2. Pengertian ideologi
Secara luas
Ideologi adalah seperangkat prinsip-prinsip yang dijadikan dasar untuk memberikan arah
dan tujuan yang ingin dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan kehidupan
nasional suatu bangsa dan negara
D. Nilai-nilai pancasila
1. Sila 1
- Negara yg mengakui adanya tuhan yg maha esa
- Melindungi warga negara untuk beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya
2. Sila 2
- Setiap warga negara mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antara
sesama manusia sebagai asas kebersamaan bangsa indonesia
- Sikap saling mencintai
3. Sila 3
- Setiap WNI mengakui persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan negara
diatas kepentingan pribadi dan golongan
- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
4. Sila 4
- Selalu mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan suatu
persoalan
- Menghormati dan menjujung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah
5. Sila 5
- Bersama2 menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat
- Memupuk sikap saling menghormati dan bersikap adil antar sesama manusia
E. Perbandingan Ideologi
A. Hakikat konstitusi
o Arti sempit
Konstitusi adalah hukum dasar yang memuat aturan pokok atau aturan-aturan dasar
negara
o Arti luas
Keseluruhan sistem aturan yang menetapkan dan mengatur kehidupan kenegaraan
melalui sistem pemerintahan negara dan tata hubungan secara timbal balik antar
lembaga negara dan antar negara dengan warna negara
B. Macam2 konstitusi
1. Konstitusi tertulis= UUD
2. Konstitusi tidak tertulis = konvensi
C. Sifat konstitusi
1. Fleksibel
Pasal2 dalam konstitusi jumlahnya dikit sehingga mudah diubah dan disesuaikan dengan
perkembangan zaman
2. Rigid
Pasal2 dalam konstitusi jumlahnya banyak dan sulit diubah
4. Tahap amandemen
a. Tahap pertama
- Diputuskan dalam sidang MPR 19 Oktober 1999
- Menyangkut 5 pokok:
- Perubahan tentang lembaga pemegang kekuasaan membuat
UU
- Perubahan masa presiden
- Perubahan tentang hak prenogatif presiden
- Perubahan tentang fungsi menteri
- Perubahan redaksional
- 9 Pasal yang diamandemenkan:
5,7(masa jabatan presiden),9,13,14,15,17,20,21
b. Tahap kedua
- Diputuskan dalam sidang MPR 18 Agustus 2000
- Menyangkut 7 pokok:
- Wilayah negara
- HAM
- DPR
- Pemda
- Pertahanan dan keamanan
- Lambang negara
- Lagu kebangsaan
- Bab yang diamandemenkan= IXA, X, XA, XII, XV
- Pasal yang diamandemenkan= Pasal 18, 18A, 18B, 19, 20, 20A,22A,
22B, 25E, 26, 27, 28A-J, 30, 36B, 36C, 36A
c. Tahap ketiga
- Diputuskan dalam sidang MPR 9 Nov 2001
- Menyangkut 16 pokok:
- Kedaulatan rakyat
- Tugas MPR
- Syarat presiden dan wapres
- Pemilihan presiden dan wapres secara langsung
- Pemberhentian presiden
- Presiden berhalangan tetap
- Kekosongan wapres
- Perjanjian
- Kementerian negara
- Pemilihan umum
- APBN, pajak, dan keuangan negara
- Komisi yudisial
- Mahkamah Konstitusi
- Bab yg diamandemenkan= VII A, VII B, VIII A
- Pasal yang diamandemenkan = 1,3,6,6A,7A-C, 8,11,17,22C-E, 23,
23A,C,E,F,G,24, 24A-C
d. Tahap keempat
- Diputuskan dalam sidang MPR 10 Agustus 2002
- Menyangkut 12 pokok:
- Komposisi keanggotaan MPR
- Pemilu presiden dan wakil presiden
- Presiden dan wapres tidak dapat menjalankan kewajiban dalam
masa jabatan secara bersamaan
- Dewan pertimbangan yang bertugas memberi nasihat Presiden
- Mata uang
- Bank sentral
- Badan-badan lain dalam kekuasaan kehakiman
- Pendidikan
- Kebudayaan
- Bab yang diamandemenkan= XIII, XIV
- Pasal yang diamandemenkan 2, 6A, 8, 11, 16, 23B,D, 24, 31,32,33,34,
dan 37
C. Prinsip-Prinsip Demokrasi
1. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
2. Pemilihan umum yang bebas, jujur, dan adil
3. Terjaminnya HAM
4. Persamaan kedudukan di hadapan hukum
5. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
6. Keterlibatan WN dalam pembuatan keputusan publik (public policy)
7. Kebebasan berserikat atau berorganisasi dan mengeluarkan pendapat
8. Kebebasan pers/media massa
D. Macam-macam demokrasi
a. Demokrasi langsung
Demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat secara langsung untuk turut serta dalam
menyelesaikan masalah kenegaraan
b. Demokrasi perwakilan
Demokrasi yang dijalankan melalui suatu lembaga perwakilan
1. Demokrasi liberal
Demokrasi yang menitikberatkan pada kebebasan individu
2. Deokrasi parlemen/rakyat
Demokrasi yang banyak dianut oleh negara Komunis
3. Demokrasi Pancasila
Demokrasi yang bersumber dari nilai-nilai pancasila
E. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
1. Demokrasi liberal/parlementer
- Berlaku pada tanggal 3 Nov 1945 – 5 Juli 1959
Ciri:
- Menteri diangkat dan bertanggung jawab kepada DPR
- Sistem multipartai
- Overpower legislatif/partai politik
- Keterbatasan presiden/eksekutif
2. Demokrasi terpimpin
- Berlaku pada 1959 – 1965
Ciri:
- Overpower presiden/eksekutif
- Keterbatasan hak rakyat/legislatif
- Berkembangnya pengaruh komunis
- Meluasnya peranan TNI sebagai unsur sospol
3. Demokrasi pancasila
- Berlaku mulai 1965- sekarang
Ciri:
- Keseimbangan tuntutan masyarakat
- Keseimbangan kekuasaan kelembagaan negara
- Stabilitas masyarakat
- Persamaan hak warga negara di dalam hukum, pemerintahan,
berserikat/berkumpul dan mengeluarkan pendapat
- Dasar Hukum pelaksanaan
a. Pancasila ke 4
b. Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4
c. UUD 1945 Pasal 1 ayat 2
d. UUD 1945 Pasal 2 ayat 1
- Contoh penerapan: pemilu
F. Pemilu
1. Dasar hukum:
- Pancasila sila ke 4
- UUD 1945 Pasal 22 E Ayat 1-6
- UU No. 23 tahun 2002 tentang pemilihan umum
2. Asas pemilu
LUBER JURDIL
- Langsung = pemilih memberikan suara tanpa perantara
- Umum = setiap warna negara yang memenuhi syarat berhak untuk memilih
dan dilipih
- Bebas = pemilih memberikan suaranya tanpa ada paksaan
- Rahasia = pilihan pemilih dijamin tidak akan diketahui oleh siapapun
- Jujur = semua pihak yang terlibat dalam pemilu harus jujur
- Adil = semua pihak yang terlibat dalam pemilu diperlakukan sama dan
bebas dr kecurangan
3. Tujuan pemilu
- Memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota, pesertanya adalah partai
politik
- Memilih anggota DPD, pesertanya adalah perseorangan
- Memilih presiden dan wapres, pesertanya adalah pasangan yang dicalonkan oleh
partai atau gabungan partai
4. Penyelenggara pemilu
Badan independen yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU)
5. Sistem pemilu
a. Distrik
Pemilih dikelompokkan ke dalam sitrik2 yang ditentukan berdasarkan jumlah
penduduk yang ada. Satu distrik memiliki jatah 1 kursi parlemen (DPR/DPRD)
b. Proporsional
Perbandingan perolehan wakil dengan perolehan dukungan suara
H. Macam-macam kedaulatan
1. Kedaulatan ke dalam
Kekuasaan tertinggi didalam negara untuk mengatur fungsinya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
2. Kedaulatan ke luar
Kekuasaan tertinggi untuk mengatur pemerintahan serta memelihara keutuhan wilayah
dan kesatuan bangsa yang harus dihormati oleh bangsa dan negara lain untuk
mengadakan hubungan kerjasama
I. Teori-teori kedaulatan
1. Kedaulatan tuhan
Ciri-ciri
a. Kekuasaan tertinggi ada pada Tuhan atau bersumber pada Tuham
b. Negara dan pemerintah mendapatkan kekuasaan yang tertinggi dari Tuhan (raja
mengaku sebagai keturunan Dewa)
2. Teori Kedaultan Raja
Ciri-ciri:
a. Kekuasaan tertinggi berada di tangan Raja
b. Raja memiliki kekuasaan yang mutlak dan tidak terbatas sehingga raja berada diatas
UU
c. Tokoh pencetus
- Nicollo Machiavelli
- Thomas Hobbes
- Hegel
3. Teori kedaulatan negara
Ciri-ciri:
a. Kekuasaan tertinggi ada pada negaea
b. Negara dianggap sebagai sumber kedaulatan
c. Tokoh pencetus
- Jean Bodin
- George Jellinek
