Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

KERJA SISTEM INDERA

OLEH:

KELAS XII MIA 2

KELOMPOK

1. GEDE ADE SAPUTRA DJAMI


2. IRTO DOMU WULANG
3. IRA RAMBU DAI MAPAR
4. JASMINE I. R. Y. ANAKONDA
5. MARSYA M. MELKIANUS

SMA KRISTEN PAYETI

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum biologi “Sistem Kerja Indera”

Oleh:

Marsya M. Melkianus
Jasmine I. R. Y. Anakonda
Irto Domu Wulang
Gede Ade Saputra Djami
Ira Rambu Dai Mapar

Disetujui oleh:

Waingapu, Februari 2023


Wali Kelas Guru Mata Pelajaran

Serli Maramba Meha, S.Pd.K Adolfina Tige Rede, S.Pd


NIP.- NIP.19771112005012016
Mengetehui:
Keapala Sekolah

Dra. Maria Yuliana Galla


NIP.-

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Sykur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan kegiatan parktikum observasi
terhadap Sistem Kerja Indera dapat tersusun dengan baik dan tepat waktu.
 
Tersusun laporan ini, tentu atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk
itu melalui kesempatan ini saya patut menyampaikan terimakasi kepada :
1. Dra. Maria Yuliana Galla (Kepala Sekolah)
2. Ibu Adolfina Tige Rede, S.Pd (Guru mata pelajaran Biologi)
3. Ibu Serly Maramba Meha, S.Pd.K (Guru Wali Kelas XII Mia 2) 

Mengingat sebagai keterbatasan kami, laporan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak senantiasa diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini.

 
Waingapu, 20 Februari 2023
 
Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Cover............................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................1
1.4 Manfaat.............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................2
2.1 Kajian Teori......................................................................................................2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...........................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................6
4.1 Data Hasil Pengamatan...................................................................................6
4.2 Pembahasan......................................................................................................6
BAB V PENUTUP.............................................................................................................8
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................8
5.2 Saran.................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
LAMPIRAN.........................................................................Error! Bookmark not defined.

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh kita tersusun atas berbagai macam reseptor untuk mengetahui
bermacam-macam rangsangan dari luar tubuh kita. Alat indera adalah organ
yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Semua organisme
memiliki resptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat
bersaal dari dirinya sendiri atau dari luar.
Alat indera yang kita kenal ada lima macam yaitu indera penglihat (mata),
pendengar (telinga), peraba (kulit), pembau (hidung) dan pengecap (lidah).
Untuk lebih memahami kelima alat indera tersebut, maka kami akan
membahasnya dalam Alat Indera.
Selain lima panca indra tersebut ada juga indera keseimbangan yang
merupakan salah satu indera yang memiliki peran penting dalam aktivitas
anak yang melibatkan gerak dan keseimbangan (Salim, 2018). Cara kerjanya,
setiap kita mengubah posisi tubuh, cairan yang ada di telinga bagian dalam
bergerak. Gerakan tersebut diterima otak, yang akhirnya mengirimkan sinyal
untuk memberi tahu tubuh kita untuk menyesuaikan posisi agar tetap
seimbang. Oleh karena itu, pada saat berjalan, berlari, dan melompat, tubuh
tetap seimbang dan tidak terjatuh. Karena peran sistem vestibular yang
membantu menjaga keseimbangan tubuh, kita dapat bergerak dengan penuh
rasa aman.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara kerja sistem indra?
2. Bagaimana hubungan antara indra keseimbangan dan indra pengelihatan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kerja sistem indra
2. Untuk mengetahui interaksi antara indra keseimbangan dan indra
pengelihatan

