ISTANA SIAK PANJANG, ISTANA SIAK SRI INDRAPURA, DAN RUMAH TENUN
Disusun oleh:
ANDINI TRISEPTI RAHMADHANI
AZIZAH RUSNEDY
MUHAMMAD AL-FATHAN ADILA
MUTHIA LUQMAN
REVALIA RAMADHANI SYAHRIL
ULFIADI RUSADI
32
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan ke khadirat ALLAH SWT atas berkat dan RahmatNya
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “STUDY TOUR SIAK”, Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas dari pengajar mata pelajaran Budaya Melayu Riau.
Dalam penyusun makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan
makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimah kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
1. Satri Rismaily, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Budaya Melayu Riau.
2. Teman-taman yang telah membantu kami untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini.
32
I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari guru mata pelajaran Budaya Melayu
Riau, sesuai standar kompetensi dan kompetensi Dasar (SK&KD). Makalah ini disusun
berdasarkan tugas kelompok 5.
b. Rumusan Makalah
1. Struktur Pemerintahan
2. Peninggalan Kerajaan
3. Tari Zarpin
4. Sejarah Tenun Siak
32
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
A. Struktur Pemerintahan
1. Periode Tahun 1723-1784 …………………………………………………………....(1)
2. Periode Tahun 1784-1898 …………………………………………………………....(3)
3. Periode Tahun 1898-1915 …………………………………………………………....(3)
4. Periode Tahun 1915-1945 …………………………………………………………....(4)
B. Peninggalan Kerajaan Siak
1. Sumur Tua …………………………………………………………………………....(5)
2. Kapal Kato………………………………………………………………………….....(7)
3. Brankas ……………………………………………………………………………….(9)
4. Barang-barang diistana ……………………………………………………………...(10)
C. Tari zapin
1. Pengertian Tari zapin………………………………………………………………...(18)
2. Sepenggal Sejarah Tari Zapin………………………………………………………..(18)
3. Alat Musik Penggiring Tari Zapin…………………………………………………...(20)
4. Sinopsis Karya Tari Zapin…………………………………………………………...(21)
D. Tenun Siak
1. Tenunan Budaya Melayu Riau………………………………………………………(22)
32
A. Struktur Pemerintahan
Tidak banyak yang dapat kita ketahui, bagaimana struktur pemerintahan negara
kerajanaan kerajaan siak sejak awal berdirinya di buntan pada tahun 1723. Ia membagi
pemerintahan kerajaan Siak dalam 4 periode, yaitu:
32
1. Pengulu-pengulu yang tertuakan
2. Batin-batin yang tertua
3. Para ketua
c. Orang besar kerajaan, yaitu pembantu sultandalam urusan pertahanan. Mereka terdiri
dari:
1. Panglima perang
2. Datuk lambah raja
3. Datuk bintara kiri
4. Datuk binara kanan
5. Datuk bendahara(pemegang perbendaharaan istana). Pada tingkat ke dua daerah,
Pemerintahan kesultanan diwakili oleh:
1. Penghulu
Sultan mengangkat para penghulu untuk mengatur dan mengapal rakyat
kesultanan (yang bersifat heterogen).para penghulu dibantu oleh:
a. Sangko panghulu, yang m
b.
c. erupakanwakil panghulu
d. Malin panghulu, yang merupakan pembantu panghulu dalam urusan
agama.
e. Lelo panghulu, yang bertindak sebagai pembantu panghulu dalam urusan
adat dan sekaligus berfungsi pula ebagai hulubalang
2. Batin
Batin mengepalai suatu suku dan mempunyai tanah wilayah, sedangkan
penghulu tidak mempunyai tanah wilayah dalam pelaksanaan tugasnya, batin
dibantu oleh:
a. Tongkat, yang merupakan pembantu batin dalam masalahyang
menyangkut kewajiban-kewajiban trhadap sultan.
b. Monti, yang bertindak sebagai pembantu batin dalam masalah adat.
c. Antan-antan, yang merupakan pembantu batim dalam sewaktu-waktu
dapat mewakili tongkat atau monti bila mereka berhalangan dalam
melaksanakan tugas.
32
Sultan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam kesultanan menetapkan dan
menentukan ketenuan-ketentuan umum pemerintah. Akan tetapi, sultan tidak mencampuri
masalah adat yang hidup dalam kesultanan. Hal ini, sepenuhnya diserahkan kepada batin
dan penghulu. Adapun dewan kesultanan merupakan lembaga tertinggi dalam kesultanan.
Dewan inilah yang berwenang menentukan pengganti sultan.
Anggota tertua dari datuk empat suku memimpin lembaga tertinggi tersebut .
sebelum dibawa ke dalam sidang dewan kesultanan, calon sultan ditetapkan terlebih dahulu
oleh datuk empat suku.
