Anda di halaman 1dari 12

KERATON KACIREBONAN CIREBON

DI SUSUN OLEH :

FAKULTAS KEGURUAN ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

TAHUN AKADEMIK 2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas karunia dan hidayahnya
makakami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan tema " Keraton Kacirebonan ".

Makalah ini adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah
Bahasa Indonesia Universitas Swadaya Gunung Jati.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
dalam teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang di miliki oleh penulis
masih terbatas. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan penyusunan makalah ini.

Cirebon, 12 Desember 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat

BAB II METODE PENELITIAN


II.1 Rancangan Penelitian

BAB III PEMBAHASAN

III.1 Sejarah Keraton Kacirebonan

III.2 Baluarti Keraton Kacirebonan

III.3 Tradisi dan Adat Istiadat

III.4 Gedung Pusaka Keraton Kacirebonan

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Keraton Kacirebonan adalah Keraton yang ke tiga dan termuda terkecil di Cirebon.
Keraton Kacirebonan terletak di Jalan Pulasaren No. 49 Cirebon. Keraton Kacirebonan walaupun
secara fisik merupakan Keraton terkecil di Cirebon namun didalamnya terdapat berbagai
khasanah budaya, yang dipimpin seorang sultan sebagai pemangku adat turun temurun. Latar
belakang lahirnya Kecerbonan, sebelum menceritakan Kacirebonan berawal dari kehadiran
penjajah di bumi Cirebon sejak tahun 1681 setelah mengadakan perjanjian Cirebon dan
Kompeni. Belanda berhasil mengatur , memperlemah bahkan memperalat kedudukan kasultanan
di Cirebon dalam rangka untuk mencapai tujuan untuk kepentingan-kepentingan Belanda
( compagnie ). Keraton merupakan posisi yang strategis dan merupakan simbol kekuasaan lokal
tentunya sangat dipatuhi oleh rakyatnya. Keraton Kecirebonan dibangun tahun 1800, banyak
menyimpan benda-benda peninggalan sejarah seperti Keris Wayang, perlengkapan perang,
hingga gamelan.

Keraton Kacirebonan berada di wilayah kelurahan Pulasaren Kecamatan Pekalipan,


tepatnya 1 Km sebelah barat daya dari Kraton kasepuhan dan kurang lebih 500 meter sebelah
selatan Kraton Kanoman. Kraton Kacerbonan merupakan pemekaran dari Kraton Kanoman
setelah Sultan Anom IV yakni PR Muhammad Khaerudin wafat, Putra Mahkota yang seharusnya
menggantikan tahta diasingkan oleh Belanda ke Ambon karena dianggap sebagai pembangkang
dan membrontak. Ketika kembali dari pengasingan tahta sudah diduduki oleh PR. Abu sholeh
Imamuddin. Atas dasar kesepakatan keluarga, akhirnya PR Anom Madenda membangun Istana
Kacerbonan, kemudian muncullah Sultan Carbon I sebagai Sultan Kacirebonan pertama.
Kedudukan Cirebon yang berada pada bayang-bayang pengaruh Mataram. ketika Amangkurat I
berkuasa dari tahun 1646 hingga 1677. Masa pemerintahan yang ditandai dengan banyaknya
pergolakan agaknya menjadi faktor penting mengapa Cirebon semakin menjadi lemah.

Berdasarkan konsep tersebut diatas maka uraian ini membahas suatu pendekatan umum
yang menerangkan tentang Bagaimana Peranan Keraton Kesepuhan terhadap pemeliharaan
kebudayaan cirebon beserta Peninggalan-peninggalannya.

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah Keraton Kacirebonan ?


2. Apa saja Urutan-urutan Baluarti Keraton Kacirebonan ?
3. Bagaimana tradisi dan adat istiadat Keraton Kacirebonan ?
4. Apa saja koleksi-koleksi bangunan dan alat musik yang ada di Keraton Kacirebonan ?

