisi Jawa bercampur dengan Eropa yang telah 'di lokalkan'.
Hal yang menarik dari Keraton Kesepuhan adalah adanya piring-piring
porselin asli Tiongkok yang menjadi penghias dinding semua keraton di Cirebon.
Tak cuma di Keraton, Piring-piring porselin itu bertebaran hampir di seluruh situs
bersejarah di Cirebon.

2.3 Koleksi Musium


1. Musium Benda Kuno
Musium ini menyimpan barang-barang kerajinan, diantaranya ;
a) Seperangkat Gamelan Degung persembahan dari Ki Gede Kawungcaang
Banten tahun 1426.
b) Seperangkat Gamelan berlaras Slendro dan Wayang Purwa dari Cirebon tahun
1748 peninggalan Sultan Sepuh IV.
c) Seperangkat Gamelan Sekaten persembahan dari Sultan Demak ke III (Sultan
Trenggono).

3
d) 4 buah rebana peninggalan Sultan Kalijaga tahun 1412 dan Genta (bel) yang di
namai Bergawang.
e) Rak berisi beberapa buah tombak untuk khotbah.
f) Di sudut ruangan ada satu set meja kursi hitam model Eropa.
g) Vitrin I: Berisi Pagoda Graken untuk tempat jamu, Peti Kandaga dari Suasa
tempat perhiasandan Kaca Rias semua peninggalan tahun 1506.
h) Vitrin II: Berisi tempat tinta dari cina tahun 1697, Ani-ani untuk potong padi,
Gelas minum dari VOC tahun 1495,dan alat upacara Raja.
i) Vitrin III: Berisi 24 buah baju logam disebutHarnas/Malin juga disebut Baju
Kere dari Portugis tahun 1527.
j) Vitrin IV: Berisi Kujang, Cundrik Pedang dan Trisula.
k) Vitrin V: Berisi beberapa buah mata tombak, dll.

2. Musium Kereta
Di sebelah timur Taman Bunderan Dewan Daru berdiri bangunan untuk
tempat penyimpanan Kereta Pusaka yang dinamakan Kereta Singa Barong.
Di dalam musium Kereta juga terdapat 2 buah Tandu Jempana dari Cina,
persembahan dari Kapten Tan Tjoeng Lay dan Kapten Tan Boen Wee tahun 1676.
Tandu Jempana ini untuk Permaisuri dan Putra Mahkota. Tandu Garuda Mina di
buat pada tahun 1777 di gempol Palimanan, tandu ini di pergunakan untuk
mengarak anak yang mau di khitan. Juga terdapat pedang-pedang dari Portugis
dan belanda, 2 buah meriam dari Mongolia pada tahun 1424 yang berbentuk naga.
Di belakang Kereta terdapat tombak-tombak panjang berbendera kuning yang
disebut Blandrang. Juga terdapat Tanggul Gada atau Tanggul Manik sebagai
lambang pengayoman. Dan juga seperangkat Angklung Kuno persembahan dari
masyarakat daerah Kuningan.

2.4 Urutan-urutan Baluarti Keraton Kesepuhan Cirebon


Keraton Kesepuhan Cirebon mempunyai bangunan-bangunan bersejarah
dengan urutan Baluarti Keraton meliputi Alun-alun yang fungsinya untuk apel
besar dan baris berbaris para prajurit juga pentas perayaan negara, Masjid Agung
yang di pergunakan untuk ibadah dan kegiatan Agama, Pancaretna, Panca Niti,

4
Kali Sipadu , Kreteg Pangrawit, Lapangan Giyanti, Siti Inggil, Pengada,
Kemandungan, Langgar Agung, Pintu Gledegan, Taman Bunderan Dewan Daru,
Musium Benda Kuno, Musium Kereta, Tugu Manunggal, Lunjuk, Sri Manganti,
Kuncung dan Kutenegara Wadasan, Pringgandani, Langgar Alit, Jinem Arum,
Kaputran, Bangsal Prabayaksa, Kaputren, Dalem Arum, Bangsal Agung
Panembahan, Pungkuran, Dapur Mulud, dan juga Pamburatan.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan konsep tersebut di atas, maka uraian ini membahas suatu
pendekatan umum yang menerangkan bahwa Keraton Kesepuhan memiliki
Peranan yang sangat penting dalam Pemeliharaan Kebudayaan di kota Cirebon
atau bahkan memberikan kontribusi yang mencangkup aspek material dan juga
spiritual melalui peninggalan-peninggalannya seperti Masjid Agung Sang Cipta
Rasa, Alat-alat musik, Arsitektur dan Interior bangunannya, serta penyebaran
Kebudayaan Islam oleh wali sanga yang harus kita junjung tinggi nilai-nilai moral
dan spiritualnya.

3.2 Saran
Sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki nilai moral yang
tinggi, kita harus memelihara dan bangga terhadap apa yang telah diberikan oleh
nenek moyang kita terdahulu melalui peninggalan-peninggalannya. Salah satunya
ialah Keraton Kesepuhan Cirebon yang memiliki banyak fungsi dan sejarah yang
harus kita ketahui.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://www.Cirebon kota.go.id
Argadikusuma, E.Nurmas, (1998), Baluari Keraton Kesepuhan. Cirebon.
http://www.btpnkl.edu.mycerdik.net/bahan-sejarah/definisi-keraton kesepuhan
cirebon
http://id.wikipedia.org/wiki/keraton_kesepuhan

Anda mungkin juga menyukai