32
pemerintahan didampingi oleh dewan ksultanan dan dewan kerajaan tinggi. Badan pertama
adalah penasehat sultan dalam pelaksanaan pemerintahan sehari-hari, sedangkan badan
kedua merupakan badan yuqikatif dalam kesultanan. Anggota dewan kesultanan
terdiri dari
a. Datuk ampat suku
b. Qodli
c. Komisaris negara jajahan.
32
tinggi adalh sebagai kepala-kepala Distrik. Pada masa ini, kepala Distrik pada umumnya
dijabat oleh para datuk.
Didalam susunan yang baru, majelis kerajaan terdiri dari 15 anggota dengan
komposisi sebagai berikut :
1. Kepala Distrik (5 orang)
2. Kepala kampung yang dipilih dari setiap distrik (5 0rang)
3. Fungsionaris dari kesultanan (2 orang)
4. Fungsionaris Governement (3 orang)
Sumur Larangan sendiri memiliki kedalaman sekitar 6 meter. Dari sejak dibangun
sultan hingga sekarang, sumur ini tidak mengalami perubahan bentuk bangunan, masih
sama seperti aslinya.
Tak jauh dari Sumur Larangan, ada bangunan sumur baru dengan kedalaman
sekitar 12 meter. Meski saling berdekatan dan sumur baru lebih dalam, ternyata air di
Sumur Larangan punya debit yang lebih stabil bila dibandingkan dengan sumur baru di
dekatnya.
Bahkan bisa dibilang, air di Sumur Larangan ini tidak pernah mengering. Menurut
cerita Sukri, saat Siak sedang dilanda musim kemarau yang cukup panjang, air di sumur
baru mengering, sementara air yang ada di Sumur Larangan masih banyak. Warga pun
mengambil air sumur ini untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
32
"Pernah Siak kemarau panjang 4 bulan, air di sumur baru kering, tapi di Sumur
Larangan airnya masih banyak. Padahal sumur baru lebih dalam. Sumur Larangan ini dari
dulu tidak pernah kering," kenang Sukri yang sudah 23 tahun bekerja sebagai pemandu
wisata di Istana Siak.
Selama 23 tahun bekerja sebagai pemandu, Sukri sudah banyak mengalami kisah-
kisah yang cukup ajaib terkait Sumur Larangan. Sudah banyak pengunjung yang datang ke
Sumur Larangan ini untuk menyembuhkan keluhan masalah hidupnya, dari mulai terserang
penyakit aneh, hingga masalah jodoh.
"Ada anak umurnya 16 tahun, sakit itu perutnya membesar, badannya bengkak
sampai tidak bisa sekolah. Sama ada satu orang pintar dikasih tahu disuruh mandi di sumur
Istana Siak. Beberapa waktu sesudahnya, bapaknya si anak datang dan cerita anaknya
sudah sembuh dan bisa sekolah lagi," kata Sukri.
Cerita lain lagi soal seorang warga keturunan China dari Kota Pekanbaru yang
datang ke Istana Siak karena istrinya sering kesurupan. Menurut cerita dari si suami,
istrinya kesurupan karena dibawa pergi oleh dewa-dewa. Kalau sudah kesurupan, sang istri
bisa merusak semua barang-barang yang ada di rumah.
"Kalau istrinya lagi kesurupan, itu habis semua barang-barang di rumah dirusak.
Kalau lagi kesurupan, istrinya itu daun sirih dipegang langsung jadi uang. Dia cari tabib,
disuruh ke Istana Siak. Saya antar itu jam 11 malam buat mandi. Seminggu lagi datang ke
sini, istrinya sudah baik lagi," kisah Sukri.
Ada pula cerita Sukri soal pasangan dari daerah Bengkalis, Riau yang sengaja
datang ke Istana Siak untuk mandi memakai air sumur tersebut. Itu karena mereka sudah
lama menikah, tetapi belum juga dikaruniai keturunan.
32
"Dari Bengkalis ada juga yang ke sini. Mereka lama nikah tapi nggak punya anak.
Mereka mandi di sumur, langsung punya anak. Sudah besar sekarang anaknya," imbuh
Sukri.
Terakhir, ada juga cerita orang tua dari Medan yang jauh-jauh membawa anak
gadisnya ke Istana Siak untuk mandi memakai air sumur istana. Anak gadis ini bermasalah
dengan jodoh,
karena sudah 4 kali tunangan namun semuanya kandas di tengah jalan.
"Ada dari Medan, anak gadis sudah 4 kali tunangan nggak nikah-nikah juga. Disuruhlah
mandi di sumur ini. Akhirnya nikah juga," kata Sukri.
Meski sudah banyak kisah ajaib yang dialami dengan sumur istana ini, tetapi Sukri
selalu menekankan bahwa sumur ini hanyalah sumur biasa selayaknya sumur lain. Airnya
bisa diminum, buat mandi, dan bisa juga keruh seperti sekarang ini.
Hanya saja sumur ini merupakan peninggalan Sultan Syarif Kasim II yang cukup
bersejarah dan mesti dilestarikan. "Sumur ini biasa saja. Jangan sampai kita minta-minta
ke sumur. Berdoa kepada Allah saja," tutup Sukri.
2. Kapal Kato
Kapal Kato Kerajaan Siak Sri Indrapura, mengunjungi objek wisata Istana Siak,
sekaligus akan bisa mempertemukan Anda dengan sebuah objek wisata sejarah lainnya di
tempat ini, yakni kapal kato. Kapal kato merupakan sebuah kapal peninggalan kerajaan
Siak pada abad ke 17. Kapal ini masih terawat dan di pajang di bagian belakang halaman
kawasan komplek Istana.
Kapal kato terbuat dari bahan besi dengan bahan bakar batu bara. Kapal ini dulunya
digunakan oleh Sultan Siak untuk mengunjungi daerah kekuasaannya, ke daerah-daerah
yang menjadi bawahannya hingga untuk kebutuhan pesiar kerajaan. Kapal ini memiliki
panjang 12 meter dan berat 15 ton. Yang Anda lihat di kawasan Istana Siak saat ini adalah
monumen kapal kato yang dibuat semirip mungkin dengan kapal aslinya. Monumen kapal
32
ini diletakkan berdekatan dengan Sungai Siak. Hal ini akan membuat kesan sejarah
semakin kuat dirasakan oleh pengunjung.
Kapal kato terdiri dari dua lantai, bagian bawah menggunakan jendela penutup
seperti kapal pada umumnya, dan di lantai atas dibiarkan terbuka untuk tempat duduk para
penumpangnya. Meskipun dibuat pada masa lampau, dari desainnya terlihat sudah cukup
bagus dan sudah cukup cocok digunakan untuk sebuah kendaraan kerajaan. Bagian
bawahnya berwarna putih dengan tiang-tiang besi di bagian atas berwarna hitam.
Sementara lantai atas berwarna coklat dengan atap melingkar dan sebuah tiang besi
besar di bagian tengahnya. Bisa Anda bayangkan bagaimana wujud kapal ini jika berlayar
menyusuri peraian Sungai Siak.
Mengunjungi kapal kato tentu saja bisa sekalian Anda lakukan dengan
mengunjungi Istana Siak, atau jika sudah sampai di Istana Siak, jangan lupa singgah
melihat Kapal Kato yang lokasinya masih satu kawasan. Hal yang bisa Anda lakukan di
sini adalah berfoto, mencari spot terbaik untuk mempromosikan bukti-bukti sejarah
kerajaan Siak yang masih tersisa hingga saat ini.
Bila Anda membawa anak-anak berkunjung kemari, tentunya mereka akan senang
melihat sebuah kapal yang cukup unik. Para orang tua bisa mengabadikan foto sendiri dan
anak-anaknya di dekat kapal kato. Untuk Anda para penulis, sejarawan, budayawan dan
kalangan intelektual lainnya juga akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang bentuk
kapal Kerajaan Siak yang sebenarnya. Bisa jadi akan membantu bahan tulisan yang sedang
Anda buat. Istana Siak dan wisata Kapal Kato memang cocok dijadikan sebagai destinasi
wisata keluarga di hari libur. Dan bila Anda ingin berfoto lebih puas, atau bertanya kepada
penjaga istana dengan lebih detail, berkunjung lah di hari kerja.
Cara Mengunjungi Lokasi Wisata Kapal Kato, bila Anda sudah berkunjung
ke Istana Siak Sri Indrapura sebelumnya, tentunya mudah saja bagi Anda untuk
menemukan Kapal Kato karena kapal monumen ini ada di kawasan halaman istana.
Perjalanan bisa Anda tempuh dengan rute darat. Selain dari Pekanbaru, Kabupaten Siak
juga bisa dijangkau dari Pelalawan dan Bengkalis. Juga tetap bisa menggunakan perjalanan
darat. Dari Pekanbaru menuju ke pusat kota Siak membutuhkan waktu 2-3 jam perjalanan
darat. Kalau Anda hobi mengendara roda dua, tentu jaraknya akan lebih singkat lagi Anda
tempuh. Bila tak memiliki kendaraan pribadi, Anda juga bisa menggunakan kendaraan
umum berupa travel dengan biaya kurang lebih 100 ribu rupiah.
32
Untuk bisa masuk ke lokasi Istana Siak, pengunjung dewasa dikenakan biaya
sebesar 10ribu rupiah, sedangkan anak-anak sebesar 5ribu rupiah saja. Cukup murah bukan
untuk dijadikan sebagai tujuan wisata keluarga? Dan di dalamnya pun Anda bisa
menyaksikan banyak kekayaan sejarah dari kerajaan besar di Riau pada masa dahulu.
Untuk akomodasi di lokasi wisata ini sangat lengkap, karena memang terletak di kawasan
pusat kota. Tersedia aneka kuliner, penginapan dan hotel serta kendaraan umum.
3. Brankas
Ada banyak benda berharga tersimpan di dalam Istana Siak. Ada juga benda yang
masih jadi misteri, yaitu brankas yang tidak pernah bisa dibuka oleh siapapun.
Kalau berkunjung ke Istana Asherayah Hasyimiyah di Kabupaten Siak, traveler
akan melihat banyak benda-benda bernilai bersejarah. Sebagian besar benda ini menjadi
saksi bisu perjalanan Kesultanan Siak Indrapura dari masa jaya, hingga bergabung ke
dalam NKRI.
Saat detikTravel berkunjung ke istana ini pekan lalu, ada satu benda yang cukup
bikin penasaran. Benda itu berupa sebuah kotak hitam yang terletak di dekat tangga
berputar untuk menuju ke lantai 2. Kotak hitam ini ternyata adalah sebuah brankas. Bukan
sembarang brankas, melainkan brankas khusus.
"Ini brankas milik Sultan Syarif Kasim II. Brankas ini buatan Jerman. Dulu dipesan
khusus oleh sultan waktu lawatan ke Eropa," ujar Sukri, pemandu yang menemani
detikTravel berkeliling.
Yang unik dari brankas ini adalah, hingga saat ini tidak ada seorang pun yang
pernah tahu apa isi di dalam brankas berukuran 1x2x1 meter tersebut. Tidak ada satu orang
pun yang berhasil membuka brankas ini dan melihat isinya. "Sudah banyak orang yang
coba buka, tetapi tidak pernah ada yang bisa. Dari dibor, sampai discan ahli dari ITB, tetap
tidak bisa tembus dan kebuka", imbuh Sukri.
32
Brankas ini pernah dibor, namun yang terjadi adalah mata bor yang digunakan
patah. Pernah didatangkan juga orang pintar dari Banten, tetapi dia tidak bisa membukanya
juga. Sampai mesin scan dari ITB pun tidak bisa menembus brankas, padahal mesin scan
ini bisa menangkap citra gambar sampai kedalaman 2 meter ke bawah permukaan tanah.
Meski tidak ada yang tahu apa isi dari brankas ini, tetapi brankas ini sangat berat
dan hampir tidak bisa digeser dari tempatnya semula. Saya pun mencobanya sendiri, saya
dorong sekuat mungkin, tapi brankas ini bergeser barang 1 cm pun tidak.
Menurut cerita, kunci brankas ini dipegang oleh seorang pria bernama Wak Molan,
yang hidup dari tahun 1889-1945. Dia adalah Kepala Urusan Rumah Tangga Istana Siak.
Wak Molan merupakan orang kepercayaan Sultan Syarif Kasim II.
Wak Molan sama sekali tidak pernah membocorkan rahasia tentang isi dari brankas ini
kepada siapa pun. Tidak pula pada istri dan anak-anaknya.
Ketika Wak Molan wafat, Sultan Syarif Kasim II mengambil kunci brankas dari
Wak Molan lalu membuangnya ke Sungai Siak. Setelah membuang kunci brankas, Sultan
Syarif Kasim II pun pergi ke Jakarta. Tidak ada yang tahu pasti apa alasan sultan
melakukan hal tersebut.
32
Sultan Syarif Kasim II 1915-1945
32
Foto bersamaputri-putri kerajaan setelah khatam
al-qur’an
32
Piring hitam
32
Cermin permaisuri yang terbuat dari Kristal
(14)
32
32
32
32
C. Tari Zarpin
Pengertian Tari Zapin
Tarian Zapin merupakan salah satu dari pada berbagai jenis tarian Melayu yang masih
ada hingga sekarang. Tarian Zapin berasal dari perkataan Arab yaitu “Zaffan” yang artinya
penari dan “Al-Zapin” yang artinya gerak kaki. Tarian ini diilhamkan oleh peranakan Arab
dan diketahui berasal dari Yaman. Mengikuti sejarah Tarian Zapin, pada mulanya tarian ini
adalah sebagai tarian hiburan di istana. Setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang Arab
pada awal abad ke-16, Tarian Zapin ini kemudiannya merebak ke negeri-negeri sekitar Johor
seperti di Riau, Singapura, Sarawak dan Brunei Darusalam. Tarian Zapin diperkenalkan di
Pekanbaru oleh seorang songkok yang berasal dari Sumatra yang bernama Adam sekitar tahun
1930-an. Namun tarian ini sangat popular di Pekanbaru pada tahun 1950-an dan 1960-an
terutama di kampung Tanjung Gemuk dan kampung Lamir.
32
Sepenggal Sejarah Tari Zapin
Zapin masuk ke nusantara sejalan dengan berkembangnya agama Islam sejak abad ke
13 Masehi. Para pedagang dari Arab dan Gujarat yang datang bersama para ulama dan
senimannya, menelusuri pesisir nusantara. Diantara mereka ada yang tinggal menetap
ditempat yang diminati, dan ada pula yang kembali dinegeri mereka setelah perdagangan
mereka usai. Bagi yang menetap kemudian mernikahi penduduk setempat dan berketurunan
hingga kini.
Zapin, salah satu dari kesenian yang dibawah para pendatang tersebut kemudian
berkembang dikalangan masyarakat pemeluk agama Islam. Sekarang kita dapat menemukan
Zapin hampir diseluruh pesisir Nusantara, seperti : pesisir timur Sumatra Utara, Riau dan
Kepulauannya, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jakarta,
pesisir utara – timur dan selatan Jawa, Nagara, Mataram, Sumbawa, Maumere, Seluruh Pesisr
Kalimantan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Ternate, dan Ambon. Sedangkan
dinegara tetangga terdapat di Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura
Di Nusantara, zapin dikenal dalam 2 jenis, yaitu zapin Arab yang mengalami
perubahan secara lamban, dan masih dipertahankan oleh masyarakat turunan Arab. Jenis
kedua adalah zapin Melayu yang ditumbuhkan oleh para ahli lokal, dan disesuaikan dengan
lingkungan masyarakatnya. Kalau zapin Arab hanya dikenal satu gaya saja, maka zapin
Melayu sangat beragam dalam gayanya. Begitu pula sebutan untuk tari tersebut tergantung
dari bahasa atau dialeg lokal dimana dia tumbuh dan berkembang. Sebutan zapin umumnya
32
dijumpai di Sumatera Utara dan Riau, sedangkan di Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu
menyebutnya dana. Julukan Bedana terdapat di Lampung, sedangkan di Jawa umumnya
menyebut zafin. Masyarakat Kalimantan cenderung member nama jepin, di Sulawesi disebut
jippeng, dan di Maluku lebih akrab mengenal dengan nama jepen. Semenatara di
Nusatenggara dikenal dengan julukan dana-dani.
Zapin dapat ditemui pada helat perkawinan, khitanan, syukuran, pesta desa, sampai
peringatan hari besar Islam. Umumnya penari zapin hanya lelaki. Diiringi musik ensemble
yang terdiri dari pemain marwas, gendang, suling, biola, akordion, dumbuk, harmonium, dan
vocal. Pola tarinya sangat sederhana dan dilakukan secara berulang-ulang. Gerak tarinya
mendapat inspirasi dari kegiatan manusia dan alam lingkungan.
Misalnya : titi batang, anak ayam patah, siku keluang, sut patin, pusing tengah, alif, dan
lainnya. Pertunujukan zapin biasanya ada atraksi dari para penari-penari mahir
untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam berinprovisasi dengan music iringan.
Beratus tahun zapin hidup dalam kelompok-kelompok kecil masyarakat dan
berfungsi sebagai hiburan dan sekaligus penyampaian nasehat-nasehat untuk
masyarakat melauli pantun dan syair lagunya.
Alat musik utama yang digunakan untuk mengiringi Tarian Zapin adalah gambus,
rebana, gendang dan marwas tetapi, untuk Zapin Arab hanya menggunakan alat musik berupa
Marwas dan Gambus. Petikan gambus untuk membawakan lagu sedangkan rentak gendang /
rebana menentukan retak dan pecahan tari. Lagu-lagu pengiring tarian Zapin pertama kali
diciptakan oleh Tengku Mansor dan dinyanyikan oleh istrinya Cik Norlia yang berasal dari
Singapura. Beberapa lagu yang diciptakannya adalah: Ya Salam, Yale-Yale, Tanjung Serindit,
Sri Pekan, Lancang Kuning, Gambus Palembang, dan Lancang Daik. Contoh lagu-
lagu pengiring tarian Zapin lainnya adalah: Nasib Lancang Kuning, Pulut Hitam, Bismillah,
Sanaah, Saying Sarawak, Lancing Balai, Anak Ayam Patah, Zapin Asli, Gendang Rebana, dll.
32
Sinopsis Karya Tari Zapin
Karya Seniman Besar Tom Ibnur ZAPINEOZAPIN (Tahun 2000) Sepengal Sejarah
zapin,.
Nah Berikut ini 7 Sinopsis Karya Tari Zapin :
a. ZAPINEO LANGIT
Tari ini ungkapan hati ketika memandang langit malam penuh bintang, Betapa
kecilnya diri ini, Ketika terbang Kelangit Biru betapa kecilnya pesawatku, ketika
kupandang Bumi dar Bulan betapa kecilnya tempat tinggalku ini , Tampa tiang, tampa
penyanggah, berapa dan betapa luasnya langit di ciptakannya.
b. ZAPIN BIDUK
Kehidupan Masyarakat diatas air seperti rakit, Perahu, biduk, kapal dan lainnya
menjadi inspirasi dalam buah karya tarim gerak yang tidak seimbang karena pijakan yang
lebih diolah menjadi tarian dalam gerak tak seimbang. Gerak ini telah member dinamika
yang kuat dan memerlukan kepiawaian dalam melakukannya.
c. ZAPIN BISIK
Karena bisik semua orang tahu. Semakin bisik diapun berwujud fitnah yang
menyebabkan orang lainpu diam, tertawa, bahagia, menagis, kecewa ragu, bingung
32
bahkan tak tahhu diri dalam garapannya memberika pandangan bagi hati yang tak
terkendakli.
d. ZAPINEO TONGGA.
Tongga diambil dari bahasa MInagkabau, yang artinya tunggal.maka zapin ini
dibawakan oleh seorang penari yang diiringi dengan petikan Gambus masing-
masingmereka akan saling member arti dan isi melalui pandangan bunyi suasana hati
akhirnya sangat menentukan lahirnya gerak maupun bunyi.
e. ZAPIN DUO
Dua penari dalam gerka yang sama bagai kembar yang tak
terpisahkan.keinginan untuk memisahkan diri telah dikat oleh naluri yang satu untuk
selalu bersama.
f. ZAPINEO TERBUS.
Memakai terbus yang besar dan panjang bagai orang yang sedang berusaha untuk
mempertahankan hal yang keliru dan salah. Dia harus mencari dan berusaha untuk
mempertahankan agar terbus tak jatuh ditanah. Dia bagai orang besar kepala dan penuh
Kesombongan.
g. ZAPI GASING
Zapin ini berisiskan gerakan putar dari lemah hingga kuat. Putaran bkan hanya
berisikankekuatan fisik dan daya tahan. Tetapi memerlukan ketangguhan hati dan
pengendalaian emosi manusia. Dalam tarian penari dituntut untuk hadir dalam
keseimbangan hati dan pikiran, serta kejernihan dan kebeningan jiwa. Gasing bagaikan
putaran kehidupan sewaktu-waktu oleng dan berhenti.
32
32
Songket merupakan sejenis kain yang biasanya ditenun tangan, dan mempunyai corak
rumit benang emas atau perak. Kata songket berarti membawa keluar atau menarik benang
dari kain atau menenun menggunakan benang emas dan perak. Tenun Songket merupakan
seni budaya yang berasal dari daratan Cina, keberadaannya lebih kurang sejak 1000 tahun
yang lalu. Songket sudah dikenal Malaysia dan Indonesia sejak abad ke-13 yang lampau.
Dalam kisah perjalanannya yang cukup panjang. Tenun Songket kemudian menyebar ke
Negeri Siam (Thailand), kemudian menyebar ke beberapa negara bagian di Semenanjung
Negeri Jiran Malaysia, seperti ke Selangor, Kelantan, Trengganu dan Brunei Darussalam
kemudian menyeberang ke Sumatra yaitu ke Silungkang, Siak dan Palembang. Songket
Silungkang berasal dari Negara Bagian Selangor, sedangkan Songket Pandai Sikek berasal
dari Silungkang dan Songket Payakumbuh berasal dari Pandai Sikek. Baginda Ali adalah
orang yang membawa ilmu songket dari Selangor ke Silungkang pada abad ke-16 atau kurang
lebih 400 tahun yang lalu.
Ragam jenis kain songket yang biasa digunakan antara lain: songket motif bunga,
motif awan, motif tunggal, motif daun tunggal, motif tabir bintang, motif mata panah, motif
pucuk rebung, motif siku kaluang, dan motif kuntum bunga. Kain songket ini merupakan kain
32
khas bumi Melayu yang tetap harus dijaga kelestariannya. Kain songket umumnya banyak
digunakan pada pakaian adat orang Melayu Riau. Kain tenun songket memiliki ciri khas dan
keunikan tersendiri yang menjadi nilai jual lebih dan menjadi salah satu jenis kerajinan tangan
khas di Provinsi Riau yang kaya akan keindahan dan estetika sebagai wujud budaya Provinsi
Riau yang melambangkan corak, pemikiran dan pandangan masyarakat Melayu.
Bidal tua Melayu diatas merupakan tugu pengingat dan simbol kreatifitas masyarakat
Siak dalam mengubah kapas menjadi tenunan nan eksotik yang menjadi simbol keagungan,
yaitu Tenun Siak. Tenun Siak, sebagaimana namanya, merupakan tenunan tradisional yang
dihasilkan oleh masyarakat Siak, Provinsi Riau. Tenunan ini sudah ada sejak Siak masih
berupa kesultanan dengan Tengku Said Ali, bergelar Sultan Assyaidis Syarif Ali Abdul Jalil
Baalawi (1784-1810) sebagai sultannya atau tenunan ini telah berumur lebih dari dua abad.
Semasa dahulu pekerjaan menenun hanya dikenal dilingkungan istana saja sebagai pekerjaan
sambilan. Namun sesuai dengan perkembangan zaman,
pekerjaan menenun merembes keluar tembok istana. Orang pertama yang
memperkenalkan tenun ini ialah seorang pengrajin yang didatangkan dari kerajaan Trengganu
Malaysia pada masa kerajaan Siak diperintah oleh Sultan Sayid Ali seorang wanita bernama
Wan Siti Binti Wan Karim dibawa ke Siak Sri Indra Pura. Beliau adalah seorang yang cakap
dan terampil dalam bertenun dan beliau mengajarkan bagaimana bertenun kain songket.
Karena pada saat itu hubungan kenegerian kesultanan Siak dengan negeri-negeri melayu di
Semananjung sangatlah erat, terutama juga dalam hal seni dan budaya Melayu yang satu. Jadi
menenun kain tenunan Siak telah lama digeluti oleh masyarakat semenjak tahun 1747. Anak-
anak gadis diajar menenun setiap kapan acara dirumahnya sudah selesai dikerjakan. Dia mulai
bertenun utnuk keperluan sendiri maupun untuk menambah kehidupan keluarga. Kalau di
Malaysia dikenal tenun Trengganu maka di Siak dikenal tenunan Siak. Dari pusat kerajaan
Siak tenunan ini dibina dan dikembangkan kemudian merata diseluruh kerajaan Siak.
Tokoh wanita Melayu Riau yang sangat berperan dalam mengembangkan kerajinan
kain tenun songket Melayu Siak di Riau adalah Tengku Maharatu. Tengku Maharatu adalah
permaisuri Sultan Syarif Kasim II yang kedua, setelah permaisuri pertama, Tengku Agung
meninggal dunia. Dia melanjutkan perjuangan kakaknya dalam meningkatkan kedudukan
kaum perempuan di Siak dan sekitarnya, yaitu dengan mengajarkan cara bertenun yang
kemudian dikenal dengan nama tenun Siak. Tenun Siak yang merupakan hasil karya kaum
32
perempuan telah menjadi pakaian adat Melayu Riau yang dipergunakan dalam pakaian adat
pernikahan dan upacara lainnya. Berkat perjuangan permaisuri pertama yang dilanjutkan oleh
permaisuri kedua, perempuan yang tamat dari Sekolah Madrasahtun Nisak dapat menjadi
mubaligat dan member dakwah terutama kepada kaum perempuan.
Pada awalnya tenun yang diajarkan adalah merupakan tenun tumpu dan kemudian
bertukar ganti dengan menggunakan alat yang dinamakan dengan "Kik", dan kain yang
dihasilkan disebut dengan kain tenun Siak. Pada awalnya kain tenun Siak ini dibuat terbatas
bagi kalangan bangsawan saja terutama Sultan dan para keluarga serta para pembesar kerajaan
di kalangan Istana Siak. Kik adalah alat tenun yang cukup sederhana dari bahan kayu
berukuran sekitar 1 x 2 meter.
Sesuai dengan ukuran alatnya, maka lebar kain yang dihasilkan tidaklah lebar sehingga tidak
cukup untuk satu kain sarung,
maka haruslah di sambung dua yang disebut dengan kain "Berkampuh". Akibatnya
untuk mendapatkan sehelai kain, terpaksa harus ditenun dua kali dan kemudian hasilnya
disambung untuk bagian atas dan bagian bawah yang sudah barang tentu memakan waktu
yang lama. Dalam bertenun memerlukan bahan baku benang, baik sutera ataupun katun
berwarna yang dipadukan dengan benang emas sebagai ornamen ( motif ) atau hiasan.
Dikarenakan benag sutera sudah susah didapat, maka lama kelamaan orang hanya
menggunakan benang katun.
