PENDAHULUAN
2
artis cilik yang memerankan iklan tersebut pun juga menjadi daya tarik
tersendiri bagi para penontonnya, karena tingkah laku dan wajahnya yang
menggemaskan.
3
Rosenfield, berhasil mengembangkan Kraft pada tahap yang lebih besar yaitu
perusahaan penghasil produk makanan dan keju terbesar di dunia.
Pada tahun 1915 Kraft menemukan cara untuk mensterilkan proses
keju yang tidak memerlukan pendingin. Hal ini merupakan teknologi andalan
dari Kraft Foods. Pada tahun 1080 Kraft mengembangkan produk yang lebih
beragam seperti selai, daging, manisan, dan lain-lain, serta mulai memperluas
jaringan ke seluruh dunia. Tahun 1988, Phillip Morris Company mebeli Kraft
sebesar $ 129 Milyar. Pada tahun 1989 Kraft betgabung dengan unit foods
Philip Morris, dibawah bendera Kraft. Pada tahun 2000, Kraft mengakuisisi
Nabisco sebesar $ 1 Milyar dan mengembangkan Nabisco dengan Kraft Foods
di tahun yang sama. Pada Juli tahun 2007, Kraft berhasil mengakuisis divisi
makanan ringan, biskuit, dan gandum Group Danone sebesar $ 72 Milyar.
Langkah ini semakin memperkuat posisi Kraft sebagai salah satu perusahaan
makanan ringan terbesar di dunia.
4
2. Exploit Our Sales capabilities
Kraft merupakan salah satu tenaga penjualan terkuat di dunia dan
yang terbesar di dalam industri makanan. Kraft sedang memperluas
jaringan penyebaran produk merek ke beberapa negara berkembang
yang dapat menimbulkan permintaan akan produk dengan cepat.
3. Reframe Our Categories
Kraft berusaha membuat produk-produk mereka menjadi lebih
relevan kepada konsumen dengan mengidentifikasi tren yang sedang
terjadi di kalangan konsumen sehingga dapat menjadi kunci yang
dapat memberikan dampak yang besar bagi perusahaan.
5
a. Alpen Emas
6
varietas, seperti buah dan nut, WholeNut, Snack, Caramello, dan
Breakaway.
d. Oreo
7
1.2 Latar Belakang Masalah
Zaman globalisasi dan era teknologi informasi seperti sekarang ini,
serta perkembangan berbagai jenis industri, menyebabkan semakin bertambah
tingginya persaingan antar perusahaan dalam mempengaruhi pembeli sasaran
untuk menempatkan dan mempertahankan produk di mata dan benak mereka.
Ada banyak perusahaan yang sejenis yaitu perusahaan yang menjual produk
yang sama namun bersaing ketat dalam memberikan kelebihan maupun
spesifikasi tertentu dan berbeda pada produknya. Perusahaan-perusahaan
tersebut bersaing ketat dalam menarik perhatian publik dan mempengaruhi
publik agar memilih dan menggunakan produk perusahaannya dan tidak
beralih atau memilih produk lain. Fenomena persaingan yang ketat ini
mengharuskan perusahaan untuk berkarya dan berusaha sekuat tenaga
mempertahankan pelanggannya. Hal ini didasari oleh kesadaran bahwa biaya
yang dikeluarkan untuk menarik satu pelanggan baru bisa jauh lebih tinggi
dari biaya mempertahankan pelanggan yang ada.
Untuk menghadapi dinamika persaingan tersebut maka manajemen
atau para pelaku bisnis harus mampu merancang dan menciptakan strategi-
strategi baru yang tepat. Perusahaan harus memiliki kemampuan dalam
mengkomunikasikan produknya secara tepat untuk menarik perhatian publik
sebagai pembeli sasaran. Salah satu cara yang dapat dipilih untuk
mengkomunikasikan produk kepada publik adalah melalui iklan.
Ralph S. Alexander, ed. Dalam buku Morissan, M.A.(2010:17)
mendefinisikan iklan atau advertising sebagai “any paid from of nonpersonal
communication about an organization, product, service, or idea by an
identified sponsor” (setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu
organisasi, produk, service, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang
diketahui). Adapun maksud ‘dibayar’ pada definisi tersebut menunjukkan
8
fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus
dibeli. Maksud kata ‘nonpersonal’ berarti suatu iklan melibatkan media massa
(TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah
besar kelompok individu pada saat bersamaan.
Pada saat ini banyak perusahaan-perusahaan besar yang
menggunakan media iklan untuk mempromosikan produk mereka, seperti
iklan seluler yang kemudian diikuti dengan iklan rokok, tapi untuk iklan
pangan mungkin tak terkalahkan dalam hal jumlah atau frekuensi tayang di
televisi. Hal ini tentu saja karena banyaknya ragam pangan yang beredar dan
diiklankan. Salah satu jenis pangan yang menjadi trend saat ini adalah biskuit.
Hal ini ditunjang dari kasus krisis tahun 2008 hingga tahun 2009 dimana
justru industri makanan dan minuman mampu menjadi penyelamat ekonomi
Indonesia. Sebagai contoh produksi biskuit Indonesia meningkat sampai
dengan 10% untuk memenuhi permintaan pasar Asia dan Eropa. Hingga kini
industri biskuit di dalam negeri masih didominasi oleh produsen-produsen
asing dengan merek global seperti Oreo, Tim Tam, Ritz dan lain-lain
menandai mulainya perkembangan investasi biskuit dunia menuju pasar
Indonesia.
Salah satu produk biskuit yang cukup fenomenal dan memanfaatkan
media iklan adalah biskuit Oreo dengan berbagai iklan Oreo yang memiliki
varian rasa yang berbeda diantaranya yaitu iklan Oreo Cream Strawberry,
Oreo Cream Coklat, Oreo Star, Oreo Ice Cream Blueberry, Oreo Ice Cream
Orange dan masih banyak lagi iklan Oreo dengan berbagai macam varian rasa.
Salah satu iklan Oreo yang menjadi perbincangan masyarakat banyak pada
saat ini adalah iklan Oreo versi “Oreo Ice Cream Orange” yang diperankan
oleh artis cilik, Afika. Selain karena rasa Oreonya yang baru, yaitu Oreo Ice
Cream Orange, artis cilik yang memerankan iklan tersebut pun juga menjadi
9
daya tarik tersendiri bagi para penontonnya, karena tingkah dan wajahnya
yang menggemaskan. Fenomena yang menarik saat ini adalah adanya
“Demam” Afika, dimana sebagai brand Ambasador iklan Oreo. Dengan
adanya foto-foto yang sudah mengalami olah digital, dimana dialog antara
Afika dan beberapa publik figur dalam iklan Oreo diplesetkan menjadi sebuah
cerita bergambar yang lucu. Bahkan orang-orang dewasa serta orang tua yang
bukan merupakan target pasar utama dari iklan ini ikut merasakan kelucuan
dari iklan Oreo yang dibintangi oleh Afika (media.kompasiana.com).
Percakapan yang digunakan dalam iklan pun menjadi trend bagi kalangan
anak muda yang biasanya percakapan tersebut digunakan sebagai joke.
Dari percakapan joke serta plesetan iklan Oreo di atas yang dilakukan
oleh Afika serta beberapa tokoh terkenal yang telah diedit oleh masyarakat
secara kreatif, menunjukkan bahwa iklan ini cukup berhasil, karena dalam
bulan kedua tayang, sudah jutaan orang yang membicarakan iklan ini. Strategi
promosi yang digunakan oleh pihak ads agency memanfaatkan media sosial
untuk menambah pencitraan Oreo sehingga mampu mendongkrak penjualan
produk tersebut secara nasional. Produk Oreo Rasa Orange / Jeruk membidik
pasar anak-anak, sehingga pihak Nabisco setuju menggunakan Afika sebagai
tokoh dalam iklan tersebut (media.kompasiana.com). Berhasil tidaknya pesan
yang disampaikan oleh iklan Oreo versi Oreo Ice Cream Orange ini kepada
market, karena disebabkan oleh banyak hal. Beberapa hal penting lainnya
selain dari ambasador antara lain adalah tagline, pesan iklan serta konsep iklan
Oreo Ice Cream Orange.
Tagline Oreo menjadi salah satu faktor yang sangat mendukung
karena tagline tersebut penting dalam sebuah iklan yang bertujuan agar orang-
orang yang membaca iklan pada produk akan lebih mudah untuk mengenali
produk apakah yang diwakili oleh tagline tersebut. Tagline juga memudahkan
10
proses marketing dari suatu produk untu diiklankan. Iklan Oreo dibuat
semenarik mungkin, agar para konsumen lain dapat merasa tertarik untuk
mencoba produk. Selain itu dengan adanya slogan atau tagline Oreo yang
berbunyi “diputar, dijilat, dicelupin” tersebut, membuat para konsumen
teringat akan bagaimana cara memakan biskuit, sehingga secara tidak
langsung slogan itu akan melekat pada diri konsumen ketika memakan biskuit.
Dan dengan adanya ciri slogan dapat memudahkan konsumen untuk
mengingat biskuit Oreo tersebut (www.food.detik.com : diakses 09 Juli 2012).
Hal yang penting berikutnya dalam iklan Oreo yaitu pesan iklan.
Menurut Kasali (2004:19) Pesan iklan adalah sesuatu yang ingin disampaikan
oleh suatu iklan. Khususnya untuk iklan di media televisi, pesan iklan dapat
dipresentasikan dengam teknik dan gaya penyampaian yang berbeda-beda
meskipun dengan tema program televisi yang sama. Perusahaan Oreo
memiliki tujuan dalam pembuatan iklan tersebut yaitu untuk dapat
menyampaikan pesan dalam produk mereka kepada masyarakat agar
masyarakat mengetahuinya. Sehingga target audience merasa tertarik, mereka
akan mengemas iklan tersebut secara menarik, dan dengan lewat iklan tersebut
masyarakat akan mengingat atau bahkan ingin lebih tahu produk tersebut lebih
dalam dengan membeli produk tersebut.
Pengemasan iklan yang menarik akan menimbulkan daya tarik
tersendiri pada iklan tersebut. Hal tersebutlah yang dilakukan oleh produk
Oreo. Salah satu iklan produk Oreo yaitu iklan Oreo versi Oreo Ice Cream
Orange yang menceritakan tentang seorang anak (yang lucu dan
menggemaskan) bernama Afika. Ia sedang duduk dan temannya pun datang
yang menyuruh Afika unttuk menggunakan pakaian musim dingin. Ketika
Afika bertanya untuk apa, temannya mengeluarkan sebuah produk baru yang
mempunyai rasa mint, sehingga menunjukkan sensasi dingin yang dirasakan
11
saat memakannya. Mereka juga memperagakan cara / gaya makan Oreo yang
sudah populer sejak lama yaitu “diputar, dijilat, dicelupin”. Hal yang paling
dominan adalah saat Afika serta temannya melakukan seluruh adengan dengan
tingkah dan raut wajah yang menggemaskan. Konsep iklan yang dilakukan
oleh produk Oreo sangat menarik, sehingga penonton pun dapat
menikmatinya sebagai hiburan dan akhirnya penonton tertarik akan produk
tersebut. Berikut gambar kemasan produk Oreo Ice Cream Orange :
Gambar 1.1
Kraftfoodscompany.com
12
evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen.
Oreo dengan bintang iklan Afika telah menimbulkan keinginan untuk
membeli pada semua kalangan konsumen, baik anak-anak, remaja atau
dewasa serta para orang tua. Hal ini disebabkan karena adanya daya tarik iklan
di media televisi yang tinggi, yang menyebabkan adanya hubungan dan
pengaruh antara daya tarik iklan Oreo versi Oreo Ice Cream Orange di media
televisi terhadap minat beli konsumen sendiri.
Minat beli di kota Bandung cenderung lebih besar dibandingkan
dengan kota lainnya, karena menurut wikipedia kota Bandung adalah kota
yang terkenal sebagai kota belanja dengan mall dan factory outlet yang
tersebar di kota tersebut. Pada saat ini juga kota Bandung mulai berangsur-
angsur menjadi kota wisata kuliner. Dengan diketahuinya kota Bandung
sebagai kota yang memiliki tingkat belanja yang tinggi maka penulis ingin
mengetahui bagaimana masyarakat merespon iklan Oreo versi “Oreo Ice
Cream Orange” dan bagaimana pengaruhnya iklan tersebut. Oleh karena itu
penulis mengangkat judul untuk meneliti hal ini dengan menghubungkan daya
tarik iklan pada produk Oreo di media televisi, dengan judul “Pengaruh Daya
Tarik Iklan Produk Oreo versi “Oreo Ice Cream Orange” di Media
Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen di Kota Bandung”.
13
Produk Oreo versi “Oreo Ice Cream Orange” di Media Televisi
Terhadap Minat Beli Konsumen di Kota Bandung.
14
1.5 Kegunaan Penelitian
1. Bagi penulis
Merupakan kesempatan untuk menerapkan disiplin ilmu
yang diperoleh dari bangku kuliah dan menambah wawasan
tentang masalah yang berhubungan dengan periklanan.
2. Bagi perusahaan
Hasil peneitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan
yang akan menjadi bahan dalam menentukan dan memperbaiki
cara penyampaian iklan agar lebih baik.
Bab I. PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan secara umum mengenai obyek studi
penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan
kegunaan diadakannya penelitian, ruang lingkup penelitian serta
sistematika penulisan.
15
Bab III. METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang pendekatan, metode, dan teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data sehingga
dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian.
16