Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2014/2015
Imajinatif
Mempunyai prakarsa
Mempunyai minat luas
Mandiri dalam berfikir
Melit (ingin tahu)
Senang berpetualang
Penuh energI
Percaya diri
Bersedia mengambil resiko
Berani dalam pendirian dan keyakinan
3. Tedjasaputra, MS (2003)
Bakat adalah kondisi seseorang yang dengan suatu pendidikan dan latihan memungkinkan mencapai
kecakapan, pengetahuaan dan keterampilan khusus.
4. Widodo Judarwanto (2007)
Keberbakatan adalah kemampuan intelektual atau kecerdasan diantaranya meliputi kemampuan
intelektual musik, matematika, fisika, kimia, elektronika, informasi tehnologi, bahasa, olahraga dan
berbagai tingkat kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang kemampuannya jauh di atas rata-rata anak
seusianya.
5. Galton (2002)
Kebeberbakatan merupakan kemampuan alami yang luar biasa, diperoleh dari kombinasi sifat-sifat yang
meliputi kapasitas intelektual, kemauan yang kuat, dan unjuk kerja.
6. Clark (1986)
Keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa, yang dibawa sejak lahir dan
merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan. Keberbakatan ikut ditentukan oleh kebutuhan dan
kecenderungan kebudayaan dimana seseorang yang berbakat itu hidup.
Dilihat dari sudut pandang berdimensi ganda, keberbakatan adalah kemampuan unjuk kerja yang
tinggi di dalam aspek intelektual, kreativitas, seni, kepemimpinan, atau bidang akademik tertentu. Dalam
konsep luas dan terpadu, keberbakatan merupakan kecakapan intelektual superior, yang secara
potensial dan fungsional mampu mencapai keunggulan akademiak di dalam kelompok populasinya dan
atau berbakat tinggi dalam bidang tertentu, seperti matematika, IPA, seni, musik, kepemimpinan sosial
dan perilaku kreatif tertentu dalam interaksidengan lingkungan dimana kecakapan dan unjuk kerjanya itu
ditampilkan secara konsisten.
Anak berbakat didefinisikan oleh USOE (United States Office of Education) sebagai anak-anak
yang dapat membuktikan kemampuan berprestasinya yang tinggi dalam bidang-bidang seperti
intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik spesifik, dan mereka yang
membutuhkan pelayanan atau aktivitas yang tidak sama dengan yang disediakan di sekolah sehubungan
dengan penemuan kemampuan-kemampuannya. Karakteristik anak berbakat adalah :
Memiliki tingkat inisiatif, imajinasi dan kreatifitas yang juga demikian tinggi.
Namun sebaliknya dibalik kelebihan itu seringkali disertai penyimpangan beberapa perilaku seperti
gangguan sosialisasi, emosi tinggi dan labil, agresifitas tinggi, gangguan konsentrasi, impulsifitas tinggi,
gangguan tidur, hiperaktif dan beberapa gangguan perilaku lainnya.
Rasa tidak puas yng beralasan, yang bagi anak-anak lain puas/menerima begitu saja akan hal-hal
ilmiah.
Kemauan untuk bekerja sendirian dalam jangka waktu yang lama.
Kemampuan melihat adanya hubungan di antara bermacam-macam unsur dalam satu situasi tertentu.
Kemampuan yang tinggi di bidang matematika, membaca, mengungkapkan ide-ide scienci,
menggenerelisasikan hal-ihwal, berpikir kuantitatif.
Renzulli menarik kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang pada hakikatnya
adalah tiga kelompok ciri-ciri sebagai berikut:
Kemampuan di atas rata-rata
Kreativitas tinggi
Pengikatan diri atau tanggung jawab terhadap tugas (task commitment)
2. Pengertian Kreativitas
Ada banyak sekali pengakuan ilmiah mengenai kreativitas tetapi belum ada penelitian yang benar
benar valid mengenainya, dikarenakan faktor bawaan kreativitas dari setiap individu dan tidak setiap
individu pula dapat mengontrolnya dengan baik. Beberapa pengertian kreativitas menurut para ahli,
antara lain:
1. Utami Munandar (1995:25)
Kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan
untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau
sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya.
2. Imam Musbikin (2006:6)
Kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan yang baru, atau tak diduga sebelumnya,
kemampuan memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk
soal-soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu di jawab.
3. Mangunhardjana (1986:11)
Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya berguna (useful), lebih enak, lebih
praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah,
mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik atau banyak.
4. Sternberg (1988)
Kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis, yaitu intelegensi, gaya
kognitif, dan kepribadian atau motivasi.
5. Baron (1969)
Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru.
6. Supriyadi dalam Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2005:15)
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan
bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya
eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diverensiasi, dan integrasi
antara setiap tahap perkembangan.
7. Clark Moustakis (1967)
Kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk
terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain.
8. Rhodes
Umumnya kreativitas didefinisikan sebagai Person, Process, Press, Product. Keempat P ini saling
berkaitan, yaitu Pribadi (Person) kreatif yang melibatkan diri dalam proses (Process) kreatif, dan dengan
dorongan dan dukungan (Press) dari lingkungan, menghasilkan produk (Product) kreatif.
9. Hulbeck (1945)
Creative action is an imposing of ones own whole personality on the environment in an unique and
characteristic way. Dimana tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam
interaksi dengan lingkungannya.
10. Haefele (1962)
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna
social.
11. Torrance (1988)
Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang
kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan
mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya.
12. Freedam (1982)
Kreativitas sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan
memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli.
13. Woolfook (1984)
Memberikan batasan bahwa kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil)
yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.
14. Guilford (1976)
Mengemukakan kreatifitas adalah cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif,
berdaya cipta berpikir heuristik dan berpikir lateral.
Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan makna dari
kreativitas penulis mengambil kesimpulan bahwa kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu
yang baru, proses konstuksi ide yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah, serta suatu
kegiatan yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Rochmat%20Wahab,%20M.Pd.,MA.%20Dr.
%20,%20Prof.%20/Materi-1%20Nature%20of%20Giftedness.pdf.
https://moethya26.wordpress.com/2010/02/25/teori-mengenai-kreatifitas/
http://hasyahermansyah.blogspot.com/2014/05/makalah-contoh-kasus-kreativitas-dan.html
Diposkan oleh Teresa Mariane di 06.18
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
ENDAHULUAN :
A. PENGERTIAN KREATIVITAS
Walaupun ada pengakuan ilmiah terhadap pentingnya kreativitas, namun hingga kini hanya
sedikit sekali penelitian yang telah dilakukan. Hal itu disebabkan adanya kesulitan metodologi
dan karena adanya keyakinan bahwa kreativitas adalah suatu faktor bawaan individual sehingga
hanya sedikit yang dapat dilakukan untuk mengendalikannya.
Beberapa pengertian kreativitas menurut para ahli, diantaranya ;
a. Utami Munandar (1995 : 25) kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk
menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru
yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat
hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
b. Imam Musbikin (2006 : 6) kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan
yang baru, atau tak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang tak sekedar
menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan
baru yang perlu di jawab.
c. Mangunhardjana (1986 : 11) adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya
berguna (useful), lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong,
mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan,
mendatangkan hasil lebih baik atau banyak.
d. Sternberg (1988), kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut
psikologis, yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi.
e. Baron (1969) yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau
menciptakan sesuatu yang baru.
f. Supriyadi dalam Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2005 : 15) mengutarakan bahwa
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Selanjutnya ia
menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi,
diskontinuitas, diverensiasi, dan integrasi antara setiap tahap perkembangan.
g. Clark Moustakis (1967), ahli psikologi humanistic menyatakan bahwa kreativitas adalah
pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu
dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain.
i. Hulbeck (1945), Creative action is an imposing of ones own whole personality on the
environment in an unique and characteristic way. Dimana tindakan kreatif muncul dari
keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya.
k. Torrance (1988), kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah,
membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji dugaan atau hipotesis,
kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya.
Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan makna dari
kreativitas penulis mengambil kesimpulan bahwa kreativitas adalah kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru, proses konstuksi ide yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah,
serta suatu kegiatan yang bermanfaat.
Adapun Definisi kreativitas tergantung pada segi penekanannya, kreativitas dapat didefinisikan
kedalam empat jenis dimensi sebagai Four Ps Creativity, yaitu dimensi Person,Proses, Press dan
Product sebagai berikut :
1. Definisi kreativitas dalam dimensi Person. Definisi pada dimensi person adalah upaya
mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari individu yang dapat
disebut kreatif. Creativity refers to the abilities that are characteristics of creative people
(Guilford, 1950 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001). Creative action is an imposing of ones
own whole personality on the environment in an unique and characteristic way
(Hulbeck, 1945 dikutip Utami Munandar, 1999). Guilford menerangkan bahwa kreativitas
merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya
dengan bakat. Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan
keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi kreativitas dari dua
pakar diatas lebih berfokus pada segi pribadi.
2. Kreativitas dalam dimensi Process. Definisi pada dimensi proses upaya mendefinisikan
kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif.
Creativity is a process that manifest in self in fluency, in flexibility as well in originality of
thinking (Munandar, 1977 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001). Utami Munandar
menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan
kelancaran, keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk
mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Pada definisi ini
lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan variasi). Dari pendapat diatas
kreativitas sebagai sebuah proses yang terjadi didalam otak manusia dalam menemukan dan
mengembangkan sebuah gagasan baru yang lebih inovatif dan variatif (divergensi berpikir).
3. Definisi Kreativitas dalam dimensi Press. Definisi dan pendekatan kreativitas yang
menekankan faktor press atau dorongan, baik dorongan internal diri sendiri berupa keinginan dan
hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan eksternal dari
lingkungan sosial dan psikologis. Definisi Simpson (1982) dalam S. C. U. Munandar 1999,
merujuk pada aspek dorongan internal dengan rumusannya sebagai berikut : The initiative that
one manifests by his power to break away from the usual sequence of thought
Mengenai press dari lingkungan, ada lingkungan yang menghargai imajinasi dan fantasi, dan
menekankan kreativitas serta inovasi. Kreativitas juga kurang berkembang dalam kebudayaan
yang terlalu menekankan tradisi, dan kurang terbukanya terhadap perubahan atau perkembangan
baru.
4. Definisi Kreativitas dalam dimensi Product. Definisi pada dimensi produk merupakan
upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh
individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif.
Creativity is the ability to bring something new into existence (Baron, 1976 dalam Reni Akbar-
Hawadi dkk, 2001)
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang
dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk
menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut Haefele (1962) dalam
Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-
kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dari dua definisi ini maka kreatifitas tidak hanya
membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja kombinasi dari sesuatu yang sudah ada
sebelumnya.
Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan makna dari
kreativitas yang dikaji dari empat dimensi yang memberikan definisi saling melengkapi. Untuk
itu kita dapat membuat berbagai kesimpulan mengenai definisi tentang kreativitas dengan acuan
beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli.
Dari beberapa uraian mengenai definisi kreativitas yang dikemukakan diatas peneliti
menyimpulkan bahwa : Kreativitas adalah proses konstruksi ide yang orisinil (asli), bermanfaat,
variatif (bernilai seni) dan inovatif (berbeda/lebih baik).
Strategi 4P yaitu Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk yang menurut para ahli dapat
membantu mengembangkan kreatifitas anak jika diterapkan secara benar. Pada dasarnya setiap
anak memiliki kreativitas, hanya saja tidak semua anak bisa mengembangkan kreatifitasnya
dengan benar. Untuk itu diperlukan peran orang tua dalam mengembangkan kreatifitas tersebut.
Melalui strategi 4P ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam mengembangkan kreativitas
anaknya.
