Buku Psikodrama 6 - Removed

Machine Translated by Google
Isi
Daftar Ilustrasi _ Xi
Kata pengantar xiii
Pendahuluan : Ruang Lingkup Psikodrama xv

Ide Alat _ _ xvi
Jenis Pemikiran Baru _ xvi
Kompleks Alat _ xvii
Aplikasi xviii
Jalan " Hati " xix
1. Elemen Dasar: Gambaran Umum 1

Memperbaiki Kesalahpahaman 2
Elemen Komponen dan Terminologi 2
Terminologi —Pilihan Kata 6
Sebuah Undang-undang Khas 7
Jenis Undangan Lainnya 9
2. Sejarah I : Moreno dan Pendahulunya Ruang 12

Lingkup Pemikiran Moreno Sejarah 13
Awal Fase 14
Pertengahan: Tahun-Tahun Perkembangan 18
Tahun-Tahun Selanjutnya : Pendidikan dan Organisasi 22
3. Sejarah II : Perkembangan Selanjutnya di PD 26

Zerka Toeman Moreno: Sebuah Sketsa Biografi 26
Pelopor Lainnya : " Fase Pertama " 28
" Fase Kedua" 29
Perkembangan Organisasi 32
Publikasi 34
Perkembangan Internasional 34
Ekstensi dari Psikodrama 35
VII
VIH ISI
4. Sejarah III: Hambatan Penerimaan Psikodrama Persaingan 38

dengan Pschoanalysis Ketakutan 38
akan Tindakan 40
Ketidaknyamanan 41
Ketidakpercayaan terhadap 42
Teater Psikodrama yang Tidak 42
Bertanggung Jawab 43
Seni yang Menantang Kelemahan 43
Pribadi Moreno Kata 45
Tercetak Sesi 47
Terbuka Melibatkan 47
Distorsi Sejarah Agama 48
5. Pertimbangan Filosofis dan Teoritis Umum 51

Dua Jenis Kompleksitas _ 53
Mode Pengetahuan Alternatif _ 54
Postmodernisme 55
Reaksi Visceral _ 56
Metateori 58
Mengapa Berteori 58
Teori Lepas 59
6. Teologi Moreno 63
Spiritualitas, Agama dan Psikologi Dasar 63
Estetika Resonansi 65
dengan Filsuf Lain Tanggung Jawab 66
Imanensi 67
Individualitas 68
Menghadapi 68
Teologi 69
Kreatif 70
7. Kreativitas 73
Mempertimbangkan 74
Kreativitas Konservasi 75
Budaya Respon 76
-kemampuan Perspektif 76
Psikologis 77
Sosiatri Perenungan Lebih Dalam 78
8. Hubungan 80
Spontanitas dengan Kreativitas 81
ISI
Robopati 82
Psikodinamika Spontanitas _ _ 83
Energi yang Tidak Dapat Dikonservasi 85
Sebuah Stimulan untuk Kreativitas 86
Pemanasan 86
9. Bermain , Imajinasi, Surplus Realitas 89

Psikodinamika Bermain Kegembiraan 90
Implikasi 91
Surplus Realitas 92
Moreno's 93
Idee Fixe Re- 95
enchantment 95
Melimpah Hidup 96
10. Ekspresi dan Tindakan 100

Acting-Out, Acting -In dan Action Insight 101
Sublimation 102
Act Hunger 103
Act Fulfillment 104
Perluasan Rasa Diri Pemanasan 104
Secara Fisik Mode Ekspresi 105
Diri Membuat dan Berbagi 105
Cerita Ekspresi Diri Lebih Penuh 106
107
11. Katarsis 110

Mendeskripsikan Fenomena 111
Dinamika Yang Mendasari 112
Empat Tingkat Kerja Katarsis 113
-Melalui Tidak 114
Sekedar Membangkitkan 115
Emosi Katarsis 116
Pengganti Perspektif Lebih Luas 116
12. Pembelajaran 119

Keterampilan Mengembangkan 120
Dis-Identifikasi 120
Meta -Peran Membuat 121
Pembelajaran Pembalikan Peran 122
Eksplisit dan 122
Empati Kesadaran Diri Komunikasi Non-Verbal 123
X ISI
Resolusi Konflik 124

Keterampilan Sosiometrik 125
Empat Jenis Pembelajaran _ 126
Membuat Ritual dan Perayaan 126
13. Integrasi dengan Terapi Lain Sebuah 128

Pendekatan Meta-Teori Integratif 128
dengan Psikoanalisis Integrasi dengan 130
Pendekatan Lain Disiplin Lain 132
134
14. Faktor Terapeutik Faktor 139

Terapeutik dalam Psikoterapi Kelompok Penguatan 139
Ego Memfasilitasi Tahapan 142
Psikoterapi 146
15. Teori Peran Terapan-I: Pertimbangan Umum Latar 150

Belakang Sejarah Peran 150
dan Meta-Peran Bahasa 151
yang Ramah Pengguna 153
Metafora yang Kuat 154
Beberapa Kesulitan dengan Teori Peran 159
Dimensi Pemberlakuan Peran 160
16. Teori Peran Terapan-II: Konsep Dinamis 165

Keadaan Peran vs. Determinisme Psikis Kedalaman 165
Peran Dimensi Peran 167
Lain Model Pluralistik Pikiran 168
Mengintegrasikan Pikiran Pengambilan 169
Peran : Keterampilan 170
Kunci Peran sebagai " Lensa" 171
172
Mutualitas dalam Pengambilan Peran 174
17. Applied Role Theory-Ill: Teknik Khusus Penamaan 177

Peran Diagram 177
Peran Analisis 179
Peran Diagram 180
Jaringan Sosial Membuat Peran 181
183
18. Sosiometri I: Pertimbangan Umum 188

Hubungan interpersonal 189
ISI S
Makhluk Sosial 190

Dinamika Bawah Sadar Bersama 191
Tele 191
Timbal balik 194
Menggunakan Sosiometri 195
Perspektif Sejarah 196
Status Sekarang 198
19. Sosiometri II : Metode 203

Perlawanan terhadap 204
Sosiometri Metode Sosiometri 207
Lain Memilih Mitra 207
Memilih Protagonis dan/atau Tindakan Pembantu 209
Sosiometri dan "Patung" 210
Spektogram 210
Berfokus Menanyakan 211
20: Pendekatan Terkait 214

Bermain Peran & Pelatihan Peran 215
Metode Tindakan 215
Sosiokrama 216
Bibliodrama 218
Terapi Drama 218
Drama dalam Pendidikan 220
Teater Interaktif 221
Teater Pemutaran 222
Seni Bermain 222
Pendekatan Lain-Lain 223
21. Prinsip Penggunaan Teknik Psikodramatis Kategori Teknik 227

Tujuan Teknik Psikodramatis 229
Menyeimbangkan Bicara & Tindakan 230
232
Lampiran : Ringkasan Istilah Psikodramatis dan

Teknik 235
Bibliografi 259
Jurnal Amerika 259
Bibliografi 260
Buku & Jurnal Internasional 270
Indeks 275
Daftar Ilustrasi _
Halaman
iv Zerka T. Moreno, 1998

10 Panggung di Beacon , New York, 1936
11 JL Moreno, sekitar tahun 1939
50 Sketsa impresionistik pengarang tentang Moreno, 1967
60 Zerka Moreno, sekitar tahun 1951
79 JL Moreno mengajar di institutnya di New York City
99 J-L. Moreno mengundang orang ke atas panggung , 1969
109 JL Moreno, 1951
138 JL Moreno, 1971
213 JL Moreno, 1972
258 "Moreno menggandakan dirinya sendiri," 1960
(foto digunakan dengan izin)
XII
Kata pengantar
Foundations of Psychodrama pertama kali diproduksi secara pribadi dalam

dua edisi pada pertengahan 1980-an sebagai pelengkap intelektual untuk teks
saya yang banyak digunakan, Acting - In : Practical Applications of
Psychodramatic Methods (diterbitkan ulang pada tahun 1996 dalam edisi ke-3
oleh Springer). Springer juga menerbitkan Foundations edisi ke -3 tahun 1988 .
Sesuai dengan kebijakan Springer untuk memperbarui teksnya , saya telah
menulis ulang sebagian besar buku , menambahkan banyak dan menghilangkan
beberapa , untuk menyajikan alasan yang lebih spesifik untuk penggunaan
metode psikodramatis. Melanjutkan dari perspektif umum menuju implikasi
khusus , saya berusaha membangun urutan ide yang lebih logis .
Dalam 12 tahun sejak edisi terakhir , sejumlah buku lain tentang psikodrama
telah ditulis , bersama dengan bab-bab dalam buku pelajaran dan artikel jurnal .
Merefleksikan pekerjaan masa lalu saya bersama dengan kontribusi lain ini,
saya telah berusaha untuk merenungkan, menyempurnakan, mengatur ulang,
dan mengembangkan lebih jauh dan pada tingkat yang lebih dalam tidak hanya
teori — atau, sebenarnya, banyak sub-teori — yang terdiri dari ini. tubuh
pengetahuan tetapi juga filsafat yang mendasari teori . _ _ Untuk ini juga
ditambahkan pengalaman yang saya peroleh dalam melakukan psikoterapi,
mengajar, dan konsultasi sebagai psikiater dewasa dan anak dalam berbagai
pengaturan selama 35 tahun terakhir .
XIII
xIv KATA PENGANTAR
Saya telah diberkati dengan berbagai guru dan pembantu, termasuk

Marcia Karp , yang memprakarsai saya ; Irv Yalom, yang mendukung
penjelajahan saya ; Adele von Rust Deeths (kemudian McCormick), guru
berkelanjutan pertama saya ; Lew Yablonsky; Leon Baik; Barbara Seabourne dari St
Louis, yang membagikan pedoman praktis yang telah ditulisnya ; dan
Ursula Springer, untuk mendukung pekerjaan saya dan beberapa rekan ,
menjadi penerbit pertama selain Moreno yang menyebarkan berita tentang
nilai metode ini . Tentu saja, saya terus terinspirasi oleh Zerka Moreno ,
kepada siapa buku ini dipersembahkan , dan diberkati oleh persahabatan
dan dorongan dari banyak orang lain di lapangan.
Saya ingin mengakui juga bahwa proses merenungkan ide - ide
spontanitas , imajinasi, dan kesenangan telah menjadi sumber inspirasi
yang kuat dan tak ada habisnya . Dalam melakukan psikodrama, sesuatu
yang ajaib terjadi, dan menyebar ke dalam kehidupan sehari-hari .
Spontanitas dan kreativitas bahkan menjadi aspek spiritualitas . Saya
akhirnya mulai merasakan tentang apa visi religius Moreno itu .
Ide- ide ini juga menarik karena potensinya untuk penyembuhan di dunia .
Sama seperti Moreno yang menulis tentang Zerka sebagai inspirasinya ,

inspirasi saya adalah istri saya , Allee, yang dukungannya dalam penulisan
edisi awal buku ini begitu besar sehingga namanya dimasukkan dalam
judul edisi terakhir ; Namun, dalam beberapa tahun terakhir, meskipun dia
terus mendiskusikan ide dengan saya setiap hari , dia merasa bahwa
keterlibatannya yang sebenarnya dalam penulisan edisi ini cukup terbatas
sehingga namanya tidak pantas lagi dicantumkan di halaman judul . .
Namun demikian, saya ingin menyatakan bahwa inspirasi dan dukungannya yang terus-
menerus telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah hidup saya sejak tahun 1975.
Adam Blatner, MD
Georgetown, Texas, 1999
Pendahuluan : Ruang Lingkup

Psikodrama
" Prosedur yang benar-benar berguna harus memiliki tujuan tidak

kurang dari seluruh umat manusia."
Kata-kata ini mengawali buku terbitan pertama Moreno , Who Shall Survive?
Ungkapan ulang saya adalah: " Alat yang baik dapat digunakan dalam banyak
konteks dan untuk melayani umat manusia." Psikodrama dan metode terkaitnya
adalah alat psikososial yang memiliki aplikasi luas. Sementara psikodrama sebagai
metode dijelaskan dalam buku saya, Acting -In, volume ini mengeksplorasi
landasan intelektualnya , mengikatnya dengan ide-ide terkait Moreno tentang
sosiometri dan teori peran terapan .
Sebagai alat yang ampuh , psikodrama lebih dari sekadar jenis psikoterapi .
Karena prinsip-prinsip yang terkait, dijelaskan dalam bab-bab mendatang,
psikodrama dapat diterapkan dalam pendidikan, bisnis, agama, bangunan
masyarakat, rumah , dan banyak konteks lainnya .
Juga, fokus umum buku ini melampaui psikodrama saja dan mencakup
pertimbangan aspek filosofis , sosiologis, dan psikologis dari semua metode
Moreno.
Alat menjadi terkait dengan badan pengetahuan yang berkembang tentang
bagaimana mereka dapat digunakan, dan campuran teknik dan prinsip dasar yang
dihasilkan kemudian dikenal sebagai " praksis" (Blatner, 1992 ) . Untuk psikodrama,
XV
xvi PENDAHULUAN
ini melibatkan pengetahuan psikologi , ilmu perilaku terkait , dan cara yang tepat untuk
menerapkannya dalam pengaturan yang berbeda , bersama dengan kualitas seni ,
kreativitas, kepekaan pribadi, dan kedewasaan yang lebih halus .
Banyak konsep yang disajikan di halaman berikut, seperti spontanitas , kreativitas,
realitas surplus, ekspresi diri, pengembangan keterampilan, katarsis , komunikasi
nonverbal , teori peran terapan, dan sosiometri juga dapat bermanfaat bagi mereka
yang tidak. memilih untuk menggunakan enactments psikodramatis yang sebenarnya
sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Terapis yang menggunakan pendekatan lain,
pemimpin kelompok non-klinis , dan " pembantu orang " lainnya dapat mengambil
manfaat dari ide -ide ini.
IDE SEBUAH ALAT _
Alat bukan hanya benda material, seperti palu atau komputer; mereka juga bisa menjadi
cara tugas dikelola , teknik yang digunakan . Dalam pengertian ini , psikodrama adalah
alat yang kompleks untuk berpikir dan berkomunikasi tentang perasaan dan hubungan.
Sama seperti telepon, televisi, dan Internet menambahkan dimensi kesegeraan dan
koneksi visual ke teknologi surat tertulis yang dikirim melalui surat , demikian pula
psikodrama menambahkan dimensi ruang , tindakan , dan imajinasi ke " teknologi "
rasional yang lebih konvensional . diskusi verbal dalam terapi atau pendidikan. Dimensi
tambahan ini memungkinkan improvisasi , berpikir dalam kerangka skenario alternatif,
pergeseran peran dan sudut pandang , peluang untuk memutar ulang, dan elemen lain
yang menawarkan jalan baru menuju wawasan dan refleksi diri.
Psikodrama bisa diibaratkan sebagai penambahan alat - alat listrik pada pertukangan :
bisa mempercepat proses dan meringankan pekerjaan . Juga, sama seperti alat
pertukangan dapat digunakan untuk membangun berbagai hal , besar dan kecil ,
demikian juga alat psiko-sosial dapat digunakan untuk tujuan yang sangat luas . Alat
yang kuat , bagaimanapun, harus diterapkan dengan hati-hati, dan psikodrama juga
harus digunakan dengan bijaksana, dengan keamanan sebagai pertimbangan penting .
Selain itu, alat tidak dapat menggantikan penilaian yang baik dari pengrajin . Ada
banyak operasi di pertukangan dan bekerja dengan orang , seperti perencanaan proyek ,
pemilihan orang , dan pengorganisasian prosedur , di mana teknik adalah nomor dua .
JENIS BERPIKIR BARU _
Menggunakan alat mengubah cara orang berpikir. Pertama , adanya transfer pembelajaran
sehingga semakin banyak seseorang menggunakan alat tertentu , semakin siap
seseorang untuk belajar menggunakan alat lain yang terkait . Juga, alat sering memungkinkan
PENDAHULUAN xvn
prestasi yang sulit dibayangkan tanpa mereka yang , di

gilirannya, membuka seluruh budaya ke cakrawala dan ide baru . Pengembangan
penguasaan keterampilan yang berkaitan dengan suatu alat semakin membangun rasa percaya diri dan
kecenderungan untuk mengeksplorasi lebih banyak penyempurnaan, aplikasi, dan penemuan .
Pengetahuan, kosa kata, dan jangkauan konsep juga diperluas ketika alat baru
digunakan secara luas . Proses ini sebenarnya bergeser
cara orang dalam budaya memandang dan mengalami dunia mereka. Untuk
contoh, meskipun beberapa orang tidak benar - benar belajar membaca dan menulis,
jika budaya menjadi terpelajar , mereka tahu bahwa itu mungkin —milik mereka
kesadaran telah berkembang. Jaynes (1976) mengemukakan bahwa modern
kesadaran "beradab" adalah produk dari akumulasi bertahap
bahasa, metafora dibangun di atas metafora, konsep demi konsep,
yang menyebabkan fakultas rasional terkait dengan belahan kiri _
otak menjadi relatif lebih dominan . _
Namun, kreativitas penuh membutuhkan interaksi yang lebih seimbang
imajinasi dan intuisi dengan pengolahan rasional dan bahasa, a
menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri otak. Drama psiko menawarkan alat untuk
proses yang lebih terintegrasi ini karena teknik komponennya , seperti pengambilan peran,
pembalikan peran, jarak peran .
(beralih dari aktor ke observasi diri), berimprovisasi, memperkuat, membesar -besarkan,
memutar ulang, dan menggandakan (mengekspresikan tingkat pengungkapan diri yang
lebih dalam ) , semuanya mengekspresikan proses kreatif yang lebih terintegrasi ini .
Ketika orang menghabiskan cukup banyak waktu untuk melakukan drama, mereka mulai
untuk berpikir lebih seperti aktor, penulis drama, sutradara, produser dan penonton. Praktek
dalam pergeseran perspektif mengembangkan kapasitas refleksi diri yang merupakan
komponen penting dalam pematangan psikologis .
Manfaat psikodrama , kemudian, lebih dari sekadar memecahkan masalah
masalah di tangan: mereka mengembangkan keterampilan dalam fleksibilitas mental dan sosial
interaktivitas (dibahas lebih lanjut dalam bab 11).
KOMPLEKS ALAT _
Ketika banyak alat yang berbeda disatukan dan digunakan bersama ,

seperti di bengkel atau laboratorium, ada perluasan yang luar biasa
efeknya . Psikodrama lebih dari satu alat. Ini adalah kompleks,
diterapkan dengan metode yang sistematis, dan dengan demikian dapat dianggap sebagai
seperti laboratorium ilmiah yang dipenuhi berbagai bahan kimia, peralatan gelas, dan
peralatan elektronik .
Analogi dengan laboratorium juga mengisyaratkan kegiatan eksplorasi _
dan eksperimen, coba-coba dalam lingkungan yang terkendali. Di dalam
psikodrama, kontrol itu disediakan oleh konteks khusus , "seolah-olah" .
PENDAHULUAN XVHI
bermain. Dalam pengaturan ini , kesalahan tidak memiliki arti yang sama seperti
yang terjadi di " dunia nyata", sehingga orang dapat mencoba respons perilaku
alternatif . Seorang fisikawan terkemuka mencatat, "Ilmu pengetahuan maju hanya
dengan membuat semua kemungkinan kesalahan ... hal utama adalah membuat
kesalahan secepat mungkin dan mengenalinya" (Wheeler, 1981, hlm . 26) .
Menemukan sikap dan perilaku mana yang bekerja paling baik dalam situasi sosial
yang kompleks juga dapat didekati secara ilmiah dengan menggunakan metode
psikodramatis . Mereka yang mempertaruhkan pembelajaran pengalaman semacam
ini dilindungi oleh pengaturan khusus psikodrama yang berkomitmen untuk
mendukung daripada penolakan.
Karena orang telah terbiasa dengan banyak mode drama dalam budaya kita yang
dipenuhi media , mereka secara intuitif merasakan semua ini ketika diperkenalkan
dengan ide drama atau permainan peran . " Panggungnya sudah cukup" —
membayangkan sebuah situasi sebagai semacam permainan membangkitkan minat
untuk mengeksplorasi kehidupan dengan cara baru (Blatner & Blatner, 1997, xv),
tetapi, bukannya drama yang diterapkan untuk hiburan belaka, komersial , atau
politik tujuan ical , orang dapat menggunakannya untuk bekerja sama untuk
mengeksplorasi dan bekerja di luar berbagai masalah mereka sendiri .
APLIKASI
Alat yang bagus menemukan banyak aplikasi di luar fungsi aslinya .

Menulis pada awalnya hanyalah sebuah alat untuk akuntansi; puisi datang kemudian.
Komputer pada mulanya hanya untuk “ number crunching” (perhitungan). Terobosan
besar terjadi ketika beberapa eksekutif membingkai ulang potensinya untuk "
pemrosesan informasi ".
Psikoterapi juga memperluas metodenya di luar konteks klinis sehingga konseling
tersedia bagi orang-orang yang tidak dalam peran sakit . Beberapa konsep dan
teknik psikoterapi kemudian digunakan dalam bisnis dan institusi budaya lainnya,
dipopulerkan untuk pembaca umum , dan menyebar ke banyak cara lainnya.
Psikodrama pertama kali muncul sebagai jenis terapinya sendiri dan kemudian
diadaptasi untuk digunakan oleh terapi lain dan dengan pengaturan non-klasik
lainnya — dengan pasangan, individu, dalam konsultasi, dll.
Seperti alat bagus lainnya , psikodrama segera diterapkan di banyak bidang lain:
pendidikan, bisnis, pengembangan organisasi , pelatihan manajemen dan personel,
intervensi " in situ " di taman bermain atau di jalanan, di retret keagamaan, sebagai
bagian dari program pertumbuhan pribadi . , membangun komunitas , menciptakan
perayaan atau ritual yang lebih bermakna , dan bahkan hanya untuk rekreasi murni.
Jadi , pembaca buku ini tentunya adalah psikoterapis dan

PENDAHULUAN xix
siapa pun yang ingin siapa pun yang ingin benar-benar memahami dasar penggunaan
metode ini , lebih baik menerapkannya dengan kebijaksanaan. Bahkan mereka yang
tidak ingin menggunakan teknik tersebut masih dapat mengambil manfaat dari
mempertimbangkan dan mengintegrasikan banyak prinsip yang dibahas lebih lanjut .
Siapa pun dalam bisnis yang ingin membantu orang bekerja sama dapat
memanfaatkan prinsip sosiometrik dan psikodramatis untuk memperjelas dinamika
kelompok .
Sekolah dapat mulai menggunakan permainan peran sebagai kendaraan utama
untuk menumbuhkan jenis keterampilan " kecerdasan emosional" yang dijelaskan oleh
Goleman (1995 ) , keterampilan yang dengan cepat menjadi sangat diperlukan untuk
mengatasi tekanan dunia yang berubah dengan cepat.
R
Masyarakat mungkin mulai mengembangkan cara w _ bekerja lebih efektif
pada tingkat hubungan interpersonal dan antarkelompok (Daniels son, 1997) .
(Memang, pendahulu utama untuk kelompok pertemuan , pelatihan kepekaan , dan
sebagian besar program pertumbuhan pribadi , "Grup-T", dimulai sebagai bagian dari
proyek pembangunan komunitas!)
Metode psikodramatis dapat melengkapi dan memperdalam banyak pendekatan
terkait yang melibatkan teater interaktif , terapi drama, pendidikan pengalaman,
pembaruan spiritual, kelompok swadaya , pertimbangan mendalam tentang masalah
etika atau politik (menggunakan sosiodrama), pelatihan keterampilan orang ,
pengembangan empati, dll.
Di bidang studi lain , metode psikodramatis dapat, seperti simulasi untuk astronot
atau "pengujian beta" untuk program perangkat lunak komputer, digunakan untuk
memperdalam eksplorasi dalam studi komunikasi, studi kinerja, sejarah, perkembangan
anak, antropologi, linguistik, dll. Dan pada gilirannya, bidang kita dapat dan harus
diperkaya oleh penemuan-penemuan yang berkelanjutan dalam upaya tersebut . Alat
yang baik menjadi benar-benar interdisipliner, diinformasikan oleh area lain bahkan
saat itu, pada gilirannya , berkontribusi pada tujuan mereka.
JALAN " HATI "
Mesin bisa jadi alat , tapi alat belum tentu mesin .

Mesin tidak memiliki spontanitas, tetapi orang yang menggunakan alat idealnya
melakukannya dengan kreativitas yang tinggi, seni , dan, mengenai alat untuk
mempromosikan perkembangan psikososial , dengan kepekaan dan kasih sayang yang mendalam
Contohnya adalah konsep perjumpaan Moreno yang mengundang orang untuk
cukup peduli untuk membalikkan peran , untuk melakukan pekerjaan membayangkan
bagaimana rasanya menjadi orang lain . Ini adalah empati, dan juga tidak kurang dari
penerapan Aturan Emas (Bischof, 1966, 15 ) .
xx PERKENALAN
Dimensi "yang menyentuh hati" lainnya dalam psikodrama adalah perayaan

individualitas , terutama melalui mode artistik , mendorong orang untuk
menjadi "lebih" daripada kehidupan biasa . Menghargai kreativitas, psikodrama
mendorong dimensi vitalitas yang tinggi ini . Dimensi amplifikasi dramatis
selanjutnya mendorong ekspresi diri yang lebih hidup (sebagaimana dibahas
dalam bab 10). Sekali lagi, ini menegaskan kebutuhan kita untuk benar-benar
dilihat dan didengar, dan memberi kita kesempatan untuk memberikan
perhatian yang berarti kepada orang lain.
Psikodrama bertujuan untuk melampaui penerimaan belaka untuk
mempromosikan kenikmatan kepenuhan diri dan orang lain . _ Itu menghargai
kegembiraan, antusiasme, kegembiraan, kesenangan, vitalitas, perasaan
mendalam , berbagi, dan juga menghubungkan emosi ini dengan bidang
spiritual yang lebih besar . Seni psikoterapi dan memfasilitasi eksplorasi
antarpribadi tidak dapat direduksi menjadi teknik belaka , tetapi lebih
merupakan seni dan sarana spiritual untuk perayaan dan petualangan. Ini
"berair", tidak steril. Jadi, sebanyak mungkin saya membahas dinamika
psikologis dan sosial yang terlibat dengan psikodrama, ingatlah bahwa di luar
semua ini adalah semangat "hati" ini , perasaan untuk benar-benar ingin
Anda bersenang -senang dan lebih terhubung satu sama lain dan dengan Yang Lebih
RINGKASAN
Moreno, menjelang akhir bukunya Who Shall Survive (1934, 426), menulis:
"Jika masa depan umat manusia dapat ' direncanakan ', maka evolusi sadar
melalui pelatihan kemampuan spontan membuka pandangan baru bagi
perkembangan umat manusia."
Artinya , psikodrama, dalam kombinasi dengan semua teknologi psikologis

dan sosial lainnya yang sedang dikembangkan , dapat memfasilitasi tujuan
baru yang berpotensi dapat dicapai: transformasi kesadaran itu sendiri secara
sadar dan disengaja . Dengan adanya pertimbangan-pertimbangan ini , mari
kita lanjutkan ke pemeriksaan beberapa masalah secara lebih rinci.
REFERENSI
Bischof, Ledford J. (1966). Apakah kita menaiki tangga Yakub ? Kelompok Psikoter
api, 19(1-2), 10-15.
PENDAHULUAN xxi
Blatner, Adam. (1992). Prinsip-prinsip teoritis yang mendasari kue thera seni
kreatif. Seni dalam Psikoterapi , 18, 405-409.
Danielson, Claire, & Eveson, Susanna. (1997). Pendidik komunitas — Panggilan
untuk profesi baru . Jurnal Internasional Metode Aksi, 5<XD, 4-16.
Goleman, Daniel. (1995). Kecerdasan emosional. New York: Banten.