Tenun Siak memiki motif dan corak yang banyak. Motif dan corak tenun Siak
merupakan hasil dari sterilisasi flora, fauna, dan alam sekitar. Proses sterilisasi terhadap apa
yang dilihat di lingkungan sekitar menunjukkan betapa para pengrajin tenun Siak tidak saja
memiliki pemahaman mendalam terhadap alam sekitarnya tetapi juga imajinasi yang tinggi
untuk melukiskan apa yang dialaminya dalam selembar tenunan dalam "Kazana Kerajinan
Riau".
32
2. Hasil dari sterilisasi fauna : semut beriring, siku keluang, ayam-ayaman, itik sekawan,
balam dua, naga-nagaan, ikan-ikanan, ulat. Hasil dari stilirisasi alam sekitar : potong
wajid, bingtang-bintang, jalur-jalur, pelangi-pelangi, awan larat, perahu, sikat-sikat bulan
sabit
32
nilai-nilai asas kepercayaan dan budaya melayu. Ada sebagian adat istiadat daerah setempat
yang mengatur penempatan dan pemakaian motif-motif yang di maksud, serta siapa saja yang
berhak memakainya.
Dahulu setiap pengrajin diharuskan untuk memahami makna dan falsafah yang
terkandung di dalam setiap motif. Keharusan itu dimaksudkan agar mereka pribadi mampu
menyerap dan menghayati nilai-nilai yang dimaksud, mampu menyebarluaskan, dan mampu
pula menempatkan motif itu sesuai menurut alur dan patutnya. Karena budaya melayu sangat
ber-sebati dengan ajaran islam, inti sari ajaran itu terpateri pula dengan corak seperti
bentuk segi empat dikaitkan dengan sahabat Nabi Muhammad SWT yang berempat, bentuk
segi lima dikaitkan dengan rukun islam, bentuk segi enam dikaitkan dengan rukun iman,
bentuk wajik dikaitkan dengan sifat Allah yang maha pemurah, bentuk bulat dikaitkan dengan
sifat Allah yang maha mengetahui dan penguasa alam semesta, dan sekitarnya.
Menurut orang tua melayu Riau, makna dan falsafah di dalam setiap motif, selain dapat
meningkatkan minat-minat orang untuk menggunakan motif tersebut, juga dapat menyebar-
luaskan nilai-nilai ajaran agama Islam yang mereka anut, itulah sebabnya dahulu pengrajin
diajarkan membuat atau meniru corak.
Orang-orang melayu sangat menggemari pantun. Orang-orang tua mengatakan bahwa
dengan berpantun orang lebih cepat menyimak dan mengingatkan sehingga lebih mudah
mewariskannya. Ungkapan adat mengatakan: "di dalam pantun banyak penuntun".
selanjutnya di katakannya:
"Bertuah orang berkain songket Petuahnya banyak bukan sedikit
Coraknya banyak bukan kepalang Hidup mati di pegang orang"
Khasanah songket Melayu amatlah kaya dengan motif dan sarat dengan makna dan
falsafahnya, yang dahulu dimanfaatkan untuk mewariskan nilai-nilai asas adat dan budaya
tempatan. Seorang pemakai songket tidak hanya sekedar memakai untuk hiasan tetapi juga
32
untuk memakai dengan simbol-simbol dan
memudahkannya untuk mencerna dan menghayati falsafah
yang terkandung di dalamnya. Kearifan itulah yang
menyebabkan songket terus hidup dan berkembang, serta
memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
32
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : BANGKINANG, 22
SEPTEMBER 2006
ALAMAT : Jln. MAYOR ALI RASYID
SEKOLAH : SMPN 1 BANGKINANG
KOTA
TAMATAN SEBELUMNYA : SDN 001
BANGKINANG
NO HP : 085264219357
AKUN INSTAGRAM :-
32
NAMA : : MUTHIA
LUQMTEMPAT, TANGGAL LAHIR : PEKANBARU,
16 juli 2006
ALAMAT : Jln.Prof.M.Yamin SH-Salo
Timur
SEKOLAH : SMPN 1 BANGKINANG KOTA
RIWAYAT PENDIDIKAN : SDN 001 Salo
No HP : 089626926807
AKUN INSTAGRAM : @imuthms11
32
KATA PENUTUP
Menurut pendapat kami lokakarya ini baru merupakan langkah awal dan belum dapat diadakan
penulisan yang dapat dipertanggung jawabkan. Perlu kiranya diadakan penelitian yang lebih
akurat dengan dana dan jangka waktu yang cukup. Sehinggan dapat diperkirakan akan mendapat
hasil yang lebih dapat dipertanggung jawabkan jawabannya
32