Pribadi
Hal pertama yang harus orang tua ketahui dalam upaya mengembangkan kreatifitas anak adalah
dengan memahami pribadi mereka, diantaranya dengan :
Memahami bahwa setiap anak memiliki pribadi berbeda, baik dari bakat, minat, maupun
keinginan.
Menghargai keunikan kreativitas yang dimiliki anak, dan bukan mengharapkan hal-hal
yang sama antara satu anak dengan anak lainnya, karena setiap anak adalah pribadi yang unik,
dan kreatifitas juga merupakan sesuatu yang unik.
Jangan membanding-bandingkan anak karena tiap anak memiliki minat, bakat, kelebihan
serta ketebatasannya masing-masing. Pahamilah kekurangan anak dan kembangkanlah bakat dan
kelebihan yang dimilikinya.
Pendorong
Dorongan dan motivasi bagi anda sangat berguna bagi anak dalam mengembangkan motivasi
instrinsik mereka, dengan begitu mereka akan sendirinya berkreasi tanpa merasa dipaksa dan
dituntut ini itu, kita dapat melakukan :
Berilah fasilitas dan sarana bagi mereka untuk berkreasi, misalnya melalui mainan-
mainan yang bisa merangsang daya kreativitas anak misalnya balok-balok susun, lego, mainan
alat dapur dan sebagainya. Hindari memberikan mainan yang tinggal pencet tombol atau mainan
langsung jadi.
Ciptakan lingkungan keluarga yang mendukung kreatifitas anak dengan memberikan
susana aman dan nyaman.
Hindari membatasai ruang gerak anak didalam rumah karena takut ada barang-barang
yang pecah atau rusak, karena cara ini justru bisa memasung kreativitas mereka, alangkah lebih
baik jika anda mau mengalah dengan menyimpan dahulu barang-barang yang mudah pecah
ketempat yang aman, atau anda bisa meyediakan tempat khusus bermain anak, dimana anak
bebas berkreasi.
Disiplin tetap diperlukan agar ide-ide kreatif mereka bisa terwujud.
Proses
Proses berkreasi merupakan bagian paling penting dalam pengembangan kreativitas dimana anak
anda akan merasa mampu dan senang bersibuk diri secara kreatif dengan aktifitas yang
dilakukannya, baik melukis, menyusun balok, merangkai bunga dan sebagainya, beberapa hal
yang dapat dilakukan:
Hargailah kreasinya tanpa perlu berlebihan, karena secara intuisif anak akan tahu mana
pujian yang tulus dan yang mana yang hanya akan basa-basi.
Hindari memberi komentar negatif saat anak berkreasi, apalagi disertai dengan perintah
ini itu terhadap karya yang sedang dibuatnya, karena hal ini justru dapat menyurutkan
semangatnya berkreasi.
Peliharalah harga diri anak dengan mengungkapkan terlebih dahulu komentar anda secara
positif, misalnya bunda senang adek bisa membuat menara seperti itu, lain kali adek buat yang
lebih tinggi dan tidak mudah ambruk ya. Dengan demikian anak akan merasa dirinya mampu
dan dihargai lingkungannya
Produk
Pada tahap ini anak sudah bisa menghasilkan produk kreatif mereka, yang bisa dilakukan:
Hargailah hasil kreatifitas mereka meski hasilnya agak kurang memuaskan.
Pajanglah karya anak anda di kamar mereka atau tempat-tempat lain yang
memungkinkan. Dengan demikian, anak akan merasa bangga karena karyanya dihargai.
TEORU MENGENAI KREATIVITAS :
a. Teori Psikoanalisa
Psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah, yang biasanya
dimulai sejak di masa anak-anak. Priadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah
mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang
disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Adapun tokoh-tokohnya adalah:
Sigmund Freud. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan
upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau
yang tidak dapat diterima. Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi produktivitas
kreatif. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun
justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.
Carl Jung. Ia juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam
kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi.
Dengan adanya ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, teori, seni, dan karya-karya baru
lainnya. Prose inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia.
b. Teori Humanistik
Humanistik lebih menekankan kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi.
Dan kreativitas dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas pada usia lima tahun pertama.
Abraham Maslow. Ia menekankan bahwa manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi
nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki
kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi.
Carl Rogers. Ia menjelaskan ada 3 kondisi dari pribadi yang kreatif, adalah keterbukaan terhadap
pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan Patokan pribadi seseorang,
kemampuan untuk bereksperiman atau untuk bermain dengan konsep-konsep.
C. Teori Cziksentmihalyi
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic
predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah
menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
c. Access to a field:
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh penting dalam
bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja
sama dengan pakar-pakar dalam b idang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan
pengakuan + penghargaan dari orang-orang penting.
Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan
diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapau
tujuannya.
D. KESIMPULAN
Kreativitas merupakan usaha melibatkan diri pada proses kreatif yang didasari oleh intelegensi, gaya
kognitif, dan kepribadian/motivasi, juga merupakan kemampuan untuk menghasilkan atau mencipta
sesuatu yang baru.
Strategi 4P yaitu Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk yang menurut para ahli dapat membantu
mengembangkan kreatifitas anak jika diterapkan secara benar. Pada dasarnya setiap anak memiliki
kreativitas, hanya saja tidak semua anak bisa mengembangkan kreatifitasnya dengan benar. Untuk
itu diperlukan peran orang tua dalam mengembangkan kreatifitas tersebut.
Teori pembentukan pribadi kreatif didasari oleh 3 teori yaitu psikoanalisa, humanistic
dan Cziksentmihalyi.
KELOMPOK :
- Amalia Kusuma Wardhani.
- Sharah Hanifah.
- Yanuar Dimas.
REFERENSI :
Angket Kreativitas
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
Nama : ..
Kelas : ..
Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan cermat dan isilah jawaban anda pada kolom
yang telah disediakan. Anda tidak perlu takut untuk mengisi setiap pernyataan berikut ini, karena tidak
berpengaruh terhadap nilai yang diperoleh. Jawablah seluruh pernyataan yang ada sesuai dengan
Dalam mengisi setiap pernyataan, berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia, sesuai dengan
TP : Tidak Pernah
Atas kejujuran dan partisipasi yang anda berikan dalam pengisian angket ini, saya ucapkan
terima kasih.
ANGKET PENELITIAN
HUBUNGAN KREATIVITAS SISWA DENGAN HASIL BELAJAR
26 ; 27 ;
28
4 Fluency Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, 29
penyelesaian masalah atau pertanyaan
Mandiri dalam belajar matematika
30
Petunjuk :
1. Skala atau angket ini berisikan pertanyaan tentang apa yang anda rasakan atau lakukan dalam
proses belajar matematika
2. Tiap item atau pertanyaan tersedia lima pilihan yaitu:
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-Kadang
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
3. Pilihlah salah satu dari lima pilihan tesebut yang sesuai dengan pengalaman anda dalam belajar
matematika untuk masing-masing item
4. Kejujuran anda dalam menjawab angket ini mempunyai arti yang tak terhingga nilainya
5. Berilah tanda untuk setiap jawaban yang anda kemukakan.
No. Pernyataan SS S KK J TP
1 Jika guru matematika memberi soal, saya tidak
dapat menduga dengan cepat kemungkinan
jawabannya.
2 Bila saya diberi soal matematika dari pokok
bahasan yang sudah saya pelajari maka saya
dapat langsung membayangkan langkah-langkah
penyelesaiannya
3 Bila guru matematika memberikan gambar, cerita
atau masalah, maka saya dapat memberikan
penafsiran yang beragam terhadap soal gambar,
cerita atau masalah tersebut.
4 Dalam membahas atau mendiskusikan suatu
masalah, saya selalu mempunyai tanggapan yang
berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh teman
saya
5 Jika diberi suatu masalah, saya tidak dapat
memikirkan macam-macam cara yang berbeda
untuk memecahkan masalah tersebut
6 Saya berusaha menyelesaikan sendiri tugas-tugas
seperti PR matematika
7 Jika ada PR matematika, saya langsung mencari
buku-buku kumpulan penyelesaian soal-soal
matematika, tanpa lebih dahulu berusaha
mengerjakannya.