Jaynes, Julian W. (1976). Asal usul kesadaran dalam gangguan pikiran bikameral .
_ Boston: Houghton Mifflin.
Moreno, JL (1934). Siapa yang akan bertahan? Sebuah pendekatan baru untuk
masalah keterkaitan manusia . Washington, DC: Publikasi Pub Penyakit Saraf
& Mental .
Wheeler, John A. (1981). Dikutip dalam John P. Wiley, Jr. Fenomena, komentar,
dan catatan. Smithsonian, P.26.
Halaman ini sengaja dikosongkan

1
Elemen Dasar : Sebuah
Ringkasan
Psikodrama adalah metode untuk mengeksplorasi masalah psikologis dan

sosial dengan meminta peserta memerankan peristiwa yang relevan dalam hidup
mereka alih- alih hanya membicarakannya . Seperti disebutkan dalam
pendahuluan , ruang lingkup pendekatan ini melampaui konteks klinis psikoterapi .
Meskipun lebih disukai pembaca agak mengenal metode ini , setelah membaca
Acting-In atau salah satu buku lain tentang subjek yang disebutkan dalam
bibliografi di akhir buku ini , beberapa gambaran umum ditunjukkan .
Masalah atau situasi yang akan dieksplorasi dalam tindakan mungkin

melibatkan masa lalu yang baru atau jauh , masa kini, atau masa depan. Apa
yang harus ditampilkan dalam pementasan tidak hanya perilaku eksternal , tetapi
juga, dan yang lebih penting, aspek psikologis dari peristiwa tersebut, seperti
pikiran dan perasaan yang tak terucapkan, pertemuan dengan mereka yang
tidak hadir, penggambaran fantasi tentang apa yang mungkin terjadi pada orang
lain. perasaan dan pemikiran, membayangkan kemungkinan masa depan , dan
cara lain untuk melihat masalah .
Lebih penting lagi, pemberlakuan harus berfungsi sebagai kesempatan untuk
meningkatkan refleksi diri. Ini membedakan psikodrama dari yang lain
1
2 LANDASAN PSIKODRAMA _
jenis drama teatrikal . Psikodrama dimaksudkan sebagai pendekatan korektif atau

emansipatoris. Misalnya , dengan menggunakan teknik cermin , aliran aksi
diinterupsi , seperti sutradara dalam membuat film mungkin menyebut "potong ! "
dan sutradara menarik pemain utama ke samping untuk menonton adegan yang
diputar ulang oleh orang lain yang berperan sebagai pemain utama . "Apa yang
kamu lihat terjadi ?" direktur mungkin bertanya .
"Bagaimana lagi tanggapan Anda dalam situasi ini ?"
MEMPERBAIKI KESALAHAN PAHAM
Terkadang jurnalis menyebut peristiwa yang kaya dan kompleks secara emosional
dalam film, produksi teater, novel , atau peristiwa berita dalam kehidupan nyata
sebagai "psy chodrama". Ini keliru karena psikodrama pada dasarnya adalah
proses konstruktif yang membutuhkan tingkat refleksi dan minat untuk merevisi
kebiasaan lama atau pola reaksi. Psikodrama tidak hanya melibatkan tragedi
manusia atau presentasi "dramatis" dari kebodohan yang menggabungkan dirinya
sendiri , tetapi lebih pada cara kita bisa lebih kreatif dalam menjalani hidup kita .
Demikian pula, "bermain peran", telah menjadi bingung karena hanya berpura-
pura, baik di pesta kostum atau dalam jenis permainan dadu dan papan Dungeons-
and-Dragons atau video dan permainan Internet. Pemain terkadang menggunakan
kualitas karakter fantasi mereka , setidaknya selama permainan berlangsung . _
_ Ada juga iklan di beberapa majalah daerah yang jelas menawarkan fantasi
seksual berorientasi tema untuk dimainkan . Setelah mengakui bahwa ini dan
penggunaan lain dari istilah "bermain peran" telah digunakan , intinya di sini adalah
bahwa dalam buku ini kita berbicara terutama tentang bentuk pemecahan masalah ,
jenis permainan peran yang sebagian besar berasal dari psikodrama .
ELEMEN KOMPONEN DAN TERMINOLOGI
Seperti disebutkan , psikodrama dapat dianggap sebagai semacam laboratorium

untuk eksplorasi masalah psikososial , tetapi alih - alih peralatan fisik , perangkat
drama dan perilaku peserta sendiri adalah kendaraan untuk eksperimen .
Moreno menggunakan istilah dramaturgi karena orang - orang yang terlibat

berganti posisi dan, seperti yang telah dikatakan, psikodrama bukan hanya psikoterapi.
Jadi, alih - alih sabar, orang yang masalahnya menjadi fokus dari suatu pertunjukan
disebut " protagonis " . Orang yang memfasilitasi pemberlakuan adalah "sutradara
" . Orang lain yang membantu sebagai pemain pendukung
ELEMEN DASAR : SEBUAH GAMBARAN 3
adalah "pembantu." Orang lain yang hadir yang menyaksikan aksi tersebut
disatukan sebagai " penonton ". Dan lokus eksplorasi psikodramatis , setidaknya
selama fase aksi , adalah " panggung".
• Protagonis Ini adalah istilah untuk peran individu yang berusaha

menyelesaikan masalah , mendapatkan wawasan , atau mengembangkan
pola respons alternatif . _ Biasanya peran utama yang dimainkan dalam
sebuah pementasan , dan pengalaman orang yang menjadi fokus utama
kelompok . Menariknya , selama pementasan , seorang protagonis dapat
membalikkan peran, memainkan peran orang lain yang bertemu
dengannya ; mengambil peran ganda, memainkan pikiran dan perasaan
yang tersembunyi dan biasanya tidak terekspresikan ; tinggalkan panggung
(dalam teknik cermin ) dan jadilah semacam co - director dan co-playwright ;
dan dengan cara lain mengubah posisi untuk melanjutkan penyelidikan .
Dalam sesi kelompok yang lebih panjang, mungkin ada lebih dari satu
protagonis dan lebih dari satu psikodrama. Jika muncul masalah yang
melibatkan pemimpin kelompok , bahkan dia dapat menjadi protagonis
dalam menyelesaikan masalah antara dirinya dan satu atau beberapa
anggota kelompok. Dalam hal ini , co - director atau, jika dia memiliki
kemampuan untuk memainkan peran tersebut , bahkan salah satu dari
grup tersebut dapat menjadi direktur untuk klarifikasi dan penyelesaian
masalah tersebut .
Ada orientasi "teori sistem" yang tersirat di sini. Moreno menganggap
setiap orang dalam kelompok sebagai agen untuk penyembuhan atau
bantuan orang lain. Dia menantang konsep tradisional " pasien " dan
"dokter". Dia juga melihat bahwa hubungan interpersonal dan kelompok
dapat menjadi disfungsional dengan tidak ada pihak yang terlibat harus
dianggap "neurotik" atau dengan cara lain menjadi patologis.
Dalam sosiodrama , protagonis dapat mengambil peran yang lebih

umum , tidak hanya mewakili dirinya sendiri tetapi juga semua orang dalam
peran itu , seperti dokter dan pasien, polisi dan anggota komunitas
minoritas , pria dan wanita dalam adegan kencan, dll. (lihat bab 20.)
Dalam peran seperti itu, terkadang anggota kelompok yang berbeda
mungkin menjadi protagonis hanya untuk beberapa saat , keluar masuk
peran dengan lancar.
• Sutradara Psikodrama atau sesi bermain peran diatur oleh orang yang tahu
bagaimana menggunakan metode untuk memfasilitasi proses eksplorasi .
Dia mengambil peran itu . Biasanya, direktur adalah pemimpin kelompok
atau terapis pasien, tetapi terkadang konsultan tamu mengarahkan
sementara terapis menjadi
bagian dari penonton. Mungkin juga ada co -director atau asisten direktur untuk
membantu berbagai peran komponen. Peran sutradara sangat kompleks dan
melibatkan banyak kompetensi . (Karp, 1996; Bradshaw-Tauvon, 1998). • Auxiliary
Protagonist sering mengalami situasi
lebih jelas dan berinteraksi lebih spontan jika mereka dapat berinteraksi langsung dengan
orang lain , yang mungkin mengambil bagian dari orang lain dalam adegan yang
sedang diperankan, atau bahkan bagian dari diri mereka sendiri, seperti perasaan
batin yang tidak terekspresikan (the double ) atau benda mati. Ketika protagonis
melangkah keluar dari adegan untuk meninjaunya dalam teknik cermin , seorang
pembantu bahkan mungkin memainkan peran protagonis ! _ (Holmes, 1998). Dalam
tulisan -tulisan Moreno , dia menggunakan istilah ego tambahan , tetapi dalam
beberapa tahun terakhir istilah tersebut telah dipersingkat dan disederhanakan.
Beberapa sutradara hanya menggunakan istilah "pemain pendukung ". Juga ,
beberapa psikodramatis menggunakan pembantu terlatih , profesional yang perannya
dalam kelompok adalah membantu sutradara dalam produksi . _ • Penonton Dalam
psikodrama, mereka yang tidak berada di atas panggung sebagai protagonis ,
sutradara, atau pembantu
adalah penonton. Secara umum, psikodrama dilakukan dalam kelompok , biasanya
antara enam dan 20 orang, tetapi terkadang lebih kecil atau lebih besar. (Moreno biasa
mengadakan sesi terbuka dengan ratusan orang hadirin . ) Di luar fungsinya sebagai
saksi , penonton kemudian berpartisipasi dalam berbagi (akan dibahas di bawah ) ,
sebagai sumber pembantu , yang sering dipilih dari penonton, dan kadang - kadang
diberi peran nyata untuk dimainkan, seperti menjadi seperti " paduan suara" Yunani.
Sering kali orang-orang yang hadir telah atau akan menjadi protagonis atau pembantu
dalam pementasan lain sebelum atau sesudah pementasan itu dilakukan. • Panggung
Seringkali bermanfaat untuk menyisihkan area khusus di ruangan tempat peragaan
dilakukan daripada membiarkan ranah " seolah - olah " bercampur dengan interaksi
yang sedang berlangsung dalam sebuah kelompok .
Moreno sebenarnya merancang tipe khusus panggung sirkuler tiga tingkat rendah
untuk psikodrama sehingga orang dapat naik ke aksi hanya dengan mengambil satu
atau dua langkah — jauh lebih mudah diakses daripada panggung teater biasa .
Puncaknya sekitar 12 kaki — contoh arsitektur yang diterapkan pada psikologi (Enneis,
1952 ).
Jika latar tertentu menjadi lokus untuk penggunaan psikodrama yang sering , akan
diinginkan untuk membangun panggung seperti itu , bersama dengan menyiapkan
pencahayaan khusus dan menyediakan beberapa alat peraga (Casson, 1998 ) .
Namun , pada kenyataannya , sebagian besar pementasan psikodramatis diadakan

konteks yang jauh lebih formal — di ruang kelompok , ruang konferensi

kosong (di mana meja dan kursi dapat dipindahkan ), atau kantor besar.
Mungkin diperlukan area seluas setidaknya 80 kaki persegi . _ Cukup
membersihkan area ini dan mencatat fungsinya bisa menjadi pemanasan
yang menggugah: " Panggungnya sudah cukup . " Dengan demikian,
jangan merasa terkendala oleh minimnya peralatan atau setting formal .
Selain apa yang dianggap Moreno sebagai lima elemen dasar ,

Saya akan menambahkan dua lagi:
• Teknik psikodramatis Sekitar 10 digunakan dengan frekuensi terbesar ,

beberapa skor lainnya kadang - kadang digunakan, dan variasi serta
penyempurnaan menggandakan jumlah itu. Beberapa teknik yang lebih
umum termasuk:
role reversal penggandaan memotong tindakan

replay selain cermin tindakan sosiometri (atau "memahat")
kursi kosong beberapa bagian dari soliloquy diri pelatihan
peran surplus adegan realitas
Elemen-elemen ini dan elemen lainnya dijelaskan lebih lanjut dalam

ringkasan istilah dan teknik menjelang akhir buku ini (lihat bab 22 ) .
• Fase Awal , tengah, dan akhir dari psikodrama memiliki aktivitas terkait
khusus:
• Pemanasan Pemanasan melibatkan sejumlah jalinan _

teknik atau dinamika kelompok yang ditujukan untuk
mengembangkan kohesi kelompok , spontanitas, kepercayaan
pada sutradara, minat dan kepedulian terhadap protagonis,
keamanan dalam kelompok, dan munculnya protagonis yang
masalahnya menjadi perhatian kelompok (Blatner,
1996; Taylor, 1998). • Tindakan Di sini sebagian besar metode
psikodramatis
diterapkan . • Berbagi Mengikuti peragaan psikodramatis, kelompok
anggota didorong untuk memberi tahu protagonis dan yang
lainnya dengan cara apa pemberlakuan tersebut mengingatkan
mereka pada aspek kehidupan mereka sendiri . Pemikiran
orang tentang dinamika psikologis protagonis (yaitu, analisis) tidak
boleh dibiarkan . Anggota kelompok diberi tahu, "Beri tahu kami apa
ada dalam hidup Anda yang menanggapi psikodrama yang baru saja
Anda saksikan ." Mereka yang memainkan peran tambahan dapat
membagikan perasaan mereka saat memainkan peran tersebut serta
bagaimana perasaan mereka setelah diturunkan peran, sebagai
diri mereka yang sebenarnya (Ruscombe-King , 1998).
Tergantung pada situasi kelompok , fase-fase ini fleksibel . Terkadang, ukuran analisis
atau " pemrosesan " diindikasikan setelah berbagi . Dalam kelompok pelatihan , ini juga
dapat membahas evaluasi ulang tentang cara direktur dan pembantu memainkan peran
mereka (Qefferies, 1998).
Berbagi mungkin singkat atau berkepanjangan. Di beberapa kelompok, bahkan pemberlakuan
yang relatif singkat akan memicu pembagian yang luas, seolah-olah proses tersebut
memberikan izin untuk pengungkapan diri yang jauh lebih besar . Oleh karena itu, waktu
yang memadai harus diberikan untuk fase ini. Juga, orang lain mungkin menjadi hangat
untuk ingin melakukan pementasan lain berdasarkan apa yang baru saja terjadi, dan
beberapa kelompok mungkin memiliki serangkaian drama psiko dengan protagonis berbeda
yang memainkan variasi pada tema pementasan pertama .
TERMINOLOGI — PILIHAN KATA
Bagi banyak orang, istilah "psikodrama" memiliki konotasi semantik negatif , menunjukkan
kegilaan, perilaku histrionik, psikoanalisis, dan emosionalitas yang berlebihan . Permainan
peran sering digunakan sebagai sinonim yang lebih netral ( lihat bab 20). Namun, bagi
sebagian orang , bermain peran pun bermasalah , menyiratkan kepalsuan atau
kesembronoan. Untuk alasan ini, beberapa kolega kami yang menggunakan pendekatan ini
—terutama yang menerapkan metode psikodramatis di luar konteks klinis , seperti dalam
bisnis atau pendidikan—telah memilih untuk menggunakan istilah yang berbeda , seperti
"metode tindakan", "pengalaman terstruktur ", " simulasi perilaku, "" berlakunya, "dll.
Istilah - istilah lain telah digunakan untuk unsur - unsur dasar tersebut di atas untuk
menyederhanakan bahasa dan mengurangi rasa teatrikal .
Jadi, alih - alih "protagonis", beberapa orang menggunakan "pemain utama" atau "karakter
utama ". Alih-alih " pembantu", beberapa menggunakan "pemain pendukung".
Alih-alih " penonton", mereka hanya mengatakan, "kelompok". Dan alih-alih " sutradara ",
yang terdengar agak terlalu dekat dengan "diktator" dan juga terkait dengan pembuatan film
atau teater, beberapa lebih suka istilah "facil itator", " pemimpin kelompok", "konduktor",
"pemandu, " atau, jika dalam konteks klinis, cukup "terapis" atau "konselor".
Akhirnya, pergeseran dari penggunaan kata "pasien" menjadi " klien " atau " anggota
kelompok" akan terlihat jelas dalam buku ini , yang mencerminkan realitas yang berubah .
ELEMEN DASAR: SEBUAH GAMBARAN 7
bahwa sebagian besar psikoterapi dipraktikkan oleh non-psikiater dan juga bahwa
metode psikodramatis sering digunakan dalam konteks non -klinis .
LANGKAH KHAS _
Apresiasi yang lebih lengkap tentang sifat psikodrama dapat dikumpulkan dengan
mempertimbangkan berbagai adegan yang mungkin dilakukan dalam psikoterapi . _ _
_ _ Sketsa berikut akan memberikan beberapa contoh .
Seseorang , panggil dia Janet , mengambil peran protagonis untuk mengklarifikasi
dalam pikirannya sendiri arti dari interaksi keluarga yang kompleks . _ Dia pertama
kali menyiapkan adegan fisik, dalam hal ini, ruang makan di rumah orang tuanya saat
sarapan setelah kumpul -kumpul liburan. Sutradara meminta Janet memilih beberapa
grup (penonton) untuk menjadi pembantu dan berperan sebagai anggota keluarga
lainnya dalam adegan tersebut . Janet kemudian diminta untuk secara singkat
membalikkan peran dengan masing-masing peran keluarga lainnya untuk menunjukkan
beberapa perilaku mereka dalam situasi tersebut — siapa yang agresif, siapa yang
menenangkan, siapa yang mengabaikan, atau pola lainnya .
Saat Janet memasuki tempat kejadian dan memerankan kembali peristiwa yang
menyebabkan konflik membingungkan yang dia rasakan, dia diingatkan untuk
memainkannya seolah-olah itu terjadi di masa sekarang. Sutradara membantunya
untuk menghindari menceritakan kepada penonton apa yang "terjadi", melainkan untuk
"menunjukkan " situasinya kepada kami seolah-olah berada di sini -dan-sekarang.
Intinya adalah untuk menangkap kembali kesegeraan pengalaman dan keterusterangan
pertemuan antara orang - orang di tempat kejadian, sehingga membangkitkan perasaan
yang mendasarinya dengan lebih efektif .
Salah satu keuntungan dari berlakunya adalah bahwa perilaku nonverbal serta kata
- kata yang diucapkan ditunjukkan yang menambahkan lebih banyak informasi daripada
narasi atau pertanyaan yang panjang dan terperinci .
(Mode verbal saja cenderung terlalu kabur atau penuh dengan generalisasi atau , jika
mendetail, agak melelahkan dan membosankan, tetapi pemberlakuannya dapat
membuat semuanya menjadi cukup hidup. Ada sedikit rasa ingin tahu tambahan yang
dihasilkan tentang bagaimana sutradara dan para aktor akan membuat proses
improvisasi ini berhasil !)
Level selanjutnya adalah berbagai pemain diizinkan untuk memainkan adegan yang
kemudian dihentikan dan diputar ulang , tetapi dengan tambahan penggunaan ganda
atau tambahan . _ _ _ _ Ini seperti menambahkan " pengisi suara " dalam sebuah film
— terdapat wahyu tidak hanya dari apa yang dikatakan , tetapi juga apa yang tidak
diucapkan secara terbuka . _ _ _ _ _ _ _ mungkin berpikir atau merasakan .
Secara berkala, sutradara dapat " memotong" aksi dan menarik protagonis ke
samping untuk konferensi sampingan singkat, semacam " time out of time " di mana
sketsa singkat sebelumnya dapat dipertimbangkan kembali . Kegiatan evaluasi
ulang ini mencirikan esensi dari psikodrama, menyusun apa yang dalam
psikoanalisis disebut "ego yang mengamati", atau dalam praktik spiritual , "saksi".
Selama jeda ini, kontrak diklarifikasi ke arah mana yang ingin dikejar oleh
protagonis . Idealnya , keputusan seperti itu dibuat bersama — intinya di sini
adalah bahwa sutradara tidak boleh tahu seberapa dalam dan ke arah mana
protagonis ingin pergi. Ini juga merupakan momen untuk membumikan kembali
aliansi antara protagonis, sutradara, dan grup .
Setelah masalah diklarifikasi , faset lebih lanjut dapat diselidiki . _

Mungkinkah ekspektasi , keyakinan, atau sikap yang dibawa protagonis ke dalam
masalah menjadi tidak realistis atau berlebihan? Ini mungkin diidentifikasi , dan ,
dalam mengejar analisis yang lebih hati-hati , situasi dan adegan sebelumnya
diberlakukan untuk mengklarifikasi bagaimana sikap ini terbentuk.
Ada banyak kemungkinan arah yang dapat diambil oleh pementasan

psikodramatis karena ada kemungkinan gerakan di tengah permainan catur .
Sebuah adegan yang diatur di masa depan dapat mengeksplorasi antisipasi halus
atau tujuan tak terucapkan . Adegan dapat diputar ulang dengan maksud untuk
memperdalam pemahaman tentang motivasi . Pembalikan peran dapat
memunculkan proyeksi dan mengembangkan persepsi yang lebih akurat tentang perilaku ora
Dalam membawa perasaan tertentu yang telah dihindari ke dalam kesadaran,
suatu katarsis dapat menyertai proses tersebut (lihat bab 11).
Strategi umum lainnya melibatkan penggambaran hasil yang paling positif ,
yang membantu protagonis menemukan dan menegaskan kerinduannya yang lebih
dalam . Adegan "reparatif" ini mungkin berada di masa lalu atau masa depan yang
jauh dan sering kali melibatkan protagonis yang secara jelas membuat afirmasi
positif , menegaskan dirinya sendiri, dan meminta, atau menuntut, perilaku yang
diinginkan, atau diperlihatkan pengasuhan, perlindungan, atau komentar yang
bijaksana atau membantu . Tindakan ini kemudian secara psikologis menggantikan
apa yang mungkin ( dalam kenyataan biasa ) merupakan perilaku kejam atau kasar.
Setelah menjadi lebih sadar akan apa yang sebenarnya dia inginkan, Janet,
sang protagonis, kemudian dapat dibawa ke sebuah adegan di mana dia dapat
mengembangkan kapasitasnya untuk menyatakan kebutuhannya secara lebih aktif
dan dewasa . Ini adalah "pelatihan peran " dan ini melibatkan praktik meminta atau
bernegosiasi secara langsung . Kadang-kadang membantu untuk mempraktikkan
peran yang berbeda , juga— peran "melepaskan " di mana protagonis dibantu
untuk menerima bahwa , kadang - kadang , orang penting tidak mau atau tidak
mampu memberikan dukungan atau perilaku timbal balik yang diinginkan dan, dari
ini, untuk menemukan orang lain yang mampu mendukung tersebut. Dengan kata lain, wawa
jarang cukup. Beberapa tingkat integrasi jenis perilaku baru harus dimasukkan dalam
keseluruhan proses . _
Setelah ini, kelompok tersebut dibantu untuk berbagi dengan Janet, bukan untuk
membuat interpretasi yang cerdik , betapapun membantu mereka " dimaksudkan " ,
melainkan untuk mendeskripsikan apa yang telah terjadi dalam hidup mereka sendiri
yang ditimbulkan oleh apa yang terlihat dalam pemberlakuan.
Contoh lain dari psikodrama tipikal dapat ditemukan di Akting
Dalam atau banyak buku lain di lapangan .
JENIS-JENIS UNDANG - UNDANG LAINNYA
Ada banyak menu kemungkinan jenis eksplorasi dalam psikodrama : _
• Mewujudkan mimpi, meminta pembantu memainkan elemen hidup dan mati .

Makna baru mungkin muncul saat protagonis berinteraksi atau membalikkan
peran dengan tokoh-tokoh ini . • Latih
atau desensitisasi peristiwa yang diantisipasi . • Gunakan
metode sosiometrik untuk mencari tahu di mana posisi seseorang dalam
hubungannya dengan kelompok sehubungan dengan masalah tertentu (lihat
bab 19). • Menjelajahi dilema moral atau etika , mengambil peran dari orang-orang
yang berbeda yang mungkin terlibat dan mempertimbangkan kesulitan mereka
yang sebenarnya , perasaan yang mungkin tidak mudah mereka akui . •
Bertemu dan berdialog dengan " kekuatan yang lebih tinggi", yang diwujudkan
sebagai tokoh agama , leluhur, entitas mitologis, diri sendiri sebagai orang yang
lebih tua dan bijaksana, atau dalam bentuk pribadi lainnya .
• Mengatasi kehilangan dengan mengadakan pertemuan " surplus reality" dengan
seseorang yang telah meninggal atau dengan cara lain menjadi tidak dapat
diakses (lihat bab
9). • Gunakan metode psikodramatis bersama dengan pendekatan seni kreatif
untuk ekspresi diri (lihat bab 10).
• Latihan peran untuk penegasan diri yang lebih besar, ekspresif yang meningkat , atau
pengendalian diri yang
lebih besar. • Kembangkan keterampilan interpersonal dan pemecahan masalah lainnya (lihat bab
ter 12).
RINGKASAN
Beberapa elemen dan masalah dasar yang berkaitan dengan psikodrama dijelaskan
di sini , bersama dengan contoh umum tentang apa yang terjadi dalam sesi klasik .
Elemen komponen psikodrama mungkin juga _ _ _
10 LANDASAN PSIKODRAMA
diterapkan sesuai kebutuhan sebagai elemen fasilitasi dalam berbagai jenis kerja kelompok yang
sedang berlangsung .
REFERENSI
Diskusi ekstensif dari beberapa komponen ini dicatat tidak hanya di Acttng-In
saya tetapi juga di buku-buku lain, seperti Karp,
Marcia, Holmes , Paul , & Bradshaw-Tauvon, Kate. (1998) dan Handbook of
Psychodrama. London & New York: Routledge. (disingkat HP) dalam
referensi di bawah ini.-
Bradshaw-Tauvon, Kate. (1998). Protagonis . (Bab 6 HP)
Bannister, Anne. (1998). Grup . (Bab 7, HP)
Casson, John. (1998). Panggung . (Bab 5 HP)
Holmes, Paul. (1998). Ego tambahan . (Bab 8, HP)
Karp, Marcia. (1998). Direktur : Kognisi dalam tindakan. (Bab 9 HP)
Karp, Marcia. (1996). Pengantar psikodrama . _ Fo Internasional _
rum Psikoterapi Kelompok , 5(2), 8-11.
Taylor, Susi. Pemanasan . (1998). (Bab 4 HP)
Ruscombe-King, Gillie. (1998). Berbagi . (Bab 10 HP)
Jefferies, Jinnie. (1998). Pemrosesan (Bab 11 HP )
Panggung psikodrama asli di Beacon, New York, 1936 .

ELFMEN DASAR : AN OVF.RVIFW 111
IL Moreno. MD, 1939.

2
Sejarah I: Moreno dan Nya
Prekursor
Psikodrama ditemukan oleh Jacob Levi Moreno, MD ( 1889—1974).

Sementara dia mengeksplorasi metode teater dadakan terkait sejak 1921 (dan
kadang -kadang dia mengatakan saat itu psikodrama dimulai), sebagian besar
teknik yang digunakan dalam psikodrama klasik secara bertahap berkembang
antara tahun 1936 hingga awal 1940-an. (Di kalangan dramawan, "teater"
adalah ejaan yang biasa digunakan untuk kegiatan tersebut sementara "teater"
berlaku untuk gedung .)
Meskipun metode Moreno sendiri benar -benar orisinal — tidak ada bukti
yang dia ketahui tentang upaya sebelumnya untuk mengintegrasikan teater dan
terapi— gagasan yang lebih umum untuk menggunakan drama sebagai alat
bantu penyembuhan bukanlah hal baru. Tabib adat, dukun, dan ritual tradisional
sering dikaitkan dengan elemen dramatis (Favazza & Faheem, 1983; Fryba,
1972; Harmeling, 1950).
Dokter lain sebelum Moreno juga menggunakan teater dalam pengobatan
penyakit mental. Misalnya , sekitar awal abad ke -19 , dua pionir utama psikiatri
di Eropa , Johann Christian Reil dan Philippe Pinel, secara terpisah menulis
tentang penggunaan proses dramatis dalam penyembuhan (Mezurecky, 1974;
Porter, 1998). Nanti, dua orang Rusia
12
SEJARAH I : MORENO DAN PREKURSORNYA 13
psikiater juga mengeksplorasi sintesis drama dan psikoterapi :

Vladimir Iljine yang mengembangkan " teater terapi " di sekitar Kiev
1908-1917 dan Nikolai Evreinov yang bekerja dan menulis di St. Peters burg sekitar
tahun 1915-1924 (Jones, 1996). Pendekatan-pendekatan ini, bagaimanapun,
tidak mendapatkan tingkat promosi dan organisasi berkelanjutan yang sama seperti
melakukan metode Moreno.
LINGKUP PIKIRAN MORENO _ _
Moreno adalah orang yang luar biasa karena , selain dia menciptakan
metode psikodrama , dia juga:
• memulai salah satu kelompok teater improvisasi pertama .

• menciptakan istilah " psikoterapi kelompok" pada tahun 1932 dan secara aktif
mempromosikan banyak jenis psikoterapi kelompok selama beberapa dekade
berikutnya .
• mengembangkan teknik penting untuk psikologi sosial terapan
disebut "sosiometri".
• mendorong banyak jenis pendekatan inovatif lainnya dalam psy
chotherapy.
• adalah salah satu orang pertama yang menulis tentang teori peran, sebuah pendekatan yang
mengintegrasikan psikologi individu dan sosial.
• menulis tentang ide-ide filosofis dan bahkan teologis.
• bekerja sebagai dokter umum dan kemudian, sebagai psikiater, orga
membangun sanatoriumnya sendiri .
• menulis secara produktif, menerbitkan jurnal profesional, mengorganisir pro
masyarakat fessional , dan diajarkan secara internasional.
Menyatukan semua aktivitas yang tampaknya beragam ini adalah dasarnya

kompleks gagasan tentang kreativitas, spontanitas, perjumpaan, drama, imajinasi , dan
tema -tema lain yang akan dibahas berikut ini .
halaman. Bagi Moreno, berteori saja tidak cukup—ia juga berkomitmen
untuk tindakan , pengembangan teknik ilmiah untuk diagnosis dan _
penelitian dan juga pengobatan .
Untungnya, sejak penerbitan edisi sebelumnya, biografi yang lebih komprehensif
telah diterbitkan (Marineau , 1989; Hare &
Kelinci, 1996; Moreno, 1989), jadi bab ini hanya akan berfungsi sebagai sebuah
ikhtisar dari beberapa poin tinggi. Kehidupan Moreno mungkin terbagi _
menjadi tiga fase: asal -usul dan karya awalnya; pendahulu dari psikodrama klasik ; _
dan penyempurnaan dan penyebarluasan metode- metodenya , setiap fase
menghabiskan sekitar sepertiga dari masa hidupnya selama 85 tahun.
SEJARAH AWAL
Jacob Levi lahir pada tanggal 18 Mei 1889 di Bukares , Rumania, anak tertua dari enam
bersaudara , tiga laki-laki dan tiga perempuan. (Dia mulai mengintegrasikan Moreno,
nama keluarga lama , sebagai nama tengahnya di masa dewasa muda dan kemudian ,
pada tahun 1925, dia mengubah namanya menjadi Jacob Levi Moreno ketika dia
beremigrasi ke Amerika Serikat. Untuk mempertahankan kontinuitas , saya akan
merujuk kepadanya dengan nama belakang yang paling dikenal secara historis — yaitu
"Moreno.") Dia adalah putra dari keluarga Yahudi Sephardic ( Yahudi Sephardic adalah
mereka yang beremigrasi ke bagian lain dari wilayah Mediterania setelah dipaksa keluar
dari Spanyol pada akhir abad ke-15). Perlu dicatat bahwa Moreno salah mengklaim
dalam beberapa tulisannya bahwa dia lahir pada tahun 1892 di sebuah kapal yang
berlayar di Laut Hitam . Tanggal yang dikoreksi didasarkan pada catatan kelahirannya
di arsip kota (Bratescu, 1975).
Dia adalah putra tertua yang dimanjakan dan diidealkan dalam keluarga dan
mengembangkan rasa percaya diri yang narsistik . Dia menjadi tertarik pada Tuhan
selama dia diajar oleh seorang rabi penting di komunitas dan juga dari dia menyaksikan
prosesi gereja Ortodoks Yunani di dekatnya . Ini mengarah pada apa yang diklaim
Moreno sebagai peristiwa yang menentukan dalam hidupnya. Sekitar usia 4*/2 tahun,
Jacob sedang bermain dengan beberapa anak tetangga di basement rumahnya yang
besar . Orang tuanya telah pergi keluar . Yakub menyarankan agar mereka berperan
sebagai Tuhan dan malaikat-malaikat -Nya , dan dia menawarkan diri untuk berperan
sebagai Tuhan. Pertama, mereka mulai membangun surga dari kursi-kursi di rumah,
menumpuknya dalam bentuk piramida di atas meja besar , mengikat kaki kursi , dan
akhirnya membantu Jacob duduk di kursi paling atas dekat langit -langit. Setelah selesai,
anak -anak lain mulai melingkari bangunan itu , mengepakkan tangan mereka seperti
sayap malaikat . Seseorang memanggil Jacob untuk bergabung dalam penerbangan
pura-pura dan, dalam keseruannya dalam drama itu , dia melompat dari singgasananya ,
jatuh, dan lengannya patah .
Alih -alih merasa dikalahkan atau dipermalukan oleh kesalahan penilaiannya yang
nyata, dia mengatasinya dengan menegaskan kembali keinginannya . Jika realitas
tidak dapat menawarkan kesempatan untuk mengalami semua yang dapat dibayangkan
oleh pikiran , maka realitas harus tunduk pada keinginan hati . Saya curiga dia secara
intuitif memahami potensi dunia permainan imajinatif sebagai cara untuk mencapainya
dan , sebagai orang dewasa , melalui proses sublimasi yang sehat , menciptakan
konsep realitas surplus ( akan dibahas di bab 9) dan psikodrama . sebagai sarana
pemenuhannya (Blatner, 1996) .
Ketika Moreno berusia 6 tahun, keluarganya pindah ke Wina, Austria. Bahasanya
adalah bahasa Rumania dan Ladino ( turunan dari bahasa Spanyol yang ditulis dalam
aksara Ibrani, sama seperti bahasa Yiddish yang merupakan turunan dari bahasa Jerman) .
SEJARAH I : MORF.NO DAN PREKURSORNYA 15
ditulis dalam aksara Ibrani), tetapi di Wina dia belajar bahasa Jerman
(Johnson, 1959).
Di pertengahan masa remajanya, Moreno mulai intensif membaca filsafat , Alkitab , dan
berbagai kitab suci agama, baik Kristen maupun Yahudi , termasuk tradisi mistis Yahudi
yang disebut Kabbalah (Moreno, 1989, p.30). Karya Kierkegaard menjadi lebih populer dan
membuatnya terkesan, begitu pula tulisan -tulisan mistik Swedenborg. Sastra Goethe ,
Dostoevsky, Tolstoy, dan penyair Amerika Walt Whitman juga berpengaruh bagi kaum muda
ini .
Sambil melanjutkan di sekolah menengah, dia juga menjadi tergila-gila dengan gagasan
misi religiusnya sendiri dan menemukan beberapa teman selama beberapa tahun berikutnya
yang dengannya dia menciptakan " perjumpaan agama " yang terorganisir secara informal .
Mereka menyewa sebuah rumah yang mereka gunakan sebagai tempat tinggal sementara
bagi para gelandangan atau pengungsi. Kelompok ini tidak mengikuti perayaan keagamaan
formal . Deskripsi Moreno tentang mereka menyatakan: •'Kami semua berjanggut, kami
tidak pernah berdiri diam, berjalan, berjalan, berjalan, menghentikan semua orang yang
kami temui di sepanjang jalan , berjabat tangan dan berbicara dengan mereka. Kami w
R
Kami semua miskin tetapi kami berbagi apa pun yang kami
miliki, kemiskinan kami " (Moreno, 1972, hlm. 208). Moreno merasa dia ingin melangkah
lebih jauh dari apa yang dia pikir telah ditegaskan oleh banyak penulis yang telah dia baca
dan memasukkan ide-ide ini ke dalamnya. tindakan.
Minat lain pada waktu itu , sekitar tahun 1908, adalah bercerita dan bermain dengan
anak - anak di taman sekitar Wina dan mencatat bahwa vitalitas dan kepintaran mereka
berkembang saat mereka berani berimprovisasi pada tema dalam cerita . Mengikuti ini,
Moreno juga tampaknya, untuk sementara waktu, telah mendirikan sebuah teater kecil untuk
anak - anak (Marineau, 1989, p.39). Pengalaman seperti itu menanamkan benih untuk ide-
ide selanjutnya tentang spontanitas dan kreativitas.
Sekitar tahun 1910, Moreno mulai merumuskan gagasan filosofisnya tentang Tuhan,
teater , dan isu-isu terkait. Ini diekspresikan dalam beberapa karya semu-puitis, semu-skrip
yang ditulis " secara anonim" (Meiers, 1945). Inspirasi religiusnya berlanjut, dan dia menulis
beberapa buklet kecil, seperti Invitation to an Encounter —salah satu penggunaan pertama
istilah pertemuan —dari mana dia sering mengutip perikop khusus ini:
“ Pertemuan dua orang : mata ke mata. tatap muka .

Dan ketika Anda dekat , saya akan mencungkil mata Anda dan
menempatkannya sebagai pengganti mata
saya dan Anda akan mencungkil mata
saya dan akan menempatkannya sebagai pengganti
mata Anda, dan saya akan melihat Anda dengan
mata Anda dan Anda akan melihat saya dengan mata saya . "
(Pembaca puisi ini kadang -kadang ditunda oleh gambar mengerikan yang
ditimbulkan oleh pilihan kata - katanya yang tidak menguntungkan , untuk
"merobek ... mata keluar." Saya pikir lebih mudah untuk menyadari bahwa dia
mungkin terlalu dramatis . Intinya , tentu saja , adalah apa yang kemudian disebut
"pembalikan peran" mungkin meningkatkan keaslian sebuah pertemuan.)
Selama periode yang sama (1911-1917), Moreno adalah seorang mahasiswa
kedokteran di Universitas Wina . Bagian dari tugasnya melibatkan membantu
kepala staf psikiatri tetapi dia tidak setuju dengan pendekatan tersebut .
Demikian juga, dia menyadari pekerjaan Freud tetapi merasa itu tidak membantu
pasien menciptakan aspirasi dan tujuan baru . Moreno melihat ini sebagai
tantangan penting dalam mengobati penyakit mental. Contoh sikap dan tingkah
lakunya dapat ditemukan dalam anekdot yang sering dia ceritakan:
Saya bertemu Dr. Freud hanya pada satu kesempatan. Itu terjadi pada tahun 1912
ketika, saat bekerja di Klinik Psikiatri di Universitas Wina, saya menghadiri salah satu
kuliahnya . Dr. Freud baru saja mengakhiri analisisnya tentang mimpi telepati. Ketika
para siswa keluar, dia bertanya apa yang saya lakukan. "Nah, Dr. Freud, saya mulai
dari tempat yang Anda tinggalkan. Anda bertemu orang-orang di lingkungan buatan
kantor Anda , saya bertemu mereka di jalan dan di rumah mereka, di lingkungan alami
mereka . Anda menganalisis mimpi mereka. Saya mencoba memberi mereka
keberanian untuk bermimpi lagi. Saya mengajari orang -orang bagaimana berperan sebagai Tuhan." d
Freud menatapku seolah bingung. (Moreno, 1946, hlm. 5-6)
Saat di sekolah kedokteran, Moreno memiliki dua pengalaman dengan apa

yang sekarang disebut psikiatri sosial. Pada tahun 1913, dia mengetahui tentang
eksploitasi dan pelecehan pemerintah terhadap pelacur di Wina. Dia mulai
mengorganisir mereka ke dalam kelompok "swasembada" . Dua tahun kemudian,
dia mendapatkan pekerjaan sebagai dokter di sebuah kamp pengungsi dan,
setelah beberapa saat, terpikir olehnya bahwa beberapa faksionalisme yang dia
temukan di sana mungkin dapat dikurangi jika orang-orang di sana memiliki lebih
banyak kebebasan dalam memilih siapa yang akan mereka pilih. hidup atau
bekerja. Dalam retrospeksi, dia menganggap ini sebagai pendahulu
perkembangan selanjutnya dari sosiometri (Moreno, 1989, p.66) .
Wina masih menjadi salah satu ibu kota budaya dunia . Pelatihan medis dan
penugasan kamp pengungsian Moreno tidak cukup menuntut untuk menyisakan
waktu untuk menghadiri teater dan bergaul dengan intelektual dan seniman
lokal . Tulisan -tulisan tentang kreativitas oleh filsuf Henri Bergson menjadi
populer sekitar masa ini, dan Moreno menyebut dia sebagai pengaruh.
Setelah lulus sekolah kedokteran pada tahun 1917, Moreno mendirikan

praktik kedokteran umum di Bad Voslau, pinggiran kota Wina . Dia tidak memiliki
minat khusus dalam psikiatri pada waktu itu. Ini adalah masa yang subur dan bergolak.
meminjamkan waktu untuk Moreno. Pada awal 1918, dia membantu menemukan
dan mengedit jurnal sastra , Daimon, yang memasukkan kontribusi dari beberapa
penulis terkenal di wilayah tersebut ( Treadwell & Treadwell, 1972).
Kemudian sekitar tahun 1919, dia menulis eksposisi teologis utamanya , dalam
bentuk puitis dari apa yang dia bayangkan Tuhan akan katakan, berbicara di sini -
dan-sekarang. Ini segera diterbitkan dalam jurnal sastranya yang berganti nama ,
dan beberapa saat kemudian sebagai sebuah buku, dan kemudian diterjemahkan
dari bahasa Jerman sebagai The Words of the Father ( Moreno , 1971b). Dia
mengklaim telah menulis banyak dari puisi ini dalam keadaan inspirasi yang hampir
membara — dia benar - benar menulisnya di dinding ! Dia mengatur agar mereka
diterbitkan secara anonim pada awalnya; baru kemudian dia mengizinkan mereka
muncul dengan namanya sendiri . Buku ini dan komentarnya di kemudian hari
mengungkapkan banyak ide teologis utamanya , yang akan dibahas lebih lanjut di bab 6.
Sekitar waktu ini Moreno, sebagai kegemaran, mungkin juga membentuk
rombongan dramatis improvisasi pertama . Dia kecewa dengan apa yang dia
rasakan sebagai kemandulan dalam teater tradisional, dan hal ini muncul karena
keterbatasannya pada naskah, dia juga merasa bahwa teater harus lebih relevan
secara sosial . Dia menyebut pendekatannya Das Stegreiftheater , diterjemahkan
sebagai Teater Spontanitas .
Pada tanggal 1 April 1921, Moreno mengadakan sesi pertama di sebuah aula
kecil di Wina. Itu membahas masalah bagaimana negara harus dijalankan dalam
situasi politik yang tidak stabil setelah Perang Besar, dan dia mengundang hadirin
untuk berpartisipasi . (Hari ini mungkin dianggap sebagai jenis teater interaktif
sosiodrama.) Itu adalah kegiatan yang kontroversial dan menerima tinjauan yang
beragam. (Peter Lorre, yang kemudian menjadi terkenal di film - film Amerika
pada 1940- an , termasuk di antara aktor-aktor muda dalam rombongan itu .)
Moreno menghasilkan berbagai pertunjukan dadakan eksperimental, termasuk
"The Living Newspaper" di mana para aktornya akan memerankan peristiwa -
peristiwa tersebut di berita harian (Toeman, 1949).
Dalam mengeksplorasi cara terbaik untuk menghasilkan bentuk teater yang
diremajakan, inklusif secara sosial , dan relevan , Moreno juga merancang salah
satu panggung "teater dalam putaran" pertama . Penekanannya pada interaktivitas
dengan penonton mungkin telah memberikan pengaruh pada inovasi teater
selanjutnya (Moreno, 1971a ; Scheiffele , 1995) . Menariknya, sekitar tahun 1924,
ia terlibat dalam perjuangan hukum dengan Frederick Kreisler , seorang produser
teater lokal, yang juga mengklaim telah menemukan teater -putaran. Ini adalah
salah satu contoh dari apa , untuk Moreno, dapat disebut " sindrom paternitas ,"
kecenderungan Moreno untuk memperdebatkan siapa yang mungkin menjadi
"ayah" sejati atau penemu beberapa metode atau pendekatan (Held, 1982) .
Setelah beberapa tahun , Moreno mulai melihat proses drama improvisasi
sebagai sarana terapi yang potensial bagi para pemain maupun penonton . Teater
Spontanitas terus mengalami _ _
terlibat dengan berbagai pendekatan interaktif dan improvisasi selama empat

tahun lagi , hingga sesaat sebelum dia beremigrasi ke Amerika Serikat .
Moreno menganggap periode dari 1911 hingga 1923 sebagai periode "
aksionormatif" pertama , saat fondasi filosofis dasar diletakkan dalam
pengembangan teori sosiometrik (Renouvier, 1958) .
FASE PERTENGAHAN: TAHUN - TAHUN PEMBANGUNAN
Austria pascaperang kacau dan tidak dapat mendukung eksperimen Moreno

dalam ilmu sosial terapan dan teater terapeutik. Dia berpikir untuk beremigrasi ke
Rusia , dengan "eksperimen baru yang hebat " , atau ke Amerika Serikat . Dia
memilih yang terakhir karena dia menyadari apa yang dia
yang dibutuhkan adalah kebebasan untuk mengejar teorinya . Moreno bisa pergi
ke Amerika karena dia , antara lain, adalah seorang penemu. Dia "bersama
menemukan " —meskipun orang lain lebih merupakan insinyur yang sebenarnya
— sejenis perekam suara yang dalam semangatnya, merupakan pendahulu dari
alat perekam saat ini . Sebuah perusahaan di Amerika cukup tertarik untuk
membantunya beremigrasi dari Austria pada tahun 1925, dan dia menetap di New York City
Ketika Moreno, yang saat itu berusia 36 tahun, tiba di Amerika Serikat, dia
terkejut dengan popularitas psikoanalisis ; kembali ke Wina masih berada di
ambang kehormatan . Mengatasi kesulitan mempelajari bahasa baru dan
mendapatkan pekerjaan dan lisensi , Moreno menjadi periode kerja yang sangat
aktif dan inovatif yang dapat dijelaskan dengan lebih baik dalam format kronologis :
1927-1930 : Moreno terus bereksperimen dengan teater dadakan, bahkan

menawarkan beberapa program di Carnegie Hall. Dia juga mengaku telah
mendemonstrasikan permainan peran di Rumah Sakit Mt. Sinai di New York City
(dan di tempat lain).
1931: Moreno berkonsultasi sebagai psikiater di Penjara Sing Sing di New York
dan mulai menulis artikel dalam bahasa Inggris tentang pengalaman teatrikalnya
dan eksperimen awal dengan terapi kelompok interaktif . Para inovator lainnya
secara mandiri menjajaki kemungkinan pengobatan dalam kelompok, seperti L
Cody Marsh di sebuah rumah sakit di New York, yang pendekatannya melibatkan
pemberian kuliah yang menginspirasi ; Austin Riggs, yang juga memberi kuliah
melalui pengeras suara kepada pasien psikiatri di rumah sakit Massachusetts;
dan Louis Wender, seorang psikoanalis.
1932: Moreno pertama kali menciptakan istilah "terapi kelompok" dan "terapi psi
kelompok" dalam presentasinya di sebuah konferensi American Psy-
Asosiasi chiatric di Philadelphia. Pendekatan Moreno jelas lebih interaksional dan

berpusat pada kelompok daripada berpusat pada terapis
1933: Moreno berkonsultasi di Sekolah Pelatihan Negara Bagian New York untuk Anak
Perempuan di Hudson, New York bekerja sama dengan Helen Hall Jennings; selama
beberapa tahun berikutnya dia memperkenalkan permainan peran dan mengerjakan
sistem sosiometriknya . Pada tanggal 4 April , dia memamerkan beberapa grafik
awalnya di konvensi New York Medical Society; dia menganggap ini sebagai awal
resmi dari "gerakan sosiometrik".
1934: Moreno menerbitkan Who Shall Survive?—A New Approach to the Problem of
Human Interrelations. Dia juga memperkenalkan psikodrama di Rumah Sakit St.
Elizabeth di Washington, DC yang merupakan salah satu pusat psikiatri paling dinamis
di negara itu pada saat itu. Dia menerima banyak dukungan dari banyak pemimpin
dalam profesinya . _ _ _
Pada pertengahan tahun 1930-an, beberapa perintis lain dalam terapi kelompok
memulai pekerjaan mereka. Paul Schilder menggunakan pendekatan psikoanalitik
yang dimodifikasi di Rumah Sakit Belle vue di New York. Samuel R. Slavson, seorang
insinyur yang menjadi sukarelawan dengan Program Kakak Perempuan Dewan Wali
Yahudi , mulai melakukan kegiatan seni dan kerajinan sukarela dengan sekelompok
R
gadis remaja di rumah kelompok. Dia kemudian engan psikoanalitik yang berkembang
bersekutu dengan gerakan , menyebut karyanya sendiri "para-analitik", dan kemudian,
"terapi ego ". Ini melibatkan jenis terapi bermain yang permisif dan ceramah dengan
kelompok usia latensi dan bahkan anak-anak prasekolah. Belakangan , putra Slav
menjadi saingan penting Moreno (Scheidlinger, 1993) .
1936: Moreno membuka Beacon Hill Sanitarium, sebuah rumah sakit jiwa swasta
sekitar 60 mil sebelah utara Kota New York di Sungai Hudson , dan membangun teater
psikodrama dan fasilitas untuk melatih para profesional. (Pada tahun ini ia juga menjadi
warga negara naturalisasi.)
1937 : Moreno mulai menerbitkan jurnal profesional pertamanya , Sociometty : A

Journal of Interpersonal Relations. Menanggapi kurangnya penerimaan dari jurnal dan
penerbit buku yang mapan , Moreno telah mendirikan operasi penerbitannya sendiri ,
Beacon House, di sanatorium dan rumahnya di Beacon, New York (yang harus
dibedakan dari Beacon Press di Boston) . Selain itu, dia menerapkan prosedur
pengujian siometrik ke Public School 181 di Brooklyn. Moreno menganggap tahun ini
sebagai awal dari " fase sosiometrik kedua ".
Sekitar waktu ini perkembangan paralel lainnya muncul: Kurt Lewin, Muzafer
Sharif, dan lainnya di bidang psikologi sosial yang baru lahir memulai studi penting
dalam dinamika kelompok , meskipun mereka tidak berorientasi pada terapi.
Moreno mengaku telah bertemu dengan Lewin dan beberapa muridnya dan
mempengaruhi beberapa ide mereka. Gardner Lindzey, seorang pemimpin di
bidang psikologi sosial, mencatat hal itu
" Buku Moreno [Who Shall Survive ? } mengubah wajah psikologi sosial.
Ada beberapa contoh di mana satu individu telah memberikan pengaruh
yang begitu luas pada evolusi bidang ilmu sosial . " (Lindzey & Byrne ,
1968, hal. 454)
Ini juga waktu di mana kelompok swadaya dibentuk .

Pecandu Alkohol Tanpa Nama, dimulai beberapa tahun sebelumnya di Akron,
Ohio, mulai dikenal . Abraham A. Low di Chicago menggunakan " pelatihan
kemauan" dalam pekerjaannya dengan orang sakit jiwa dan kemudian, pada tahun
1941, dia mengorganisir Recovery, Inc., sebuah program kelompok swadaya yang
menggunakan diskusi dan membaca buku - buku pilihan oleh Rendah sebagai
program aftercare .
Beberapa anggota keluarga berkontribusi pada upaya sukses Moreno .
Antara lain, istri pertamanya , Florence , aktif dalam pendidikan dan perkembangan
anak serta membantu pekerjaannya dalam teori spontanitas dan psikodrama .
(Mereka memiliki seorang putri, Regina, lahir pada tahun 1939.)
Adik laki-laki Moreno , William, adalah seorang pengusaha sukses yang memercayai
dan mengagumi Jacob, dan dia memberikan banyak bantuan keuangan kepada
Jacob selama tahun- tahun pertengahan pengembangan profesionalnya .
1941: Sebuah teater psikodrama kedua dibangun dan dioperasikan di Rumah

Sakit St. Elizabeth di Washington , DC Moreno aktif menulis beberapa monografnya
yang lebih mani tentang katarsis mental dan psikodrama , dan pada tahun-tahun
ini, artikelnya tentang psikodrama akan dibuat . ditemukan dalam jurnal sosiometri
bersama dengan tulisan-tulisan lain tentang teori peran dan artikel oleh tokoh besar
lainnya dalam psikologi sosial.
Selama Perang Dunia II, terapi kelompok mulai digunakan secara luas di rumah
sakit militer dan veteran. Di Inggris, SH Foulkes dan E. James Anthony
mengorganisir Group Analytic Society .
1942: Moreno mengorganisir asosiasi profesional pertama untuk terapis kelompok,

American Society for Group Psychotherapy and Psycho drama (ASGPP). Dia juga
membuka Institut dan Teater Sosiometrik
dari Psychodrama di 101 Park Avenue di New York City dan mulai
menawarkan sesi terbuka , menarik banyak profesional yang ingin tahu
dari berbagai disiplin ilmu . Ini adalah awal dari apa yang dianggapnya
sebagai "fase ketiga perkembangan sosiometrik " yang diikuti oleh
penyebaran psikoterapi kelompok , sosiometri, dan psikodrama, sekutu
nasional dan internasional . ( Sesi terbuka Moreno berlanjut pada malam
akhir pekan hingga awal tahun 1970-an. Pada tahun 1962, dia
memindahkan "pengaturan etalase" ini ke 236 West 78th Street.)
Menariknya, pada tahun yang sama, Slavson mendirikan American

Group Psychotherapy Association yang berorientasi pada praktik
psikoanalitik, dan mulai menerbitkan The International Journal of Group
Psychotherapy. Karena tumbuhnya hegemoni psikoanalisis , kelompok ini
segera menjadi organisasi dominan di lapangan.
1945 : Moreno mulai menerbitkan jurnal keduanya, Sociatry : A Journal

of Group and Intergroup Therapy yang menjadi organ profesional resmi
ASGPP dan, setelah dua tahun, berganti nama menjadi Psikoterapi
Kelompok . Tahun berikutnya dia menerbitkan Psychodrama (Vol ume 1)
yang menjadi buku mani tentang subjek tersebut . Banyak buku dan artikel
lain menyusul, seperti dicatat dalam bibliografi ekstensif oleh Corsini &
Putzey (1956).
1946 : Metode " T - Group " dikembangkan (dijelaskan lebih lanjut di bab
18). Ini adalah salah satu akar dari apa yang kemudian menjadi gerakan
kelompok perjumpaan dan pada gilirannya dipengaruhi oleh Moreno
(1970; Gottshalk & Pattison , 1969). Setelah naik turunnya mode
pertemuan kelompok pada 1960-an dan 1970 - an , banyak dari metode
kelompok ini menjadi terintegrasi ke dalam berbagai kelompok dan
program swadaya untuk pertumbuhan pribadi . Ini termasuk pengalaman
terstruktur dan tindakan .
Selama beberapa dekade berikutnya , Moreno berfungsi sebagai

katalisator berkelanjutan yang penting untuk inovasi dan eklektisisme
dalam psikoterapi, terutama pada saat pendekatan alternatif mengalami
kesulitan untuk diterima dalam profesi klinis , yang saat itu berada di
bawah dominasi psikoanalisis . Tulisan dan sesi demonstrasi publiknya di
New York memengaruhi Fritz Perls yang baru saja tiba dari Afrika Selatan
(Shepard, 1975).
Pada awal 1940 - an , metode psikodrama mulai disempurnakan .
Seiring dengan sosiometri dan psikoterapi kelompok , karya Moreno mulai
diterapkan di berbagai setting seperti
sekolah, rekreasi, program rehabilitasi untuk perkembangan

penyandang cacat, militer , manajemen , dan pelatihan profesional
dari guru sampai penjual.
Secara historis, penting untuk diingat bahwa, sebelum pertengahan 1950-an ,
arus utama psikoanalisis yang mendominasi bidang psikoterapi pada saat itu
belum menerima inovasi kelompok _ _ _
psikoterapi. Moreno sangat berdedikasi untuk pengembangan grup _
psikoterapi seperti dia ke psikodrama. Dia ingin menekankan _
pentingnya pendekatan psikodrama yang lebih interaksional; namun demikian, dia
memprakarsai dan membantu mengatur sejumlah organisasi nasional dan
konferensi internasional tentang terapi kelompok yang secara aktif menyertakan
para pemimpin yang berorientasi psikoanalisis . Konferensi ini menawarkan forum
untuk pertukaran untuk pendekatan baru, seperti " social
klub," terapi keluarga Virginia Satir , komunitas terapi Maxwell Jones , dan
penggunaan teknik terapi seni George Vassilou dalam kelompok
psikoterapi.
Moreno mendorong pengembangan semua jenis inovasi di _ _
psikoterapi, dengan penekanan khusus pada penggunaan seni kreatif sebagai
modalitas pengobatan ; misalnya , pelopor terapi tari , Mar ian Chace (1945),
salah satu artikel pertamanya diterbitkan di Moreno's
jurnal.
Tahun-tahun pertengahan ini , ketika Moreno berusia 50-an dan 60-an, adalah
waktu produktivitas yang besar. Dia menulis dengan produktif. Di New York City, miliknya
sesi terbuka berfungsi sebagai arena demonstrasi di mana banyak profesi juga
menyaksikan metode psikodinamik selain pendekatan psikoanalitik tradisional .
AH Maslow (1968), Eric Berne (1970), dan
Will Schutz (1971) semuanya dengan jelas mengakui peran Moreno sebagai a
sumber dari banyak teknik paling inovatif dalam eklektik modern
psikoterapi!
TAHUN-TAHUN BERAKHIR : PENDIDIKAN DAN ORGANISASI
Pada tahun 1950 , Moreno mulai menarik lebih banyak orang

siswa. Juga, pada tahun 1941, Zerka telah memasuki kehidupan Moreno dan mulai
bantu dia dalam menulis, mengedit, dan banyak usaha lainnya. (Perannya
dan rekan - rekannya yang lain akan dibahas lebih lanjut dalam bab ini
3.)
Selama 20 tahun berikutnya , Dr. dan Ny . Moreno melakukan perjalanan jauh,
memberikan presentasi dan demonstrasi di konferensi profesional,
rumah sakit, dan universitas. Penerbitannya berlanjut. Pada tahun 1956, Sociom
etry diberikan kepada American Sociological Association, tetapi, di
akhir 1960-an, Moreno kembali menerbitkan jurnal berorientasi sosiometri

berumur pendek lainnya .
Perawatan pasien dilanjutkan di Beacon sampai tahun 1950-an, tetapi pada
pertengahan 1960-an, ini berhenti. Sanatorium berubah menjadi lembaga
pelatihan . _ Sejak Moreno berusia 70-an, Zerka mulai menjadi pelatih utama .
Moreno juga melakukan perjalanan internasional, menjalin kontak dengan

berbagai psikiater Eropa. Pada tahun 1954, ia membantu mendirikan Komite
Internasional Psikoterapi Kelompok, yang berkembang dengan Moreno sebagai
pendiri utama , menjadi Asosiasi Internasional Terapi Psiko Kelompok .
Organisasi ini, yang melibatkan pendekatan analitik, psikodramatis, dan lainnya,
telah tumbuh dan terus berkembang , dengan tahun-tahun regional dan w . Selain
R
itu, Moreno juga kongres dunia di seluruh dunia setiap dua atau tiga
membina penyelenggaraan serangkaian konferensi psikodrama internasional
pada tahun 1960 - an .
Pada usia 85 tahun, setelah serangkaian stroke kecil , Jacob L. Moreno
meninggal di rumahnya di Beacon, New York pada tanggal 14 Mei 1974. Dia
telah memilih untuk berhenti makan pada minggu-minggu sebelum kematiannya
dan secara bertahap menurun . Selama waktu itu , dia menyambut teman lama
dan pengunjung dengan keterbukaan dan kehangatan (Sacks, 1977; Yablonsky,
1975). Epi taph Moreno dipilih olehnya sebelumnya : " Pria yang membawa
kegembiraan dan tawa ke dalam psikiatri."
RINGKASAN
Sebagai seorang visioner dan pengembang ide-ide yang berwawasan luas , JL

Moreno , menurut saya , adalah pria yang hebat. Dalam peran lain, seperti yang
akan dibahas di bab 4, dia lebih cacat. Sebagian besar materi berikutnya dapat
dilihat sebagai komentar—menguraikan, menyempurnakan, dan memperluas
gagasan Moreno.
REFERENSI & BACAAN TERKAIT
Anderson, Walt. (1974). JL Moreno dan asal-usul psikodrama . Di IA

Greenberg (Ed.), Psikodrama: Teori dan terapi. New York: Perilaku al Publikasi.
Berna, Eric. (1970). Ulasan buku . Jurnal Psikiatri Amerika , 726(10),

15-20.
Blatner, Adam. (1996). Perbaikan ide Moreno . Jurnal Psikoterapi Kelompok,
Psikodrama & Sosiometri, 48(4), 155-158.
Borgatta, Edgar F., Boguslaw, Robert, & Haskell, Martin R. (1975). Tentang karya Jacob
L. Moreno . Sosiometri, 35(1), 148-161.
Bratescu, Gheorgh. (1975). Tanggal dan tempat lahir JL Moreno . Psikoterapi Kelompok
dan Psikodrama, 28, 2-4. (Catatan penulis: Tanggal lahir ini tiga tahun lebih awal
dari pernyataan yang dilaporkan sebelumnya .)
Casson, John. (1997). Sejarah dramaterapi menjadi berita utama. Dramaterapi, 19(2),
10-13.
Chace, Marian. (1945). Ritme dalam gerakan seperti yang digunakan di Rumah Sakit
St. Elizabeth . Sosiometri, 8,
481-483- Corsini, Raymond J., & Putzey, JJ (1956). Bibliografi tentang psikoterapi kelompok
api. Psikoterapi Kelompok, 9(3), 177-249.
Favazza, Armand R. & Faheem, Ahmed D. (1983). Kelompok penyembuhan pribumi .
Dalam HI Kaplan & BJ Sadock (Eds.), Psikoterapi kelompok komprehensif (edisi
ke-2). Baltimore: Williams & Wilkins.
Fryba, M. (1972). Elemen psikodrama dalam pengobatan psikosis oleh dukun Sri Lanka.
Dalam M. Pines & L. Rafaelsen (Eds.), Individu dan kelompok: Batas dan keterkaitan:
Vol . 2. Latihan (hlm. 333-339). New York: Pleno.
Gottschalk, Louis, & Pattison, E. Mansell. (1969). Perspektif psikiatri pada kelompok-T
dan metode laboratorium: Tinjauan umum . Jurnal Psikiatri Amerika , 126(6), 824.
Hare, A. Paul, & Hare, Juni R. (1996). / L.Moreno . Thousand Oaks, CA: Sage.
Harmeling, PC (1950). Teater terapi Alaska Eskimo. Grup Psy
koterapi, 3(1-2), 74-75.
Haworth, Peter. (1998). Latar belakang sejarah psikodrama (Bab 2, hlm. 15-27.) Dalam
Marcia Karp, Paul Holmes, & Kate Bradshaw-Tauvon (Eds.)
Buku Pegangan Psikodrama . London: Rute.
Diadakan, RL (1982). Inovasi tanpa akhir : teori dan desain pemandangan Frederick
Kreisler (hlm. 33-36). Ann Arbor, MI: Riset UMI Press.
Johnson, Paul E. (1959). Psikologi interpersonal agama —Moreno dan
Buber. Psikoterapi Kelompok, 12, 211-217.
Jones, Phil. (1996). Drama sebagai terapi: Teater sebagai kehidupan (hlm. 54-64). Baru
York: Routledge.
Lindzey, Gardner, & Byrne, D. (1968). Pengukuran pilihan sosial dan daya tarik
interpersonal . Dalam G. Lindzey & E. Aronson (Eds.), Handbook of Social
Psychology, Vol. 2. ( edisi ke-2). Membaca, MA: Addison-Wesley.
Marineau, Rene F. (1989). Jacob Levi Moreno, 1889-1974. ( Biografi)
New York: Routledge. (Catatan penulis: Edisi 1990 dalam bahasa Prancis yang
diterbitkan di Quebec memiliki lebih banyak informasi dan foto.)
Maslow, Abraham H. (1968, 2 Agustus ). Surat kepada editor. Hidup, hal. 15.
Meiers, Joseph. (1945). Asal dan perkembangan psikoterapi kelompok— _
Survei sejarah . Sosiometri, 8, 499-530.
Mezurecky, Andrew J. (1974). Psikodramatis— Silsilah modalitas klinis. Psikoterapi
Kelompok dan Psikodrama, 27, 37-41.
Moreno, JL (1946). Psikodrama (Vol. 1). Suar, NY: Rumah Suar.
Moreno, JL (1947). Spontanitas yang lebih rapi . Suar, NY: Rumah Suar.
Moreno, JL (1958). Tema Aku -Engkau , psikoterapi kontemporer, dan psikodrama.
Psikologi Pastoral, 9(85), 53-58. (Dengan tanggapan dari Martin Buber)
Moreno, JL (1970). Asal Wina dari gerakan perjumpaan. Psikoterapi Kelompok , 22(1-2),
7-16.
Moreno, JL (1971a). Pengaruh Teater Spontanitas terhadap drama modern . _ Buku
Pegangan Sosiometri Internasional , 6, 84-90.
Moreno, JL (1971b). Kata -kata Bapa . Suar, NY: Rumah Suar .
Moreno, JL (1972). Agama Tuhan - Bapa . Dalam Paul E. Johnson (Ed . ), Penyembuh
pikiran . Pencarian iman oleh psikiater ( hlm. 197-215 ). Nashville , TN: Abingdon.
Moreno, JL (1989). Otobiografi JL Moreno, MD (Ringkasan).

Jurnal Psikoterapi Kelompok, Psikodrama & Sosiometri, 42(1-2), 15-125 .
Moreno, Jonathan D. (1989). Pengantar editor & kata pengantar untuk Autobiografi JL
Moreno, Jurnal Psikoterapi Kelompok, Psikodrama & Sosiometri, 42(1), 3-14.
Moreno, Zerka T. (1973). Asal usul gerakan psikoterapi kelompok.

Handbook Sosiometri Internasional , 7, 5-13.
Porter, Ray. (1998). Manfaat terbesar bagi umat manusia: Sejarah medis umat manusia
(hlm. 496 ) . New York: W.W. Norton .
Renouvier, Pierre. (1958). Gerakan psikoterapi kelompok dan JL Moreno, pelopor dan
pendirinya . Psikoterapi Kelompok, 11(1}, 69-86.
Sacksjames M. (1977). Kenangan JL Moreno. Grup, 7(3), 194-200.
Scheiffele, Eberhard. (1995). Teater kebenaran . _ Psikodrama, spontanitas & improvisasi :
Teori teater dan pengaruh Jacob Levy Moreno.
(Disertasi Doktoral: University of California, Berkeley.)
Scheidlinger. Saulus. (1993) Sejarah psikoterapi kelompok . Dalam HI Kaplan & B. J.
Sadock (Eds.), Psikoterapi kelompok komprehensif (edisi ke-3) Balti selengkapnya:
Williams & Wilkins.
Schutz, Will. (1971). Inilah semua orang: Tubuh-pikiran dan budaya perjumpaan .
New York: Harper & Baris.
Shepard, Martin. (1975). Fritz. New York: Banten.
Toeman, Zerka. (1949). Sejarah gerakan sosiometrik di berita utama.
Sosiometri, 12, 255—259.
Tapak dengan baik, Thomas, & Treadwell, Jean. (1972). Pelopor gerakan pertemuan
kelompok . Psikoterapi Kelompok dan Psikodrama, 25, 16-26.
Whitaker, Carl. (1987). Kata pengantar. Dalam Jonathan Fox (Ed.), Moreno yang esensial.
New York: Springer.
Yablonsky, Lewis. (1975). Hidup psikodrama! Perilaku Manusia , 4(2), 25-29.
3
Sejarah II: Selanjutnya
Perkembangan dalam Psikodrama
Bab ini akan membahas karya beberapa rekan Moreno dan evolusi bidang
psikodrama sejak kematiannya . _ _ Pertama, berikut adalah biografi singkat
eksponen psikodrama paling terkenal yang masih hidup —istri Moreno , Zerka.
ZERKA TOEMAN MORENO : SKETSA BIOGRAFIS
Zerka Toeman, anak bungsu dari empat bersaudara , lahir pada tahun 1917
dari sebuah keluarga Yahudi yang tinggal di Amsterdam , Belanda . Pada tahun
1931, mereka pindah ke Inggris, dan Zerka bersekolah di sekolah menengah
dan perguruan tinggi di Willesden Green, pinggiran kota London . Seorang
kakak perempuan berusia awal 20-an menjadi psikotik dan didiagnosis
( kemudian ) memiliki bentuk skizofrenia ( kalau dipikir-pikir, saudari ini memiliki
gangguan bipolar yang akhirnya dikendalikan dengan pengobatan lithium ) .
Peristiwa ini dan penyakit saudara perempuannya yang terus berlanjut kemudian
terbukti berperan penting dalam pertemuan Zerka dengan Moreno . Selain itu,
ada elemen transpersonal penting dalam ikatan yang terjadi antara Zerka dan " The Docto
26
SEJARAH II: PERKEMBANGAN LEBIH LANJUT DALAM PSIKODRAMA 27
sensitif dan reseptif terhadap suara-suara yang berbicara dari dalam dirinya , dirinya yang lebih bijaksana.
Misalnya , ketika Zerka berusia 18 tahun dan tinggal di Inggris pada tahun 1935, setahun
sebelum gangguan psikotik saudara perempuannya, sebuah suara menyuruhnya pergi ke Amerika.
Dia tidak menindaklanjutinya saat itu. Empat tahun kemudian, Zerka sedang berjalan-jalan di
pinggiran kota yang elegan di malam yang tenang, dan lagi-lagi dia merasakan dorongan
bahwa dia harus pergi ke Amerika. Rasa kehadiran berbicara kepadanya : "Ya, kamu harus
pergi! Ada sesuatu yang penting —seseorang menunggumu . " Kali ini dia beremigrasi ke New
York dan menetap di sana.
Pada tahun 1941 , dengan kebijakan Nazi yang mengancam kakak perempuannya dan
keluarga saudara perempuannya di Belgia , Zerka dapat menegosiasikan visa yang
memungkinkan mereka beremigrasi ke Amerika . Ketika mereka tiba, saudara perempuannya ,
yang telah sembuh untuk sementara waktu , kembali mengalami psikosis .
Dr. Emil Gutheil merujuk mereka ke sanatorium Moreno. Zerka , selama perawatan saudara
perempuannya , terpesona oleh gagasan drama psiko dan karisma Moreno sendiri . _
Demikian pula, Dr. Moreno mengalami rasa " tele " yang kuat dengan wanita muda ini , merasa
seolah- olah dia "mengenali" dirinya.
Karena latar belakangnya di teater , seni rupa , dan psikologi , Zerka terlibat dengan
psikodrama dan bekerja sebagai pembantu terlatih untuk merawat saudara perempuannya
serta pasien lain di sanatorium Moreno . Ketertarikannya pada Moreno dan pekerjaannya
terus tumbuh saat dia mulai berbagi tanggung jawab administratif dan kesekretariatan dari
perusahaannya yang beragam dan kompleks . Menjadi jelas baginya bahwa Moreno adalah "
seseorang yang menunggumu " , dan pada tahun 1949 mereka menikah .
Jonathan, anak tunggal mereka, lahir pada tahun 1952.

Zerka telah mengajarkan konsep ini dalam sejumlah lokakarya : "Dalam banyak hal kita
semua adalah penyintas." Itu adalah wawasan yang datang kepadanya selama pengalaman
pribadi yang melelahkan . Pada tahun 1957, Zerka didiagnosis mengidap chondrosarcoma —
sejenis kanker — di tulang bahu kanannya . Ini melibatkan amputasi seluruh lengan kanannya
tepat pada waktunya untuk menyelamatkan nyawanya . _ Cacatnya tidak menghalangi dia
untuk terus melayani sebagai " tangan kanan" Moreno (seperti yang dia ungkapkan sambil
tertawa ) . Moreno memberi tahu dia menjelang akhir hidupnya bahwa dia telah menciptakan
sistem dan sekarang terserah dia dan yang lainnya untuk melanjutkan pekerjaan itu . Namun ,
dia telah melampaui pengajaran, dan juga menambahkan banyak penyempurnaan pada
metode dan teorinya. Setelah kematiannya pada tahun 1974, dia melanjutkan mengajar dan
menulis tentang psikodrama, dinamika kelompok, dan sosiometri . Dia tetap menjadi eksponen
utama metode ini di dunia saat ini, bepergian ke luar negeri, mengadakan bengkel kerja , dan
mengajar di konferensi besar . Putra mereka, Jonathan Moreno, kini menjadi profesor filsafat
dan bioetika .
PIONIR LAINNYA : "FASE PERTAMA "
Selama tahun 1940-an dan 1950-an, banyak profesional bekerja dengan Moreno
dalam mengembangkan psikodrama, sosiodrama, dan sosiometri dalam bidang psikiatri ,
sosiologi, kriminologi, pendidikan, dan bidang lainnya (Z. Moreno,
1966). Dari jumlah tersebut, beberapa terus memberikan kontribusi yang signifikan
dalam menulis dan mengajar selama bertahun-tahun:
• Dean Elefthery (meninggal 1979 ) dan istrinya Doreen , di Miami, mempelopori metode
ini di Eropa.
• Eugene Eliasoph terus menawarkan pelatihan di New Haven , Con
necticut.
• Jim Enneis (meninggal 1989), di Washington, DC, di St. Elizabeth's
Rumah Sakit, mulai tahun 1949, berkembang menjadi salah satu yang paling kuat
pelatihan psikodrama dan program pengobatan di Amerika Serikat.
(Buchanan, 1981).
• Leon Fine (meninggal 1994 ) di Portland, Oregon, terus menawarkan
pelatihan sampai kematiannya .
• Martin Haskell (meninggal 1975) dan istrinya , Rochelle, di Long Beach,
California, menekankan aplikasi dalam konteks sosial .
• Richard Korn membangun jembatan ke bidang kriminologi dan penol _
olahraga di Berkeley.
• Gretel Leutz telah menjadi salah satu pelopor utama drama psiko di Eropa, dan telah
menulis beberapa yang paling banyak digunakan
teks dalam bahasa Jerman.
• Jim Sacks telah menulis secara produktif, menyusun bibliografi, terlatih

secara luas dan juga internasional, dan bekerja secara aktif di
ASGPP.
• Anne Ancelin Schiitzenberger telah menjadi salah satu perintis utama psikodrama di
Eropa . Dia telah menulis berpengaruh
buku yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.
• Hannah Weiner (meninggal 1983) menarik banyak profesional lainnya
melalui sesi terbuka yang dia lakukan secara teratur di New York
Kota.
• Lew Yablonsky, di daerah Los Angeles Barat , telah menulis tentang
dan mengadaptasi metode untuk digunakan dengan berbagai populasi.
Tokoh penting lainnya di lapangan termasuk:
Max dan Sylvia Ackerman Gerald W. Lawlor

Doris Twitchell Allen Helen Hall Jennings
Robert Bogusÿaw Rosemary Lippitt
Edgar Borgatta Joseph Mann

Eya Fechin Branham Joseph I. Meiers
Anna dan Nah Brind Elwood Murray
Anthony Brunse Walter E. O'Connell
Gertrude Harrow-Clemens Abel Ossorio
Raymond J. Corsini Barbara Seabourne
Robert Drews Nahum Shoobs
Ernest Fantel Bruno Solby
Abel K. Fink Adaline Starr
Robert Bartlett Haas Berthold Stovkis
Margaret Hagan Israel E. Sturm
Frances Herriott E.Paul Torrance _
Abraham Knepler
Secara internasional, pionir lain yang mulai mengajar sebelum tahun 1960
termasuk: Ferdinand Knobloch (Cekoslowakia dan kemudian Kanada);
Heika Straub (Jerman); EA Carp (Belanda); Daisaku Sotoba yashi dan Kohei
Matsumura (Ja Pan ); dan Jose Bustamante dan Frisso
Potts (Kuba).
Di Prancis, pada akhir 1940-an, Serge Lebovici, Rene Diatkine, Mireille
Monod , dan lainnya melihat potensi mengadaptasi psikodrama
psikoanalisis , pendekatan yang dihasilkan cukup berbeda dari psikodrama klasik
(Anzieu, 1960). Lebovici kemudian sangat dihormati _
menjadi presiden Asosiasi Psikoanalitik Internasional.
Pendekatan mereka pertama kali digunakan dengan tim pembantu terlatih dan a
pasien tunggal dan diterapkan terutama dalam pengobatan anak - anak
(Schiitzenberger, 1998). Pendekatan dan variasi ini juga menyebar ke
Amerika Selatan , Spanyol, Kroasia, dan negara-negara lain. Pemimpin lain dari
psikodrama psikoanalitik termasuk Rene Kaes, Evelyne Kestem berg, Daniel Widlocher,
dan lainnya, beberapa di antaranya mengembangkan variasi
dalam pendekatan mereka.
" FASE KEDUA "
Pengakuan juga karena para pemimpin dalam psikodrama yang menjadi

aktif sebagai guru dari tahun 1960 hingga pertengahan 1970-an:
• Dale Richard Buchanan, di Rumah Sakit St. Elizabeths di Washington,

DC, meneruskan tradisi Enneis dalam memelihara salah satu yang terbaik
program pelatihan aktif dan benar-benar satu -satunya "kapal magang" berbayar
di lapangan! Dia kemudian mengambil peran eksekutif dalam pengembangan _
menyelenggarakan dan mempertahankan Lembaga Penguji Sertifikasi Profesi

yang terus berlanjut hingga saat ini .
Sandra Garfield, di Los Angeles, telah mengorganisir sebuah jaringan untuk
mengintegrasikan psikodrama dan psikoanalisis.
Elaine Goldman pindah dari Chicago ke Phoenix dan didirikan
sebuah institut di sana pada awal 1970-an. Pelatih lain yang mengembangkan
pusat-pusat berkelanjutan yang beroperasi sebelum tahun 1975 termasuk:
Elaine Sachnoff, di Chicago
Ildri dan (alm) Robert Ginn, di wilayah Boston
Tobi Klein, di Montreal
John Nolte, di Midwest
Peter Rowan, juga di Boston, terkait dengan Lesley College
G. Douglas Warner, di Maryland
Ann Hale menulis buku mani tentang sosiometri dan bertugas di
banyak peran: memelihara, memberi energi, mengembangkan, dan mengajar.
Carl Hollander menjabat sebagai fokus pelatihan utama di Colorado. Dia
telah menjadi mentor bagi sejumlah psikodramatis generasi ketiga , dan telah
menjalankan peran kepemimpinan di ASGPP .
Marcia Karp pindah dari Amerika Serikat ke Inggris di _
awal 1970 - an dan, meskipun ada beberapa prekursor dalam hal
lokakarya sesekali diberikan oleh orang lain, dia membuat drama psiko di sana.
Dia terus berlatih di sana dan juga bepergian ke
negara Eropa lainnya. Dia menikah dengan artis , Ken Sprague,
dan mereka sudah sering melakukan pelatihan secara tim.
David Kipper telah menjabat sebagai kekuatan utama dalam penelitian, pemikiran
ulang teori, mendorong ASGPP , berjejaring dengan komunitas internasional ,
dan mengedit jurnal .
Donnell Miller terus menulis dan mengajar di Kalifornia Selatan . _
Neville Murray mempresentasikan simposium dan kursus tentang psikodrama

pada pertemuan tahunan American Psychiatric Association
sampai kematiannya pada awal 1980 - an. Dia juga mengajar psikodrama di
San Antonio. (Adam Blatner melanjutkan kursus APA untuk
dekade lagi .)
Dorothy Satten mengajar pertama kali di Los Angeles dan kemudian ( bersamanya
suami, Mort Satten) memperluas pengajarannya di seluruh
Amerika Serikat bagian barat dan luar negeri.
Robert Siroka mulai pada awal 1960-an membantu mengatur konferensi . Pada
tahun 1970-an, kelompoknya dengan gagah berani mempertahankan banyak orang
fungsi ASGPP , termasuk menyelenggarakan konferensi, menempatkan
keluar jurnal , dan melanjutkan salah satu pusat pelatihan utama .
SEJARAH II: Ft PERKEMBANGAN LAIN DALAM PSIKODRAMA 31
• Tom Treadwell mengembangkan satu -satunya program pascasarjana dalam

suasana akademik dengan fokus pada psikodrama . Dia telah menjadi editor
utama jurnal dan telah membantu lapangan menjadi " on - line".
Selama tahun 1960-an dan awal 1970 - an, ada sejumlah psikodramatis lain di
Amerika Serikat yang, meskipun tidak membuat program pelatihan yang besar , namun
memberikan kontribusi yang signifikan :
George Baaklini Eva Leveton

Shirley Barclay Jonathan Moreno
Alton Barbour George W. Morris Ray
Adam Blatner Naar
Sheila Blume Anthony Del Nuovo Jean
Peggy Cheatham Peterson Joseph
Don Clarkson Power Howard
Claire Danielson Seeman Ellen Siroka
Adele Deeths von Riist-McCormick Diana Sucich
Robert Film David Swink
Jonatan Fox Jane Taylor
Robert Fuhlrodt Sharon
Anath Garber Hollander Thomas James
George Gaza VanderMei Diana
Meg Uprichard Givnish Villasenor Jack
Shirlee Gomer Ward Allan
Rivka Hijau Wickersty Steve
Ira Greenberg Wilson Jill Winer
Claude Guldner
Joe Hart
Paul Hurewitz
Secara internasional, sejumlah perintis menjadi paling aktif dalam mengajar pada
tahun 1960 - an. Terutama penting adalah:
• Jaime Rojas-Bermudez, yang merupakan salah satu guru yang lebih aktif
di Argentina, Brasil, dan kemudian, Spanyol.
• Dalmiro Bustos, yang juga mengajar secara luas di Argentina, Spanyol, dan tempat
lain di Amerika Selatan dan Eropa, telah aktif di Asosiasi Internasional untuk
Psikoterapi Kelompok. • Max dan Lynette Clayton adalah guru
utama di tahun -tahun awal di Australia dan Selandia Baru, dan mereka terus aktif
mengajar .
• Pierre Fontaine telah membantu menyebarkan psikodrama di Belgia

dan kemudian menjadi salah satu pendiri FEPTO .
• Ella Mae Shearon, berasal dari Amerika Serikat, memiliki institut di Cologne
(Koln), Jerman , dan juga mengajar di Amerika
Serikat dan di tempat lain.
Perintis utama di Brasil termasuk Pierre Weill, Alfredo Correia Soe iro, Iris
Scares de Azevedo, Jose Manuel D'Alessandro, dan Antonio
Carlos Caesarino.
Lainnya secara internasional yang mulai mengajar psikodrama sebelumnya
1975 dan yang patut disebutkan antara lain :
Ferdinand Cuvelier, Belgia Ferenc Merei, Hungaria

Erich Franzke, Swedia Hilarion Petzold, Jerman
Hans Hoff, Wina Andreas Ploeger, Jerman
Hajime Mashino, Jepang Monica Zuretti, Argentina
Lelucon Meillo, Belanda George Vasiliou, Yunani
Pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, fase ketiga pelatih muncul
di negara ini dan internasional, dan banyak dari ini adalah saat ini
pemimpin di lapangan. Ini dan lainnya, terlalu banyak untuk disebutkan
memberikan kontribusi yang signifikan di lapangan.
Pelatihan di Beacon, New York berlanjut hingga sekitar tahun 1980 di bawah
pengawasan Zerka Moreno dan berbagai direktur tamu. Setelah ini, itu
tetap aktif oleh Klinik Horsham di Pennsylvania sampai pusat
ditutup pada tahun 1984. Properti itu dijual , dan psikodrama aslinya
panggung telah dipindahkan ke Jonathan Steiner Hall di Boughton Place in
Dataran tinggi, New York. Lokakarya pelatihan psikodrama masih diadakan di sana.
Pada tahun 1999, Zerka akhirnya menjual properti terakhir , rumah aslinya , jadi dia
bisa hidup lebih dekat dengan putra dan cucunya di Virginia.
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pada tahun 1942, Moreno mendirikan organisasi pertama yang dikhususkan untuk kelompok
psikoterapi, The American Society for Group Psychotherapy dan
Psikodrama1 (ASGPP). Namun, seperti yang disebutkan di bab sebelumnya , dia
terlalu mengontrol dan mengasingkan banyak sekutu potensial. Setelah
Setelah kematiannya , Zerka mendorong proses yang lebih demokratis dan dewan
eksekutif GPP AS mulai menjalankan otoritasnya yang semestinya . Salah satunya
upaya pertama adalah gerakan menuju praktik "profesionalisasi" di
lapangan, seperti kecenderungan umum banyak medis atau psikoterapi

spesialisasi. Intinya adalah untuk membedakan antara mereka yang , dengan
sedikit pelatihan yang sebenarnya, namun diklaim sebagai "psikodramatis,"
dan mereka yang memenuhi sejumlah kriteria yang masuk akal dan mau
dipertimbangkan dengan baik oleh konsensus pelatih .
Dalam semangat ini, American Board of Examiners in Psychodrama,
Sosiometri, dan Psikoterapi Kelompok2 didirikan pada tahun 1975 sebagai a
badan yang berwenang dan bertanggung jawab untuk menguji dan mensertifikasi _
kategori praktisi (CP) dan pelatih . Kategori terakhir adalah
TEP yang merupakan singkatan dari trainer, educator, and practice, orang yang
memenuhi syarat tidak hanya sebagai direktur yang kompeten tetapi juga mampu melatih orang lain
direksi. ( Daftar pelatih bersertifikat dan informasi tentang persyaratan untuk
sertifikasi dan praktisi dapat diperoleh dengan menulis surat ke
Dewan Penguji Amerika .)
Dari tahun 1977 hingga sekitar tahun 1991, sebuah organisasi bernama Federasi
of Trainers and Training Programs in Psychodrama (FTTPP ) dibentuk
dan diabadikan untuk standarisasi kurikulum di berbagai lembaga
dan untuk menawarkan lebih banyak pengalaman belajar bagi para pelatih itu sendiri
(Nolte, 1991). Ini kemudian diserap kembali ke ASGPP dan
Dewan Penguji . _
ASGPP terus melayani sebagai organisasi utama bagi orang - orang
tertarik pada psikodrama dan pendekatan yang lebih inovatif untuk psikoterapi
individu , keluarga, dan kelompok. ASGPP juga mengadakan konferensi nasional
setiap tahun dan konferensi regional yang menawarkan peluang
tidak hanya untuk jaringan tetapi juga untuk lokakarya pengalaman . Karena
asosiasi yang mendasari dengan spontanitas, bermain, dan ekspresi diri , pertemuan
ini sering membawa tingkat energi yang tidak ditemukan di
pertemuan organisasi lain yang dikhususkan untuk mode yang lebih verbal
wacana terapeutik dan didaktik .
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengadakan pertemuan nasional di
berbagai bagian negara . (New York adalah tempat utamanya.) California Selatan,
Houston , San Francisco, Philadelphia, dan area Washington , DC semuanya telah
menjadi tempat kebaktian tahunan pada tahun -tahun terakhir .
dasawarsa.
Selain itu , telah terjadi peningkatan keterlibatan ahli psikodrama dan presentasi
tentang metode aksi di banyak konferensi _
organisasi profesi lainnya . Yang paling penting adalah Asosiasi Psikoterapi
Kelompok Ameri can , yang sebelumnya jauh lebih psikoanalitik , secara bertahap
menjadi lebih terbuka terhadap orang lain .
pendekatan, dan presentasi tentang psikodrama menjadi lebih
sering di konferensinya.
PUBLIKASI
Sejak kematian Moreno , semakin banyak buku , bab masuk

buku, dan artikel dalam literatur profesional tentang psikodrama
telah diterbitkan —lebih dari selusin buku dalam dua belas tahun terakhir
sendiri. Ini dapat ditemukan di bibliografi umum yang diperbarui di
akhir buku ini .
Jurnal utama Moreno, Psikoterapi Kelompok, telah mengalami beberapa kali
perubahan judul . Pada tahun 1981 , ASGPP melakukan kontrak dengan
Perusahaan penerbitan HELDREF untuk mengelola pengeditan dan produksi
yang membuat ASGPP sejalan dengan sebagian besar psikoterapi lainnya
sub-spesialisasi. Sejak saat itu hingga tahun 1997, judulnya adalah Journal of
Psikoterapi Kelompok , Psikodrama, dan Sosiometri. Sebagai lapangan
berevolusi, editor memutuskan untuk mengganti namanya lagi menjadi lebih akurat
menyarankan cakupannya yang lebih luas : The International Journal of Action
Metode: Psikodrama, Pelatihan Keterampilan dan Bermain Peran.
PERKEMBANGAN INTERNASIONAL
Seperti disebutkan di bab sebelumnya, Moreno mempromosikan grup psikoterapi

dan psikodrama di seluruh dunia , dan namanya sebagai
" pendiri " masih disimpan di kop surat korespondensi
Asosiasi Internasional untuk Psikoterapi Kelompok , 3 meskipun a
bagian substansial dari keanggotaannya lebih analitik daripada psikodramatis .
Namun demikian , IAGP telah berfungsi sebagai kendaraan internasional
kontak dan presentasi, dan secara berkala memberikan jabatan tinggi kepada
psikodramatis. Dalam beberapa tahun terakhir, bagian yang diidentifikasi secara khusus tentang
psikodrama dalam organisasi ini telah ditetapkan.
Psikodrama telah berkembang sebagai metode terapeutik di sejumlah negara ,
dengan komunitas besar terutama di Brasil, Argentina , Jerman , Inggris Raya,
dan, tentu saja, Amerika Serikat, dan
komunitas besar di:
Australia Israel Norway

Austria Italia Portugal
Belgium Jepang Spanyol
Finlandia Korea Swedia
Perancis Belanda Swiss
Hungaria Selandia Baru
Ada kelompok yang lebih kecil, tetapi masih berkembang di:
Bolivia Yunani Paraguay

Bul
8 aria Irlandia Slovenia
Ec
l uador Latvia ROC (Taiwan)
Estonia Makedonia Turki
Ada sejumlah konferensi psikodrama internasional _

diadakan dalam dekade terakhir, terutama di Italia, Yerusalem, Portugal, dan
Oxford, dan juga konferensi regional. Ini dilengkapi dengan _
peserta yang signifikan (walaupun minoritas) di konferensi IAGP . Di Uni Eropa ,
Federation of Training Institutes (FEPTO ) telah diselenggarakan .
Dalam dekade terakhir , beberapa asosiasi psikodrama lainnya _ _
negara-negara telah cukup berkembang untuk menerbitkan jurnal mereka sendiri
— di Australia, Jerman, Portugal, Jepang, Italia, Brasil, dan Inggris . Mereka
menghadirkan banyak inovasi dan penyempurnaan di _ _ _
teori dan juga praktek .
Jaringan menjadi lebih mudah. Mulai tahun 1992, saya menyusun a
direktori psikodramatis internasional dan akhirnya memasukkannya sebagai _
sebuah lampiran di Inggris (1997) edisi ke-3 dari Acting-In saya. Sebagai
semakin banyak orang datang online , semakin banyak orang terhubung melalui
email di Internet. Tom Treadwell layak mendapat pengakuan karena
mengembangkan " layanan daftar " yang disebut " Grouptalk" yang memungkinkan diskusi tent
berbagai isu di "dunia maya".
PERLUASAN PSIKODRAMA _
Tidak diragukan lagi , pada akhir tahun 1970-an, banyak ide Moreno
dan metode telah berasimilasi ke dalam arus utama psikoterapi dan,
ke tingkat yang signifikan , ke dalam pendidikan, manajemen, dan berbagai jenis
pelatihan. Bermain peran, misalnya , digunakan di banyak tempat, namun demikian
derivasi dari psikodrama sering tidak dikenali. Seperti psikoanalisis _
umumnya menjadi kurang dominan dalam psikiatri Amerika , sejumlah
pendekatan eklektik menggantikan hegemoninya . _ Banyak dari metode ini
dapat ditelusuri, setidaknya sebagian , pada kontribusi Moreno .
Bab 20 membahas metode terkait— terapi drama, drama in
pendidikan, teater interaktif , dan pendekatan lain —itu juga
dikembangkan yang meneruskan visi Morenian untuk sosial juga
sebagai penyembuhan individu .
Ada juga konvergensi yang tumbuh antara kreatif dan _
terapi ekspresif, termasuk psikodrama, seni, musik, tari, bergerak
seni, puisi, kerajinan tangan, pewayangan, dan drama. Semua ini berbagi
beberapa tujuan yang sama , yaitu pembebasan dan penggunaan spontanitas
sebagai bagian dari proses penyembuhan . Secara politis, ASGPP memiliki
afiliasi longgar dengan National Coalition of the Arts Therapies Associations
(NCATA) untuk mendorong pertukaran dan juga untuk mempromosikan
pengakuan atas profesionalisme para praktisinya (Kleinman, 1997 ) .
RINGKASAN
Bab sebelumnya mencatat beberapa pengaruh Moreno sendiri , baik sebagai

kekuatan maupun kelemahan. Gaya mengarahkan , berbagai teknik yang
digunakan, dan integrasi dengan pendekatan lain semuanya telah berkembang
dan disempurnakan sejak kepergian Moreno. Kami berada pada tahap mencari
konsensus sementara, pada saat yang sama, ingin tetap terbuka terhadap inovasi.
Kata - kata Carl G. Jung (1948 ) relevan dalam memikirkan tentang
evolusi psikodrama sebelum dan sesudah kematian Moreno:
“ Pelopor di bidang baru memiliki nasib baik untuk dapat menarik kesimpulan
yang valid dari pengalaman totalnya. Upaya dan upaya , keraguan dan
ketidakpastian dari perjalanan penemuan ini telah menembus sumsumnya
terlalu dalam untuk memungkinkan perspektif dan kejelasan . yang diperlukan
untuk presentasi yang komprehensif Orang-orang dari generasi kedua , yang
mendasarkan pekerjaan mereka pada upaya meraba-raba, kebetulan muncul,
jalan memutar mendekati setengah kebenaran dan kesalahan perintis , tidak
terlalu terbebani dan dapat mengambil jalan yang lebih langsung ,
membayangkan tujuan lebih lanjut . Mereka mampu membuang banyak
keraguan dan keraguan, berkonsentrasi pada hal - hal penting , dan dengan
cara ini memetakan gambaran yang lebih sederhana dan lebih jelas dari
wilayah yang baru ditemukan . Penyederhanaan dan klarifikasi bermanfaat bagi
orang - orang dari generasi ketiga yang sejak awal diperlengkapi dengan bagan
menyeluruh . Dengan bagan ini mereka dimungkinkan untuk merumuskan
masalah baru dan menandai batas -batas dengan lebih tajam daripada sebelumnya . "
Kami memasuki fase keempat eksplorasi di bidang psy chodrama serta

metode terkait yang berupaya memanfaatkan potensi kreatif dalam jiwa
manusia . _ _ _ _
REFERENSI
Ancelin Schiitzenberger, Anne. (1998). Sejarah psikodrama di Eropa Barat .

Psicodmma. Revista da Sociedade Portugis* de Psicodrama, 5, 7-24.
SEJARAH II : PERKEMBANGAN PADA PSIKODRAMA _ 37
Anzieu, Didier. (I960). Aspek psikodrama analitik diterapkan pada anak-anak.