I.3 Tujuan

1. Untuk memenuhi tugasharian pada Mata Kuliah Bahasa Indonesi.

2. Untuk mengetahui Sejarah Keraton Kacirebonan yang berada di Cirebon Jawa Barat.

3. Untuk mengetahui manfaat atau kegunaan dari peninggalan-peninggalan

pada zaman kerajaan-kerajaan yang berada di Cirebon Jawa Barat.

4. Untuk Menarik Minat Mahasiswa untuk lebih mengenal lebih jauh Keraton Kacirebonan..

I.4 Manfaat

Menambah wawasan tentang Keraton Kacirebonan. Digunakan Sebagai Sumber


Informasi bagi masyarakat yang tertarik terhadap kebudayaan Cirebon. Dan menarik minat
Mahasiswa untuk lebih mengenal Keraton Kacirebonan sebagai salah satu bentuk kebudayaan di
Cirebon.
BAB II
METODE PENELITIAN

II.1 Rancangan Penelitian

Dalam merancang penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan metode observasi.

a) Observasi

Dalam penelitian yang di laksanakan menggunakan metode observasi, yakni terjun langsung
kelapangan. Hal ini dilakukan agar data yang di peroleh lebih akurat karena berasal dari
narasumbernya. Observasi yang di lakukan kami ini di laksanakan pada:

Hari : Kamis
Tanggal : 7 Desember 2017
Waktu : 15.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Keraton Kacirebonan, Cirebon Jawa Barat
BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Sejarah Keraton Kacirebonan

Keraton Kacirebonan menurut sumber catatan sejarah Keraton, didirikan oleh Pangeran
Raja Kanoman pada tanggal 13 Maret 1808. Pangeran Raja Kanoman adalah seorang putera dari
Sultan Kanoman ke IV yang bergelar Amirul Mu’minin Sultan Muhammad Khairuddin.

Pernikahan Pengeran Raja Kanoman dengan permaisurinya yang bernama Ratu Sultan
Gusti Lasminingpuri mempunyai seorang putera yang bernama Pangeran Raja Hidayat beserta
keturunannya meneruskan tradisi Keraton Kacirebonan secara turun temurun sampai sekarang.
Pada tahun 2008 Keraton Kacirebonan genap berusia 200 (Dua ratus) tahun.

Berdirinya Keraton Kacirebonan berawal dari perlwanan Pangeran Raja Kanoman


terhadap Penjajah Belanda, sehingga beliau di buang ke Ambon dan kehilangan hak-haknya
sebagai seorang putera sultan. Di buangnya Pangeran Raja Kanoman ke Ambon ternyata tidak
menyurutkan api perlawanan para pengikut setianya di Cirebon, yang menuntut di pulangkannya
kembali Pangeran Raja Kanoman ke Cirebon.

Akhirnya Belanda terpaksa memulangkan kembali Pangeran Raja Kanoman ke Cirebon,


dan memulihkan hak-haknya sebagai putra sultan dengan membentuk kesultanan baru yaitu
Kasultanan Kacirebonan. Pada tanggal 25 Maret 1808 Pangeran Raja Kanoman di kukuhkan
sebagai sultan dengan gelar Sultan Carbon Amirul Mu’minin Muhammad Khairuddin (1808-
1814). Kini Keraton Kecirebonan di pimpin oleh Sultan Abdul Ghani Natadiningrat SE sejak
tahun 1997 sampai dengan sekarang.

III.2 Baluarti Keraton Kacirebonan

Fisik bangunan komplek Keraton Kacirebonan di bangun tahun 1814 dengan perpaduan
arsitektur tradisional dan colonial di kelilingi tembok setinggi dua setengah meter yang terdiri
dari :

1. Alun-alun keraton.

2. Gerbang Agung, pintu gerbang utama keratin.

3. Paseban Wetan dan Paseban Kulon, sebagai pos jaga keratin dan sebagai penerima tamu untuk
kunjungan ke Keraton.
4. Gerbang Selamatangkep, gerbang keratin bagian dalam.

