Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN RUAS JALAN

4/2D – kode (4), ruas jalan terdiri dari 4 lajur dan 2 arah dengan median
6/2D – kode (5), ruas jalan terdiri dari 6 lajur dan 2 arah dengan median

051001900045 - KINGIN PRATASIS


DEFINISI DAN
JENIS PRASARANA
RUAS JALAN Pada ruas jalan luar kota tidak ada pengembangan yang
menerus pada sisi manapun, meskipun mungkin terdapat
pengembangan permanen yang jarang terjadi, seperti
rumah makan, pabrik atau perkampungan. Kios kecil dan
kedai pada sisi jalan bukan merupakan pengembangan
permanen
TIPE JALAN LUAR KOTA SESUAI
DEFINISI MKJI 1997

2/2 UD 4/2 UD
Jalan dua-lajur dua-arah tak terbagi Jalan empat-lajur dua arah ;Tak terbagi

4/2 D 6/2 D
Jalan empat-lajur dua arah; Terbagi Jalan enam-lajur dua-arah terbagi
Ruas jalan didefinisikan sebagai suatu panjang jalan :

Diantara dan tak terpengaruh oleh simpang utama


Mempunyai rencana geometrik dan arus serta komposisi lalu lintas yang serupa
di seluruh panjangnya

Titik dimana karakteristik jalan berubah secara berarti otomatis menjadi batas ruas
sekalipun tidak ada simpang di dekatnya.

Batas ruas harus ditempatkan dimana jenis medan berubah, walaupun karakteristik
lainnya untuk geometrik, lalu lintas dan lingkungan (hambatan) tetap sama.
Kelandaian khusus selalu merupakan ruas tersendiri.
Karakteristik utama jalan yang akan mempengaruhi kapasitas dan kinerjanya
apabila dibebani lalu lintas adalah :
Geometrik
Lebar Jalur lalu lintas
Karakteristik bahu
Ada atau tidaknya median
Lengkung vertikal
Lengkung Horizontal
Jarak pandang
Karakteristik utama jalan yang akan mempengaruhi kapasitas dan kinerjanya
apabila dibebani lalu lintas adalah :
Geometrik
Lebar Jalur lalu lintas
Karakteristik bahu
Ada atau tidaknya median
Lengkung vertikal
Lengkung Horizontal
Jarak pandang
Arus dan Komposisi Lalu Lintas
Pada MKJI 1997, nilai arus lalu lintas (Q) mencerminkan komposisi lalu lintas,
dengan menyatakan arus dalam satuan mobil penumpang (smp) dengan
menggunakan ekivalensi mobil penumpang (emp) yang diturunkan secara empirik
untuk jenis kendaraan berikut :
Kendaraan ringan/LV (mobil penumpang, minibus, truck, pick up, jeep)
Kendaraan berat menengah /MHV (truk 2 gandar dan bus kecil)
Bus besar /LB
Truk besar / LT (meliputi truk 3 gandar dan truk gandengan)
Sepeda motor (MC)
Kelas Hambatan Samping
Hambatan samping yang terutama berpengaruh terhadap kapasitas dan kinerja
jalan perkotaan adalah :
Pejalan kaki, (bobot = 0.6)
Angkutan umum dan kendaraan lain berhenti, (bobot = 0.8)
Kendaraan lambat (misal becak, kereta kuda) dan (bobot = 0.4)
Kendaraan keluar masuk dari lahan di samping jalan (bobot = 1.0)
Sepeda motor (MC)
rekuensi terbobot menentukan kelas hambatan samping :
Fungsi Jalan dan Guna Jalan
Kelas fungsional (arteri, kolektor, lokal) dapat mempengaruhi kecepatan arus bebas,
karena kelas fungsional cenderung mencerminkan jenis perjalanan yang terjadi di
jalan. Jika terdapat keraguan tentang kelas fungsional dari suatu jalan, maka kelas
administratif (nasional, propinsi, kabupaten) dapat digunakan sebagai indikator

Anda mungkin juga menyukai