Anda di halaman 1dari 4

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Syamsu Rizal, SE, MM

DISUSUN OLEH

Vanya Regina Putri

2005421045

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Jl. Prof. DR. G.A. Siwabessy, Kukusan, Beji

Depok, Jawa Barat. 16424

2023
Supply Chain Management Oreo

KRAFT FOODS COMPANY

PRODUK BISKUIT OREO PRODUKSI PT. KRAFT INDONESIA

Kraft Foods (dinamakan sesuai nama pendirinya, yaitu James Lewis Kraft) merupakan
perusahaan produsen makanan terbesar ke-2 di dunia (setelah Nestlé). Kraft terdaftar di Bursa
Saham New York. Pada tahun 1988, Altria Group (ketika itu masih bernama Philip Morris)
mengakuisisi Kraft senilai 12,9 miliar USD. Pada tahun 2000, Altria Group mengakuisisi
produsen biskuit Nabisco dan menggabungnya (merger) dengan Kraft (dimana Kraft kemudian
menjadi Flagship). Saat ini Kraft telah menjadi perusahaan mandiri yang terpisah dari Altria
Group, setelah seluruh sahamnya pada Kraft dilepas ke publik. Pada bulan November 2007,
Kraft mengumumkan bahwa perusahaan tersebut telah mengakuisisi divisi biskuit milik
Danone di seluruh dunia yang kemudian menjadikan Kraft sebagai produsen biskuit terbesar
di dunia.

Kraft berkantor pusat di Northfield, Illinois, Chicago.


Oreo adalah nama dagang dari sejenis biskuit yang diproduksi oleh Nabisco, pertama kali pada
1912. Terdiri dari dua wafer coklat dengan krim putih di tengahnya. Salah satu cara populer
untuk memakan Oreo adalah dengan mencelupkannya ke dalam susu. Selain itu Oreo juga
digunakan untuk bahan baku untuk makanan lain, misalnya milkshake, dan es krim. Di
Indonesia, Oreo diproduksi oleh PT. Kraft Indonesia atau Kraft Foods Indonesia.
Berdasarkan pernyataan dari Kim McMiller, selaku Associate Director of Consumer Relations,
dua tahap proses digunakan dalam pembuatan biskuit Oreo. Adonan dasar Oreo dibentuk
menjadi bentuk biskuit yang bulat dengan menggunakan mesin cetakan roti yang berputar yang
kemudian masuk ke dalam oven. Sebagian besar produksi Oreo dikerjakan di pabrik Kraft
ataupun Nabisco di Richmond, Virginia. Biskuit Oreo untuk pasar Asia diproduksi di Indonesia
dan Cina. Sedangkan biskuit Oreo untuk pasar Eropa diproduksi di Spanyol.
Bahan baku utama produksi Oreo adalah susu, dimana produksi Oreo di Indonesia sebagian
besar bahan bakunya dipasok dari dalam negeri. Meskipun 10% dari bahan baku (susu) Oreo
tersebut diperoleh dari luar negeri atau impor, namun tetap dalam lisensi Nabisco.

Gambar di atas merupakan rantai persediaan (supply chain) yang dibutuhkan dalam perusahaan
pembuat biskuit. Pada gambar tersebut terdapat penyuplai gandum yang menyuplai kebutuhan
gandum untuk pembuatan tepung yang dibutuhkan oleh pabrik tepung selanjutnya tepung yang
dihasilkan akan dikirim ke pabrik biskuit kaleng untuk kemudian diolah menjadi biskuit. Selain
tepung juga terdapat susu dan keju, susu diperoleh dari penyuplai susu yang biasa menampung
susu perahan langsung dari para peternak sapi perah. Sedangkan keju didapat dari pabrik keju,
pabrik keju ini memperoleh susu dari penyuplai susu yang sama dengan penyuplai susu yang
menyuplai perusahaan biscuit kaleng. Untuk telur diperoleh dari peternak telur ayam yang
biasa menjualnya kepada penyuplai telur kemudian sampai ke pabrik biscuit. Gula diperoleh
langsung daripabrik gula, dimana bahan bakunya diperoleh langsung dari para petani tebu.
Untuk sistem penjualan atau pendistribusian hasil dari perusahaan biskuit kaleng ini pertama-
tama dilakukan dengan oleh distributor, distributor ini mengirimkan produk ke toko atau
supermarket dan juga agen-agen yang khusus menjual produk ini selanjutnya dapat sampai ke
tangan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai