1. Geometrik Jalan.
komposisi arus lalu lintas, setiap kendaraan yang ada harus dikonversikan
kendaraan merupakan bagian dari arus lalu lintas yaitu sebagai pemakai
Geometrik jalan merupakan salah satu karakteristik utama jalan yang akan
mempengaruhi kapasitas dan kinerja jalan jika dibebani lalu lintas. Dalam
6
pada pembebanan lalu lintas tertentu, misalnya jalan terbagi dan tak
2. Lebar jalur lalu lintas : kecepatan arus bebas dan kapasitas meningkat
(1994) jalur lalu lintas adalah keseluruhan bagian perkerasan jalan yang
secara keseluruhan.
kecepatan. Kapasitas jalan dengan kereb lebih kecil dari jalan dengan
tepi jalur lalu-lintas, tergantung apakah jalan mempunyai kereb atau bahu.
7
meningkatkan kapasitas.
ruas jalan. Dengan adanya kegiatan pasar disekitar ruas jalan, maka aktivitas
pada jalan tersebut makin tinggi. Dalam MKJI 1997, adapun tipe hambatan
3. Jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari lahan samping
4. Arus kendaraan lambat, yaitu arus total (kend/ jam) sepeda, becak, delman,
yang menggunakan trotoar untuk berjualan dan kondisi existing dari trotoar
yang tidak bisa dilewati pejalan kaki, sehingga pejalan kaki lebih memilih
yang diamati.
Frekwensi
berbobot dari Kelas hambatan
Kondisi khas
kejadian (ke dua samping
sisi jalan)
< 50 Pedalaman, pertanian atau Sangat VL
tidak berkembang, tanpa rendah
kegiatan
50-149 Pedalaman beberapa bangunan Rendah L
dan kegiatan disamping jalan
150-249 Desa, kegiatan dan angkutan Sedang M
lokal
250-350 Desa, beberapa kegiatan pasar Tinggi H
> 350 Hampir kota / pasar, kegiatan Sangat tinggi VH
perdagangan
(Sumber : MKJI 1997)
yaitu :
Berdasarkan MKJI 1997 fungsi utama dari suatu jalan adalah memberikan
Parameter arus lalu lintas yang merupakan faktor penting dalam perencanaan
berdasarkan persamaan :
N
Q (1)
T
10
dengan :
Q = volume (kend/jam)
N = jumlah kendaraan (kend)
T = waktu pengamatan (jam)
3. Truk besar (LT) yaitu kendaraan bermotor truk tiga gandar dan truk
4. Bus besar (LB) yaitu kendaraan bermotor berupa bis dengan dua
umum berikut:
dengan :
sebagai kecepatan pada tingkat arus nol, yaitu kecepatan yang akan
segmen jalan pada kondisi ideal tertentu (geometri, pola arus dan faktor
untuk kecepatan arus bebas dasar berdasarkan pada lebar efektif jalur
2.4.3 Kapasitas
kapasitas dan volume maksimum yang dapat ditampung oleh link dan
jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu.
Untuk jalan dua lajur dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah
(kombinasi dua arah), tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus
C = Kapasitas (smp/jam)
CO = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCW = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas
FCSP = Faktor penyesuaian pemisah arah
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan
Kapasitas dasar (Co) adalah kapasitas segmen jalan untuk kondisi
lintas.
samping.
13
Q
DS (4)
C
DS = Derajat kejenuhan
Q = Arus lalu lintas (smp/jam)
C = Kapasitas (smp/jam)
analisis ekonomi.
V= (5)
lintas pada suatu segmen jalan, yang dinyatakan sebagai rasio antara
didepannya).
Tingkat pelayanan atau “Level of Service” adalah tingkat pelayanan dari suatu
jalan yang menggambarkan kualitas suatu jalan dan merupakan batas kondisi
pengoperasian.
Tingkat pelayanan suatu jalan menunjukan kualitas jalan diukur dari beberapa
(delay), arus lalu lintas dan arus jenuh (saturation flow) serta derajat
Pada jalan satu arah kapasitas jalan yang menuju persimpangan dengan
lebar yang diukur dari permukaan kerb sampai permukaan kerb lainnya.
15
Sedangkan pada jalan dua arah, yang dimaksud dengan lebar jalan
adalah jarak dari permukaan kerb sampai pembagi dengan lalu lintas
b. Kondisi Parkir
berkurang.
daripada jalan dua arah. Hal ini dapat terlihat pada sebagian besar jalan
2. Kondisi Lingkungan
a. Faktor Beban
persimpangan selama 1 jam arus lalu lintas pada periode puncak (peak
traffic flow).
Faktor jam sibuk menunjukkan bahwa arus lalu lintas tidak selalu
konstan salam 1 jam penuh. Dalam analisa tentang kapasitas dan tingkat
16
periode 15 menit.
masuk atau keluar dari tempat tinggal. Pola jalan dan berdiri pada
kelompok usia.
Tingkat
V/C RASIO Pelayanan Keterangan
Jalan
Arus lancar, volume rendah,
< 0.60 A
kecepatan Tinggi
Arus stabil, kecepatan terbatas,
0.60 - 0.70 B
volume sesuai untuk jalan luar kota
Arus stabil, kecepatan dipengaruhi
0.70 - 0.80 C oleh lalu lintas, volume sesuai untuk
jalan kota
Arus mendekati tidak stabil,
0.80 - 0.90 D
kecepatan Rendah
Arus tidak stabil, kecepatan rendah,
0.90 - 1.00 E volume padat atau mendekati
kapasitas
Arus yang terhambat, kecepatan
> 1.00 F rendah, volume diatas kapasitas,
banyak berhenti.
(Tamin dan Nahdalina, 1998)
17
perjalanan serta arus lalu lintas baik yang searah maupun yang berlawanan
Dengan metode ini akan didapat kecepatan kendaraan rata-rata pada suatu
jalur pada saat kendaraan bergerak yang didapat dengan membagi panjang
jalur dibagi dengan lama waktu kendaraan bergerak menempuh jalur tersebut.
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Erizon Feni Sinaga yang
Jl. Sudirman Kota Bandar Jaya Lampung Tengah tahun 2004, pada ruas
QP% = 24 – 76% .
yang berjudul Analisa Kinerja Ruas Jalan Akibat Aktivitas Samping Jalan
hambatan samping tertinggi terjadi pada ruas Jalan Kartini pada hari Senin
18
yaitu berjumlah 2677 kejadian dan pada hari libur yaitu hari Minggu
yang terjadi masih relatif rendah. Namun untuk tingkat kinerja jalan secara
keseluruhan dipengaruhi oleh arus lalu lintas yang padat khususnya pada
4. Berdasarkan hasil penelitian dari tesis Ahmad Setijadji, S.T. yang berjudul
Studi Kemacetan Lalu Lintas Jalan Kaligawe Kota Semarang tahun 2006,
kendaraan keluar masuk 6040, dan kendaraan lambat 1043. Hasil tersebut
5. Berdasarkan hasil penelitian dari salah satu mahasiswi Teknik Sipil Unila
(Studi Kasus Jalan Lintas Barat Sumatra) Kota Bandar Lampung tahun
Selasa yaitu sebesar 2636 smp/jam, dengan kecepatan arus bebas 54,7