Jurnal Internasional Sosiometri dan Sosiatri, 2(1), 42-47 .
Blatner, Adam. (1997). Psikodrama : Keadaan seni . Seni dalam Psiko _
terapi, 24(1). 23-30.
Buchanan, Dale Richard. (1981). Empat puluh satu tahun psikodrama di Rumah
Sakit Saint Elizabeth . Jurnal Psikoterapi Kelompok, Psikodrama & Sosiometri,
34, 134-147.
Fox, Jonatan. (1981). Playback Theater: Komunitas melihat dirinya sendiri . Dalam
Ger trud Schattner & Richard Courtney (Eds.), Drama in Therapy (Vol. 2) (hlm.
295-308). New York: Spesialis Buku Drama .
Jung. Carl G. (1948). Kata pengantar. Dalam Esther G. Harding, Energi psikis:
Sumbernya dan transformasinya ( hal. xi) . New York: Buku Pantheon .
Kleinman, Susan. (Musim Gugur, 1997). berita NCATA . Berita Jaringan
Psikodrama, 9- Marineau. Rene F. (1989). Jacob LeviMoreno, 1889-1974 ( Biografi).
New York: Rute.
Mashino, Hajime (1988). Psikodrama di Jepang. Journal of Group Psychotherapy ,
Psychodrama & Sociometry, 41(2), 59-62. ( Catatan penulis : Juga dalam edisi
ini adalah artikel tentang sejarah dan status psikodrama di Inggris, Australia.
Israel, Taiwan, dan Italia . )
Moreno, Zerka T. (1966). Evolusi dan dinamika Gerakan Psikoterapi Kelompok . Di
JL Moreno dkk . (Eds.), The international handbook of group psychotherapy
(hlm. 27-128). New York: Perpustakaan Filsafat.
Nol, John. (April, 1991). Tiga organisasi psikodrama , catat federasi , Psychodrama
Network News, 6-8.
1
American Society for Group Psychotherapy and Psychodrama (ASGPP), 301 North
Harrison St.. Suite 508, Princeton, NJ 08540. email: asgpp@asgpp.org situs web: www.
asgpp.org
2
Dewan Penguji Amerika dalam Psikodrama, Sosiometri, dan Terapi Psiko Kelompok ,
PO Box 15572. Washington, DC 20003-O572. Telepon: (202) 965-4115. Anda dapat
menulis ke American Board of Examiners dan meminta daftar pelatih atau praktisi
psikodrama bersertifikat di wilayah Anda . Mereka juga akan memberikan informasi
mengenai persyaratan untuk sertifikasi .
3
Situs web IAGP : http://members.tripod.com/~portaroma/iagp_pd.htm
4
Sejarah nfc Hambatan untuk
Penerimaan Psikodrama
Terlepas dari kekuatan metodologi psikodrama dan kekayaan teorinya , itu
tidak terlalu dihargai di bidang psikoterapi . Ada banyak alasan untuk ini .
KOMPETISI DENGAN PSIKONALIS
Psikodrama tidak bisa bersaing dengan psikoanalisis. Ketika drama psiko

muncul, untuk waktu yang cukup lama, terbatas pada karya dan demonstrasi
Moreno sendiri di daerah dekat New York City. Pada saat itu , pada awal 1940
- an hingga 1950 - an, psikoanalisis mencapai puncaknya sebagai sebuah
gerakan—dan New York adalah pusatnya yang paling aktif .
Psikoanalisis memiliki sejumlah keunggulan luar biasa:
• Ada organisasi dan lembaga pelatihan lokal, nasional , dan internasional .

• Segera mendominasi
pelatihan akademik psikiater yang , pada
waktu , memegang status tertinggi di lapangan .
• Itu adalah hal baru yang menarik bagi banyak intelektual di bidang
humaniora dan seni.
• Itu mengilap dengan aura otoritas yang diasosiasikan dengan Eu
38
SEJARAH III: PENGHALANG TERHADAP PENERIMAAN PSIKODRAMA 39
profesor ropean, ditambah simpati karena mereka menjadi korban anti-

semitisme Nazi .
• Itu membawa berat otoritatif ribuan buku dan _
artikel dalam literatur profesional .
• Ia mengabaikan kontribusi dari sumber yang tidak memperkuat ideologinya
sendiri . • Itu
baru dan idealis pada saat itu , penuh janji , menarik bagi kaum muda, dan
menantang keputusasaan atau perlakuan somatik yang tampaknya tidak
manusiawi pada zaman itu . • Menjadi mode di pusat-
pusat perkotaan di kalangan tertentu
kelas yang lebih berpendidikan (Dolnick, 1998; Hale, 1997).
Sebaliknya , psikodrama memiliki kelemahan organisasi :
• Organisasinya terlalu tersentralisasi (di bawah kendali Moreno) dan,

sebagian besar , terlokalisir ( di New York City). Meskipun penganutnya
tersebar secara nasional dan internasional, umumnya mereka tidak
mengembangkan organisasi lokal, dan jaringan secara umum masih
sedikit .
• Artikel tentang psikodrama jarang muncul di jurnal atau monograf selain
yang diterbitkan oleh Moreno sendiri melalui "Beacon House" yang
mengurangi ketersediaannya secara umum. • Moreno cenderung
mengontraskan pendekatannya terhadap psikoanalisis daripada
mengakomodasi pendekatannya yang dipandang lancang , eksentrik ,
dan tidak profesional .
Meskipun ada banyak terapis non-psikiatri saat ini, pada pertengahan abad
jumlahnya sangat sedikit. Bahkan saat ini karya Moreno hanya mampu membuat
sedikit kemajuan dalam psikiatri arus utama. Di bidang terkait, seperti sosiologi
atau kriminologi, muncul beberapa profesional yang dapat melihat potensi
gagasan Moreno, tetapi kontribusi mereka tetap tidak ada .
Mereka yang tidak puas dengan psikoanalisis klasik di tahun 1940-an dan 50-
an dapat menemukan jalan untuk energi kreatif mereka dalam aktivitas revisionis
Neo -Freudian. Kemudian, pada 1960-an, ketika psikoanalisis didirikan dan
menjadi lebih konservatif, banyak pendekatan baru lainnya muncul—Terapi
Keluarga , Terapi Perilaku, Terapi Kognitif , berbagai jenis psikoterapi kelompok ,
Terapi Gestalt, Analisis Transaksional , Terapi Realitas , dan secara harfiah
sejumlah lainnya, dan lebih dari 100 lainnya dalam dekade berikutnya . Ada
cakrawala baru dalam psikofarmakologi, psikiatri komunitas, penelitian mimpi ,
dan sejumlah masalah hidup lainnya . Psikoanalisis Amerika sendiri terbuka
untuk minat yang tumbuh dalam teori Object-Relations dan, dalam dekade
berikutnya , untuk sistem psikologi diri Kohut — yang semuanya berfungsi sebagai
pesaing penting untuk psikodrama, dan banyak di antaranya menggabungkan
beberapa teknik atau prinsip Moreno .
TAKUT AKSI _ _
Tampaknya cukup radikal untuk membuat orang berbicara tentang perasaan mereka
yang lebih dalam . Metode psikoanalitik memandang tindakan sebagai pengenceran
usaha terapeutik . _ Ada ketakutan umum akan emosi yang terlalu merangsang,
kehilangan kendali, " bertindak". Ekspresi tindakan , kemudian, dipandang sebagai
mengekspos pasien terlalu banyak dan mendukung " sifat histeris" dan
"eksibisionisme"—dengan asosiasi halus dalam istilah seksualitas menyimpang
(Murray, 1976 ) . ( Kekhawatiran lain tentang tindakan dibahas dalam bab 10.)
Kecenderungan Moreno untuk mengikuti perasaan pasien hampir tidak dapat
diterima. Pemenuhan rasa lapar, bahkan secara simbolis, tampak kontra-intuitif
dengan budaya yang menghadapi kekuatan dengan kekuatan. Pendekatan Moreno
lebih seperti seni bela diri Oriental yang bekerja dengan energi negatif " lawan ".
Psikoterapi bersifat one-to-one, dan dimasukkannya orang lain sebagai

pembantu dalam pengobatan bertentangan dengan arus utama sampai akhir 1950
- an ketika terapi kelompok secara bertahap memenangkan penerimaan ( Bromberg , 1957).
Terapis merasa terlalu terbuka dalam peran sutradara . Sebagian besar diajari
bahwa mereka perlu memainkan peran yang lebih tenang dan netral. Psychodra
ma membutuhkan lebih banyak pengungkapan kepribadian terapis. Aktivitas juga
dipandang mengganggu pembentukan transferensi , dan terapis yang cenderung
lebih terbuka diberi tahu bahwa ini mungkin baik untuk terapi "mendukung", tetapi
untuk eksplorasi mendalam , ingin angkat bicara — apalagi mengatur adegan—
mengungkapkan apa yang mungkin ditafsirkan sebagai " kebutuhan neurotik untuk
membantu" terapis itu sendiri .
Direktur perlu belajar spontanitas, dan hanya sedikit tersedia di sebagian besar
pusat pelatihan yang mendukung sikap atau perilaku seperti itu. Pendekatan direktif ,
yang melibatkan nasihat, desakan, dan kuliah inspirasional telah menjadi ketinggalan
zaman pada pertengahan 1950-an; mereka dikaitkan dengan perilaku otoriter yang
dipraktikkan oleh orang -orang yang dibesarkan sebelum pergantian abad . Selera
budaya bergeser dari tradisi pendidikan dan agama yang berpusat pada keluarga
dan patriarkal . Alternatif menyegarkan ditemukan dalam pendekatan "non- direktif
" yang tidak terlalu menghakimi. Psikoanalisis menganjurkan apa yang umumnya
dipandang sebagai non-direktif, menerima pendekatan . Juga, pada tahun 1940
-an, Carl Rogers menganjurkan pendekatan non-direktif yang serupa, meskipun
dalam banyak hal berbeda dari psikoanalisis.
Sayangnya, prinsip-prinsip dapat terlalu disederhanakan dan dilihat dari segi

kutub yang berlawanan. Gagasan bahwa terapi dapat menjadi direktif dan aktif
dalam beberapa cara namun terstruktur sehingga menghormati sistem diri klien
sulit dipahami . _ _ Psikodrama bisa sangat berpusat pada klien pada intinya
(Blatner, 1996, hlm. 122) karena arahan, dalam hal berlakunya , tidak sama
dengan campur tangan dalam memberi tahu orang bagaimana merasakan dan
apa yang harus dipikirkan.
KETIDAKNYAMANAN
Moreno hanya dapat menawarkan pelatihan yang lebih terkonsentrasi di

sanatoriumnya di bagian utara New York. Namun, sebagian besar calon siswa
tidak mampu membayar uang atau waktu, setidaknya tidak untuk banyak
kunjungan kembali . Jadi, tidak mudah bagi orang -orang di luar wilayah New
York untuk mendapatkan pelatihan , terutama mereka yang belum mapan secara
ekonomi. Sebaliknya , sebagian besar pendekatan lain dapat dipelajari dengan
lebih mudah, seringkali di perguruan tinggi setempat. Karena gerakan tumbuh
sebanding dengan jumlah siswa yang naik untuk mengajar dan melipatgandakan
efeknya , dan karena pendelegasian wewenang mengajar ini dibatasi , ruang
lingkup bidang ini tetap relatif terbatas . _
Psikodrama tidak senyaman jenis terapi satu lawan satu selama satu jam ,
melainkan membutuhkan lebih banyak waktu untuk pemanasan, tindakan, dan
tindak lanjut . Kegiatan seperti itu tidak selalu cocok dengan gaya hidup dunia
kelas menengah, sehari-hari , sesi yang lebih lama juga tidak cocok dengan
jadwal kebanyakan bangsal atau klinik . Sesi satu-ke-satu, berdurasi satu jam
lebih mudah untuk ditagih, lebih mudah untuk dijadwalkan, dan tidak terlalu rumit.
Juga tidak mudah untuk mengumpulkan sebuah kelompok , dan bahkan lebih
sulit lagi untuk membuat kelompok tersebut terbuka terhadap ide pementasan
atau permainan peran . Metode psikodramatis, yang agak lebih intens, juga
menuntut terapis dan kelompok untuk meningkatkan akses tindak lanjut untuk diproses lebi
Semakin sulit klien , semakin dibutuhkan dukungan dari profesional lain dalam
tim , dan itu kemudian melibatkan semua pekerjaan dan biaya untuk membentuk
dan melatih tim . Misalnya , dalam bekerja langsung pada adegan yang sangat
sensitif, seperti dalam merawat pasien dengan gangguan pasca-trauma , ko-
terapis atau pembantu terlatih sering dibutuhkan (Hudgins £ Drucker, 1998).
Pada akhir 1930-an dan hingga 1950 - an , Moreno telah mengumpulkan staf
dan menciptakan pengaturan di Beacon yang memungkinkan jenis intervensi
yang tidak mudah ditiru dalam konteks lain . Akibatnya , pendekatannya tidak
dianggap praktis . _ _ _ Selain itu, sebagian besar tulisan Moreno —dan selama
beberapa tahun , tulisan rekan - rekannya di jurnalnya —tidak
tentang jenis pasien yang terlihat dalam praktik berbasis kantor biasa . Saat ini ,
dengan lebih menekankan pada psikiatri komunitas, karyanya dengan pasien yang
lebih luas agak lebih relevan.
KETIDAKPERCAYAAN TERHADAP TEATER
Perpaduan profesi psikoterapi dan drama yang tenang tampaknya tidak masuk akal .
Teater terutama hanya untuk hiburan , dan aktor serta orang lain yang terkait dengan
teater ( atau film ) umumnya dianggap kurang serius . Sulit bagi orang untuk
membayangkan bahwa upaya yang dangkal seperti itu dapat diubah menjadi sesuatu
yang menyembuhkan .
Akting , permainan peran, permainan pura-pura , khayalan, dan "permainan",
semuanya cenderung menyarankan variasi kepalsuan daripada keaslian. Kecuali
jika seseorang terbiasa dengan prosesnya , sulit untuk menghargai bagaimana
psikodrama sebenarnya dapat mempromosikan keaslian yang lebih besar (Blatner,
1968 ). Bermain peran sekali lagi dibingungkan dengan bermain dalam arti
sembrono , dangkal , atau sebagai kepura-puraan. Begitu banyak yang belum
menyadari bahwa bermain, seperti drama, dapat dimanfaatkan dengan baik dalam
penyembuhan dan eksplorasi masalah serius QD Moreno, 1975).
PSIKODRAMA YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB
Karena psikodrama terlihat mudah , praktisi yang relatif tidak terlatih dapat mengklaim
mampu mengarahkan ketika mereka tidak benar-benar mengetahui perangkapnya .
Karena sebagian besar klien dan banyak , jika tidak sebagian besar, profesional juga
tidak terlalu akrab dengan psikodrama, mereka tidak dapat membedakan antara
profesional yang terlatih dan yang tidak terlatih. Ketika sutradara yang tidak terlatih
menimbulkan korban, metode itu sendiri dituding berbahaya . (Inilah salah satu
alasan pembentukan Dewan Penguji , untuk mengakreditasi praktisi berdasarkan
tingkat pelatihan yang memadai . )
Contohnya adalah mode grup pertemuan, yang populer dari akhir 1960-an hingga
1970 - an , dan sayangnya juga terkontaminasi dengan sub - mode " konfrontasi"
yang terkadang membuat interaksi menjadi terlalu intens . Seorang pemimpin
kelompok , seorang " psikodramatis" yang berorientasi pada konfrontasi , dimasukkan
sebagai pemimpin salah satu dari sejumlah kelompok sebagai bagian dari studi klasik
tentang kelompok perjumpaan . Tidak mengherankan jika kelompok jenis ini memiliki
lebih banyak kasus . Para peneliti yang terlibat tidak repot-repot memeriksa
kredensial pemimpin kelompok , dan saya pikir ini hanya memperkuat hal yang tidak
biasa
perasaan di antara para profesional yang berhati-hati bahwa psikodrama adalah

modalitas yang berbahaya . Pada awal 1980-an, sebagai reaksi terhadap gaya
ini, sebagian besar pendekatan aktivitas dikutuk di banyak kalangan profesional
sebagai "sensitif".
Dalam pendidikan dan bisnis, permainan peran dicoba dan sering ditolak .
Itu tidak terlalu merusak secara emosional , hanya canggung , dan orang-orang
tidak menyukainya . Masalahnya adalah pemimpin kelompok hanya memberikan
peran dan gagal menghangatkan kelompok dan para pemain — dan keahlian itu
yang membuat perbedaan ! Tanpa itu, peserta merasa tertekan dan terhina
karena pesan tak terucapkan adalah bahwa mereka harus spontan atas perintah .
Jadi, sekali lagi, metode yang disalahkan, bukan cara penerapannya .
SENI YANG MENANTANG
Psikodrama adalah seni yang menuntut , membutuhkan tingkat pengungkapan

diri jauh melampaui yang dibutuhkan oleh praktisi terapi tradisional yang lebih
verbal . Psikodramatis harus spontan dan ulet ketika berhadapan dengan
kecanggungan protagonis mereka , perubahan dinamika kelompok , dan
kesalahan yang tak terhindarkan . Ini semua sesuai dengan sifat improvisasi ,
dan ini sangat berbeda dari peran terapis bicara yang lebih terlindungi .
Tentu saja di pertengahan abad dan masih hari ini, banyak jika tidak sebagian
besar terapis cenderung ke arah introversi dan keengganan, kualitas yang lebih
disesuaikan dengan cara kerja yang berorientasi analitis . Orang-orang yang
lebih pendiam mungkin akan ditolak oleh rekan-rekan yang lebih spontan dan
bersemangat (Polonsky, 1971). Kecuali interaksi dari temperamen yang berbeda
ini didiskusikan dengan jelas, mudah untuk mengabaikan dan merendahkan
mereka yang berbeda dari norma kelompok . Psikoterapi secara halus mendukung
kecaman ini dengan psikobabble, mempatologi teman sebaya yang lebih hidup
sebagai hipomanik, mendukung "pelarian menuju kesehatan", atau sekadar
memanjakan diri dalam "bertindak". Sayangnya , cara ini memang menarik
sejumlah orang yang berlebihan , yang mungkin flamboyan atau tiba -tiba. Mereka
merasionalisasi ini untuk meniru Moreno . Namun, bagi non-psikodramatis , gaya
ini sering dipandang tidak profesional.
KELEMAHAN PRIBADI MORENO
Selain masalah profesional umum yang melekat pada psikodra ma, ada sumber
kesulitan lain : dalam banyak hal, Moreno
musuh terburuknya sendiri . Dia rajin dan sangat produktif , tetapi masih sering
kontraproduktif. Pertama - tama, Moreno sangat boros dalam sikapnya. Beberapa
menganggap presentasi dramatis ini agak menawan dan menarik, perubahan
yang menyegarkan dari gaya profesional yang pengap yang sering ditemui dalam
psikiatri. Namun, bagi mereka yang mengharapkan mode yang lebih " standar " ,
perilaku Moreno mengecewakan (Berger, 1990).
Moreno, sayangnya, sering kali terlalu egosentris dan kurang bijaksana,

sehingga banyak orang yang awalnya akrab dengannya kemudian kecewa
karena penampilannya yang berubah-ubah. Dia bisa menjadi sangat hangat dan
ramah satu saat dan kemudian bereaksi dengan tidak sabar dan marah . Ini bisa
menyakitkan bagi mereka yang meminta persetujuannya . Dalam memberikan
ceramah, meski gaya Moreno mungkin bersemangat dan menggelitik, kontennya
kerap bertele-tele, hanyut ke dalam narasi sejarah pribadi, mengomentari
bagaimana tokoh - tokoh penting lainnya mencuri ide- idenya , mencoreng
nama , dan menipiskan penyampaian informasi faktual . Bahkan bagi mereka
yang menyukai pesannya , dia bisa menjadi membosankan, tidak relevan, atau "
tidak biasa". Bagi mereka yang berada di pagar, modus wacana mematikan
mereka.
Dalam hubungannya dengan rekan dan mahasiswa, Moreno bisa menjadi
sangat kreatif dan inklusif. Lebih lanjut di tahun 1950-an, saat menjalankan sesi
psikodrama, kualitas-kualitas ini mengomunikasikan aura penyembuh sejati. Di
lain waktu, dia bisa menjadi picik, sombong, dan terlalu mengontrol lingkungan.
Akibatnya , dia memengaruhi banyak orang tetapi hanya memiliki sedikit teman dekat .
Biasanya, orang datang ke pelatihan, mempelajari apa yang mereka butuhkan,
dan melanjutkan . Bahkan mereka yang setia kepadanya menjaga jarak
sementara mereka melanjutkan pekerjaan mereka sendiri . Moreno berkolaborasi
dengan beberapa tokoh besar di bidang psikiatri , namun umumnya pengalaman
mereka mengandung begitu banyak kesulitan sehingga tidak terulang kembali .
Mudah untuk merasakan kasih sayang yang tulus padanya ; dengan pengalaman,
bagaimanapun, seseorang belajar untuk tetap waspada.
Peristiwa yang sangat disayangkan adalah , sejak awal , Moreno membuat
musuh Sam Slavson yang kemudian menjadi salah satu pelopor utama
psikoterapi kelompok psikoanalitik. Dalam waktu satu tahun Moreno mengorganisir
organisasi psikoterapi dan psikodrama kelompoknya (ASGPP), Slavson
melanjutkan untuk mengatur organisasi pesaing yang bersekutu dengan
psikoanalis yang jauh lebih berpengaruh . Selain itu, Asosiasi Psikoterapi Grup
Amerika Slavson dan Jurnal Internasional Psikoterapi Grup yang terkait tidak
akan ada hubungannya dengan dia atau psikodrama, dan ini berkontribusi besar
pada pengurangan dan isolasi psikodrama sebagai sub -bidang. (Hanya dalam
beberapa dekade terakhir AGPA membuat pemulihan hubungan dengan
psikodrama .)
Selain terlalu memusatkan pelatihannya , seperti yang disebutkan , dia gagal

memfasilitasi jaringan di antara rekan - rekannya. Akan lebih baik jika dia berbagi nama,
alamat, dan nomor telepon .
(Saya percaya buku-buku saya yang paling awal di akhir 1960-an berisi daftar pertama
semacam itu . ) Keterampilan organisasi lainnya juga kurang , seperti tidak selalu
menindaklanjuti korespondensi atau mengarahkan orang lain untuk mengharapkan
dukungan sehingga dia terlalu kurus untuk disampaikan. Kesalahpahaman antarpribadi
selanjutnya membuat para pendukung merasa dilecehkan, dikecewakan , atau bahkan dikhianati.
KATA TERCETAK
Moreno mengakui pentingnya kekuatan kata - kata tercetak — yang merupakan media
dominan saat itu dan hingga saat ini , meskipun Internet sedang mengejar . Sebagaimana
dicatat , dia menerbitkan jurnal dan banyak buku yang memiliki keuntungan untuk
mencetak materi . Kerugian menjadi penerbit sendiri , bagaimanapun , adalah masalah
distribusi . Tulisan-tulisannya memiliki akses yang jauh lebih sedikit ke rekan- rekan
profesionalnya daripada buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit yang lebih terkenal .
Karena hampir semua buku yang tersedia tentang psikodrama hingga pertengahan
1960-an diterbitkan oleh Moreno sendiri (yang kemudian ditulis bersama istrinya , Zerka),
banyak orang di luar universitas besar dengan perpustakaan yang luas mengalami
kesulitan menemukan buku tentang subjek tersebut.
Gaya penulisan Moreno juga bermasalah. Itu sering redundan , menyebar,

bombastis, dan diliputi dengan kenangan sejarah pribadi . Seperti pidatonya , dia
menulis dengan cara yang bertele-tele, menggabungkan pengamatan yang lebih faktual
dengan hipotesis yang belum teruji dan spekulasi filosofis , mengubah definisi dan
menggunakan istilah dalam pengertian yang berbeda . Buku-bukunya sulit dibaca dan
lebih sulit dipahami — dan, bahkan bagi orang yang benar-benar mempelajarinya, tetap
saja sulit dipahami dan menjengkelkan . Dia membuat beberapa istilahnya sendiri yang
semakin menambah kesulitan belajar tentang sistemnya , dan, lebih buruk lagi, dia
menggunakan istilah -istilah ini secara tidak konsisten . Mungkin beberapa kata perlu
diciptakan —ini adalah takdir dari hampir semua perkembangan baru . Namun, saya
tidak dapat melihat upaya untuk mencoba mengadaptasi atau membingkai ulang
konsepnya dalam istilah yang sudah dikenal . Lagi -lagi ini semacam pemanjaan diri.
Batu sandungan lainnya adalah kurangnya instruksi yang jelas tentang bagaimana
tepatnya melakukan psikodrama ! _ Dan, lebih buruk lagi, tidak ada dalam tulisannya
dan hampir tidak ada dalam literatur selama tahun 1960 - an tentang bagaimana
menghadapi kesulitan yang muncul. Saya beruntung menemukan makalah Barbara
Seabourne yang tidak diterbitkan, yang ditulis pada awal 1960 -an, untuk informasi itu ,
meskipun, tentu saja ,
instruksi utama saya datang dari psikodramatis lain. Bagi mereka yang tidak memiliki
kontak pribadi seperti itu, akan sulit untuk memulai .
Tulisan- tulisan Moreno menarik karena ada permata wawasan , perspektif segar ,
dan ide-ide cemerlang yang secara intrinsik terlihat . Namun secara keseluruhan,
presentasi mereka secara teoritis lemah , tidak sistematis, terbelakang, tidak
konsisten secara internal, dan tidak persuasif. Seandainya saya tidak memiliki
pengalaman positif dengan metode ini , saya akan dimatikan . Saya akan merasa
malu untuk menunjukkan tulisannya kepada rekan-rekan profesional yang belum
menyukai proses tersebut .
Untuk semua yang Moreno keluhkan tentang bagaimana produksi kreatifnya

diambil oleh orang lain tanpa pengakuan, jelas bahwa dia juga gagal untuk mengakui
kontribusi positif orang lain di lapangan .
Dalam budaya saya dulu sebagai psikiater muda, ini adalah tanda lain dari
ketidakprofesionalan . Itu akan membantu masalah jika dia melakukan beberapa
upaya untuk membangun jembatan ke sistem yang lebih mapan dan akrab daripada
mencoba menawarkan apa yang tampaknya merupakan sistem yang sepenuhnya
independen .
Meskipun dia mungkin dibenarkan dalam keluhannya tentang pemimpin lain di
lapangan, seperti Slavson atau Kurt Lewin , dan bagaimana dia memengaruhi
mereka di awal karir mereka, bagaimana mereka menggunakan idenya tanpa memuji
dia, dll., Moreno seharusnya tidak melakukannya . memasukkan keprihatinan yang
membingungkan ini dalam artikel atau buku yang konon mencakup materi yang sebenarnya.
Dalam mengkritik psikoanalisis khususnya , dan juga dengan profesional lain
dan sistem mereka, Moreno mengalihkan perhatian pembaca , secara implisit
menuntut perubahan loyalitas yang terlalu banyak diharapkan . Kritiknya sering
ditujukan pada praktik usang dan dia gagal menunjukkan penghargaan atas
penyempurnaan saat ini .
Terlepas dari banyak pekerjaan yang harus dia lakukan dalam mengedit dan
menerbitkan berbagai jurnal profesionalnya, kualitas sebagian besar artikelnya sama
sekali tidak mendekati standar kebanyakan jurnal profesional lainnya , dan kredibilitas
bahkan beberapa jurnal yang lebih ketat . upaya pencarian menderita. Meskipun ia
memasukkan makalah tentang upaya awal perintis lain, dan jurnalnya dengan
demikian berdiri sebagai semacam kendaraan avant-garde di lapangan ( Treadwell
& Treadwell, 1972 ), dorongan ini dilemahkan oleh munculnya jurnal alternatif di
akhir 1950-an . yang kemudian mencakup upaya inovator lainnya . Publikasi Moreno
kehilangan banyak kontributor terkemuka mereka dan menjadi instrumen
kepentingannya yang lebih terspesialisasi. Karena itu, dia sering menerbitkan laporan
anec dotal, abstrak presentasi pada pertemuan tahunan ASGPP , dan makalah
siswa, dan dia mengiklankan program pelatihannya sedikit terlalu jelas — semuanya
menurunkan reputasi jurnal .
SESI TERBUKA _
Terlepas dari norma kerahasiaan profesional , Moreno membuat keputusan

untuk menawarkan psikodrama dalam sesi terbuka . Pada tahun 1940-an,
dia membuka studio di Upper East Side Kota New York di mana dia bekerja
dengan 30 hingga 100 orang atau lebih yang hadir pada malam akhir pekan
dan membayar harga yang setara dengan harga sebuah film. Penonton
menjadi sumber protagonis dalam psikodrama dan terkadang berperan
sebagai pembantu . _ _ Alasan Moreno adalah dia percaya pada teater
terapeutik sebagai instrumen perubahan sosial. Dia akrab dan nyaman
dengan konteks seperti itu. Namun demikian, keseluruhan gagasan itu
mengejutkan arus utama profesi yang memiliki kekhawatiran yang masuk
akal tentang perusahaan . Meskipun saya belum mendengar adanya korban ,
mungkin ada beberapa . _ Tentu saja bagi sebagian besar psikiater , hal itu
tampaknya merupakan praktik yang meragukan, dan cukup banyak
psikodramatis dewasa ini yang sama-sama berhati-hati. Sesi terbuka adalah
salah satu cara untuk menarik siswa , setidaknya mereka yang lebih tertarik
daripada menunda . Banyak kolega yang hadir serta orang- orang di teater .
Beberapa, seperti Fritz Perls, mengambil beberapa teknik dan kemudian
melanjutkan .
Masalah terkait adalah orientasi interdisipliner Moreno, hubungannya
dengan , dan mempekerjakan , siswa dan kolega yang tidak memiliki semua
kualifikasi yang diperlukan . Dia mungkin termasuk orang-orang dari sosiologi,
kriminologi, pendidikan, dan bidang non-medis lainnya .
Dalam hal ini, dia sejalan dengan pernyataan Freud bahwa psikoanalisis
seharusnya tidak menjadi bidang profesi medis (Bettel heim, 1983). tetapi
tren sosial-politik di Amerika memerlukan sertifikasi medis untuk psikoanalisis
dan, berdasarkan asosiasi, menyiratkan bahwa non psikiater tidak dapat
menjadi terapis yang efektif . Di sini sekali lagi, Moreno bertentangan dengan
norma kelompok dan karenanya tampak tidak profesional.
MELIBATKAN AGAMA
Penghinaan yang bahkan lebih keterlaluan terhadap norma-norma sub

budaya profesional adalah penyertaan tema - tema religius Moreno dalam
tulisan dan pengajarannya. Di sebagian besar abad ini , agama dan sains
secara umum dianggap tidak sejalan . Terlebih lagi, teologinya bahkan bukan
bagian dari denominasi tertentu , dan ini cenderung memperkuat
pandangannya yang eksentrik . Lebih buruk lagi, Moreno menulis tentang
konsep "Aku-Tuhan" —akan dibahas di bab 6—dan terkadang berbicara
seolah-olah dia mengidentifikasi diri dengan Tuhan. Lebih buruk dari ajaran sesat, ini la
grandiositas psikotik (Power, 1975). Meskipun ada beberapa alasan

untuk pendiriannya , puitisnya yang menggema dan dia tidak berusaha _
memenuhi syarat kata - katanya tidak banyak membantu menghilangkan kesan pembacanya
dari megalomania. Akibat wajar dari ini adalah cara Moreno menulis
"jenius." Sekali lagi, penggunaan istilahnya yang aneh itu menyesatkan . Untuk
Moreno, siapa pun yang membuka kepenuhan alam bawah sadar kreatif adalah
"jenius" karena, hampir menurut definisi , ini sumber
spontanitas jauh lebih bijak daripada kesadaran biasa kita yang terikat ego.
Moreno mengaku jenius dan memberikan kualitas yang sama kepada siapa pun
dan semua yang akan membuka pikiran mereka sendiri untuk kepenuhan mereka
imajinasi. Namun, interpretasi ini hanya dapat dilihat dengan a
hati-hati membaca kata - katanya, dan kesan umum lagi
megalomania belaka.
DISTORSI SEJARAH
Reputasi juga dibangun oleh sejarawan, dan sayangnya kebanyakan sejarawan

psikiatri , psikoterapi kelompok, atau psikologi sosial
melakukan pekerjaan yang buruk dalam hal psikodrama . _ Dimana Moreno memiliki
disebutkan sama sekali, deskripsi itu sering terdistorsi . Dia telah
disebut sebagai murid Freud , dan psikodrama telah disebut sebagai bagian dari
psikoanalisis . _ Sepertinya ini tantangan yang menakutkan untuk mendapatkannya
inovator kecil cukup terwakili di bidang yang lebih luas . Di
Di sisi lain , status Moreno tampaknya terlalu diidealkan oleh
banyak pengikutnya . Idealisasi adalah generalisasi yang keliru
melibatkan atribusi kualitas mulia tertentu yang tidak ditunjukkan
seseorang. Misalnya , saya telah membaca beberapa artikel atau bab tentang
psikodrama yang menggambarkan karya Moreno sebagai "populer", meskipun demikian
tidak pernah mencapai status itu dalam hampir semua arti kata . Moreno
ditambah lagi dengan membuat klaim palsu tentang hidupnya atau mengucapkan
setengah kebenaran . Tanggal didorong mundur atau maju dan ini semakin merusak _
kredibilitas. Dia adalah penetes nama dan mungkin melebih-lebihkan apa
orang lain memikirkannya ( Buber, 1958). Dia bisa membuat saran yang keterlaluan
( Moreno, 1953, hlm. 607-614) dan berperilaku dengan cara yang tidak pantas secara
sosial.
Semua ini mengarah pada proposisi bahwa Moreno dilihat melalui a
lensa sejarah yang relatif akurat , dan sejarah cenderung mengungkapkan kompleksitas ,
paradoks, ironi, atau, seperti yang saya katakan secara sederhana, campuran normal dari
kekuatan dan kelemahan. Moreno memiliki beberapa ide cemerlang, benar-benar
visioner dan pada dasarnya (dalam pikiran saya) wawasan yang valid, di mana saya akan
rinci dalam bab-bab berikut. Kita juga harus menyadari, bagaimanapun-
eh, bahwa tidak semua yang dia katakan dan lakukan harus dihargai sama . Kita
perlu terus menyaring yang terbaik dan mengkritik serta merevisi, jangan sampai
para psikodramatis sendiri menjadi korban dari apa yang diperingatkan Moreno:
mengandalkan pelestarian budaya .
RINGKASAN
Setelah mempertimbangkan banyak kesulitan yang terlibat , itu adalah

penghargaan untuk kekuatan keberanian, ketekunan, dan visi Moreno bahwa
pendekatannya telah bertahan sebaik itu . Banyak pujian harus diberikan kepada
istrinya, Zerka, yang memoderasi banyak kesalahannya dan memperjuangkan
pekerjaannya , baik sebelum maupun sesudah kematiannya . Tanpa dia ,
diragukan bahwa dia akan seproduktif dia atau sejauh mana idenya akan
bertahan setelah penciptanya pergi . Siapa pun yang ingin melakukan lebih
banyak penelitian ilmiah tentang sejarah Moreno atau idenya diarahkan ke
perpustakaan medis di Universitas Harvard yang merupakan tempat penyimpanan
seluruh arsip Moreno.
Alasan utama ide-ide Moreno terus mendorong profesi juga di sejumlah
bidang adalah karena ide - ide tersebut pada dasarnya valid, kuat, dan relevan,
sekarang lebih dari sebelumnya. Di masa dehumanisasi yang meluas,
kontribusinya untuk mengembangkan nilai dan individualitas setiap orang melalui
prinsip pelatihan sosiometrik dan spontanitas adalah yang paling tepat waktu .
Namun, agar suatu sistem dapat diterima, sistem itu tidak cukup hanya
mengandung ide-ide cemerlang dan teknik-teknik yang kuat. Itu juga harus
ditetapkan sebagai teori yang jelas dan koheren, bereputasi profesional, dan
efektif secara ilmiah . Kalau tidak, itu akan tampak seperti " tipu muslihat ".
Karena faktor ketidaksiapan sejarah dan keanehan pribadi Moreno, pendekatannya
belum mencapai pengakuan populer atau profesional yang menurut saya pantas .
Buku ini merupakan upaya untuk membantu mengatasi beberapa kebingungan
dan menyajikan konsep Moreno dalam format yang lebih mudah diakses .
REFERENSI
Alexander. Franz G. & Selesnick, Sheldon T. (1966). Sejarah Psikiatri . _

New York: Buku Dasar.
Berger, Milton. (1990). Otobiografi JL Moreno: Lebih dari yang terlihat .
Jurnal Psikoterapi Kelompok, Psikodrama & Sosiometri, 42(4), 213-221 .
Bettelheim, Bruno. (1983). Freud dan jiwa manusia . New York: Alfred A. Knopf.
Blatner, HA (1968). Komentar pada beberapa reservasi umum tentang
psikodrama. Psikoterapi Kelompok, 21(1), 20-25-
Bromberg, Walter. (1957). Evolusi psikoterapi kelompok . Kelompok Psiko
terapi, 10(2), 111-113.
Dolnick, Edward (1998). Kegilaan di sofa. New York: Simon & Schuster.
Hale, Nathan G. (1997). Kebangkitan dan krisis psikoanalisis di Amerika Serikat _
Serikat: Freud dan Amerika, 1917-1985. New York: Oxford University Press .
Hudgins, M. Katherine & Drucker, Karen. (1998). Yang mengandung ganda sebagai
bagian dari model spiral terapeutik untuk mengobati korban trauma.
International Journal of Action Methods, 51(2), 63-74 .
Mendelson, Peter D. (1977). Sosiometri sebagai filosofi hidup . Kelompok Psiko
terapi, Psikodrama, dan Sosiometri, 30, 70-85.
Moreno, Jonatan. (1975). Catatan tentang konsep bermain peran . Grup Psy
koterapi, 28, 105-107.
Murray, Neville. (1976). Psikodrama—pasca Moreno. Dalam Arlene R.Wolberg ,
Lewis R. Wolberg, & Marvin L. Aronson (Eds.), Psikoterapi Kelompok—
1976 (hlm. 16-20). New York: Stratton Intercontinental Book Corp.
Polansky, Norman A. (1971). Fungsi ego dalam psikodrama (Bab 11), di
Psikologi ego dan komunikasi: Teori untuk wawancara. New York:
Atherton.
Kekuasaan, Joseph P. (1975). Kontroversi Moreno dan Tuhan . Kelompok Psikoter
api, 28, 164-167.
Treadwell, Thomas, & Treadwell, Jean. (1972). Pelopor grup _ _
menghadapi gerakan. Psikoterapi Kelompok dan Psikodrama, 25, 16-26.
Sketsa impresionistik pengarang tentang Moreno, 1967.

5
Filosofis Umum dan
Pertimbangan Teoritis
Teologi Moreno (akan dibahas dalam bab berikutnya) filosofinya tentang kreativitas,
spontanitas dan realitas surplus, dan psikologi sosialnya semuanya bersandar pada
asumsi-asumsi yang berbeda dengan banyak teori lainnya.
sikap konvensional masih lazim dalam budaya kita . Oleh karena itu, sebuah
pemahaman yang memadai tentang kompleks konseptual ini harus menjadi yang pertama
terletak dalam penggambaran yang jelas dari asumsi yang mendasarinya .
Konsep seperti " surplus reality", tempat bermain , dan yang lebih dalam
makna kreativitas tidak menyatu dengan ide - ide biasa tentang objektivitas
dan rasionalitas. Namun demikian, di dunia yang berubah saat ini, ide-ide Moreno
relevan dan heuristik — yaitu , keduanya praktis dan menghasilkan ide dan metode yang
berguna lebih lanjut .
Ketegangan antara apa yang saya tafsirkan sebagai filosofi yang mendasari Moreno
— harus dicatat bahwa dia tidak pernah mengartikulasikan poin-poin ini — dan
pandangan dunianya sendiri dan era kita sekarang dapat dikenali sebagai
konflik masa kini antara beberapa gagasan penting dalam pemikiran postmodern dan
gagasan- gagasan dalam budaya Barat yang didominasi olehnya
sikap “modern” . Beberapa sub- alam filsafat terlibat :
51
• epistemologi—apa yang bisa diketahui?

• ontologi—apa yang sebenarnya
ada? • etika—apa itu moral?
• metafisika —bagaimana alam semesta beroperasi pada tingkat mental
yang paling mendasar , terlepas dari pertimbangan sifat manusia ?
dan bahkan..
• teologi— apa sifat ketuhanan ?.
Teori psikologi didasarkan pada asumsi filosofis, dan tidak dapat

dipertimbangkan secara mendalam tanpa terlebih dahulu membangun
pemahaman yang lebih mendasar ini.
Pergeseran dari pemikiran modern ke postmodern dimulai pada masa
muda Moreno dengan munculnya eksistensialisme , sebuah tren filosofis
yang menantang idealisme , berpaling dari mereka yang mengaku mampu
menyimpulkan secara rasional kebenaran sifat manusia . Eksistensialisme
menegaskan kapasitas orang untuk menciptakan potensi baru —dan tentu
saja, kreativitas adalah konsep kunci dalam hal ini (Moreno, 1956 ) . Ini
adalah pendahulu untuk tren yang lebih baru.
Kecenderungan filosofis lainnya pada kuartal pertama abad ke - 20 adalah
fenomenologi. Budaya intelektual 50 tahun sebelumnya telah beralih dari
subjektivitas dan menuju objektivitas , ke ekstrem positivisme yang
menyatakan bahwa hanya yang dapat diukur yang layak dipertimbangkan
secara serius sebagai nyata . Pengalaman subyektif kemudian diturunkan
menjadi " epifenomena " , " efek samping" belaka dari fisiologi otak yang
mirip mekanis . Istilah , "fenomena", bagaimanapun , membahas apa yang
sebenarnya terjadi, yang mencakup pengalaman serta aktivitas yang dapat
diamati dan diukur . Fenom enologi, oleh karena itu, berlawanan dengan
tren positivis. Ini menegaskan bahwa pengalaman subyektif harus diakui
sebagai nyata . Tentu saja, penekanan Moreno pada sifat " kebenaran
psikologis " akan menempatkannya di kubu ini.
Ketegangan ini mencerminkan dialektika yang berkelanjutan tentang sifat

pengetahuan , kebenaran , dan realitas. Sebelum Renaisans dan Pencerahan
— periode perubahan intelektual di Eropa antara abad ke -15 dan ke-19—
"kebenaran" diungkapkan secara ilahi atau ditetapkan secara tradisional, dan
studi melibatkan penerimaan teks klasik, kitab suci , dan kepercayaan
tradisional (Smith, 1989). Modernitas memberontak melawan ini dan
menggantikan sikap yang bertentangan, dicontohkan oleh rasionalisme dan sains.
Pada awalnya , sains berfokus pada ilmu fisik sementara rasionalisme
menemukan dampak utamanya di arena politik , mencopot hak ilahi raja ,
menghapus perbudakan, dan menganggap dirinya sangat
PERTIMBANGAN FILOSOFIS DAN TEORITIS UMUM 53
progresif. Metode ilmiah juga menghasilkan teknologi yang hebat

terobosan.
Gerakan yang berhasil , bagaimanapun, cenderung melampaui haknya
ruang lingkup, dan pemikiran ilmiah, dengan penekanannya pada reduksionisme
( memandang sistem kompleks sebagai produk dari bagian -bagian komponennya),
materialisme (menyangkal operasi pikiran atau Ketuhanan dalam penjelasan) ,
dan positivisme menjadi tema dominan di kancah intelektual . Itu
intinya adalah bahwa ada sejumlah domain yang modern ini _
pandangan dunia gagal mencerahkan , dan ini karena domain tersebut melibatkan
jenis kompleksitas yang berbeda . _
DUA JENIS KOMPLEKSITAS _
Mikroskop , teleskop, siklotron, dan jendela lainnya ke dalam

misteri alam telah mengungkapkan tidak hanya alam yang luas tidak sebelumnya
diketahui tetapi juga bahwa alam ini sangat kompleks. Dan menyelami sifat dari apa
yang dapat kita lihat dengan mudah, dalam bahasa, perilaku ,
budaya, kehidupan sosial , tumbuh kembang anak , hutan, dll, kembali kita jaga
menemukan bahwa itu semua jauh lebih rumit. Ada yang lebih halus
sistem yang saling berinteraksi dan saling menembus dari yang pernah dibayangkan .
Baru-baru ini, ahli matematika telah menemukan cara untuk berpikir
kompleksitas itu sendiri, dalam teori-teori tentang kekacauan dan fraktal. Tumbuh _
kesadaran akan tingkat kompleksitas dalam kosmos membutuhkan penyesuaian
yang sesuai dengan sifat filsafat . Ini terutama _
benar dalam hal pemahaman kita tentang sifat pikiran dan itu _
ilmu perilaku yang harus berurusan dengan dunia yang sulit dipahami ini. Penawaran pikiran
dimensi tambahan pada masalah kompleksitas itu sendiri: makna—
dan makna bergeser dengan kerangka acuan .
Betapapun rumitnya ilmu fisika kita , investigasi dari
fenomena tersebut umumnya cenderung berfokus pada pengukuran berbagai
hubungan. Namun, dalam ilmu perilaku, dimensi tambahan itu
kerangka acuan membebankan tantangan pemahaman yang sulit dipahami yang
jauh melampaui masalah dalam mengapresiasi ilmu - ilmu fisika . _ _ _ Betapapun
banyaknya penelitian tentang empiris
dimensi pikiran —neurofisiologi, persepsi, dan hal-hal lain
lebih mudah diakses oleh metode penelitian tradisional —banyak pertanyaan lain
yang tidak cocok dengan pendekatan semacam itu: mitos, permainan, fantasi,
sastra, keahlian menjual, retorika, ekonomi , politik, seni, musik, humor , spiritualitas,
hukum (rasa keadilan ), banyak aspek manusia
hubungan, filsafat, dll . Ini sulit dipahami karena bingkai
referensi yang dibawa orang ke situasi tertentu sering kali berubah dan, akibatnya ,
makna yang dikaitkan dengan situasi apa pun juga ikut berubah .
Setiap kerangka acuan juga memiliki seperangkat kriteria yang berbeda untuk
apa yang kurang lebih "benar" atau "lebih baik"—sampai - sampai konsep
kebenaran itu sendiri menjadi berantakan . Kriteria yang lebih umum diterima yang
digunakan untuk menilai sebuah teori dalam lingkungan akademis, seperti logika ,
utilitas, atau koherensi internal , adalah, dalam ranah merenungkan pengalaman
manusia, diperluas hingga mencakup dinamika misterius seperti cinta, keyakinan,
tanggung jawab, kerinduan . untuk diketahui, ketakutan akan kematian, rasa
malu , keinginan untuk mengekspresikan diri secara artistik , dan eksplorasi intuisi
mistis langsung . Dalam pengaturan seperti itu , seseorang harus mampu tidak
hanya mentolerir paradoks tetapi juga benar- benar membutuhkannya . Dinamika
seperti itu tidak dapat direduksi menjadi jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan ki
Intinya , kemudian, adalah bahwa ilmu perilaku dan humaniora membutuhkan
jenis studi yang berbeda , yang melibatkan lebih banyak interpretasi dan lebih
sedikit analisis reduksionistik dan eksperimen terkontrol. (Tidak sekali pun saya
tidak menolak metode ilmiah — masih banyak kegunaan pendekatan ini dalam
ilmu empiris , dan bahkan dalam psikologi. Saya hanya menyarankan bahwa ini
bukan satu - satunya standar ; sebaliknya , kita perlu menghargai bahwa
pendekatan lain untuk menjelaskan "kebenaran" mungkin bahkan lebih valid untuk
jenis situasi tertentu .) Interpretasi, pada gilirannya, melibatkan pendekatan yang
lebih fenomenologis.
Budaya kita masih menginvestasikan banyak bobot pada akademisi yang masih
menginvestasikan banyak bobot pada pandangan dunia modern , " sains keras",
dan kompleks besar alokasi promosi , uang hibah, dan penilaian tentang artikel
mana yang dapat diterima untuk publikasi di jurnal arus utama . Kita tidak boleh
meremehkan keuntungan ekonomi yang memperkuat status quo intelektual .
Psikodrama dan psikoterapi lainnya yang kurang memenuhi persyaratan kriteria

positivistik dan materialistis untuk bukti "ilmiah" yang keras cenderung diremehkan
sebagai pikiran kabur jika tidak samar-samar menipu diri sendiri oleh mereka yang
memiliki investasi besar dalam pandangan dunia modern.
CARA PENGETAHUAN ALTERNATIF _
Untuk mengatasi teka-teki ini, beberapa pendekatan telah berkembang, dan ini
pantas untuk dijelaskan secara singkat karena semuanya mendukung penggunaan
psikodrama .
« Hermeneutika. Ini adalah seni interpretasi. Dalam segala hal yang diciptakan
oleh manusia, seperti mitos, sejarah, puisi, novel , atau sakral
GIXERAI. PERTIMBANGAN FILOSOFIS DAN TEORITIS 55
teks, karena ada kerangka acuan yang berbeda , itu menjadi sebuah
tantangan yang menarik untuk mengembangkan cara yang lebih baik untuk menjelaskan
makna yang terlibat. Sementara klaim otoritas akhir menjadi terpecahkan ,
masih ada gradien nilai seberapa baik sebuah _ _
interpretasi dibuat .
Konstruktivisme. Pandangan dunia modern, sebagian besar , adalah
ditandai dengan asumsi yang mendasari objektivisme yang
berarti bahwa kebenaran ada secara objektif, "di luar sana ", terlepas dari
kesadaran mereka yang mungkin atau mungkin tidak memahaminya dengan
benar . Sebaliknya , semakin banyak kaum intelektual yang terbuka pada
sudut pandang yang menegaskan bahwa apa yang dianggap sebagai realitas
seringkali sebenarnya merupakan konstruksi dari kepercayaan, bahasa,
dan kebiasaan masyarakat sendiri (Neimeyer, 1993, 1995; Watzlawick , 1984).
Ini tidak sepenuhnya baru. Teori fiksi Alfred Adler adalah
dipengaruhi oleh seorang filsuf yang membuat poin ini (Ansbach er &
Ansbacher, 1956; Vaihinger, 1935).
Dalam ranah empiris, objektivisme umumnya lebih berguna ,
itulah sebabnya sains muncul sebagai pemenang atas "takhayul". Di dalam
bidang humaniora dan ilmu perilaku , bagaimanapun ,
objektivisme sering disalahgunakan , dan lebih baik secara sadar
kenali sejauh mana orang berpikir " begitulah caranya _
itu adalah" sebagai benar-benar hanya produk dari perjanjian implisit . Dalam kami
waktu perubahan yang meningkat, ada baiknya mempertanyakan banyak
pengaturan sosial ekonomi kita , definisi peran, dan norma budaya lainnya.
Cerita. Begitu banyak psikologi telah dikuantifikasi , seperti ' jika
pengetahuan hanya ada dalam bentuk angka . Ini juga merupakan
produk sampingan dari psikologi sebagai "ilmu" dari pikiran manusia
mencoba untuk beroperasi sepanjang garis yang sama sebagai ilmu alam
fisik . _ Argumen yang meyakinkan semakin banyak dibuat untuk melihat
kompleksitas situasi manusia menggunakan kendaraan _
"cerita." Pendekatan naratif dalam psikologi dan psikoterapi
juga beresonansi dengan metafora dramaturgi yang menjadi dasar drama
psiko (Sarbin, 1986; Parry & Doan, 1994 ).
POSTMODERNISME
Konstruktivisme, hermeneutika, dan naratif adalah bagian dari kompleks yang

lebih besar, tren intelektual yang disebut postmodernisme yang telah menjadi
semakin lazim di kalangan intelektual dalam beberapa dekade terakhir .
Pada dasarnya, pandangan postmodernis menantang dominasi budaya oleh
pemikiran objektivis dan penerapan konsep yang tidak tepat .
mode evaluasi ilmiah konvensional dalam humaniora . Ini adalah pergeseran

dalam epistemologi dasar (Anderson, 1990, 1995).
Modernitas dicirikan oleh objektivisme dan ilmu empiris .
Karena modernitas tampaknya jauh lebih "tercerahkan" daripada tradisionalisme "takhyul "
dan "tertutup" dari budaya pra-modern ,
orang-orang modern sering terjerumus ke dalam pembenaran diri sendiri dan kepuasan diri.
Sejumlah masalah , bagaimanapun, juga tampaknya terkait dengan ini
pandangan dunia materialistis, individualistis, objektivistik , termasuk kolonialisme ,
patriarki , dan rasisme—terutama terhadap mereka yang tampaknya kurang maju secara
teknologi (terutama mengenai senjata). Yang modern
Dunia Barat meminggirkan kelompok yang tidak mampu bersaing secara ekonomi,
dan, seperti disebutkan, kebanggaan akan pencapaiannya mendukung penyangkalan yang mendalam
tentang lanjutan masalah ekologi , ketidakadilan sosial , dan jurusan lainnya
tantangan zaman kita .
Dalam inflasi yang menyertai kesuksesan, otoritas yang berlebihan diberikan
untuk ikon-ikon yang tampaknya menjadi penyebab kesuksesan ini , yaitu,
pengetahuan berdasarkan metode penelitian modern. Dengan mencoba untuk
menerapkan kriteria ilmu empiris untuk masalah-masalah di bidang ilmu pengetahuan
ilmu perilaku , bagaimanapun, telah ada kecenderungan menuju "sainsisme ." Istilah ini
mengacu pada perluasan ilmu pengetahuan yang berlebihan
masalah, seperti masalah etika, yang tidak dapat ditemukan dengan benar
menggunakan metodenya (Wilber, 1997, p.24 ).
Kecenderungan intelektual yang disebut postmodernisme memiliki kesamaan
penyebut mempertanyakan pandangan dunia modern. Tren ini
banyak segi dan sama sekali tidak ada dogma yang tetap — ide itu sendiri
kredo postmodernis adalah sebuah oxymoron , sebuah paradoks , karena pengetahuan
dipandang lebih relativistik . _ Salah satu masalah postmodernisme adalah , seperti banyak
gerakan politik , artistik , atau sosial ,
persentase yang signifikan dari para pendukungnya menganggap dangkal, tidak jelas,
posisi sederhana, atau ekstrem , mempermalukan mereka yang ingin mengklarifikasi
wawasan penting yang lebih bertanggung jawab dan intelektual
terlibat. Namun, saya pikir pendekatan keseluruhan ini memiliki beberapa implikasi yang
berguna untuk psikoterapi dan pendidikan (Blatner, 1997).
REAKSI VISERAL
Menyarankan bahwa psikodrama selaras dengan ide-ide postmodernis adalah

rumit karena banyak orang yang belajar tentang pandangan dunia ini,
secara visceral "benci" itu. Postmodernisme dirasakan tidak hanya menyerang keyakinan
terdalam mereka tetapi juga cara berpikir mereka . _ _ Hal ini karena pergeseran dari _
pandangan dunia memang membutuhkan reorientasi dasar ke dunia, salah satunya
membutuhkan jenis pemikiran yang berbeda secara fundamental , lebih fleksibel

dan kreatif .
Inilah analoginya : Bayangkan Anda dibesarkan di bagian dunia yang dekat gurun;
ada cukup air untuk diminum dan dicuci , tetapi tidak pernah cukup di satu lokasi
untuk berenang . Ide berenang itu sendiri tidak terbayangkan. Begitu seseorang jatuh
ke dalam sumur dan tenggelam , maka air dalam jumlah banyak diketahui berbahaya .
Sekarang, bayangkan Anda direkrut menjadi angkatan bersenjata negara ini ,
ditugaskan ke Angkatan Laut, dibawa ke wilayah pesisir yang jauh di negara Anda ,
dan, sebagai bagian dari pelatihan angkatan laut Anda , ditantang untuk belajar
berenang .
Berenang adalah aktivitas yang dapat menghadapi seluruh perasaan Anda
tentang cara yang tepat untuk berhubungan dengan gravitasi. Berenang sebagai
seorang anak adalah satu hal , tetapi bahkan tidak tahu bahwa berenang itu
mungkin , dan memiliki semua teman dan kerabat Anda mendukung pandangan
dunia ini , dan kemudian dihadapkan dengan masuk ke dalam air dan mempelajari
perilaku itu . benar- benar bertentangan dengan kebiasaan yang terakumulasi hingga
usia 20-an adalah semacam pergeseran hubungan nonverbal yang sangat terasa —
yang disebut Piaget sebagai "akomodasi" —yang sangat membingungkan.
Berenang atau pembelajaran astronot untuk bermanuver di luar angkasa adalah
aktivitas fisik yang memerlukan proses perubahan mendalam dalam cara tubuh
pikiran berhubungan dengan dunia ; diakomodasi pada jenis kognisi hidup yang
diasosiasikan dengan pemikiran postmodernis bisa sama menuntutnya . Ketika
seseorang telah belajar untuk berhubungan dengan kebenaran sebagai sesuatu
yang ada di luar sana , tetap, dan seseorang telah dikondisikan untuk berpikir dengan
cara konvensional dan rasional untuk "menjadi realistis", akan sulit untuk diajak
berpikir dalam kerangka imajinasi, intuisi. , dan kreativitas.
Jika Anda telah belajar untuk mematuhi , mempelajari, mempelajari apa yang tertulis,
dan yang terpenting, menghafal, maka sulit untuk diminta beralih ke pembuatan
struktur atau ide baru . Gagasan "hanya mengada - ada " terasa agak mengerikan ,
sesuatu yang hanya boleh dilakukan oleh anak kecil — konyol, bodoh , memanjakan,
omong kosong. Istilah- istilah tersebut digunakan untuk mendevaluasi apa yang
hanya asing .
Ketegangan postmodernis-modernis akan terlihat dalam diskusi selanjutnya
tentang teologi (bab 6 ) dan spontanitas versus robopati (bab 8). Di dalam semua
agama ada ketegangan antara mereka yang ingin merevisi doktrin agar sesuai
dengan pengetahuan saat ini dan mereka yang mengandalkan apa yang telah
diwariskan oleh otoritas. Bahkan mereka yang berwenang yang sebenarnya
menciptakan interpretasi baru cenderung menyangkal hal ini, lebih memilih untuk
percaya bahwa mereka sedang membaca ke dalam teks -teks mapan apa yang
sebenarnya ada .
Intinya di sini adalah bahwa psikodrama membutuhkan penilaian dan penggunaan
pemikiran kreatif yang, meskipun kami memberikan basa-basi , sebenarnya berjalan
bertentangan dengan inti dari sebagian besar pengondisian budaya kita . Psikodrama sebagai
proses konstruktivis membutuhkan beberapa pembelajaran ulang dari mode yang cukup mendasar
berpikir , pergeseran dari kecenderungan untuk mengandalkan apa yang dimiliki orang lain
diciptakan untuk spontanitas, berani menciptakan lagi.
METATEORI
Teori dalam psikologi juga perlu dievaluasi kembali karena psikodrama

beroperasi dalam kerangka teoritis psikologi yang lebih luas ,
psikologi sosial dan ilmu perilaku lainnya. Namun , di sana juga, pertanyaan dan
revisi diajukan tentang sifat bangunan teori itu sendiri, diskusi semacam itu
terjadi pada tingkat meta - teoritis .
(Kellermann, 1991). Apakah kita membutuhkan teori sama sekali? Apakah kita perlu ketat
teori psikologi atau bisa longgar ? Apa kriteria yang tepat
untuk teori yang bagus , dan bagaimana kriteria tersebut berubah sehubungan dengan
mengubah keadaan? Apakah psikologi adalah ilmu?
Seperti disebutkan di awal bab ini, ada tingkatan yang berbeda
teori -bangunan, beberapa lebih umum, yang lain lebih spesifik. Cukup _
mungkin untuk memiliki teori tentang , katakanlah , dinamika jatuh cinta
tanpa perlu terikat dengan teori umum yang menjelaskan segala sesuatu . Ini
akan berimplikasi pada bagaimana kita mempertimbangkan psikodrama
berbagai teori.
Seperti yang telah dibahas , jenis pertanyaan tertentu dapat didekati
cara yang berbeda , beberapa melalui eksperimen dan pengukuran, lainnya
melalui interpretasi. Allport , pelopor utama psikologi , mencatat perbedaannya _
antara dua jenis investigasi . Satu, yang disebut " nomotetik ," melibatkan
pengujian hipotesis yang lebih akrab pada sejumlah besar orang dan mencatat
tren umum. Yang lainnya, disebut "idiografis",
lebih merupakan pendekatan studi kasus , mengakui kompleksitas
individualitas. Sayangnya, penelitian nomotetik menjadi terlalu dominan , hampir
melampaui penggunaan metode idiografis. Keduanya memiliki
nilai, dan pengakuan ini mengantisipasi masalah yang dibahas di atas.
MENGAPA BERTEORI?
Banyak orang merasa tidak nyaman dengan diskusi teoretis dan cenderung
untuk menghindarinya . Kemudian mereka merasionalisasi penghindaran ini dengan bahkan mempertanyakan
kebutuhan akan teori . Lagi pula, teknik dapat digunakan tanpa teori.
Dalam benar - benar menangani masalah orang dalam proses pelaksanaan
psikodrama, bagaimanapun, situasi halus dan kompleks muncul yang
membutuhkan beberapa refleksi hati-hati , memeriksa, dan menyesuaikan set

sebagai asumsi. Tidaklah cukup hanya dengan "mempercayai metode "—sebuah
klise yang , terkadang , berguna dan, terkadang , menyesatkan . Praktek atheoretis
kadang-kadang mengarah pada penerapan teknik bahkan jika itu mungkin tidak
sesuai dengan kepentingan klien . Sebagai salah satu psikolog humanistik besar ,
AH Maslow, mengamati bahwa "mereka yang hanya tahu bagaimana menggunakan
palu cenderung memperlakukan segala sesuatu seolah-olah itu adalah paku."
Melakukan psikodrama melampaui sekadar kompetensi dalam metode dan
menyerukan profesionalisme sejati dari praktisi, seni , kebijaksanaan yang mencakup
bidang psikologi yang lebih besar , untuk memberikan tindakan hormat kepada klien
untuk memikirkan kembali suatu masalah. Namun, semua pemikiran beroperasi
dalam konteks. Teori hanyalah seperangkat asumsi yang lebih eksplisit dan
terkoordinasi secara rasional .
Kurt Lewin, seorang psikolog sosial terkemuka, berkata, "Tidak ada yang lebih
bermanfaat daripada teori yang bagus ." Dia cukup canggih untuk mengetahui bahwa
teori bukanlah jawaban akhir . Mereka hanyalah alat , tetapi alatlah yang membantu
kita berpikir. Menulis adalah alat. Peta adalah alat. Cetak biru dan perancah dalam
membangun atau melukis semuanya adalah ekspresi fisik dari skema mental yang
diartikulasikan dan dikembangkan secara sistematis di bawahnya — teori. Teori
adalah peta intelektual untuk penerapan praktik rasional apa pun . Jika psikodrama
akan digunakan secara bertanggung jawab, itu harus didasarkan pada alasan yang
masuk akal. Ini tidak berarti bahwa tidak ada ruang untuk intuisi, imajinasi, dan
inspirasi, juga tidak ada latihan pertunjukan , karisma, dan "sihir" dikecualikan — ini
juga alat, dan mereka dapat dijalin menjadi pendekatan naratif dan postmodernis .
untuk penyembuhan, pendidikan, atau konsultasi.
TEORI LONGGAR _
Karena psikodrama adalah kompleks metode yang dapat diintegrasikan dengan

banyak jenis terapi atau aliran pemikiran lainnya , psikodrama melampaui teori
tertentu, tetapi membutuhkan metateori yang longgar . Untuk sementara waktu ,
sebagai bagian dari tren ilmiah pada pertengahan abad ke - 20 , psikologi mencoba
menghasilkan teori yang kompak dan terpadu. Asumsi metateoritis bahwa psikologi
dapat didekati dengan cara ini menjadikan ranah pikiran yang luas — sosial, main
-main, artistik , politik, spiritual, dll. — ke "ranjang Procrustean", sebuah kerangka
terbatas yang mendistorsi kemampuan untuk sepenuhnya mengapresiasi kekayaan .
itu ada .
Telah ditunjukkan bahwa teori ketat sangat berguna . _ _ _ Mungkin ada
pengeluaran waktu yang tidak perlu dihabiskan untuk mencoba menopang teori
semacam itu ketika teori longgar malah bisa menawarkan
kerangka kerja yang wajar untuk inovasi yang kreatif serta efektif
aplikasi. Menariknya, teori peran terapan Moreno (lihat bab
15 dan 16) menawarkan kerangka kerja umum dan bahasa yang bisa diterapkan untuk ini
konteks metateoritis yang lebih longgar . Poin ini dikembangkan di bab 13
ketika saya menulis tentang integrasi psikodrama dengan pendekatan terapi lainnya . _
Adalah mungkin, untuk menciptakan teori umum longgar yang bertanggung jawab
secara intelektual dan profesional yang memungkinkan untuk
pengembangan atau penggunaan banyak sub-teori, yang melibatkan keduanya
unsur-unsur dan prinsip- prinsip khusus yang lebih relevan dengan keadaan
setiap wilayah yang menjadi perhatian.
RINGKASAN
Oleh karena itu, psikodrama dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki "
kebenaran" dengan metode dramatis" (Moreno, 1972, hal. 12). milik Moreno
pandangan tentang kebenaran, bagaimanapun, berbeda dari banyak intelektual lainnya dalam hal itu
itu berfokus terutama pada pengalaman psikologis. Untuk menghargai miliknya
konsep teoretis lainnya , penting untuk mengenali kerangka kerja intelektual di mana
kebenaran psikologis diberi bobot lebih besar. Psychodra ma adalah bagian dari
pandangan dunia yang muncul, pergeseran paradigma secara bertahap
postmodern dalam ketegangan dialektis dengan modern . _ _ Banyak profesional dan
ilmuwan perilaku yang terbiasa dengan mode modern menemukan postmodern ,
pendekatan konstruktivistik terlalu bebas .
dan cenderung mengabaikannya . _ Kritik ini harus diakui muncul
dari perbedaan mendasar dalam asumsi .
Ini adalah tantangan politik dan intelektual karena perubahan _ _
keyakinan mendasar tidak datang dengan mudah, dan orang-orang akan membantahnya
cara lama dengan penuh semangat, jika tidak sepenuhnya persuasif. Filsafat dalam a
dunia yang berubah dengan cepat bukan hanya kontemplasi menara gading tetapi a
perjuangan halus hadir di antara semua jenis kelompok , seperti apist psikoterapis,
sangat sedikit dari mereka menyadari bahwa apa yang mereka perdebatkan adalah
konflik pandangan dunia dasar .
Akhirnya, mari kita evaluasi kembali pandangan kita tentang sifat dari
perusahaan membantu orang lain untuk mengatasi dengan pribadi dan interpersonal
masalah. Apakah itu sains? Apakah itu seni? Mungkinkah itu sesuatu yang lebih dekat
campuran keahlian menjual , persuasi, retorika, hipnotis, sugesti,
bimbingan spiritual , dan praktik kontemplatif dialogis individual?
Sains berpura-pura pada dirinya sendiri bahwa ia bisa netral dan objektif, tetapi
sebenarnya beroperasi dalam penyangkalan diri yang menipu sejauh mana itu
secara halus memaksakan sejumlah asumsi pada persepsi kita juga _
sebagai pokok bahasan yang akan diperiksa. Ketika materi pelajaran itu
pikiran kita sendiri , operasi ganda dari pandangan dunia modern bisa
menindas . ( Definisi penindasan yang berguna adalah ketika operasi
kekuasaan dari satu kelompok, dalam hal ini , pendirian intelektual , begitu
persuasif dan efektif sehingga mereka yang tertindas hampir tidak dapat
menyadari bahwa ada alternatif lain . )
Cita - cita Moreno tentang kreativitas adalah membebaskan dan sangat
subversif . Itu mengundang kita untuk bertanya, dan itu membuka pintu untuk
mempertanyakan asumsi yang sangat mendasar . Dalam hal ini, dia 70 tahun atau
lebih di depan waktunya . Mereka yang akan mengerti Moreno bisa mendapatkan keuntungan
mengetahui tentang tren kontemporer yang menerangi dan mendukung ide-
idenya , postmodernisme, konstruktivisme , narasi, hermeneutika — kata-kata
besar , tetapi mengungkapkan ide -ide yang perlu menemukan kata -kata
untuk ekspresi mereka karena mereka mewakili tema-tema penting yang
membutuhkan pemahaman , cara berpikir baru di dunia yang membutuhkan
perspektif baru tersebut .
REFERENSI
Anderson, Walter Truett. (1990). Realitas tidak seperti dulu . San Francisco: Harper
£ Baris.
Anderson, Walter Truett (Ed.). (1995). Kebenaran tentang kebenaran : Membingungkan
dan membangun kembali dunia postmodern . New York: Jeremy P. Tarcher/
Putnam.
Ansbacher, Heinz L. & Ansbacher, Rowena R. (1956). Psikologi individu Alfred
Adler . _ _ New York: Buku Dasar .
Berger, P. & Luckmann, T. (1966). Konstruksi sosial dari realitas. Garden City, NY:
Dua hari.
Blatner, Adam. (1997). Implikasi postmodernisme untuk psikoterapi . _
Psikologi Individu , 53(4), 476-482.
Griffin, David Ray. (Ed.) (1988). Spiritualitas dan masyarakat: visi postmodern.
Albany : State University of New York Press, ( juga beberapa buku terbaru
lainnya dalam seri ini yang diedit oleh Griffin; terutama catat pengantarnya
pada seri ini)
Hoyt, Michal F. (1994, 1996). Terapi konstruktif, Vol. 1, dan Vol 2. New York,
Guilford.
Kellermann, Peter Felix. (1991). Sebuah esai tentang metasains psikodrama .
Jurnal Psikoterapi Kelompok, Psikodrama & Sosiometri, 44(1), 19- 32.
Lifton, Robert Jay. (1993). Diri protean : Ketahanan manusia di zaman fragmentasi.
New York: BasicBooks/HarperCollins.
Moreno, JL (1956). Dilema eksistensialisme , Daseinsanalyse dan psikodrama. Jurnal
Sosiometri Internasional , 1(1), 55-63- (Juga dalam Psikodrama. Vol. 2)
Moreno, JL (1972). Psikodrama, Vol. 1 (edisi ke-4). Suar, NY: Suar

Rumah.
Neimeyer, Robert A. ( 1993) Penilaian psikoterapi konstruktivis .
Jurnal Konsultasi dan Psikologi Klinis, 61(2), 221-234 .
Neimeyer, Robert A. & Mahoney, Michael J. (Eds.) (1995). Konstruktivisme dalam
psikoterapi. Washington, DC: Asosiasi Psikologi Amerika.
Parry, Alan & Doan, Robert E. (1994). Penglihatan ulang cerita: Terapi naratif dalam
dunia postmodern . New York: Guilford.
Sarbin, T. (Ed.)(1986). Narasi psikologi : Sifat bertingkat perilaku manusia . New York:
Prager.
Smith, Huston. (1989). Di luar pikiran postmodern . Wheaton, IL Theosoph ical
Publishing.
Vaihinger, H. (1935). Filosofi " seolah -olah". London: Routledge dan Kegan
Paulus.
Watzlawick, P. (Ed.) (1984). Realitas yang ditemukan : Bagaimana kita tahu apa yang
kita yakini kita ketahui: kontribusi terhadap konstruktivisme. New York: WW Norton.
Wilber, Ken. (1997). Mata roh: Visi integral untuk dunia yang sedikit gila. Boston:
Shambhala.
Zerka T. Moreno, sekitar tahun 1951.

6
Teologi Moreno
Tidak perlu menerima gagasan Moreno apa pun tentang teologi untuk menerapkan
sebagian besar gagasan dan metodenya secara efektif . Namun demikian ,
potensi psikodrama lebih baik diapresiasi dengan mengenali fondasi metafisik
dan psikologis dari kreativitas dan spontanitas .
Moreno melihat kreativitas dan spontanitas sebagai dasar terungkapnya

keberadaan , bawaan dalam pengoperasian kosmos itu sendiri . ( Istilah "kosmos"
tidak hanya mencakup materi , alam semesta fisik, betapapun luasnya, tetapi
juga dimensi pikiran , pengalaman, bangsa imajinasi, dan roh yang jauh lebih
besar.) Dan bagi Moreno, kosmos adalah ekspresi dari tindakan dan hakiki
Tuhan . alam, dan, secara teologis, Tuhan, pada gilirannya, sangat kreatif dan
spontan (Blatner & Blatner, 1988).
SPIRITUALITAS, AGAMA DAN PSIKOLOGI
Seperti disebutkan dalam bab 4, masuknya teologi Moreno mengurangi

kredibilitasnya sebagai seorang ilmuwan karena kedua bidang itu tidak dipandang sebagai
63
menjadi kompatibel. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kompartementalisasi ini

semakin ditantang , dan psikologi agama dan
dimensi agama psikologi sedang ditangani jauh lebih _ _
secara luas.
Tentu saja , Moreno tidak mengelompokkan bidang penyelidikan ini . Baginya ada
satu kesatuan visi mengenai teologi, filsafat , sosiologi, psikologi, metode praktis, dan
aksi sosial.
(Lindqvist, 1994). Mereka semua adalah aspek yang berbeda dari ide dasar yang sama :
kreativitas sebagai nilai inti , dinamika Ilahi, yang meliputi
Kosmos. Moreno, tidak pernah benar - benar mengasosiasikan gagasan teologisnya dengan siapa pun
agama tertentu — idenya, menurutnya , dapat diintegrasikan ke dalam dan
menginformasikan semua agama yang berbeda .
Moreno dan lainnya, bagaimanapun, seperti yang digunakan Jung atau William James
istilah agama dalam arti yang sangat luas . Baru-baru ini, telah menjadi
berguna untuk membedakan dua aspek: spiritualitas dan agama. Kerohanian
adalah aktivitas mengembangkan hubungan dengan alam transenden _ _
keberadaan , atau aktivitas memperdalam keterhubungan seseorang dengan Tuhan,
Kosmos , atau Keutuhan Keberadaan yang Lebih Besar (Wuthnow, 1998).
Sebaliknya , agama adalah organisasi sosial yang fungsi esensialnya adalah untuk
mempromosikan spiritualitas, tetapi yang, secara historis, sering mengaburkan
atau melupakan fungsi ini dalam mengejar berbagai tujuan sekunder .
Organisasi sosial sering melakukan ini, apakah itu pemerintah atau
sekolah atau rumah sakit atau sistem pemberian "perawatan" kesehatan. Jadi, itu mungkin
menjadi religius tanpa menjadi spiritual, atau spiritual tanpa menjadi religius —yaitu ,
berafiliasi dengan paket organisasi tertentu mana pun .
gagasan dan praktik. Adalah mungkin untuk menjadi keduanya. Banyak orang menemukan mereka
pemenuhan spiritual terbesar dalam kerangka agama pilihan mereka . _ Itu juga mungkin
—dan bahkan lebih umum saat ini—untuk menjadi
tidak cenderung spiritual atau religius.
Ketika Jung menulis tentang agama, dia membahas apa yang saya miliki
disebut spiritualitas. Maksudnya adalah sama seperti orang memiliki built - in _
Kecenderungan ikatan dengan orang tua atau anak atau keluarga , demikian juga ada a
tingkat variabel dari rasa keterhubungan dengan Kosmos , seseorang menyatu di
sebagian besar budaya dan diberi salah satu nama Tuhan atau Dewi.
Sementara Freud menganggap kecenderungan ini sebagai ilusi, hanya sebuah proyeksi
dari citra ayah , Jung mengakui jauh lebih halus dan kompleks
dinamis, yang mencatat bahwa orang yang sangat dewasa, rasional, dan kontemplatif
melaporkan pengalaman mistis yang tidak dapat dengan mudah dijelaskan oleh
pernyataan reduksionis semacam itu.
Moreno tidak peduli dengan analisis masalah yang rasional . Dia
lebih merupakan mistik alami , dipenuhi dengan rasa imanensi Tuhan _
dan kreativitas, sangat memahami keharusan moral dari kekuatan -kekuatan ini
TEOLOGI MORENO 65
dunia (Moreno, 1971, 1972). Meskipun kreativitas diberikan lip service yang luas ,
pada kenyataannya masih banyak hambatan psikologis dan budaya untuk operasinya ,
seperti yang akan dibahas dalam bab 7.
DASAR ESTETIKA
Gagasan paling baik dipahami jika dilihat dari segi apa gagasan lain
mereka bertentangan. Kita hidup di masa stagnan mitos dan makna. Besar
filsuf dan psikolog telah mencatat ini — "seruan untuk mitos"
(Mei, 199D , dan “unheard cry for meaning” (Frankl, 1978).Kondisi mitos stagnan ini
bahkan dapat dilihat dalam kepercayaan populer
tentang Tuhan. Misalnya , satu kepercayaan umum adalah bahwa dunia adalah a
tempat ujian ketaatan pada aturan -aturan Allah . Tuhan dipandang terutama sebagai
seorang moralis, terlepas dari kemanusiaan. Mungkin ada tingkat variabel _
welas asih terkait dengan peran ini, tetapi fungsinya yang lebih dalam adalah
pembuat aturan dan hakim.
Teologi Moreno menghadirkan versi yang kontras: Tuhan mengejar lebih banyak
estetika daripada nilai-nilai moralistik. Nilai estetika meliputi kesenangan
kreativitas , penemuan, dan perayaan. Dengan kata lain , sebagai gantinya
memainkan peran sebagai hakim , sesekali ikut campur di pihak -Nya
subjek yang "benar" dipilih , bagaimana jika Tuhan hidup, ingin tahu, merasa belum
selesai, terbuka tanpa henti untuk kemungkinan kreatif? Memikirkan Tuhan ini _
cara mungkin tidak tradisional, tapi benar-benar tidak mencemarkan kemuliaan Tuhan—
itu hanya jenis kemuliaan yang berbeda . Untuk kembali ke kondisi mental
orang-orang yang mungkin menikmati citra seperti itu , sekarang ini, ada banyak
orang-orang yang hidupnya tidak bercirikan tanpa akhir dan pahit
berjuang, tetapi sebaliknya. Kaya dan bosan , pertanyaan untuk mereka
adalah di mana dan bagaimana mereka berada dalam dunia yang kompleks dan terus berubah, dan
R
w apa yang berarti bagi mereka untuk melakukan.
Estetika menjawab pertanyaan yang berbeda dari apa yang benar pada a
tingkat logis, masuk akal, atau bahkan praktis . Ia bertanya: apa yang terasa enak,
dan apakah sifat dari perasaan yang baik ? Contoh penilaian estetika meliputi :
luar biasa kebahagiaan kegembiraan cantik

luhur yang berarti menarik
hidup penting bergerak mendalam manis
Pengalaman seperti itu tidak dapat dijelaskan secara memadai. Namun demikian,
filosofi filsafat mencoba untuk menempatkan sejumlah wacana beralasan , untuk mencoba
untuk memikirkan perasaan.
Gagasan tentang Kekuatan Ilahi yang terus-menerus diciptakan (sebenarnya,

lebih merupakan Lure) kontras dengan pandangan yang lebih tradisional tentang
Tuhan sebagai tidak berubah, dan karena itu tidak terpengaruh oleh urusan
manusia . Interaktivitas yang lebih besar tampaknya mengganggu apa yang
kebanyakan orang pahami sebagai kemahatahuan dan kemahakuasaan Ilahi .
Gagasan yang mendasarinya di sini adalah idealisasi stabilitas dan kelengkapan
yang merupakan proyeksi dari mentalitas periode abad pertengahan di Eropa ketika
hidup, bagi kebanyakan orang, merupakan perjuangan tanpa akhir dan pahit untuk
bertahan hidup , dengan perang saudara , kelaparan, penyakit , dan kematian di
mana -mana . . Surga adalah kelegaan dari pergumulan ini , tempat terutama untuk
kedamaian , nafas relaksasi dan keamanan . Di dunia seperti itu , nilai terbesar
dipandang sebagai berada dalam keadaan istirahat daripada menjadi dinamis.
Kesempurnaan dipandang sebagai berada dalam keadaan stabilitas dan
penyelesaian . _ Di Surga, ada jawaban akhir dan, tentu saja, Tuhan memilikinya .
Ketika Anda sampai di sana, Anda merasa puas, selesai—dan ini adalah kebaikan terbesar.
Diakui, stabilitas dan kedamaian adalah nilai estetika, tetapi sekali lagi, begitu
juga kegembiraan dan petualangan. Bagaimana jika Allah lebih menikmati sifat-
sifat ini? Bagaimana jika visi yang lebih mulia dari sifat Ilahi merayakan potensi
penciptaan lebih lanjut , sekarang, di sini, setiap saat, di setiap bagian dari
kosmos ? Mungkinkah ini pandangan yang berbeda tetapi sama luhurnya tentang
Tuhan ? Memang pandangan inilah yang diintuisi Moreno dan coba diekspresikan
dengan gayanya yang biasa - biasa saja dan puitis.
RESONANSI DENGAN FILSAFAT LAIN
Ide-ide Moreno sama sekali tidak istimewa. Yang lain telah muncul dengan ide -ide
yang sangat mirip, mungkin tidak disajikan secara puitis tetapi, di sisi lain, dengan
ketelitian yang jauh lebih intelektual. Moreno mencatat beberapa idenya tumpang
tindih dengan karya Henri Bergson dan Charles Sanders Pierce yang juga mencatat
pentingnya kreativitas dalam berpikir tentang dinamika esensial keberadaan .
Ide ini juga hadir dalam tulisan - tulisan Alfred North Whitehead (yang menulis
terutama pada tahun 1920-an dan 1930-an) dan Charles Hartshorne (yang
tulisannya mencakup tahun 1950-an hingga 1980 -an). Pendekatan mereka telah
dikenal sebagai " filsafat proses " karena, alih-alih berpikir tentang dunia sebagai
sekumpulan benda , ia mengalihkan fokus ke peristiwa / penyakit ( proses ) penting
dari semua kejadian . Peristiwa ini dipandang sebagai saling menembus dan
beroperasi di setiap tingkat kompleksitas (Blatner, 1985; Griffin et . al, 1993).
Pemikiran proses mencakup ide tentang Tuhan , tetapi ide yang beroperasi lebih
mirip dengan visi Moreno. Alih-alih mendasarkan gambar Tuhan pada konsep
Aristoteles tentang " penggerak yang tidak bergerak", keduanya
TEOLOGI MORKNO 67
Moreno dan Process Philosophy menyarankan Wujud yang jauh lebih interaksional
dan saling menembus yang mendasari terungkapnya kedatangan setiap orang
( Blatner, 1998). Filosofi ini juga mengakui kreativitas sebagai dinamika inti dalam
setiap proses.
Filsuf dan penyair lain juga menyampaikan pandangan yang lebih dinamis ini .
Penulis Nikos Kazantsakis (1960), dalam puisinya Saviors of God , mengungkapkan
perasaan yang sangat mirip dengan Words of the Father karya Moreno
sebelumnya , terutama mengenai kebutuhan Tuhan bagi kita untuk menciptakan
bersama, untuk membantu dunia dilahirkan . Filsuf Rusia, Nikolai Berdyaev (1954)
menekankan keharusan moral untuk menjadi kreatif dan menumbuhkannya pada orang lain.
Ide-ide ini kontras dengan tren di seluruh budaya kita untuk mengikat agama
dengan tradisi dan untuk memberikan otoritas kepada pendeta dan teolog yang
ditahbiskan yang menganggap otoritas sebagai penafsir yang sah dari pelestarian
suci. Sebaliknya, Moreno, filsuf proses, dan banyak lainnya menyarankan agar
orang dapat menemukan kebijaksanaan melalui sumber kreatif di dalamnya.
IMMANENSI
Moreno menjelaskan lebih lanjut bahwa Tuhan bertindak di dalam dan melalui
kreativitas setiap makhluk di dunia dan bukan hanya dari "yang tinggi". (Dalam
teologi, doktrin ini disebut " imanensi .") Gagasan bahwa setiap orang yang Anda
temui adalah ekspresi Tuhan , dalam tawa bayi dan air mata seorang tunawisma ,
terkenal dalam budaya kita . Gagasan yang kurang dikenal , hadir dalam beberapa
teologi Timur dan di tempat lain, bahwa semua keberadaan pada tingkat yang
paling esensial adalah Tuhan, sama seperti semua sel dalam tubuh Anda adalah
ekspresi dari kekuatan hidup Anda , meskipun sel - sel sendiri mungkin tidak
menyadari atau mewujudkan totalitas roh /jiwa/jiwa/ tubuh Anda . Sebaliknya ,
kepercayaan yang lebih meresap adalah bahwa Tuhan sebagian besar , jika tidak
sepenuhnya, transenden, sepenuhnya melampaui keberadaan kita , dan
sepenuhnya "lain". Beberapa dari kepercayaan ini mungkin merupakan proyeksi
dari sikap mental kekanak-kanakan kita dan sisa dari doktrin abad pertengahan.
Moreno berbicara tentang berbagai pandangan transendensi dan imanensi
sebagai ungkapan fase sejarah . Tuhan Pertama dipandang sebagai "Dia Tuhan",
di luar sana (terutama transenden); kemudian Tuhan menjadi " Engkau-Tuhan",
lebih dekat, tetapi masih lain. Sekarang, kata Moreno, saatnya untuk "I-
God," (terutama imanen). Ini adalah pengakuan akan " kedalaman alami manusia
" , potensi pikiran untuk mengakses dan mengungkapkan identifikasi transpersonal ( Kraus, 1
Saya pikir, bagaimanapun, di sinilah Moreno melampaui sasaran . Teolog
modern yang paling bijaksana menemukan bahwa konsep Tuhan memiliki
keseimbangan imanensi dan transendensi, dan Moreno meremehkan yang
terakhir. Adalah puncak keangkuhan untuk memikirkan pikiran manusia _
dapat sepenuhnya memahami alam semesta. Gagasan tentang transendensi ,

"keberbedaan" Tuhan , mengajak orang untuk membedakan antara diri ego mereka
dan sumber kebijaksanaan , "kekuatan yang lebih tinggi", atau " suara yang lembut
", dan untuk terbuka dengan sikap menerima dan menghargai dimensi-dimensi ini .
Wawasan valid Moreno begitu menggelembungkan egonya sehingga dia kehilangan
perspektif, kehilangan keutamaan kerendahan hati . Kecenderungannya terhadap
narsisme memperkuat hal ini. Dia mungkin memiliki sedikit wawasan tentang hal ini
karena dia memutuskan untuk memberikan status jenius kepada siapa saja yang
membiarkan kreativitas mengalir . ( Namun demikian, dia tidak benar-benar terbuka
terhadap ide -ide orang -orang yang sebenarnya menjalin hubungan dengannya . )
Dia terlalu penuh dengan dirinya sendiri. Jadi, teologinya informatif , tetapi tidak lengkap .
TANGGUNG JAWAB
Konsep "Aku-Tuhan " dikaitkan dengan gagasan bahwa kita memiliki keharusan
moral untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar sebagai rekan pencipta
dunia . Peran ini mulia namun membutuhkan asumsi semacam beban yang matang .
Sekali lagi, konsep ini kontras dengan kecenderungan yang meluas dalam budaya
untuk menghindari tanggung jawab.
Banyak masalah psikologis dan sosial memiliki, sebagai elemen integral,
dinamika penghindaran tanggung jawab ini. Orang-orang bahkan salah
menggunakan psikoanalisis, menyalahkan "kompleks" mereka atas masalah
mereka ! Untuk mengatasi ini, Schafer ( 1976) berusaha mengubah cara bahasa
digunakan dalam proses analitik , untuk membantu orang lebih sadar bertanggung
jawab atas pikiran dan perasaan mereka sendiri . (Tema menghindari tanggung
jawab juga dibahas di bab 8 tentang robopati dan spontanitas, kebalikannya ,
dinamika yang lebih sehat.)
Bahkan pandangan populer tentang Surga melibatkan kelegaan dari tanggung
jawab. Keamanan telah menjadi dinilai terlalu tinggi. Bagaimana jika orang bisa
menghargai dan menikmati mengambil tanggung jawab, mengalami sensasi dan
kemuliaan keberanian , risiko , petualangan , dan kreativitas ? Mungkinkah gagasan
Surga juga direvisi ? _ Mungkinkah ini juga berimplikasi pada bagaimana orang
memandang tujuan hidup — menghasilkan uang dan kemudian keluar , putus
sekolah, dan membuang waktu, atau menggunakan pengalaman hidup untuk
melayani tindakan sosial ( akan dibahas lebih lanjut di bab selanjutnya ) ?
INDIVIDUALITAS
Seperti yang telah kita pelajari lebih banyak tentang sifat dasar pikiran , keragaman
temperamen , kemampuan , sejarah, keluarga dan latar belakang budaya , dan
TEOLOGI MORKNO 69
faktor lain , realitas individualitas menjadi lebih jelas . Setiap orang tidak bisa belajar dengan
cara yang sama , juga tidak semua bisa melayani dengan cara yang sama.
Metafora jalur perakitan dan bagian-bagiannya yang dapat diganti terus memberikan kekuatan
yang tidak suci dalam masyarakat modern, tetapi hal itu perlu ditentang .
Moralitas juga bersifat mekanistik . Semua yang diperlukan adalah ketaatan pada aturan
agama dan sipil , dan jika ini dipenuhi, pesan yang sering kali eksplisit adalah bahwa "orang
benar" dan dunia mereka akan diberi hadiah ( seperti anak yang baik ) xpanen yang melimpah,
cuaca yang baik , kemenangan atas seseorang . musuh, dan perdamaian. Ada sedikit
pengakuan dari berbagai tingkat kematangan spiritual , tindakan moral, atau kebutuhan akan
kreativitas individu ( Fowler, 1981 ) . Namun, di dunia pasca-modern, dengan kecemerlangan
teknologi baru , seolah-olah kita membutuhkan semua kreativitas yang bisa kita dapatkan.
Spiritualitas dan moralitas juga mulai dilihat sebagai proses pembentukan dan transformasi
yang berkelanjutan . _
Kompleksitas dan keunikan individu berfungsi sebagai bukti pendukung filosofi kreativitas
Moreno . _ _ _ Di dunia di mana kreativitas adalah embel- embel , apa gunanya menjadi unik?
Di sisi lain , jika kreativitas adalah pusat, tujuan inti dari Kosmos , maka orang diundang untuk
menemukan dan merenungkan implikasi sepenuhnya dari kombinasi kekuatan , kelemahan,
dan kecenderungan mereka sendiri , individualitas mereka sendiri , dan menggunakan
keunikan itu dalam layanan kreativitas . _
BERTEMU
Selain menyadari individualitas sendiri , ada implikasi untuk mengenali individualitas orang
lain . _ _ Ada nilai dalam menumbuhkan kreativitas pada orang lain maupun diri sendiri . Untuk
mempelajari keunikan orang lain, untuk memunculkannya , membutuhkan tingkat keterlibatan
antar pribadi yang lebih dalam , yang disebut Moreno sebagai "perjumpaan".
Filsuf Yahudi, Martin Buber, menulis tentang dinamika serupa dalam mencatat perbedaan
antara cara orang berhubungan dengan benda ("I-It") dan bagaimana mereka (seharusnya)
berhubungan dengan orang C'l -Thou"). memungkinkan spontanitas pihak lain—yang berarti
bahwa mereka dapat mengejutkan Anda! Mereka—orang lain—terkadang melakukan apa
yang tidak Anda harapkan atau inginkan. Mereka bukan mainan yang dapat Anda manipulasi;
mereka bukan benda.
Buber dan Moreno sama-sama melihat bahwa, pada kenyataannya , banyak orang
cenderung berhubungan tidak hanya dengan orang lain, tetapi bahkan dengan Tuhan, dengan
cara I-It , seolah -olah mereka dapat memanipulasi orang lain. Menempatkan, mengorbankan (dalam
pengertian lama ), dan tindakan lainnya, bagi banyak orang, hanyalah tindakan ajaib
—jika saya melakukan ini, maka secara otomatis Anda akan melakukan itu—tetapi
hubungan antara makhluk kreatif tidak bekerja sesederhana itu . Hal itu membutuhkan
pergeseran ke arah cara berpikir yang lebih matang dan berelasi untuk menghadapi
kenyataan tersebut . Ini, tentu saja, membutuhkan lebih banyak tanggung jawab,
lebih waspada terhadap keberbedaan orang lain , termasuk Tuhan. Kabar baiknya
adalah , dalam pandangan Moreno (dan Buber), kasih Tuhan bagi kita juga terbuka
untuk individualitas dan spontanitas kita , dan keinginan Tuhan adalah agar kita
mencapai potensi penuh kita .
Dalam mempelajari seni perjumpaan, seseorang belajar keterbukaan, kepedulian,
dan menikmati kreativitas orang lain . Nilai estetika yang lebih rendah bagi yang lain
hanya menjadi cermin atau boneka. Ada nilai yang lebih besar dalam mempromosikan
spontanitas baik dalam Aku maupun Engkau. Kelemahannya adalah Anda lepas
kendali, Anda tidak mendapat jaminan, Anda tidak selalu mendapatkan apa yang
sedikit ego -Anda inginkan saat ini . Sisi baiknya adalah hubungan yang benar-benar
tumbuh, menemukan, dan berinteraksi. Selain itu, dalam hubungan yang saling
spontan, Anda dapat menemukan dan menikmati dunia melalui mata , indra , dan
pikiran orang lain . Dunia Anda lebih besar karena yang lain tidak hanya bermain
dengan Anda tetapi juga berbagi pengalamannya sendiri . Sekali lagi, estetika
kreativitas mengalahkan estetika keamanan belaka .
Implikasi praktis dari semua ini adalah metode psikodramatis dalam

mempromosikan dialog spiritual , campuran aksiodrama dan teknik " kursi kosong " .
Alih-alih hanya berbicara kepada Tuhan dalam doa atau " mendengarkan" dalam
meditasi, orang diberi kesempatan untuk bertemu dengan Tuhan (atau gambaran
lain dari entitas spiritual yang agung dan bijaksana atau kekuatan yang lebih tinggi )
untuk terlibat dalam percakapan memberi dan menerima , mengajukan pertanyaan,
dan membalikkan peran sehingga , dalam peran kekuatan yang lebih tinggi,
seseorang menemukan dirinya secara spontan muncul dengan jawaban individual
dan secara mengejutkan bermakna atas pertanyaan yang diajukan. Ini adalah sarana kontemp
TEOLOGI KREATIF
Teologi Moreno menyiratkan revisinya sendiri karena individu perlu membangun

sistem makna yang sesuai dengan temperamen, budaya , dan latar belakang
pribadi mereka sendiri . Nilai sentral kreativitas membutuhkan proses dekonstruksi
dan rekonstruksi yang berkelanjutan, dan dengan demikian , semua konsep, bahkan
konsepnya sendiri , dan bahkan tentang citra dan pemikiran kita tentang Ketuhanan,
diakui sebagai tentatif dan terbuka untuk pertanyaan dan revisi.
Sama seperti Moreno yang berani menantang pelestarian budaya aliran utama
agama dan filsafat dengan mengemukakan idenya sendiri , demikian juga _
TEOLOGI MORENO 71
setiap orang semoga dia juga diberdayakan dalam mengerjakan mitologi mereka
sendiri . Praktik Bibliodrama yang dibahas pada bab 20 mencatat adaptasi
sosiodrama di mana orang dapat berimajinasi mengubah skenario asli
berdasarkan cerita dalam teks suci . Moreno mungkin melangkah lebih jauh dan
mengingatkan kita bahwa , dalam pandangannya , siapa pun, dengan membuka
spontanitas , dapat membuka inspirasi , masuknya Roh Ilahi ke dalam pikiran.
Idenya adalah bahwa Tuhan tidak hanya bekerja melalui para nabi di masa lalu
tetapi bekerja sekarang melalui setiap makhluk. Tentu saja, imajinasi dan
inspirasi perlu diimbangi dengan ukuran diskriminasi rasional .
RINGKASAN
Teologi Moreno menawarkan banyak tren kontemporer dalam spiritualitas . _ _

Ketika dunia kita menjadi lebih multikultural, berbagai agama mereformasi dan
menegosiasikan ide-ide teologis. Namun, bagi kebanyakan orang , konsep
mereka tentang Tuhan (termasuk pandangan dunia ateisme ) tetap tersirat,
pada tingkat bawah sadar , kecuali jika secara khusus dibahas dalam terapi
atau retret keagamaan. Bahwa Moreno membahas isu -isu mendasar ini
menyiratkan validitas menjadi lebih sadar tentang asumsi yang mendasari
dalam hidup kita , asumsi yang menyiratkan makna dan kepemilikan tertinggi .
Citra Moreno tentang Yang Ilahi sebagai imanen, kreatif, dan mengundang
tanggung jawab kreativitas bersama dapat membantu orang lebih menghormati
satu sama lain, untuk melihat cahaya Tuhan dalam perjuangan sesama dan
menolak banyak godaan halus untuk mundur ke ilusi keamanan . melalui
ketergantungan berlebihan pada apa yang telah diciptakan— apa yang disebut
Moreno sebagai "konservasi budaya ". Memahami pergeseran estetika halus
yang mendasari teologi Moreno juga mengungkap sumber energinya yang tak
kenal lelah. Mengambil peran sebagai co-creator dapat menjadi hal yang paling
memberi energi dan menyegarkan ketika seseorang mempertimbangkan sifat
dari tugas tersebut sebagai kemuliaan yang agung , menakjubkan, terbuka, dan
agung dalam membantu Tuhan menghadirkan bentuk yang selalu baru. Ini
seperti berpartisipasi dalam konstruksi besar , perayaan besar, dan mengetahui
bahwa apa yang Anda lakukan dihargai sebagai bagian yang bermakna dari
keseluruhan. Ada banyak inspirasi dalam model kosmos seperti itu . _
REFERENSI
Berdyaev. Nicolai A. (1954). Makna tindakan kreatif (DA Lowrie, Trans. ) . New York:
Harper & Bros. (Karya asli diterbitkan tahun 1911)
Blatner, Adam. (1985). "Filosofi proses " Moreno . Journal of Group Psy chotherapy,
Psycbodrama and Sociometry, 38(5), 133-136.
Blatner, Adam. (1998). Implikasi Filsafat Proses untuk Psikiatri .
Dipresentasikan pada Konferensi Whitehead Internasional , Claremont, California.
Blatner, Adam, & Blatner, Alice. (1997). Seni bermain : Membantu orang dewasa merebut kembali
imajinasi dan spontanitas. Philadelphia: Brunner/Mazel-Taylor £ Francis.
Blatner, Adam & Blatner, Alice (1988). Metafisika kreativitas sebagaimana tercermin
dalam "metapraxie" Moreno dan tradisi mistis . Jurnal Grup _
Psikoterapi, Psikodrama & Sosiometri, 48(4), 155-163).
Fowler, James W. (1981). Tahapan iman : Psikologi perkembangan manusia dan
pencarian makna . _ _ _ New York: HarperCollins.
Frankl, Viktor. (1978). Teriakan makna yang tak pernah terdengar . New York: Simon &
Schuster.
Griffin, David Ray; Cobb, John B., Jr.; Ford, Marcus P.; Gunter, Pete AY; &
Aduh, Peter. (1993). Pendiri filosofi postmodern konstruktif : Peirce,
James, Bergson, Whitehead, dan Hartshorne. Albany: Universitas Negeri
Pers New York .
Kazantsakis, Nikos. (I960). Para penyelamat Tuhan . New York: Simon & Schuster.
Kraus, Christopher. (1984). Psikodrama untuk dewa-dewa yang jatuh : Tinjauan tentang
teologi More nian . Jurnal Psikoterapi Kelompok, Psikodrama dan Sosiometri ,
37(2), 47-64.
Lindqvist, Martti. (1994). Agama dan ruh. Dalam P. Holmes, M. Karp, & M.
Watson (Eds.), Psikodrama sejak Moreno. New York & London: Rout langkan.
Mei, Rolo. (1991). Teriakan untuk mitos. New York: WW Norton.

Moreno, JL (1934). Siapa yang akan bertahan? Washington, DC: Gugup & Mental
Penyakit Publishing Co.
Moreno, JL (1971). Kata -kata Bapa . Suar, NY: Rumah Suar.
Moreno, JL (1972). Agama Tuhan - Bapa . Dalam Paul E. Johnson (Ed.),
Penyembuh pikiran : Pencarian iman oleh psikiater ( hlm. 197-215 ) . Nashville ,
TN: Abingdon.
Schafer, Roy. (1976). Bahasa baru untuk psikoanalisis. Surga Baru : Yale
Pers Universitas .
Wutnow, Robert. (1998). Setelah surga: Spiritualitas di Amerika sejak 1950 -an.
Berkeley: Pers Universitas California .
7
Kreativitas
Dalam beberapa ratus tahun terakhir , tiga gagasan baru dan terkait telah
muncul dalam kesadaran manusia : kemajuan, evolusi, dan kreativitas.
Sebelumnya , kehidupan terjadi dengan cara yang lebih bersiklus . Kata
"kreativitas" bahkan tidak ada dalam banyak kamus bahasa Inggris hingga
sekitar seratus tahun yang lalu. Namun, seiring dengan percepatan inovasi
teknologi , kreativitas dan ide-ide terkaitnya menjadi semakin relevan.
Bagi Moreno dan beberapa filosof lainnya , kreativitas merupakan
kualitas metafisik dan bahkan teologis, seperti yang dibahas di bab
sebelumnya . Selain itu, kreativitas itu sendiri telah menjadi subjek studi
yang teridentifikasi , bersama dengan departemen akademik, organisasi,
jurnal, buku, dan konferensi yang mengeksplorasi banyak aspeknya
(Runco & Pritzker, 1999).
Psikodrama dan metode terkaitnya dapat dianggap sebagai cara untuk
menumbuhkan kreativitas pada individu dan kelompok. Ada perkembangan
logis dari ide- ide terkait di sini yang mungkin berguna dalam menjelaskan
cara kerja psikodrama: Pertama,
kreativitas diakui sebagai nilai penting. Banyak masalah pribadi dan
kolektif menjadi lebih buruk karena orang menghindarinya
73
berurusan dengan mereka atau berpegang teguh pada solusi yang ketinggalan zaman, dan
perilaku ini, pada gilirannya, setidaknya sebagian karena kurangnya keterampilan berpikir kreatif.
Kedua, cara terbaik untuk meningkatkan kreativitas adalah dengan mempromosikan
spontanitas —suatu dinamika psikologis dan sosial yang akan dibahas pada bab selanjutnya.
Ketiga, spontanitas membutuhkan keberanian dan kebebasan untuk berimprovisasi yang

membutuhkan konteks yang pada dasarnya menyenangkan—akan dibahas di bab 9- Keempat ,
spontanitas
dan kreativitas juga ditingkatkan ketika tindakan fisik, imajinasi, dan interaksi kelompok
dapat diaktifkan ( bab 10 ).
Kelima, drama improvisasi adalah wahana budaya yang memadukan kualitas-kualitas

tersebut di atas. Moreno mencatat bahwa drama bukan hanya untuk hiburan , tetapi proses
yang sangat menggugah ini dapat dimodifikasi dan diadaptasi untuk penyembuhan pribadi
atau kolektif, yaitu psikodrama .
Keenam, kelompok lain dari metode seperti tindakan, sosiometri ( akan dibahas dalam
bab 18 & 19 ) , dirancang untuk memanfaatkan reaksi spontan anggota kelompok untuk
mempromosikan lebih banyak kreativitas di bidang sosial .
Ketujuh, bahasa drama , dengan menggunakan konsep peran , dapat dimodifikasi dan
digunakan sebagai bahasa praktis untuk mempengaruhi perubahan kreatif ini ( seperti yang
dibahas dalam bab 15 sampai 17 ).
MEMPERTIMBANGKAN KREATIVITAS
Kreativitas bukan sekadar hal baru. Ini membutuhkan beberapa pergeseran menuju nilai
positif yang signifikan . Namun pada kenyataannya , situasinya rumit .
Kreativitas tidak selalu untuk yang terbaik. Kadang-kadang ide baru bertahan sebentar ,
dengan banyak pengikut yang antusias, dan kemudian muncul efek samping yang tidak
diinginkan yang mungkin lebih besar daripada manfaat awalnya. Jadi, bukan hanya yang kuno
atau mapan yang harus dievaluasi kembali; kadang-kadang bahkan yang baru saja dibuat .
Kreativitas seringkali merupakan proses kolaboratif —orang-orang bersama-sama

menghasilkan ide-ide baru , mengambil petunjuk , membentuknya, memantulkannya satu sama lain.
Pikiran bawah sadar bukan hanya gudang untuk pikiran dan perasaan yang tertekan tetapi
juga sumber inspirasi yang mendalam , dengan kebijaksanaan, humor, dan kasih sayang juga
tersedia saat seseorang membuka apa yang sebenarnya merupakan sumber terobosan paling
kreatif . Dalam arti tertentu, kita tidak hanya berkreasi bersama dengan orang lain, kita juga
berkreasi bersama dengan Diri Tinggi kita .
Menciptakan sesuatu yang baru seringkali melibatkan penghancuran apa yang terjadi
sebelumnya. Prosesnya mungkin sederhana dan disetujui secara umum , atau
KREATIVITAS 75
itu mungkin salah satu di mana perubahan ditentang . Sering ada yang hebat _
kesepakatan kreativitas yang terlibat dalam mengembangkan cara-cara baru dan lebih baik untuk membantu
ide kreatif lainnya menjadi lebih diterima secara luas. Kreativitas, bagaimanapun ,
seringkali berakhir dengan tertahan .
KONSERVASI BUDAYA _
Terlepas dari bagaimana konsep kreativitas telah menjadi hampir _

modis, dan meskipun diberi basa-basi , banyak sosial
institusi dan norma cenderung mengabaikan atau bahkan menekan dinamika ini
proses. Untuk sebagian besar sejarah , bobot konservativisme dan tradisi menghambat
kreativitas, dan hambatan ini berlanjut dalam praktik umum saat ini dalam pengasuhan
anak, sekolah, agama, dan banyak kegiatan sosial lainnya .
dan institusi budaya .
Moreno menciptakan istilah , " konservasi budaya ", untuk merujuk pada hal itu
kategori hal —termasuk yang tidak berwujud, seperti kebiasaan atau aturan sosial—
untuk yang sudah dibuat . _ Konservasi adalah, untuk sebagian besar
bagian, hal yang baik dan perlu , dasar teknik , kesopanan,
kebiasaan baik , dan banyak peradaban . Namun cagar budaya
harus diakui bukan sebagai realitas tetap tetapi sebagai sosial yang berkelanjutan
dan konstruksi psikologis (sebagaimana dibahas dalam bab 5). Bayangkan _
sebagai organisme hidup . Pertumbuhan baru tercipta di sini dan, di sana,
bagian lain menjadi tua dan mati. Hidup membutuhkan dinamika yang berkesinambungan
proses , dan masalah muncul jika ada resistensi baik yang baru
pertumbuhan atau pelepasan unsur -unsur usang.
Maka, perlu ada interaksi yang hidup antara kreativitas dan itu
yang telah diciptakan , tidak pernah berhenti. Sepanjang budaya, dan umum dalam
disfungsi pribadi dan keluarga , bagaimanapun, apa yang dapat dilihat
adalah pengoperasian kecenderungan untuk melekat secara tidak rasional pada apa yang telah ada
diciptakan, untuk bersandar pada aturan-aturan tradisional atau mapan seolah-olah mereka memiliki otoritas yang
tidak perlu dipertanyakan lagi, untuk terjerumus ke dalam kebiasaan kepercayaan dan pemikiran yang kaku atau kaku .
Ketegangan dialektis ini meresap , dan munculnya kreativitas _

dalam suatu sistem tidak boleh dianggap remeh . Moreno menciptakan "budaya
melestarikan " untuk membantu kita membedakan produk kreativitas _ _ _
dari proses dan untuk mengingatkan kita untuk memperhatikan proses . (Insiden
penghitungan, individu juga memiliki "pelestarian" sikap tetap atau pola reaksi perilaku
yang mapan , dan ini juga perlu dikenai
untuk proses evaluasi ulang dan revisi. Jadi, kata " budaya " tidak selalu digunakan.)
Untuk menyatakan kembali intinya : Konservasi budaya itu sendiri secara moral
netral . Masalahnya berasal dari membabi buta mengandalkannya sebagai otoritas atau
terlalu melekat padanya karena kelembaman, kemalasan mental, atau ketakutan akan
yang tidak diketahui. Kita perlu mengenali kebutuhan untuk terus mencipta , _ _
untuk mengevaluasi kembali apa yang telah dibuat . (Lebih lanjut tentang cara
melawan kecenderungan untuk mengandalkan cagar budaya akan dibahas pada bab
berikutnya tentang spontanitas . ) _
TANGGAPAN-KEMAMPUAN
Membangun komentar tentang tanggung jawab di bab terakhir , ini

Pergeseran perspektif ke perasaan membutuhkan , seruan Tuhan untuk rekan
pencipta, mengarah pada persepsi tanggung jawab kita . Namun, ini bisa terasa
seperti beban kecuali kita juga merasakan kompetensi kita dalam menanggapi _
panggilan . Pada gilirannya , ini membutuhkan infrastruktur pengetahuan dan
keterampilan, repertoar peran yang luas, kesadaran alternatif . Psychodra ma hanya
menawarkan ini , banyak pendekatan , dan ketika Anda tahu a
berbagai cara untuk mengatasi masalah , itu mulai terasa lebih seperti _
menarik, tantangan kreatif daripada blok yang luar biasa . Semakin banyak
orang dengan demikian diberdayakan , semakin mereka cenderung untuk terlibat _
tantangan hidup daripada menghindarinya. Sebaliknya , kekurangan
keterampilan dalam pemecahan masalah, komunikasi, kesadaran diri, dan lainnya
komponen kemampuan kreatif , orang akan menghindari perasaan kompetensi ,
ambiguitas, ketidakberdayaan, kerentanan dan rasa malu , dan
dengan demikian juga akan menghindari bahkan menghadapi masalah mereka .
PERSPEKTIF PSIKOLOGIS
Kreativitas bukan hanya untuk seniman atau ilmuwan atau penemu lainnya —itu adalah
bagian dari kehidupan sehari-hari . Mulai menghargai nilai _ _
dan menikmati prosesnya bisa menjadi transformatif . Misalnya dalam keluarga _
terapi, blok umum melibatkan anggota keluarga membenarkan diri mereka sendiri dan
menyalahkan orang lain. Mereka beroperasi dari keyakinan bahwa
ada yang sederhana "benar" dan " salah" terjadi dan berharap
terapis untuk bertindak sebagai hakim dan, tentu saja, memihak mereka. Situasi menjadi
rapuh karena setiap sugesti bahwa posisi sendiri _ _
mungkin dilunakkan atau dimodifikasi dianggap sebagai kemungkinan ancaman bagi _ _
seluruh bangunan. Menjadi salah sebagian berarti seseorang mungkin sepenuhnya salah
salah dan karena itu pihak yang bersalah.
Sebaliknya, ada baiknya membingkai ulang situasi sebagai tantangan kreatif .
Ini keluar dari pola pembelaan-dakwaan. Selanjutnya ,
peserta merasa tersanjung secara halus karena dibawa ke dalam peran
KREATIVITAS 77
pemecah masalah, dilatih dan didorong untuk mengeksplorasi alternatif baru. Ide
kreativitas dengan demikian melampaui konservasi argumen belaka dan membuka
kegembiraan penemuan . _ _
Sebagian besar psikoterapi tradisional tidak menekankan gagasan
mempromosikan kreativitas . Pengecualian adalah Otto Rank yang adalah seorang
seniman sebelum dia bergabung dengan gerakan psikoanalitik awal sebagai
seorang pemuda dan yang membingkai pendekatannya terhadap terapi lebih
dalam hal metafora kehidupan sebagai sebuah karya seni . Maka, tujuannya bukan
hanya interpretasi , tetapi mendorong kapasitas kreativitas kliennya . Baru-baru ini,
pendekatan konstruktivis dalam psikoterapi telah mengambil tema serupa,
membantu orang seolah-olah menceritakan kembali narasi batin mereka, kisah
hidup mereka, sehingga "naskah" yang mendasarinya menjadi lebih meneguhkan hidup.
(Karya Moreno, dalam pengertian ini , juga dapat diakui sebagai pendahulu
konstruktivisme . )
SOSIATRI
Kreativitas juga perlu diterapkan dalam merevisi norma - norma sosial dan budaya
kita . Moreno memiliki visi yang kuat tentang tidak terpisahkannya psikologi individu
dan sosial (Lihat bab 18). Oleh karena itu, upaya penyembuhan perlu ditujukan
tidak hanya pada mereka yang "berperan sakit" tetapi juga pada matriks budaya
yang seringkali mengungkapkan ciri patologisnya sendiri .
Psikiatri pada pertengahan abad telah menemukan ukuran keamanan sosial
dan ekonomi dalam mengatasi masalah individu dan menyerahkan kritik budaya
kepada politisi dan filsuf . _ _ _ Fokus sebagian besar tampaknya adalah "
penyesuaian" daripada aktivisme sosial.
Wallach dan Wallach (1983) mengeksplorasi kecenderungan dalam psikologi
modern dan dinamis untuk terlalu menekankan aspek pengalaman individualistis ,
seperti yang dilakukan Cushman (1995), Jacoby (1983), dan Hillman dan Ventura (1992).
Moreno, bagaimanapun , telah terlibat dalam aktivisme sosial sejak masa
mudanya . Itu terkait dengan teologinya , filosofi kreativitas , dan teori psikososialnya .
Jadi, menggunakan istilah psikiatri (berasal dari kata Yunani kuno, psyche, untuk
pikiran/jiwa, dan iatros , untuk penyembuhan), Moreno membuat istilah yang sesuai
—sociatry, untuk upaya penyembuhan budaya yang lebih luas. Dia cukup percaya
akan hal ini untuk memberi nama itu pada jurnal klinis utamanya ! (Namun, setelah
dua tahun , dia mengubahnya menjadi Psikoterapi Kelompok.)
Moreno berharap eksperimen awalnya dengan teater akan memiliki manfaat

sosial secara umum. Yang lain baru-baru ini, seperti Augusto Boal , secara
independen mengakui fungsi drama sosioterapi ini . Semakin banyak, sosiodrama,
dicampur dengan sosiometri , digunakan
di luar bidang psikoterapi untuk membantu menciptakan organisasi sosial yang

lebih tanggap secara manusiawi .
Dengan demikian, kreativitas perlu diterapkan tidak hanya pada tingkat
pribadi tetapi juga pada tingkat kolektif —untuk bekerja membuat dunia menjadi
tempat yang lebih baik. Moreno tidak puas hanya menulis tentang filosofinya
—memang, dia mengkritik usaha menara gading semacam itu . Dia percaya
kita harus secara aktif mencoba menerapkan keyakinan seseorang dalam
tindakan sosial , dan berbagai metode psikodrama , sosiodrama , dan
sosiometri dirancang untuk membantu tugas ini.
PERENCANAAN YANG LEBIH DALAM
Di antara spekulasi teologis di bab terakhir dan pergerakan menuju penjelasan

yang lebih psikologis dan penerapan praktis di sisa buku ini , terjadi pergeseran
perspektif yang halus . Alih-alih memikirkan kreativitas seniman phallic —
mengeluarkan sesuatu , menantang dunia —mempertimbangkan citra ibu
yang lebih lembut namun lebih menarik saat menanggapi tangisan bayi .
Dalam hal ini , seruan dunia , minta tolong untuk tumbuh dan menjadi lebih
harmonis, stabil , seimbang, penuh kasih. Moreno (1971, hlm. 18-19)
membayangkan Tuhan berseru kepada kosmos, "Tolong Aku!"
Saya pikir orang perlu diingatkan , "Dunia membutuhkan Anda!" Khususnya

kaum muda , yang perlu merasakan rasa memiliki dan arahan, perlu diberi
tahu setiap beberapa minggu dan dengan cara yang berbeda , "Dunia
membutuhkan imajinasi Anda , bakat Anda, apa pun itu , pekerjaan dan
bantuan sederhana Anda, cinta dan kasih Anda . " kasih sayang, nyanyianmu,
cahayamu ." Lagi pula , meskipun generasi kita mungkin telah memperbaiki
apa yang telah diberikan oleh nenek moyang kita , masih banyak yang harus
diperbaiki . Saya rasa kita tidak cukup mengakui hal ini di masa muda kita .
Kreativitas berdenyut di jantung psikodrama , memanggil diri yang sadar
untuk melayani energi inspirasionalnya , memanggil masyarakat dari kesulitan
individu , dan memanggil individu untuk membantu mengatasi kesulitan
masyarakat . Oleh karena itu , pertimbangkan kreativitas , tidak hanya sebagai
ekspresi kepenuhan tetapi juga sebagai tanggapan yang tulus terhadap
kebutuhan.
RINGKASAN
Di bab 5, muncul masalah filosofis: Bagaimana kita bisa mengambil yang

terbaik dari pelestarian masa lalu, tradisi pramodern ,
KREATIVITAS 79
tradisi spiritual budaya non-industri, dll., dan juga mengekstrak elemen dan
wawasan terbaik dari modernitas dan postmodernisme ? Mungkin ini dapat
dicapai dengan menjadikan kreativitas itu sendiri sebagai nilai inti dan
mengarahkan aliran budaya ini ke proses evaluasi ulang dan penemuan kreatif
yang berkelanjutan . Dinamika kemudian bekerja dengan konservasi ,
melepaskan yang kurang bermanfaat, mengembangkan yang lebih bermanfaat.
Banyak konsep yang akan dibahas dalam buku ini berkisar pada gagasan
bahwa kreativitas adalah sebuah nilai sekaligus proses yang dinamis. Surplus
realitas , ekspresi diri, sosiometri , permainan, perjumpaan—tema-tema ini dan
lainnya membawa tema kreativitas dalam esensinya . Untungnya, Moreno juga
menawarkan beberapa ide tentang cara terbaik untuk menumbuhkan
kreativitas : melalui spontanitas, untuk dibahas selanjutnya.
REFERENSI
Kusman, Philip. (1995). Membangun diri , membangun Amerika : Sejarah budaya

psikoterapi . _ Membaca, MA: Addison-Wesley.
Jacoby, Russel. (1983). Represi psikoanalisis . _ New York: Dasar
Buku.
Moreno, JL (1946) . Psikodrama (Vol. 1). Suar, NY: Rumah Suar .
Moreno, JL (1971) . Kata -kata Bapa . Suar, NY: Rumah Suar .
Runco, Mark, & Pritzker, Steven. (1999). Ensiklopedia kreativitas . San Diego:
Pers Akademik .
Wallach, Michael A., & Wallach, Lise. (1983). Sanksi psikologi untuk keegoisan :
Kesalahan egoisme dalam teori dan terapi . _ San Fransisco : W.H.
Warga kehormatan.
Moreno mengajar di Institut New York miliknya (Zerka di barisan belakang).

Buku Psikodrama 6 - Removed

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Buku Psikodrama 6 - Removed

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Machine Translated by Google

Machine Translated by Google

Pendahuluan : Ruang Lingkup Psikodrama xv

1. Elemen Dasar: Gambaran Umum 1

2. Sejarah I : Moreno dan Pendahulunya Ruang 12

3. Sejarah II : Perkembangan Selanjutnya di PD 26

4. Sejarah III: Hambatan Penerimaan Psikodrama Persaingan 38

5. Pertimbangan Filosofis dan Teoritis Umum 51

9. Bermain , Imajinasi, Surplus Realitas 89

10. Ekspresi dan Tindakan 100

11. Katarsis 110

12. Pembelajaran 119

Resolusi Konflik 124

13. Integrasi dengan Terapi Lain Sebuah 128

14. Faktor Terapeutik Faktor 139

15. Teori Peran Terapan-I: Pertimbangan Umum Latar 150

16. Teori Peran Terapan-II: Konsep Dinamis 165

17. Applied Role Theory-Ill: Teknik Khusus Penamaan 177

18. Sosiometri I: Pertimbangan Umum 188

Makhluk Sosial 190

19. Sosiometri II : Metode 203

20: Pendekatan Terkait 214

21. Prinsip Penggunaan Teknik Psikodramatis Kategori Teknik 227

Lampiran : Ringkasan Istilah Psikodramatis dan

iv Zerka T. Moreno, 1998

Foundations of Psychodrama pertama kali diproduksi secara pribadi dalam

xIv KATA PENGANTAR

Saya telah diberkati dengan berbagai guru dan pembantu, termasuk

Sama seperti Moreno yang menulis tentang Zerka sebagai inspirasinya ,

Pendahuluan : Ruang Lingkup

" Prosedur yang benar-benar berguna harus memiliki tujuan tidak

IDE SEBUAH ALAT _

JENIS BERPIKIR BARU _

prestasi yang sulit dibayangkan tanpa mereka yang , di

Ketika banyak alat yang berbeda disatukan dan digunakan bersama ,

Alat yang bagus menemukan banyak aplikasi di luar fungsi aslinya .

Jadi , pembaca buku ini tentunya adalah psikoterapis dan

JALAN " HATI "

Mesin bisa jadi alat , tapi alat belum tentu mesin .

Dimensi "yang menyentuh hati" lainnya dalam psikodrama adalah perayaan

Artinya , psikodrama, dalam kombinasi dengan semua teknologi psikologis

Goleman, Daniel. (1995). Kecerdasan emosional. New York: Banten.

Halaman ini sengaja dikosongkan

Psikodrama adalah metode untuk mengeksplorasi masalah psikologis dan

Masalah atau situasi yang akan dieksplorasi dalam tindakan mungkin

jenis drama teatrikal . Psikodrama dimaksudkan sebagai pendekatan korektif atau

MEMPERBAIKI KESALAHAN PAHAM

ELEMEN KOMPONEN DAN TERMINOLOGI

Seperti disebutkan , psikodrama dapat dianggap sebagai semacam laboratorium

Moreno menggunakan istilah dramaturgi karena orang - orang yang terlibat

ELEMEN DASAR : SEBUAH GAMBARAN 3

• Protagonis Ini adalah istilah untuk peran individu yang berusaha

Dalam sosiodrama , protagonis dapat mengambil peran yang lebih

Namun , pada kenyataannya , sebagian besar pementasan psikodramatis diadakan

ELEMEN DASAR : SEBUAH GAMBARAN 5

konteks yang jauh lebih formal — di ruang kelompok , ruang konferensi

Selain apa yang dianggap Moreno sebagai lima elemen dasar ,

• Teknik psikodramatis Sekitar 10 digunakan dengan frekuensi terbesar ,

role reversal penggandaan memotong tindakan

Elemen-elemen ini dan elemen lainnya dijelaskan lebih lanjut dalam

• Pemanasan Pemanasan melibatkan sejumlah jalinan _

TERMINOLOGI — PILIHAN KATA

ELEMEN DASAR: SEBUAH GAMBARAN 7