OLEH :
Nama :Jumadi
Nim :116180043
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Saya berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Bahkan saya
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Saya yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
CAVER ........................................................................................................... i
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori
2.2 Pembahasan
2
sampai sore. Bagi Anda yang ingin melihat matahari terbenam datanglah pada
hari sakit karena dari atas bukit Dana Taraha Mbojo Anda dapat melihat matahari
terbenam secara sempurna.
3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di pusat Kota Bima hingga kini masih dapat disaksikan dua buah
bangunan bekas istana sultan Bima sebagai bukti autentik keberadaan Kesultanan
Bimapada masa lalu. Bangunan tersebut adalah Asi Bou (Istana Baru) dan Asi
Mbojo (Istana Bima) yang letaknya berdampingan dalam satu kompleks. Asi Bou,
yang terbuat dari kayu, dibangun pada tahun 1904 oleh Sultan Ibrahim dan
selesai dipugar oleh pemerintah pada tahun 1988—1991. Bangunan ini masih
berfungsi sebagai tempat tinggal ahli waris atau keturunan para sultan Bima.
Sebaliknya, Asi Mbojo adalah bangunan modern dari bata, yang dibangun pada
tahun 1927 oleh Sultan Salahuddin,10 kemudian pernah dipugar pada tahun
1977—1979 dan sejak tanggal 11 Agustus 1989 diresmikan atau dialihfungsikan
sebagai Museum Daerah Bima dengan nama Museum Asi Mbojo
4
3.2 Saran
Inilah yang dapat kelompok kami tulis meskipun tulisan ini belum dapat
dikatakan sempurna dan kami membutuhkan kritik/saran agar menjadi motivasi
kami untuk belajar lagi agar lebih baik pada tulisan selanjutnya.
5
AFTAR PUSTAKA
6
Ismail, M. Hilir (1988), Peranan Kesultanan Bima dalam Perjalanan Sejarah
Nusantara. Naskah belum diterbitkan.
Jasper, J.E. (1908), “Het Elland Soembawa en zijn Bevolking”, dalam TBG 34:
60—147.
Meilink-Roelofsz, M.A.P. (1962), Asian Trade ang European Inflence in The
Indonesian Archipelago Between 1500 and About 1630. s-Gravenhage:
Martinus-Nijhoff
7
LAMPIRAN