1
1.4 Manfaat
a. Manfaat teoritis
Kajian ini dimaksudkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terkait
sistem kerja indra.
b. Manfaat praktis.
1. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak sekolah terkait
sistem kerja indra.
2. Masyarakat
Memberikan informasi mengenai interaksi antara indra
keseimbangan dan indra pengelihatan.
3. Bagi Peneliti
Hasil kajian ini dapat digunakan pedoman dalam melakukan
penelitian sejenis atau penelitian selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Kerja Sistem Indra
Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui
keadaan di luar tubuh. Alat indera ada lima, yaitu mata, telinga, hidung,
lidah, dan kulit. Kelima alat indra itu disebut panca indera. Pada setiap alat
indera terdapat saraf (Restu, 2015). Saraf ini akan menerima rangsang dari
luar tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang
diterima otak dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau,
mengecap, atau meraba.
1) Indera Penglihat (Mata)
Mata adalah indra penglihat. Mata berfungsi untuk menerima rangsangan
berupa cahaya. Bentuk bola mata bulat seperti bola pingpong.
Diameternya lebih kurang 2 cm. Sebagian besar terletak didalam rongga
tengkorak.
2) Indera Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan alat pendengar dan alat keseimbangan.

2
3) Indera Pengecap (Lidah)
Indra pengecap pada manusia berupa lidah. Lidah adalah alat indra yang
peka terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan.
4) Indera Peraba (Kulit)

Sentuhan yang dilakukan pada semua benda menghasilkan


rangsang. Rangsang itu diterima oleh reseptor kulit. Kemudian, rangsang
itu diteruskan oleh reseptor ke otak. Dengan demikian, kita dapat meraba
suatu benda. Otak juga memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang
itu. Karena informasi yang cepat, tubuh kita dapat terhidar dari bahaya
luar, misalnya saat kita menyentuh benda yang panas. Jika tubuh tidak
tahan panas itu, maka secara refleks tubuh akan menghindari panas
tersebut. Dengen demikian, tubuh terhindar dari kerusakan yang lebih
fatal.

5) Indera Pembau (Hidung)

Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap tersebut masuk
kerongga hidung sewaktu kita menarik nafas. Zat tersebut akan dilarutkan
pada selaput lender dan merangsangkan sel-sel reseptor, kemudian dibawa
oleh saraf pembau ke otak sehingga kita dapat mengetahui bau tersebut.

6) Indera Keseimbangan
Indera keseimbangan anak merupakan salah satu indera yang penting
meskipun tidak termasuk dalam panca indera. Panca indera merupakan
lima sistem sensor pada manusia yang peka terhadap rangsangan dari luar
tubuh.
2.1.2 Interaksi Indra pengelihatan dan keseimbangan
Ada beberapa komponen yang mengatur keseimbangan, salah
satunya adalah indera pengelihatan. Indera pengelihatan dalam kehidupan
manusia mata memiliki tugas yang sangat penting dalam kehidupan karena
berfungsi untuk memberi informasi kepada otak tentang posisi tubuh
terhadap lingkungan dengan berdasarkan jarak dan sudut disekitarnya

3
(Felicia, 2013). Tubuh dengan input visualnya bisa beradaptasi pada
perubahan yang terjadi disekitarnya sehingga informasi yang diberikan
oleh sistem visual dapat lansung sampai ke otak, dan otak memberikan
informasi pada sistem muskuloskeletal (tulang dan otot) agar bisa bekerja
secara sinergis untuk mempertahankan keseimbangan pada tubuh

4
BAB III
METOLOGI PENILITIAN

3.1 Alat dan Bahan


 Alat pengukur waktu (stopwatch)
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
o Waktu Penelitian : 18 Februari 2023
o Tempat Penelitian : Lapangan
3.3 Cara kerja
1) Berdiri dengan dua kaki selama 3 menit dengan mata terbuka. Amati
dan catat gerakan tubuh yang terjadi.
2) Berdiri dengan satu kaki selama menit dengan mata terbuka. Amati
dan catat gerakan tubuh yang terjadi.
3) Berdiri dengan dua kaki selama 3 menit dengan mata tertutup. Amati
dan catat gerakan tubuh yang terjadi.
4) Berdiri dengan satu kaki selama menit dengan mata tertutup. Amati
dan catat gerakan tubuh yang terjadi.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan


4.1.1 Tabel pengamatan indera kesimbangan dan pengelihatan

No Nama 2 kaki, mata terbuka 2 kaki mata tertutup 1 kaki mata terbuka 1 kaki mata tertutup
1 Irto Tubuh tetap berdiri Badan oleng, tubuh Tubuh bergerak, Tubuh bergerak, tapi
tegak tetap berusaha tubuh masih bisa masih bisa seimbang
seimbang mengontrol
2. Gede Tubuh tetap berdiri Badan oleng, tubuh Tubuh bergerak, Keseimbangan
tegak tetap berusaha tubuh masih bisa terganggu dan
seimbang mengontrol terjatuh
.3 Jasmin Bergerak, masih bisa Badan oleng, tubuh Tubuh bergerak, Tubuh bergerak, tapi
seimbang tetap berusaha tubuh masih bisa masih bisa seimbang
seimbang mengontrol
4 Ira Bergerak, masih bisa Badan oleng, tubuh Tubuh bergerak, Tubuh bergerak, tapi
seimbang tetap berusaha tubuh masih bisa masih bisa seimbang
seimbang mengontrol
5 Marsya Bergerak, masih bisa Badan oleng, tubuh Tubuh bergerak, Keseimbangan
seimbang tetap berusaha tubuh masih bisa terganggu dan
seimbang mengontrol terjatuh

4.2 Pembahasan
Hasil pengamatan proses interaksi keseimbangan dan pengamatan,
terdapat perbedaan keseimbangan tubuh ketika berdiri menggunakan dengan
mata terbuka dan berdiri menggunakan dengan mata tertutup. Perbedaan
tersebut terlihat ketika melakuka percobaan pada lima orang, dapat terlihat
bahwa rata-rata mereka dapat berdiri dengan stabil ketika mata terbuka.
Namun sebaliknya ketika berdiri dengan mata tertutup rata-rata keseimbangan
tubuh mulai goyang bahkan ada yang terjatuh.
Hal ini terjadi karena memerlukan integrasisistem vesitibular, visual, dan
propioseptif dalam memberikan informasi kesistem saraf pusat sebagai
pemroses, dan sistem neuromuskuloskeletal sebagaiefektor adaptasi dalam
perubahan postur dan posisi secara cepat. Dalam mekanisme fisiologi mulai

6
terjadinya keseimbangan saat reseptor visual memberikan masukan tentang
posisi kepala dan orientasi mata padahubungan tubuh dengan lingkungan
sekitar. Sistem saraf pusat menerimainformasi dari organ vestibular tetang
gerakan dan posisi kepala hingga pandangan mata melalui reseptor macula
dan krista yang ada di dalam telinga.Reseptor yang ada di otot, ligamentum,
sendi, tendon, dan kulit dapat menerima rangsang propioseptif dengan posisi
tubuh terhadap kondisi tubuh di sekitarnya dan posisi diantara segmen-segmen
tubuh.

7
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keseimbangan berpengaruh pada aktifitas fungsional sehari-hari.
Keseimbangan didukung oleh sistem kerja indera untuk mempertahankan
posismata memiliki tugas.
Mata memiliki tugas yang sangat penting dalam kehidupan karena
berfungsi untuk memberi informasi kepada otak tentang posisi tubuh terhadap
lingkungan dengan berdasarkan jarak dan sudut disekitarnya. Tubuh dengan
input visualnya bisa beradaptasi pada perubahan yang terjadi disekitarnya
sehingga informasi yang diberikan oleh sistem visual dapat lansung sampai ke
otaknya.

5.2 Saran

Setiap orang membutuhkan alat indera untuk bisa melihat, mendengar, mengecap,
membau, dan meraba. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan kelima alat
indera kita agar tetap sehat. Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat menambah
ilmu kita tentang alat indera.

8
DAFTAR PUSTAKA
Felicia. (2013). Keseimbangan Tubuh Manusia. Eprints, 9.

Putri, D. (2020, September 2020). Proses Pertumbuhan pada Tumbuhan dan Faktor yang
Memengaruhinya.

Restu. (2015). Mengenal 5 Panca Indera Manusia Beserta Struktur dan Fungsinya.
Gramedia, 1.

Salim, M. (2018). Mengenal Indera Keseimbangan dan Pengaruhnya Terhadap


Perkembangan Motorik Anak. IMAOS, 1.

Sudjadi, B., & Laila, S. (2007). Biologi, Sains Dalam Kehidupan. Jakarta: Yudistira.

Anda mungkin juga menyukai