5. Dua Pintu Kliningan terletak di sebelah kanan dan kiri gerbang Selamatangkep, berfungsi
sebagai pitu keluar masuk menuju angunan utama keratin.

6. Prabayaksa, berfungsi sebagai tempat utama pelaksanaan tradisi keratin dan penyambutan
tamu kehormatan.

7. Kamar jimat, tempat panyimpanan Tujuh Piring Panjang dan pasaka (properti) tradisi Panjang
Jimat.

8. Kamar Kitab (ruang pustaka) sebagai perpustakaan keratin.

9. Pringgawati, tempat tinggal Garwa Dalem (Istri Sutan).

10. Kaputran dan Kaputren, tempat tinggal putra-putri sultan.

11. Gedung Pusaka (Museum Alit) tempat penyimpanan koleksi benda-benda pusaka keratin.

12. Gedung Ijo tempat pesanggrahan abdi dalem dan dapur Mulud.

13. Langgar Keramat (Langgar Keraton), tempat sholat berjamaah di ligkungan keratin terletak
di luar tembok keratin.

14. Gedung Pangeran Patihan terletak di luar tembok keraton.

III.3 Tradisi dan Adat Istiadat

Di Keraton Kacirebonan masih dilakukan berbagai Tradisi dan Kegiatan Adat,


diantaranya sebagai berikut :

1.Suraan, Peringatan tahun baru Islam (1 Muharram), dan syukuran bubur Sura (10 Muharram).
2.Syafaran, Syukuran Tradisi Apeman.
3.Muludan, memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
4.Rajaban, pembacaan Kitab Isra Mi’raj (27 Rajab).
5.Rowahan, pembacaan Kitab Nifsu Sya’ban.
6.Romadonan, melaksanakan ibadah Puasa, Shalat Tarawih, Tadarusan, dan Likuran (Itikaf).
7.Grebeg Syawal, melakukan puasa sunnah Syawal dan berjiarah bersama sultan Kanoman ke
Astana Gunung Sembung tempat pemakaman sultan-sultan Cirebon.
8.Rayagungan, melakukan sholat Idul Adha bersama di langgar Keramat dan memotong hewan
kurban beserta para family dan abdi dalem.
9.Kliwonan, berdzikir bersama di malam jumat kliwon setiap bulan.

Puncak penyelenggaraan tradisi terjadi di bulan Maulid atau di kenal dengan tradisi
“Panjang Jimat” dilaksanakan pada 12 Rabiul awwal tahun Hijriyah. Dalam acara ini masyarakat
berkunjung ke keratin untuk melaksanakan tradisi tersebut dan bersilahturahmi dengan Sultan.

III.4 Gedung Pusaka Keraton Kacirebonan

Gedung Pusaka (Museum Alit) Keraton Kacirebonan adalah bangunan baru tempat
penyimpanan koleksi benda-benda pusaka yang erat kaitannya dengan sejarah eksistensi
Kasultanan Kacirebonan dan perkembangan Cirebon. Gedung ini di bangun pada tahun 2007. Di
dalam gedung pusaka keratin Kacirebonan tersimpan koleksi benda-benda sebagai berikut :

1. 1 Set Gamelan Laras Degung.

2. 1 Set Gamelan Laras Pelog.

3. 2 Set Kotak Wayang kuno beserta perlengkapan lainnya.

4. Kain batik kuno keratin.

5. Koleksi Topeng Cirebon.

6. Manuskrip AlQur’an kuno.

7. Koleksi perangko lama.

8. Koleksi foto-foto sejarah.

9. Peraatan keramik kuno.

10. Koleksi senjata pusaka Keraton Kacirebonan seperti tombak, pedang, dan lain sebagainya.

11. Koleksi ukiran dan lukisan kaca.


BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Setelah kami melakukan observasi ke Keraton Kacirebonan, kami mendapatkan berbagai


pengetahuan, di antaranya sejarah, bangunan, kegiatan dan silsilah yang ada di keraton
Kacirebonan. Keraton Kacirebonan menurut sumber catatan sejarah Keraton, didirikan oleh
Pangeran Raja Kanoman pada tanggal 13 Maret 1808. Pangeran Raja Kanoman adalah seorang
putera dari Sultan Kanoman ke IV yang bergelar Amirul Mu’minin Sultan Muhammad
Khairuddin. Berdirinya Keraton Kacirebonan berawal dari perlwanan Pangeran Raja Kanoman
terhadap Penjajah Belanda, sehingga beliau di buang ke Ambon dan kehilangan hak-haknya
sebagai seorang putera sultan. Di buangnya Pangeran Raja Kanoman ke Ambon ternyata tidak
menyurutkan api perlawanan para pengikut setianya di Cirebon, yang menuntut di pulangkannya
kembali Pangeran Raja Kanoman ke Cirebon. Ahirnya Belanda terpaksa memulangkan kembali
Pangeran Raja Kanoman ke Cirebon, dan memulihkan hak-haknya sebagai putra sultan dengan
membentuk kesultanan baru yaitu Kasultanan Kacirebonan. Pada tanggal 25 Maret 1808
Pangeran Raja Kanoman di kukuhkan sebagai sultan dengan gelar Sultan Carbon Amirul
Mu’minin Muhammad Khairuddin (1808-1814). Kini Keraton Kecirebonan di pimpin oleh
Sultan Abdul Ghani Natadiningrat SE sejak tahun 1997 sampai dengan sekarang.

Kemudian selain itu ada pula bangunan –bangunan fisik yang masih di pakai
diantaranya : Alun-alun, Gerbang Agung, Paseban, Prabayaksa, Kamar Jimat, Kamar Kitab,
Gedung Ijo, dan lain sebaginya.

Di keraton Kacirebonan memiliki tradisi dan kegiatan adat yang masih dilakukan
diantaranya : ada Suraan, Syafaran, Muludan, Rowahan, Romadonan, dan lain-lain. Namun,
puncak penyelenggaraan tradisi terjadi pada acara Panjang Jimat pada tanggal 12 Rabiul Awwal
tahun Hijriyah.

Selain itu kami juga mengetahui tentang Gedung Pusaka Keraton, yakni tempat untuk
penyimpanan koleksi benda-benda pusaka yang erat kaitannya dengan sejarah eksistensi
Kasultanan. Silsilah kasultanan Keraton Kacirebonan berawal dari Sunan Gunung Jati dan
kemudian turun temurun, dan kini sultan Kacirebonan di pimpin oleh Pangeran Abdul Ghani
Natadiningrat SE.
IV.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan maka dapat di ajukan saran-saran penelitian sebagai
berikut :

1. Pihak keraton untuk lebih memperhatikan adanya hubungan antara keluarga keraton dan
warga sekitar, jangan hanya pada acara “panjang Jimat” saja. Agar antara pihak keraton dan
warga sekitar adanya kekeluargaan yang erat.

2. Pihak keraton diharapkan dapat meningkatkan warisan-warisan kebudayaan, agar


kebudayaan keraton tidak hilang.

3. Pihak keraton diharapkan dapat mempertahankan barang-barang pusaka dan yang


bersejarah, karena itu merupakan salah satu dari identitas keraton.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.Cirebon kota.go.id

http://kebudayaankesenianindonesia.blogspot.co.id/2011/06/keraton-kacirebonan-
cirebon_08.html?m=1

http://sapsepshop.blogspot.co.id/2011/01/pengamatan-di-keraton-kacirebonan.html?m=1

http://id.wikipedia.org/wiki/keraton_kacirebonan

http://silihasih.blog.com/sejarah-cirebon/

http://www.keratonkacirebonan.kk5.org/

http://id.merbabu.com/keraton/keraton_kacirebonan_cirebon.html

Anda mungkin juga menyukai