4. Teori Kedaulatan Hukum
Ciri-ciri:
a. Kekuasaan tertinggi dalam negara adalah hukum
b. Penguasa atau rakyat wajib tunduk pada hukum, dan negara yang menciptakan
hukum
c. Tokoh pencetus: Krabbe
5. Teori kedaulatan rakyat
Ciri-ciri:
a. Kedaulatan berada di tangan rakyat
b. Sumber teori ini adalah ajaran demokrasi
c. Tokoh pencetus:
- John Locke
- Montesquice
- J.J Rousseau
J. Struktur Ketatanegaraan
1. Sebelum amandemen UUD 1945
Q. Otonomi daerah
1. Arti kata
Auto = sendiri
Nomos = aturan
Otonomi adalah pengaturan sendiri
2. Otonomi daerah
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah (pusat)
kepada daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
sistem NKRI (UU No 32 Tahun 2004)
3. Nilai dasar otonomi daerah
a. Kebebasan
Kebebasan masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengambil tindakan dan
kebijakan untuk memecahkan masalah bersama
b. Partisipasi
Masyarakat berperan aktif dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kebijakan publik di daerahnya
c. Efektivitas dan efisiensi
Melalui kebebasan dan partisipasi masyarakat, jalannya pemerintahan akan lebih
tepat sasaran (efektif), dan tidak menghamburkan anggaran atau tidak terjadi
pemborosan (efisiensi)
4. Tujuan otonomi daerah
- Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik
- Pengembangan kehidupan demokrasi
- Keadilan
- Pemerataan
- Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antardaerah
dalam rangka keutuhan NKRI
- Mendorong untuk memberdayakan masyarakat
- Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat, dan
mengembangkan peran dan fungsi DPRD
5. Asas dan prinsip pemerintahan daerah
a. Digunakannya asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan
b. Penyelenggaraan asas desentralisasi secara utuh dan bulat yang dilaksanakan di
daerah kabupaten/kota
c. Asas tugas pembantuan yang dapat dilaksanakan di daerah provinsi, kabupaten,
kota, dan desa
6. Kewenangan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang
c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum
e. Penanganan bidang kesehatan
f. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial
g. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah termasuk lintas
kabupaten/kota
h. Pengendalian lingkungan hidup
i. Pelayanan administrasi umum dan pemerintahan
j. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan
7. Bentuk dan susunan pemerintah daerah
a. DPRD sebagai badan legislatif
DPRD memiliki fungsu legislasi, anggaran, dan pengawasan
Tugas dan wewenang DPRD:
- Membentuk Perda yang dibahas dengan kepda untuk mendapatkan
persetujuan bersama
- Membahas dan menyetujui rancangan perda tentang APBD bersama
- Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan
perundang-undangan lainnya, APBD, dan kerjasama internasional di daerah
- Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah/wakil kepala
daerah kepada presiden melalui menteri dalam negeri
- Menerima laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah
Hak-hak yang dimiliki anggota DPRD:
- Hak interpelasi
- Hak angket
- Hak menyatakan pendapat dapat mengajukan rancangan Perda
- Hak memilih dan dipilih
- Hak imunitas
b. Kepala daerah sebagai badan eksekutif daerah
Gubernur/bupati/walikota memiliki kedudukan yang sederajat dengan DPRD
Kepala daerah memiliki tugas dan wewenang:
- Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan dan
ketetapan bersama DPRD
- Mengajukan rancangan Perda
- Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD
- Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah
- Mewakili daerah di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
- Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
R. Kebijakan publik
Serangkaian keputusan dan tindakan yang diambil oleh pemerintah yang berhubungan
dengan kepentingan masyarakat
Ringkas 5: HAM
1. Pengertian HAM
Pokok atau hak dasar yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai anugerah tuhan yang
maha esa
Menurut UU No 39 Tahun 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan yang
Maha Esa dan merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, serta
dilindungi oleh negara, hukum, dan pemerintah
2. Ruang linkup HAM
a. Bersifat pokok atau dasar
(1) Hak hidup
(2) Hak kebebasan/kemerdekaan
(3) Hak memiliki sesuatu
b. Berkembang dalam kehidupan sehari-hari
(1) Hak asasi pribadi
Contoh:
Hak memeluk agama, hak mengemukakan pendapat, hak berorganisasi
(2) Hak asasi ekonomi
Contoh:
Hak memiliki sesuatu, hak membeli dan menjual, hak mengadakan suatu perjanjian
atau kontrak
(3) Hak asasi politik
Contoh:
Hak untuk diakui sebagai warga negara yang sederajat dan hak untuk memilih dan
dipilih dalam pemilu
(4) Hak asasi mendapatkan perlakuan yang sama di muka hukum dan pemerintahan
(5) Hak asasi sosial budaya
Contoh:
Hak mendapatkan pendidikan dan hak mengembangkan kebudayaan
3. Latar belakang HAM
- Hakikatnya manusia sebagai mahkluk tuhan yang paling mulia maka harus
mengedepankan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
- Masih terjadi pelanggaran HAM dalam kehidupan masyarakat
- Desakan masyarakat untuk lebih mengembangkan kehidupan demokratis dengan
memberikan kesempatan untuk menyalurkan hak yang dimiliki
4. Instrumen HAM
a. Piagam PBB (Universal Declaration of Human Rights) atau deklarasi umum HAM yang
disahkan pada tanggal 10 Desember 1948
5. Piagam Perlindungan HAM di berbagai negara
a. Inggris
- Magna Charta (1215)
- Petition of rights (1628)
- Hobeas Corpus Act (1679)
- Bill of Right (1689)
b. Amerika Serikat
Declaration of Independence of The United Stated (1776)
c. Prancis
Declaration des droits de I’hommes et du Citoyen (1789)
d. Indonesia
UUD 1945 (18 Agustus 1945)
6. HAM di Indonesia
a. Latar belakang perundang-undangan HAM
- Adanya komitmen untuk melaksanakan UUD 1945 hasil amandemen
- Melaksanakan amanat TAP MPR No XVII/MPR/1998 HAM
- Manusia adalah makhluk tuhan yang paling mulia maka harus mengedepankan
nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
- Masih banyak terjadi pelanggaran HAM
- Desakan masyarakat untuk lebih mengembangkan kehidupan demokratis dengan
memberikan kesempatan untuk menyalurkan hak yang dimiliki
b. Instrumen HAM
- UUD 1945 Pasal 27,28,28 A-J, 29 Ayat 2, 30, dan 31
- TAP MPR No XVII/MPR/1998 tentang HAM
- UU no 39 Tahun 1999 tentang HAM
- UU No 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
- UU No 2 Tahun 2002 tentang tata cara perlindungan korban dan saksi dalam
pelanggaran HAM
- PP No.3 Tahun 2003 tentang kompensasi, restitusi, dan rehabilitasi terhadap
korban pelanggaran HAM
7. Kasus pelanggaran HAM
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
negara baik disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi, dan atau mencabut hak seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh UU
ini
Contoh kasus:
- Kasus Tanjung Priok (1984)
- Kasus terbunuhnya aktivis buruh Marsinah di Nganjuk (1994)
- Kasus terbunuhnya wartawan harian umum Bernas, Udin, di Yogyakarta (1996)
- Kasus penembakan mahasiswa Trisakti
8. Lembaga Perlindungan HAM
1. Komisi Nasional HAM (Komnas HAM)
a. Tujuan dibentuknya Komnas HAM (UU No 39 Tahun 1999 Pasal 75)
- Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM sesuai Pancasila,
UUD 1945, Piagam PBB, serta Deklarasi Universal HAM
- Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM untuk berkembangnya
pribadi manusia seutuhnya dan kemampuan berpartisipasi dalam berbagai
bidang
b. Fungsi Komnas HAM
- Pengkajian dan penelitian tentang HAM
- Penyuluhan tentang HAM
- Pemantauan tentang HAM
- Mediasi tentang HAM
c. Tugas dan Wewenang Komnas HAM
- Mengamati pelaksanaan Ham, menyusun laporan
- Menyelidiki dan memeriksa peristiwa yang timbul dalam masyarakat
berdasarkan sifat dan ruang lingkup yang diduga terdapat pelanggaran HAM
- Memanggil pihak pengadu atau korban dan pihak yang diadukan untuk dimintai
keterangan
- Memanggil saksi untuk dimintai keterangan
- Meninjau tempat kejadian
- Memanggil pihak terkait untuk memberikan dokumen asli tertulis dengan
persetujuan ketua pengadilan
- Melakukan pemeriksaan terhadap rumah, pekarangan, bangunan, dan tempat
lain dengan persetujuan ketua pengadilan
- Memberikan pendapat berdasarkan persetujuan ketua pengadilan terhadap
perkara tertentu yg sedang dalam proses peradilan
9. Pengadilan HAM
Pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM berat (UU No 39 Tahun 1999 Pasal 104)
a. Jenis pelanggaran HAM berat
(1) Kejahatan genosida
Setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud menghancurkan/memusnahkan
seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, etnis, agama
(2) Kejahatan kemanusiaan
Setiap perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas dan
sistematik dan ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil
Contoh:
- Perbudakan
- Pengusiran secara paksa
- Perampasan kemerdekaan
- Penghilangan orang secara paksa
b. Tugas dan wewenang Pengadilan HAM
- Memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat
- Memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat yang dilakukan diluar
batas teritorial wilayah RI oleh WNI
- Memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh
orang dibawah umur pada saat pelanggaran dilakukan
10. Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
Organisai independen yang memberi bantuan dan pelayanan hukum kepada masyarakat
Peran dan fungsi:
- Relawan yang membantu pihak yang membutuhkan bantuan hukum
- Pembela dalam menegakkan keadilan dan kebenaran
- Pembela dalam melindungi HAM
- Penyuluh dan penyebar informasi di bidang hukum dan HAM
11. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi
Kantor pusat kegiatan untuk memberikan layanan kepada semua pihak yang ingin
berkonsultasi dan meminta bantuan hukum dan HAM
Tujuan:
- Melaksanakan program tri dharma perguruan tinggi di bidang hukum dan HAM
- Wahana pelatihan, pembelaan, dan penegakkan hukum serta HAM
c. Sidang BPUPKI
Dilakukan untuk menyusun dasar konstitusi Indonesia
- Sidang I : 29-1 Juni
- Membentuk panitia kecil yang dikenal Panitia Sembilan, terdiri dari:
Ketua: Ir. Soekarno
Anggota:
- Drs. Moh. Hatta
- Muh.Yamin
- Ahmad Soebarjo
- A.A Maramis
- Abdulkahar Muzakkir
- Wahid hasyim
- Haji Agus Salim
- Abikusno Cokrosuyoso
- Pada 22 Juni 1945, Ir Soekarno malaporkan hasil kerja Panitia
Sembilan yang memuat rancangan asas dan tujuan Indonesia merdeka
yang dikenal sebagai Piagam Jakarta
- Sidang II : 10-17 Juli 1945
Tujuan : membahas rencana UUD termasuk pembukaan oleh
panitia perancangan UUD yg diketahui oleh Ir Soekarno
Hasil keputusan sidang II:
(1) Rancangan hukum dasar negara Indonesia merdeka
(2) Piagam jakarta yang menjadi pembukaan hukum dasar
Pembukaan hukum dasar diambil dari Piagam Jakarta dengan
beberapa perubahan:
(a) Pada alinea 4, perkataan hukum dasar diganti dengan UUD
(b) Sila 1 diganti dengan ketuhanan yg maha esa, kemanusiaan yg
adil dan beradab
(c) Diantara “permusyawaratan perwakilan dalam UUD ditambah
(/)
7. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
a. Pembentukan PPKI
Pada 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan, sebagai gantinya dibentuk Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) (Dokuritsu Junbi Inkai)
Ketua : Ir. Soekarno
Wakil : Moh. Hatta
Penasehat : Ahmad Subardjo
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Ir Soekarno, Muh. Hatta, Dr Radjiman
Wediodiningrat dipanggil menghadap Marsekal Terauchi di dalath Vietnam.
Hasil pertemuan:
- Pemerintah Jepang memutuskan untuk memberi kemerdekaan
kepada Indonesia
- Pelaksanaan kemerdekaan dibentuk oleh PPKI
- Persiapan kemerdekaan dimulai dr Pulai Jawa kemudia wilayah lain
dengan berangsur-angsur
- Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia
Belanda
b. Perbedaan pandangan antarkelompok pejuang
- Kelompok senior dipimpin Ir Soekarno dan Drs. Hatta berpendapat
bahwa proklamasi kemerdekaan harus dipersiapkan secara matang
dan harus dibicarakan dalam rapat PPKI dulu
- Kelompok junior yang dipimpin Chaerul Shaleh dan Sutan Syahrir
( kelompok pejuang bawah tanah) berpendapat proklamasi
kemerdekaan harus dilaksanakan secepat mungkin tanpa menunggu
rapat PPKI yang dibentuk Jepang
- Pada 15 Agustus 1945, pihak pemuda yang dipimpin Wikana dan
Darwis mendesak Ir Soekarno dan Muh Hatta untuk
memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945, tetapi
mereka menolak sehingga pihak pemuda mengamankan Ir Soekarno
dan Hatta keluar dr Jakarta karena beranggapan mereka telah
dipengaruhi oleh Jepang
c. Sidang PPKI
- Sidang 1 : 18 Agustus 1945
Pimpinan : Soekarno + Hatta
Anggota : 27 orang
Hasil keputusan sidang:
(1) Mengesahkan dan menetapkan UUD RI
(2) Memilih dan menetapkan Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Hatta
sebagai Wapres
(3) Rencana pembentukan komite nasional Indonesia yang akan
membantu tugas presiden
- Sidang 2 : 19 Agustus 1945
Hasil keputusan sidang:
(1) Menetapkan 12 kementrian sebagai pembantu presiden
(2) Menetapkan wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi dan menunjuk
gubernurnya
(3) Diusulkan kepada Presiden untuk membentuk tentara kemerdekaan
- Sidang 3 : 22 Agustus 2022
Hasil keputusan sidang:
(1) Membentuk Komite Nasional Indonesia
(2) Membentuk PNI sebagai satu-satunya partai di Indonesia (tetapi
dibatalkan)
(3) Membentuk Badan Keamanan Rakyat
d. Peristiwa Rengasdengklok
- Peristiwa yang diawali dengan adanya perbedaan pandangan antara
kelompok muda dan tua tentang waktu dan cara pelaksanaan
proklamasi
- Nama daerah di Utara Karawang, Jawa Barat
- Satu -satunya daerah yang bebas dr kekuasaan Jepang serta letaknya
yang jauh dr Jakarta
- Bukti adanya keinginan yang kuat untuk merdeka
- Golongan tua : Ir Soekarno, Hatta, Ahmad Soebardjo
- Golongan muda : Sudanco singgih, Yusuf Kunto, Sukarni, Sudanco
Subeno, Iwa Kusumasumantri
b. Pertempuran Ambarawa
Penyebabnya adalah kedatangan tentara sekutu di Semarang yg awalnya
hanya mengurus tawanan perang namun secara diam diam bersama NICA
mempersenjatai bekas tawanan perang sehingga terjadilah perang antara TKR
dengan Sekutu pada 21 November-15 Desember 1945