8 Jika ada PR matematika dan saya sudah mencoba
menyelesaikannya tetapi tidak memperoleh
jawaban, maka saya menyalin hasil pekerjaan
teman tanpa menanyakan bagaimana cara
memperolehnya
9 Pada saat mengerjakan soal, saya mampu
memikirkan jawaban yang tidak pernah terpikirkan
oleh orang lain
10 Saya memiliki cara berfikir yang lain dari pada yang
lain
11 Saya tidak berusaha menemukan penyelesaian
yang baru setelah membaca atau mendengar
gagasan-gagasan
12 Saya tidak merasa bosan mengerjakan soal latihan
matematika, walaupun soal itu mirip dengan soal
yang pernah saya kerjakan
No. Pernyataan SS S KK J TP
13 Jika ada soal matematika yang sulit saya
selesaikan, saya tidak mau menyerah begitu saja,
melainkan saya kembali mempelajari materi
pelajaran yang sehubungan dengan soal tersebut
14 Saya tidak senang jika belum menanggapi
pertanyaan guru maupun pertanyaan teman
15 Saya tidak mau mengerjakan soal-soal latihan
matematika, jika jawabannya tidak diperiksa guru
16 Saya berusaha untuk dapat mengerjakan semua
tugas-tugas dengan sebaik-baiknya, walaupun
tugas itu merupakan tugas kelompok
17 Saya lebih banyak mengerjakan soal bila ada tugas
kelompok dibanding dengan anggota lain
18 Jika ada tugas kelompok, saya memilih soal-soal
yang mudah
19 Saya tidak menunda-nunda waktu untuk
menyelesaikan PR matematika
20 Saya tidak senang bila guru memberi soal dan
langsung membahasnya, tanpa memberi
kesempatan siswa untuk mengerjakan sendiri
21 Saya senang memikirkan dan mencoba cara-cara
baru yang saya anggap praktis untuk mempelajari
matematika
22 Untuk menghafal rumus-rumus matematika, saya
tidak pernah membuat model atau pola tertentu
yang mudah saya ingat
23 Walaupun saya sudah menjawab dengan benar
soal-soal latihan matematika, tetapi
penyelesaiannya panjang, maka saya mencari cara
menyelesaikan yang lebih praktis
24 Saya senang mengubah bentuk-bentuk rumus
matematika, tapi nilainya tidak berubah
25 Saya memeriksa hasil pekerjaan dengan kritis
26 Jika saya tidak puas dengan keterangan pada
waktu mengikuti pelajaran matematika, maka saya
berusaha mencari keterangan pada pertemuan
berikutnya
27 Jika ada penjelasan dari guru matematika yang
kurang jelas, saya langsung menanyakannya
28 Saya sering mengajukan pertanyaan kepada guru
walaupun siswa lain menganggapnya lucu atau
tidak perlu
29 Jika diberikan suatu masalah matematika, maka
saya tidak mempunyai gagasan mengenai masalah
tersebut
No. Pernyataan SS S KK J TP
30 Saya mampu belajar matematika meskipun tidak
dibimbing oleh guru
http://ria-salman.blogspot.com/2012/05/angket-kreativitas-belajar-matematika.html
BELAJAR MATEMATIKA
25
26 ; 27
; 28
Petunjuk :
1. Skala atau angket ini berisikan pertanyaan tentang apa yang anda rasakan atau lakukan dalam
proses belajar matematika
2. Tiap item atau pertanyaan tersedia lima pilihan yaitu:
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-Kadang
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
3. Pilihlah salah satu dari lima pilihan tesebut yang sesuai dengan pengalaman anda dalam belajar
matematika untuk masing-masing item
4. Kejujuran anda dalam menjawab angket ini mempunyai arti yang tak terhingga nilainya
5. Berilah tanda untuk setiap jawaban yang anda kemukakan.
No Pernyataan SS S KK J TP
.
3 komentar: